Anda di halaman 1dari 44

Dalam Tinjauan Ilmu Botani

Nama Mahasiswa

…………………………………….
Nomor Induk Mahasiswa

………………………………………
Kelas / Kelompok

………………….../………………….
Serial Pertama

Disusun Oleh:
Tim Dosen Pembina Praktikum

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ...................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
KATA PENGANTAR ...............................................................................................iv
TATA TERTIB ..........................................................................................................v
PERCOBAAN I Pengenalan Mikroskop ...................................................................1
PERCOBAAN II Sel Hidup dan Sel Mati .................................................................4
PERCOBAAN III Sel Hewan dan Tumbuhan ...........................................................9
PERCOBAAN IV Pengamatan Morfologi Daun, Batang dan Akar .........................13
PERCOBAAN V Pengamatan Morfologi Bunga, Buah, dan Biji ............................20
PERCOBAAN VI Pengamatan Anatomi Daun, Batang dan Akar ............................25
PERCOBAAN VII Pengamatan Anatomi Bunga, Buah, dan Biji.............................30
PERCOBAAN VIII Pengamatan Proses Fotosintesis ...............................................33
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................36

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas segala karunia dan
nikmat-Nya yang telah diberikan pada kami, sehingga buku panduan praktikum Farmakognosi
dalam tinjauan Ilmu Botani Farmasi ini dapat disusun tepat waktunya.
Penyusunan buku panduan ini dimaksudkan untuk memenuhi perkembangan ilmu
pengetahuan pada umumnya dan dasar Farmakognosi pada khususnya sesuai dengan tuntutan
perkembangan aplikasi ilmu pengetahuan di masyarakat. Buku panduan praktikum ini merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dengan Matakuliah Farmakognosi 1 dan 2.
Buku panduan ini disajikan agar mahasiswa dapat lebih aktif secara mandiri mempelajari
aspek Farmakognosi untuk menunjang profesinya kelak sebagai farmasis dan apoteker, khususnya
di bidang penyediaan bahan baku obat dari alam. Meskipun buku ini disusun sebagai bahan bagi
mahasiswa yang memilih dan melaksanakan matakuliah praktikum Farmakognosi, tetapi yang
menjadi harapan kami bahwa buku penuntun ini dapat pula digunakan oleh para peneliti atau
teknisi yang bekerja di Laboratorium Bahan Alam pada umumnya dan Laboratorium pendidikan
Farmasi pada khususnya.
Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan penuntun ini. Meskipun kami sadari bahwa
penuntun ini masih jauh dari kesempurnaan, namun kami senantiasa bertekad untuk selalu
melakukan perbaikan untuk kesempurnaannya. Untuk itu, saran dak kritik yang bersifat
penyempurnaan, akan senatiasa kami hargai.

Samarinda, Januari 2024

Tim Penyusun

iv
TATA TERTIB PRAKTIKUM

A. KEHADIRAN
1. Praktikan diwajibkan melaksanakan seluruh praktikum.
2. Praktikan diharapkan hadir 15 menit sebelum praktikum dimulai terkait pretest dan lain-
lain. Jika jadwal praktikum bersamaan dengan akhir mata kuliah teori, maka diberi
toleransi (segala perubahan dalam pelaksanaan praktikum dan pemberian toleransi
diserahkan kepada dosen pembina praktikum)
3. Sakit dan izin diangggap tidak hadir, segala sesuatu yang dianggap penilaian juga tidak
ada.
4. Mahasiswa yang izin sakit dengan keterangan dokter dapat dipertimbangkan untuk
mengikuti praktikum di kelas berikutnya untuk tema percobaan yang sama. Jika tidak ada
kelas berikutnya yang mengerjakan tema percobaan yang sama, maka kebijakan penilaian
diserahkan pada dosen pembina praktikum.
5. Hasil belajar praktikum bersumber dari Pelaksanaan Praktikum (PP) dengan persentase 70
% dan Ujian Praktikum (UP) dengan persentase 30 %.
6. Hasil Belajar Pelaksanaan Praktikum (HBPP) setiap pertemuan bersumber dari kehadiran
(KH) setiap pertemuan dengan skor 35 %; Aktivitas Praktikum (AP) setiap pertemuan
dengan persentase 35 % dan Hasil Jawaban Soal Praktikum (HJSP) setiap pertemuan
dengan persentase 30 %.
7. Ujian bersifat WAJIB, jika tidak mengikuti ujian, maka praktikan dianggap tidak lulus
mata kuliah praktikum.
8. Praktikan diwajibkan mengisi presensi setiap praktikum.

B. SEBELUM PRAKTIKUM
1. Praktikan sudah memahami dan menguasai materi praktikum yang akan dilaksanakan yang
ditandai dengan telah mengumpulkan jawaban soal pre-tes yang terdapat pada buku
penuntun praktikum dan telah di verifikasi oleh dosen pembina praktikum terkait jawaban
yang telah dikumpulkan sebelum praktikum berlangsung.

v
2. Mahasiswa yang tidak lulus verifikasi oleh dosen pembina praktikum, akan dikenakan
sanksi berupa pengurangan nilai praktikum, bahkan tidak mendapat nilai untuk praktikum
pada hari itu.
3. Praktikan diwajibkan membawa kartu kontrol praktikum, buku penuntun praktikum,
jawaban soal pre tes percobaan yang akan berlangsung pada hari itu, jawaban soal post-tes
(sebagai bentuk laporan praktikum) pada percobaan sebelumnya, dan kertas untuk
pembuatan laporan hasil praktikum, serta ATK lainnya yang diperlukan, yang diletakkan
dalam 1 tempat.
4. Setiap kelompok diwajibkan membawa lap kasar (2), lap halus (2), tissue gulung (2), sikat
tabung (2), gunting dan cutter (2), hairdryer (1), pinset (2), benang godam (2), label besar
dan kecil, dan pipet tetes (10) pada setiap percobaan praktikum, sedangkan peralatan kelas
diwajibkan membawa Alumunium foil, kapas, spoid (unit; 2,5 mL; 5 mL; 10 mL), dan
kertas saring.
5. Bila point 1, 2 dan 3 pada tata tertib Sebelum Praktikum tidak dilaksanakan, maka sanksi
yang didapatkan ialah pengurangan nilai dari asisten atau dosen pembina praktikum.
6. Setiap kelas diwajibkan mengisi bon alat dan meminjam alat yang dibutuhkan kepada
laboran melalui asisten praktikum.
7. Setiap kelas diwajibkan memeriksa kelengkapan alat dan bahan praktikum, bila ada
kekurangan/kerusakan laporkan pada asisten praktikum.

C. PRAKTIKUM
1. Praktikan diwajibkan memakai jas lab, identitas (nama dada yang sesuai), sandal, sarung
tangan, dan masker pada saat praktikum.
2. Praktikan tidak diperbolehkan mengenakan sepatu sandal, sepatu hak tinggi, kaos oblong,
pakaian yang sempit, perhiasan, dan memelihara kuku yang panjang.
3. Untuk pria yang memiliki rambut panjang wajib dirapikan, sehingga tidak mengganggu
penglihatan dan menutup telinga.
4. Untuk wanita yang menggunakan jilbab diwajibkan merapikan jilbabnya agar tidak
mengganggu pada saat praktikum, sedangkan bagi yang tidak memakai jilbab dan memiliki
rambut panjang diwajibkan mengikat rambut pada saat praktikum.

vi
5. Praktikan dilarang merokok, makan dan minum, serta membuat keributan atau hal-hal yang
dapat mengganggu praktikum selama berada di laboratorium.
6. Praktikan dilarang menggunakan Hp selama praktikum termasuk sebagai alat hitung. Hp
dapat digunakan jika telah mendapat izin dari asisten praktikum.
7. Bila point 1 – 6 pada tata tertib Praktikum tidak dilaksanakan, maka sanksi yang
didapatkan ialah pengurangan nilai dari asisten atau dosen pembina praktikum.
8. Praktikan hanya diperbolehkan menggunakan alat dan bahan yang ada di meja masing-
masing dan dilarang mengambil&/menukar alat&/ke meja lain tanpa izin/sepengetahuan
dari asisten praktikum.
9. Kelompok yang merusakkan/memecahkan alat diwajibkan mengganti alat tersebut paling
lambat 2 pekan setelah tanggal pemecahan sesuai surat pernyataan (dapat diminta pada
laboran). Penggantian alat ini dibebankan kepada 1 kelas bukan individu.
10. Praktikan harus menjaga meja agar supaya tidak kotor, basah atau penuh dengan barang-
barang yang tidak perlu.
11. Praktikan dilarang membuang sampah/bahan padatan termasuk label ditempat cuci,
BUANGLAH SAMPAH PADA TEMPATNYA.
12. Praktikan dilarang meninggalkan laboratorium tanpa seizin asisten praktikum.
13. Praktikan diwajibkan menyelesaikan laporan praktikum sementara (hasil pengamatan,
pembahasan, kesimpulan) pada hari itu juga.
14. Praktikan diwajibkan menjawab soal-soal post-tes yang terdapat pada buku penuntun
praktikum setelah praktikum selesai dilakukan (take home), sebagai bentuk laporan
praktikum yang akan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.

