Anda di halaman 1dari 29

KIMIA

LINGKUNGAN AIR
Disusun oleh :

Nopia Sari (11150960000040)


Ilya Nova (11170960000041)
Raihan Hilmy Alim (11170960000042)
Alma Aulia (11170960000075)
Ar-Rum Ayat 41
َ‫ع ِملُوا لَ َعلَّ ُه ْم يَ ْر ِجعُون‬
َ ‫ض الَّذِي‬ ِ َّ‫ت أ َ ْيدِي الن‬
َ ‫اس ِليُذِيقَ ُه ْم بَ ْع‬ َ ‫سا ُد فِي ْالبَ ِر َو ْالبَحْ ِر بِ َما َك‬
ْ َ‫سب‬ َ َ‫ظ َه َر ْالف‬
َ
Artinya: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Al Mu’minuun Ayat 18
َ‫ب بِ ِه لَقَاد ُِرون‬
ٍ ‫علَى َذهَا‬
َ ‫ض َوإِنَّا‬ ْ ‫اء َما ًء بِقَ َد ٍر فَأ َ ْس َكنَّاهُ فِي‬
ِ ‫األر‬ ِ ‫س َم‬ ْ َ ‫وأ‬
َّ ‫نزلنَا ِمنَ ال‬
Artinya: Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu
menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa melenyapkannya.

2
Kimia air (aquatic chemistry) merupakan ilmu yang berhubungan dengan air sungai, danau,
dan lautan, serta air tanah dan air permukaan yang meliputi distribusi dan sirkulasi dari
bahan-bahan kimia dalam perairan alami serta reaksi-reaksi kimia dalam air.

Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia dan
makhluk hidup lainnya dan fungsinya bagi kehidupan tersebut tidak akan dapat digantikan
oleh senyawa lainnya.

Dalam jaringan hidup, air merupakan medium untuk berbagai reaksi dan proses ekskresi.
Air merupakan komponen utama baik dalam tanaman maupun hewan termasuk manusia.

3
Air merupakan senyawa kimia yang terdiri dari atom H
dan O. Sebuah molekul air satu dengan molekul-
molekul air lainnya bergabung dengan satu ikatan
hidrogen antara atom H dengan atom O dari molekul
air yang lain. Adanya ikatan hidrogen inilah yang
menyebabkan air mempunyai sifat-sifat yang khas.

Banyak ion logam yang ditemukan dalam sistem perairan alami terutama ion-ion yang
didapat dalam konsentrasi yang sangat renik, membentuk kompleks kuat dengan
berbagai macam pengaruh, seperti :
• Hilangnya ion-ion logam dalam larutan
• Perubahan potensial redoks yang ada
• Pembentukan kompleks juga melarutkan io-ion dari senyawa logam tidak larut

4
SIFAT-SIFAT AIR

1. Menempati ruang
2. Memiliki massa
3. Air yang tenang selalu datar
4. Mengalir ke tempat yang lebih rendah
5. Melarutkan beberapa zat

5
PENCEMARAN AIR

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat energi atau
komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Pencemaran air dikelompokan menjadi dua:

1. Sumber langsung
Sumber langsung adalah buangan yang berasal dari sumber pencemaran (limbah hasil
pabrik atau suatu kegiatan dan limbah domestik berupa buangan tinja dan buangan air
bekas cucian serta sampah). Pencemaran terjadi karena buangan ini langsung dibuang
ke dalam badan air, seperti laut, sungai, kanal, parit, dan selokan.

2. Sumber tidak langsung


Sumber tidak langsung adalah kontaminan yang masuk melalui air tanah akibat adanya
pencemaran pada air permukaan baik dari limbah industri maupun dari limbah domestik.

