Anda di halaman 1dari 24

PANDUAN PRAKTIKUM

KIMIA FISIKA III

Oleh :
Prof. Dr. Suyono, M.Pd.
Bertha Yonata, S.Pd., M.Pd.

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

1
KATA PENGANTAR

Buku Panduan Praktikum Kimia Fisika III dipersiapkan dan disusun untuk
keperluan praktikum Kimia Fisika III bagi mahasiswa program S1 di Jurusan
Kimia FMIPA Unesa, baik untuk Program Studi Kimia maupun Pendidikan
Kimia. Pada mata kuliah Kimia Fisika III, mahasiswa diharapkan tidak hanya
mendalami dan menguasai materi secara abstrak, tetapi juga menuntut keahlian di
bidang laboratorium.

Buku panduan ini memuat antara lain tentang praktikum, hal-hal yang
harus dilakukan sebelum, pada saat, dan sesudah praktikum ini dibuat dengan
tujuan agar mahasiswa dapat termotivasi untuk mempersiapkan diri dengan
sebaik-baiknya. Mahasiswa diharapkan termotivasi dalam mencapai kemampuan
dalam menerapkan teori ilmu Kimia Fisika III termasuk kemampuan dalam cara
menggunakan alat-alat, mengukur, menyajikan, mengolah, dan
menginterpretasikan data hasil praktikum serta menyusunnya dalam sebuah
laporan praktikum.
Adapun kemungkinan beberapa topik bahasan Kimia Fisika III belum
disajikan di dalam buku panduan ini, antara lain mekanisme reaksi, hal ini
dikarenakan kondisi dan kemampuan laboratorium Kimia Fisika yang belum
optimal. Namun tetap diusahakan sesuai dengan tujuan mata kuliah Kimia Fisika
III. Semoga buku panduan ini dapat bermanfaat bagi pengguna.

Tim Kimia Fisika III

2
DAFTAR ISI

Hal
Halaman Judul.........................................................................................................1
Kata Pengantar .......................................................................................................2
Daftar Isi .................................................................................................................3
Peraturan dan Tata Tertib Praktikum KF III ...........................................................4
Percobaan yang dilakukan
Percobaan 1 : Inversi Gula .................................................................................7
Percobaan 2 : Penentuan Orde Reaksi pada Laju Ketengikan Minyak Kelapa
Sawit dengan Metode Titrasi Iodometri ......................................10
Percobaan 3 : Kinetika Reaksi Saponifikasi Etil Asetat. ....................................12
Percobaan 4 : Pengaruh Katalis Ammoniunt Molibdat dalam Reaksi Kalium
Lodida dan Hidrogen Peroksida ..................................................14
Percobaan 5A : Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah ....................16
5B : Hidrolisis Etil Asetat dalain Suasana Asam Kuat .......................18
Percobaan 6A : Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat ......................20
6B : Reaksi antara Magnesium dan Asam Kiorida .............................22
Lampiran
Lampiran 1 ...................................................................................................... 24

3
PERATURAN DAN TATA TERTIB
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III

I. SEBELUM PRAKTIKUM
A. Praktikan harus menyediakan sendiri:
1. Buku tulis untuk menulis jurnal atau tulisan singkat tentang materi
praktikum yang meliputi:
a. Judul / nama praktikum
b. Tanggal praktikum
c. Tujuan praktikum
d. Dasar teori
e. Alat dan bahan yang digunakan
f. Alurkerja
g. Referensi
2. Satu bendel stopmap yang berisi kertas untuk menulis laporan sementara
dan sampul depan untuk laporan resmi (dapat dibeli di KoAss untuk tiap
kelompok)
3. Perlengkapan lain, berupa:
a. Lap
b. Tissue
c. Korek api (bila diperlukan)
d. Pipet tetes
e. Bahan praktikum yang tidak disediakan di lab. Seperti gula (bila
diperlukan)
f. Stopwatch
g. Jas praktikum
B. Sebelum praktikum praktikan wajib Pretest dan wajib menyerahkan, buku
jurnal sesuai dengan percobaan yang akan dilakukan, diagram alur dan
alat yang dibutuhkan
C. Bagi yang berhalangan mengikuti kegiatan praktikum harus memberi surat
keterangan atau surat dokter

4
D. Sebelum praktikum praktikan harus mempelajari hal-hal yang akan
dikerjakan, untuk itu akan dilakukan penilaian dengan cara diskusi / prelab
dengan dosen / KoAss.

