Nama :
No.Absen :
Kelas :
Kelompok :
Anggota : 1.
2.
3.
4.
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat-Nya, maka Penuntun
Praktikum Larutan Asam Basa ini dapat disusun dengan baik. Penuntun Praktikum
Larutan Elektrolit ini disusun berdasarkan kebutuhan percobaanpercobaan Kimia kelas XI
SMA .
Penuntun praktikum ini disusun oleh Mahasiswa Pendidikan Kimia FMIPA UNP,
dan atas semua bantuan pihak yang telah mendorong terlaksananya penulisan penuntun
praktikum larutan elektrolit ini, kami ucapkan terimakasih. Terakhir kami akan menerima
saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan penuntun praktikum ini dimasa yang
akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
TATA TERTIB PERATURAN PRATIKUM
Setiap Siswa yang mengikuti praktikum harus mentaati semua peraturan yang
berlaku di laboratorium.
A. Kehadiran
1. Siswa harus berada di laboratorium tepat waktu
2. Siswa yang terlambat 10 menit tanpa alasan yang sah dianggap absen dan
tidak diizinkan melakukan praktikum
3. Jika berhalangan datang karena sakit atau sebab lain, harus segera
melaporkan kepada guru yang bersangkutan dengan membawa surat
keterangan yang berlaku.
1
C. Pelaksanaan Praktikum
1. Sebelum melakukan praktikum. Siswa harus mengikuti ujian tertulis atau
pretest tentang praktikum yang akan dilakukan selama lebih kurang 10
menit
2. Guru akan membantu praktikum jika terdapat kesulitan dalam memahami
hal yang akan dipraktikumkan
3. Semua data pengamatan dicatat dalam buku jurnal praktikum dan
salinannya pada kertas pengamatan diserahkan pada guru
4. Setelah praktikum selesai, siswa memperlihatkan buku jurnal
praktikumnya pada guru. Guru memeriksa data yang diperoleh dan
memberi paraf
2
E. Laporan Praktikum
1. Laporan setiap percobaan yang dilakukan harus ditulis pada kertas kuarto
jenis HVS polos
2. Susunan laporan praktikum adalah sebagai berikut:
i. Tujuan Percobaan
ii. Teori
iii. Alat dan bahan yang digunakan
iv. Cara kerja secara singkat dan boleh dalam bentuk diagram
v. Data pengamatan
vi. Pembahasan, yaitu hubungkan data yang diperoleh dengan teori yang
anda tulis
vii. Kesimpulan
viii. Jawaban pertanyaan
ix. Daftar Pustaka
3. Pada cover laporan harus dicantumkan
i. Judul praktikum
ii. Nama, Nomor absen, Kelompok
iii. Tanggal Percobaan
iv. Nama Guru yang membimbing praktikan
4. Laporan setelah diserahkan pada guru, seminggu setelah percobaan dan tidak
dibenarkan laporan diketik.
F. Penggatian Peralatan
Siswa harus mengganti peralatan yang rusak/pecah (baik disengaja atau tidak)
dengan jenis alat yang sama dan menunjukkan kwitansi pembelian tersebut.
3
PENGETAHUAN POKOK LABORATORIUM KIMIA
4
tabung ke badan sendiri atau ke orang lain 16. Jika menggunakan zat-zat yang
menimbulkan uap atau gas yang berbahaya bagi kesehatan, lakukan didalam
lemari asap atau diluar laboratorium
15. Gunakanlah penjepit atau serbet untuk memegang bejana yang berisi zat yang
baru dipanaskan. Alat gelas dalam keadaan panas atau dingin tidak tampak
bedanya, dan alat gelas yang panas lambat menjadi dingin. Oleh karena itu
berhati-hatilah jika melakukan pemanasan
16. Jika memasukkan termometer atau pipa kaca ke dalam lubang sumbat karet,
basahi dahulu alat kaca itu dengan air. Pegang bagian yang dekat pada ujung
yang akan dimasukkan kedalam lubang sumbat karet dengan sepotong kain.
Masukkan alat kaca itu dengan gerakan memutar
17. Jangan membuang sampah (zat padat, kertas, kapas, batang korek api, dan
sebagainy) di lantai atau di bak air yang dapat menyumbat saluran
pembungan air. Buanglah sampah ditempat yang telah disediakan
18. Pada akhir praktikum hendaklah:
5
MSDS ( MATERIAL SAFETY DATA SHEET )
Nama Produk : Aquades
6
HAZARD
Simbol Keterangan
Nama : Irritant
Lambang : Xi
Arti : Bahan yang dapat menyebabkan iritasi, gatal-
gatal dan dapat menyebabkan luka bakar pada
kulit.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit.