6
Tanda-tanda Air Sudah Tercemar

1. Terdapat warna pada air


2. Terdapat bau aneh pada air
3. Air mempunyai rasa
4. Derajat keasaman atau pH air
Jenis-jenis Pencemaran Air tidak netral
5. Terdapat perubahan pada suhu air
1. Bahan toksik
2. Bahan organic
3. Pencemaran terma
4. Pencemaran ekologikal

7
Parameter- Parameter Kualitas Air

Dalam pengukuran kualitas air ada beberapa hal yang harus


diperhatikan diantaranya adalah Parameter Fisik, parameter kimia, dan
parameter biologis.
➢ Parameter fisik air terbagi atas beberapa bagian yaitu Suhu, Kecerahan,
bau, dan Warna.
➢ Parameter kimia air yaitu Oksigen Terlarut, pH, dan Salinitas.
➢ Parameter biologs air yaitu Plankton.

8
PENYEBAB PENCEMARAN AIR
 Limbah rumah tangga (detergen, sampah, kotoran/tinja
manusia)
 Limbah industry (Hg, Pb, Cu, dan logam berat lainnya)
 Limbah pertanian (pupuk urea, insektisida, herbisida, dll)
 Pertambangan minyak lepas pantai
 Kebocoran minyak tanker dll.

9
DAMPAK PENCEMARAN AIR TERHADAP LINGKUNGAN

1. Meledaknya hama
Salah satu dampak pencemaran lingkungan adalah memutus rantai makanan pada suatu ekosistem. Contohnya
adalah penggunaan pestisida yang berlebihan dapat menyebabkan banyak predator yang mati sehingga jumlah
hama akan meledak.

2. Punahnya spesies
Pencemaran air dapat membuat banyak spesies ikan dan biota lain yang ada di lingkungan perairan punah. Hal
ini sangat merugikan karena dapat menurunkan jumlah keanekaragaman dalam ekosistem air.

3. Keseimbangan lingkungan terganggu


Keseimbangan lingkungan dapat terganggu saat terjadi perubahan interaksi dalam suatu ekosistem.

4. Berkurangnya kesuburan tanah

5. Pada pH di bawah bawah 4 dapat menyebabkan tumbuhan air mati karena sebagian besar dari tumbuhan
tersebut tidak toleran terhadap kondisi air dengan pH asam.

10
ALAT ANALISIS KUALITAS AIR

1. DO meter
2. pH meter
3. Secchi disk
4. Refraktometer
5. spektrofotometer

11
Kajian Kualitas Air Laut dan
Indeks Pencemaran
Berdasarkan Parameter
Fisika-Kimia Di Perairan
Distrik Depapre, Jayapura

12
LATAR BELAKANG
Wilayah perairan pesisir dan laut Kabupaten Jayapura termasuk dalam wilayah administrasi Provinsi Papua.
Dalam perkembangannya, wilayah pesisir Kabupaten Jayapura mengalami pengembangan untuk berbagai
macam kepentingan dan peruntukan, seperti kegiatan pelabuhan, pariwisata bahari, pemukiman dan maritim
serta pengembangan budidaya laut dan perikanan. Berbagai kegiatan di sepanjang pesisir laut dan
paradigma sebagian masyarakat pesisir, yang menganggap laut sebagai tempat pembuangan sampah.
Dimana masuknya pencemar organik dan anorganik ke badan air perairan pesisir pantai dapat menyebabkan
kualitas perairan mengalami degradasi fungsi secara biologis. Oleh karena itu dilakukanlah penelitian ini
yang dimana hasil dari penelitin ini diharapkan dapat memberikaninformasi dasar dan output yang dapat
bermanfaat bagi pemerintah daerah dan masyarakat umum, khususnya mengenai kualitas air laut sehingga
dapat dijadikan sebagai masukan dalam pengelolaan wilayah pesisir Kabupaten Jayapura.

