Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Mata Kuliah Program
Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) Jurusan Kimia
Universitas Negeri Padang
Semester Juli-Desember 2022
Oleh:
WIRA RAHMA LIZA
19035124 / 2019
PENDIDIKAN KIMIA
Disusun Oleh
Nama Mahasiswa : Wira Rahma Liza
NIM/ TM : 19035124/ 2019
Program Studi : Pendidikan Kimia
Tempat Pelaksanaan PPLK : SMA Negeri 10 Sijunjung
Waktu Pelaksanaan PPLK : 18 Juli s/d 17 Desember 2022
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat dan karunianya, sehinggga penulis dapat
menyelesaikan laporan kegiatan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan di
SMA Negeri 10 Sijunjung.
1. Allah SWT yang telah memberikan semua berkah, rahmat, dan karunia-Nya
yang tak terhingga.
2. Keluarga tercinta yang selalu mendo’akan, memberi semangat dan
dukungan
3. Dr. Sukardi, M.T, sebagai Kepala Pusat PPL lP3M-UNP
4. Budhi Oktavia, M.Si., Ph. D. sebagai Kepala Departemen Kimia-UNP dan
Dr. Yerimadesi, S. Pd., M. Si. Sebagai Koordinator Prodi Pendidikan
Kimia.
5. Eka Yusmaita, S. Pd., M. Pd. sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
dalam pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL).
6. Arniwita, S. Pd., M. Si. sebagai Kepala SMA Negeri 10 Sijunjung.
7. Renalda Siswadi, S. Pd., Erwin, S. Pd., Liza Anggraini, S. Pd., sebagai
Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Sijunjung.
8. Margaret Veniosa, S. Pd sebagai Guru Pamong terbaik di SMA 10
Sijunjung.
9. Seluruh staf pengajar, karyawan/i SMA Negeri 10 Sijunjung.
iii
10. Siswa/i SMA Negeri 10 Sijunjung.
11. Rekan-rekan mahasiswa PPLK di SMA Negeri 10 Sijunjung.
12. Sahabat-sahabat tercinta yang selalu mendengarkan segala keluh kesah dan
bahagia selama menjalankan PPLK.
iv
DAFTAR ISI
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
………………………………………………………………………………….…4
Gambar 2.2 …………………………………………………..………….. ……..10
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Perangkat pembelaajaran …………………………………………..31
Lampiran 2 Foto dokumentasi ……………………………………..…………31
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. dari pengertian tersebut bisa dipahami bahwasannya pendidikan
merupakan kegiatan untuk menghasilkan generasi bangsa yang berkualitas bagi
kehidupan bangsa dan negara.
Pendidikan merupakan komponen yang tidak bisa dipisahkan dari
kehidupan manusia karena pendidikan merupakan faktor penting dalam
membentuk kepribadian seseorang. Pendidikan adalah usaha secara sadar yang
dilakukan seseorang dengan sengaja untuk menyiapkan peserta didik menuju
kedewasaan, berkecakapan tinggi, berkepribadian atau berakhlak mulia, dan
kecerdasan berfikir melalui bimbingan dan latihan manusia dan sebagai anggota
masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang sempurna (Adi,
2022).
Dunia pendidikan melibatkan banyak komponen di dalamnya. Salah satu
contoh komponen itu adalah guru. Dalam hal ini, guru merupakan patokan
terpenting untuk mencapai tujuan pendidikan yang disebut dengan tujuan
nasional di samping siswa dan kurikulum. Guru yang berkualitas akan
menghasilkan siswa yang berkualitas baik dari segi ilmu maupun sikap. Hal ini
membuktikan bahwa tugas guru di sekolah tidak hanya sebagai pengajar, akan
tetapi guru memiliki kewajiban “mendidik” peserta didik sehingga ilmu yang
didapatkan siswa menjadi lebih bermanfaat. Haderani (2018), Mendidik adalah
upaya yangdilakukan untuk menumbuhkan, mengembangkan dan menyuburkan,
atau lebih tepat "mengkondisikan" sifat-sifat dasar (fithrah) seorang anak yang
ada sejak awal penciptaannya agar dapat tumbuh subur dan berkembang dengan
baik.
