LARUTAN ELEKTROLIT
KIMIA SMA KELAS X SEMESTER 2
Nam :
a
No. :
Absen
Kela :
s
Kelompo :
k
Anggot :
a 1.
2.
3.
4.
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat-Nya, maka
Penuntun Praktikum Larutan Elektrolit ini dapat disusun dengan baik. Penuntun
Praktikum Larutan Elektrolit ini disusun berdasarkan kebutuhan percobaan-
percobaan Kimia kelas X SMA .
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
TATA TERTIB PERATURAN PRAKTIKUM......................................................1
A. Kehadiran......................................................................................................1
B. Tugas Sebelum Praktikum............................................................................1
C. Pelaksanaan Praktikum.................................................................................2
D. Keamanan dan Kebersihan............................................................................2
E. Laporan Praktikum........................................................................................3
F. Penggatian Peralatan.....................................................................................3
PENGETAHUAN POKOK LABORATORIUM KIMIA.......................................4
MSDS (MATERIAL SAFETY DATA SHEET).....................................................6
HAZARD.................................................................................................................9
LARUTAN ELEKTROLIT...................................................................................17
A. Tujuan Praktikum........................................................................................17
B. Dasar Teori..................................................................................................17
C. Alat dan Bahan............................................................................................18
D. Prosedur kerja.............................................................................................18
E. Tabel Pengamatan.......................................................................................19
F. Pertanyaan...................................................................................................19
REFERENSI..........................................................................................................21
i
TATA TERTIB PERATURAN PRAKTIKUM
A. Kehadiran
1. Siswa harus berada di laboratorium tepat waktu
2. Siswa yang terlambat 10 menit tanpa alasan yang sah dianggap absen
dan tidak diizinkan melakukan praktikum
3. Jika berhalangan datang karena sakit atau sebab lain, harus segera
melaporkan kepada guru yang bersangkutan dengan membawa surat
keterangan yang berlaku.
1
C. Pelaksanaan Praktikum
1. Sebelum melakukan praktikum. Siswa harus mengikuti ujian tertulis
atau pretest tentang praktikum yang akan dilakukan selama lebih
kurang 10 menit
2. Guru akan membantu praktikum jika terdapat kesulitan dalam
memahami hal yang akan dipraktikumkan
3. Semua data pengamatan dicatat dalam buku jurnal praktikum dan
salinannya pada kertas pengamatan diserahkan pada guru
4. Setelah praktikum selesai, siswa memperlihatkan buku jurnal
praktikumnya pada guru. Guru memeriksa data yang diperoleh dan
memberi paraf
2
E. Laporan Praktikum
1. Laporan setiap percobaan yang dilakukan harus ditulis pada kertas
kuarto jenis HVS polos
2. Susunan laporan praktikum adalah sebagai berikut:
i. Tujuan Percobaan
ii. Teori
iii. Alat dan bahan yang digunakan
iv. Cara kerja secara singkat dan boleh dalam bentuk diagram
v. Data pengamatan
vi. Pembahasan, yaitu hubungkan data yang diperoleh dengan teori
yang anda tulis
vii. Kesimpulan
viii. Jawaban pertanyaan
ix. Daftar Pustaka
3. Pada cover laporan harus dicantumkan
i. Judul praktikum
ii. Nama, Nomor absen, Kelompok
iii. Tanggal Percobaan
iv. Nama Guru yang membimbing praktikan
4. Laporan setelah diserahkan pada guru, seminggu setelah percobaan
dan tidak dibenarkan laporan diketik.
F. Penggatian Peralatan
Siswa harus mengganti peralatan yang rusak/pecah (baik disengaja
atau tidak) dengan jenis alat yang sama dan menunjukkan kwitansi
pembelian tersebut.