II. PADA SAAT PRAKTLKUM


a. Praktikan harus melakukan praktikum sesuai dengan waktu dan materi yang
telah ditentukan
b. Mengecek kesesuaian peralatari yang telah dipinjam dengan yang tertera
pada bon alat
c. Mencuci peralatan yang akan digunakan
d. Di meja tidak boleh rnernbawa buku panduan praktikum, hanya lembaran
kertas berupa diagram alur
e. Tidak boleh bercanda gurau dan bersuara keras
f. Apabila meninggalkan ruangan harus seizin KoAss / dosen
g. Praktikan harus menjaga kebersihan dan ketenangan laboratorium
h. Bekerja dengan teliti, mencatat dengan baik data-data yang diperlukan pada
lembar laporan sementara
i. Tidak boleh mengulang percobaan yang gagal tanpa seizin dan KoAss /
dosen
j. Apabila mengalarni kesulitan harap rnenghubungi KoAss / dosen
k. Tutup kembali bot zat yang telah digunakan
l. Tidak dibenarkan membawa botol zat ke tempat lain

III. SETELAH PRAKTIKUM


a. Membersihkan meja dan alat yang telah dipakai serta melaporkan kepada
Ko Ass
b. Membersihkan lantai dan mengembalikan alat yang telah dipinjam
c. Mengganti alat yang rusak atau pecah paling lambat 2 minggu setelah
kejadian
d. Mempersiapkan diri untuk poslab pada Ko Ass / dosen dengan membawa
laporan senentara yang berisi data hasil percobaan

5
e. Setiap praktikan menyiapkan laporan praktikum sebagai berikut:
1. Diketik rapi di atas kertas ukuran A-4 dengan margin kiri 4 cm, kanan :
3 cm, atas dan bawah 3 cm, dengan spasi 2 serta tidak boleh ada coretan
stipo
2. Dilampiri dengan laporan sementara yang telah ditanda tangani oleh Ko
Ass / dosen dan dilampiri dengan alur kerja yang telah disetujui
(ditandatangani) KoAss/dosen
3. Ditulis dengan sesuai dengan format yang telah ditentukan
4. Diserahkan selambat-lambatnya 1 hari sebelum praktikum berikutnya.
5. Apabila tidak menyerahkan maka tidak diperkenankan mengikuti
kegiatan praktikum selanjutnya
f. Praktikum dinyatakan selesai, apabila praktikan:
1. Telah melakukan semu percobaan
2. Telah menyelesaikan laporan praktikum
3. Telah menyelesaikan persoalan alat-alat yang dipakai yang menjadi
tanggung jawabnya

V. EVALUASI PRAKTIKUM
Evaluasi praktikum didasarkan pada beberapa tahapan penilaian yang terdiri
dari:
A. Diskusi sebelum praktikum (20%)
B. Rraktikum harian (30%)
C. setelah praktikum (20%)
D. Laporan praktikum (30%)

6
PERCOBAAN 1

A. Judul : Inversi gula

B. Tujuan
Menentukan orde reaksi dan reaksi inversi gula menggunakan polarimeter

C. Alat dan Bahan


Alat: Bahan
Polarimeter dan komponennya Larutan gula 10%
Gelas ukur 25 ml Aquades
Gelas kimia Larutan HCl 2 N
Stopwatch

D. Cara kerja
1. Siapkan apparatus polarimeter
2. Keluarkan tabung (kuvet) dari dalam bak polarimeter untuk dilakukan
pencucian sebersih mungkin dan penting untuk dikeringkan. Agar supaya
bersih sehingga dimungkinkan kesalahan terjadi mungkin, malah lebih baik
tabung (kuvet) dibilas dengan pelarut yang akan dipakai sebagai pelarut zat
optis aktif yang akan dianalisis.
3. Untuk mendapatkan hasil yang akurat, praktikan harus banyak berlatih
mengisi tabung dan dijamin tidak terjadi adanya gelembung udara di dalam
tabung.
4. Penentuan titik nol pelarut (yang dalam hal inversi gula adalah air)
a. Isilah kuvet dengan air dan masukkan ke dalam bak polarimeter
b. Bacalah skala
5. Pengukuran sudut putar jenis sampel
a. Keluarkan tabung sampel, kosongkan dan isi lagi dengan sampel yang
akan diukur sudut putarnya (larutan gula 10%).