D. USAI PRAKTIKUM
1. Praktikan diwajibkan mencuci/membersihkan peralatan praktikum dan mengembalikannya
dalam keadaan baik, bersih dan kering kepada laboran melalui asisten praktikum.
2. Praktikan diwajibkan membersihkan dan merapikan meja praktikum masing-masing,
merapikan botol-botol zat dan tempat duduk pada keadaan semula.
3. Setiap kelompok diwajibkan membersihkan ruangan sesuai dengan jadwal piket yang telah
ditentukan oleh asisten praktikum.

vii
Praktikan DILARANG KERAS mengerjakan laporan pada saat perkuliahan (teori) di kelas
sedang berlangsung. Jika melanggar, maka praktikan akan mendapatkan sanksi tidak lulus di
kelas teori dimana ia melanggar dan praktikum dimana laporannya dikerjakan di kelas.

Samarinda, Januari 2022

Dosen Pembina Praktikum

viii
PERCOBAAN I
PENGENALAN MIKROSKOP

TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengenal bagian-bagian mikroskop dan fungsinya.
2. Mempelajari pembentukan bayangan pada mikroskop.

DASAR TEORI
Mikroskop (bahasa Yunani : micron = kecil dan scopos = tujuan) adalah sebuah alat untuk
melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Ilmu yang mempelajari
benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi dan kata mikroskopik berarti sangat
kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.

Jenis-jenis mikroskop
Jenis paling umum dari mikroskop dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis.
Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi
gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu
1. Mikroskop cahaya
a. Berdasarkan kegiatan pengamatan
• Mikroskop diseksi, untuk mengamati bagian permukaan
• Mikroskop monokuler dan binokuler, untuk mengamati bagian dalam sel
Mikroskop monokuler hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa
okuler.
b. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan
• Mikroskop sederhana (umumnya digunakan pelajar)
• Mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan
konfokal).

1
2. Mikroskop elektron
suatu mikroskop yang dapat untuk melaksanakan pembesaran objek mencapai 2 juta kali, yang
menggunakan elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan dan
tampilan gambar

Struktur mikroskop
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu
Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler, dan
Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar
halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.

Pembesaran
Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan lebih besar dari benda
yang dimikroskop. Pembesaran ini tergantung pada berbagai faktor, diantaranya titik fokus kedua
lensa (objektif f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau jarak (t)) lensa objektif terhadap lensa okuler,
dan jarak pandang mata normal (sn).

Sifat bayangan
Baik lensa objektif maupun lensa okuler, keduanya merupakan lensa cembung. Secara
sederhana dan garis besar, lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang
mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda semula, baik pada
mikroskop cahaya maupun pada mikroskop elektron. Yang menentukan sifat bayangan akhir
selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang
sama, seperti bayangan sementara, yaitu semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop
elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama, seperti gambar benda, yaitu nyata, sejajar,
dan diperbesar.

2
Bagian-bagian mikroskop

Gambar 1. Mikroskop cahaya dengan bagian-bagiannya.

Pertanyaan Pre-tes :
1. Apa yang dimaksud dengan mikroskop dan jelaskan fungsinya ?
2. Tuliskan jenis-jenis mikroskop, beserta penjelasannya !
3. Bagaimanakah letak bayangan benda yang teramati pada lensa okuler ?
4. Sebutkan tujuan dari percobaan mengenai pengenalan mikroskop !
5. Jelaskan fungsi pengunaan emersi untuk pengamatan pada mikroskop dan prinsip kerja
minyak emersi dalam menjalankan fungsinya tersebut?
6. Jelaskan hubungan antara luasnya bidang penglihatan dengan kekuatan lensa objektif.

Pertanyaan Post-tes :
1. Tuliskan urutan yang tepat dalam menggunakan mikroskop !
2. Gambarkan mikroskop pada lembar kerja dan tuliskan keterangan bagian-bagian mikroskop
pada gambar tersebut !
3. Jelaskan fungsi pengunaan emersi untuk pengamatan pada mikroskop, serta jelaskan pula
prinsip minyak emersi dalam memperbesar bayangan cermin?
4. Lampirkan lembar yang berisi jawaban dari pertanyaan pre-tes yang telah diberi nilai
!

3
PERCOBAAN II
SEL HIDUP DAN SEL MATI

TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati perbedaan sel mati dan sel hidup.

DASAR TEORI
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.
Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Struktur sel dan fungsi-fungsinya
secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh
oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-
sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular, sedangkan sel-sel eukariota
beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.
Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian
muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan
mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat struktur sel. Berbagai penelitian
para ahli biologi, antara lain seperti berikut.
1. Robert Hooke (1635-1703)
Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil
pengamatannya diketahui terlihat rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara
keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan
sel.
2. Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882)
Mereka mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden mengadakan
penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa
banyak sel yang menyusun tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan
terkecil dari tumbuhan adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata
dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel.
Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel. Dari dua
penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun
makhluk hidup.

4
3. Robert Brown
Pada tahun 1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan
melihat benda kecil yang terapung-apung dalam sel yang kemudian diberi nama inti sel atau
nukleus. Berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan
kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk mengatur segala proses yang terjadi di dalam
sel.
4. Felix Durjadin dan Johannes Purkinye
Pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes Purkinye
melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberinya nama protoplasma.
5. Max Schultze (1825-1874)
Ia menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan. Protoplasma
merupakan tempat terjadinya proses hidup.
Dari pendapat beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel antara
lain :
1. Sel merupakan unit struktural makhluk hidup;
2. Sel merupakan unit fungsional makhluk hidup;
3. Sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup;
4. Sel merupakan unit hereditas.

ALAT DAN BAHAN

1. Alat-alat 2. Bahan-bahan
• Microskop • Air
• Kaca objek • Bawang merah
• Kaca penutup • Bawang putih
• Pipet tetes • Styrofoam
• Pinset • Gabus
• Silet tajam • Rhoe discolor
• Tusuk gigi

5
CARA KERJA
• BAWANG MERAH
1. Siapkan bawang merah dan kupas kulit terluarnya.
2. Kemudian kupas bagian daging buahnya, lalu ambil bagian yang berupa lembaran tipis
pada permukaan bawang.
3. Siapkan kaca objek dan kaca penutup.
4. Pada kaca objek, teteskan air secukupnya.
5. Letakkan bagian bawang yang akan diamati pada kaca objek yang telah ditetesi air dan
tutup dengan kaca penutup.
6. Letakkan objek bawang tersebut pada meja preparat.
7. Amati dengan mikroskop dengan perbesaran 10 kali pada lensa objektif. Setelah dapat,
amati lagi dengan perbesaran 40 kalipada lensa objektif.

