FISIKA DASAR
NAMA :
NIM :
GRUP :
DAFTAR ISI
1
KATA PENGANTAR..................................................................................1
TATA TERTIB LABORATORIUM................................................................3
PERCOBAAN 1........................................................................................6
MASSA JENIS ZAT PADAT BENTUK TERATUR..........................................6
PERCOBAAN 2......................................................................................11
Uji Kehalusan Semen dengan Alat Blaine..............................................11
PERCOBAAN 3......................................................................................16
KOEFISIEN GESEKAN.............................................................................16
PERCOBAAN 4......................................................................................20
PENGUJIAN KUAT TEKAN......................................................................20
PERCOBAAN 5......................................................................................27
BANDUL MATEMATIS............................................................................27
PERCOBAAN 6......................................................................................30
VISKOSITAS...........................................................................................30
PERCOBAAN 7......................................................................................34
Pengujian False Set...............................................................................34
PERCOBAAN 8......................................................................................38
Pengujian Setting Time.........................................................................38
PERALATAN LABORATORIUM
1. Meja dan peralatan praktikum harus selalu
bersih. Tidak diperkenankan meninggalkan
peralatan dalam keadaan kotor di meja praktikum.
2. Jangan meminjam alat dari meja praktikum lain
tanpa ijin asisten / pengawas praktikum. Jika
memerlukan peralatan tambahan, harap meminjam
pada laboran yang bertugas dan mencatatnya pada
buku peminjaman.
3. Peralatan - peralatan besar untuk pemakaian
bersama terletak diluar meja praktikum, di dalam
ruang laboratorium.
4. Jika ada peralatan yang rusak atau pecah, harus segera
dilaporkan untuk diketahui dan mendapat gantinya.
Kelalaian melaporkan akan dikenai sanksi.
3
3. Dilarang bermain-main dengan peralatan dan
bahan di laboratorium.
4. Jagalah kebersihan laboratorium, peralatan dan
meja praktikum.
5. Rencanakan percobaan yang akan dilakuakan
sebelum memulai praktikum.
6. Persiapkanlah hal-hal yang perlu sebelum masuk
laboratorium seperti buku kerja, jenis percobaan,
jenis bahan, jenis peralatan, jas laboratorium
untuk melindungi pakaian dan cara membuang
limbah sisa percobaan.
7. Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau
sepatu berhak tinggi.
8. Wanita/pria yang berambut panjang harus diikat.
9. Jangan membuat keteledoran antar sesama teman.
10.Pencatatan data selengkap-lengkapnya harus
segera dilakukan setelah percobaan selesai
dilakukan.
11.Berdiskusi tentang materi praktikum adalah hal
yang baik dilakukan untuk memahami lebih
lanjut percobaan yang dilakukan.
12.Setiap alat yang digunakan diperoleh dari petugas
laboratorium dengan mengisi daftar isian
peminjaman alat. Setelah selesai, alat – alat
dikembalikan dalam keadaan bersih dan baik.
13. Keselamatan alat – alat yang dipinjam merupakan
tanggung jawab kelompok peminjam. Jika terjadi
kerusakan, kelompok peminjam wajib
memperbaiki atau menggantinya.
14.Tidak diperkenankan mengganggu dan
mencampuri kegiatan kelompok lain.
4
15.Keluar masuk ruangan saat kegiatan praktikum
harus seizin pembimbing.
16. Hal – hal lain yang belum tercantum akan
ditetapkan kemudian.
Tujuan :
1. Menentukan massa jenis zat padat berbagai bentuk
2. Membandingkan hasil pengukuran massa jenis zat
padat dari dua metode yang berbeda
5
1.1 Dasar Teori
Massa jenis (ρ) atau kerapatan zat merupakan karakteristik
mendasar yang dimiliki zat. Kerapatan suatu zat merupakan
perbandingan massa dan volume zat, sehingga nilai kerapatan
dapat diukur melalui pengukuran massa dan volumenya.
Massa jenis didapatkan melaui persamaan berikut :
Benda Pengkuran m V1 V2 V3
ke-
Balok 1
7
2
3
Silinde 1
r
2
3
….