Contoh : NaOH, C6H5OH, Cl2
Nama : Harmful
Lambang : Xn
Arti : Bahan yang dapat merusak kesehatan tubuh
bila kontak langsung dengan tubuh atau melalui
inhalasi.
Tindakan : Jangan dihirup, jangan ditelan dan
hindari kontak langsung dengan kulit.
Contoh :Etilenglikol, Diklorometan.
Nama : Toxic
Lambang : T
Arti : Bahan yang bersifat beracun, dapat
menyebabkan sakit serius bahkan kematian bila
tertelan atau terhirup.
Tindakan : Jangan ditelan dan jangan dihirup,
hindari kontak langsung dengan kulit.
Contoh : Metanol, Benzena.
7
Nama : Very Toxic
Lambang : T+
Arti : Bahan yang bersifat sangat beracun dan lebih
sangat berbahaya bagi kesehatan yang juga dapat
menyebabkan sakit kronis bahkan kematian.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan tubuh
dan sistem pernapasan.
Contoh : Kalium sianida, Hydrogensulfida,
Nitrobenzene dan Atripin.
Nama : Corrosive
Lambang : C
Arti : Bahan yang bersifat korosif, dapat merusak
jaringan hidup, dapat menyebabkan iritasi pada
kulit, gatal-gatal dan dapat membuat kulit
mengelupas.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit
dan hindari dari benda-benda yang bersifat logam.
Contoh : HCl, H2SO4, NaOH (>2%)
Nama : Flammable
Arti : Bahan kimia yang mempunyai titik nyala
rendah, mudah terbakar dengan api bunsen,
permukaan metal panas atau loncatan Bungan api.
Tindakan : Jauhkan dari benda-benda yang
berpotensi mengeluarkan api.
Contoh : Minyak.
8
Nama : Highly Flammable
Lambang : F
Arti : Mudah terbakar di bawah kondisi atmosferik
biasa atau mempunyai titik nyala rendah (di bawah
21°C) dan mudah terbakar di bawah pengaruh
kelembapan.
Tindakan : Hindari dari sumber api, api terbuka
dan loncatan api, serta hindaripengaruh pada
kelembaban tertentu.
Contoh : Aseton dan Logam natrium.
Nama : Explosive
Lambang : E
Arti : Bahan kimia yang mudah meledak dengan
adanya panas atau percikan bunga api, gesekan
atau benturan.
Tindakan : Hindari pukulan/benturan, gesekan,
pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan
tanpa oksigen atmosferik.
Contoh : KClO3, NH4NO3, TrinitroToluena (TNT).
9
Nama : Oxidizing
Lambang : O
Arti : Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat
menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan
panas saat kontak dengan bahan organik dan bahan
pereduksi.
Tindakan : Hindarkan dari panas dan reduktor.
Contoh : Hidrogen peroksida, Kalium perklorat.
10
Nama : Flammable Gas
Arti : Simbol pengaman yang digunakan pada
tempat penyimpanan material gas yang mudah
terbakar.
Tindakan : Jauhkan dari panas atau percikan api.
Contoh : Acetelyne, LPG, Hydrogen.
Nama : Oxidizer
Arti : Material yang mudah menimbulkan api
ketika kontak dengan material lain yang mudah
terbakar dan dapat menimbulkan ledakan.
Contoh : Calcium hypochlorite, Sodium peroxide,
Ammonium dichromate.
11
Nama : Organic Peroxide
Arti : Merupakan simbol keamanan bahan kimia
yang digunakan dalam transportasi dan
penyimpanan peroksida organik.
Contoh : Benzol peroxide, Methyl ethyl ketone
peroxide, Dicetyl perdicarbonate.
Nama : Poison
Arti : Simbol yang digunakan
pada transportasi dan penyimpanan bahan-bahan
yang beracun (belum tentu gas).
Contoh : Cyanohydrin, Calcium cyanide, Carbon
tetrachloride.
12
Nama : Harmful
Arti : Bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh.
Tindakan : Jauhkan dari makanan atau minuman.
Contoh : Acrylamide, Amonium fluorosilicate,
Chloroanisidines.
Nama : Radioactive
Arti : Bahan yang mengandung material atau
kombinasi dari material lain yang dapat
memancarkan radiasi secara spontan.
Contoh : Uranium, 90Co, Tritium.
13
Nama : Marine Pollutant
Arti : Polutan laut.
Tindakan : Tidak membuang limbah ke saluran air
atau sungai yang mengalir ke laut.