• BAWANG PUTIH
1. Siapkan bawang putih dan kupas kulit terluarnya.
2. Irislah bagian bawang putih tersebut secara membujur dengan silet setipis mungkin agar
mudah diamati.
3. Siapkan kaca objek dan kaca penutup.
4. Pada kaca objek, teteskan air secukupnya.
5. Letakkan bagian bawang yang akan diamati pada kaca objek yang telah ditetesi air dan
tutup dengan kaca penutup.
6. Letakkan objek bawang tersebut pada meja preparat.
7. Amati dengan mikroskop dengan perbesaran 10 kali pada lensa objektif. Setelah dapat,
amati lagi dengan perbesaran 40 kali pada lensa objektif.

• STYROFOAM
1. Siapkan stryrofoam bersih.
2. Irislah bagian styrofoam tersebut secara membujur dengan silet setipis mungkin agar
mudah diamati.
3. Siapkan kaca objek dan kaca penutup.
4. Pada kaca objek , teteskan air secukupnya.

6
5. Letakkan bagian styrofoam yang akan diamati pada kaca objek yang telah di tetesi air dan
tutup dengan kaca penutup.
6. Letakkan objek styrofoam tersebut pada meja preparat
7. Amati dengan mikroskop dengan perbesaran 10 kali pada lensa objektif. Setelah dapat,
amati lagi dengan perbesaran 40 kalipada lensa objektif.

• GABUS
1. Siapkan gabus.
2. Irislah bagian gabus tersebut secara membujur dengan silet setipis mungkin agar mudah
diamati.
3. Siapkan kaca objek dan kaca pentup.
4. Pada kaca objek, tetesi air terlebih dahulu secukupnya.
5. Kemudian letakkan irisan gabus di atas kaca objek yang telah ditetesiair dan tutup dengan
kaca penutup.
6. Letakkan objek gabus tersebut pada meja preparat.
7. Amati dengan mikroskop dengan perbesaran 10 kali pada lensaobjektif. Setelah terlihat ,
amati lagi dengan perbesaran 40 kali pada lensaobjektif.

• RHOE DISCOLOR
1. Siapkan rhoe discolor.
2. Irislah bagian rhoe discolor tersebut secara membujur dengan silet setipis mungkin agar
mudah diamati.
3. Siapkan kaca objek dan kaca pentup.
4. Pada kaca objek, tetesi air terlebih dahulu secukupnya.
5. Kemudian letakkan irisan rhoe discolor di atas kaca objek yang telah ditetesiair dan
tutup dengan kaca penutup.
6. Letakkan objek rhoe discolor tersebut pada meja preparat.
7. Amati dengan mikroskop dengan perbesaran 10 kali pada lensa objektif. Setelah terlihat
, amati lagi dengan perbesaran 40 kali pada lensa objektif.

7
Pertanyaan Pre-tes :
1. Uraikan secara singkat, dan padat tentang maksud pelaksanaan percobaan ini?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sel ?
3. Jelaskan fungsi sel di dalam tubuh makhluk hidup !
4. Sebutkan bagian-bagian sel dan fungsinya masing-masing !
5. Apakah tujuan dari percobaan ini !
6. Bagaimanakah prosedur kerja dari percobaan ini?
7. Jelaskan perbedaan antara sel Prokariotik dan Eukariotik?

Pertanyaan Post-tes :
1. Gambarkan bentuk sel hidup dan sel mati (dari bahan-bahan yang digunakan dalam
percobaan) yang teramati di bawah mikroskop !
2. Tuliskan keterangan pada gambar sel-sel tersebut !
3. Deskripsikan perbedaan bentuk sel dan bagian-bagian sel tersebut!
4. Jika hasil tiap percobaan terdapat perbedaan (tidak sesuai/tidak dapat teramati), jelaskan
mengapa perbedaan tersebut terjadi?
5. Lampirkan lembar yang berisi jawaban dari pertanyaan pre-tes yang telah diberi nilai
!

8
PRAKTIKUM III
PRAKTIKUM SEL HEWAN DAN TUMBUHAN

TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati Perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan.

DASAR TEORI
Sel adalah segumpal protoplasma yang berinti, sebagai individu yang berfungsi
menyelenggarakan seluruh aktivitas untuk kebutuhan hidupnya. Sel itu setelah tumbuh dan
berdIferensiasi, akan berubah bentuknya sesuai dengan fungsinya, ada yang menjadi epidermis
berfungsi untuk melindungi sel-sel sebelah dalamnya ada yang menjadi tempat penyediaan
makanan, ada yang berfungsi menjadi tempat persediaan makanan dan lain-lain (Yekti, 1994).
Ada tiga keistimewaan yang khas pada sel tumbuhan, yaitu dinding sel dengan selulosa,
vakuola (yang memberi tekanan dan memperbesar volume, serta luas permukaan meskipun dengan
protoplasma sedikit), dan plastida, khususnya kloroplas. Vakuola dapat ditemui pada anggota
kelima dunia, namun vakuola besar di pusat sel ada pada hampir semua sel tumbuhan, cendawan,
dan beberapa protista. Kloroplas hanya terdapat pada tumbuhan dan beberapa protista (bergantung
pada golongannya) (Suwasono, 1987).
Sel sendiri sebagai dasar yang menyusun suatu organisme yang terdiri dari inti (nukleus) yang
terbungkus oleh membran atau struktur serupa tanpa membran. Tidak ada kehidupan dalam satuan
yang lebih kecil dari pada sel. Sel terbentuk hanya dengan pembelahan sel-sel sebelumnya. Sel
dicirikan oleh adanya molekul makro khusus, seperti pati dan selulosa, yang terjadi dari ratusan
sampai ribuan gula atau molekul lain selain itu. Sel juga dapat dicirikan oleh adanya molekul
makro, seperti protein dan asam nukleat baik DNA atau RNA yang tersusun sebagai rantai yang
terdiri dari ratusan sampai ribuan molekul. Pada tumbuhan istilah sel meliputi protoplasma dan
dinding sel yang ada, sedangkan pada organisme multi sel yang ada membentuk struktur kompleks,
yaitu jaringan dan organ.
Sel pada organisme multi sel tidak sama satu dengan lainnya tetapi masing-masing
mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Pada awalnya struktur dinding sel yang ada pada
tumbuhan dianggap sebagai sel mati hasil ekskresi zat hidup dalam sel, akan tetapi baru-baru ini

9
makin banyak ditemui bukti bahwa ada satuan organik yang ada di antara protoplasma dan dinding,
khususnya pada sel muda (Kamajaya, 1996).
Meskipun antara sel hewan dan sel tumbuhan berbeda, namun terdapat persamaan-persamaan
dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, dan fungsi dari bagian sel tersebut. Secara umum bagian-
bagian sel tersebut adalah membran sel, sitoplasma, mitokondria, retikulum endoplasma, aparatus
golgi, lisosom, plastida, kloroplas, sentrosom, ribosom, vakuola, inti sel, membran inti,
mikrofilamen, dan dinding sel (Anshory, 1984).
Sel tumbuhan mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Ada yang berbentuk peluru,
prisma, dan memanjang seperti rambut atau seperti ular. Sel tumbuhan mempunyai dua bagian
pokok yang berbeda dari hewan, yaitu vakuola, plastida dan dinding sel. Vakuola dan plastida
merupakan bagian hidup dari sel tumbuhan dan disebut protoplas. Sedangkan dinding sel yang
berfungsi untuk melindungi isi sel atau lumen yang ada di protoplasma disebut bagian sel yang
mati. Hal ini terlihat pada sel gabus tumbuhan yang tergolong sel mati karena hanya memiliki inti
sel dan sitoplasma, sehingga ruang antar selnya kosong. Bentuk sel gabus heksagonal, tersusun
rapat antara satu dan lainnya (Pramesti, 2000).
Meskipun antara sel hewan dan sel tumbuhan berbeda namun terdapat persamaan-persamaan
dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, dan fungsi dari bagian sel tersebut. Secara umum bagian-
bagian sel tersebut adalah membran sel, sitoplasma, mitokondria, retikulum endoplasma, aparatus
golgi, lisosom, plastida, kloroplas, sentrosom, ribosom, vakuola, inti sel, membran inti,
mikrofilamen, dan dinding sel (Suwasono, 1987).