1
Untuk mewujudkan tujuan besar tersebut, Universitas Negeri Padang
(UNP) membekali mahasiswa nya sehingga menghasilkan tenaga pendidik yang
profesional. Dalam proses belajar di universitas, mahasiswa kependidikan di
UNP diberikan pengalaman belajar dengan mewajibkan mahasiswa untuk
menyelesaikan sebuah mata kuliah yang dikelola langsung oleh Unit
Pelaksanaan Praktik Lapangan (UPPL) UNP yang dikenal dengan Program
Pengalaman Lapangan (PPL) atau Program Pengalaman Lapangan Kependidikan
(PPLK) . Pelaksanaan PPLK ini terdiri dari kegiatan observasi pengenalan
lapangan dan latihan mengajar di kelas. Dalam buku Pedoman Praktek
Lapangan Kependidikan Unp 2022, Agar mahasiswa mendapat pengalaman
yang lengkap sebagai pendidik, mahasiswa PLK harus melaksanakan kegiatan
pembelajaran (teaching) dan di luarpembelajaran (nonteaching).
Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) di
sekolah menjadi modal dan bekal bagi para mahasiswa sebagai seorang calon
guru dalam mengembangkan kemampuan yang telah didapat di kampus.
Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) periode
Juli-Desember 2022 penulis dilaksanakan di SMAN 10 Sijunjung. Dalam rangka
melaksanakan kegiatan PPLK, penulis menyusun laporan yang diharapkan dapat
menjadi referensi bagi pembaca mengenai kondisi fisik, lingkungan dan sosial di
SMAN 10 Sijunjung.
B. Tujuan Program Pengalaman Lapangan Kependiidkan
Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) bertujuan untuk
memberi pengalaman nyata kepada mahasiswa S1 prodi kependidikan dalam
menerapkan pengetahuan, sikap, dan ketErampilan yang dapat menunjang
tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, penguasaan
materi bidang studi secara utuh.
Agar mahasiswa mendapat pengalaman yang lengkap sebagai pendidik,
mahasiswa PLK harus melaksanakan kegiatan pembelajaran (teaching) dan di
luarpembelajaran (nonteaching). Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan belajar
dan pembelajaran. Mahasiswa PPLK melakukan kegiatan sebagaimana pendidik
profesional melaksanakan pembelajaran di kelas. Kegiatan mencakup kegiatan
2
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian. Sedangkan kegiatan
nonteaching adalah kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan sekolah
serta pembinaan minat dan bakat peserta didik.
C. Waktu dan Tempat PPLK
Waktu dan pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan ini
dilaksanakan selama satu semester pada bulan Juli-Desember 2022 semester
ganjil, dimulai dari tanggal 18 Agustus s/d 17 Desember 2022.
Pada PPLK ini penulis melaksanakan kegiatan di SMAN 10 Sijunjung
yang berlokasi di Jl. Lintas Sumatera KM 157 Sungai Lansek, Kec. Kamang
Baru, Kab. Sijunjung, Prov. Sumatera Barat.
3
BAB II
PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH
A. Sejarah Ringkas Sekolah
4
Pada bulan Juni-Juli 2006 dilakukan usaha untuk mmemenuhi kebutuhan
di atas, maka untuk jabatan Kepala sekolah diminta Bapak Drs. Maizul Andri
yang pada saat itu menjabat sebagai Kepala SMA Negeri 6 Sijunjung. Setelah
ditemui Bapak Maizul Andri, dengan kesepakatan dengan bapak Idris, maka
ditugaskanlah Bapak Suardi dan Bapak Delferi untuk mencari tempat, tenaga
pendidik, administrasi yang diperlukan serta membuat selebaran atau
pengumuman tentang penerimaan siswa baru.
Menjelang pembangunan selesai siswa belajar pada dua tempat yaitu SD
12 dan GPU. Pada hari Jumat 13 juli 2007 maka diresmikanlah bangunan SMA
10 Sawahlunto/Sijunjung secara masal oleh Menteri Negara Pembangunan
Daerah Tertinggal Bapak Ir. H. M. IR Lukman Edy, M.Si pada SMP 28
Sawahlunto/Sijunjung di Timbulun Nagari Tanjung Gadang.
Bapak Drs. Marsan menjabat sebagai Kepala Sekolah di SMA Negeri 10
Sijunjung dari tahun 2007 sampai 2008. Sewaktu kepemimpinan Drs. Marsan ini
jumlah siswa sebanyak 146 orang yang terdiri dari empat rombel. Ditahun 2007
ini telah ada tiga orang guru yang PNS termasuk kepala sekolah. Kepala Sekolah
yang ke tiga di SMA Negeri 10 Sijunjung ini adalah Bapak Drs. Sukamto. Bapak
Drs. Sukamto ini menjabat kepala sekolah dari tahun 2008 sampai tahun 2011.
Kepala Sekolah yang ke empat di SMAN adalah Bapak Syafruddin, S.Pd.M.M.
Bapak Syafruddin menjabat kepala sekolah dari tahun 2011 samapai 2018.
