Tegar, seorang pemuda sukses dengan tingkat kemapanan luar biasa, bertanggung
jawab, jujur, tampan, tubuh atletis, tak kurang suatu apa pun, namun belum menikah hingga
usianya sudah 35 tahun. Tegar pernah patah hati, menyaksikan pujaan hatinya, Rosie (yang
telah dia cinta selama 20 tahun) dilamar oleh sahabatnya sendiri yang baru dikenalkannya
pada Rosie dua bulan yang lalu. Rosie amat sangat menyukai sunset, tak pernah sekalipun
wajahnya berpaling saat 47 detik sunset berlangsung, kecuali saat Nathan melamarnya di atas
puncak Gunung Rinjani. Rosie memandang wajah Nathan. Tegar tak kuasa lebih lama lagi
menyaksikan hal menyakitkan tersebut dan langsung memutuskan untuk menghilang dari
kehidupan mereka berdua.
1. Karakter tokoh Tegar dalam kutipan novel tersebut dapat diketahui melalui ...
a. Dialog antartokoh
b. Penjelasan langsung
c. Pikiran tokoh
d. Tindakan tokoh
Novel “Sunset Bersama Rosie” karya Tere Liye menceritakan tentang persahabatan
sekaligus kisah cinta segitiga. Tokoh Tegar diceritakan harus patah hati melihat sahabat
sekaligus gadis Rosie yang dicintainya dilamar oleh teman nya sendiri bernama Nathan.
Namun setelah mereka menikah, bencana datang yaitu Nathan harus kehilangan nyawanya
karena peristiwa Bom Bali. Setelah kejadian tersebut Rosie menjadi depresi dan anak-
anaknya sangat sedih, Tegar tidak kuasa melihat keluarga Rosie. Ia pun menolong nya
sampai keadaan putih, sampai dia harus membatalkan pernikannya dengan Sekar.
Berjalannya waktu keluarga Rosie pulih seperti dahulu kala. Takdir menyatukan Tegar dan
Rosie untuk bersatu.
2. Amanat yang dapat kita ambil dalam kutipan novel diatas ...
d. Tolonglah teman yang tertimpa musibah, walaupun itu berupa hal yang sangat kecil
Namun takdir berkata lain, dimalam sebelum pertunangan mereka, Bali terserang
Bom (Bom Jimbaran) dan keluarga Rosie menjadi korban. Nathan meninggal, Rosie yang tak
mampu menahan kehilangan depresi dan bersikap seperti orang gila.
a. Gunda
b. Sedih
c. Tegang
d. Khusyuk
e. Hening
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
a. Orientasi
b. Komplikasi
c. Resolusi
d. Koda
e. Evaluasi
Di sela-sela kejombloan gue Trisna mengajak gue untuk nonton Harry Potter and The
Prisoner of Azkaban. Gue menunggu dia di depan pagar rumahnya tak lama Trisna muncul
dengan baju seperti mau kepesta dansa. Gue sampai bisa melihat partikel-partikel bedak yang
dipakai terlalu tebal sampai harus terbawa angin. Aroma parfum Vera Wang yang dipakai
langsung mengalahkan AC mobil gue yang sudah beberapa tidak di ganti.
Radit : “Parfum lo kenapa banyak amat sih? Ini kalo gue tutup mata, gue berasa di Taman Bunga
Mekarsari. Ini kita sebenarnya mau ke prom night atau ke bioskop ya?”
Trisna : “Lo gak usah ngeledek deh, kita mau nonton film Harry Potter paling baru! Ini momen
istimewa buat gue!”
6. Dari kutipan novel diatas dapat kita ketahui aliran yang digunakan penulis adalah ...
a. Komedi
b. Romance
c. Horor
d. Patriotisme
e. Religius
Radit : “Gila, 15 miskol? Ada gempa bumi? Pesawat jatuh? Dorce operasi kelamin lagi?”
a. Mendeskripsikan suasana
b. Mendeskripsikan orang
c. Mendeskripsikan tempat
d. Mendeskripsikan waktu
e. Mendeskripsikan objek
8. Trisna : “Gue juga punya tips masakan yang bisa jadiin makanan enak”
Radit : “Apa emang?”
Trisna : “Salmon fillet paling bagus dimasak dalam oven tingkat panas rendah, perlahan, dan
dengan satu loyang air agar udara panasnya terasa sedikit lembab”
Radit : “gue punya tips untuk nambahin tips lo, tips masak gue satu-satunya : kalo abis masak,
kompornya jangan lupa dimatiin.”
a. lucu
b. Aneh
c. Cerdas
d. Gak jelas
e. Pendendam
(3) Di buku hariannya di SMA di kolom cita-cita Trisna menulis pengen ketemu Harry
Potterku untuk menyihirku menjadi gadisnya yang cantik.
a. 1
b. 2
c. 3
d. 1 dan 2
e. 2 dan 3
Novel “Sunset Bersama Rosie” karya Tere Liye menceritakan tentang persahabatan
sekaligus kisah cinta segitiga. Tokoh Tegar diceritakan harus patah hati melihat sahabat
sekaligus gadis Rosie yang dicintainya dilamar oleh teman nya sendiri bernama Nathan.