Bola 1
2
3
V1 = Volume cairan
V2 = Volume cairan + benda
V3 = Selisih Volume (V2 dan V3)
m = massa
B. Metode Kedua
Benda Pengukuran p l t
ke
Balok 1
2
…
8
d t
Silinder 1
2
…
d
Bola 1
2
…
P = panjang t = tinggi
l = lebar d = diameter
9
PERCOBAAN 2
Uji Kehalusan Semen dengan Alat Blaine
Tujuan : Metode ini digunakan untuk menentukan
kehalusan semen Portland yang dinyatakan dengan luas
permukaan spesifik semen Portland, dan dihitung sebagai
jumlah luas permukaan total cm2/gram atau m2/gr.
2.1 Peralatan
2.1 Alat Blaine terdiri dari :
Sel permeabilitas.
Piringan (disk).
Torak (terbuat dari logam).
Kertas saring medium.
Manometer.
Cairan manometer.
2.2 Peralatan lainnya :
Corong kecil yang sesuai.
Kuas kecil halus.
Cawan timbang.
Alat pencatat waktu.
uji
oh
pa
ny
Pe
co
nt
en
pa
ny
Pe
ia
se
sa
m
ita
pi
ua
ne
n
la
ia
ea
pe
Pe
bil
nt
n
n
s
permeabil
(detik)
Waktu
Timbang Sel
itas
Keterangan :
11
Wb = berat air raksa dengan alas semen(gr)
D = berat jenis air raksa pada suhu ruangan pengujian
4.1.3 Penyiapan contoh
1. Masukkan contoh semen standar dari ampul
kedalam botol yang volumenya kira-kira 120 cm3
2. Kocok kuat-kuat selama 2 menit
3. Biarkan botol dalam keadaan berdiri dan tertutup
selama 2 menit
4. Buka tutupnya dan aduk pelan-pelan
Keterangan :
W = berat contoh semen standar yang diperlukan, gram
Ρ = berat jenis contoh uji semen Portland, 3.15 gram/cm3
V = volume lapisan semen standar ditentukan denegn cara
diuraikan dalam butir 4.2.
Ε = porositas lapisan semen standar yang dikehendaki (0.500
± 0.005).
12
5. Letakkan selembar kertas saring diatas lapisan
semen.
6. Masukkan torak dan tekan hingga leher torak kontak
dengan permukaan sel.
7. Tarik torak sedikit keatas dan putar 90 derajat dan
tekan kembali.
4.1.6 Penentuan permeabilitas lapisan semen
1. Oleskan sedkit pelumas pada kran penghubung
manometer.
2. Hubungkan sel pada tabung manometer
sedemikian rupa, hingga hubungan kedap udara.
3. Perlahan-lahan keluarkan udara di dalam salah
satu tabung manometer (tekan bulp karet).
4. Buka kran dan bulp karet perlahan-lahan,
kemudian tutup kembali setelah cairan manometer
sampai pada batas atas.
5. Jalankan alat pencatat waktu bila bagian bawah
miniskus cairan mencapai tanda garis ke dua.
6. Matikan alat pencatat waktu bila bagian bawah
miniskus cairan mencapai tanda garis ke tiga.
7. Catat rentang waktu yang diamati (detik = T), dan
suhu pengujian (0C).
4.2. Pengujian contoh semen
4.2.1 Timbang contoh semen, seperti yang diuraikan pada
butir 4.1.4.
suhu contoh semen yang diuji harus sama dengan suhu
ruang pada saat pengujian.
4.2.2 Persiapan lapisan semen
Lakukan persiapan lapisan semen seperti yang diurai
kan pada butir 4.1.5
4.2.3 Penentuan permeabilitas lapisan semen
Lakukan penentuan permeabilitas lapisan semen seperti
yang diuraikan pada butir 4.1.6
4.2.4 Perhitungan
13
• Luas muka spesifik dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Ss . √T
S = atau S = K. √T
√Ts
Keterangan :
S = luas permukaan spesifik contoh semen yang diuji,
cm²/gram
Ss = luas permukaan spesifik contoh semen standar yang
dipakai untuk kalibarsi, cm²/gram
T = rentang waktu dari penurunan tekanan dalam manometer
untuk contoh semen Portland yang diuji, detik
Ts = rentang waktu dari penurunan tekanan dalam
manometer untuk contoh semen standar yang dipakai untuk
kalibrasi, detik
K = hasil kalibrasi alat ( Ss / √ Ts)
PERCOBAAN 3
KOEFISIEN GESEKAN
14
Tujuan :
1. Mempelajari dinamika benda di bidang miring
2. Menentukan koefisien gesekan kinetik balok pada
bidang miring
15
pada Gambar 1. Dengan F adalah gaya yang diberikan
dan fs adalaha gaya gesek statis. Tepat pada saat
balok akan bergerak gaya gesekan statis maksimum
dan berlaku hubungan:
fs maksimum = µs.N ……………………….(1)
dengan µs adalah koefisien gesekan statis.
