Anda di halaman 1dari 80

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat
dan karunia-Nya, Buku Panduan Praktikum Fisika Dasar I pada Program Studi Pendidikan
Fisika ini dapat diselesaikan. Buku pedoman praktikum ini diharapkan dapat dijadikan
sebagai buku rujukan atau panduan dalam melakukan Praktikum-Praktikum dalam mata
kuliah Fisika Umum
Setelah melaksanakan kegiatan praktikum ini diharapkan wawasan mahasiswa
dalam memahami konsep Besaran dan Satuan dapat bertambah. Tujuan lainnya yaitu :
1. Dapat mengetahui sekaligus menggunakan secara langsung alat-alat yang
berhubungan dengan Fisika Umum di laboratorium.
2. Mahasiswa dapat melakukan pembuktian terhadap kebenaran teori melalui kegiatan
praktikum.
3. Dapat lebih mengerti dan mengetahui karakteristik dari beberapa konsep permasalahan
Fisika Umum yang ada pada Praktikum.
4. Menuntut ketelitian, kesabaran dan konsentrasi penuh dalam melakukan Praktikum.
Semoga dengan adanya buku panduan praktikum ini, para mahasiswa menjadi lebih
mudah dalam melakukan praktikum dan mempelajari/memahami materi pada matakuliah
Fisika Umum. Kepada para mahasiswa kami ucapkan selamat belajar dan
manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya.
Terima kasih penulis sampaikan kepada teknisi dan asisten laboratorium yang
memungkinkan panduan praktikum ini dapat diselesaikan pada waktunya. Semoga karya
kecil ini bermanfaat bagi kita semua dan diperbaiki kekurangan yang ada di dalamnya.
Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran
dan kritik sangat kami harapkan.

Tangerang Selatan, 28 Agustus 2020

Tim Peyusun

i
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................................ ii
TATA TERTIB PRAKTIKUM .................................................................................................... iii
PANDUAN UMUM KESELAMATAN DAN PENGGUNAAN PERALATAN ........................... v
LABORATORIUM ...................................................................................................................... v
METODE KUADRAT TERKECIL ............................................................................................ vii
PERCOBAAN 1 PEMAKAIAN ALAT UKUR DASAR .............................................................. 1
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM ............................................................................................. 7
PERCOBAAN 2 MOMENTUM DAN IMPULS ......................................................................... 12
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM ........................................................................................... 14
PERCOBAAN 3 PRINSIP ARCHIMEDES ................................................................................ 16
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM ........................................................................................... 21
PERCOBAAN 4 GESEKAN STATIS DAN GESEKAN KINETIS............................................. 24
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM ........................................................................................... 30
PERCOBAAN 5 MOMEN INERSIA ......................................................................................... 32
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM ........................................................................................... 36
PERCOBAAN 6 MEDAN MAGNET DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK ........................ 38
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM ........................................................................................... 42
PERCOBAAN 7 GERAK HARMONIS SEDERHANA PADA PEGAS ..................................... 44
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM ........................................................................................... 48
PERCOBAAN 8 PESAWAT ATWOOD .................................................................................... 51
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM ........................................................................................... 55
PERCOBAAN 9 HUKUM OHM ................................................................................................ 58
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM ........................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 63
Kartu Nilai Praktikum ................................................................................................................. 64
RUBRIK PENILAIAN LAPORAN PRAKTIKUM ..................................................................... 68

ii
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
TATA TERTIB PRAKTIKUM
A. Sebelum Praktikum
1. Baca pengumuman-pengumuman praktikum misalnya tentang jadwal praktikum dan
jenis praktikum yang harus peserta praktikum lakukan selama 1 semester.
2. Perserta praktikum wajib mengikuti kegiatan praktikum sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan dan disepakati.
3. Pelajari setiap petunjuk praktikum yang akan peserta lakukan pada minggu yang
akan datang.
4. Kerjakan tugas pra praktikum yang terdapat dalam buku panduan praktikum (modul)
pada materi praktikum yang akan dipraktikumkan, dan serahkan jawabannya kepada
laboran/asisten laboran sebelum Anda melakukan praktikum dengan aturan:
a. kerjakan tugas pra praktikum pada buku khusus untuk laporan praktikum
b. jawaban tugas pra praktikum dapat berupa tulisan dan/atau gambar yang rapih
dan terbaca jelas
c. tanpa menyerahkan jawaban tugas pra praktikum ini, peserta praktikum tidak
diizinkan untuk melakukan praktikum yang bersangkutan.
5. Jangan lupa membawa kartu praktikum dan/atau modul praktikum setiap kali akan
melakukan praktikum.

B. Pada Saat Praktikum


1. Laboratorium merupakan tempat bekerja/melakukan praktikum, oleh karena itu:
a. peserta praktikum harus berpakaian rapih dan sopan, serta wajib memakai jas lab
b. dilarang membawa makanan, minuman dan rokok ke dalam ruang laboratorium
c. dilarang menyimpan tas dan barang-barang bawaan lainya selain alat tulis dan
buku pedoman praktikum di atas meja praktikum. simpan tas dan barang-barang
bawaan lainnya selain alat tulis dan buku pedoman praktikum di tempat yang
disediakan
d. kehilangan barang bawaan apapun, menjadi tanggung jawab diri sendiri.
2. Peserta praktikum harus hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai.
3. Peserta praktikum tidak diperkenankan mengikuti praktikum apabila proses kegiatan
praktikum sudah berlangsung tetapi peserta praktikum yang telat lebih dari 5 menit
tetapi proses kegiatan praktikum belum berlangsung maka boleh mengikuti
praktikum dengan alasan yang dapat diterima.
4. Serahkan tugas pra praktikum kepada laboran/asisten laboran.
5. Peserta praktikum wajib mengecek jumlah dan kondisi peralatan yang digunakan
pada saat sebelum dan sesudah melakukan percobaan lalu melaporkannya ke
laboran/asisten laboran.
6. Selama kegiatan praktikum berlangsung, peserta praktikum wajib menjaga
keamanan, ketenangan, dan ketertiban.
7. Peserta praktikum yang merusak peralatan dan bahan percobaan, wajib
menggantinya dengan model alat dan bahan yang sejenis atau model yang lebih baru.

iii
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Penggantian dalam bentuk uang tidak dilayani. Nilai mata kuliah Fisika Dasar II
akan ditangguhkan hingga peserta mengganti kerusakkan alat dan bahan tersebut.
8. Lakukan praktikum sesuai dengan petunjuknya, bila ragu-ragu atau tidak mengerti
minta bantuan laboran/asisten laboran dengan memperhatikan sopan santun dan
etika keilmuan.
9. Keluar laboratorium pada saat praktikum harus seizin asisten atau dosen.
10. Selama melakukan praktikum dan menulis laporan sementara praktikan dilarang
keras:
 menulis data hasil pengukuran/pengamatan tanpa melakukan percobaan
 mengutip data kelompok lain
 mengutip laporan praktikan lainnya
 tindakan lainnnya yang dapat dianggap sebagai kecurangan.

C. Sesudah Praktikum
1. Rapihkan kembali alat dan bahan setelah selesai melakukan praktikum.
2. Bersihkan dan rapihkan kembali meja dan kursi praktikum setelah melakukan
praktikum.
3. Kerjakan laporan dan tugas akhir praktikum pada buku khusus untuk laporan
praktikum.
4. Kumpulkan buku laporan dan kartu praktikum sebelum hari praktikum selanjutnya.
5. Jangan sampai ada barang bawaan yang tertinggal di laboratorium.

Hal lain yang berkaitan dengan kegiatan praktikum dan belum tercantum dalam
pedoman praktikum fisika dasar ini akan dikomunikasikan dan dimusyawarahkan lebih
lanjut.

Tangerang Selatan, 15 Agustus 2018


Mengetahui,

Koordinator Laboratorium

iv
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PANDUAN UMUM KESELAMATAN DAN PENGGUNAAN PERALATAN

LABORATORIUM
KESELAMATAN
Pada prinsipnya, untuk mewujudkan praktikum yang aman diperlukan partisipasi
seluruh praktikan dan asisten pada praktikum yang bersangkutan. Dengan demikian,
kepatuhan setiap praktikan terhadap uraian panduan pada bagian ini akan sangat membantu
mewujudkan praktikum yang aman.
BAHAYA LISTRIK
1. Perhatikan dan pelajari tempat-tempat sumber listrik (stop-kontak dan circuit
breaker) dan cara menyala-matikannya. Jika melihat ada kerusakan yang berpotensi
menimbulkan bahaya, laporkan pada asisten.
2. Hindari daerah atau benda yang berpotensi menimbulkan bahaya listrik (sengatan
listrik/strum) secara tidak disengaja, misalnya kabel jala-jala yang terkelupas dll.
3. Tidak melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya listrik pada diri sendiri atau
orang lain.
4. Keringkan bagian tubuh yang basah, misalnya, keringat atau sisa air wudhu.
5. Selalu waspada terhadap bahaya listrik pada setiap aktivitas praktikum. Kecelakaan
akibat bahaya listrik yang sering terjadi adalah tersengat arus listrik. Berikut ini adalah
hal-hal yang harus diikuti praktikan jika hal itu terjadi:
a. Jangan panik
b. Matikan semua peralatan elektronik dan sumber listrik di meja masing-masing dan di
meja praktikan yang tersengat arus listrik
c. Bantu praktikan yang tersengat arus listrik untuk melepaskan diri dari sumber
listrik
d. Beritahukan dan minta bantuan asisten, praktikan lain dan orang di sekitar anda
tentang terjadinya kecelakaan akibat bahaya listrik.

BAHAYA API ATAU PANAS BERLEBIH


1. Jangan membawa benda-benda mudah terbakar (korek api, gas dll.) ke dalam ruang
praktikum bila tidak disyaratkan dalam modul praktikum.
2. Jangan melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan api, percikan api atau panas
yang berlebihan.
3. Jangan melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya api atau panas berlebih pada
diri sendiri atau orang lain.
4. Selalu waspada terhadap bahaya api atau panas berlebih pada setiap aktivitas praktikum.

Berikut ini adalah hal-hal yang harus diikuti praktikan jika menghadapi bahaya api
atau panas berlebih:
1. Jangan panik

v
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Beritahu dan minta bantuan asisten, praktikan lain dan orang di sekitar Anda tentang
terjadinya bahaya api atau panas berlebih
3. Matikan semua peralatan elektronik dan sumber listrik di meja masing-masing
4. Menjauh dari ruang praktikum.

BAHAYA BENDA TAJAM DAN LOGAM


1. Dilarang membawa benda tajam (pisau, gunting dan sejenisnya) ke ruang praktikum bila
tidak diperlukan untuk pelaksanaan percobaan.
2. Dilarang memakai perhiasan dari logam misalnya cincin, kalung, gelang dll.
3. Hindari daerah, benda atau logam yang memiliki bagian tajam dan dapat melukai diri
sendiri atau orang lain.
4. Tidak melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan luka pada diri sendiri atau orang
lain.