Ditangan beliau banyak terjadi perubahan-perubahan yang membawa SMA
Negeri 10 Sijunjung sejajar dengan sekolah lain. Ini dapat dibuktikan akreditasi
sekolah ini sudah A. Kepala Sekolah yang ke lima ialah Ibu Arniwita, S.Pd.,
M.Si. Ibu Arniwita menjabat menjadi Kepala SMA Negeri 10 Sijunjung dari
tahun 2018 sampai sekarang. Ibu Arniwita berhasil membawa perobahan-
perobahan baru bagi SMA Negeri 10 Sijunjung. Itulah sejarah singkat tentang
perkembangan SMAN 10 Sijunjung.
5
B. Profil Sekolah
1 Visi
2 Misi Sekolah
3 Motto Sekolah
6
C. Keadaan Sekolah
1. Keadaan Fisik Sekolah
1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SMAN 10 Sijunjung
2 NPSN : 1030784
3 Jenjang Pendidikan : SMA
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : Sungai Lansek
6 RT / RW : - - -
7 Kode Pos : 27572
8 Kelurahan :
9 Kecamatan : Kec. Kamang Baru
10 Kabupaten/Kota : Kab. Sijunjung
11 Provinsi : Prov. Sumatera Barat
12 Negara : Indonesia
13 Posisi Geografis : 0,5153 Lintang
101,1746 Bujur
14 Akreditasi : A
2. Kontak Sekolah
15 Nomor Telepon : 08123456789
16 Nomor Fax : -
17 Email : sma10.tensi@gmail.com
18 Website : sman10sijunjung.sch.id
3. Data Periodik
19 Waktu Penyelenggaraan : Sehari penuh (6 h/m)
20 Bersedia Menerima Bos? : Ya
21 Sertifikasi ISO : Belum Bersertifikat
22 Sumber Listrik : PLN
7
23 Daya Listrik (watt) :
24 Akses Internet :
5. Sanitasi
31 Kecukupan Air : Cukup
32 Sekolah Memproses Air : Ya
Sendiri
33 Air Minum Untuk Siswa : Tidak Disediakan
34 Mayoritas Siswa Membawa : Ya
Air Minum
Jumlah Toilet
35 Berkebutuhan : 0
Khusus
36 Sumber Air Sanitasi : Pompa
37 Ketersediaan Air di : Ada Sumber Air
Lingkungan Sekolah
38 Tipe Jamban : Leher angsa (toilet duduk/jongkok)
39 Jumlah Tempat Cuci : 17 (1 tiap kelas)
Tangan
40 Apakah Sabun dan Air : Ya
Mengalir pada Tempat Cuci
Tangan
41 Jumlah Jamban Dapat : Laki-laki Perempuan Bersama
Digunakan 5 5 2
42 Jumlah Jamban Tidak Dapat : Laki-laki Perempuan Bersama
Digunakan 0 0 0
8
Kondisi Ruang / Bangun
No Jenis Ruangan / Bangun Jumlah Cukup Tidak
Baik
Baik Baik
10 Ruang Kepala Sekolah 1 1
11 Ruang Wakil Kepala
Sekolah
12 Ruang Guru 1 1
13 Ruang Tata Usaha 1 1
14 Ruang Komite Sekolah
15 Ruang Gedung
16 Ruang BP / BK 1 1
17 Ruang UKS 1 1
18 Ruang PMR / Pramuka 1 1
19 Ruang OSIS / Paskibra 1 1
20 Ruang Ibadah / 1 1
Mushalla
21 Ruang KM / WC 1 1
Kepala
Sekolah
22 Ruang KM / WC Siswa 7 7
23 Ruang Koperasi 1 1
24 Ruang Kantin 4 4
25 Rumah Penjaga
Sekolah
26 Ruang Piket
27 Pos Security 1 1
28 Lapangan Sepak Bola 1 1
29 Lapangan Volly 1 1
30 Lapangan Badminton
31 Lapangan Takraw
32 Lapangan Basket 1 1
33 Lapangan Lompat Jauh
34 Lapangan Upacara 1 1
35 Tempat Parkir 1 1
36 Ruang Mesin
9
Gambar 2.2 Denah Sekolah 1
SISWA
TABEL 3. DATA SISWA
10
2. Keadaan Lingkungan Sekolah
a. Pimpinan
SMAN 10 Sijunjung dipimpin oleh satu orang kepala sekolah dan
dibantu oleh tiga orang wakil kepala sekolah.
1) Kepala Sekolah : Arniwita, S. Pd., M. Si.