Jika gaya yang bekerja pada balok diperbesar
sehingga balok bergerak maka berlaku hubungan:
fk = µk. N …………………………………… (2)
dengan µk = koefisien gesekan kinetis dan fk = gaya
gesekan kinetis. Jika ditinjau balok saat bergerak
akibat bekerjanya dengan gaya F maka berlaku
hubungan
F - fk = ma …………………………………… (3)
Dengan m adalah massa (kg) dan a adalah
percepatan (m/s2).
Jika terdapat balok yang berada di atas bidang miring
tanpa diberi gaya awal dengan bidang balok tidak
licin, maka komponen gaya yang berlaku ditunjukkan
pada Gambar 2 berikut.
µk = tanθ - (a/g.cosθ)
…………………………..(4)
3.2 Alat dan Bahan
1. Papan
2. Balok pejal (3 variasi massa)
3. Stopwatch
4. Meteran
17
PERCOBAAN 4
PENGUJIAN KUAT TEKAN
Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini diantaranya
adalah timbangan kapasitas 3000 1 gram, cetakan
berbentuk kubus berukuran 50 x 50 x 50 mm, mesin
Pengaduk (Mixer), tamper (alat perojok), pencatat waktu,
gelas ukur, kaos tangan karet, mesin kuat tekan, cetok segi
tiga, bahan pembantu (pasir standar) atau pasir silika dari
Ottawa dengan gradasi sebagai berikut :
Ayakan % Tinggal
uatan
Pemb
conto
conto
Penyi
apan
h uji
h uji
Pem
ana
beb
pan
yim
Pen
an
n
tekan
Penimbangan Pencetaka Moist
Beba
Pengaduk
n
an n cabinet
Kuat
Tekan
LANGKA KERJA
4.1 Penyiapan Cetakan Benda Uji
1. Oleskan tipis-tipis minyak pelumas dengan menggunakan
kain pada bagian dalam cetakan dan dasar plat cetakan
2. Seka kelebihan minyak pelumas dengan kain seperlunya
3. Oleskan minyak pelumas pada bagian permukaan yang
akan disambung atau disatukan
19
4. Sambungkan atau satukan kedua cetakan kuat-kuat dan
pasangkan pada dasar plat cetakan
5. Seka dengan kain kering kelebihan minyak pelumas dari
cetakan
6. Buatlah kedap air pada bidang kontak bagian luar antara
cetakan dan dasar plat cetakan dengan menggunakan
paraffin yang telah dicairkan
4.2 Komposisi mortar
Perbandingan bahan kering adalah 1 bagian berat
semen dengan 2,75 bagian berat pasir standar.
Faktor air semen adalah 0,485 untuk semua jenis
semen portland, sedangkan untuk semen portland
pozzoland ditentukan dengan pengujian meja alir
hingga diperoleh aliran / mortar 110 5% atau 208 –
218 mm.
Jumlah bahan-bahan yang dicampur dalam satu kali
pengerjaan atau adukan untuk membuat 6 dan 9
benda uji adalah sebagai berikut :
A. Semen Portland
Banyaknya benda uji
Bahan-bahan
6 Buah 9 Buah
20
Banyaknya benda uji
Bahan-bahan
6 Buah 9 Buah
Semen , gram 500 740
21
11. Setelah 90 detik buka tutup mangkok dan jalankan
alat pengaduk pada kecepatan sedang (285 10rpm)
selama 60 detik.