LAIN-LAIN
Dilarang membawa makanan dan minuman ke dalam ruang praktikum
PENGGUNAAN PERALATAN PRAKTIKUM
Berikut ini adalah panduan yang harus dipatuhi ketika menggunakan alat-alat praktikum:
1. Sebelum menggunakan alat-alat praktikum, pahami petunjuk penggunaan alat itu.
2. Perhatikan dan patuhi peringatan (warning) yang biasa tertera pada badan alat
3. Pahami fungsi atau peruntukan alat-alat praktikum dan gunakanlah alat- alat
tersebut hanya untuk aktivitas yang sesuai fungsi atau peruntukannya.
Menggunakan alat praktikum di luar fungsi atau peruntukannya dapat menimbulkan
kerusakan pada alat tersebut dan bahaya keselamatan praktikan.
4. Pahami rating dan jangkauan kerja alat-alat praktikum dan gunakanlah alat-alat
tersebut sesuai rating dan jangkauan kerjanya. Menggunakan alat praktikum di luar
rating dan jangkauan kerjanya dapat menimbulkan kerusakan pada alat tersebut dan
bahaya keselamatan praktikan
5. Pastikan seluruh peralatan praktikum yang digunakan aman dari benda/ logam
tajam, api/ panas berlebih atau lainnya yang dapat mengakibatkan kerusakan pada
alat tersebut
6. Tidak melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan kotor, coretan, goresan atau
sejenisnya pada badan alat-alat praktikum yang digunakan

SANKSI
Pengabaian uraian panduan di atas dapat dikenakan sanksi tidak lulus mata kuliah
praktikum yang bersangkutan.

vi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
METODE KUADRAT TERKECIL
Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method) linier adalah suatu metode yang
digunakan untuk menentukan hubungan linier dari suatu data agar dapat diprediksi nilai-
nilainya yang mana nilai tersebut tidak terdapat pada data-data yang kita miliki;
terkadang proses yang melibatkan metode kuadrat terkecil untuk menentukan hubungan dua
variabel data berupa fungsi linier disebut sebagai regresi linier.
Metode Kuadrat Terkecil ditemukan oleh Carl F. Gauss (matematikawan dan
fisikawan ternama asal Jerman, abad ke-17) ketika ia masih berumur 18 tahun, dan karyanya
ini masih dipakai sampai saat ini sebagai metode yang paling baik untuk menentukan
hubungan linier dari dua variabel data. Dengan metode kuadrat terkecil, kita dapat
menyajikan data dengan lebih berguna.
Diberikan tabel data tegangan listrik terhadap arus listrik pada sebuah
hambatan/resistor sebagai berikut

Dengan menggunakan metode kuadrat terkecil, tugas kita adalah mencari persamaan
linier (garis lurus) terbaik yang menggambarkan data yang diberikan di atas. Metode kuadrat
terkecil pada dasarnya adalah metode untuk meminimalisasi error titik data terhadap garis
lurus terbaik.

Untuk mencari persamaan garis lurus terbaik yang menggambarkan data, berarti kita
perlu mencari tahu harga a dan b dari persamaan garis lurus berikut

vii
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Mari kita mulai!
Misalkan fungsi sebenarnya dari data tersebut adalah sebagai berikut:

Dengan a dan b adalah parameter fungsi dan e adalah error data, seperti yang
ditunjukkan pada gambar sebelumnya. Untuk itu, kita misalkan penyajian datanya oleh suatu
fungsi pendekatan berikut:

Error data yang terjadi antara setiap titik data dengan nilai fungsi permisalan kita tadi
adalah:

N adalah banyaknya data.


Apabila ditetapkan fungsi:

Maka, S adalah fungsi dari koefisien fungsi y; yaitu S = S(a, b);


Agar nilai S minimum, haruslah ditetapkan koefisien a dan b sehingga turunan parsial
S terhadap a dan b sama dengan nol, maka dapat ditulis:

“Ingat cara mencari maksimum-minimum dengan turunan, fungsi bernilai minimum


(atau maksimum) saat turunan pertamanya sama dengan nol; dalam hal ini, turunan
pertama fungsi S terhadap a atau b yang sama dengan nol adalah minimumnya.”
Fungsi error S menjadi

Turunan parsial terhadap a sama dengan nol; menghasilkan :

viii
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Turunan parsial terhadap b sama dengan nol; menghasilkan :

Didapatkan dua persamaan untuk mencari a dan b yang kita perlukan:

Dengan menggunakan teknik subsitusi dan eliminasi pada kedua persamaan di atas, dapat
diperoleh bahwa: Gradien terbaiknya adalah a,

atau bisa ditulis:

Titik potong pada sumbu y terbaiknya adalah b,

ix
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
atau bisa ditulis:

Jadi persamaan berikut ini:

adalah persamaan yang telah dapat mewakili penyajian data yang diberikan tadi.

x
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020

1 PEMAKAIAN ALAT UKUR


DASAR

TUGAS PRA PRAKTIKUM


1. Apa yang dimaksud dengan pengukuran? Jelaskan!
2. Apa kriteria suatu alat dapat dikatakan sebagai alat ukur? Jelaskan!
3. Apa yang dimaksud dengan alat ukur dasar? Apa saja yang termasuk alat ukur
dasar?
4. Jelaskan fungsi dan cara penggunaan alat ukur berikut ini serta sertakan
gambarnya dan tentukan nilai skala terkecil!
 Mistar
 jangka sorong
 mikrometer sekrup
 neraca 4 lengan
 stopwatch
 termometer
 multimeter

A. Tujuan percobaan

1. Mahasiswa dapat menggunakan alat-alat ukur dasar fisika dengan benar serta
sesuai standar
2. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja alat ukur dasar fisika
3. Mahasiswa dapat mengukur benda dengan alat ukur yang sesuai
4. Mahasiswa dapat menentukan ketelitian dan batas ukur dari setiap alat tersebut
5. Mahasiswa dapat lebih memahami konsep materi besaran pokok dalam
perkuliahan Fisika Umum

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020

B. Dasar teori

Fisika adalah ilmu percobaan. Percobaan memerlukan pengukuran, dan kita


biasanya menggunakan bilangan untuk menyatakan hasil pengukuran. Setiap
bilangan yang digunakan untuk mendeskripsikan suatu fenomena fisika secara
kuantitatif disebut besaran fisika (Young and Freedman, 2002: 3).

Gambar 1.1 Alat Ukur Dasar

Sumber : Anonim, 2016


(http://www.rumahpintar.web.id)

Besaran dalam fisika dibedakan menjadi dua yaitu besaran konseptual dan
besaran matematis.
Besaran konseptual dibagi menjadi dua :
a. Besaran dasar (base quantity) : Besaran harus didefinisikan berdasarkan suatu
standar tertentu. Besaran dasar ada tujuh macam yaitu panjang, waktu, massa,
arus listrik, suhu, jumlah zat, dan intensitas cahaya
b. Besaran turunan (derived quantity) : Besaran yang dapat didefinisikan
berdasarkan ketujuh besaran dasar. Salah satu contoh besaran turunan adalah
kelajuan, yang didefinisikan sebagai jarak dibagi dengan waktu yang diperlukan
untuk menempuh jarak tersebut. Besaran turunan mempunyai ciri khusus antara
lain: diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan
lebih dari satu, dan diturunkan dari besaran-besaran pokok (Giancoli, 2014: 12-
13).
Sedangkan besaran matematis dibagi menjadi dua :
a. Besaran skalar : Besaran fisika yang dapat digambarkan dengan suatu bilangan
b. Besaran vektor : Besaran fisika yang memiliki besar (magnitude) (“berapa
besar” atau “berapa banyak”) dan arah dalam ruang (Young and Freedman,
2002: 10).

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
Tabel Besaran Pokok dan Satuan Internasionalnya
Besaran Pokok Sistem Internasional (SI)
No. Nama Simbol Nama Simbol Alat Ukur
Dimensi
Besaran Besaran Satuan Satuan
Mistar, jangka
sorong,
1 Panjang l meter m [L]
micrometer
sekrup
2 Massa m kilogram kg [M] Neraca
3 Waktu t sekon s [T] Arloji, stopwatch
4 Suhu T kelvin K [𝜃] Termometer
5 Kuat Arus i ampere A [I] Amperemeter
Intensitas
6 j candela cd [J] Lightmeter
Cahaya
7 Jumlah Zat n mol mol [N] -

C. Alat dan Bahan


No Nama Alat dan bahan Jumlah
1. Mikrometer Sekrup 1
2. Jangka Sorong 1
3. Neraca 4 Lengan 1
4. Multimeter Digital (DT 9205A dan DT 5325) 1
5. Resistor 1
6. Power Supply 1
7. Kabel Penghubung Secukupnya
8. Stopwatch Analog 1
9. Mistar 1
10. Pegas 1
11. Statif 1
12. Perangkat Beban (50 gram) 2
13. Uang Logam (Rp 1000,00) 5
14. Uang Logam (Rp 500,00) 5
15. Botol Air Mineral (350 ml) 1

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020

D. Langkah Kerja
Percobaan 1 : Pengukuran dengan Mikrometer Sekrup
1. Sebelum melakukan percobaan dan pengukuran, lakukan pengenolan pada
mikrometer sekrup yang digunakan. (Jika mengalami kesulitan, tanyakan
pada asisten laboran bagaimana cara melakukan pengenolan)
2. Tentukan Nilai Skala Terkecil (NST) dan Skala Maksimum (SM)
mikrometer sekrup
3. Ukurlah diameter dan ketebalan uang logam Rp 500,00 sebanyak 5 kali
pengulangan
4. Catatlah hasil pengamatan pada tabel

Percobaan 2 : Pengukuran dengan Jangka Sorong


1. Sebelum melakukan percobaan dan pengukuran, lakukan pengenolan pada
jangka sorong yang digunakan. (Jika mengalami kesulitan, tanyakan pada
asisten laboran bagaimana cara melakukan pengenolan)
2. Tentukan Nilai Skala Terkecil (NST) dan Skala Maksimum (SM) jangka
sorong
3. Ukurlah panjang dan diameter tutup botol serta kedalaman botol mineral
sebanyak 5 kali
4. Catatlah hasil pengamatan pada tabel

Percobaan 3 : Pengukuran dengan Neraca 4 Lengan


1. Sebelum melakukan percobaan dan pengukuran, lakukan pengenolan pada
neraca 4 lengan yang digunakan. (Jika mengalami kesulitan, tanyakan
pada asisten laboran bagaimana cara melakukan pengenolan)
2. Tentukan Nilai Skala Terkecil (NST) dan Skala Maksimum (SM) neraca
4 lengan
3. Timbanglah 5 uang logam Rp 1000,00. Lakukan penimbangan sebanyak
5 kali
4. Catatlah hasil pengamatan pada tabel

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020

Percobaan 4 : Pengukuran dengan Neraca Digital


1. Sebelum melakukan percobaan dan pengukuran, lakukan pengenolan
pada neraca digital yang digunakan. (Jika mengalami kesulitan, tanyakan
pada asisten laboran bagaimana cara melakukan pengenolan)
2. Tentukan Nilai Skala Terkecil (NST) dan Skala Maksimum (SM) neraca
digital
3. Timbanglah 5 keping uang logam Rp 1000,00. Lakukan penimbangan
sebanyak 5 kali pengulangan
4. Catatlah hasil pengamatan pada tabel

Percobaan 5 : Pengukuran dengan Multimeter Digital


1. Sebelum melakukan percobaan dan pengukuran, lakukan pengenolan
pada multimeter digital yang digunakan. (Jika mengalami kesulitan,
tanyakan pada asisten laboran bagaimana cara melakukan pengenolan)
2. Tentukan Nilai Skala Terkecil (NST) dan Skala Maksimum (SM)
multimeter digital
3. Rangkailah resistor, project board, power supply dan multimeter digital.
4. Percobaan pertama, rangkaian dipasang seri. Ukurlah tegangan dan arus
disetiap resistor menggunakan multimeter digital, begitu juga arusnya
5. Percobaan kedua, memasang resistor secara paralel. Ukurlah arus dan
tegangan disetiap resistor menggunakan multimeter digital
6. Lakukan pengukuran sebanyak 3 kali pengulangan
7. Catatlah hasil pengamatan pada tabel