13
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2017 yang berlokasi di perairan
Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Titik pengukuran
dan pengambilan sampel air laut sebanyak 5 stasiun dengan karakteristik
yang berbeda antar tiap stasiun, yaitu:
1. Perairan pantai wisata Harlem;
2. Perairan pesisir Kampung Tablasupa (pemukiman penduduk berada di
perairan);
3. Perairan Pulau Dua;
4. Perairan lokasi pembangunan pelabuhan Depapre;
5. Perairan Kampung Depapre (pemukiman penduduk berada di daratan).

14
Hasil dan Pembahasan
Hasil dan Pembahasan
16
Berdasarkan hasil perhitungan indeks pencemaran (IP) pada Gambar 1, maka
dapat diketahui bahwa semua stasiun pengamatan sudah keadaan tercemar ringan
hingga sedang, dimana hanya stasiun 3 termasuk dalam kategori tercemar ringan.
Perbedaan tersebut dapat saja disebabkan karena posisi stasiun 3 yang merupakan pulau
yang tidak berpenghuni dan berlokasi cukup jauh dari wilayah pesisir atau daratan,
sehingga dampak dari hasil aktifitas masyarakat di daratan sedikit berkurang. Hal ini dapat
ditunjukkan dengan konsentrasi dari beberapa parameter lingkungan seperti ammonia
total, fosfat dan nitrat memiliki konsentrasi yang lebih kecil dibandingkan stasiun lainnya,
dimana 4 stasiun pengamatan lainnya merupakan daerah dengan tingkat aktifitas
masyarakat yang cukup tinggi.

17
KESIMPULAN

Kondisi perairan Distrik Depapre berdasarkan hasil perhitungan indeks


pencemaran tergolong dalam kategori tercemar ringan dan tercemar sedang. Perairan
Pulau Dua termasuk dalam kategori tercemar ringan, sedangkan perairan Pantai Harlem,
Kampung Tablasupa, Kampung Depapre dan pelabuhan Depapre tergolong dalam
kategori tercemar sedang. Parameter lingkungan yang masih sesuai dengan baku mutu
untuk biota laut antara lain suhu, salinitas, DO, BOD5, sulfida dan kecerahan (kecuali
perairan dekat muara sungai di Kampung Depapre), sedangkan parameter yang telah
melampaui baku mutu antara lain pH, ammonia total, fosfat dan nitrat. Peningkatan
parameter-parameter yang telah melampaui batas maksimum baku mutu berasal dari
sumber alami dan limbah domestik dari aktifitas masyarakat cukup tinggi.
Analisis Kualitas Air
Dan Strategi
Pengendalian
Pencemaran Air
Sungai Metro di Kota
Kepanjen Kabupaten
Malang

19
LATAR BELAKANG

Peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan suatu kota berakibat pula pada pola
perubahan konsumsi masyarakat yang cukup tinggi dari tahun ke tahun, dengan luas lahan yang
tetap akan mengakibatkan tekanan terhadap lingkungan semakin berat. Meningkatnya aktivitas
manusia, perubahan guna lahan dan semakin beragamnya pola hidup masyarakat perkotaan yang
menghasilkan limbah domestik menjadikan beban pencemar di sungai Metro semakin besar dari
waktu ke waktu. Sungai Metro yang berada di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang
dimanfaatkan oleh masyarakat yang berada di sekitar sungai sebagai tempat pembuangan air
limbah dari aktivitas rumah tangga seperti MCK, industri dan limpasan dari aktivitas pertanian. Oleh
karena itu dilakukanlah penelitian ini yang mana memiliki tujuan untuk menganalisis kualitas air
sungai dan status mutu air Sungai Metro di Kota Kepanjen, berdasarkan Perda Provinsi Jatim
nomor 2 Tahun 2008, serta merumuskan strategi pengendalian pencemaran air sungai Metro
sebagai upaya pelestarian sumber air permukaan.

