2. Flavonoid
Fenolik merupakan senyawa yang banyak ditemukan pada
tumbuhan, fenolik memiliki cincin aromatik dengan satu atau lebih gugus
hidroksil (OH) dan gugus-gugus lain penyertanya. Senyawa ini diberi
nama berdasarkan senyawa induknya, fenol. Senyawa fenol kebanyakan
memiliki gugus hidroksi lebih dari satu sehingga disebut polifenol. Fenol
biasanya dikelompokkan berdasarkan jumlah atom karbon. Pada
kerangka penyusunnya kelompok terbesar senyawa fenolik adalah
flavonoid, merupakan senyawa yang secara umum dapat ditemukan pada
semua jenis tumbuhan (Harbone, 1980)
Flavonoid merupakan metabolit sekunder yang paling beragam dan
tersebar luas, namun saling berkaitan karena alur biosintesis yang sama.
Sekitar 5-10% metabolit sekunder tumbuhan adalah flavonoid, dengan
struktur kimia dan peran biologi yang sangat beragam.Senyawa ini
dibentuk dari jalur shikimate dan fenilpropanoid, dengan beberapa
alternatif biosintesis.Flavonoid banyak terdapat dalam tumbuhan hijau
(kecuali alga), khususnya tumbuhan berpembuluh. Falvonoid sering
terdapat sebagai glikosida, golongan terbesar flavonoid berciri
mempunyai cincin piran yang menghubungkan rantai tiga karbon dengan
salah satu dari cincin benzene. Efek flavonoid terhadap macam-macam
organism sangat banyak macamnya dan dapat menjelaskan mengapa
tumbuhan yang mengandung flavonoid dipakai dalam pengobatan
tradisional. Flavonoid tertentu merupakan komponen aktif tumbuhan
yang digunakan secara tradisional untuk mengobati gangguan hati.
3. Saponin
4. Steroid
Steroid atau triterpenoid adalah suatu kelompok senyawa yang
memiliki kerangka dasar siklopentanoperhidrofenantrena, dalam bentuk
empat cincin terpadu. Senyawa ini memiliki beberapa kegunaan bagi
tumbuhan yaitu sebagai pengatur pertumbuhan (misal dari kelompok
seskuiterpenoid, absin dan giberelin). Karotenoid sebagai pewarna dan
memiliki peran penting dalam membantu proses fotosintesis. Kegunaan
dalam bidang farmasi digunakan sebagai bahan baku atau simplisia
pembuatan obat (Tim Dosen Kimia Organik, 2017)
Steroid merupakan senyawa yang memiliki kerangka dasar
triterpena asiklik. Ciri umum steroid ialah sistem empat cincin yang
tergabung. Cincin A, B dan C beranggotakan enam atom karbon, dan
cincin D beranggotakan lima. Steroid adalah senyawa organik lemak sterol
tidak terhidrolisis yang dapat dihasil reaksi penurunan dari terpena atau
skualena. Steroid merupakan kelompok senyawa yang penting dengan
struktur dasar sterana jenuh dengan 17 atom karbon dan 4 cincin. Senyawa
yang termasuk turunan steroid, misalnya kolesterol, ergosterol,
progesteron, dan estrogen. Pada umunya steroid berfungsi sebagai hormon.
Steroid mempunyai struktur dasar yang terdiri dari 17 atom karbon yang
membentuk tiga cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana.
Perbedaan jenis steroid yang satu dengan steroid yang lain terletak pada
gugus fungsional yang diikat oleh ke-empat cincin ini dan tahap oksidasi
tiap-tiap cincin.
5. Terpenoid