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
Percobaan 6 : Pengukuran dengan Stopwatch Analog
1. Sebelum melakukan percobaan dan pengukuran, lakukan pengenolan
pada stopwatch analog yang digunakan. (Jika mengalami kesulitan,
tanyakan pada asisten laboran bagaimana cara melakukan pengenolan)
2. Tentukan Nilai Skala Terkecil (NST) dan Skala Maksimum (SM)
stopwatch analog
3. Gantungkan pegas dan beban 100 gram pada statif.
4. Tariklah pegas sejauh 5 cm dari titik awal
5. Hitunglah berapa banyak waktu yang diperlukan pegas untuk melakukan
3 getaran
6. Lakukan pengukuran sebanyak 5 kali pengulangan
7. Catatlah hasil pengamatan pada tabel

Percobaan 7 : Pengukuran dengan Mistar


1. Sebelum melakukan percobaan dan pengukuran, lakukan pengenolan
pada mistar yang digunakan. (Jika mengalami kesulitan, tanyakan pada
asisten laboran bagaimana cara melakukan pengenolan)
2. Tentukan Nilai Skala Terkecil (NST) dan Skala Maksimum (SM) mistar
3. Ukurlah diameter uang logam Rp 500,00 sebanyak 5 kali pengulangan
4. Catatlah hasil pengamatan pada tabel

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
Nama : ……………………………………..
NIM : ……………………………………..
hari/tanggal : ……………………………………..
Percobaan 1 : Pengukuran dengan Mikrometer Sekrup
Alat Ukur Nilai Skala Terkecil (NST) Skala Maksimum (SM)
Mikrometer Sekrup

Diameter Uang Logam (m) Ketebalan Uang Logam (m)


Ulangan
SU SN × NST Diameter SU SN × NST Tebal
1
2
3
4
5
Rerata ± SD

Percobaan 2 : Pengukuran dengan Jangka Sorong


Alat Ukur Nilai Skala Terkecil (NST) Skala Maksimum (SM)
Jangka Sorong

Diameter Dalam Diameter Luar


Kedalaman Botol (m)
Tutup Botol (m) Tutup Botol (m)
Ulangan
SU + (SN × NST) SU + (SN × NST) SU + (SN × NST)

1
2
3
4
5
Rerata ± SD

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020

Percobaan 3 : Pengukuran dengan Neraca 4 Lengan


Alat Ukur Nilai Skala Terkecil (NST) Skala Maksimum (SM)
Neraca 4 Lengan

Ulangan Massa Uang Logam (kg)

1
2
3
4
5
Rerata ± SD

Percobaan 4 : Pengukuran dengan Neraca Digital


Alat Ukur Nilai Skala Terkecil (NST) Skala Maksimum (SM)
Neraca Digital

Ulangan Massa Uang Logam (kg)

1
2
3
4
5
Rerata ± SD

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
Percobaan 5 : Pengukuran dengan Multimeter Digital
Alat Ukur Nilai Skala Terkecil (NST) Skala Maksimum (SM)
Multimeter Digital

Ulangan Tegangan (V) Kuat Arus (A)


1
2
3
Rerata ± SD

Percobaan 6 : Pengukuran dengan Stopwatch Analog


Alat Ukur Nilai Skala Terkecil (NST) Skala Maksimum (SM)
Stopwatch Analog

Ulangan Waktu dalam 3


getaran (s)
1
2
3
4
5
Rerata ± SD

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020

Percobaan 7 : Pengukuran dengan Mistar


Alat Ukur Nilai Skala Terkecil (NST) Skala Maksimum (SM)
Mistar

Diameter Uang Logam


Ulangan
Rp 1000,00
1
2
3
4
5
Rerata ± SD

Telah dikoreksi dan disetujui,


Tangerang Selatan, ……………………
Asisten Praktikum,

…………………………………………

10

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020

TUGAS PASCA PRAKTIKUM


1. Jelaskan perbedaan akurasi dengan presisi! Berikan contohnya!
2. Dalam pengukuran panjang, alat ukur apakah yang memiliki ketelitian yang
lebih tinggi dibandingkan yang lain? Jelaskan!
3. Jelaskan tragedi di Indonesia yang berkaitan dengan kesalahan pengukuran!
(minimal 3 dan sertakan sumbernya)

11

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020

MOMENTUM
2 DAN IMPULS

TUGAS PRA PRAKTIKUM


1. Jelaskan apa apa yang anda pahami mengenai konsep momentum dan impuls!
2. Bagaimana konsep hukum konservasi momentum dan konservasi energi menurut
anda?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tumbukan elastis sempurna, elastis sebagian,
dan tidak elastis!
4. Apa syarat terjadinya peristiwa tumbukan elastis sempurna, elastis sebagian, dan
tidak elastis?
5. Apa hubungan energy kinetic dengan momentum? Buktikan dengan persamaan
rumus berikut!
𝑃2
𝐸𝐾 =
2𝑚

6. Jelaskan apa saja yang ditransfer pada peristiwa tumbukan!


7. Sebutkan penerapan dari momentum dan impuls dalam kehidupan sehari-hari
(masing-masing 3) !

A. Tujuan percobaan
1. Membuktikan hukum konservasi momentum

B. Dasar teori
Momentum adalah kesukaran untuk menggerakkan atau memberhentikan suatu benda.
Arah momentum sama dengan arah kecepatan. Momentum juga diartikan sebagai hasil kali
massa dan kecepatan benda.

p = m. v

12

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
Keterangan :
p : Momentum
m : Massa
v : kecepatan
(Giancoli,2014)
Momentum akan berubah seiring dengan perubahan massa dan kecepatan.
Semakin cepat pergerakan suatu materi/benda, akan semakin dahsyat kekuatan
yang dimiliki oleh suatu benda. Jika benda dalam keadaan diam, maka momentum
nya sama dengan nol. Semakin cepat pergerakan, maka semakin besar juga
momentum benda tersebut. (Sutamo, 2013)

Hukum konservasi momentum menyatakan bahwa “jika penjumlahan


vektor dari gaya gaya luar pada sebuah sistem adalah nol, momentum total
dari sistem tersebut adalah h konstan.” (Young and Freedman, 2002)

Pada peristiwa tumbukan, perubahan momentum terjadi dalam waktu yang


sangat singkat dan gaya tumbukan sebagai fungsi waktu tidak dapat diprediksi
bentuknya. Sehingga dapat didefinisikan impuls adalah gaya yang terjadi dalam
selang waktu tertentu.

I = F. ∆t
Type equation here.
(Rahman,2016)
C. Langkah Kerja
1. Bukalah aplikasi Physics App yang ada di smartphone anda masing-
masing.
2. Pilihlah topik mechanics lalu eksperimen momentum.
3. Aturlah massa dan kecepatan masing-masing mobil
4. Pilih jenis tumbukan yang akan diuji coba.
5. Tekan tombol start.
6. Perhatikan dan amati yang terjadi.

13

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
Nama : ……………………………………..
NIM : ……………………………………..
hari/tanggal : ……………………………………..

1. Tumbukan elastis
a. Kedua massa bergerak

No Massa (gr) Kecepatan awal Kecepatan akhir Momentum


m1 m2 v1 v2 v1' v2'
1.
2.
3.
b. Salah satu massa bergerak

No Massa (gr) Kecepatan awal Kecepatan akhir Momentum


m1 m2 v1 v2 v1' v2'
1.
2.
3.

2. Tumbukan tak elastis


c. Kedua massa bergerak

No Massa (gr) Kecepatan awal Kecepatan akhir Momentum


m1 m2 v1 v2 v1' v2'
1.
2.
3.
d. Salah satu massa bergerak

No Massa (gr) Kecepatan awal Kecepatan akhir Momentum


m1 m2 v1 v2 v1' v2'
1.
2.
3.

Telah dikoreksi dan disetujui,


Tangerang Selatan, ……………………
Asisten Praktikum,

…………………………………………

14

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020

TUGAS PASCA PRAKTIKUM

1. Bagaimana pengaruh massa pada momentum?


2. Analisis pengaruh kecepatan pada momentum!
3. Apa yang membedakan tumbukan elastis dan tak elastis?

15

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020

3 PRINSIP ARCHIMEDES

TUGAS PRA PRAKTIKUM


1. Tuliskan bunyi Prinsip Archimedes! Jelaskan menurut pemahamanmu!
2. Tuliskan secara singkat penemuan Prinsip Archimedes!
3. Bagaimana cara mengukur volume zat cair yang dipindahkan bila sebuah benda
dengan bentuk tidak beraturan dimasukkan ke dalam suatu zat cair?
4. Apa yang dimaksud dengan fluida, massa, massa jenis, massa semu, berat dan berat
jenis?
5. Buktikan persamaan berikut:
𝐹𝐵 = 𝜌 ∙ 𝑔 ∙ 𝑉
6. Apa saja syarat benda terapung, tenggelam, dan melayang? Sertakan gambar!
7. Jelaskan aplikasi hukum Archimedes! (min. 3)
8. Jelaskan dan gambarkan prinsip kerja kapal selam! (terapung, tenggelam,
melayang)

P.S. Kerjakanlah dengan kejujuran dan niat yang baik. Apabila mengutip dari suatu
sumber, sertakan footnote atau bodynote. Selamat mengerjakan!

A. Tujuan percobaan
1. Mahasiswa dapat menentukan massa jenis benda padat.
2. Mahasiswa dapat menentukan jenis bahan penyusun benda.
3. Mahasiswa dapat menentukan gaya apung atau gaya ke atas suatu benda.
4. Mahasiswa dapat mengaplikasikan Hukum Archimedes.
5. Mahasiswa dapat lebih memahami konsep fluida statis dalam perkuliahan fisika
umum.

16

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
B. Dasar teori
Ketika kita menimbang batu di dalam air, massa batu yang terukur pada
timbangan pegas menjadi lebih kecil dibandingkan dengan ketika menimbang batu
di udara (tidak di dalam air). Massa batu yang terukur pada timbangan kecil karena
ada gaya apung yang menekan batu ke atas. Efek yang sama akan dirasakan ketika
kita mengangkat benda apapun dalam air. Batu atau benda apapun akan terasa lebih
ringan jika diangkat dalam air. Hal ini bukan berarti bahwa sebagian batu atau benda
yang diangkat hilang sehingga berat batu menjadi menjadi lebih kecil, tetapi karena
adanya gaya apung. Arah gaya apung ke atas, alias searah dengan gaya angkat yang
kita berikan pada batu tersebut sehingga batu atau benda apapun yang diangkat di
dalam air terasa lebih ringan (Tipler, 2001).
Gaya apung (buoyancy atau buoyant force) terjadi karena tekanan pada fluida
bertambah terhadap kedalaman. Dengan demikian tekanan keatas pada permukaan
bawah benda yang dibenamkan lebih besar dari tekanan kebawah pada permukaan
atasnya. Gaya total yang disebabkan tekanan fluida, yang merupakan gaya apung,
𝐹𝐵, bekerja keatas dengan besar:
𝐹𝐵 = 𝜌𝑔𝑉
Dimana 𝑉 merupakan volume benda padat, 𝜌 adalah massa jenis fluida dan
𝑔 merupakan percepatan gravitasi bumi.
Hal tersebut merupakan penemuan Archimedes (287-212 SM), dan disebut
sebagai prinsip Archimedes:
“gaya apung yang bekerja pada benda yang dimasukkan dalam fluida sama
dengan berat fluida yang dipindahkannya.”
Fluida yang dipindahkan disini merujuk pada volume fluida yang besarnya
sama dengan volume bagian benda yang masuk ke dalam cairan (atau bagian benda
yang berada didalam cairan). Jika benda ini dimasukkan ke dalam sebuah wadah
yang pada awalnya terisi penuh air hingga garis bibirnya, air yang tumpah dari wadah
itu merupakan volume air yang dipindahkan oleh benda tersebut.
Prinsip archimedes menyatakan bahwa jika sebuah benda dicelupkan
sebagian atau seluruhnya ke dalam fluida, gaya angkat dari sekitar fluida bekerja
pada benda tersebut. Gaya yang diarahkan ke atas dengan besar yang sama dengan
17

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut ke fluida. Misalnya
sebongkah
kayu yang dicelupkan kedalam air, tidak membuat kayu tersebut tenggelam,
sebab kayu memiliki gaya apung yang lebih besar dari gaya gravitasi. Munculnya
gaya apung disebabkan oleh tekanan di dalam air meningkat seiring dengan
bertambahnya kedalaman dibawah permukaan sehingga tekanan dibawah lebih
besar dibandingkan tekanan di permukaan (Ilham, 2019:133)

Tabel massa jenis beberapa zat dengan standar SI dan CGS.


