Anda di halaman 1dari 21

PENUNTUN PRAKTIKUM

LARUTAN ASAM BASA


KIMIA SMA KELAS XI SEMESTER 2

Nama :
No.Absen :
Kelas :
Kelompok :
Anggota : 1.
2.
3.
4.
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat-Nya, maka Penuntun
Praktikum Larutan Asam Basa ini dapat disusun dengan baik. Penuntun Praktikum
Larutan Elektrolit ini disusun berdasarkan kebutuhan percobaanpercobaan Kimia kelas XI
SMA .
Penuntun praktikum ini disusun oleh Mahasiswa Pendidikan Kimia FMIPA UNP,
dan atas semua bantuan pihak yang telah mendorong terlaksananya penulisan penuntun
praktikum larutan elektrolit ini, kami ucapkan terimakasih. Terakhir kami akan menerima
saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan penuntun praktikum ini dimasa yang
akan datang.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
TATA TERTIB PERATURAN PRATIKUM ................................................................ 1
A. Kehadiran .................................................................................................................... 1
B. Tugas Sebelum Praktikum........................................................................................... 1
C. Pelaksanaan Praktikum................................................................................................ 2
D. Keamanan dan Kebersihan .......................................................................................... 2
E. Laporan Praktikum ...................................................................................................... 3
F. Penggatian Peralatan ................................................................................................... 3
PENGETAHUAN POKOK LABORATORIUM KIMIA ............................................. 4
MSDS ( MATERIAL SAFETY DATA SHEET ) ........................................................... 6
HAZARD ........................................................................................................................... 7
PERCOBAAN 1 INDENTIFIKASI SIFAT ASAM BASA.......................................... 15
(INDIKATOR ALAMI) .................................................................................................. 15
A. Tujuan Percobaan .................................................................................................. 15
B. Dasar Teori ............................................................................................................ 15
C. Alat dan Bahan ...................................................................................................... 16
D. Prosedur Kerja ....................................................................................................... 16
E. Tabel Pengamatan ................................................................................................. 17
F. Jawaban Pertanyaan .............................................................................................. 17
REFERENSI .................................................................................................................... 18

ii
TATA TERTIB PERATURAN PRATIKUM

Setiap Siswa yang mengikuti praktikum harus mentaati semua peraturan yang
berlaku di laboratorium.

A. Kehadiran
1. Siswa harus berada di laboratorium tepat waktu
2. Siswa yang terlambat 10 menit tanpa alasan yang sah dianggap absen dan
tidak diizinkan melakukan praktikum
3. Jika berhalangan datang karena sakit atau sebab lain, harus segera
melaporkan kepada guru yang bersangkutan dengan membawa surat
keterangan yang berlaku.

B. Tugas Sebelum Praktikum


1. Praktikan wajib mengikuti pengarahan sebelum melakukan percobaan dan
harus memiliki penuntun praktikum
2. Siswa harus memiliki pengetahuan yang mendasari percobaan tersebut
dengan melakukan study literature dari buku yang bersangkutan.
3. Siswa harus menyediakan buku catatan praktikum yang disebut dengan
Buku Jurnal Praktikum. Susunan isi jurnal tersebut adalah sebagaiberikut:
a. Judul Praktikum
b. Tujuan Praktikum
c. Dasar Teori
d. Prosedur kerja dalam bentuk diagram
e. Perhitungan (jika ada)
f. Tabel pengamatan
4. Siswa harus menjawab pertanyaan dalam tugas pendahuluan yang terdapat
dalam penuntun Praktikum (pada lembar tersendiri). Tugas ini diserahkan
pada guru yang bertugas sebelum praktikum dimulai. Bila hal tersebut
tidak dilaksanakan, Siswa tidak dibenarkan untuk melaksanakan
praktikum.

