Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KINEMATIKA DAN HUKUM-HUKUM NEWTON TENTANG GERAK


DOSEN :

PROF. DR. ARIFIN, M.T.

OLEH :
KELOMPOK III
RESTU ANANDA AMELIA (M021221072)
AYU ANDHIRA (M021221074)
SRI ALYA RAHMA (M021221070)
MEGA KANAN (M021221071)
RIZKI ISLAHATUL FUADANI SYAM (M021221072)
FANUEL AMBA LEMBANG (M021221073)

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEHUTANAN / PRODI REKAYASA KEHUTANAN
MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Kinetika dan Hukum-Hukum Newton Tentang Gerak” dengan baik tanpa ada halangan
yang berarti. Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu saya sampaikan banyak terima kasih kepada segenap pihak yang
telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah ini.

Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi.
Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, kami selaku penyusun menerima segala kritik dan
saran yang membangun dari pembaca. Dengan makalah ini kami berharap dosen dan teman – teman
kami dapat memahami makalah dan penjelasan kami dengan baik. Demikian yang bisa saya
sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan
manfaat nyata untuk masyarakat luas.

Makassar, 03 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI........................................................................................................................................ 3
BAB I ................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 4
1. 1 Latar Belakang ..................................................................................................................... 4
1. 2 Rumusan Masalah ................................................................................................................ 4
1. 3 Tujuan .................................................................................................................................. 4
BAB II.................................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN .................................................................................................................................. 5
2. 1 GLB ..................................................................................................................................... 5
2. 2 GLBB ................................................................................................................................... 6
2. 3 GERAK PARABOLA ......................................................................................................... 8
2. 4 HUKUM I NEWTON .......................................................................................................... 9
2. 5 HUKUM II NEWTON ...................................................................................................... 10
2. 6 HUKUM III NEWTON .................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 13
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Kinematika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari gerak titik partikel secara
geometris,yaitu meninjau gerak partikel tanpa menunjau penyebab geraknya. Kinematika
adalah cabang dari ilmu mekanika,yaitu ilmu yang mempelajari gerak benda.
Walaupun kita Hanya meninjau gerak titik partikel ,tetapi dapat dimanfaatkan juga
untuk mempelajari gerak benda maupun sistem yang bukan titik. Karena selama pengaruh
penyebab gerak partikel hanya pengaruh eksternal, maka gerak keseluruhan benda dapat
diwakili oleh gerak titik pusat massanya
Bidang fisika yang hanya mempelajari gerak tanpa mengindahkan penyebab munculnya
gerak tersebut dinamakan kinematika. Dalam kinematika kita membahas benda yang tiba-
tiba bergerak, tiba-tiba berhenti, tiba-tiba berubah kecepatan, tanpa mencari tahu mengapa
hal tersebut terjadi. Pada bab ini dan beberapa bab berikutnya kita akan mempelajari gerak

beserta penyebab munculnya gerak tersebut..

1. 2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan GLB?
2. Apa yang dimaksud dengan GLBB?
3. Apa yang dimaksud dengan Gerak Parabola?
4. Apa yang dimaksud dengan Hukum I Newton?
5. Apa yang dimaksud dengan Hukum II Newton?
6. Apa yang dimaksud dengan Hukum III Newton?

1. 3 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian GLB.
2. Mengetahui Pengertian GLBB
3. Mengetahui Pengertian Gerak Parabola.
4. Mengetahui Pengertian Hukum I Newton.
5. Mengetahui Pengertian Hukum II Newton
6. Mengetahui Pengertian Hukum III Newton
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 GLB
Nama : Sri Alya Rahma
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah sebagai gerak suatu beda dengan
kecepatan tetap. Kecepatan tetap artinya baik besar maupun arahnya tetap. Misalnya,
sebuah mobil bergerak dengan kecepatan tetap 80 km/ jam. Artinya, mobil itu dapat
menempuh jarak 80 km dalam waktu 1 jam. Jika jarum speedometer di mobil itu tetap
menunjukkan 80 km/ jam, berarti mobil itu bergerak dengan kecepatan konstan, karena
kecepatan benda tetap, maka kata kecepatan bisa diiganti dengan kelajuan.