NamaZat Massa Jenis
SI (Kg/m3) CGS (g/cm3)
Air (40 C) 1000 1,00
Alkohol 800 0,80
Raksa 13600 13,60
Alumunium 2700 2,70
Besi 7900 7,90
Emas 19300 19,30
Kuningan 8400 8,40
Perak 10500 10,50
Platina 21450 21,45
Seng 7140 7,14
Udara (270 C) 1,2 0,0012
Es 920 0,92

18

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020

Gambar pengukuran tidak langsung massa jenis benda.


(sumber: http://www.colorado.edu/physics)

C. Alat dan Bahan


No Nama Alat dan bahan Jumlah
1. Neraca 4 lengan 1
2. Benda padat (Balok dan Silinder) 1
3. Air Secukupnya

D. Langkah Kerja
Percobaan 1: Kedua Massa Benda Sama

1. Melakukan pencarian di google aplikasi PhET


2. Memilih menu fisika, lalu pilih materi gaya apung
3. Memilih menu kolam ukur di bagian kiri atas
4. Mengatur jumlah balok, bahan penyusun, dan massa balok
5. Menimbang massa balok di udara dan di air
6. Menyalakan semua tombol yang berada di kiri bawah
7. Membandingkan perhitungan pada aplikasi dengan menggunakan rumus

19

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020

Percobaan 2: Kedua Volume Benda Sama

1. Mengatur jumlah balok, bahan penyusun, dan volume balok


2. Menimbang massa balok di udara dan di air
3. Menyalakan semua tombol yang berada di kiri bawah
4. Membandingkan perhitungan pada aplikasi dengan menggunakan rumus

Percobaan 3: Pengukuran Tidak Langsung Massa Jenis Balok

1. Mengatur jumlah balok dan bahan penyusun balok


2. Menimbang massa balok di udara dan di air
3. Menyalakan semua tombol yang berada di kiri bawah
4. Membandingkan perhitungan pada aplikasi dengan menggunakan rumus

20

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
Nama : ……………………………………..
NIM : ……………………………………..
hari/tanggal : ……………………………………..

Percobaan1 : Kedua Massa Benda Sama


Massa benda ….. kg
Gravitasi ….. m⁄𝑠 2
Bahan Massa Massa Massa Massa Volume Gaya Keatas
No Penyusun Benda di Semu Jenis Jenis Benda (N)
Udara Benda Benda Fluida (m³)
(𝝆𝒃 ) (𝝆𝒇 )
1 Aluminium

2 Bata

Percobaan 2 : Kedua Volume Benda Sama


Massa benda ….. kg
Gravitasi ….. m⁄𝑠 2
Bahan Massa Massa Massa Massa Volume Gaya Keatas
No Penyusun Benda di Semu Jenis Jenis Benda (N)
Udara Benda Benda Fluida (m³)
(𝝆𝒃 ) (𝝆𝒇 )
1 Aluminium

2 Bata

21

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020

Percobaan 3 :Kedua Bahan Penyusun Benda Sama


Massa Benda 1 ….. kg
Massa Benda 2 ….. kg
Gravitasi ….. m⁄𝑠 2
Bahan Massa Massa Massa Massa Volume Gaya Keatas
No Penyusun Benda di Semu Jenis Jenis Benda (N)
Udara Benda Benda Fluida (m³)
(𝝆𝒃 ) (𝝆𝒇 )
1 Aluminium

2 Bata

Telah dikoreksi dan disetujui,


Tangerang Selatan, ……………………
Asisten Praktikum,

…………………………………………

22

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020

TUGAS PASCA PRAKTIKUM


1. Hitunglah kesalahan relatif dari masing-masing percobaan! Metode apakah yang lebih
akurat untuk menghitung massa jenis benda (secara langsung atau tidak langsung)?
Jelaskan!
2. Apakah fluida mempunyai hambatan? Jelaskan!
3. Mengapa benda ketika jatuh ke sumur dengan mula-mula dalam keadaan cepat atau
dipercepat tetapi selanjutnya bergerak dengan kecepatan konstan?
4. Jelaskan mengapa ada fenomena dua air laut yang tidak tercampur!
5. Sebuah balok kayu dengan massa jenisnya 800 kg/m3 mengapung pada permukaan air.
Jika selembar alumunium (massa jenis 2700 kg/m3) bermassa 54 gram dikaitkan pada
balok itu, sistem akan bergerak ke bawah dan akhirnya melayang di dalam air. Berapa
cm³ volume balok kayu itu?

23

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020

GESEKAN STATIS DAN


4 GESEKAN KINETIS

TUGAS PRA PRAKTIKUM


1. Tuliskan bunyi Hukum Newton beserta penjelasannya dan berikan masing-
masing contoh dalam kehidupan sehari-hari!

2. Apa yang dimaksud dengan gaya gesek?


3. Jelaskan kenapa dua buah benda yang bersentuhan akan menimbulkan gaya
gesek! Dan apa saja faktor yang mempengaruhinya?
4. Apa hipotesis dari percobaan ini?
5. Jelaskan masing-masing dari gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis!
6. Bandingkan koefisien gesek statis dan kinetis, mana yang lebih besar? Jelaskan!
7. Jelaskan manfaat gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari, sebutkan masing-
masing 3 contoh gaya gesek yang menguntungkan dan merugikan?
8. Kenapa ban moto GP tidak bergerigi tapi tidak tergelincir sedangkan ban motor
biasa harus bergerigi supaya tidak tergelincir? Jelaskan!
9. Buktikan rumus.
𝑦
Koefisien gesek statis 𝜇𝑠 =
𝑥

𝑚2 𝑎 𝑚1 + 𝑚2
Koefisien gesek kinetik 𝜇𝑘 = − [ ]
𝑚1 𝑔 𝑚1

𝑚1𝑚2𝑔(1+𝜇𝑘)
Tegangan tali T=
𝑚1+𝑚2

Note : dikerjakan dengan jujur, sertakan sumber dengan bodynote dan dilengkapi
dengan daftar pustaka

24

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
A. Tujuan percobaan

1. Mahasiswa dapat menentukan koefisien gesek statis dan koefisien gesek kinetis.

B. Dasar teori

Gaya (force) sebagai suatu bentuk dorongan atau tarikan pada benda. Bila
Anda mendorong mobil yang mogok atau troli belanja di supermarket, Anda
mengerahkan gaya pada benda tersebut. Ketika mesin motor mengangkat lift
(elevator), atau martil menghantam paku, atau angin meniup dedaunan yang ada di
pohon, maka gaya yang sedang dikerahkan. Kita sering menyebut ini sebagai gaya
kontak (contact force) karena gaya dikerahkan ketika sebuah benda mengalami
kontak dengan benda yang lain. Disisi lain, kita mengatakan bahwa sebuah benda
jatuh karena adanya gaya gravitasi (force of gravity, yang bukan merupakan gaya
kontak) (Giancoli, 2001: 90-91).
Jika sebuah benda dalam keadaan diam, untuk membuatnya mulai bergerak
diperlukan gaya, artinya suatu gaya dibutuhkan untuk mempercepat sebuah benda
dari kecepatan nol ke kecepatan bukan nol. Untuk sebuah benda yang sudah
bergerak, jika kita ingin mengubah kecepatannya, baik arah ataupun magnitudonya,
lagi-lagi gaya yang diperlukan. Dengan kata lain, untuk mempercepat sebuah benda,
selalu dibutuhkan gaya.
Gaya gesek merupakan gaya yang ditimbulkan oleh dua buah benda yang
permukaannya saling bersentuhan secara langsung dan arahnya berlawanan dengan
arah gerak benda. Besarnya gaya gesek ditentukan oleh kehalusan atau kekasaran
permukaan benda yang saling bersentuhan. Semakin kasar suatu permukaan benda,
maka semakin besar gaya gesek yang ditimbulkan. Ada dua jenis gaya gesek yang
bekerja pada benda, yaitu:
1. Gaya Gesek Statis (𝐹𝑠)
Gaya gesek statis yaitu gaya gesek yang bekerja pada saat benda dalam
keadaan diam dan niainya mulai dari nol sampai suatu harga maksimum.
Besarnya gaya gesek statis maksimum adalah:

𝐹𝑠 = 𝜇𝑠. 𝑁

25

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
Keterangan:
𝐹𝑠 = Gaya gesek statis (N)
𝜇𝑠 = Koefisien gesek statis
𝑁 = Gaya normal (N)

2. Gaya Gesek Kinetik (𝐹𝑘)


Gaya gesek kinetik yaitu gaya gesek yang bekerja pada benda ketika
benda sudah akan mulai bergerak sampai bergerak. Nilai gaya gesek statis
selalu tetap, dan dirumuskan dengan:
𝐹𝑘 = 𝜇𝑘. 𝑁

Keterangan:

𝐹𝑘 = Gaya gesek kinetik (N)


𝜇𝑘 = Koefisien gesek kinetik
𝑁 = Gaya normal (N)
(Umar, 2008 : 67)
Antara koefisien gesekan statis dan koefisien gesekan kinetis mempunyai nilai
yang berbeda, nilai koefisien gesekan statis selalu lebih besar daripada nilai
koefisien gesekan kinetis.
Untuk menentukan suatu koefisien gesek (𝜇) dapat menggunakan penurunan
rumus:

Gambar 1
Perhatikan gambar 1 di atas. Awalnya, papan inklinasi AB dan AC saling
berhimpitan. Kemudian papan AC diangkat perlahan-lahan sampai pada suatu sudut
tertentu (𝜃), sehingga benda (𝑚) yang berada di atasnya tepat akan bergerak ke

26

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
bawah. Hal ini disebabkan karena komponen gaya berat yang bekerja pada benda
sama dengan gaya gesek statisnya. Dari komponen gaya yang ada pada benda
tersebut, didapat koefisien gesek statis secara matematis:
𝑦
𝜇𝑠 =
𝑥

Keterangan :
𝜇𝑠 = Koefisien gesek statis
𝜃 = Sudut yang dibuat papan (°)
𝑦 = Panjang sumbu tegak (𝑚)
𝑥 = Panjang sumbu mendatar (𝑚)