2) Wakil Kurikulum : Renalda Siswadi, S. Pd
3) Wakil Kesiswaan : Liza Anggraini, S. Pd
4) Wakil Sarana dan Prasarana : Erwin, S. Pd.
b. Majelis Guru dan pegawai
SMAN 10 Sijunjung memiliki memiliki 42 tenaga pendidik diantara nya
28 orang merukan guru PNS dan 14 orang guru honorer, 4 orang pegawai
Tata Usaha, 1 orang pegawai pustaka, serta 1 orang satpam.
4. Interaksi Sosial
11
pelajaran maupun dengan guru yang berbeda mata pelajaran. Penulis juga melihat
bahwa adanya terjalin komunikasi yang baik antara sesama majelis guru.
b. Hubungan guru dengan siswa
Hubungan antara guru dan siswa terlihat baik selama penulis melakukan
observasi sekolah. Disekolah ini juga diajarkan untuk bersalaman atau dengan
tegur sapa dengan guru jika lewat didepan guru tersebut. Jika ada siswa yang
melakukan kesalahan maka guru menegur siswa tersebut. Namun apabila siswa
tesebut masih melanggar peraturan yang telah ditetapkan sekolah, maka
mengambil tindakan untuk memperingati siswa tersebut.
c. Hubungan siswa dengan siswa
Selama penulis melakukan observasi sekolah, tidak ada permasalahan serius
yang terjadi antar siswa. Komunikasi antar siswa masih bisa dibilang wajar.
d. Hubungan guru dengan pegawai tata usaha
Hubungan guru dengan pegawai tata usaha selama penulis melakukan
obsevasi sekolah terlihat baik dan adanya kerjasama yang baik.
e. Hubungan sosial secara keseluruhan
Selama penulis melakukan observasi sekolah dari tanggal 18-24 Juli 2022,
terlihat bahwa secara keseluruhan hubungan sosial yang terjalin di SMAN 10
Sijunjung terjalin dengan baik dan tidak ada permasalahan yang serius.
D. Tata Tertib Sekolah
1. Tata Tertib Guru
12
8) Memberitahukan kepada Kepala Sekolah atau Guru Piket bila
berhalangan hadir dan memberikan tugas atau bahan pelajaran untuk
siswa
9) Diwajibkan menandatangani daftar hadir dan mengisi agenda kelas
10) Mengkondisikan / menertibkan siswa saat akan mengajar
11) Diwajibkan melapor kepada Kepala Sekolah /Guru Piket jika akan
melaksanakan kegiatan diluar sekolah
12) Selain mengajar, juga memperhatikan situasi kelas mengenai 9K dan
membantu menegakkan tata tertib siswa
13) Tidak diperbolehkan menyuruh siswa menulis daftar nilai
14) Tidak diperbolehkan mengurangi jam pelajaran sehingga siswa
istirahat, ganti pelajaran atau pulang sebelum waktunya.
15) Tidak diperbolehkan memulangkan siswa tanpa seizin guru Piket atau
Kepala Sekolah
16) Tidak diperbolehkan menggunakan waktu istirahat untuk ulangan atau
kegiatan lain di dalam kelas
17) Memberikan sanksi kepada siswa yang melanggar tata tertib yang
bersifat mendidik dan hindari hukuman secara fisik yang berlebihan
18) Tidak diperbolehkan merokok di dalam kelas / tatap muka
19) Guru agar menggunakan waktu tatap muka (minimal 5 menit) untuk
melakukan pembinaan akhlak terhadap siswa
20) Menjaga kerahasiaan jabatan
21) Wajib menjaga citra guru, sekolah dan citra pendidik pada umunya.