1
C. Pelaksanaan Praktikum
1. Sebelum melakukan praktikum. Siswa harus mengikuti ujian tertulis atau
pretest tentang praktikum yang akan dilakukan selama lebih kurang 10
menit
2. Guru akan membantu praktikum jika terdapat kesulitan dalam memahami
hal yang akan dipraktikumkan
3. Semua data pengamatan dicatat dalam buku jurnal praktikum dan
salinannya pada kertas pengamatan diserahkan pada guru
4. Setelah praktikum selesai, siswa memperlihatkan buku jurnal
praktikumnya pada guru. Guru memeriksa data yang diperoleh dan
memberi paraf

D. Keamanan dan Kebersihan


1. Siswa diharuskan memakai jas lab praktikum
2. Siswa yang berambut panjang mengikat rambutnya
3. Siswa tidak diperkenankan merokok, makan dan minum dalam
laboratorium
4. Selama praktikum siswa tidak diperkenankan memakai topi dan sandal,
wajib memakai sepatu.
5. Siswa harus membawa sabun dan lab sendiri, dan memelihara kebersihan
laboratorium (meja praktikum, bak cuci dan lantai)
6. Siswa harus hemat menggunakan zat-zat kimia dan air. Sisa pelarut
organik harus dikumpulkan dalam botol yang sudah disediakan (jangan
dibuang ke dalam bak cuci)
7. Sampah kertas dan benda keras (pecahan gelas, batu didih dan benda
keras lainnya) harus dibuang pada tempat yang telah disediakan
8. Laporkan setiap kecelakaan bagaimanapun kecilnya pada guru/pemimpin
praktikum
9. Alat dan zat yang digunakan bersama jangan dibawa ke meja (tempat
sendiri)
10. Alat-alat yang telah digunakan dikembalikan dalam keadaan bersih

2
E. Laporan Praktikum
1. Laporan setiap percobaan yang dilakukan harus ditulis pada kertas kuarto
jenis HVS polos
2. Susunan laporan praktikum adalah sebagai berikut:
i. Tujuan Percobaan
ii. Teori
iii. Alat dan bahan yang digunakan
iv. Cara kerja secara singkat dan boleh dalam bentuk diagram
v. Data pengamatan
vi. Pembahasan, yaitu hubungkan data yang diperoleh dengan teori yang
anda tulis
vii. Kesimpulan
viii. Jawaban pertanyaan
ix. Daftar Pustaka
3. Pada cover laporan harus dicantumkan
i. Judul praktikum
ii. Nama, Nomor absen, Kelompok
iii. Tanggal Percobaan
iv. Nama Guru yang membimbing praktikan
4. Laporan setelah diserahkan pada guru, seminggu setelah percobaan dan tidak
dibenarkan laporan diketik.

F. Penggatian Peralatan
Siswa harus mengganti peralatan yang rusak/pecah (baik disengaja atau tidak)
dengan jenis alat yang sama dan menunjukkan kwitansi pembelian tersebut.

3
PENGETAHUAN POKOK LABORATORIUM KIMIA

1. Sebelum melakukan percobaan, pelajarilah penuntun praktikum dengan baik.


Jika ada bagian yang belum jelas, tanyakanlah kepada guru. Bekerjalah
mengikuti penuntun tersebut
2. Lakukan percobaan yang telah disetujui oleh guru. Pada waktu bekerja
perhatian harus dipusatkan pada percobaan saja
3. Siswa dilarang membuat gaduh atau menganggu Siswa lain
4. Sediakanlah selalu korek api dan serbet. Jangan menggunakan sapu tangan
sebagai pengganti serbet
5. Alat dan botol zat yang disediakan untuk dipakai bersama jangan dibawa ke
meja sendiri
6. Siswa dilarang membawa alat laboratorium atau bahan kimia keluar
laboratorium tanpa izin guru/guru
7. Bacalah label pada botol zat kimia dengan cermat sebelum mengambil isinya,
karena penggunaan zat yang salah akan menyebabkan percobaan gagal atau
mendatangkan kecelakaan
8. Gunakanlah jumlah zat menurut petunjuk dan jangan lebih banyak atau
kurang. Zat yang berlebih jangan dimasukkan kembali ke dalam botol tempat
asalnya, karena mungkin telah rusak
9. Gunakanlah alat sesuai dengan fungsinya, misalny gelas ukur adalah untuk
mengukur volume, bukan untuk memanaskan zatJangan mencicipi zat dengan
lidah dan jangan memegang zat dengan tangan.kecuali jika disuruh guru
10. Jangan mencium zat secara langsung, tetapi kibaskan uapnya dengan tangan
ke hidung
11. Laporkan segera setiap kecelakaan kepada guru
12. Jika tangan dan pakaian terkena asam atau zat kimia lain, segera cuci dengan
air sebanyak-banyaknya
13. Jika mengencerkan asam pekat, misalnya asam sulfat, tuangkan asam itu
sedikit demi sedikit ke dalam bejana yang berisi air sambil mengaduk. Jangan
menuangkan air ke dalam larutan pekat
14. Jika memanaskan zat di dalam tabung reaksi, jangan menghadapkan mulut