ALAT DAN BAHAN


1. Alat-alat 2. Bahan-bahan
• Pinset • Alkohol 70 %
• Silet • Kapas
• Mikroskop • Bawang merah
• Pipet tetes • Gabus ubi
• Gelas piala • Hydrilae
• Gelas objek dan gelas penutup • Katak hijau
• Tusuk gigi

10
CARA KERJA
• Sel Gabus Empelur Batang
1. Buat irisan melintang dan membujur pada gabus ubi tersebut.
2. Letakkan di atas gelas objek yang telah disediakan di mana telah ditetesi air, lalu tutup
dengan menggunakan gelas penutup.
3. Amati dengan mikroskop dengan pembesaran (10 x 10) dan dilanjutkan dengan
perbesaran kuat.
4. Amati dan gambar kemudian sebutkan bagian-bagiannya.

• Sel Epidermis Umbi Lapis Bawang Merah


1. Kelupaslah epidermis salah satu lapisan umbi bawang merah dengan pinset.
2. Letakkan di atas gelas objek yang telah ditetesi oleh air, tutup dengan gelas penutup.
3. Amati dengan menggunakan mikroskop, tetesi dengan etilen biru.
4. Gambar dan beri keterangannya.

• Sel Daun Hydrilae


1. Ambil 2 atau 3 daun Hydrilae, letakkan di atas gelas objek, tutup geles penutup.
2. Tetesi dengan air dan amati dengan menggunakan mikroskop.
3. Gambar dan beri keterangannya.

• Kerokan Epidermis Katak


1. Letakkan kerokan di atas gelas objek yang telah ditetesi dengan air.
2. Tambahkan satu tetes garam fisiologis dan 1 tetes metil biru, tutup dengan gelas penutup.
3. Amati dengan mikroskop dan beri keterangannya.

11
Pertanyaan Pre-tes :
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sel dan fungsinya di dalam tubuh makhluk hidup !
2. Sebutkan dan jelaskan perbedaan bagian-bagian sel tumbuhan dan hewan !
3. Apakah tujuan dari percobaan ini !
4. Bagaimanakah prosedur kerja dari percobaan ini ?
5. Sebutkan fungsi dari etilen biru, garam fisiologis dan metil biru yang digunakan dalam
percobaan ini !
6. Uraikan persamaan dan perbedaan antara struktur sel hewan dan tumbuhan?

Pertanyaan Post-tes :
1. Gambarkan bentuk sel dari bahan-bahan yang digunakan, yang teramati di bawah mikroskop
!
2. Tuliskan keterangan pada gambar sel tersebut (point 1) !
3. Deskripsikan perbedaan bentuk sel dan bagian-bagian sel tersebut (point 1) !
4. Uraikan fungsi perlakuan atau teknik pengerjaan yang telah dilaksanakan?
5. Simpulkan hasil percobaan yang sesuai dengan tujuan, terkait dengan bahan dan teknik atau
cara kerja yang dilakukan?
6. Jika hasil tiap percobaan terdapat perbedaan (tidak sesuai/tidak dapat teramati), jelaskan
mengapa perbedaan tersebut terjadi ?
7. Lampirkan lembar yang berisi jawaban dari pertanyaan pre-tes yang telah diberi nilai
!

12
PERCOBAAN IV

PENGAMATAN MORFOLOGI DAUN, BATANG DAN AKAR

TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengetahui bagian-bagian daun, bangun/bentuk ujung daun, pangkal daun, tepi daun,
susunan tulang daun, gading daun, dan permukaan dari suatu tumbuhan.
2. Mengetahui perbedaan daun tunggal dan daun majemuk.
3. Mengetahui morfologi batang dari suatu tumbuhan.
4. Mengetahui bentuk dan arah tumbuh pada batang suatu tumbuhan.
5. Mengetahui morfologi akar.
6. Mengetahui sistem perakaran, bentuk, dan sifat khusus dari akar yang disesuaikan
dengan keadaan khusus.

MORFOLOGI DAUN
1. Bagian-bagian daun
Daun lengkap memiliki tiga bagian, yaitu upih/pelepah daun (vagina), tangkai daun
(petioles), helaian daun (lamina). Contoh : Pisang (Musa paradisiacal dan bamboo
(Bambusa sp).
Daun tidak lengkap ada beberapa kemungkinan, yaitu :
a. Terdiri dari tangkai dan helaian saja (daun bertangkai), contoh : Mangga (Mangifera
indica)
b. Terdiri dari upih dan helaian (daun berupih/berpelapah). Contoh : Jagung (Zea mays)
c. Terdiri dari helaian saja (daun memeluk batang).
d. Terdiri dari tangkai saja.

Daun juga memiliki alat-alat tambahan, yaitu :


a. Daun Penumpu (stipula), berupa dua helai daun lembaran yang berguna melindungi
kuncup yang masih muda. Contoh : Mengkudu (Morinda citrifolia).
b. Selaput bumbung (ocrea), berupa selaput tipis.

13
c. Lidah-lidah (ligula), mencegah mengalirnya air hujan ke dalam ketiak antara batang
dan upih daun, sehingga pembusukan dapat dihindarkan. Contoh : lengkuas (Alpinia
galangal).

2. Sifat-sifat daun
a. Bangun (bentuk) daun (Curcumscriptio)
• Bagian yang terlebar berada ditengah-tengah helaian daun, yaitu berbentuk
bundar (orbicularis), perisai (peltatus), jorong (ovalis), memanjang
(oblongatus), lanset (lanceolatus).
• Bagian yang terlebar terdapat di bawah tengah-tengah daun.
1) Pangkal daunnya tidak bertoreh, berbentuk bulat telur (ovatus), segitiga
(triangularis), delta (deltatoideus), belah ketupa (rhomboideus).
2) Pangkal daun bertoreh atau berlekuk, berbentuk jantung (cordatus), ginjal
atau lerinjal (reniformis), anak panah (sagitus), tombak (hastatus) dan
berteling (auriculatus).
• Bagian yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun, berbentuk
bangun bulat telur sungsang (obovatus), jantung sungsang (obcordatus), segitiga
terbalik/pasak (cuneatus), sudip/spatel.
• Tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal sampai ujung hampir sama
lebar, berbentuk garis (liniear), pita (ligulatus), pedang (ensiformis), paku/dabus
(subulatus), jarung (acerosus).
b. Ujung daun (Apex folii)
Runcing (acutus), meruncing (acuminatus), tumpul (obtusus), membulat (rotundus),
romping (truncates), terbelah (retusus), berduri (mucronatus).
c. Pangkal daun (Basis folii)
Runcing (acutus), meruncing (acuminatus), tumpul (obtusus), membulat (rotundus),
romping (truncates), terbelah (retusus), berlekuk (emarginatus).
d. Susunan tulang-tulang daun (Nervatio)
Bertulang menyirip (penninervis), bertulang menjari (palminervis), bertulang
melengkung (cervinervis), bertulang sejajar (rectinervis).
e. Tepi daun (Margo folii)

14
• Rata (integer)
• Bertoreh (divisus)
1) Tepi daun dengan toreh merdeka
Bergerigi (serratus), bergerigi ganda (biserratus), bergigi (dentatus),
beringgit (crenatus), berombak (repandus).
2) Tepi daun dengan toreh yang mempengaruhi bentuk
Berlekuk (lobatus), berancap (fisus), berbagi (partitus). Adapun kombinasi
antara sifat torehnya dengan susunan tulang daunnya yaitu : berlekuk
menyirip (pinnatipartitus), berlekuk menjari (palmatilobus), bercangap
menjari (palmatifidus), berbagi menjari (palmatipartitus).
f. Daging daun (Intervenium)
Tipis seperti selaput (membranaceus), seperti kertas (papyraceus), tipis lunak
(herbaceous), seperti perkamen (perkamenteus), seperti kulit/belulang (coriaceus),
berdaging (carnosus).
g. Permukaan daun
Licin (laevis), gundul (glaber), kasap (scaber) berkerut (rugosus), berbingkul-
bingkul (bullatus), berbulu (pilosus), berbulu halus (villosus), berbulu kasar
(hispidus), bersisik (Lepidus).