2. Tata Tertib Siswa
13
2) Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, sastra dan seni
3) Menjunjung tinggi kebudayaan nasional
4) Menjaga kewibawaan dan nama baik sekolah
5) Secara aktif ikut memelihara sarana dan prasarana sekolah serta
menjaga kebersihan, ketertiban dan keamanan
6) Menjaga Integrasi pribadi sebagai warga sekolah
7) Mentaati Peraturan dan Tata Terib Sekolah
8) Berpenampilan rapi dan sopan
9) Berperilaku ramah dan menjaga sopan santun terhadap orang lain
10) Menghormati orang lain tanpa membedakan suku, agama, ras dan
status sosial
11) Taat terhadap norma hukum dan norma lainnya yang hidup ditengah
masyarakat
12) Menghargai pendapat orang lain
13) Bertanggung jawab dalam perbuatannya
14) Menghindari perbuatan yang tidak bermanfaat dan atau bertentangan
dengan norma hukum dan norma lainnya yang hidup ditengah
masyarakat
15) Berupaya dengan sungguh-sungguh menimba ilmu pengetahuan
14
5) Siswa wajib menyerahkan Surat Keterangan dari dokter bila tidak
masuk sekolah karena sakit lebih dari 2 hari
6) Siswa wajib melaksanakan 7K (keamanan , kebersihan,ketertiban,
keindahan, kekeluargaan, kerindangan, dan kesehatan )
7) Siswa wajib melaksanakan 5S (senyum, salam, sapa, sopan, dan
santun)
8) Siswa wajib mengikuti kegiatan ekstrakulikuler
9) Siswa wajib mengikuti kegiatan keagamaan dan hari besar yang
dilaksanakan disekolah
10) Siswa wajib menjaga kerapian diri dan kerapian cara berpakaian
11) Siswa wajib hormat terhadap kepala sekolah, guru,
pegawai/karyawan, maupun sesama teman
12) Siswa wajib menjaga nama baik sekolah/almamater
13) Siswa wajib menaati semua peraturan sekolah, jika melanggar
dikenakan sanksi dari sekolah
b. Larangan-larangan bagi siswa
1) Siswa dilarang suasana gaduh/leributan di lingkungan sekolah
2) Siswa dilarang merusak semua fasilitas, sarana, dan prasarana sekolah
3) Siswa dilarang merokok/membawa rokok di lingkungan sekolah atau
ketika masih menggunakan seragam sekolah
4) Siswa dilarang membawa/mengkonsumsi minuman keras dan obat-
obat terlarang
5) Siswa dilarang membawa kaset VCD/gambar/foto/tulisan porno atau
yang dilarang negara
6) Siswa dilarang membawa senjata tajam, senjata api, petasan dan
barang-barang yang dapat membahayakan jiwa diri sendiri maupun
orang lain
7) Siswa dilarang melakukan perbuatan yang melanggar norma
kesusilaan
8) Siswa dilarangmewarnai rambut selain warna hitam
15
9) Siswa dilarang keluar dari lingkungan sekolah pada jam sekolah tanpa
seijin sekolah/guru piket
10) Siswa dilarang memakai perhiasan yang tidak pada tempatnya dan
berlebihan
11) Sanksi-sanksi
12) Siswa yang melanggar peraturan tata tertib sekolah akan dikenakan
sanksi dari sekolah sesuai dengan bobot pelanggaran yang dilakukan
13) Sanksi yang diberikan dapat berupa : peringatan, skorsing,
dikembalikan kepada orang tua/wali
14) Semua pelanggaran dan sanksi dicatat dalam buku pembinaan siswa
E. Administrasi Sekolah
Administrasi sekolah merupakan segala usaha yang dilaksanakan secara
bersama untuk mendayagunakan semua sumber daya secara efektif dan efisien
demi terwujudnya tujuan pendidikan. Pengelola administrasi sekolah dapat
dikelompokkan dalam dua bentuk di antaranya:
1. Pengelolaan Secara Umum
Sebelum dilaksanakan pendidikan di suatu sekolah, maka untuk membuat dan
menetapkan langkah kerja. Kepala Sekolah dengan dibantu oleh majelis guru
dan tenaga administrasi menyusun program kerja tahunan yang bersifat umum
seperti kurikulum, kesiswaan, kepegawaian perlengkapan dan peralatan,
keuangan dan kegiatan lainnya yang dapat menunjang kelancaran prosesbelajar
mengajar.
2. Pengelolaan Secara khusus
Sesuai dengan buku petunjuk pelaksanaan administrasi di sekolah yang di
keluarkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dasar dan
Menengah serta Menengah Umum Jakarta 1994. Pengelolaan administrasi
sekolah secara khusus dibagi menjadi lima macam diantaranya:
a. Pengelolaan Administrasi Belajar Mengajar (Proses Pengajaran)
a) Mendokumentasikan perangkat soal-soal penilaian
b) Mendokumentasikan hasil penilaian
16
c) Menyampaikan hasil penilaian sesuai dengan prosedur yang telah
ditentukan
d) Format nilai rapor
e) Mengatur pelaksanaan kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler
f) Mengatur pelaksanaan penilaian
g) Menyusun program tahunan, program semester, dan persipan lainnya.