3
PENGETAHUAN POKOK LABORATORIUM KIMIA
4
15. Jika memanaskan zat di dalam tabung reaksi, jangan menghadapkan mulut
tabung ke badan sendiri atau ke orang lain 16. Jika menggunakan zat-zat
yang menimbulkan uap atau gas yang berbahaya bagi kesehatan, lakukan
didalam lemari asap atau diluar laboratorium
16. Gunakanlah penjepit atau serbet untuk memegang bejana yang berisi zat
yang baru dipanaskan. Alat gelas dalam keadaan panas atau dingin tidak
tampak bedanya, dan alat gelas yang panas lambat menjadi dingin. Oleh
karena itu berhati-hatilah jika melakukan pemanasan
17. Jika memasukkan termometer atau pipa kaca ke dalam lubang sumbat
karet, basahi dahulu alat kaca itu dengan air. Pegang bagian yang dekat
pada ujung yang akan dimasukkan kedalam lubang sumbat karet dengan
sepotong kain. Masukkan alat kaca itu dengan gerakan memutar
18. Jangan membuang sampah (zat padat, kertas, kapas, batang korek api, dan
sebagainy) di lantai atau di bak air yang dapat menyumbat saluran
pembungan air. Buanglah sampah ditempat yang telah disediakan
19. Pada akhir praktikum hendaklah:
a) Semua alat yang telah dipakai harus dibersihkan dan disimpan di
tempatnya
b) Jika ada kerusakan dan kehilangan, harus segera dilaporkan kepada
guru
c) Botol-botol zat harus dikembalikan ke tempatnya
d) Air dan kran gas diperiksa apakah sudah ditutup atau belum, dan
kemudian meja dibersihkan dan tangan dicuci
5
MSDS (MATERIAL SAFETY DATA SHEET)
6
ngalir beberapa menit
bungi dokter bila tidak ada perbaikan
7
Nama Produk : SUCROSE
8
HAZARD
Simbol Keterangan
Nama : Irritant
Lambang : Xi
Arti : Bahan yang dapat menyebabkan iritasi, gatal-
gatal dan dapat menyebabkan luka bakar pada
kulit.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit.
Contoh : NaOH, C6H5OH, Cl2
Nama : Harmful
Lambang : Xn
Arti : Bahan yang dapat merusak kesehatan tubuh
bila kontak langsung dengan tubuh atau melalui
inhalasi.
Tindakan : Jangan dihirup, jangan ditelan dan
hindari kontak langsung dengan kulit.
Contoh :Etilenglikol, Diklorometan.
Nama : Toxic
Lambang : T
Arti : Bahan yang bersifat beracun, dapat
menyebabkan sakit serius bahkan kematian bila
tertelan atau terhirup.
Tindakan : Jangan ditelan dan jangan dihirup,
hindari kontak langsung dengan kulit.
Contoh : Metanol, Benzena.
9
Nama : Very Toxic
Lambang : T+
Arti : Bahan yang bersifat sangat beracun dan lebih
sangat berbahaya bagi kesehatan yang juga dapat
menyebabkan sakit kronis bahkan kematian.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan tubuh
dan sistem pernapasan.
Contoh : Kalium sianida, Hydrogensulfida,
Nitrobenzene dan Atripin.
Nama : Corrosive
Lambang : C
Arti : Bahan yang bersifat korosif, dapat merusak
jaringan hidup, dapat menyebabkan iritasi pada
kulit, gatal-gatal dan dapat membuat kulit
mengelupas.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit
dan hindari dari benda-benda yang bersifat logam.
Contoh : HCl, H2SO4, NaOH (>2%)
Nama : Flammable
Arti : Bahan kimia yang mempunyai titik nyala
rendah, mudah terbakar dengan api bunsen,
permukaan metal panas atau loncatan Bungan api.
Tindakan : Jauhkan dari benda-benda yang
berpotensi mengeluarkan api.
Contoh : Minyak.
1
Nama : Highly Flammable
Lambang : F
Arti : Mudah terbakar di bawah kondisi atmosferik
biasa atau mempunyai titik nyala rendah (di bawah
21°C) dan mudah terbakar di bawah pengaruh
kelembapan.
Tindakan : Hindari dari sumber api, api terbuka
dan loncatan api, serta hindaripengaruh pada
kelembaban tertentu.
Contoh : Aseton dan Logam natrium.
Nama : Explosive
Lambang : E
Arti : Bahan kimia yang mudah meledak dengan
adanya panas atau percikan bunga api, gesekan
atau benturan.
Tindakan : Hindari pukulan/benturan, gesekan,
pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan
tanpa oksigen atmosferik.
Contoh : KClO3, NH4NO3, TrinitroToluena (TNT).
1
Nama : Oxidizing
Lambang : O
Arti : Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat
menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan
panas saat kontak dengan bahan organik dan bahan
pereduksi.
Tindakan : Hindarkan dari panas dan reduktor.
Contoh : Hidrogen peroksida, Kalium perklorat.
1
Nama : Flammable Gas
Arti : Simbol pengaman yang digunakan pada
tempat penyimpanan material gas yang mudah
terbakar.