4
tabung ke badan sendiri atau ke orang lain 16. Jika menggunakan zat-zat yang
menimbulkan uap atau gas yang berbahaya bagi kesehatan, lakukan didalam
lemari asap atau diluar laboratorium
15. Gunakanlah penjepit atau serbet untuk memegang bejana yang berisi zat yang
baru dipanaskan. Alat gelas dalam keadaan panas atau dingin tidak tampak
bedanya, dan alat gelas yang panas lambat menjadi dingin. Oleh karena itu
berhati-hatilah jika melakukan pemanasan
16. Jika memasukkan termometer atau pipa kaca ke dalam lubang sumbat karet,
basahi dahulu alat kaca itu dengan air. Pegang bagian yang dekat pada ujung
yang akan dimasukkan kedalam lubang sumbat karet dengan sepotong kain.
Masukkan alat kaca itu dengan gerakan memutar
17. Jangan membuang sampah (zat padat, kertas, kapas, batang korek api, dan
sebagainy) di lantai atau di bak air yang dapat menyumbat saluran
pembungan air. Buanglah sampah ditempat yang telah disediakan
18. Pada akhir praktikum hendaklah:

a) Semua alat yang telah dipakai harus dibersihkan dan disimpan di


tempatnya
b) Jika ada kerusakan dan kehilangan, harus segera dilaporkan kepada guru
c) Botol-botol zat harus dikembalikan ke tempatnya
d) Air dan kran gas diperiksa apakah sudah ditutup atau belum, dan
kemudian meja dibersihkan dan tangan dicuci

5
MSDS ( MATERIAL SAFETY DATA SHEET )
Nama Produk : Aquades

Rumus kimia : H2O

Sinonim : Dihidrogen oksida, Deionized water, aqua,


aquadestilata
Sifat fisika dan kimia : Bentuk cair, tidak berwarna, tidak berbau, pH
netral, titik lebur 00C, titik didih 1000c
Stabilitas kimia : Stabil secara kimiawi dibawah kondisi ruangan
standar ( suhu kamar )
Kondisi penyimpanan : Suhu penyimpanan direkomendasikan pada
suhu +50C - +300C kondisi tertutup rapat
Bahan : Tidak ada bahan berbahaya menurut
Peraturan(EC) No. 1907/2006
Tindak pertolongan utama : Tidak ada bahaya memerlukan tindakan
pertolongan pertama yang khusus
Bahaya khusus : Tidak mudah terbakar

6
HAZARD

Simbol Keterangan

Nama : Irritant
Lambang : Xi
Arti : Bahan yang dapat menyebabkan iritasi, gatal-
gatal dan dapat menyebabkan luka bakar pada
kulit.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit.
Contoh : NaOH, C6H5OH, Cl2

Nama : Harmful
Lambang : Xn
Arti : Bahan yang dapat merusak kesehatan tubuh
bila kontak langsung dengan tubuh atau melalui
inhalasi.
Tindakan : Jangan dihirup, jangan ditelan dan
hindari kontak langsung dengan kulit.
Contoh :Etilenglikol, Diklorometan.

