DISUSUN OLEH ;
KELOMPOK 1
SHOFI :(22182011)
YUSTIANA :(22182001)
ZULFIKAR :(22182016)
MUHAMMAD RIDHAUL QADRI : (22182006)
RAIZA ELHAMA MAZIDAH :(22182021)
NURUL HAYATI : (22182026)
OWIN KENNY RAHMATIKA :(22182033)
DOSEN PEMBIMBING :
Taufik Karma, M.Si
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………….2
DAFTAR ISI……….……………………………………..…………………3
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………..…………………4
A. Latar Belakang………………………………………………………4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………...4
C. Tujuan penulisan…………………………………………………….4
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………….5
A. Pengukuran…………………………………………….………....…..5
B. Besaran……………………………………………………..………..10
C. Satuan…………………………………………………….…..………12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………....……………………15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGUKURAN
1. Data pengukuran
Data Pengukuran Informasi yang diperoleh dalam sebuah pengukuran
disebut data. Sesuai dengan sifat pengukuran, maka data dapat dibagi
menjadi dua macam yaitu Data Kualitatif dan Data Kuantitatif. Melalui data
kualitatif, maka semua informasi berupa sebuah
pernyataan kesimpulan dapat diperoleh, misalnya: “Tembaga
dapat dipindahkan dalam sebuah reaksi kimia dengan menggunakan bahan
kimia Ferric Chlorida”. Sedangkan data kuantitatif adalah informasi
yang diperoleh dalam pengukuran berupa nilai atau angka, misalnya sebuah
pengukuran tegangan diperoleh (10 ± 1) volt. Selanjutnya data
kuantitatif dapat digolongkan menjadi dua macam data,yaitu data empiris,
dan data terproses.
5
Data empiris adalah data yang diperoleh langsung saat dilakukan
pengukuran atau apa yang terbaca pada alat ukur, sering disebut juga data
mentah, karena belumdiproses lebih lanjut. Tegangan yang terbaca pada
voltmeter misalnya, termasuk dataempiris. Sedangkan data terproses adalah
data yang diperoleh setelah dilakukan pengolahan tertentu, misalnya melalui
sebuah perhitungan. Sebagai contoh jika diukurtegangan V dan arus I, maka
hambatan R = V/I, dan setelah dihitung hasilnya disebutdata terproses. Data
tipe ini biasanya diperoleh dari proses reduksi data.
B. Macam-macam Pengukuran.
1. Pengukuran Panjang
a. Mistar
Pada umumnya mistar sebagai alat ukur panjang memiliki
2 skalaukuran, yaitu skala utama dan skala terkecil. Satuan untuk skala
utama adalah sentimeter (cm) dan satuan untuk skala terkecil adalah
milimeter (mm).Skalaterkecil pada mistar memiliki nilai 1 milimeter dan
jarak antar skalautamaadalah 1 sentimeter.Diantara skala utama terdapat 10
bagian skalaterkecilsehingga satu skala terkecil memiliki nilai 1/10 cm = 0,1
cm atau 1mm.Mistar memiliki ketelitian atau ketidakpastian pengukuran
sebesar 0,5 mmatau 0,05cm, yakni setengah dari nilai skala terkecilnya.
Penggaris atau mistar berbagai
macam jenisnya, seperti penggaris yang berbentuk lurus, berbentuk segitiga
yang terbuat dari plastik atau logam, mistar tukang kayu, dan
penggaris berbentukpita (meteran pita).
Mistar mempunyai batas ukur sampai 1 meter ,sedangkan meteran pita dapat
mengukur panjang sampai 3 meter.
6
pembacaan skala
b. Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang terdiri atas
skalautama, skala nonius, rahang pengatur garis tengah dalam, garis
pengatur rahang tengah luar, dan pengukur kedalaman. Rahang pengukuran,
Besaran, danSatuan. Rahang pengatur garis bagian dalam dapat digunakan
untuk mengukuran diameter bagian dalam sebuah benda. Adapun rahang
pengaturgaris tengah bagian luar dapat digunakan untuk mengukur diameter
bagian luarsebuah benda. Jangka sorong mempunyai batas ukur 10cm
dengan ketelitian 0,1 mm atau 0,01 cm
c. Mikrometer Sekrup.
Bagian-bagian dari micrometer adalah rahang putar, skala utama,
skala pitar, dan silinder bergigi. Micrometer sekrup memiliki ketelitian
0,01 mm atau0,001 cm. micrometer sekrup dapat digunakan untuk
mengukur benda yangmempunyai ukuran kecil dan tipis, seperti mengukur
ketebalan plat, diameterkawat, dan onderdil kendaraan yang berukuran kecil.
7
2. Pengukuran Massa.
3. Pengukuran Waktu
4.Pengukuran Suhu.
8
.Suhu termasuk besaran pokok. Alat untuk untuk mengukur besarnya
suhu suatu benda adalah termometer. Termometer yang umumdigunakan adalah
termometer zat cair dengan pengisi pipa kapilernya adalah raksa atau alkohol.
Pertimbangan dipilihnya raksa sebagai pengisi pipa kapilertermometer adalah
sebagai berikut :
Raksa tidak membasahi dinding kaca.