7
b. Sudut putar yang dapat diamati bagi larutan gula 10% itu adalah
perbedaan skala antara pengukuran titik nol air dan sudut putar larutan
gula 10%.
c. Sudt putar jenis dapat dihitung:
= putaran yang diamati
Panjang abung dalam dm x kadar (gram per ml)
6. Pengukuran sudut putar sampel dan waktu ke waktu
a. Keluarkan tabung sampel, kosongkan dan isi lagi dengan larutan yang
dibuat dengan cara mencampur 25 ml larutan gula dengan 10 ml HCl 2 N
b. Penentuan sudut putar dapat dilakukan dengan cara seperti di atas.
Lakukan pemgamatan sudut putar ini dari waktu ke waktu : 5, 10, 15, 20,
25, 30, 35, 40, 45, 50, 55, 60 menit dan setelah 24 jam

E. Tugas
1. Gambarkan grafik hubungan antara ln terhadap waktu (t). Gambarkan
grafik hubungan antara In [ gula ] terhadap waktu. Bandingkan kedua grafik
tersebut? Hitung juga harga k berdasar kedua grafik tersebut?
2. Tentukan orde reaksi terhadap gula, dan tuliskan persamaan laju inversi
gula ini. Tuliskan rumus tetapan laju k bagi inversi gula ini, dengan
menampilkan besaran besaran yang berupa sudut putar

F. Pertanyaan
1. Apa fungsi penambahan larutan HCl?
2. Berikan sedikitnya 3 contoh zat optis selain gula dan berapa sudut putarnya
berdasarkan kajian pustaka dan pengamatan anda?
3. Berapa sudut putar larutan sukrosa, larutan glukosa, dan larutan fruktosa
berdasarkan kajian pustaka anda?

G. Referensi
Janz, George J. et at. (1956). Laboratory Manual of Physical Chemistry. New
York: John Wiley and Sons, Inc

8
Endah. Soepi dan Suyono. 1990. Kinetika Kiniia. Surabaya: University Press
IKIP Surabaya

Laidler, Keith. J and Meisler, John H. 1982. Physical chemistry. California:


The Benjamin / Cuming Publishing Company, Inc

9
PERCOBAAN 2

A. Judul : Penentuan Orde Reaksi Pada Laju Ketengikan Minyak Kelapa


Sawit dengan Metode Titrasi lodometri

B. Tujuan:
1. Mengetahui besarnya bilangan peroksida pada minyak kelapa sawit
2. Mengetahui capa penentuan ketengikan minyak kelapa sawit
3. Mengetahui orde reaksi pada proses ketengikan ininyak kelapa sawit

C. Alat dan Bahan


Alat: Bahan:
Gelas Kimia Minyak Kelapa Sawit
Gelas Ukur Asam Asetat Glasial
Erlenmeyer Larutan Na2S2O3 0,1 M
Buref Aquades
Kaki Tiga dan Kasa Kloroform
Corong Ki jenuh
Amilum 1 %
D. Cara Kerja
1. Tahap perlakuan sampel
a. Sampel diambil 25 mL
b. Dididihkan dengan lama pemanasan 15, 30, 45, 60 menit dan waktu tidak
terhingga (selama 2 jam)
c. Membiarkan di tempat terbuka
2. Tahap penentuan bilangan peroksida
a. Menimbang 1 gram sampel (gunakan timbangan manual Ohauss) dari
masing-masing pemanasan
b. Menambahkan 3,6 mL asam asetat glasial dengan 2,4 mL klorofonn
c. Menambahkan 2 tetes larutan Kl jenuh
d. Campuran didiamkan selama 1 menit dengan sewaktu-waktu digoyang
e. Menambahkan 6 mL aquades