Nama : Toxic
Lambang : T
Arti : Bahan yang bersifat beracun, dapat
menyebabkan sakit serius bahkan kematian bila
tertelan atau terhirup.
Tindakan : Jangan ditelan dan jangan dihirup,
hindari kontak langsung dengan kulit.
Contoh : Metanol, Benzena.

7
Nama : Very Toxic
Lambang : T+
Arti : Bahan yang bersifat sangat beracun dan lebih
sangat berbahaya bagi kesehatan yang juga dapat
menyebabkan sakit kronis bahkan kematian.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan tubuh
dan sistem pernapasan.
Contoh : Kalium sianida, Hydrogensulfida,
Nitrobenzene dan Atripin.

Nama : Corrosive
Lambang : C
Arti : Bahan yang bersifat korosif, dapat merusak
jaringan hidup, dapat menyebabkan iritasi pada
kulit, gatal-gatal dan dapat membuat kulit
mengelupas.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit
dan hindari dari benda-benda yang bersifat logam.
Contoh : HCl, H2SO4, NaOH (>2%)

Nama : Flammable
Arti : Bahan kimia yang mempunyai titik nyala
rendah, mudah terbakar dengan api bunsen,
permukaan metal panas atau loncatan Bungan api.
Tindakan : Jauhkan dari benda-benda yang
berpotensi mengeluarkan api.
Contoh : Minyak.

8
Nama : Highly Flammable
Lambang : F
Arti : Mudah terbakar di bawah kondisi atmosferik
biasa atau mempunyai titik nyala rendah (di bawah
21°C) dan mudah terbakar di bawah pengaruh
kelembapan.
Tindakan : Hindari dari sumber api, api terbuka
dan loncatan api, serta hindaripengaruh pada
kelembaban tertentu.
Contoh : Aseton dan Logam natrium.

Nama : Extremely Flammable


Lambang : F+
Arti : Bahan yang amat sangat mudah terbakar.
Berupa gas dan udara yang membentuk suatu
campuran yang bersifat mudah meledak di bawah
kondisi normal.
Tindakan : Jauhkan dari campuran udara dan
sumber api.
Contoh : Dietileter (cairan) dan Propane (gas).

Nama : Explosive
Lambang : E
Arti : Bahan kimia yang mudah meledak dengan
adanya panas atau percikan bunga api, gesekan
atau benturan.
Tindakan : Hindari pukulan/benturan, gesekan,
pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan
tanpa oksigen atmosferik.
Contoh : KClO3, NH4NO3, TrinitroToluena (TNT).

9
Nama : Oxidizing
Lambang : O
Arti : Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat
menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan
panas saat kontak dengan bahan organik dan bahan
pereduksi.
Tindakan : Hindarkan dari panas dan reduktor.
Contoh : Hidrogen peroksida, Kalium perklorat.

Nama : Dangerous For the Environment


Lambang : N
Arti : Bahan kimia yang berbahaya bagi satu atau
beberapa komponen lingkungan. Dapat
menyebabkan kerusakan ekosistem.
Tindakan :Hindari kontak atau bercampur dengan
lingkungan yang dapat membahayakan makhluk
hidup.
Contoh : Tributil timah klorida, Tetraklorometan,
Petroleum bensin.

Nama : Flammable Solid


Arti : Padatan yang mudah terbakar.
Tindakan : Hindari panas atau bahan mudah
terbakar dan reduktor, serta hindari kontak dengan
air apabila bereaksi dengan air dan menimbulkan
panas serta api.
Contoh : Sulfur, Picric acid, Magnesium.

Nama : Flammable Liquid


Arti : Cairan yang mudah terbakar.
Tindakan : Hindari kontak dengan benda yang
berpotensi mengeluarkan panas atau api.
Contoh : Petrol, Acetone, Benzene.

10
Nama : Flammable Gas
Arti : Simbol pengaman yang digunakan pada
tempat penyimpanan material gas yang mudah
terbakar.
Tindakan : Jauhkan dari panas atau percikan api.
Contoh : Acetelyne, LPG, Hydrogen.

