Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA DASAR

JUDUL PERCOBAAN : VISKOSITAS

NAMA PRAKTIKAN :REHAN ANDRE SAPUTRA

NIM/GRUP :2022010032/III

TANGGAL PRAKTIKUM :24 NOVEMBER 2020

ASISTEN :AYU INDRIANA DEVI

LABORATORIUM KIMIA-FISIKA DASAR


UNIVERSITAS INTERNASIONAL SEMEN INDONESIA
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
1. LATAR BELAKANG

Kekentalan adalah sifat dari suatu zat cair (fluida) disebabkan adanya
gesekan antara molekul-molekul zat cair dengan gaya kohesi pada zat cair
tersebut. Gesekan-gesekan inilah yang menghambat aliran zat cair. Besarnya
kekentalan zat cair (viskositas) dinyatakan dengan suatu bilangan yang
menentukan kekentalan suatu zat cair. Hukum viskositas Newton menyatakan
bahwa untuk laju perubahan bentuk sudut fluida yang tertentu maka tegangan
geser berbanding lurus dengan viskositas. Viskositas adalah gesekan internal.
Gaya viskos melawan gerakan sebagai fluida relatif terhadap yang lain.
Viskositas adalah alasan diperlukannya usaha untuk mendayung perahu
melalui air yang tenang, tetapi juga merupakan suatu alasan mengapa dayung
bisa bekerja.

Efek viskos merupakan hasil yang penting dalam pipa aliran darah.
Pelumasan bagian dalam mesin fluida viskos cenderung melekat pada
permukaan zat yang bersentuhan dengannya. Diantara salah satu sifat zat cair
adalah kental (viskos) dimana zat cair memiliki kekentalan yang berbeda-beda
materinya, misalnya kekentalan minyak goreng dengan kekentalan oli. Dengan
sifat ini zat cair banyak digunakan dalam dunia otomotif yaitu sebagai pelumas
mesin. Telah diketahui bahwa pelumas yang dibutuhkan tiap-tiap mesin
membutuhkan kekentalan yang berbeda-beda. Viskositas juga memiliki
pengaruh besar dalam dunia manufaktur, sebagai contohnya pengaruh putaran
spindel, viskositas, dan variasi cairan pendingin terhadap umur pahat HSS pada
proses bubut konvensional. Pada dasarnya dimensi keausan menentukan
batasan umur pahat.

Dengan demikian kecepatan pertumbuhan keausan menentukan laju


saat berakhirnya masa guna pahat. Untuk meminimalisir terjadinya keausan
tersebut, dapat digunakan sebuah cairan pendingin yang dapat mengontrol
temperatur dan membuang dengan cepat geram hasil pembubutan. Sehingga
dapat memperpanjang umur pahat. Alat untuk mengukur viskositas terbagi
dalam dua jenis yaitu ada jenis digital dimana nama alatnya adalah viskometer
dan jenis manual yaitu menggunakan tabung dan bola besi
2. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mempelajari dinamika benda dalam fluida
2. Menentukaan koefisien viskositas fluida berdasarkan Hukum Stokes
3. Menentukan Kecepatan terminal pada fluida.
3. MANFAAT DARI MODUL PRAKTIKUM
Sebagai bahan ajar tambahan yang sangat membantu dalam kegiatan
belajar dan praktikum baik di laboratorium atau di ruang kelas.
4. TULISKAN
a) Alat dan Bahan
1. Neraca Ohauss
2. Picnometer
3. Stopwatch
4. Mikrometer Sekrup
5. Satu Set Tabung Panjang
6. Fluida (Gliserin, minyak, Oli SAE 40)
7. Kelereng (variasi diameter)
8. Gelas Ukur
9. Termometer
b) Langkah Kerja
1. Ukur diameter dan massa kelereng
2. Timbang massa picnometer kosong
3. Fluida dimasukkan ke picnometer dan massa keduanya diukur
4. Suhu fluida diukur
5. Masukkan bola hingga bola mengalami gerak lurus beraturan
6. Catat waktu (t) yang dibutuhkan dari batas pertama hingga batas kedua
7. Ualngi laangkah ke 5-6 sebanyak sepuluh kali
8. Variasikan baataas kedua, dengan jarak antara batas pertama dengan
batas kedua (y) minimal 20 cm.
5. PENGERTIAN FLUIDA