23
Toleransi yang
Umur Pengujian
diperbolehkan
24 hari 0.5 jam
3 hari 1 jam
7 hari 3 jam
28 hari 12 jam
Keterangan :
P = Beban maksimum (lbf / N)
F = Luas penampang (in2 atau mm2)
PERCOBAAN 5
BANDUL MATEMATIS
Tujuan :
24
1. Mempelajari dinamika osilasi pada bandul
matematis
2. Menentukan besar gravitasi
dengan:
y = simpangan gelombang (m)
A = Amplitudo (m)
w = kecepatan sudut (rad/s)
t = waktu (sekon)
………………………………………………….(2)
dengan
T = Periode getaran (s)
l = panjang tali (m)
26
Gambar 1. Sistem pada Bandul Matematis
Pembahasan
1. Hitunglah percepatan gravitasi (g) dari percobaan
dengan metode matematis.
2.Hitung pula dengan metode kuadrat terkecil
3.Analisis dan bandingkan nilai g antara kedua metode
serta nilai g sebenarnya
Tugas Pendahuluan
Turunkan persamaan (2) dengan mengkombinasikan
Hukum II Newton dan persamaan (1).
27
PERCOBAAN 6
VISKOSITAS
Tujuan :
1. Mempelajari dinamika benda dalam fluida
2. Menentukan koefisien viskositas fluida berdasarkan
Hukum Stokes
3. Menentukan kecepatan terminal pada fluida
dengan:
Fs = gaya gesek (N)
η =koefisien viskositas (Nsm-2)
r = jari jari bola (m)
v = kecepatan terminal (m/s).
Σ F = Fa + Fs - W …………………….. (2)
……………………………………… (3)
dengan:
g = percepatan gravitasi (m/s2)
ρ = massa jenis bola (kg/m3)
ρ0 = massa jenis fluida (kg/m3)
29
6. Catat waktu (t) yang dibutuhkan dari batas
pertama hingga batas kedua
7. Ulangi langkah 5-6 sebanyak sepuluh kali
8. Variasikan batas kedua, dengan jarak antara batas
pertama dengan batas kedua (y) minimal 20 cm.
30
6.4 Pembahasan
1. Dari data pada langkah 1-3, hitung massa jenis fluida dan
kelereng
2. Buat grafik dengan persamaan garis linier dari data
waktu yang diukur dan jarak yang divariasikan t(y),
berdasarkan persamaa (3)
3. Hitung nilai viskositas berdasarkan persamaan garis
tersebut
4. Bandingkan harga viskositas dari hasil percobaan dengan
literatur, kemudian analisislah antara hasil keduanya
5. Hitung kecepatan terminalnya
PERCOBAAN 7
Pengujian False Set
1. Tujuan
31
Metode uji ini untuk menentukan tingkat perkembangan cepat
kaku dari pasta semen atau untuk menetapkan semen
tersebut memenuhi batas spesifikasi cepat
2. PERALATAN
3. DIAGRAM ALIR
3.1 Alur Kerja Pengujian False set
buat
Pem
past
sem
co
nt
er
ra
at
uj
et
si
si
en
an
h
d
n
b
n
u
b
n
o
e
P
e
P
ia
Aw
Penimbangan Penga Pencet
dukan akan al
Gagal
32 ± 4
Tercapa
i
Ak
hi
r
4. Langkah Kerja
4.1 Penyiapan pasta semen.
1. Timbang contoh semen sebanyak 500 gram. False set
False set
2. Letakkan pengaduk dan mangkok pada mesin
pengaduk.
32
3. Masukkan air yang telah diukur isinya kedalam
mangkok.
4. Masukkan semen dan tunggulah selama 30 detik.
5. Jalankan mesin pengaduk pada kecepatan rendah (140
5rpm) selama 30 detik.
6. Hentikan mesin pengaduk, pindah pada kecepatan
sedang (285 10rpm), turunkan pasta yang menempel
pada dinding mangkok (waktu yang diperlukan kira-
kira 15 detik).
34
4.6 Perhitungan
Persen penetrasi akhir didasarkan pada
perbandingan penetrasi akhir terhadap penetrasi
awal.
PERCOBAAN 8
Pengujian Setting Time
35
2. PERALATAN
3. LANGKAH KERJA
36
3. Penentuan waktu pengikatan
37