 Besar kecepatan pada GLB ditentukan dengan persamaan berikut:

Keterangan:
v= kelajuan rata-rata (m/s)
s= jarak tempuh total (m)
t= selang waktu (s)
Demikian informasi tentang Pengertian Gerak Lurus Beraturan (GLB) semoga
dapat dipahami.
Contoh Soal:
Seorang pengendara mobil, berkendara dengan selama 30 menit sepanjang
lintasan lurus dengan jarak 200 m. Berapakah kecepatan dari atlet sepeda tersebut?
Solusi:

V = 200/30
V= 6 m/s
Apabila benda yang kamu lihat memenuhi ciri-ciri gerak lurus beraturan di bawah
ini, berarti benda tersebut memang sedang bergerak lurus beraturan. Berikut ini
adalah ciri-ciri GLB
 Berada di sebuah lintasan lurus.

 Kecepatan benda konstan (tetap)

 Percepatan sama dengan nol (a=0)


Gerak Lurus Beraturan terbagi menjadi beberapa Grafik Yaitu;

1. Grafik Posisi-Waktu
Grafik di bawah ini menggambarkan hubungan antara posisi dan waktu pada gerak
lurus beraturan.
2. Grafik Percepatan-Waktu
Untuk grafik percepatan-waktu, garisnya lurus horizontal di a=0 aja, karena ingat,
nggak ada percepatan dalam GLB.

2. 2 GLBB
Nama : Rizki Islahatul Fuadani Syam
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak suatu benda pada lintasan
lurus dengan percepatan tetap (konstan). Percepatan tetap artinya baik besar maupun
arahnya tetap. Perbedaan utama GLBB dan GLB (Gerak Lurus Beraturan) adalah GLB
tidak mempunyai percepatan sedangkan GLBB mempunyai percepatan (a).
Nilai a (+) pada GLBB disebut percepatan sedangkan nilai a (-) pada GLBB
disebut perlambatan. Contoh peristiwa GLB adalah ketika kita melempar bola bowling
ke sasaran tembak, laju kereta api saat bergerak. Sedangkan contoh dari GLBB adalah
saat pengereman mobil untuk membuat mobil berhenti, seorang pebalap menurunkan
laju kendaraannya saat di tikungan.
Variabel GLBB, Secara umum ada tiga variabel dari Gerak Lurus Berubah
Beraturan, yaitu perpindahan (S), Kecepatan (V), dan Percepatan (a). Pada GLBB,
perpindahan memiliki dua rumus utama yaitu:
Pers (1)

Pers (2)

Di mana
Δx / S = perpindahan (m)
Vo = kecepatan awal benda (m/s)
a = percepatan/ perlambatan (m/s2)
t = waktu benda bergerak (s)
v = kecepatan akhir benda (m/s)
Sedangkan kecepatan juga memiliki dua rumus utama yaitu:
Pers. (3)

Pers (4)

Persamaan (5) dan (6) adalah hasil gabungan dari persamaan (1), (2) dengan (3) (4) Pers
(5)

Pers (6)

Analisa Persamaan 1 dan 6


Apabila kita identifikasi dari persamaan 1 dan 6, akan didapatkan analisa sebagai
berikut:
a. Nilai perpindahan dapat diperoleh menggunakan persamaan (1) apabila terdapat
variabel percepatan atau perlambatan, sedangkan menggunakan persamaan (2)
apabila terdapat variabel kecepatan akhir.
b. Nilai kecepatan akhir diperoleh menggunakan persamaan (3) apabila terdapat
komponen percepatan atau perlambatan, sedangkan persamaan 4 digunakan
untuk menentukan kecepatan rata-rata. Kecepatan rata-rata adalah besarnya
perpindahan per selang waktu. Kecepatan rata-rata juga dapat diperoleh sebagai
berikut:

c. Cara menyelesaikan soal GLBB apabila bentuknya sebuah fungsi adalah dengan
cara differensial/integral. Menjadi hal yang lebih mudah apabila kita ingin
menentukan nilai perpindahan, kecepatan, atau percepatan. Kita hanya perlu
memasukkan variabel yang ada dan mencari hal yang ditanyakan. Namun dalam
soal GLBB terdapat beberapa tipe-tipe soal contohnya adalah sebuah fungsi
tertentu, ataupun luasan sebuah gambar.
Misalnya diketahui perpindahan r (t) = 5t2 . Kita ingin menentukan kecepatan pada saat
t = 3 detik. Secara umum rumus matematis, dari differensial adalah misal x (t) = atn .
Turunan dari fungsi tersebut adalah:

Maka nilai v (t) menjadi V (t = 2) = 10 (2) = 20 m/s.