20
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan mengunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, yang mana digunakan untuk menggambarkan kondisi
kualitas air sungai Metro yang berasal dari aktivitas permukiman, pertanian dan industry.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015. Panjang sungai Metro sebagai lokasi penelitian sepanjang ±15,49 km yang
berada di kota Kepanjen Kabupaten Malang.
Pengambilan air dibagi menjadi 3 titik:
1. TITIK PANTAU I : Sungai Metro yang terletak desa Kedung Monggo Kecamatan Pakisaji.
2. TITIK PANTAU II : Sungai Metro yang terletak desa Talangagung Kota Kepanjen
3. TITIK PANTAU II : Sungai Metro yang terletak dusun Mangir desa Mangunrejo Kota Kepanjen.
Metode pengambilan sample air sungai yang dilakukan secara langsung mengunakan metode grab sampling yaitu metode
pengambilan sample sesaat yang menunjukkan karakteristik air hanya pada saat itu.
Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, Interview, dokumentasi dan gabungan dari
ketiganya.

21
Hasil dan
Pembahasan

22
1. Analisis Kualitas Air Sungai

Sungai Metro diklasifikasi mutu air kelas dua yang peruntukannya dapat digunakan untuk sarana rekreasi air,
pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang
mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.Hasil pengukuran kualitas air dengan
parameter fisika (Suhu, TSS), kimia organik (pH, DO, BOD, COD, TSS, Nitrat, Nitrit, Amonia, Phospat) dan
mikrobiologi (total Coliform) di setiap titik pantau dibandingkan dengan Kriteria.

23
2. Analisis Status Mutu Air Sungai

Berdasarkan hasil perhitungan Indek


pencemaran (IP) maka dapat diketahui status
mutu air sungai Metro dari hulu ke hilir telah
mengalami penurunan status mutu air dari
kondisi baik menjadi kondisi cemar ringan, hal
ini ditunjukan dengan meningkatnya nilai Indek
pencemaran (IP), Status mutu air pada titik
pantau 1 menunjukan kondisi baik, sedangkan
pada titik pantau 2 dan 3 menunjukkan cemar
ringan.

24
3. Rumusan Strategi Pengendalian Pencemaran Air Sungai

25
Berdasarkan hasil analisis SWOT, strategi utama yang dapat diterapkan dalam pengendalian pencemaran sungai
Metro agar tidak terjadinya penurunan kualitas air sungai sesuai peruntukan yang telah ditetapkan dan dapat
dimanfaatkan secara berkelanjutan yaitu dengan mengunakan kekuatan dan peluang yang ada untuk mengatasi
ancaman maupun kelemahan dengan mengunakan strategi Progresif dengan penerapan upaya pengendalian
pencemaran air secara agresif.
Rekomendasi strategi pengendalian pencemaran sungai Metro yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
1.Menjaga zona perlindungan setempat sempadan sungai.
2.Meningkatkan pemantauan kualitas air sungai dan pengawasan terhadap pembuangan air limbah kesungai.
3.Pemberian izin pembuangan air limbah ke sungai dengan memperhatikan kondisi Daya Tampung Beban
Pencemaran Air Sungai Metro.
4.Melakukan penegakan hukum terhadap pelaku usaha yang melangar Baku Mutu Lingkungan yang telah
ditetapkan.

26
KESIMPULAN

 Kondisi kualitas air sungai Metro Kota Kepanjen untuk konsentrasi BOD di semua
titik pantau dari hulu ke hilir dan konsentrasi TSS di hilir sungai pada titik pantau 3
telah melebihi kriteria mutu air Kelas II yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2008.
 Status mutu air sungai Metro Kota Kepanjen pada titik pantau 1 menunjukan status
mutu airnya dalam kondisi baik, sedangkan pada titik pantau 2 dan 3 menunjukan
telah “cemar ringan”
 Berdasarkan hasil analisa SWOT Rekomendasi Strategi pengendalian pencemaran
air sungai Metro di Kota Kepanjen adalah Strategi Progresif dengan upaya
pengendalian pencemaran air secara agrasif

27
28
Video
click
here

29

Anda mungkin juga menyukai