10
f. Menambahkan 2 tetes amilum 1 %
g. Menitrasi canipuran tersebut di atas dengan larutan Na 0,1 M
3. Titrasi blanko
a. Memasukkan 3,6 mL asam asetat glasial dengan 2,4 mL kloroform ke
dalam erlenmeyer
b. Menambahkan 2 tetes larutan KI jenuh
c. Campuran didiamkan selama 1 menit dengan sewaktu-waktu digoyang
d. Menambahkan 6 mL aquades
e. Menambahkan 2 tetes amilum 1 %
f. Menitrasi campuran tersebut di atas dengan larutan Na2S2O3 0,1 M sampai
warna biru hilang

E. Referensi
Atkins, P.W. 1986. Physical Chemistry, 3rd Ed. Oxford University Press

Castelan, G.W. 1983. Physical Chemistry, 3rd Ed. Amsterdam: Addison Wesley
PublishingCirnipany.

Day, R.A. Jr and Underwood, A.L. 19S6. Kimia Analisis Kuan Jakarta:

Laidler, Keith. i 4eis1er, John FL 1982. Physical Chemistry. California: The


Benjamin I CumingPublishh Company. Inc

11
PERCOBAAN 3

A. Judul: Kinetika Rekasi Saponifikasi Etil Asetat

B. Tujuan :
1. Untuk memberikan gambaran bahwa reaksi penyabunan hidroksida adalah
reaksi orde dua
2. Menentukan konstanta kecepatan reaksi pada reaksi tersebut

C. Alat dan Bahan


Alat: Bahan.:
Corong kaca Etil Asetat 0,02 N
Stopwatch Indikator pp
Gelas kimia. Larutan NaOH 0,02 N
Erlenmeyer Aquades
Buret Larutan HC1 0,02 N
Statif dan kiem
Gelas ukur
Termometer

D. Cara kerja
1. Sediakan 125 ml larutan etil asetat dengan konsentrasi 0,02 N
2. Sediakan kurang lebih 100 ml larutan NaOH 0,02 N. Konsentrasi kedua
larutan ini harus diketahui dengan tepat
3. Kedua labu ini diletakkan dalam thermostat untuk mencapai suhu yang
sama. Sementara itu pipet 10 ml larutan HCl 0,02 N; masukkan ke dalam 7
buah erlenmeyer
4. Bila larutan NaOH dan larutan etil asetat telah mencapai suhu thermostat,
maka larutan etil asetat dicampurkan dengan cepat pada larutan NaOH dan
dikocok dengan baik. Jalankan stopwatch pada saat kedua larutan itu
bercampur

12
5. Tiga menit setelah reaksi dimulai pipet 5 ml dan campuran reaksi dan
masukkan ke dalam salah satu labu yang berisi 10 ml larutan HCl. Aduk
dengan baik dan segera titrasi kelebihan HCl dengan larutan standar NaOH
0,02 N. Titrasi hendaknya dilakukan secepat mungkin
6. Lakukan pengambilan ini seperti pengerjaan 5 pada menit ke 8, 15, 25,
40, dan 65
7. Sisa campuran dibiarkan selama kurang lebih 2 hari atau lakukan
pemanasan agar reaksi sempurna. Setelah didinginkan lakukan langkah 5

E. Pertanyaan
1. Kenyataan apakah yang membuktikan bahwa reaksi penyabunan etil asetat
ini adalah reaksi orde dua?
2. Apakah perbedaan antara orde reaksi dengan kemolekulan reaksi?
3. Apakah yang mempengaruhi laju reaksi? Jelaskan!
4. Apakah yang dimaksud dengan tetapan laju reaksi?

F. Referensi
Daniel et at. 1970. Experimental Physical Chemistry, 7 th Ed.: New York: Mc
Graw Hill.

Findly. 1976. Practical Physical Chemistry, 8th Ed.

Shoemaker et al. 1-996. Experiments in Physical Chemistry, 6th Ed. New


York: Mc Graw-Hili.