Apabila di soal tersebut diketahui, persamaan percepatan adalah V (t) = t4+ 6, tentukan
persamaan perpindahan GLBB pada saat t = 5 sekon. Untuk mendapatkan fungsi yang
naik, maka harus menggunakan Integral. Misalkan x (t) = atn . maka nilai integral x dt
adalah. Rumus umum Integral adalah sebagai berikut:

Sehingga diperoleh persamaan X (t) = 15t5+6t = X (t = 5) = 15 . 3125+30=655 m.

d. Menyelesaikan soal GLBB berupa bangun ruang adalah dengan menghitung


luasan daerah yang ditanyakan
Gambar di atas menunjukkan terdapat 3 bangung ruang. Daerah A ke B bentuknya
berupa segitiga. Daerah B-C bentuknya berupa persegi, daerah C-D bentuknya berupa
trapezium. Cara menentukan kecepatan dari titik awal ke waktu 5 sekon adalah dengan
cara menghitung luas segitiga A-B + persegi B-C + luas trapezium C-D.

2. 3 GERAK PARABOLA
Nama : Restu Ananda Amelia

Gerak Parabola (Perpaduan GLB dan GLBB) Gerak parabola adalah gerak yang
membentuk sudut tertentu terhadap bidang horizontal. Pada gerak parabola,gesekannya
diabaikan,dan gaya yang bekerja hanya gaya berat atau percepatan gravitasinya saja.
Gerak yang lintasannya berbentuk parabola disebut gerak parabola. Contoh umum gerak
parabola adalah gerak benda yang dilempar ke atas membentuk sudut tertentu terhadap
permukaan tanah. Gerak parabola dapat dipandang dalam dua arah, yaitu arah vertikal
(sumbu-y) yang merupakan gerak lurus berubah beraturan (GLBB), dan arah horizontal
(sumbu-x) yang merupakan gerak lurus beraturan (GLB).
Fungsi gerak parabola Fungsi dari gerak parabola cukup banyak pertama fungsi
dari gerak parabola misalnya dalam kemiliteran yaitu pada saat menembakan rudal
maupun mortir yaitu membantu rudal untuk bisa mencapai tempat lawan dengan gerakan
benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dari ketinggian tertentu
dengan sudut tetap terhadap garis horisontal sehingga dapat mencapai tempat tertentu
dan menembakan ke arah yang benar atau mencapai tempat yang diinginkan rudal
ataupun mortir tersebut.
FENOMENA GERAK PARABOLA SECARA SISTEMATIS
Pada pokok bahasan Gerak Lurus, baik GLB dan GLBB kita telah membahas
gerak benda dalam satu dimensi, ditinjau dari perpindahan, kecepatan dan percepatan.
Kali ini kita mempelajari gerak dua dimensi di dekat permukaan bumi yang sering kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Selain gerakan sepak,bola banyak sekali contoh gerakan parabola yang kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Diantaranya adalah gerak bola volly, gerakan bola
basket, bola tenis, bom yang dijatuhkan serupa dengan gerak parabola.untuk contoh-
contoh lain dapat kita temukan sendiri. Apabila di amati secara saksama, benda-benda
yang melakukan gerak parabola selalu memiliki lintasan berupa lengkungan.Benda-
benda yang bergerak seperti gerak pearabola dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1. benda tersebut bergerak karena ada gaya yang diberikan. Gaya Pada
kesempatan ini,belum menjelaskan bagaimana proses benda-benda tersebut
dilemparkan, ditendang dan diberi gaya pada umumnya. Kita hanya
memandang gerakan benda tersebut setelah dilemparkan dan bergerak bebas di
udara hanya dengan pengaruh daripadah gravitasi.
2. seperti pada Gerak Jatuh Bebas, benda-benda yang melakukan gerak parabola
dipengaruhi oleh gravitasi, yang berarah ke bawah menuju pusat bumi dengan
besar g = 9,8 m/s2.
3. hambatan atau gesekan udara. Setelah benda tersebut benda tersebut diberikan
kecepatan awal hingga bergerak, maka selanjutnya gerakannya bergantung
kepada gravitasi atau gesekan pada hambatan udara. Karena kita menggunakan
model ideal, maka dalam menganalisis gerak parabola selalu berpengaruh
terhdap gravitasi.
Menurut Galileo’s
Untuk persamaan parabola y² = px
- Jika p > 0, parabola terbuka ke kanan
- Jika p < 0, parabola terbuka ke kiri
Untuk parabola yang mempunyai F(0,p) dan direktrik y = -p, persamaan
parabola x² = py
- Jika p > 0, parabola terbuka keatas
- Jika p < 0, parabola terbuka kebawah
PERSAMAAN KHUSUS GERAK PARABOLA
1. WAKTU UNTUK MENCAPAI TITIK TERTINGGI
Pada saat benda melakukan gerak parabola sampai mencapai titik tertinggi,
kecepatan benda pada komponen vertikal (sumbu-y) vy = 0
vy = v0y – gtAB
0 = v0 sin α – gtAB
gtAB = v0 sin α