b. Pengelolaan Administrasi Siswa
Ruang lingkup pengelolaan administrasi siswa mencakupbeberapa hal
antara lain:
a) Penerimaan siswa baru
b) Program bimbingan dan konseling
c) Pelaksanaan Masa Orientasi Siswa,
d) Pengelompokan belajar siswa
e) Kehadiran OSIS
f) Lingkungan hidup
g) Papan statistic
h) Mengatur buku induk siswa
c. Pengolaan Administrasi Pegawai
Administrasi kepegawaian dikelola oleh Kepala tata usaha yang telah
ditunjuk oleh Kepala Sekolah. Pengelolaan pegawai ini bertujuan untuk
menciptakan suasana kerja yang menyenangkan. Adapun hal-hal yang harus
diperhatikan dalam administrasi kepegawaian antara lain:
a) Penyediaan format file pegawai
b) Kelengkapan file untuk setiap pegawai
c) Pengadaan papan tulis tentang daftar kepegawaian atau staf sekolah
d. Administrasi Perlengkapan
Semua perlengkapan sekolah harus dirawat dengan baik supaya dapat
bertahan sesuai dengan batas waktu kelayakan barang tersebut. Pengawasan
yang ketat diharapkan kepada guru bidang studi yang membutuhkan alat-
alat tersebut. Disarankan kepada guru bidang studi agar membuat laporan
secara berkala mengenai perlengkapan yang dibutuhkan dan adanya
17
pelaporan mengenai perbaikan barang-barang yang sudah tidak layak pakai.
Dalam pengelolaannya administrasi perlengkapan sekolah dapat
dikelompokkan dalam dua bentuk laporan yaitu:
a) Barang yang tidak bergerak, seperti tanah dan bangunan
b) Barang bergerak baik habis pakai maupun yang tidak habispakai
c) Seperti perabot, alat kantor, buku-buku, dan alat peraga pendidikan
e. Administrasi Perpustakaan
Pemegang administrasi perpustakaan, dipegang oleh bagian administrasi
dan dibantu oleh seorang pegawai perpustakaan. Dalam mengelola
administrasi perpustakaan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara
lain:
a) Mencatat semua koleksi buku yang dimiliki perpustakaan sekolah.
b) Mengklasifikasikan semua buku berdasarkan jenis dan ruang lingkup
pembahasannya.
c) Membuat katalog yaitu membuat daftar uraian singkat tentang
keterangan suatu koleksi agar mudah menemukannya
d) Pemberian perlengkapan administrasi pada setiap koleksi
e) Menyusun koleksi pada rak-rak sehingga mempermudah
petugas melakukan pelayanan
F. Proses Belajar Mengajar
1. Kegiatan Guru
Kegiatan guru yakni mengajar atau melaksanakan prose belajar dan
mengajar secara efektif dan efisien, proses belajar mengajar bertujuan
melakukan perubahan terhadap siswa, dimana siswa dikatakan belajar jika telah
terjadi perubahan. Guru juga merupakan tenaga pendidik yang memberikan
sejumlah ilmu pengetahuan kepada peserta didik , dan bertugas memberikan
serta menanamkan nilai-nilai dan sikap sebagai generasi bangsa yang baik
kepada peserta didik.
Pada masa observasi di SMAN 10 Sijunjung, selain mengamati
bagaimana kondisi lingkungan sekolah beserta civitas sekolah, hal lain yang
18
diamati adalah mengenai pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM) yang
dilaksanakan oleh guru pamong
2. Kegiatan Siswa
Kegiatan yang harus dijalankan di lingkungan sekolah yakni kegiatan wajib
seperti belajar baik pada jam adaptif maupun produktif, adapun kegiatan siswa
yang harus dijalankan selain belajar seperti datang ke sekolah tepat waktu (sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan oleh pihak sekolah), dan juga siswa harus
mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan oleh sekolah.
3. Proses Belajar Mengajar
Proses Belajar Mengajar (PBM) dimulai pukul 07.30 WIB dan berakhir
pukul 14.30 WIB.
19
BAB III
KEGIATAN PPLK
A. Kegiatan Mengajar (Teaching)
Kegiatan Teaching merupakan penerapan keterampilan mengajar secara
utuh, sehingga mahasiswa mengalami situasi mengajar yang sesungguhnya
(Endriady & Body. 2017:3). Kegiatan merupakan proses penerapan keterampilan
mengajar secara utuh dan terintegrasi, sehingga mahasiswa mengetahui segala
aspek mengajar, maupun persiapan untuk mengajar, baik itu dalam perumusan
kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetesi, skenario pembelajaran
dengan menggunakan metode, media, yang sesuai dengan materi yang akan
diajarkan, sumber keterampilan mengajar yang sesungguhnya dan segala yang
terkait dengan pembelajaran. Tujuan kegiatan teaching adalah untuk membentuk
keterampilan mengajar yang utuh dan terintegrasi sehingga mahasiswa
mempunyai bekal profesionalisme sebelum menjadi guru yang seutuhnya.