Namun setelah mereka menikah, bencana datang yaitu Nathan harus kehilangan nyawanya
karena peristiwa Bom Bali. Setelah kejadian tersebut Rosie menjadi depresi dan anak-
anaknya sangat sedih, Tegar tidak kuasa melihat keluarga Rosie. Ia pun menolong nya
sampai keadaan putih, sampai dia harus membatalkan pernikannya dengan Sekar.
Berjalannya waktu keluarga Rosie pulih seperti dahulu kala. Takdir menyatukan Tegar dan
Rosie untuk bersatu.
a. Novel “Sunset Bersama Rosie” karya Tere Liye memperlihatkan persoalan kisah inspiratif
b. Tere Liye dalam novel ini memberikan gambaran tentang suatu kerja keras
c. Seorang lelaki yang baik tampak dari tokoh Tegar dalam novel Sunset Bersama
Rosie
Sesungguhnya keempat anak muda itu telah sampai ke dekat sebuah rumah jaga di Muara. Di
belakang rumah jaga ini kelihatan beberapa kuda tambang, sedang dimandikan oleh kusirnya
di pinggir pantai, tempat Sungai Arau bermuara di laut. Dekat tempat mandi kuda ini adalah
sebuah pangkalan yang menganjur sampai ke tepi sungai, tempat berlabuhnya kapal-kapal api
kecil, yang berlayar ke terusan. Di sebelah pangkalan ini, berlabuh beberapa perahu, yang
baru datang dari laut membawa ikan-ikan yang dapat dikail malam itu…..
Siti Nurbaya, Marah Rusli
11. Bagian cerita yang membuktikan bahwa peristiwa tersebut dilatari di pelabuhan kecil
adalah….
a. tempat Sungai Arau bermuara di laut dan tempat pemandian kuda
b. terlihat kapal-kapal api kecil dan beberapa perahu sedang berlabuh
c. sebuah pangkalan yang terlihat menganjur ke tepi sungai
d. pinggir pantai tempat penjaga, berupa sebuah rumah
e. kapal-kapal api sedang berlayar membawa ikan ke terusan
19. Nilai moral yang tersirat dalam kutipan cerita tersebut adalah ...
A. Kasih sayang seorang suami terhadap istrinya.
B. Keberanian seorang suami dalam membela istrinya.
C. Tabah menerima ejekan orang.
D. Tabah dalam menerima segala penderitaan.
E. Keadilan yang diberikan oleh suami kepada istrinya.
a. Terjadi keributan dan terdengar suara senjata api pada malam hari b.
Tokoh aku terbangun dari tidur malamnya karena mendengar suara teriakan c. Ada
seseorang yang memberi tahu tokoh ayah tentang kedatangan musuh d. Tokoh ibu
kesulitan dalam mengemasi makanan e. Tokoh Aku
beserta keluarganya harus mengungsi
Tina : Aku sudah berusaha, Abas juga sudah berusaha, dan inilah hasilnya. Kami dapat
membelanjai diri untuk hidup sehari-hari.
23. Konflik yang terjadi antara tokoh Tina dan Ibu didasari oleh....
A.pandangan mengenai takdir
B.perbedaan takdir manusia
C.pasrah menjalani takdir
D.usaha melawan takdir
E.nasib merupakan takdir
Kamu harus menuruti etika keluarga. Jangan jatuh cinta pada sepupumu, Warno. Banyak
wanita lain yang jatuh cinta kepadamu. Anak pak RT itu, berkali-kali menanyakan nasibmu.
Ibu: Sabar ta, Nak. Jika sabar, masalah akan terurai satu demi satu. (Sambil membelai
rambut Naja dengan penuh kesabaran)
Pembahasan: Dialog merupakan ciri utama dalam drama. Melalui dialog akan tergambar isi,
tema, konflik, karakter para tokohnya, dan unsur-unsur drama yang lainnya. Cermatilah
kalimat kedua yang diucapkan oleh Ibu dalam dialog tersebut yang berisi nasihat seorang Ibu
ketika anaknya menghadapi masalah. Berarti jawabannya adalah (D) Nasihat seorang Ibu
ketika anaknya menghadapi masalah.