13
PERCOBAAN 4

A. Judul: Pengaruh Katalis Ammonium Molibdat dalam Reaksi Kalium


lodida dan Hidrogen Peroksida

B. Tujuan :
Untuk mengetahui pengaruh katalis ammonium molibdat dalam reaksi kalium
iodida dan hidrogen peroksida

C. Alat dan Bahan


Alat: Bahan:
Gelas ukur 10 ml Larutan Kalium lodida 0,5 M
Stopwatch Larutan AsamSulfat 0,5 M
Tabung reaksi Larutan H2O2 10 M (30%)
Labu ukur 50 ml Larutan Ammonium Molibdat
Larutan Kanji

D. Cara kerja
1. Pengenceran
a. Encerkan 10 tetes larutan H2O2 10 M (30%) dengan air sampai 50 ml
b Encerkan 2 tetes larutan Kalium lodida 0,5 M dengan air sampai 10 ml
c. Encerkan 2 tetes larutan Ammonium Molibdat dengan air sampai 10 ml
2 Siapkan dua tabung reaksi
3. Pada tabung reaksi 1 teteskan berturut-turut:
a. 1 tetes larutan asam sulfat
b. 2 tetes larutan kanji
c. 1 tetes larutan H2O2 encer
d. 5 tetes aquades
e. 1 tetes larutan ammonium molibdat
f .1 tetes larutan kalium iodidat
4. Pada tabung reaksi II teteskan berturut-turut:
a. 1 tetes larutan asam sulfat

14
b. 2 tetes larutan kanji
c. 1 tetes larutan H2O2 encer
d. 5 tetes aquades
e. 1 tetes larutan kalium iodida
5. Catat waktu yang diperlukan mulai dari penambahan KI sampai timbulnya
warna biru pada kedua tabung reaksi

F. Referensi
Bird Tony. 1987. Kimia Fisik untuk Universitas. Jakarta: PT. Gramedia

Bird Tony. 1987. Penuntun Praktikum Kimia Fisik untuk Universitas. Jakarta:
PT. Gramedia

Endah. So dan Suyono. 1990. Kinetika. Kimia. Su U Press IKIP Surabaya

Laidler, Keith. J and Meisler, John H. 1982. Physical Chemistry. California:


The Benjamin / Cuming Publishing Company, Inc

15
PERCOBAAN 5A

A. Judul : Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah

B. Tujuan
Menentukan orde reaksi dan hidrolisis etil asetat dalam suasana asam lemah

C. Alat dan Bahan


Alat: Bahan:
Erlenmeyer Asam asetat 0,5 M
Stopwatch NaOH 0,2 M
Gelas ukur Es batu
Gelas kimia Indikator pp
Buret dan statif etil asetat 2 M

D. Cara kerja
1. Memasukkan ke dalam erlenmeyer, asam asetat 0,5 M sebanyak 50 ml dan
45 ml air (beri tanda A)
2. Meletakkan erlenmeyer tersebut pada suhu ruang selama 15 menit
3. Meletakkan pula erlenmeyer B yang berisi 20 ml etil asetat pada suhu ruang
selama l5 menit
4. Mengambil dari erlenineyer B, 5 ml etil asetat dan menuangkan ke dalam
erlenmeyer A kemudian aduk campuran tersebut.
5. Selang 5 menit dan pencampuran, mengambil 10 ml campuran tadi dan
masukkan dalam erlenmeyer C yang benisi 50 ml aquades. Erlenmeyer C
ini sebelumnya telah diletakkan dalam pendingin es
6. Menitrasi dengan segera campuran dalam Erlenmeyer C dengan
menggunakan NaOH 0,2M
7. Mengulangi langkah 5 dengan selang waktu 10, 20, 30, 50, 100 menit
8. Larutan yang tersisa dalam Erlenmeyer A dibiarkan beberapa hari lamanya
untuk dititrasi guna penentuan titik akhir proses hidrolisis

16
E. Referensi
Endah. Soepi dan Suyono. 1990. Kinetika Kimia. Surabaya: University Press
IKIP Surabaya

Laidler, Keith. J and Meisler, John H. 1982. Physical Chemistry. California:


The Benjamin / Cuming Publithing Company, Inc

17
PERCOBAAN 5B

A. Judul : Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Kuat

B. Tujuan:
Menentukan orde reaksi dan hidrolisis etil asetat dalam suasana asam lemah

C. Alat dan Bahan


Alat: Bahan:
Erlenmeyer Etil asetat
Stopwatch NaOH 0,2 M
Gelasukur Es batu
Gelas kimia Indikator pp
Buret dan statif Larutan HCl 0,5 M