Keterampilan dasar mengajar berkenaan dengan beberapa kemampuan
atau keterampilan yang bersifat mendasar yang harus dimiliki dan
diaktualisasikan oleh setiap guru (Achdiani & Rusliyani ,2017:35). Keterampilan
tersebut terdiri dari:
(1) Keterampilan membuka pelajaran,
(2) Menutup pelajaran,
(3) Bertanya
(4) Memberi penguatan,
(5) Mengadakan variasi
(6) Menjelaskan
(7) Membimbing diskusi kelompok kecil
(8) Mengajar kelompok kecil dan mengajar perseorangan, serta
(9) Mengelola kelas.
Masa latihan mengajar merupakan waktu untuk berlatih dan mengasah
keterampilan mengajar. Ada 2 jenis kegiatan yang dilakukan mahasiswa dalam
masa latihan mengajar ini, yaitu :
20
1. Latihan Mengajar Terbimbing (LMT)
Masa latihan mengajar terbimbing merupakan masa dalam praktek
mengajar yang dilakukan secara terbimbing dengan bantuan pembimbing atau
guru pamong dalam kurun waktu tertentu. Pada masa ini penulis diberikan
kesempatan untuk mengajar di kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2. Pada praktiknya,
penulis diawasi oleh guru pamong sampai merasa telah siap untuk mengelola
kelas dengan mandiri. Kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan oleh mahasiswa
pada masa LMT ini adalah :
a. Merencanakan dan menyusun silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran/Pelayanan (RPP) dan bentuk perangkat lainnya sesuai
kurikulum yang dilaksanakan di sekolah.
b. Melaksanakan kegiatan latihan mengajar di kelas
c. Melakukan penilaian terhadap kegiatan belajar siswa
d. Menganalisis dan mendiskusikan pelaksanaan pengajaran/pelayanan
tersebut dengan gutu pamong dan dosen pembimbing.
2. Latihan Mengajar Mandiri (LMM)
Masa latihan mengajar mandiri merupakan masa peralihan dimana dalam
masa ini mahasiswa siap untuk mengajar dan mengelola kelas secara mandiri
tanpa dibantu oleh guru pamong. Pada masa ini guru pamong tidak begitu saja
melepaskan penulis untuk mengajar dan mengelola kelas, akan tetapi juga
dilakukan pengawasan dari guru pamong. Penulis juga diberikan kesempatan
untuk berdiskusi tentang permasalahan yang dihadapi selama melaksanakan
pengajaran dan pengelolaan dikelas
Selama kegiatan PPLK, penulis diberi tanggung jawab oleh Guru Pamong,
yaitu kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2.
TABEL 5. JADWAL MENGAJAR SELAMA PPLK
21
Hari Jam Ke- Kelas
Jumat 5-6 XI IPA 1
B. Kegiatan Nonteaching
Kegiatan non-teaching merupakan kegiatan mahasiswa PPLK di luar
kegiatan proses pembelajaran (Endriady & Body 2017:3). Mencapai suatu
perestasi menjadi guru yang profesional, seorang guru tidak harus menfokuskan
dirinya pada tugas dalam kelas semata dalam membina karakter dan wawasan
siswa. Karakter, wawasan dan pengetahuan siswa dapat juga dikembangkan
melalui kegiatan pendukung lainnya atau kegiatan non mengajar (non teaching).
Kegiatan Non Teaching merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
mahasiswa PPLK di luar PBM di kelas, seperti kegiatan OSIS, perpustakaan,
serta kegiatan intra dan ekstra kurikuler lainnya yang mendukung kegiatan
mengajar secara umum di sekolah. Kegiatan Non Teaching bertujuan untuk
memberikan pengalaman kepada mahasiswa berkenaan dengan hal yang
mendukung kegiatan mengajar secara umum dan menunjang keberhasilan
program mengajar.
Kegiatan Non Teaching penulis selama PPLK di SMAN 10 Sijunjung
diantaranya piket PBM, piket kopsis, piket UKS, dan piket perpustakaan. Pada
piket PBM penulis ditugaskan untuk berada di meja piket, mendata siswa yang
tidak disiplin seperti menindak siswa yang terlambat ataupun memberi surat izin
keluar-masuk lingkingan sekolah, mengumpulkan absensi guru dan siswa.
Piket Kopsis (Koperasi Siswa), dimana setiap mahasiswa PPL memiliki
tugas jaga di kopsis dan terlibat aktif dalam mengawasi kegiatan jual beli. Piket
perpustkaan dimana penulis ditugaskan untuk membantu petugas perpustkaan.