3. Jumlah helaian daun


a. Daun tunggal (Folium simplex) adalah jika satu tangkai daun mendukung satu helaian
daun.
b. Daun majemuk (Folium compositum) adalah jika tangkai daun bercabang-cabang dan
tiap cabang tangkai daun mendukung satu helaian daun.
Adapun penggolongan daun majemuk, yaitu sebagai berikut.
• Daun majemuk menyirip (pinnatus) : Majemuk menyirip beranak daun satu
(unifoliolatus), majemuk menyirip genap (abrupt pinnatus), majemuk
berpasangan, majemuk menyirip gasal (imparipinnatus), majemuk menyirip
dengan anak daun yang berpasangan, majemuk menyirip berseling, majemuk
meyirip berselang-seling (interupte pinnatus), majemuk menyirip ganda dua

15
(bipinnatus), majemuk menyirip ganda tiga (tripinnatus), menyirp ganda dengan
sempurna, menyirip gasal ganda dua tidak sempurna.
• Daun majemuk menjari (Palmatus atau Digitatus) : Beranak daun dua
(bifoliolatus), beranak daun tiga (trifoliolatus) beranak daun lima
(quinquefoliolatus), beranak daun tujuh (Pedatus).
• Daun majemuk bangun kaki
• Daun majemuk campuran (Digitatopinnatus)

MORFOLOGI BATANG
1. Berdasarkan ada tidaknya batang, tumbuhan dibagi atas :
a. Tumbuhan tidak berbatang (planta acaulis)
b. Tumbuhan yang jelas berbatang : batang basah (herbaceous), batang berkayu
(lignosus) batang rumput (calmus) batang mending (calamus).
2. Macam-macam bentuk batang :
a. Bulat (teres)
b. Bersegi (angularis) : Segitiga (triangularis) dan segi empat (quadrangularis).
c. Pipih (kladia) : Flokladia (filokardium) dan kladodia (kladodium).
3. Permukaan batang : Licin (laevis), berusuk (costatus), beralur (sulcatus), dan bersayap
(alatus)
4. Arah tumbuh batang : Tegak lurus (erectus), menggantung (dependens), berbatang
(humifusus), menjalar/merayap (repens), serong ke atas/condong (ascendens),
mengangguk (nutans), memanjat (scendens), membelit (volubilis).
5. Percabangan pada batang : Percabangan monopordial, percabangan simpodial, dan
percabangan menggarpu (dikotom).
6. Cabang-cabang pada tumbuhan dapat bermacam-macam sifatnya, sehingga dibedakan
atas :
a. Geragih (flagellum) atau stolon
b. Wiwilan/tunas air (vira singularis)
c. Sirung panjang (virga)
d. Sirung pendek (virgule)

16
7. Arah tumbuh cabang : Tegak (fistigiatus), condong ke atas (patens), mendatar
(horizontalis), terkulai (declinatus), bergantung (pendulus).

MORFOLOGI AKAR
1. Bagian-bagian akar : Leher akar/pangkal akar (collum), ujung akar (apex racidis), batang
akar (corpus racidis), cabang-cabang akar (radix lateralis), serabut akar (fibrilla
radicalis), rambut-rambut akar (pillus radicalis), dan tudung akar (calyptras).
2. Sistem perakaran dibedakan atas 2 macam, yaitu :
a. Sistem akar tunggang, yaitu jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang
bercabang-cabang dan menjadi akar yang lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari
lembaga disebut akar tunggang (radix primaria). Radix primaria terbagi atas :
• Akar tunggang yang tidak bercabang/sedikit bercabang, berbentuk tombak
(fusiformis), gasing (napiformis), dan benang (filiformis).
• Akar tunggang bercabang (ramosus).
b. Sistem akar serabut, yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati
kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya
keluar dari pangkal batang, bentuknya seperti serabut (radix adventicia). Radix
adventicia dibedakan atas :
• Akar serabut kecil berbentuk benang
• Akar serabut kaku keras dan cukup besar seperti tambang
• Akar serabut besar-besar hampir sebesar lengan
3. Sifat dan tugas khusus akar, yaitu dibedakan atas akar udara (radix aerus), akar
penggerak/penghisap (haustorium), akar pelekat (radix adligans), akar pembelit (citrus
radicalis), akar nafas (penumatophora), akar tunjang, akar lutut, dan akar banir.
4. Rimpang (rhizoma) merupakan batang beserta daunnya yang terdapat di dalam tanah,
bercabang-cabang dan tumbuh mendatar, dari ujungnya dapat tumbuh tunas yang muncul
di atas tanah dan merupakan tumbuhan baru.
5. Umbi (tuber) merupakan suatu badan yang membengkak bangun bulat, seperti kerucut
atau tidak beraturan, merupakan penjelmaan batang dan akar.

17
6. Umbi lapis, merupakan penjemaan batang, beserta daun yang memperlihatkan susunan
berlapis-lapis, yang terdiri atas daun yang telah menjadi tebal, lunak, dan bardaging,
sedangkan batangnya hanya merupakan bagian kecil pada bagian umbi lapis.

ALAT DAN BAHAN


Alat tulis, pensil berwarna, sampel (ditentukan oleh asisten).

CARA KERJA
1. Amatilah morfologi daun, batang, dan akar.
2. Gambarkan morfologinya pada lembar kerja.
3. Tuliskan keterangan pada gambar tersebut yang menjelaskan mengenai morfologi daun,
batang, dan akar.

Pertanyaan Pre-tes :
1. Sebutkan dan jelaskan fungsi daun, batang, dan akar pada suatu tanaman ?
2. Sebutkan bagian-bagian daun, batang, dan akar !
3. Sebutkan macam-macam bentuk daun, batang, dan akar suatu tanaman, beserta contoh
tanamannya masing-masing !
4. Sebutkan tujuan dari masing-masing percobaan Pengamatan Morfologi daun, batang, dan akar
!
5. Tuliskan apa saja yang akan dilakukan (cara kerja) pada percobaan tersebut (point 6) !

Pertanyaan Post-tes :
1. Tuliskan nama simplisia dan klasifikasi dari tanaman yang diamati pada percobaan ini!
2. Gambarkan morfologi daun, batang, dan akar yang diamati pada percobaan ini !
3. Tuliskan keterangan morfologi daun, batang, dan akar dari gambar tersebut !
4. Deskripsikan morfologi daun, batang, dan akar yang diamati pada percobaan ini !
5. Jika hasil tiap percobaan terdapat perbedaan (tidak sesuai/tidak dapat teramati), jelaskan
mengapa perbedaan tersebut terjadi?
6. Lampirkan lembar yang berisi jawaban dari pertanyaan pre-tes yang telah diberi nilai
!

18
Contoh Lembar Kerja

Nama Simplisia :
Tanaman Asal :

Gambar : Keterangan :

Klasifikasi :

Deskripsi :

Pengesahan

__________

19
PERCOBAAN V
PENGAMATAN MORFOLOGI BUNGA, BUAH, DAN BIJI

TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengetahui dan mengamati bagian-bagian bunga, buah, dan biji dari tumbuhan.
2. Mengetahui dan mengamati organ dan jaringan penyusun pada bunga, buah, dan biji.

MORFOLOGI BUNGA
1. Bagian-bagian bunga :
a. Tangkai bunga (pedicellus)
b. Dasar bunga (receptaculum)
c. Hiasan bunga (perianthyum): kelopak (calyx), mahkota bunga (corolla)
d. Alat kelamin jantan (androencium)
e. Alat kelamin betina (ginaecium)
Berdasarkan bagian-bagian bunga dibedakan atas:
• Bunga lengkap/bunga sempurna (flos complectus)
• Bunga tidak lengkap/bunga tidak sempurna (Flos incomplectus)

2. Penggolongan bunga
a. Bunga tunggal yaitu tumbuhan yang hanya menghasilkan satu bunga dinamakan tumbuhan
berbunga tunggal (Planta uniflora)
b. Bunga majemuk yaitu tumbuhan yang tersusun dalam satu rangkaian bunga (Planta
multiflora)
Bunga majemuk dibedakan atas :
1. Bunga majemuk tak terbatas
a. Ibu tangkai tidak bercabang, bunga langsung terdapat pada ibu tangkai : tandan
(racemes), bulir (spica), untai (amentum), tongkol (spadix), paying (umbella), cawan
(corymbus) yaitu pita dan tabung, bongkol (capitulum), periuk (hypantodium)
b. Ibu tangkai bercabang-cabang, bunga tidak terdapat pada ibu tangkai : malai
(peniculata), malai rata (corimbus ramusus), paying majemuk (umbella compusitum),
tongkol majemuk, bulir majemuk.