14
PERCOBAAN 1
INDENTIFIKASI SIFAT ASAM BASA
(INDIKATOR ALAMI)
A. Tujuan Percobaan
1. Peserta didik mampu mengetahui sifat larutan asam basa suatu zat dengan
menggunakan indikator alami
2. Peserta didik mampu membuat idikator asam basa dari ekstrak bahan alam
3. Peserta didik mampu menetukan sifat larutan dengan indikator alami
B. Dasar Teori
Konsep asam basa dapat dipelajari melalui teori asam basa yang
disampaikan oleh ahli kimia. Menurut Arrhenius (1859-1927) dari Swedia
menyatakan bahwa asam adalah senyawa yang mengandung hydrogen dan
menghasilkan ion H3O+ bila dilarutkan dalam air. Sedangkan basa adalah suatu
senyawa yang mengandung OH dan menghasilkan ion OH jika dilarutkan dalam
air.Beberapa ahli mengatakan bahwa teori ini mempunyai kelemahan karena
keterbatasan pelarutnya air.
Teori kedua disampaikan oleh Bronsted-Lowry pada tahun 1923 yang
mendefinisikan asam dan basa berdasarkan pada reaksi protonisasi. Asam
merupakan suatu senyawa yang dapat menghasilkan ion hidrogen ( donor proton).
Basa merupakan senyawa yang dapat menerima ion hidrogen (aseptor proton).
Ketiga disampaikan oleh Lewis yang mendefinisikan asam dan basa
berdasarkan reaksi transfer elektron. Asam merupakan senyawa yang berfungsi
sebagai aseptor elektron . Basa merupakan senyawa yang berfungsi sebagai donor
electron. Dari ketiga teori tersebut , dalam pelarut air (Aqueous ) teori dari
Bronsted-Lowry adalah yangpaling banyak dipakai.
Suatu larutan dapat digolongkan menjadi asam ,basa atau netral. Untuk
mengidentifikasi suatu larutan bersifat asam,basa atau netral dapat digunakan
indicator asam basa. Indikator adalah zat yang warnanya berbeda dalam
lingkungan asam dan lingkungan basa. Dengan indikator, kita dapat mengetahui
tingkat kekuatan suatu asam atau basa. Beberapa indikator tersebut terbuat dari zat
warna alami tanaman
Sumber indikator alam, umumnya berasal dari tumbuhan (akar, daun,
bunga, buah, atau biji) dan dapat dibuat melalui ekstraksi dengan pelarutnya yang
sesuai. Indikator alami merupakan bahan alam yang dapat berubah warnanya
dalam larutan yang sifatnya berbeda, asam, basa, atau netral. Indikator alami yang
biasa digunakan untuk pengujian asam basa adalah bunga-bungaan, umbi, kulit
buah dan daun yang berwarna . Pada prinsipnya, indikator bahan alam dapat
15
dibuat dengan cara mengambil zat warna yang terkandung dalam tumbuhan
tersebut.
Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya,
misalnya kembang sepatu merah di dalam larutan asam akan berwarna merah dan
di dalam larutan basa akan berwarna hijau, kol ungu di dalam larutan asam akan
berwarna merah keunguan dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau.
D. Prosedur Kerja
1. Menggerus beberapa buah naga sampai halus dengan menggunakan
lumpang dan alu, kemudian tambahkan air ± 6 mL. Ulangi langkah yang
sama pada jeruk dan kunyit.
2. Menuangkan kurang lebih 1 mL ekstrak tersebut ke dalam tiga buah gelas
kimia yang kering dan bersih.
3. Menambahkan air sabun pada ketiga gelas kimia dengan menggunakan
pipet tetes.
4. Menggoyangkan gelas dan mengamati perubahan warna yang terjadi
kemudian catat hasilnya.
5. Ulangi langkah kerja di atas dengan menggunakan larutan cuka dan larutan
garam
16
E. Tabel Pengamatan
F. Jawaban Pertanyaan
Pree-test :
1. Apa yang dimaksud dengan indikator alami ? Dan apa saja contohnya
?
2. Bagaimana ciri-ciri larutan asam dan basa yang merupakan indikator
alami ?
Post-test :
1. Berdasarkan hasil percobaan, apakah ekstrak buah naga bisa dijadikan
indikator alami asam dan basa ?
2. Diantara sampel yang diuji manakah yang termasuk asam dan basa ?
17
REFERENSI
Puji Lestari, “Kertas Indikator Bunga Belimbing Wuluh (A verrhoa Bilimbi L ) Untuk
Uji Larutan Asam-Basa”, Jurnal Madrasah Tsanawiyah Negeri Giriloyo, ISSN:
2527-4287, Vol. 1, No. 1, 2016, hlm. 69
18