Fluida adalah suatu zat yang bila diberikan gaya kepadanya, zat
tersebut akan berubah bentuk secara kontinu karena tidak mampu menahan
gaya, sekecil apapun gaya tersebut bekerja. Fluida merupakan suatu zat yang
dapat mengalir (atau umumnya kemampuannya untuk mengambil bentuk yang
sesuai dengan wadah mereka), yang dapat berupa zat cair maupun zat gas. Sifat
ini biasanya dikarenakan sebuah fungsi dari ketidakmampuan mereka
mengadaakan tegangan geser atau tidak mampu
mempertahankan/mengembalikan bentuknya. Dapat disimpulkan bahwa fluida
adakah zat yang terdeformasi secara berkesinambungan apabila diberi tegangan
geser walau sekecil apapun tegangan geser itu. Dalam fisika, fluida diartikan
sebagai zat yang dapat mengalir. Semua zat cair dapat kita kelompokkan ke
dlaam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat
yang lain. Selain zat cair zat gas juga termasuk fluida. Fluida merupakan aspek
penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Setiap hari kita menghirupnya,
meminumnya dan bahkan terapung atau tenggelam didalamnya. Air yang kita
minum dan udara yang kita hirup juga bersirkulasi didalam tubuh kita setiap
saat, kadang kadang tidak kita sadari. Pada dasarnya, fluida selalu memberikan
tekanan pada setiap bidang yang bersentuhan dengannya. Besarnya tekanan
bergantung pada besarnya gaya dan luas bidang tempat gaya bekerja. Secara
matematis, persamaan tekanan dapat dirumuskan sebagai berikut :

Sifat Sifat Fluida sebagai Berikut :


1. Bisa mengalami perubahan bentuk
2. Bisa mengalir
3. Memiliki kemampuan untuk menempati suatu
wadah.
Berikut merupakan Besaran Besaran Fluida :

 Kompresibel dan tak kompresibel


Kompresibilitas adalah kemampuan suatu zat untuk dimampatkan akibat
tekanan. Zat kompresibel artinya zat yang bisa dimampatkan karena bisa
mengalami perubahan volume saat ditekan, contohnya gas. zat tak
kompresibel artinya zat yang tidak bisa dimampatkan karena tidak
mengalami perubahan volume saat ditekan, contohnya zat cair.
 Massa jenis
Massa jenis adalah ukuran kerapatan suatu benda. Semakin rapat susunan
partikel di dalamnya, semakin besar massa jenisnya. Secara matematis,
dirumuskan sebagai berikut.
 
Keterangan:
 ρ = massa jenis (kg/m3)
 V = volume (m3)
 m = massa benda (kg).

 Berat jenis
Berat jenis didefinisikan sebagai berat fluida per satuan volume. Berat
jenis ini berbeda dengan massa jenis. Perbedaannya adalah berat jenis
dipengaruhi oleh percepatan gravitasi, sehingga nilainya bisa berubah-
ubah sesuai percepatan gravitasi di tempat tersebut. Secara matematis,
dirumuskan sebagai berikut.

 
 Tegangan permukaan
Tegangan permukaan adalah kemampuan suatu permukaan zat cair untuk
menegang. Contoh tegangan permukaan ini bisa Quipperian lihat saat ada
serangga yang bisa berdiri di permukaan air. Secara matematis, tegangan
permukaan dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
 𝛾 = tegangan permukaan (N/m);
 F = gaya (N); dan
 L = panjang permukaan (m).

6. PENGERTIAN VISKOSITAS

Viskositas adalah kekentalan suatu fluida yang disebabkan oleh


adanya gaya gesekan antara molekul-molekul yang menyusun suatu
fluida. Viskositas juga disebut sebagai ketahanan fluida jika menerima gaya
dari luar. η = 2.r2 .g (ρb - ρf )/ 9v
Keterangan:
 η = Viskositas (Pa.s)
 r = Jari-jari benda (m)
 g = Gravitasi bumi (m/s 2 )
 ρ b = Massa jenis benda (kg/m 3 )
 ρ f = Massa jenis fluida (kg/m 3 )
 v = Kecepatan benda (m/s)

Viskositas alias kekentalan hanya ada pada fluida riil (rill = nyata). Fluida
riil/nyata itu fluida yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti air,
sirup, oli, asap knalpot, dan lain-lain. Fluida riil berbeda dengan fluida ideal.
Fluida ideal sebenarnya tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Fluida ideal
hanya model yang digunakan untuk membantu kita dalam menganalisis aliran
fluida (fluida ideal ini yang kita pakai dalam pokok bahasan fluida dinamis).
Mirip seperti kita menganggap benda sebagai benda tegar, padahal dalam
kehidupan sehari-hari sebenarnya tidak ada benda yang benar-benar
tegar/kaku. (Rian, 2013). Viskositas fluida yang berbeda dapat dinyatakan
secara kuantitatif oleh koefisien viskositas. Alat ukur viskositas manual yang
sering digunakan adalah dengan menggunakan viskometer bola jatuh
(Hopper). Prinsip kerjanya adalah menggelindingkan bola yang terbuat dari
besi melalui tabung gelas yang berisi zat cair.