2. TINGGI MAKSIMUM(H)
Tinggi maksimum benda yang melakukan gerak parabola dapat ditentukan dari
penurunan persamaan di atas.

3. KOMPONEN GERAK PADA SUMBU (Y)


karena dipengaruhi percepatan grafitasi maka kecepatan pada arah ini akan selalu
berubah. adapun nilai kecepatan pada arah vertikal yang terjadi setiap saat adalah :
Rumus Gerak Parabola
Gerak pada sumbu x = Vox. t
Gerak pada sumbu y = Vy = g. t

Keterangan :
x = Jarak jangkauan benda(m/s)
t= waktu(m/s)
Vox = Kecepatan awal pada sumbu x
Vo =kecepatan awal(m/s)
Vy = Kecepatan benda pada sumbu y
h = tinggi(m)
g = percepatan gravitasi

2. 4 HUKUM I NEWTON
Nama : Mega Kanan
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat bahwa setiap benda pada
dasarnya mempunyai sifat mempertahankan keadaannya. Bila benda itu sedang
bergerak, cenderung akan tetap bergerak. Demikian pula sebaliknya, apabila diam
benda akan mempertahankan keadaan diamnya. Sifat itu dinamakan inersia atau
kelembaman. Hukum I newton berbunyi “Bila resultan gaya yang bekerja pada
suatu benda sama dengan nol atau tidak ada gaya yang bekerja pada benda maka
setiap benda akan bergerak terus dengan kelajuan tetap pada lintasan lurus (gerak
lurus beraturan) atau tetap diam.”
Rumus dan Contoh Hukum I Newton
Adapun rumus hukum I newton sebagai berikut:
Rumus : ∑F = 0
Contoh: Sebuah balok terletak di atas meja, gaya-gaya yang bekerja pada
balok adalah gaya normal N, dan gaya berat w (seperti pada gambar dibawah ini).
Berapa besar gaya normalnya (balok dalam keadaan diam).
Jawaban:
Untuk meninjau jarak dari suatu benda, k Makalah Hukum Newton I.ita
hanya memperhatikan gaya-gaya luar yang bekerja pada benda itu.
Karenabalokdiam di atasmeja, makasesuaidengan hokum I Newton:

∑F=0

+N–w=0
N = w = mg

2. 5 HUKUM II NEWTON
Nama : Fanuel Amba Lembang
Dalam fisika, Hukum Newton Kedua (atau dikenal sebagai Hukum
Gerak) menyatakan bahwa gaya total yang diberikan pada sebuah benda sama
dengan massa dari benda tersebut dikalikan dengan percepatannya. Secara
matematis, hukum ini dapat dirumuskan sebagai F = m x a, di mana F adalah gaya
total yang diberikan pada benda, m adalah massa benda, dan a adalah percepatan
benda.
Hukum Newton Kedua memiliki implikasi yang penting dalam kehidupan
sehari-hari, karena dapat digunakan untuk menjelaskan bagaimana benda-benda
bergerak di bawah pengaruh gaya. Misalnya, hukum ini dapat digunakan untuk
menghitung berapa besar gaya yang diperlukan untuk menggerakkan sebuah
benda dengan massa tertentu pada kecepatan tertentu, atau untuk memprediksi
bagaimana sebuah benda akan bergerak saat diberikan gaya yang berbeda.
Penerapan hukum Newton Kedua juga sangat penting dalam ilmu teknik
dan industri, karena memungkinkan para insinyur untuk merancang mesin dan
perangkat yang dapat bergerak dengan efisien dan aman. Selain itu, hukum ini
juga menjadi dasar bagi banyak konsep fisika modern, termasuk relativitas dan
fisika partikel.
Dalam kesimpulannya, Hukum Newton Kedua adalah salah satu prinsip
fundamental dalam fisika yang menjelaskan hubungan antara gaya, massa, dan
percepatan benda. Dengan memahami hukum ini, kita dapat memprediksi dan
memahami bagaimana benda-benda bergerak dalam dunia nyata, serta
memanfaatkannya untuk merancang teknologi yang lebih canggih dan efisien

2. 6 HUKUM III NEWTON


Nama : Ayu Andhira
Hukum III Newton adalah gaya aksi dan reaksi menunjukan tiap aksi
akan menimbulkan sebuah reaksi. Jika sebuah benda memberikan gaya pada
benda lain,maka benda yang mendapat gaya tersebut akan memberikan gaya yang
besarnya sama dengan gaya yang diterima dari benda pertama. Namun arah yang
dihasilkan akan berlawanan
Hukum III Newton Menjelaskan tiap aksi akan berkonsekuensi
memunculkan reaksi,atau menimbulkan sebab dan akibat.Memberi gaya sebagai
sebab akan menghasikan gaya akibat.Gaya aksi reaksi ini kemudian bekerja saling
berlawanan dan berproses pada benda yang berbeda beda
 Bunyi Hukum III Newton
“Tiap aksi akan menimbulkan reaksi.jadi apabila suatu benda memberikan gaya
pada benda lain maka benda yang mendapat gaya akan memberikan gaya
kembali yang besarnya sama dengan gaya yang diterima dari benda
pertama,namun arahnya akan berlawanan”
 Rumus Hukum III Newton
Hukum III Newton ditulis dengan persamaan F aksi=F reaksi
Karena bentuk aksi dan reaksi bisa berwujud lainnya,maka rumus Hukum III
newton dibagi menjadi tiga jenis :
 Rumus gaya gesek: Fg = u x N
Keterangan: Fg = gaya gesek (N), u = koefisien gesekan, dan N = Gaya
normal (N)
 Rumus gaya berat: w = m x g
Keterangan; w = Gaya berat (N), m = massa benda (kg), dan g = gravitasi
Bumi (m/s2)
 Runus berat sejenis: s = p x g
Keterangan: s = berat jenis (N/m3),p = massa jenis (kg/m3), dan g = berat
benda (N).
 Contoh Penerapan Hukum III Newton
Contoh kasus pada penerapan Hukum III Newton adalah saat ardi mencoba
memukul paku dengan palu,maka palu sebagai benda yang memberi gaya aksi
dan dan menghasilkan gaya dari paku yang merupakan gaya reaksi dari
pemukulan melalui palu tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Muliyani, Riski dan Kaniawati, Ida (2015). “Identification of Quantity Student’s Misconception on

Hydrostatic Pressure With Three Tier-Test”.GlobalIlluminators Publishing. Vol 2, 2015.

Andrapratama. 2015. Makalah Hukum Newton I.wordspress.Bandung

PUSTAKAGiancolli, Dauglas C.2001.Fisika Edisi v jilid II. Jakarta: Erlangga

Halliday dan Resnick dkk.1997. Fisika jilid 2 Edisi 3. Jakarta : Erlanggahttp://id.

wikipedia.org/w/index.php?title Gerak Parabola=5250454”

http//.www.google.Gerak Parabola.co.idZaelani,Ahmad.2006. Fisika Until SMA/MA.Bandung:

CV.YRAMAWIDYA

Anda mungkin juga menyukai