Gambar 2

Perhatikan gambar 2 di atas, tentunya benda (𝑚2) akan bergerak jatuh ke


bawah jika 𝑚1 < 𝑚2. Dengan menggunakan perumusan Hukum II Newton,
koefisien gesek kinetis antara papan inklinasi dengan benda 𝑚1 dan tegangan tali
pada sistem di atas adalah :

𝑚2 𝑎 𝑚1 + 𝑚2
𝜇𝑘 = − [ ]
𝑚 1𝑔 𝑚1

Keterangan:
𝜇𝑘 = Koefisien gesek kinetis
𝑎 = Percepatan ( ∙ 𝑠−2)
𝑔 = Percepatan gravitasi (𝑚 ∙ 𝑠−2)
𝑚1 = Massa balok 1 (𝑘𝑔)
𝑚2 = Massa balok 2 (𝑘𝑔)
(Hikam, 2005 : 32)

27

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
Sesuai dengan Hukum II Newton, massa bergerak jatuh ke bawah akibat
resultan gaya yang konstan. Hal inilah yang menyebabkan sistem bergerak dengan
percepatan konstan. Dengan menggunakan prinsip-prinsip kinematika pada
percobaan sebelumnya, kita dapat menentukan percepatan tetap sistem, melalui
hubungan jarak yang ditempuh sistem dan waktu yang dibutuhkan yaitu :

1
𝑥 = 𝑎𝑡2
2
Keterangan:
𝑥 = Jarak tempuh (𝑚)
𝑎 = Percepatan ( ∙ 𝑠−2)
𝑡 = Waktu tempuh (𝑠)

Keberadaan gaya gesekan bisa bermakna gaya gesekan statis bila belum
bergerak dan bermakna gaya koefisien kinetis bila m sudah bergerak. Tingkat
kekasaran lantai mempengaruhi nilai koefisien sehingga ketika gaya normal oleh
lantai terhadap benda adalah N dipenuhi

𝐹𝑠 = 𝜇𝑠. 𝑁 dan 𝐹𝑘 = 𝜇𝑘. 𝑁 ( Priyambodo, 2009 : 84-85).

C. Alat dan Bahan


No Nama Alat dan bahan Jumlah
1. Papan inklinasi 1
2. Balok 3
3. Penahan papan inklinasi 1
4. Stopwatch 1
5. Mistar 1

D. Langkah Kerja

Percobaan 1 :
Pengukuran Koefisien Gesek Statis
1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan
praktikum.
2. Meletakkan balok kayu diatas papan inklinasi yang disusun secara mendatar.

28

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020

3. Mengangkat papan inklinasi secara perlahan sampai balok kayu tepat akan mulai
bergerak, lalu hahan posisi tersebut dengan menggunakan penahan balok.
4. Mengukur jarak sumbu x dan sumbu y pada kemiringan sudut tersebut.
5. Melakukan percobaan tersebut hingga 3 kali pada permukaan licin dan pada
permukaan kasar.

29

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
Nama : ……………………………………..
NIM : ……………………………………..
hari/tanggal : ……………………………………..

Percobaan I (Pengukuran Koefisien Gesek Statis)


a. Permukaan Licin
Ulangan 𝒙 (𝒄𝒎) 𝒚 (𝒄𝒎) 𝝁𝒔

1
2
3
Rerata
b. Permukaan Kasar

Ulangan 𝒙 (𝒄𝒎) 𝒚 (𝒄𝒎) 𝝁𝒔

1
2
3
Rerata

Telah dikoreksi dan disetujui,


Tangerang Selatan, ……………………
Asisten Praktikum,

…………………………………………

30

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
TUGAS PASCA PRAKTIKUM
1. Buatlah grafik antara jarak terhadap percepatan pada percobaan gesekan kinetis!
(menggunakan Ms. Excel dan jelaskan)
2. Dari percobaan yang dilakukan apakah ada perbedaan koefisien gesek statis
pada permukaan balok licin dan kasar? Kalau ada jelaskan!
3. Dari percobaan yang dilakukan apakah ada perbedaan koefisien gesek kinetis
pada permukaan balok licin dan kasar? Kalau ada jelaskan!
4. Dari percobaan yang dilakukan, manakah nilai koefisen gesek terbesar antara
koefisien gesek statis dan koefisien gesek kinetis? Jelaskan!
5. Sebuah benda 20 kg berada di atas bidang miring yang membentuk sudut 30 o
terhadap horizontal. Koefisien gesek kinetis antara kotak dan bidang adalah
0,30. Tentukan percepatan yang dialami benda itu sewaktu bergeser ke bawah!
(g = 9,8 m/s2)

31

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020

5 MOMEN INERSIA

TUGAS PRA PRAKTIKUM

1. Jelaskan apa yang kamu ketahui mengenai momen inersia!


2. Berikan minimal 3 contoh momen inersia dalam kehidupan sehari-hari!
3. Tuliskan rumus-rumus momen inersia!

*Gunakan body note dalam setiappengerjaannya!

32

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
A. Tujuan percobaan

1. Mahasiswa mampu memahami konsep materi besaran pokok.


2. Mahasiswa mampu memahami konsep momen inersia.
3. Mahasiswa mampu menghitung besarnya momen inersia suatu benda.
B. Dasar teori

Benda tegar adalah bentuk benda tidak berubah meskipun benda tersebut
dikenai gaya, seperti gaya tekan, gaya gesek, dan sebagainya. Benda tegar adalah
benda yang ikatan antar atomnya sangat kuat sehingga tidak terjadi gerakan relatif
antar atom. Salah satu besaran yang penting yang dimiliki benda tegar adalah momen
inersia. Sekarang, marilah kita perhatikan benda tegar yang berotasi, semisal sebuah
roda yang berputar pada suatu sumbu putar yang melewati titik pusatnya (roda itu);
sumbu ini dapat berupa sebatang poros. Kita dapat memandang roda tersebut sebagai
terdiri dari partikel-partikel yang berjumlah banyak dan tersebar di berbagai lokasi
pada jarak yang berbeda-beda dari sumbu putar. Jumlah torque dari ke semua
partikel tersebut adalah torque neto, ∑ Ƭ, sehingga memperoleh :

∑ Ƭ = (∑ 𝑚𝑟2) 𝑎
(Abdullah, 2016).

Dimana kita dapat mengeluarkan faktor 𝑎, karena nilainya sama untuk semua
partikel pada benda. Jumlah ∑ 𝑚𝑟2 merepresentasikan jumlah dari massa tiap-tiap
partikel pada benda dikalikan kuadrat jarak partikel yang bersangkutan ke sumbu
putar. Jika kita memberikan nomor (1, 2, 3, ...) bagi tiap-tiap partikel pada benda,
maka ∑ 𝑚𝑟2 = 𝑚1𝑟1 + 𝑚2𝑟2 + 𝑚3𝑟3 + ⋯. Besaran ini disebut momen inersia
(moment of inertia) atau inersia gerak rotasi (rotation inertia), 𝐼, 𝐼 = ∑ 𝑚𝑟2 =
𝑚1𝑟2 + 𝑚2𝑟2 + ⋯.
1 2

Dengan menggabungkan kedua persamaan kita dapat menuliskan

∑ Ƭ= 𝑎

Inersia rotasi sebuah benda tidak hanya bergantung dari massanya, tetapi juga
pada bagaimana massa tersebut terdistribusi relatif terhadap sumbu. Sebagai contoh,

33

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
silinder dengan diameter yang panjang akan memiliki inersia rotasi yang lebih besar
daripada silinder lain dengan massa yang sama tetapi diameter yang lebih pendek (dan
dengan demikian, silinder tersebut lebih panjang).

Silinder yang disebutkan pertama kali akan lebih sulit untuk mulai
dirotasikan dari keadaan diam, dan lebih sulit dihentikan dari keadaan berotasi. Bila
massa terkonsentrasi pada lokasi yang lebih jauh dari sumbu rotasi, inersia rotasi
akan lebih besar. Untuk gerak rotasi, massa sebuah benda tidak dapat dianggap
terkonsentrasi di pusat massanya (Giancoli, 2014).
C. Alat dan Bahan

No. Nama Alat/Bahan Jumlah


1. Neraca Digital 1
2. Papan Datar 60 cm 1
3. Balok 1
4. Mistar 1
5. Bola Pejal 1
6. Silinder Pejal 1
7. Silinder Berongga 1
8. Koin Rp 1.000,- 1
9. Stopwatch 1
10. Benang Nilon Secukupnya

34

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
NB:
1) Bola Pejal dapat berupa buah jeruk atau benda padat berbentuk bulat lainnya.
2) Silinder Pejal dapat berupa minuman kaleng yang masih berisi.
3) Silinder Berongga dapat berupa isolatype, doubletype, dan atau minuman kaleng
yang sudah kosong sebanyak 3 macam benda yang berbeda.
4) Jika tidak ada benang nilon, bisa digantikan dengan benang wol / rajut / jahit.

Langkah Percobaan :
Percobaan 1 : Menentukan momen inersia benda secara teori
1. Pada bagian ini,akan ditentukan besar momen inersia pada benda sesuaidengan
teori yang ditetapkan.
2. Hal pertama yang harus anda lakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang
telah ditentukan.
3. Kemudian anda mengukur massa semua benda yang akan ditentukan momen
inersianya.
4. Selanjutnya anda diminta untuk mengukur tinggi dan diameter masing-masing
benda.
5. Setelah selesai melakukan pengukuran massa, tinggi dan diameter benda, catatlah
hasilnya pada table I.
6. Pengambilan data dilakukan setelah disiapkan balok diatas bidang datar,
kemudian taruh salah satu sisi papan datar diatas balok sehingga posisi papan
menjadi bidang miring. Berikan tanda batas pada papan sepanjang 60 cm jika
panjang papan lebih besar.
7. Selanjutnya satu per satu benda anda gelindingkan sejauh 60 cm (benda
digelindingkan bersamaan dengan dimulainya stopwatch).
8. Setelah selesai dilakukan percobaan, catatlah hasilnya pada table II.

35

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM


Nama : ……………………………………..
NIM : ……………………………………..
hari/tanggal : ……………………………………..
Tabel I. Menentukan momen inersia benda secara teori
No Nama Massa Diameter Diameter Tinggi
Benda (kg) Luar (m) Dalam (m) (m)
1. Bola Pejal
2. Silinder Pejal
3. Silinder berongga 1
4. Silinder berongga 2
5. Silinder berongga 3
6. Uang Koin

Tabel II. Menentukan waktu benda menggelinding sejauh 60 cm


Waktu 5 Getaran (s) trat
NO Nama benda
t1 t2 t3
1 Bola Pejal
2 Silinder Pejal
3 Silinder Berongga 1
4 Silinder Berongga 2
5 Silinder Berongga 3
6 Uang Koin

Telah dikoreksi dan disetujui,


Tangerang Selatan, ……………………
Asisten Praktikum,

…………………………………………

36

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020

TUGAS PASCA PRAKTIKUM


1. Buatlah grafik rata-rata waktu dari setiap benda yang diamati!
2. Berdasarkan praktikum yang telah kalian lakukan, apa yang dapat kalian
pahami konsep dari momen inersia?Jelaskan!
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
a. Pusat gravitasi
b. Pusat massa
c. Pusat perkusi
d. Pusat osilasi

*Sertakan bodynote

37

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020

MEDAN MAGNET DAN INDUKSI


6 ELEKTROMAGNETIK

TUGAS PRA PRAKTIKUM


1. Apa yang Anda ketahui mengenai multimeter? Jelaskan!
2. Bagaimanakah cara menggunakan multimeter?
3. Apa fungsi dari ammeter?
4. a. Apa fungsi kompas?
b. Dari bahan apa kompas itu dibuat?
c. Kemukakan bagaimana kompas sederhana dapat dibuat?
5. a. Apa yang kamu ketahui tentang benda bermagnet?
b. Kemukakan sifat-sifat dari benda bermagnet?
6. Apa yang kamu ketahui tentang percobaan Oersted?
7. Apa yang kamu ketahui tentang percobaan Faraday?
8. Gambarkan arah medan magnet pada suatu magnet batang dengan kutub utara
selatan?
9. Gambarkan arah medan magnet pada suatu kumparan berarus listrik?
10. Tuliskan aturan atau kaidah tangan kanan?