Berdasarkan hukum stoke yaitu pada saat kecepatan bola maksimum,


terjadi kesetimbangan sehingga gaya gesek sama dengan gaya berat
Archimedes (D. Young, 2002). Mempelajari gerak bola yang jatuh ke dalam
fluida, walaupun hanya untuk mengetahui bahwa adanya gaya kekentalan
pada sebuah bola tertentu didalam suatu fluida tertentu berbanding dengan
kecepatan relatifnya. Bila fluida sempurna yang viskositasnya nol mengalir
melewati sebuah bola, atau apabila sebuah bola bergerak dalam suatu fluida
yang diam, gari-garis arusnya akan berbentuk suatu pola yang simetris
sempurna di sekeliling bola itu. Tekanan terhadap sembarang titik permukaan
bola yang menghadap arah alir datang tepat sama dengan tekanan terhadap
titik lawan. Titik tersebut pada permukaan bola menghadap kearah aliran, dan
gaya resultan terhadap bola itu nol (Sudarjo, 2008). Pengertian Viskometer
adalah alat yang dipergunakan untuk mengukur viskositas atau kekentalan
suatu larutan. Kebanyakan viskometer mengukur kecepatan dari suatu cairan
mengalir melalui pipa gelas (gelas kapiler), bila cairan itu mengalir cepat
maka viskositas cairan itu rendah (misalnya cair) dan bila cairan itu mengalir
lambat maka dikatakan viskositasnya tinggi (misalnya madu). Viskositas
dapat diukur dengan mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung
berbentuk silinder. Ini merupakan salah satu cara yang paling mudah dan
dapat digunakan baik untuk cairan maupun gas. Viskometer merupakan
peralatan yang digunakan untuk mengukur viskositas suatu fluida. Model
viskometer yang umum digunakan berupa viskometer bola jatuh, tabung (pipa
kapiler), dan sistem rotasi.

7. PENGERTIAN KECEPATAN ALIRAN FLUIDA


Hendra Yudisaputro 13, 2013
Laju aliran fluida melewati sebuah konduktor (pipa) dipengaruhi oleh luasan dari
lobang pipa, laju aliran fluida dan material penyusun pipa yang meliputi koefisien
bahan, konduktansi, dan ketebalan. Persamaan dasar dari kecepatan aliran fluida
adalah sebagai berikut :

Dengan,
 ʋ : Kecepatan aliran (m/s)

 Q : Laju aliran fluida (kg/s)


2
 A : Luasan pipa (m )
Dalam sebuah pipa yang menyusun sistem kondensor, terusun dari
bahan alumunium dan titanium yang dapat membuat aliran fluida secara
maksimal dapat ditransfer untuk melakukan proses kondensasi. Sehingga
nilai koefisien perpindahan panas dan tebal dari masing-masing lapisan
pipa harus diperhitungkan dengan persamaan sebagai berikut :

Dimana,

Konsep aliran ʋ : Kecepatan aliran (m/s) fluida yang


berkaitan Q : Laju aliran fluida (kg/s) dengan aliran
fluida dalam pipa adalah :
A : Luasan pipa (m2)
 Hukum
Do : Diameter luar pipa (m).
Kekentalan
t1 : Tebal lapisan dari alumunium brass. (m) massa
 t2 : Tebal lapisan dari titanium. (m) Hukum

Nt1 : Nilai koefisien dari alumunium brass kekentalan


energi
Nt2 : Nilai koefisien dari titanium.
 Hukum
kekentalan momentum
 Katup
 Orifacemeter
 Arcameter (martomo, s, 1999)

Suatu massa fluida yang engalir selalu dapat dibagi bagi menjadi
tabung aliran, bila aliran tersebut adalah lunak, waktu tabung tabung tetap
tidak dapat berubah bentuknya dan fluida yang padaa suatu saat berada di
dalam tabung akan tetap berada pada tabung seterusnya. Kecepatan aliran di
dalam tabung aliran adalah sejajar dengan tabung dan mempunyai besar
berbanding terbalik dengan luas penampangnya(Pantar,s,1997). Cairan
dengan rapat massa yang akan lebih mudah mengalir dalam keadaaan
laminer. Dalam aliran fluida perlu ditentukan besarannya atau arah vektor
kecepatan aliran pada suatu titik ke titik lain. Pengukuran aliran adalah untuk
mengukur kapasitas aliran, massa laju aliran, volume aliran. Pemilihan alat
ukur aliran tergantung pada ketelitian, kemampuan pengukuran, harga,
kemudahan pembacaannya, kesederhanaan dan keawetan alat ukur tersebut.
Dalam pengukuran fluida termasuk menentukan tekanan, kecepatan, debit,
gradien kecepatan, turbulensi, dan viskositas.