20
2. Bunga majemuk berbatas : anak paying menggarpu (dichasium), bbunga tangga/bercabang
berseling (cincinnus).
3. Bunga majemuk campuran
4. Lain-lain tipe bunga mejemuk : gubahan semu (ferticillaster)

3. Kelamin bunga
Bunga banci atau berkelamin dua (hermaproditus), bunga berkelamin tunggal
(unisexualis) yang terdiri dari bunga jantan (flos masculus) dan bunga betina (flos femineus),
bunga mandul atau tidak berkelamin.
Berkaitan dengan kelamin bunga yang terdapat pada satu tumbuhan, tumbuhan
dibedakan:
• Tumbuhan berumah satu (monoceus)
• Tumbuhan berumah dua (dioceus)
• Poligam (polygamus)

MORFOLOGI BUAH
1. Buah digolongkan dalam :
• Buah sejati/buah sesungguhnya yanitu buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah
ataupun paling banyak terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur dan
merupakan buah yang tidak terbungkus seghingga disebut bunga telanjang (fructus
nudus)
• Buah semu (fructus spurious)/buah tertutup (fructus clauses) yaitu buah yang terbentuk
dari bakal buah beserta bagian-bagian lainnya pada bunga dan menjadi bagian utama buah
(lebih menarik perhatian, lebih besar dan dapat dimakan)
Penggolongan buah sejati
a. Buah sejati tunggal :
• Buah sejati tunggal yang kering (siccus) : buah padi (caryopsis), buah kurung
(achenium), buah keras (nux), buah keras bersayap (samara), buah berbelah
(schizocarpium), buah kendaga tiga (tricoccus), berkendaga lima (pentacoccus),
berkendaga banyak (polycoccus), buah kotak dibedakan menjadi buah bumbung
(folliculus), buah polong (legumen), buah lobak (siliqua), buah kotak sejati (capsula)

21
• Buah sejati tunggal berdaging (carnosus) : buah bumi (bacca), buah mentimun (pepo),
buah jeruk (hesperidium), buah batu (drupe), buah delima, buah apel (pomum)
b. Buah sejati ganda : buah kurung ganda, buah batu ganda, buah bumbung ganda, buah buni
ganda
c. Buah sejati majemuk : buah buni majemuk. Buah batu majemuk, buah kurung majemuk
Penggolongan buah semu
a. Buah semu ganda
b. Buah semu tunggal
c. Buah semu majemuk
2. Bagian-bagian bunga yang ikut tumbuh menjadi buah semu adalah sebagai berikut.
a. Tangkai bunga, contohnya buah jambu monyet atau jambu mete
b. Dasar bunga bersama, contohnya pada buah Lo
c. Dasar bunga, contohnya buah arbe
d. Kelopak bunga, contonhya buah ceplukan
e. Tenda bunga dan ibu tangkai bunga pada bunga majemuk, contohnya bunga nangka

MORFOLOGI BIJI
Bagi tumbuhan spermatophyta, biji merupakan alat perkembangbiakan utama. Salut biji ada
yang berdaging atau berair dan ada yang menyerupai bujil. Bagian-bagian biji yaitu :
• Kulit biji (spermodermis)
• Tali pusar (funiculus)
• Inti biji (nucleus seminis), yang terdiri dari :
a. Lembaga 9embrio) yaitu akar lembaga, daun lembaga dan batang lembaga
b. Putih lembaga (albumen)

ALAT DAN BAHAN


Alat tulis, pensil berwarna, sampel (ditentukan oleh asisten).
CARA KERJA
1. Amatilah morfologi bunga, buah, dan biji.
2. Gambarkan morfologinya pada lembar kerja.

22
3. Tuliskan keterangan pada gambar tersebut yang menjelaskan mengenai morfologi bunga,
buah, dan biji.
Pertanyaan Pre-test :
1. Sebutkan dan jelaskan fungsi bunga, buah, dan biji pada suatu tanaman ?
2. Sebutkan bagian-bagian bunga, buah, dan biji !
3. Jelaskan perbedaan bunga tunggal dan bunga majemuk !
4. Jelaskan perbedaan buah sejati dan buah semu !
5. Sebutkan tujuan dari masing-masing percobaan Pengamatan Morfologi Bunga, Buah, dan
Biji!

Pertanyaan Post-test :
1. Tuliskan nama simplisia dan klasifikasi dari tanaman yang diamati pada percobaan ini!
2. Gambarkan morfologi bunga, buah, dan biji yang diamati pada percobaan ini !
3. Tuliskan keterangan morfologi bunga, buah, dan biji dari gambar tersebut !
4. Deskripsikan morfologi bunga, buah, dan biji yang diamati pada percobaan ini !
5. Jika hasil tiap percobaan terdapat perbedaan, jelaskan mengapa perbedaan tersebut terjadi?
6. Lampirkan lembar yang berisi jawaban dari pertanyaan pre-tes yang telah diberi nilai
!

23
Contoh Lembar Kerja

Nama Simplisia :
Tanaman Asal :

Gambar : Keterangan :

Klasifikasi :

Deskripsi :

Pengesahan

__________

24
PERCOBAAN VI

PENGAMATAN ANATOMI DAUN, BATANG DAN AKAR

TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengetahui struktur anatomi daun dari tumbuhan.
2. Mengetahui bentuk-bentuk jaringan pada daun
3. Mengetahui cara pengamatan jaringan tumbuhan (daun).
4. Mengetahui struktur anatomi batang dan akar dari tumbuhan.
5. Mengetahui bentuk-bentuk jaringan pada batang dan akar.
6. Mengetahui cara pengamatan jaringan tumbuhan (batang dan akar).

DASAR TEORI
1. Anatomi Daun
Organ tumbuhan tersusun dari jaringan (sekumpulan sel yang mengadakan kegiatan khusus).
Berdasarkan fungsinya, organ-organ tumbuhan tingkat tinggi dibagi atas 2, yaitu :
a. Organ nutrisi/alat hara (organo nutritivum)
b. Organ reproduksi/alat perkembangbiakan (organo reproductivum)
Jaringan penyusun tubuh tumbuhan terdiri dari jaringan meristem (jaringan yang senantiasa
membelah), jaringan dasar (parenkim), jaringan pelindung (epidermis), jaringan mekanik
(Kolengkin dan sklerenkim), jaringan pengangkutan (xylem dan floem), dan jaringan idioblast
(jaringan yang berbeda dengan jaringan yang ada disekelilingnya, yaitu jaringan sekresi, jaringan
rekresi, dan jaringan eksresi).
Daun disusun oleh jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (mesofil parenkim) dan
jaringan pengangkutan. Bagian utama helaian daun adalah mesofil tiang (palisade) dan jaringan
bunga karang (spons). Jaringan tiang lebih kompak daripada jaringan spons yang memiliki ruang
antar sel yang luas.
Berkas pembuluh dalam daun biasanya disebut tulang daun dan sistemnya disebut sistem
tulang daun. Pada jaringan epidermis terdapat kutikula dan stomata. Stomata adalah celah sempit
dalam epidermis yang dibatasi oleh dua sel khusus, yakni sel penutup yang berperan dalam
perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel pentup mengatur lebar celah. Sel yang
mengelilingi stomata disebut sel tetangga yang bentuknya sama atau berbeda denga sel epidermis,

25
dimana ditemukan pada dua sisi daun atau satu sisi daun saja. Stomata pada dikotil tersebar
letaknya, sedangkan pada monokotil seringkali tersusun dalam deretan panjang yang sejajar
dengan sumbu daun. Adapun tipe-tipe stomata adalah sebagai berikut.
a. Tipe anomositik
b. Tipe Anisositik
c. Tipe diasitik
d. Tipe Parasitik
e. Tipe Aktinositik
f. Tipe Bidiasitik
Trikoma dapat berupa sel yang sederhana bercabang, serta terdiri dari sel yang merupakan
sederatan beberapa sel dan ada yang terdiri dari bagian tangkai dan kepala. Mesofil daun mungkin
terdiferensiasi atau tidak menjadi mesofil spons dan jaringan palisade. Mesofil pada umumnya
tersusun atas sel parenkim dan dapat juga oleh sekelompok sel kolenkim dan sklerenkim, kelenjar
sekresi atau jaringan lateks, sel minyak atau lendir dan dapat juga berisi Kristal Ca-oksalat.
Sistem pengangkutan daun berbeda pada tumbuhan dikotil dan monokotil. Pada tumbuhan
dikotil biasanya bertipe kolateral terbuka dan jarang bikolateral, sedangkan pada tumbuhan
monokotil umumnya bertipe kolateral tertutup.