Kalor jenis raksa rendah akibatnya dengan perubahan panas yang kecilcukup
dapat mengubah suhunya.
Jangkauan ukur raksa lebar karena titik bekunya -39 dan titik didihnya 357
a. Termometer Celcius
Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas di beri angka
100.Diantara titik tetap bawah dan titik atas dibagi 10 skala.
b. Termometer Reamur
Titik titik tatap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 8.
Diantara titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi menjadi 80 skala.
c. Termometer Fahrenheit
Titik tetap bawah diberi angka 32 dan titik tetap atas diberi angka 212.
Suhu es yang dicampurdengan garam ditetapkan sebagai 0 ºF. Di antara
titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi 180 skala.
9
e. Titik terbawah diberi angka nol. Titik ini disebutsuhu mutlak, yaitu suhu
terkecil yang dimiliki benda ketika energy total partikel benda tersebut
nol. Kelvin menetapkan suhu es melebur dengan angka273 dan suhu air
mendidih dengan angka 373. Rentang titik tetap bawah dantitik tetap atas
thermometer Kelvin dibagi 100 skala
C : R : F = 100 : 80 : 180
C:R:F=5:4:9
T K = t C + 273 K
B.BESARAN
1. Pengertian
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukut, dihitung, memiliki
nilai dansatuan. Besaran menyatakan sifat dari benda. Sifat ini dinyatakan
dalam angka melaluihasil pengukuran. Oleh karena satu besaran berbeda
dengan besaran lainnya, makaditetapkan satuan untuk tiap besaran. Satuan
juga menunjukan bahwa setiap besarandiukur dengan cara berbeda.Besaran
terbagi menjadi 2, yaitu :
Besaran pokok.
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah di tetapkan terlebih
dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain.
10
a. Panjang
Setuan panjang adalah “meter”
Definisi : suatu meter adalah jarak yang ditempuh cahaya (dalam vakum)
dalam selang waktu 1/299 792 458 sekon.
b. Massa
Massa zat merupakan kuantitas yang terkandung dalam suatu zat. Satuan
massa
adalah “kilogram” (disingkat kg)
Definisi : satu kilogram adalah massa sebuah kilogram standar yang
disimpandilembaga timbangan dan ukuran internasional (CGPM ke-
1, 1899
c. Waktu
Satuan waktu adalah “sekon” (disingkat s) (detik)
Definisi : satu sekon adalah selang waktu yang diperlakukan oleh
atomsesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9 192 631 770 kali
dalam transisi antaradua tingkat energy ditingkat energy dasarnya
(CGPM ke-13 : 1967
e. Suhu
Setuan suhu adalah “kelvin” (disingkat K)
11
Definisi : satu kelvin adalah 1/273, 16 kali suhu termodinamika titik
tripel air(CGPM ke-13, 1667). Dengan demikian, suhu
termodinamika titik tripel airadalah 273,16 K. titik tripel air adalah suhu
dimana air murni berada dalamkeadaan seimbang dengan es dan
jenuhnya
f. Intensitas cahaya
Satuan intensitas cahaya adalah “kendela” (disingkat Cd)
Definisi : satu candela adalah intensitas cahaya suatu sumber cahaya
yangmemancarkan radiasi monokromatik pada frekuensi 540 x 1012
hertz denganintensitas radiasi sebesar 1/683 watt per steradian dalam
arah tersebut (CGPmke-16, 1979)
Besaran turunan
Besaran turunan adalah besaran yang didapat dari penggabungan besaran-
besaran pokok. Contoh besaran turunan
C . SATUAN
12
Satuan Internasional adalah satuan yang diakui penggunaannya secara
internasionalserta memiliki standar yang sudah baku. Satuan ini dibuat untuk
menghindari kesalahpahamanyang timbul dalam bidang ilmiah karena adanya
perbedaan satuan yang digunakan. Padaawalnya, Sistem Internasional disebut
sebagai Metre Kilogram
a) Sistem MKS : (Meter, kilogram, sekon, atau detik)
b) Sistem CGS : (Sentimeter, gram, sekon, atau detik).
BAB III
PENUTUP
13
1.Kesimpulan
A. Pengukuran adalah proses untuk memperoleh informasi suatu besaran
fisistertentu, misalnya seperti tekanan (p), suhu (T), tegangan (V), arus
listrik (I),dan lain sebagainya
B. Macam-macam pengukuran.
Pengukuran panjang
Pengukuran massa
Pengukuran suhu
Pengukuran waktu
D. Besaran dibagi menjadi dua yaitu besaran pokok dan besaran turunan
Besaran pokok ;
Panjang
Massa
Waktu suhu
Kuat arus
Intensitas
Cahaya (intregitas cahaya)
Jumlah zat (molekul zat)
E. Satuan adalah suatu pembanding dalam pengukuran atau membandingkan
besaran dengan yang lain yang di pakai oleh patokan. Satuan merupakan
salah sstu komponen besaran yang menjadi standar dari suatu besaran.
2.Saran
Semoga setelah membaca makalah ini para pembaca lebih memahami lagi apaitu
Besaran, Satuan, dan Turunan. Dan makalah ini masih jauh dari kata
sempurnauntuk itu saya meminta kritik dan saran nya yang bersifat relevan
DAFTAR PUSTAKA
15