Pembahasan: Untuk menggambarkan watak tokoh dalam cerita dapat dengan cara analitik
dan dramatik. Cara analitik yaitu pengarang menceritakan atau menjelaskan watak tokoh
cerita secara langsung. Cara dramatik yaitu pengarang menggambarkan watak tokoh dengan
cara melukiskan tempat atau lingkungan dang tokoh, menampilkan dialog antartokoh,
menceritakan tingkah laku, perbuatan atau reaksi tokoh terhadap suatu peristiwa. Berdasarkan
dialogantartokoh tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa tokoh pembawa berita adalah
seorang yang yang (A) Jujur.
(1) Maka berhentilah Nurbaya sebentar : bertutur, karna hendak menyapu ari matanya, yang
keluar tiada dirasainya. (2) Samsu tiadalah dapat berkata kata, sebab sedih mengdengar nasih
adiknya ini. “oleh sebab tiu, kupinta padamu , Sam” kata Nurbaya pula, “Bila engkau kelak
beranak perempuan, jangan sekali kali kau paksa kawin dengan laki laki yang tidak
disukainya. (3) karna telah kurasai sendiri sekarang ini, bagaimana sakitnya, susahnya dan
tak enakya, duduk dengan suami yang tidak disukai. Tak heran aku, bila perempuan, yang
bernasib sebagai aku ini melakukan pekerjaan yang tak baik, karna putus asa. (4) Aku ini,
sudahlah : sebab terpaksa akan menolong ayahku. Tetapi perempuan yang tiada semlang aku,
aku janganlah dipaksa, menurut kehendak hati ibu-bapak, sanak saudara sahaja, tentang
perkawinannya, dengan tiada mengindahkan kehendak, kesukaan, umur, kepandaian, tabiat
dan kelakuan anaknya.
29. Bukti bahwa Nurbaya adalah anak berbakti kepada orang tuanya terdapat pada nomor….
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Bapak selalu membanding-bandingkan aku dengan Mas Bagus, abangku yang kuliah
dijurusan pertambangan. Mas Bagus selalu baik dimata bapak. Bapak selalu membanggakan
prestasi Mas Bagus karena selalu menjadi juara kelas ketika masih di SMU. Adapun aku,
meskipun pernah masuk peringkat sepuluh besartapi nilai raporku tak setinggi nilai rapor Mas
Bagus.
Kutipan Novel I :
Bu Mus mendekati setiap orang tua murid di bangku panjang tadi, berdialog sebentar dengan
ramah, dan mengabsen kami. Semua telah masuk kedalam kelas, telah mendapatkan teman
sebangkunya masing- masing, kecuali aku dan anak laki laki kotor berambut keriitng merah
yang tak terkenal tadi. Ia tak bisa tenang. Anak itu berbau hangus seperti karet terbakar.
“Anak Pak Cik akan sebangku dengan Lintang”. Kata Bu Mus pada ayahku.
Kutipan Novel II :
“Allah maha adil. Jika sempit dunia ini bagimu berdua, maka alam akhirat adalah lebih luas
dan lapang, disanalah kelak makhluk menerima balasan dari kejujuran dan kesabarannya,
bukan mimpi dan bukan tonil. Kami pun dalam menunggu titah pula, sebab ada masanya
datang dan ada masanya pergi.
Kutipan Novel 1
“Bu, saya termasuk yang kena PHK.”
“Saya sudah merasa”
“Kok tahu?”
“Tidak tahu juga, Cuma merasa.”
“Feeling to,”
Entah. Rasanya sore ini kamu lain saja.”
Kutipan Novel 2
Di tengah jalan tergeletak bangkai burung. Kupacu lagi kudaku. Di tempat lain tampak
bangkai burung lagi. Pada setiap jarak tertentu selalu ada bangkai –bangkai burung
sahabatku. Aku tahu. Semua ini adalah perbuatan jahat Matropik.
Kutipan Novel 2:
Pemuda itu mendampingi kekasih hatinya dengan setia. Namun, penyakit TBC yang diderita
Maria semakin hari semakin parah sehingga tak lama kemudian Maria pun meninggal dunia.
Sebelum ia mengembuskan nafasnya yang terakhir, ia meminta kekasihnya untuk menerima
kakaknya sebagai penggantinya. Setelah Maria meninggal dunia, Tuti dan Yusuf menjaling
hubungan kasih. Mereka pun sepakat untuk menikah.
Kebetulan sekali aku bebas pada jam pelajaran pertama dan kedua sehingga aku punya waktu
untuk menolong dia mencari-cari di segala pematang yang pernah dilaluinya. Lama-lama
tidak juga tertemui benda-benda itu. Kulihat mukanya, diam tanpa perubahan, tetapi kukira
hatinya penuh ketakutan pada orang tuanya. Setelah mondar-mandir lagi beberapa lamanya,
akhirnya aku pasti bawa benda-benda itu telah dipungut orang. Kepastian itu membuat aku
lebih kasihan padanya, betapalah ia dimarahi orang tuanya jika ketahuan.