A. Tujuan percobaan
1. Mahasiswa dapat menganalisis hubungan antara medan magnet dan arus listrik
2. Mahasiswa dapat membuktikan percobaan Hans Christian Oersted dan Michael
Faraday
3. Mahasiswa dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kuat
lemahnya suatu medan magnet induksi

38

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
B. Dasar teori
Selama abad kedelapan belas, banyak ilmuwan berusaha menemukan
hubungan antara listrik dan magnet. Pada tahun 1819 ilmuwan Denmark, Hans
Christian Oersted menemukan hubungan magnetisme dengan muatan ketika kompas
ditempatkan dekat dengan kawat berarus, jarum kompas tersebut akan berbelok. Hal
ini disebabkan karena sebuah kawat penghantar berarus dapat menghasilkan efek-
efek magnetik. Berdasarkan penemuan tersebut.
Medan magnet dapat digambarkan dengan garis-garis gaya magnet yang
keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan. Sedangkan arah medan magnetik
disekitar arus listrik bergantung pada arus listrik, dapat ditentukan dengan kaidah
tangan kanan, yaitu dengan cara mengilustrasikan tangan kanan kita menggenggam
kawat dan ibu jari diarahkan menuju arah menglirnya arus, sedangkan jari-jari yang
lain melingkari kawat seolah-olah sebagai garis medan magnetnya.

Gambar 4.1
Medan Magnet disekitar Kawat Berarus Listrik

Gambar 4.2
Rangkaian Percobaan Medan Magnet

39

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
Setelah penemuan Oersted, Para ilmuwan kemudian mulai bertanya-tanya,
jika arus listrik dapat menghasilkan medan magnet, apa mungkin terjadi hal
sebaliknya medan magnet juga dapat menghasilkan arus listrik. Pertanyaan tersebut
pun terjawab sepuluh tahun kemudian ketika seseorang berkebangsaan Amerika
Joseph Henry (1797-1878) dan seorang berkebangsaan Inggris Michael Faraday
(1791-1867) secara terpisah menemukan hal tersebut dengan melakukan percobaan.
Fenomena memproduksi kelistrikan dari peristiwa kemagnetan diterangkan oleh
Michael Faraday sehingga sering dikenal dengan Hukum Faraday. Faraday
menyimpulkan bahwa meskipun medan magnet konstan tidak dapat menghasilkan
arus, namun perubahan medan magnet dapat menghasilkan arus listrik. Arus listrik
ini dinamakan arus induksi

Hukum ini menyatakan bahwa apabila terjadi perubahan fluks dalam suatu
kumparan konduktor (loop) maka dihasilkan gaya gerak listrik (tegangan listrik)
induksi yang berbanding lurus dengan laju perubahan fluks (Mikrajuddin,
2017:416).

Gambar 4.3.
Rangkaian Percobaan Induksi Elektromagnetik
C. Alat dan Bahan
No. Nama Alat/Bahan Jumlah
1. Multimeter 1
2. Kumparan lilitan 1 1
3. Kumparan lilitan 2 1
4. Lampu 1
5. Medan Batang 1

40

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
D. LangkahKerja
1. Buka Aplikasi Phet Colorado.
2. Pilih Fisika di dalam aplikasi Phet Colorado.
3. Pilih Hukum Faraday di dalam Fisika
4. Lakukan percobaan sesuai dengan variabel yang ada.

41

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
Nama : ……………………………………..
NIM : ……………………………………..
hari/tanggal : ……………………………………..

Tabel Analisis

Telah dikoreksi dan disetujui,


Tangerang Selatan, ……………………
Asisten Praktikum,

…………………………………………

42

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
TUGAS PASCA PRAKTIKUM
1. Bagaimana Anda bisa mengetahui besar kecilnya medan magnet pada percobaan
ini?
2. Apa pengaruh dari perubahan polarisasi pada percobaan Oersted?
3. Apa fungsi kompas pada percobaan Oersted?
4. Bagaimanakah rata-rata sudut simpangan pada percobaan Oersted? Bagaimana pula
dengan arah simpangannya!
5. Buatlah grafik hubungan antara kuat arus listrik terhadap sudut defleksi pada
kegiatan 1 dan 2?
6. Buatlah grafik hubungan antara jumlah lilitan terhadap sudut defleksi pada kegiatan
1 dan 2?
7. Buatlah grafik hubungan antara jenis inti terhadap sudut defleksi pada kegiatan 1
dan 2
8. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi besar kecilnya medan magnet pada
percobaan ini?

43

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020

7 GERAK HARMONIS
SEDERHANA PADA PEGAS

TUGAS PRA PRAKTIKUM


1. Apa yang dimaksud dengan gerak harmonis sederhana ? dan apa syarat terjadinya
gerak harmonis sederhana ?

2. Sebutkan dan jelaskan bunyi hukum hooke!

3. Jelaskan bagaimana hubungan antara gerak harmonik sederhana pada pegas dengan
hukum hooke!

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan amplitudo, frekuensi, dan periode!


5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan amplitudo, frekuensi, dan periode!
4𝜋2 𝑚
6. Tuliskan turunan dari persamaan = !
𝑇2

A. Tujuan Praktikum
1. Praktikan dapat membuktikan berlakunya Hukum Hooke pada percobaan gerak
harmonis sederhana pada pegas
2. Praktikan dapat menentukan nilai konstanta suatu pegas.
3. Praktikan dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai konstanta suatu pegas

B. Dasar Teori
Getaran merupakan gerak bolak-balik suatu partikel secara periode melalui suatu titik
kesetimbangan. Getaran dapat bersifat harmonis sederhana dan kompleks. Gerak harmonis
sederhana suatu getaran dimana resultan gaya yang bekerja pada titik sembarang selalu
mengarah ketitik kesetimbangan dan besar resultan gaya sebanding dengan jarak titik
sembarang ke titik keseimbangan tersebut. Beberapa contoh gerak harmonis sederhana adalah
gerak harmonik pada bandul (Young dan Roger, 2002 : 152).
44

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
Gerak harmonis sederhana adalah gerak dimana sebuah objek bergetar atau
berosilasi secara bolak-balik pada lintasan yang sama, setiap osilasi memakan waktu
waktu yang sama, gerakan tersebut bersifat periodic. Gerakan ini akan memiliki titik
kesetimbangan, dimana posisi benda berosilasi tidak mengarahkan gaya( Young,
1999: 256).
Pegas adalah salah satu contoh benda elastis sehingga pegas yang diberi gaya
tekan atau gaya regang akan kembali pada keadaan setimbangnya mula-mula apabila
gaya yang bekerja padanya dihilangkan. (Mikrajuddin,2008)
Hukum Hooke adalah ketentuan mengenai gaya yang terjadi karena sifat
elastis dan sebuah pegas. Besarnya gaya hooke ini akan berbanding lurus dengan jarak
penggerakan pegas dan posisi normalnya. Gaya yang dikerjakan oleh pegas jika ia di
tekan atau diregangkan kemudian dilepaskan kembali ke panjang awal atau
alamiahnya, jika perpindahannya tidak terlalu besar. Sehingga dapat dituliskan
Hukum Hooke untukpegas:
F=-k∙∆x
Tanda minus menunjukkan bahwa pegas akan cenderung melawan perubahan. Dalam
artian arahnya berlawanan dengan simpangannya.(Tipler,1998:102)
Pertambahan panjang pegas bergantung pada besar gaya berat beban yang
digantungkan, selain itu juga karena kekakuan pegas, untuk gaya beban yang sama.
Kekakuan pegas ditunjukkan dengan suatu nilai yang disebut dengan konstanta gaya
pegas atau konstanta pegas. Pertambahan panjang pegas yang lebih kakuakan lebih
kecil dari pada pertambahan panjang pegas yang kekakuannya lebih kecil.
(Serway,2010:328)
Konstanta pegas ditentukan dengan persamaan berikut:
4𝜋 2 𝑚
𝑘=
𝑇2
Dimana k adalah konstanta pegas yang diberi simpangan, kemudian m adalah massa
beban yang diberikan pada pegas, dan T adalah periode yang terjadi pada pegas
dengan jumlah getaran dan waktu tertentu.

45

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
C. Alat dan Bahan

No. Nama Alat dan Bahan Jumlah


1. Statif 1
2. Pegas diameter kecil 1
3. Pegas diameter besar 1
4. Mistar 1
5. Perangkat beban 1
6. Stopwatch 1

D. Prosedur Praktikum
Percobaan I: Hukum Hooke
1. Membuka aplikasi phet dari website
2. Pililah ikon simulasi pada penampilan layar yang terdapat pada aplikasi phet,
kemudian pilih ikon fisika.
3. Pilihlah ikon gerak, kemudian mencari masses and spring.
4. Letakkan mistar disamping pegas.
5. Mengukur panjang awal pegas dan catat hasilnya sebagai (xo).
6. Mengatur besar massa beban dan besar pegas yang akan digunakan.
7. Gantungkan perangkat beban 50 gram pada pegas, kemudian ukur panjang pegas
setelah diberi beban dan catat sebagai (xt).
8. Tambahkan perangkat beban 50 gram, kemudian ukur panjang pegas sebagai(xt),
dan ulangi hingga beban menjadi 250 gram.
9. Kurangi perangkat beban yang telah ditambahkan pada pegas, dan setiap kali
pengurangan ukur panjang pegas dan catat sebagai (xt).
10. Ulangi prosedur 4sampai 11 menggunakan pegas diameter kecil.

Percobaan II: GetaranSelaras


1. Mengatur besarnya pegas.
2. Gantungkan beban pada pegas.
3. Setelah mencapai kesetimbangan, tarik pegas 1 cm, kemudian lepaskan dan catat
waktu yang dibutuhkan untuk 10 getaran. Usahakan getaran pegas terletak pada
satu garis lurus vertikal.
46

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
4. Tambahkan perangkat 50 gram, lalu lakukan seperti prosedur 2 dan ulangi
hingga beban menjadi 250 gram.
5. Ulangi prosedur 1 sampai 3 menggunakan pegas diamater kecil.

47

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
Nama : ……………………….
NIM : ……………………….
Hari/Tanggal : ……………………….