2. Anatomi Batang
Batang mendukung daun untuk berfotosintetik dan bereproduksi. Oleh karena itu, batang
dapat meningkatkan efisiensi fotosintesis dan reproduksi, batang juga mensuplai air dan mineral
ke pucuk atau bagian atas tumbuhan melalui xylem dan hasil fotosintesis ke akar melalui floem.
Jaringan pada batang terdiri dari jaringan dermal (epidermis) dan jaringan dasar (kortex dan
empulur). Perbedaan struktur primer batang pada spesies yang berlainan didasari oleh perbedaan
dalam jumlah jaringan dasar dan jaringan pembuluh.
Berdasarkan susunan floem dan xylem, ikatan pembuluh dibedakan atas :
a. Ikatan pembuluh kolateral
b. Ikatan pembuluh bikolateral, contohnya familia Cucubitaceae dan Solanaceae.
c. Ikatan pembuluh konsentris amfikribal sering terdapat pada paku, bunga, buah dan biji
angiospermae.
d. Ikatan pembuluh konsentris amfivasal, pada monokotil, contohnya liliaceae.

26
e. Ikatan pembuluh radial
Jaringan penunjang adalah jaringan sederhana karena hanya mengandung satu tipe sel. Sel-sel
ini berkembang dari meristem dasar dan mengisi ruang di antara epidermis dan berkas pembuluh.
Fungsinya beragam, termasuk pendukung atau penyokong, penyimpanan, dan fotosintesis.

3. Anatomi Akar
Susunan internal akar, lebih sederhana secara filogenik dibandingkan batang. Penampang
melintang akar primer (yang belum mengalami penebalan sekunder) menunjukkan dari luar ke
dalam, epidermis, korteks, dan silinder pusat. Akar tidak dikelilingi oleh kutikula, lapisan luarnya
adalah korteks yang tebal yang digunakan sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan dan
bagian dalamnya adalah stele yang mengelilingi jaringan vaskuler.
Disebelah luar stele terdapat endodermis yang pada dinding bagian rasial dan transfersalnya
terdapat penebalan yang disebut pita kaspari yang dipadati pada kutikula daun. Bagian dinding
tangensial sel endodermis tidak mengalami penebalan sehingga masih bisa dilewati air. Lapisan
sel yang paling luar adalah sel-sel epidermis umumnya berbentuk pipih beberapa membentuk
tonjolan yang panjang yang disebut bulu akar dan pada bagian ujung akar terdapat tudung akar
yang melindungi sel-sel meristematik di ujung akar, serta membantu penembusan tanah oleh akar.
Sel tudung akar mensekresikan lendir yang terdiri atas polisakarida.

ALAT DAN BAHAN


Mikroskop, Objek dan degglas, Silet, Bunsen, Sampel (ditentukan oleh asisten)

CARA KERJA
1. Siapkan preparat dari daun, batang, dan akar yang akan diamati pada percobaan ini.
2. Letakkan di bawah mikroskop.
3. Amatilah anatomi daun, batang, dan akar yang tampak pada mikroskop tersebut.
4. Gambarkan pada lembar kerja anatomi daun, batang, dan akar yang tampak di mikroskop.
5. Tuliskan keterangan pada gambar tersebut yang menjelaskan mengenai anatomi dari daun,
batang, dan akar.

27
Pertanyaan Pre-tes :
1. Sebutkan dan jelaskan fungsi daun pada suatu tanaman ?
2. Sebutkan dan jelaskan jaringan-jaringan yang menyusun daun, batang, dan akar!
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan xylem dan floem !
4. Sebutkan tujuan dari percobaan Pengamatan Anatomi daun, batang, dan akar !
5. Tuliskan apa saja yang akan dilakukan (cara kerja) pada percobaan tersebut !

Pertanyaan Post-tes :
1. Tuliskan nama simplisia dan klasifikasi dari tanaman yang diamati pada percobaan ini!
2. Gambarkan anatomi daun, batang, dan akar yang diamati pada percobaan ini !
3. Tuliskan keterangan anatomi daun, batang, dan akar dari gambar tersebut !
4. Deskripsikan anatomi daun, batang, dan akar yang diamati pada percobaan ini !
5. Jika hasil tiap percobaan terdapat perbedaan (tidak sesuai/tidak dapat teramati), jelaskan
mengapa perbedaan tersebut terjadi?
6. Lampirkan lembar yang berisi jawaban dari pertanyaan pre-tes yang telah diberi nilai!

28
Contoh Lembar Kerja

Nama Simplisia :
Tanaman Asal :

Gambar : Keterangan :

Klasifikasi :

Deskripsi :

Pengesahan

__________

29
PERCOBAAN VII
PENGAMATAN ANATOMI BUNGA, BUAH, DAN BIJI

TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengetahui struktur anatomi bunga, buah, dan biji dari tumbuhan.
2. Mengetahui dan mengamati organ dan jaringan penyusun pada bunga, buah, dan biji.

DASAR TEORI
1. Anatomi Bunga
Tangkai bunga memiliki struktur batang dan akan menghasilkan bagian-bagian seperti serat,
sel batu, xylem, kalsium oksalat, dan pati. Mahkota dan kelopak bunga memiliki struktur daun dan
akan menghasilkan bagian-bagian seperti epidermis dengan stomata, rambut penutup glandular
dan non-glandular, sel-sel mesofil, kelejar minyak dan Kristal. Sel-sel epidermal mahkota sering
memiliki papilosa atau kutikula. Gynaecium kadang-kadang teramati dengan karakteristik
epidermis berkutikula dari stigma. Dinding sel antera tampak memiliki lapisan berserat.

2. Anatomi Buah Dan Biji


Pada umumnya buah berkembang dari bagian alat kelamin betina (putik) yang disebut bakal
buah yang mengandung bakal biji. Buah yang lengkap tersusun atas biji, daging buah, dan kulit
buah. Kulit buah yang masih muda belum mengalami pemisahan jaringan. Setelah masak, kulit
buah ada yang dapat dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu epikarp, mesokarp, dan endokarp.
a. Epikarp merupakan lapisan luar yang keras dan tidak tembus air, misalnya buah kelapa.
b. Mesokarp merupakan lapisan yang tebal dan berserabut, misalnya bersabut (kelapa), berdaging
(mangga dan pepaya).
c. Endokarp merupakan lapisan paling dalam yang tersusun atas lapisan sel yang sangat keras
dan tebal, misalnya tempurung (kelapa), berupa selaput tipis (rambutan).
Struktur anatomi biji adalah sebagai berikut.
a. Kotiledon, cadangan makanan embrio
b. Plumula, berdeferensiasi menjadi bakal daun
c. Radikula, bakal calon akar

30
d. Epikotil, bakal batang yang berada di atas kotiledon
e. Hipokotil, bakal batang yang berada di bawah kotiledon
f. Skutelum, permukaan keras
g. Testa, pelindung biji

ALAT DAN BAHAN


Mikroskop, Objek dan degglas, Silet, Bunsen, Sampel (ditentukan oleh asisten)

CARA KERJA
• Siapkan preparat dari bunga, buah, dan biji yang akan diamati pada percobaan ini.
• Letakkan di bawah mikroskop.
• Amatilah anatomi bunga, buah, dan biji yang tampak pada mikroskop tersebut.
• Gambarkan pada lembar kerja anatomi bunga, buah, dan biji yang tampak di mikroskop.
• Tuliskan keterangan pada gambar tersebut yang menjelaskan mengenai anatomi dari bunga,
buah, dan biji.