8. PENGERTIAN HUKUM STOKES

Apabila sebuah bola kecil bergerak dalam suatu fluida yang viskositasnya
nol, maka garis – garis arusnya akan membentuk pola yang simetris. Tekanan
di sembarang titik pada permukaan bola yang searah dengan arah gerak bola
sama dengan tekanan di sembarang titik berlawanan arah gerak bola sehingga
resultan gaya pada bola nol. Kemudian bagaimanakah jika fluidanya kental?
Jika bola kecil dijatuhkan pada fluida kental, maka akan timbul hambatan
pada gerak bola tersebut. Besaran- besaran yang mempengaruhi gaya
viskositas ini diantaranya jari jari bola (r). Kecepatan bola relatif terhadap
fluida (v) dan koefisien viskositas fluida (η). Dengan demikian resultan gaya
stokes dapat dirumuskan sebagai berikut,
F=( η. A . v )/l=k η v
A
Dengan k = yang menyatakan bentuk geometri benda. Untuk bola
l
k =6 π r . Dengan demikian persamaan diatas menjadi F=6 π η r v
Keterangan :
 F = gaya gesek (N)
 v = kecepatan bola (m/s2)
 η = viskositas (N.s/m2)
 r = jari jari bola (m)
Persamaan ini pertama kali dikemukakan oleh Sir George Stokes pada
tahun 1845 dan sampai sekarang dikenal sebagai Hukum Stokes.Hukum
Stokes dapat digunakan untuk menentukan kecepatan benda yang jatuh
bebas dalam fluida kental. Penentuan η dengan memakai hukum Stokes
bis dilakukan dengan percobaan kelereng jatuh. Sewaktu kelereng
dijatuhkan dalam bejana kaca yang berisi cairan yang hendak ditentukan
koefisien viskositasnya, kecepatan kelereng semakin lama akan semakin
cepat. Sesuai pada hukum Stokes, makin cepat gerakannya, maka makin
besar gaya geseknya. Hal ini yang menyebabkan gaya berat kelereng tepat
setimbang dengan gaya gesek dan kelereng jatuh dengan kecepatan tetap
sebesar v
Hukum Stokes – Berbunyi : ”Jika sebuah bola bergerak dalam suatu
fluida yang diam maka bola itu akan bekerja dalam bentuk gaya
gesekan dan arahnya berlawanan dengan arah gerak bola itu sendiri”

9. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VISKOSITAS


Faktor- fator yang mempengaruhi viskositas adalah sebagai berikut
(Bird,1987):
a) Tekanan
Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan
viskositas gas tidak dipengaruhi oleh tekanan.
b) Temperatur
Viskositas akan turun dengan naiknya suhu, sedangkan viskositas
gas naik dengan naiknya suhu. Pemanasan zat cair menyebabkan
molekul-molekulnya memperoleh energi. Molekul-molekul cairan
bergerak sehingga gaya interaksi antar molekul melemah. Dengan
demikian viskositas cairan akan turun dengan kenaikan temperatur.
c) Kehadiran zat lain
Penambahan gula tebu meningkatkan viskositas air. Adanya bahan
tambahan seperti bahan suspensi menaikkan viskositas air. Pada minyak
ataupun gliserin adanya penambahan air akan menyebabkan viskositas
akan turun karena gliserin maupun minyak akan semakin encer, waktu
alirnya semakin cepat.
d) Ukuran dan berat molekul
Viskositas naik dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju aliran
alkohol cepat, larutan minyak laju alirannya lambat dan kekentalannya
tinggi seta laju aliran lambat sehingga viskositas juga tinggi.
e) Berat molekul
Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak.
f) Kekuatan antar molekul
Viskositas air naik denghan adanya ikatan hidrogen, viskositas
CPO dengan gugus OH pada trigliseridanya naik pada keadaan yang
sama.
g) Konsentrasi larutan
Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu
larutan dengan konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi
pula, karena konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat
yang terlarut tiap satuan volume. Semakin banyak partikel yang
terlarut, gesekan antar partikrl semakin tinggi dan viskositasnya
semakin tinggi pula
10. DAFTAR PUSTAKA
1. M.Ali Yaz,2007,Fisika SMA kelas XI.Jakarta:Yudistira
2. Kurnia.Erlin.2017, Modul II Viskositas
(https://docplayer.info/73569663-Modul-ii-viskositas-pada-modul-ini-
akan-dijelaskan-pendahuluan-tinjauan-pustaka-metodologi-praktikum-dan-
lembar-kerja-praktikum.html)
3. Sutrisno.1979.Fisika Dasar.Bandung : ITB
4. Halim.Hadi Benny.2018, Fisika Dasar Makalah Hukum Stokes
(https://docplayer.info/71734235-Fisika-dasr-makalah-hukum-stokes.html)
5. Asriwati.Oktober 2017, Fisika Kesehatan Dalam
Keperawatan.Ngaglik,Sleman:CV BUDI UTAMA

Anda mungkin juga menyukai