PERCOBAAN I: Hukum Hooke


Pegas Diameter Besar
 Tabel 1 (Penambahan)
Panjang
Massa Total Panjang Konstanta
Pengulangan Awal x0 ∆x (m)
Beban (Kg) Akhir xt (m) (N/m)
(m)
1.
2.
3.
4.
5.
Rerata
 Tabel 2 (Pengurangan)
Panjang
Massa Total Panjang Konstanta
Pengulangan Awal x0 ∆x (m)
Beban (Kg) Akhir xt (m) (N/m)
(m)
1.
2.
3.
4.
5.
Rerata
Pegas Diameter Kecil
 Tabel 1 (Penambahan)
Panjang
Massa Total Panjang Konstanta
Pengulangan Awal x0 ∆x (m)
Beban (Kg) Akhir xt (m) (N/m)
(m)
1.
2.
3.
4.
5.
Rerata

48

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
 Tabel 2 (Pengurangan)
Panjang
Massa Total Panjang Konstanta
Pengulangan Awal x0 ∆x (m)
Beban (Kg) Akhir xt (m) (N/m)
(m)
1.
2.
3.
4.
5.
Rerata

PERCOBAAN II: Getaran Selaras


Pegas Diameter Besar
Massa Total Waktu 10 Konstanta
Pengulangan ∆x (m)
Beban (Kg) getaran (s) (N/m)
1.
2.
3.
4.
5.
Rerata
Pegas Diameter Kecil
Massa Total Waktu 10 Konstanta
Pengulangan ∆x (m)
Beban (Kg) getaran (s) (N/m)
1.
2.
3.
4.
5.
Rerata

Telah dikoreksi dan disetujui,


Tangerang Selatan, ……………….
Asisten Praktikum,

…………………………………….

49

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020

TUGAS PASCA PRAKTIKUM


1. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi nilai konstanta pegas?Jelaskan!
2. Tentukan periode getaran berdasarkan data hasil praktikum yang diperoleh!
3. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, pegas manakah yang memiliki nilai
konstanta lebih besar? Mengapa demikian?
4. Apakah massa beban berpengaruh terhadap periode getaran pegas? Jelaskan!
5. Apakah simpangan awal atau besar kecilnya gaya eksternal berpengaruh terhadap
besar kecilnya periode?

50

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020

8 PESAWAT ATWOOD

TUGAS PRA PRAKTIKUM


1. Jelaskan apa yang kamu ketahui mengenai pesawat atwood!
2. Jelaskan materi gerak lurus!
3. Apa pengertian dari :
 Kelajuan
 Kecepatan
 Vektor
 Skalar
 Percepatan
4. Apakah Hipotesis pada praktikum ini menurut kamu ?
5. Buktikan persamaan!
2𝑆
𝑎 = 𝑡2 ?

5. Buktikan rumus!
𝑚 1𝑚 2𝑔 (1+1)
𝑇=
𝑚1+𝑚 2

6. Hukum newton berapakah yang bekerja pada pesawat atwood ?


7. Jelaskan bagaimana cara kerja lift ?
8. Sebutkan penerapan pesawat atwood dalam kehidupan sehari – hari! (minimal 3)

A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat mengenal dan mengetahui Pesawat Atwood
2. Mahasiswa dapat menentukan percepatan gerak sebuah system
3. Mahasiswa dapat menentukan kecepatan sebuah system
4. Mahasiswa dapat lebih memahami konsep materi kinematika dalam perkuliahan
Fisika Umum
51

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020

B. Dasar Teori
Pesawat atwood adalah pesawat yang terdiri dari sebuah katrol dan dua beban
yang digantungkan dengan tali melalui katrol. Alat atwood dapat digunakan untuk
mempelajari ngerak lurus dengan bermacam-macam percepatan, hanya dengan
mengubah selisih massa dua benda maka kita dapat mengubah-ubah percepatan gerak.
Besarnya kecepatan dan percepatan dihasilkan bergantung pada massa beban yang
digantungkan pada dua sisi tali. Pada alat ini biasanya disediakan sejumlah beban,
beban m1 dan m2 yang dihubungkan dengan katrol. Pesawat atwood ini adalah
metode sederhana yang sangat luar biasa dan sangat mudah untuk mengkaji gerak
lurus berubah beraturan (GLBB) (Abdullah, 2016 : 261-264).
Hukum pertama Newton tentang gerak yaitu “Setiap benda tetap berada dalam
keadaan diam atau bergerak dengan laju tetap sepanjang garis lurus, kecuali jika
diberi gaya total yang tidak nol.”. kecenderungan sebuah benda untuk
mempertahankan keadaan diam atau gerak tetapnya pada garis lurus disebut inersia,
sehingga hukum pertama Newton sering disebut hukum inersia. Jika tidak ada gaya
neto (gaya resultan) yang bekerja pada benda, maka kecepatan benda tidak akan
berubah; yang berarti benda tidak akan mengalami percepatan (Giancoli, 2014 : 94-
99).
Apa yang terjadi jika sebuah gaya total diberikan pada benda tersebut? Newton
berpendapat bahwa kecepatan akan berubah. Suatu gaya total yang diberikan pada
sebuah benda mungkin menyebabkan lajunya bertambah. Atau, jika gaya total itu
mempunyai arah yang berlawanan dengan gerak, maka gaya tersebut akan memperkecil
laju benda tersebut. Jika arah gaya total yang bekerja berbeda dengan arah sebuah benda
yang bergerak, maka arah kecepatannya akan berubah. Karena perubahan laju atau
kecepatan merupakan percepatan, dapat dikatakan bahwa gaya total menyebabkan
percepatan. Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang
diberikan, dan berbanding terbalik dengan massanya. Hubungan ini dapat dirangkum
sebagai berikut : “Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang
bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama
dengan arah gaya total yang bekerja padanya”. Ini adalah hukum kedua Newton
tentang gerak.
52

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
Bentuk persamaaannya dapat dituliskan sebagai berikut :

Dari hukum kedua Newton kita bisa membuat definisi yang lebih tepat
mengenai gaya sebuah aksi yang bisa mempercepat sebuah benda.
Adapun gerak lain yang mendasari pesawat atwood selain hukum pertama dan
kedua Newton, yaitu:
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
GLB merupakan gerak benda yang lintasannya lurus dengan kecepatannya
konstan. Persamaan yang digunakan GLB adalah

Keterangan :
s = Perpindahan (m)
v = Kecepatan (m/s)
t = Waktu (s)
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
GLBB merupakan gerak yang lintasannya lurus dengan percepatan tetap dan
kecepatan berubah secara teratur. GLBB dibagi menjadi dua macam, yaitu:
 GLBB dipercepat adalah GLBB yang kecepatannya semakin lama
semakin cepat
 GLBB diperlambat adalah GLBB yang kecepatannya semakin lama
semakin lambat
Persamaan yang digunakan dalam GLBB adalah

Keterangan :
vt = kecepatan akhir (m/s)
vo= kecepatan awal (m/s)
a = percepatan (m/s2)
s = jarak (m)
t = waktu (s)
(Ishaq, 2000: 27)

53

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
C. Alat dan Bahan

No. Nama Alat dan Bahan Jumlah


1. Katrol presisi 2
2. Set beban dengan tali 1
3. Stopwatch 1

D. Prosedur Praktikum
1. Membuka aplikasi atwood machine lab
2. Klik begin
3. Mengatur perbandingan massa sesuai data yang diperlukan.
4. Klik start
5. Amati grafik dan catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
6. Lakukan pengulangan percobaan 3 sampai 5 dengan massa jenis yang berbeda.

54

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
Nama : ……………………….
NIM : ……………………….
Hari/Tanggal : ……………………….

PERCOBAAN I: Pengukuran Percepatan Sistem

Massa A :
Massa B :
NO y t a
1.
Massa A :
Massa B :
NO y t a
1.

Massa A :
Massa B :
NO y t a
1.

Keterangan:
y = Jarak (m)
t = Waktu (s)

a = Percepatan (m/s2)

55

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020

PERCOBAAN II: Pengukuran Kecepatan Sistem


Massa A :
Massa B :
NO y t v
1.

Massa A :
Massa B :
NO y t v
1.

Massa A :
Massa B :
NO y t v
1.

Telah dikoreksi dan disetujui,


Tangerang Selatan, ……………….
Asisten Praktikum,

…………………………………….

56

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
TUGAS PASCA PRAKTIKUM

1. Dari percobaan I, buatlah grafik hubungan antara jarak AB terhadap waktu


menggunakan Ms.Excel, kemudian hitung harga percepatan katrol dari grafik
tersebut dan beri penjelasan!

2. Dari percobaan II, buatlah grafik hubungan antara jarak B terhadap waktu,
kemudian hitung harga kecepatan katrol dari grafik tersebut dan beri
penjelasan!

3. Jelaskan sistem kerja lift yang sudah kita ketahui bahwa lift merupakan aplikasi
dari mesin atwood !

4. Mengapa percobaan pertama untuk mengukur percepatan sistem dan percobaan


kedua untuk mengukur kecepatan sistem? Jelaskan!

57

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020

9 HUKUM OHM

TUGAS PRA PRAKTIKUM


1. Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang multimeter!
2. Bagaimana cara menggunakan multimeter?
3. Apa fungsi dari voltmeter?
4. Bagaimana cara menggunakan voltmeter?
5. Apa yang kamu ketahui mengenai Hukum Ohm? Jelaskan!
6. Tuliskan persamaan matematis yang menggambarkan Hukum Ohm tersebut!
7. Jelaskan yang dimaksud dengan rangkaian terbuka dan rangkaian tertutup!
8. Apa yang kamu ketahui mengenai hambatan suatu kawat penghantar?
9. Gambarkan rangkaian dari praktikum Hukum Ohm!

A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat memahami Hukum Ohm.

2. Mahasiswa dapat menentukan suatu hubungan antara tegangan dan arus listrik
pada suatu kawat penghantar dengan menggunakan alat catudaya (berbagai
tegangan), berbagai harga resistor dan multimeter.
3. Mahasiswa dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya
hambatan
B. Dasar Teori
Hukum Ohm (Ω) adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang
mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbaning lurus dengan beda potensial yang
diterapkan kepadanya. Hukum Ohm menghubungkan antara arus, voltase dan hambatan
yang menyatakan bahwa arus listrik yang mengalir melalui konduktor atau penghantar
logam sebandung dengan beda potensial diantara ujung-ujung penghantar pada suhu
konstan. Rasio beda potensial terhadap arus sama dengan penghantar.

58

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
Hukum Ohm berbicara mengenai hubungan antara tegangan listrik (V )dan
arus listrik (I).Sebelum memahami hubungan antar kedua besaran fisika tersebut,
perlu pemahaman mengenai definisi arus listrik. Arus listrik merupakan banyaknya
muatan listrik yang mengalir persatuan waktu, arah arus listrik didefinisikan searah
dengan pergerakan muatan positif atau proton. Pada logam bahan konduktor, muatan
yang bergerak sebenarnya muatan negatif atau elektron, sehingga arah penjalaran arus
listrik berlawanan dengan arah pergerakan muatan listrik (Abdullah, 2017).