Nama : Spontaneously Combustible Substances


Arti : Material yang dapat secara spontan mudah
terbakar.
Tindakan : Simpan di tempat yang jauh dari
sumber panas atau sumber api.
Contoh : Carbon, Charcoal-non-activated, Carbon
black.

Nama : Dangerous When Wet


Arti : Material yang bereaksi cukup keras dengan
air.
Tindakan : Jauhkan dari air dan simpan di tempat
yang kering/tidak lembab.
Contoh : Calcium carbide, Potassium phosphide,
Maneb.

Nama : Oxidizer
Arti : Material yang mudah menimbulkan api
ketika kontak dengan material lain yang mudah
terbakar dan dapat menimbulkan ledakan.
Contoh : Calcium hypochlorite, Sodium peroxide,
Ammonium dichromate.

11
Nama : Organic Peroxide
Arti : Merupakan simbol keamanan bahan kimia
yang digunakan dalam transportasi dan
penyimpanan peroksida organik.
Contoh : Benzol peroxide, Methyl ethyl ketone
peroxide, Dicetyl perdicarbonate.

Nama : Non Flammable Gas


Arti : Simbol pengaman yang digunakan pada
transportasi dan penyimpanan material gas yang
tidak mudah terbakar.
Contoh : Oksigen, Nitrogen, Helium.

Nama : Poison
Arti : Simbol yang digunakan
pada transportasi dan penyimpanan bahan-bahan
yang beracun (belum tentu gas).
Contoh : Cyanohydrin, Calcium cyanide, Carbon
tetrachloride.

Nama : Poison Gas


Arti : Simbol yang digunakan pada transportasi dan
penyimpanan material gas yang beracun.
Tindakan : Jauhkan dari pernapasan kita.
Contoh : Chlorine, Methil bromide, Nitric oxide.

12
Nama : Harmful
Arti : Bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh.
Tindakan : Jauhkan dari makanan atau minuman.
Contoh : Acrylamide, Amonium fluorosilicate,
Chloroanisidines.

Nama : Inhalation Hazard


Arti : Bahan-bahan yang dapat merusak sistem
inhalasi atau pernapasan.
Tindakan : Jangan dihirup.

Nama : Infectious Substance


Arti : Bahan yang mengandung organism penyebab
penyakit.
1. Contoh : Tisue dari pasien, tempat
pengembangbiakan virus, bakteri,
tumbuhan atau hewan.

Nama : Radioactive
Arti : Bahan yang mengandung material atau
kombinasi dari material lain yang dapat
memancarkan radiasi secara spontan.
Contoh : Uranium, 90Co, Tritium.

13
Nama : Marine Pollutant
Arti : Polutan laut.
Tindakan : Tidak membuang limbah ke saluran air
atau sungai yang mengalir ke laut.

14
PERCOBAAN 1
INDENTIFIKASI SIFAT ASAM BASA
(INDIKATOR ALAMI)

A. Tujuan Percobaan
1. Peserta didik mampu mengetahui sifat larutan asam basa suatu zat dengan
menggunakan indikator alami
2. Peserta didik mampu membuat idikator asam basa dari ekstrak bahan alam
3. Peserta didik mampu menetukan sifat larutan dengan indikator alami