Pertanyaan Pre-tes :
1. Sebutkan dan jelaskan fungsi bunga, buah, dan biji pada suatu tanaman ?
2. Sebutkan dan jelaskan jaringan-jaringan yang menyusun bunga, buah, dan biji !
3. Sebutkan tujuan dari percobaan Pengamatan Anatomi Bunga, Buah, dan Biji !
4. Tuliskan apa saja yang akan dilakukan (cara kerja) pada percobaan tersebut (point 3) !

Pertanyaan Post-tes :
1. Tuliskan nama simplisia dan klasifikasi dari tanaman yang diamati pada percobaan ini!
2. Gambarkan anatomi bunga, buah, dan biji yang diamati pada percobaan ini !
3. Tuliskan keterangan anatomi bunga, buah, dan biji dari gambar tersebut !
4. Deskripsikan anatomi bunga, buah, dan biji yang diamati pada percobaan ini !
5. Jika hasil tiap percobaan terdapat perbedaan, jelaskan mengapa perbedaan tersebut terjadi?
6. Lampirkan lembar yang berisi jawaban dari pertanyaan pre-tes yang telah diberi nilai !

31
Contoh Lembar Kerja

Nama Simplisia :
Tanaman Asal :

Gambar : Keterangan :

Klasifikasi :

Deskripsi :

Pengesahan

__________

32
PERCOBAAN VIII
PENGAMATAN PROSES FOTOSINTESIS

TUJUAN PERCOBAAN
Mengetahui dan memahami terjadinya proses fotosintesis pada tumbuhan.

DASAR TEORI
Suatu sifat fisiologi tumbuhan ialah kemampuannya untuk menggunakan zat karbon dari
udara untuk diubah menjadi bahan organik. Peristiwa ini hanya berlangsung jika ada klorofil dan
cukup cahaya matahari (fotosintesis). Satu-satunya sumber molekul bahan bakar yang menjadi
tempat tempat bergantung seluruh kehidupan ialah fotosintesis. Ingen-Housz memperagakan
bahwa bagian-bagian hijau tumbuhan yang melepaskan oksigen selama fotosintesis dengan kata
lain fotosintesis hanya dapat berlangsung jika ada pigmen hijau yaitu klorofil. Bagian tumbuhan
yang tidak hijau seperti batang berkayu, akar, bunga, dan buah hanya menggunakan oksigen dalam
proses respirasi.
Pada tumbuhan tingkat tinggi, biasanya biasanya kloroplas terbentuk pada sel-sel batang
muda, buah-buahan yang belum matang dan daun. Daun inilah yang merupakan pabrik fotosintesis
yang sebenarnya pada tumbuhan. Kloroplas terbanyak terdapat pada jaringan palisade. Jaringan
ini tersusun sedemikian rupa sehingga sebagai besar dari selnya terbuka terhadap sinar matahari.
Selain itu, panjang selnya meningkatkan peluang untuk cahaya memasuki sel agar dapat diserap
oleh kloroplas. Molekul-molekul makanan yang dihasilkan sel-sel lapisan palisade disimpan pada
jaringan bunga karang. Pada jaringan ini terjadi pertukaran gas antara sel-sel daun.

Fotosintesis berlangsung menurut reaksi :


Sinar matahari
6 CO2 + 6 H2O C6H12O6 +6 O2
klorofil

33
ALAT DAN BAHAN
Alat
1. Kertas Timah
2. Gelas piala
3. Corong
4. Tabung Reaksi
Bahan
1. Daun Mangga
2. Daun Jambu
3. Hydrilla sp.
4. Larutan J-KJ
5. Aquadest
6. Alkohol

CARA KERJA
1. Percobaan Sachs
a. Tutuplah sebagian (blokir) dari permukaan daun yang akan diperiksa dengan kertas timah
(yang belum terkena sinar matahari) dan jepitlah paper clip. Biarkan beberapa jam terkena
sinar matahari. Pemblokiran daun sebaiknya dilakukan sebelum jam 06.00 pagi.
b. Petiklah daun percobaan tadi dan masukkan/celupkan ke dalam alkohol mendidih
sehingga daun tersebut layu (kira-kira 20 menit).
c. Celupkan daun tadi ke dalam air panas beberapa saat.
d. Celupkan lagi ke dalam larutan J-KJ beberapa saat, selanjutnya bilas dengan air mengalir
agar sisa larutan J-KJ hilang.
e. Amati apa yang terjadi terhadap daun percobaan tadi.
f. Warna hitam atau biru tua pada daun menunjukkan adanya amilum sebagai hasil proses
fotosintesis.

2. Percobaan Ingen-Housz
a. Isilah gelas piala dengan air kemudian masukkan tumbuhan hydrilla sp. Ke dalamnya.

34
b. Masukkan corong terbalik ke dalam gelas piala sedemikian sehingga Hydrilla sp.
semuanya berada di bawah corong.
c. Tutuplah pangkal corong tersebut dengan tabung reaksi terbalik yang berisi penuh air.
d. Tempatkan percobaan ini di bawah sinar matahari atau cahaya lampu yang mempunyai
intensitas tinggi.
e. Amati apakah terjadi gelembung-gelembung udara yang berkumpul di dasar tabung
reaksi. Jika ada berarti terbentuk oksigen (O2).

Pertanyaan Pre-test :
1. Apa fungsi klorofil pada proses fotosintesis ?
2. Apa yang dimaksud dengan reaksi gelap ?
3. Apa yang dimaksud dengan reaksi terang ?
4. Tuliskan reaksi fotosintesis dan sebutkan produk apa saja yang diperoleh dari hasil proses
fotosintesis !
5. Sebutkan masing-masing tujuan dari percobaan Sachs dan Ingen-Housz ?

Pertanyaan Post-tes :
1. Apakah yang dimaksud dengan fotosintesis ?
2. Bagian apakah yang pada daun yang dapat menangkap energi dari matahari ? Jelaskan
mengapa demikian !
3. Apakah tujuan dari pemberian larutan J-KJ pada percobaan Sach ?
4. Tuliskan perbedaan antara percobaan Sach dan Ingen-Housz ?
5. Jika hasil tiap percobaan terdapat perbedaan, jelaskan mengapa perbedaan tersebut terjadi?
6. Lampirkan lembar yang berisi jawaban dari pertanyaan pre-tes yang telah diberi nilai !

35
DAFTAR PUSTAKA

Bidwell. R.R.S.. 1979. Plant Physiology, Second edition. Mac Millian publishing.

Fahn. A.. 1982. Anatomi Tumbuhan, Edisi ketiga. Yogyakarta : Gadja Mada University Press.

Gembong. T.. 2007. Morfologi Tumbuhan, Edisi enambelas. Yogyakarta : Gadja Mada University
Press.

Gembong. T.. 1991. Taksonomi Umum (Dasar-dasar Taksonomi tumbuhan). Yogyakarta : Gadja
Mada University Press.

Gembong. T.. 1987. Taksonomi Tumbuhan Obat-obatan. Yogyakarta : Gadja Mada University
Press.

Haruna, F.. 1990. Penuntun Praktikum Anatomi tumbuhan. Makassar : Biologi FMIPA Universitas
Hasanuddin.

Hidayat, E.B.. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Penerbit ITB.

Robert, A.. 2002. Plant Anatomy Lab Manual. Departement of Biological Science University of
Rhole Island.

Steiner, E., Sussman, A.S. and Wagner. Botany Laboratory Manual.

36

Anda mungkin juga menyukai