Tindakan : Jauhkan dari panas atau percikan api.
Contoh : Acetelyne, LPG, Hydrogen.
Nama : Oxidizer
Arti : Material yang mudah menimbulkan api
ketika kontak dengan material lain yang mudah
terbakar dan dapat menimbulkan ledakan.
Contoh : Calcium hypochlorite, Sodium peroxide,
Ammonium dichromate.
1
Nama : Organic Peroxide
Arti : Merupakan simbol keamanan bahan kimia
yang digunakan dalam transportasi dan
penyimpanan peroksida organik.
Contoh : Benzol peroxide, Methyl ethyl ketone
peroxide, Dicetyl perdicarbonate.
Nama : Poison
Arti : Simbol yang digunakan
pada transportasi dan penyimpanan bahan-bahan
yang beracun (belum tentu gas).
Contoh : Cyanohydrin, Calcium cyanide, Carbon
tetrachloride.
1
Nama : Harmful
Arti : Bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh.
Tindakan : Jauhkan dari makanan atau minuman.
Contoh : Acrylamide, Amonium fluorosilicate,
Chloroanisidines.
Nama : Radioactive
Arti : Bahan yang mengandung material atau
kombinasi dari material lain yang dapat
memancarkan radiasi secara spontan.
Contoh : Uranium, 90Co, Tritium.
1
Nama : Marine Pollutant
Arti : Polutan laut.
Tindakan : Tidak membuang limbah ke saluran air
atau sungai yang mengalir ke laut.
1
LARUTAN ELEKTROLIT
A. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu:
1. Terampil merangkai alat uji daya hantar listrik
2. Dapat melakukan pengmatan gejala hantaran arus listrik pada beberapa
larutan
3. Dapat membedakan antara larutan elektrolit dan nonelektrolit
4. Dapat menjelaskan pengertian larutan elektrolit dan nonelektrolit.
B. Dasar Teori
Larutan adalah campuran homogen antara pelarut dan zat terlarut.
Contohnya larutan gula dan larutan garam, pada larutan gula, gula adalah
zat terlarut dan air adalah pelarut. Sedangkan pada larutan garam, zat
terlarutnya adalah garam dan air adalah pelarutnya. Apabila kita berbicara
tentang larutan, banyak orang berpikir bahwa larutan hanya berwujud cair,
padahal tidak demikian. Larutan pun ada yang berwujud gas dan padat.
Udara yang kita hirup adalah contoh larutan yang berwujud gas, gas
nitrogen (78%) adalah pelarutnya sedangkan gas O 2 , CO2 , adalah zat
terlarutnya. Paduan logam seperti kuningan (larutan Zn dalam Cu)
merupakan contoh larutan yang berwujud padat.
1
Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik sedangkan
larutan non elektrolit tidak? Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dapat
menghantarkan listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak
bebas. Ion-ion itu lah yang menghantar arus listrik dalam larutan.
D. Prosedur kerja
1. Rangkai alat uji elektrolit sederhana seperti pada gambar berikut.
1
2. Ambil masing-masing 100 ml larutan yang akan diuji daya hantar
listriknya dan masukkan ke dalam gelas kimia
3. Uji daya hantar listrik larutan uji dengan menggunakan rangkaian alat
penguji elektrolit dengan cara mencelupkan elektroda (paku) ke dalam
larutan.
4. Amati perubahan yang terjadi dan apakah lampu menyala, dan lihat
perubahan di sekitar elektroda (amati ada tidaknya gelembung di
sekitar elektroda). Bersihkan lagi elektroda dengan mencelupkannya
ke dalam aquades dan keringkan dengan tissu
5. Dengan cara yang sama, ujilah daya hantar larutan lain yang tersedia!
E. Tabel Pengamatan
Pengamatan Keterangan
No Larutsn Gelembung Non Elektrolit Elekrolit
Lampu
gas* elektrolit lemah kuat
1 Air sumur Padam tidak ada √
2 Air garam hidup banyak √
3 Air gula
4 Air jeruk
5 Air sabun
6 Minuman isotonik
7 Air cuka
*) tidak ada/banyak/sedikit
F. Pertanyaan
Pre test:
1
2. Bagiamana cara membedakan larutan non elektrolit dan larutan
elektrolit (elektrolit lemah dan elektrolit kuat) pada percobaan yang
akan dilakukan?
Post test:
2
REFERENSI