Hukum Ohm semulanya terdiri dari atas dua bagian. Bagian pertama tidak lain
adalah definisi hambatan, yakni , sedangkan bagian kedua hukum Ohm
menyatakan bahwa adalah suatu konstanta yang tidak bergantung pada maupun
Secara matematis hukum Ohm diekspresikan dengan persamaan:

Dimana adalah arus yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan
ampere, adalah tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam
satuan volt, dan R adalah nilai hambatan listrik (resistansi). Untuk menghasilkan arus
listrik pada rangkaian, dibutuhkan beda potensial. Satu cara untuk menghasilkan beda
potensial ialah dengan baterai. George Simon Ohm (1787-1854) menentukan dengan
eksperimen bahwa arus pada kawat logam sebanding dengan beda potensial V yang
diberikan ke ujung-ujungnya.
Hukum Ohm hanya benar untuk bahan-bahan tertentu, terutama logam,
meskipun demikian, hukum ini sangat penting karena berlaku untuk bahan-bahan yang
biasa digunakan untuk elektrik. Arus listik dapat mengalir dalam rangkaian tertutup jika
didalamnya terdapat sumber tegangan dengan kata lain arus listrik (I) timbul karena ada
tegangan listrik (V). dalam suatu rangkaian sederhana yang terdiri dari sebuah tegangan
(V) dan arus (I).
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui hubungan antara V dan I
tersebut. Untuk memperoleh hubungan antara diminta untuk mengukur arus listik yang
melalui suatu beban/resistor dengan tengangan yang bervariasi. Percobaan dilakukan
dua kali,yang pertama adalah unsur resistor yang berharga 50 Ω dan yang kedua adalah
100 Ω.
Berikut ini adalah rangkaian percobaannya:

59

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
C. Alat dan Bahan
No. Nama Alat/ Bahan Jumlah
1. Power Supply 1
2. Saklar satu jalur 1
3. Kabel penghubung Secukupnya
4. Resistor 50 Ω 1
5. Resistor 100 Ω 1
6. Multimeter digital 2

D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan aplikasi proteus, lalu klik newproject.
2. Carilah saklar atau “switch” pada komponen mode option P.
3. Carilah “ground” pada bagian terminal dan “DC” pada bagian generator.
4. Carilah “DC Ammeter” dan “DC Voltmeter” pada bagian virtual instrument.
5. Carilah “resistor” pada komponen mode option P dan atur resistansinya pada
percobaan pertama sebesar 50 ohm dan percobaan kedua 100 ohm. Setelah itu
rangkai semua komponen tersebut.
6. Setelah semua komponen terangkai, klik mode “play” di bagian bawah alat untuk
melihat hasilnya dan catatlah hasil yang diperoleh.

60

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

Nama : ..........................
NIM : ..........................
Hari/ Tanggal : ..........................

Tabel 1. Pengukuran Untuk Resistor 50Ω


No Tegangan (V) Kuat Arus Hambatan
(A) Terukur (Ω)
1.
2.
3.
Harga rata-rata =

Tabel 2. Pengukuran Untuk Resistor 100Ω


No Tegangan (V) Kuat Arus Hambatan
(A) Terukur (Ω)
1.
2.
3.
Harga rata-rata =

Telah dikoreksi dan disetujui,

Tangerang Selatan, ………………….


Assisten Praktikum,

………………………………………

61

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020

TUGAS PASCA PRAKTIKUM


1. Buatlah grafik hubungan antara V dan I untuk resistor 50Ω sesuai dengan data yang
diperoleh pada tabel 1 (Ms. Excel) ! berikan komentar/tanggapanmu terhadap grafik
tersebut !
2. Buatlah grafik hubungan antara V dan I untuk resistor 100 Ω sesuai dengan data
yang diperoleh pada tabel 2 (Ms. Excell) ! berikan komentar/tanggapanmu terhadap
grafik tersebut !
3. Berapakah presentase nilai yang anda peroleh dalam percobaan dengan nilai
hambatan yang sebenarnya (untuk kedua resistor yang digunakan) !
4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi besar kecilnya hambatan suatu kawat
penghantar!
5. Apa perbedaan yang anda peroleh tersebut sesuai dengan teori yang berlaku (Hukum
Ohm)? Kemukakanlah pendapat anda tersebut !

62

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020

DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglas C. 2001. FISIKA : Edisi Kelima – Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Giancoli, Douglas C. 2014. Fisika prinsip dan aplikasi edisi tujuh jilid dua. Jakarta :
Erlangga.
Halliday, David, Dkk., 2014. Dasar-Dasar Fisika Versi Diperluas jilid 2.
Tanggerang : Binarupa Aksara Publisher.
Ishaq, Mohammad. 2006. FISIKA DASAR : Elaktisitas dan Magnetisme. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Ishaq, Mohammad. 2007. FISIKA DASAR : Elaktisitas dan Magnetisme. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Lambaga, Ilham. A. (2019). Tinjauan Umum Konsep Fisika. Yogyakarta: Group
Penerbitan CV Budi Utama.
Mikrajuddin Abdullah., 2017. Fisika Dasar II. Bandung : ITB
Mikrajuddin Abdullah., 2017. Fisika Dasar II. Bandung : ITB

Pauliza, Oza. 2008. Fisika Kelompok Teknologi. Bandung : Grafindo Media Pratama.\
Priyambodo, Tri Kuntoro dan Bambang Murdaka. 2009. Fisika Dasar : untuk mahasiswa
ilmu komputer dan informatika. Yogyakarta : ANDI.
Rahman, Yurizal. 2016. Fisika Dasar 1. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Schaum, Frederick Bueche. 1989. Teori dan soal – soal fisika.Jakarta : Erlangga.

Sutamo. 2013. Fisika Untuk Universitas. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Tipler, P. A. 1991. Fisika untuk Sains dan Teknik, Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Tipler, Paul. 1993. Fisika Sains dan Teknik. Jakarta : Erlangga.


Young, Hugh D, Roger A. Freedman, T.R Sandin, A. Lewis F., 2003, Fisika Universitas
Edisi Ke-10 Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

63

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020

Kartu Nilai Praktikum


Nama :
NIM :
Jurusan/Prodi : P. IPA/ Foto

Semester/Tahun/Kelas : I/2020/ 2x3


Praktikum Mata Kuliah : Fisika Umum
Kloter :
1. Kegiatan Pra Praktikum

Skor *
No Tahapan Indikator
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Pengetahua Tugas Pra Praktikum
n
Mampu menjawab
pertanyaan yang diajukan
berkaiatan dengan materi
Eksperimen
Persiapan Menyebutkan tujuan
2 Percobaan
Menyebutkan dan
menunjukkan alat dan
bahan yang akan
Digunakan
3 Pemahama Mengetahui variabel atau
n besaran yang akan diukur
Membuat hipotesis
percobaan berdasarkan
konsep yang berkaiatan
dengan eksperimen
Total Skor
Rata-Rata Skor
Tanda Tangan Laboran/ Asisten
Laboran

64

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
2. Kegiatan Inti Praktikum
Skor
No Tahapan Indikator *
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Persiapan Pengecekan kelengkapan
alat dan bahan
Pengecekan kondisi alat
2 Pelaksanaan Pembagian tugas antar
praktikan dalam kelompok
Merangkai alat sesuai
dengan tema percobaan
Mengoperasikan alat ukur
yang digunakan
Ketepatan dan ketelitian
dalam pengambilan data
Membuat tabulasi data
Percobaan
Ketepatan dalam
menuliskan data percobaan
Keaktifan dalam
pengambilan data
(individu)
3 Penutup Pengecekan kelengkapan
alat dan bahan
Merapihkan dan
mengembalikan seluruh
alat dan bahan ke tempat
semula
Penulisan laporan
sementara (wajib)
Menanyakan hal-hal yang
belum jelas kepada
asisten/laboran/dosen
sebelum meninggalkan
Laboratorium
Total Skor
Rata-Rata Skor
Tanda Tangan Laboran/ Asisten
Laboran
3. Kegiatan Pasca Praktikum
Skor *
No Indikator
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Laporan Akhir Praktikum
Tanda Tangan Laboran/ Asisten Laboran

65

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
4. Penghitungan Nilai Akhir
No Rata-
Praktikum * Total rata
Kegiatan
(N)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Pra Praktikum
2 Inti Praktikum
3 Pasca Praktikum

Keterangan :
* Rentang skor : 0 – 90 Poin
** Memakai rata-rata skor setiap kegiatan.

Jakarta, ........................ 20…


Mengetahui,

Laboran Pendidikan Fisika Asisten Laboran

(………………………….) (…………………………)

66

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
RUBRIK PENILAIAN LAPORAN PRAKTIKUM
LABORATURIUM FISIKA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

No Aspek Penilaian Indikator Penilaian

Terdapat judul praktikum


Terdapat tanggal praktikum, waktu praktikum, dan
tanggal pengumpulan
Terdapat logo UIN (berwarna)
1 Cover Terdapat identitas diri (Nama, NIM, Kelas,
Kelompok, Nama Anggota)
Terdapat identitas lembaga (Prodi, Fakultas,
Universitas)
Nama Percobaan/Judul Judul percobaan ditulis Rata Tengah
2 Penulisan judul sesuai dengan PUEBI
Praktikum
Ditulis dalam bentuk poin-poin
Ketepatan pemilihan tujuan praktikum
3 Tujuan Praktikum Terdapat tujuan tambahan selain tujuan yang telah
tercantum pada modul praktikum
Teori yang digunakan sesuai dengan judul dan
tujuan praktikum
Terdapat bodynote yang ditulis sesuai dengan
4 kaidah penulisan bahasa Indonesia
Dasar Teori
Dasar teori ditulis minimal 5 paragraf yang berisi
800 suku kata dan penulisan sesuai dengan PUEBI
Terdapat gambar/ persamaan umum yang
menunjang
Gambar merupakan hasil foto praktikan saat
praktikum (bukan dari Internet atau kelompok lain)
Gambar di cetak berwana dan jelas
Terdapat kesesuaian antara gambar dengan nama
alat dan bahan
5 Alat dan Bahan
Gambar dicetak berukuran 5x 3 cm
Gambar digunting dan ditempel dengan rapih
Disajikan dalam bentuk tabel yang terdiri dari alat,
bahan dan gambar

Gambar merupakan hasil foto praktikan saat


praktikum (bukan dari kelompok lain dan internet)
Gambar dicetak berwana dan jelas
6 Langkah Percobaan
Gambar dicetak dengan ukuran 5 x 3 cm
Gambar disajikan dengan rapi

67

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panduan Praktikum Fisika Umum 2020
Terdapat kesesuaian antara gambar dengan
prosedur percobaan
Disajikan secara sistematis dalam bentuk tabel yang
terdiri atas (Langkah Kerja & Gambar)
Menyajikan data dalam bentuk tabel hasil
pengamatan
7 Data Percobaan Data yang disajikan sesuai dengan data pada laporan
sementara
Terdapat satuan yang benar
Terdapat satuan yang benar
8 Pengolahan data Ketepatan dalam pemilihan dan penggunaan rumus
Ketepatan perhitungan matematis dari data tersebut
Terdiri atas minimal 5 paragraf
Penulisan sesuai dengan PUEBI dengan bahasa
yang efektif, lugas, dan jelas
9 Pembahasan Pembahasan berisi tentang penjelasan Hasil Data
praktikum disertai alasan yang
tepat dan logis
10 Tugas Pasca Praktikum 10.1 Jawaban tepat dan benar
Mampu menjawab tujuan dari percobaan yang
dilaksanakan
11 Kesimpulan Ditulis secara singkat, tepat dan jelas
Ditulis dalam bentuk point-point
12.1 Memberikan kritik dan saran yang membangun
12 Kritik dan Saran
bagi kegiatan praktikum
Jumlah referensi minimal 3buku
Sumber yang digunakan terpercaya dan dapat
13 Daftar Pustaka dipertanggung jawabkan
Format penulisan daftar pustaka sesuai dengan
aturan kaidah penulisan
Tulisan rata kiri kanan, jelas, dan dapat dibaca
14 Kerapihan Margin standar
Aspek penilaian ditulis secara lengkap

Tangerang Selatan, 28 Agustus 2020

Tim Penyusun

68

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Anda mungkin juga menyukai