D. Cara kerja
1. Memasukkan ke dalam erlenmeyer, HC1 0,5 M sebanyak 50 ml dan 45 ml
air (beri tanda A)
2. Meletakkan erlenmeyer tersebut pada suhu ruang selama 15 menit
3. Meletakkan pula erlenmeyer B yang berisi 20 ml etil asetat pada suhu ruang
selama l5 menit
4. Mengambil dari erlnmeyer B, 5 etil asetat dan menuangkan ke dalam
erlenmeyer A kemudian aduk campuran tersebut.
5. Selang 5 menit dari pencampuran mengambil 10 ml campuran tadi dan
rnasukkan dalam erlenmeyer C yang berisi 50 ml aquades. Erlenmeyer C ini
sebelumnya telah diletakkan dalam pendingin es
6. Menitrasi dengan segera campuran dala Erlenmeyer C dengan menggunakan
NaOH 0,2 M
7. Mengulangi langkah 5 dengan selang waktu 10, 20, 30, 50, 100 menit
8. Larutan yang tersisa dalam Erlenmeyer A dibiarkan beberapa hari lamanya
untuk dititrasi guna penentuan titik akhir proses hidrolisis

18
E. Pertanyaan
Jika dililhat dari hasil percobaan apa yang membedakan antara percobaan 3A
dan percobaan 3B? Berikan penjelasan dan kaitkan dengan kajian pustaka
anda!

F. Referensi
Endah. Soepi dan Siryc 1990. Kinetika : University Press IKIP Surabaya

Laidler, Keith. J and 1A isler, John H. l982 Chemistry. California: The


Benjamin/Cuming Publishing

19
PERCOBAAN 6A

A. Judul : Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat

B. Tujuan
1. Mempelajari pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
2. Menentukan orde reaksi

C. Alat dan Bahan


Alat: Bahan:
Gelas kimia 100 ml Larutan Na 0,1 M
Gelag ukur 10 ml Larutan H 0,5 M
Stopwatch

D. Cara kerja
1. Buatlah campuran volume zat pereaksi seperti Tabel 1. Campurkan dahulu
Larutan Na2S2O3 dan air sebelum menambahkan Larutan asam sulfat dalam
gelas kimia.
2. Letakkan gelas kimia di atas tanda silang
3. Nyalakan stopwatch ketika asam mulai ditambahkan. Jika sudah diperoleh
larutan dengan kekeruhan yang konstan maka sesegera mungkin
menghentikan stopwatch. Catat hasil pada Tabel 1. .
4. Ulangi percobaan seperti pada Tabel 2, dimana volume larutan Na dibuat
tetap dan volume asam sulfataya diubah

E. Data Pengamatan
Tabel 1
volume (ml)
Volume (ml) Waktu Kekeruhan
Na2S2O3 Air Jml.
H2SO4 (detik)
0,1 M Volume
5 10 - 10
5 7,5 2,5 10
5 5 5 10

20
Tabel 2
volume (ml)
Volume (ml) Waktu Kekeruhan
H2SO4 Air Jml.
Na2S2O3 (detik)
0,5 M Volume
5 10 - 10
5 7,5 2,5 10
5 5 5 10

F. Pertanyaan
Apakah orde reaksi sama dengan kemolekulan reaksi? Mengapa? (kaitkan
dengan hasil percobaan anda)

G. Referensi
Bird Tony. 1987. Kimia Fisik untuk Universitas. Jakarta: PT. Gramedia

Bird Tony. 1987. Penuntun Praktikum Kirnia Fisik untuk Universitas. Jakarta:
PT. Gramedia

Endah. Soepi dan Suyono. 1990. Kinetika Kimia. Surabaya: University Press
IKIP Surabaya

Laidler, Keith. J and Meisler, John H. 1982. Physical Chemistry. California:


The Benjamin I Cuming Publishing Company, Inc

21
PERCOBAAN 6B

A. Judul : Reaksi antara Magnesium dan Asam Ktorida

B. Tujuan
1. Mempelajari pengaruh korisentrasi terhadap laju reaksi
2. Menentukan orde reaksi

C. Alat dan Bahan


Alat: Bahan
Erlenmeyer 100 ml Pita Mg
Gelas ukur 25 ml Larutan HC1 2 N
Stopwatch
Kertas gosok/amplas

D. Cara kerja
1. Bersihkan pita Mg dengan kertas gosok/amplas dan potong dalam 16
potongan setiap
2. Masukkan pita Mg sepanjang 1 cm ke dalam Erlenmeyer yang berisi 25
ml larutan HCI 2 N dan segera catat waktunya dengan stopwatch
3. Sekali-kali goyangkan Erlenmeyer agar magnesium tetap dalam keadaan
gerak
4. Hentikan stopwatch segera setelah Mg larut total
5. Ulangi percobaan ini dengan memasukkan lagi sepotong pita Mg (1 cm)
yang lain ke dalam larutan asam yang sama
6. Ulangi langkah 2-5 dengan konsentrasi HCl 1,8 N; 1,6 N; 1,4; N 1,2 N;
1,0 N; 0,8N; dan0,6N
7. Lakukan setiap konsentrasi 2 x dengan volume yang sama

E. Pertanyaan
1. Apa sebabnya setiap percobaan dapat diulangi dalam larutan yang sama
(pemasukan pita Mg untuk kedua kalinya)?

22
2. Efek apa yang akan terjadi pada laju reaksi, apabila sebagai gantinya pita
Mg 1 cm, digunakan pita Mg yang panjangnya 2 cm?
3. Apakah orde reaski sma dengan kemolekulan reaksi? Mengapa? (kaitkan
dengan hasil percobaan anda)

F. Referensi
Bird Tony. 1987. Penuntun Praktikum Kimia Fisik untuk Universitas. Jakarta:
PT. Gramedia

Endah. Soepi dan Suyono: 1990. Kinetika Kimia. Surabaya: University Press
IKIP Surabaya

Laidler, Keith. J and Meisler, John H. 1982. Physical Chemistry. California:


The Benjamin / Curning: Publishing Company, Inc

23
Format Laporan Resmi

I Judul Percobaan
II. Hari/Tanggal Percobaan: (Isi mulainva percobaan dilakukan)
III Selesai Percobaan (isi tanggal selesainya percobaan)
IV Tujuan Percobaan: Jelaskan maksud percobaan yang anda lakukan
V Tinjauan Pustaka Uraikan secara singkat tinjauan pustaka yang melandasi
percobaan dengan menyebutkan sumber pustakanya.
VI Cara Kerja: Sajikan dalam bentuk diagram alur
VII Hasil Pengamatan
Uraikan hasil pengamatan anda sesuai dengan laporan sementara, sajikan dalam bentuk
tabel dan grafik (jika ada)
VIII Analisis Data/Perhitungan/ Persamaan Reaksi yang Terlibat
Analisislah hasii pengamatan anda dan tulislah semua reaksi-reaksi yang terlibat di
dalamnya dan perhitungannya.
IX Pembahasan
Bahaslah hasil percobaan anda dengan mengacu pada teori yang telah diuraikan pada
tinjauan pustaka. Beberapa hal yang perlu dibahas adalah: penjelasan tentang mengapa
terjadi perubahan (reaksi), apa fungsi penambahan zat kesesuaian antara teori dengan
hasil percobaan persamaan reaksi perhitungan, dll.
IX Kesimpulan
Jelaskan beberapa hal yang dapat disimpulkan dan percobaan yang anda lakukan
dengan mengingat maksud percobaannya.
X Jawaban Pertanyaan
Jawablah pertanyaan. Tugas laporan jika ada.
XI Daftar Pustaka
Uraikan buku yang diacu untuk membuat laporan praktikum.
Penulisan daftar pustaka mengikuti aturan:
Nama Penulis, Tahun penerbitan, Judul Buku, Jilid, Edisi, Penerbit, Kota penerbit,
halaman yang diacu.
Surabaya,..
Mengetahui Praktikan,
Dosen/ Asis ten Pembimbing

() ()

24

Anda mungkin juga menyukai