B. Dasar Teori
Konsep asam basa dapat dipelajari melalui teori asam basa yang
disampaikan oleh ahli kimia. Menurut Arrhenius (1859-1927) dari Swedia
menyatakan bahwa asam adalah senyawa yang mengandung hydrogen dan
menghasilkan ion H3O+ bila dilarutkan dalam air. Sedangkan basa adalah suatu
senyawa yang mengandung OH dan menghasilkan ion OH jika dilarutkan dalam
air.Beberapa ahli mengatakan bahwa teori ini mempunyai kelemahan karena
keterbatasan pelarutnya air.
Teori kedua disampaikan oleh Bronsted-Lowry pada tahun 1923 yang
mendefinisikan asam dan basa berdasarkan pada reaksi protonisasi. Asam
merupakan suatu senyawa yang dapat menghasilkan ion hidrogen ( donor proton).
Basa merupakan senyawa yang dapat menerima ion hidrogen (aseptor proton).
Ketiga disampaikan oleh Lewis yang mendefinisikan asam dan basa
berdasarkan reaksi transfer elektron. Asam merupakan senyawa yang berfungsi
sebagai aseptor elektron . Basa merupakan senyawa yang berfungsi sebagai donor
electron. Dari ketiga teori tersebut , dalam pelarut air (Aqueous ) teori dari
Bronsted-Lowry adalah yangpaling banyak dipakai.
Suatu larutan dapat digolongkan menjadi asam ,basa atau netral. Untuk
mengidentifikasi suatu larutan bersifat asam,basa atau netral dapat digunakan
indicator asam basa. Indikator adalah zat yang warnanya berbeda dalam
lingkungan asam dan lingkungan basa. Dengan indikator, kita dapat mengetahui
tingkat kekuatan suatu asam atau basa. Beberapa indikator tersebut terbuat dari zat
warna alami tanaman
Sumber indikator alam, umumnya berasal dari tumbuhan (akar, daun,
bunga, buah, atau biji) dan dapat dibuat melalui ekstraksi dengan pelarutnya yang
sesuai. Indikator alami merupakan bahan alam yang dapat berubah warnanya
dalam larutan yang sifatnya berbeda, asam, basa, atau netral. Indikator alami yang
biasa digunakan untuk pengujian asam basa adalah bunga-bungaan, umbi, kulit
buah dan daun yang berwarna . Pada prinsipnya, indikator bahan alam dapat

15
dibuat dengan cara mengambil zat warna yang terkandung dalam tumbuhan
tersebut.
Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya,
misalnya kembang sepatu merah di dalam larutan asam akan berwarna merah dan
di dalam larutan basa akan berwarna hijau, kol ungu di dalam larutan asam akan
berwarna merah keunguan dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau.

C. Alat dan Bahan


Lumpang dan alu
Batang pengaduk
Gelas kimia
Pipet Tetes
Kertas label
Air sabun
Cuka
Garam dapur
Kunyit
Air jeruk
Buah naga

D. Prosedur Kerja
1. Menggerus beberapa buah naga sampai halus dengan menggunakan
lumpang dan alu, kemudian tambahkan air ± 6 mL. Ulangi langkah yang
sama pada jeruk dan kunyit.
2. Menuangkan kurang lebih 1 mL ekstrak tersebut ke dalam tiga buah gelas
kimia yang kering dan bersih.
3. Menambahkan air sabun pada ketiga gelas kimia dengan menggunakan
pipet tetes.
4. Menggoyangkan gelas dan mengamati perubahan warna yang terjadi
kemudian catat hasilnya.
5. Ulangi langkah kerja di atas dengan menggunakan larutan cuka dan larutan
garam

16
E. Tabel Pengamatan

N Bahan Warna setelah di campur dengan indikator Sifat


o yang diuji Buah naga Kunyit Jeruk Larutan
1 Air Sabun
2 Air cuka
3 Larutan
garam

F. Jawaban Pertanyaan

Pree-test :
1. Apa yang dimaksud dengan indikator alami ? Dan apa saja contohnya
?
2. Bagaimana ciri-ciri larutan asam dan basa yang merupakan indikator
alami ?
Post-test :
1. Berdasarkan hasil percobaan, apakah ekstrak buah naga bisa dijadikan
indikator alami asam dan basa ?
2. Diantara sampel yang diuji manakah yang termasuk asam dan basa ?

17
REFERENSI

Puji Lestari, “Kertas Indikator Bunga Belimbing Wuluh (A verrhoa Bilimbi L ) Untuk
Uji Larutan Asam-Basa”, Jurnal Madrasah Tsanawiyah Negeri Giriloyo, ISSN:
2527-4287, Vol. 1, No. 1, 2016, hlm. 69

18

Anda mungkin juga menyukai