(Dari: Mutiara di Tengah Sawah karya Gerson Poyk, dalam angkatan 66 H.B. Yassin)
34. Pada penggalan cerpen di atas, pengarang mempergunakan sudut pandang sebagai …
a. orang pertama
b. orang kedua
c. orang ketiga
d. pengarang serba tahu
E. Orang ketiga serba tahu
.
Perhatikan kutipan novel berikut!
“Tidak, tidak, tak boleh engkau ber buat begitu,” seru Wak Katok, “Apa dosaku, maka aku di
siksa serupa ini?”
“Dosa Wak Katok?” kata Buyung. “Dengarlah, dosa-dosa Wak Katok dahulu kami lakukan,
dosa Wak Katok hendak membunuh kami dan telah membunuh Pak Haji, kami maafkan,
biarkan hakim mengadili Wak Katok di dunia ini, dan Tuhan nanti di akhirat untuk dosa-dosa
itu semuanya. Tetapi, Wak Katok telah menipu orang banyak. Wak Katok katanya guru dan
pemimpin,tetapi Wak Katok telah memberi pelajaran palsu,mantra palsu, jimat palsu. Dalam
hati Wak Katok selama ini bukan manusia yang bersarang, tetapi harimau yang buas. Kamu
hanya hendak mengumpan harimau dengan harimau. . . .”
(Harimau! Harimau!. Mochtar Lubis)
Kutipan Novel 1
Siti Qonaah memang sudah dua kali ditolak utang beras, lantaran Siti Qonaah terlambat
menerima upah dari orang yang menyuruhnya mencuci pakaian. Terpaksa hari itu Siti
Qonaah hanya mengisi perutnya dengan air. Jika siang itu Siti Qonaah makan, dapat
dipastikan, kedua anaknya tidak akan kebagian nasi. Siang itu pun, nasi yang masih ada
diusahakan Siti Qonaah untuk dua orang anaknya. Kendati ia yakin mereka tidak terlalu
kenyang. Untunglah sore harinya Andi, anak Priono, datang. Lelaki kecil itu menghantar
upah cucian dari orangtuanya.
Kutipan Novel 2
Tuti yang tertua antara dua saudara itu, telah dua puluh lima tahun usianya, sedang adiknya
Maria baru dua puluh tahun. Mereka adalah anak Raden Wiraatmaja, bekas wedana di daerah
Banten, yang pada ketika itu hidup dengan pensiunnya di Jakarta bersama-sama kedua
anaknya itu. Maria masih murid H.B.S. Carpentier Atting Strichting kelas penghabisan dan
Tuti menjadi guru pada H.I.S. Arjuna di Petojo.
Kami gelagapan.(1) Tidak siap menjawab peertanyaaan interogatif di senja bergerimis dalam
keadaan kepayahan ini.
“Apa kesalahan kalian?” Berondongnya sekali lagi tdak sabar.(2) Gerimis becampur dengan
percikan ludahnya. Mukanya maju. Napasnya mengerubuti mukaku. Aku katupkan mataku
rapat-rapat. Apa yang akan dilakukan Tyson ini padaku.
Melihat aku menutup mata, dia membentak lebih keras, “Jangan takut dengan
manusia,jawab!”
Aku tidak punya pilihan lain untuk memberanikan diri menjawab. Ragu-ragu.
“maaf...maaf...Kak,kami terlambat.(3) Tapi hanya sedikit Kak,lima menit saja. Karena harus
membawa lemari ini dari lapangan...”
(4)” Sudah berapa lama kalian resmi jadi murid di PM?” katanya memotong kalimatku.
“Dua...dua...Kak,”jaawabku terbata-bata.
“Baru dua hari sudah melanggar.(5) Bukankah kemarin dalam qanun dibacakan dan kalian
tahu tidak boleh terlambat.”
39. pernyataan yang membuktikan latar waktu sore hari terdapat pada kalimat
(A) 1
(B) 2
(C) 3
(D) 4
(E) 5
(1) Pagi hari buruh Kasan Ngali dikejutkan oleh papan nama Bank Kredit yang tergeletak di
tanah. (2) Mereka mengerumuni,membiarkan papan nama itu terbujur. (3) “Majikan harus
diberi tahu.” (4) Mereka berbisik, “Paijo,sst,Zaitun,Pak Mantri,Polisi”,katanya.
40.pembuktian latar pada penggalan novel tersebut terdapat pada kalimat nomor
(A) 1
(B) 2
(C) 3
(D) 4
(E) 5