C. Kasus dan Penyelesaiannya
1. Pelaksanaan Teaching
Selama melaksanakan PPLK di SMAN 10 Sijunjung penulis mendapatkan
banyak sekali pengalaman dan ilmu. Satu bulan awal kegiatan PPLK penulis
hanya melakukan observasi yaitu melihat bagaimana cara guru pamong
menjelaskan materi pembelajaran. Di bulan pertama juga penulis diminta untuk
22
mempersiapkan RPP dan media yang cocok nantinya yang akan diajarkan
kepada siswa setiap pertemuan. Punulis diberi amanah untuk mengajar di kelas
XI IPA 1 dan XI IPA 2. Peserta didik dari kedua kelas tersebut memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan karakteristik inilah yang menjadikan
sebuah tantangan bagi penulis untuk menjadi pendidik yang profesional. Namun,
dalam perjalanan PPLK penulis menemukan beberapa kendala diantaranya:
a. Acuhnya beberapa siswa karena menganggap penulis sebagai “guru
magang” sehingga dalam menghadapi proses pembelajaran sering tidak
peduli dan sibuk dengan dirinya sendiri. Hal ini menyebabkan kegiatan
pembelajaran yang seharusnya active-learning menjadi passive-learning.
b. Acuhnya siswa juga menyebabkan proses pembelajaran berjalan
terbilang lambat sehingga tidak sesuai dengan alokasi waktu yang sudah
disusun dalam RPP. Kurangnya keinginan siswa untuk membaca dan
memecahkan masalah secara mandiri memaksa guru untuk menjalaskan
materi satu per satu atau dengan metode ceramah (teacher-center),
terutama pada materi yang sifatnya hitung-hitungan seperti termokimia,
laju reaksi, dan kesetimbangan kimia. Selain itu, lambatnya proses
pembelajaran juga disebabkan oleh banyaknya kegiatan siswa diluar
kelas pada awal semester.
c. Beberapa siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan.
d. Adanya siswa yang usil/ iseng di kelas.
Dari masalah yang telah dijelaskan diatas, penulis berupaya untuk
bertukar pikiran kepada guru pamong maupun guru-guru yang ada di SMAN 10
Sijunjung. Penulis meminta saran dan petunjuk untuk pemecahan masalah yang
dihadapi. Adapun solusi yang penulis lakukan sebagai berikut.
a. Mengandalkan pendekatan khusus dengan anak yang bersangkutan,
dengan cara mengajak berdiskusi atau memberikan pengertian dan
nasehat serta mengaktifkan proses belajar siswa dengan penerapan model
pembelajaran, sehingga siswa lebih terfokus pada kegiatan belajar
contohnya diskusi kelompok yang dapat membantu siswa menumbuhkan
kerja sama, berfikir kritis dan kemampuan membantu teman, Hal yang
23
seperti ini akan membuat siswa merasa nyaman terhadap guru. Ini
merupakan faktor utama. Sebab jika anak didik merasa senang terhadap
sikap seorang guru yang digemarinya, maka secara tidak langsung ia pun
akan senang dan mudah menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru
tersebut serta menghargai guru.
b. Selalu kreatif dalam memilih metode untuk menyampaikan materi
pelajaran. Perlu diselipkan sedikit lelucon agar suasana tidak menjadi
monoton dan membosankan bagi anak didik. Dalam hal ini, penulis
berusaha memaksimalkan penggunaan LKPD dan menggunakan media
yang menarik, seperti penulis menggunakan media PPT interaktif yang
sehingga materi kimia terlihat lebih menarik membuat peserta didik lebih
focus.
c. Jangan sekali-kali bersikap keras (tegas boleh) terhadap anak yang
seperti ini. Perbanyaklah memuji dan menyanjungnya terlebih dahulu.
Hal ini dimaksud agar kita bisa lebih dekat terhadap dirinya. Secara tidak
langsung pujian ini juga akan memberikan kepercayaan diri dan
menyenangkan hatinya.
d. Jangan pernah mematahkan tanggapannya ketika ia sudah mulai bersikap
aktif untuk menanggapi peljaran yang diberikan. Walaupun apa yang
dikatakannya salah, biarkan terlebih dahulu ia menyampaikan
tanggapannya. Setelah itu baru kita perbaiki dengan bahasa yang baik.
Tetapi, sebelumnya tetap kita beri pujian terhadap dirinya atas
keberaniannya.
2. Pelaksanaan Non-Teaching
1) Upacara Bendera
a. Kendala
Banyaknya siswa yang susah mengatur barisannya sendiri sehingga
seringkali upacara bendera jad terlambat dilaksanakan. Kesiapan dari
pelaksana upacara juga terkadang kurang sehingga beberapa kali terjadi
kesalahan.
b. Alternatif solusi
24
a) Saran dari penulis agar masing ketua kelas menyiapkan dulu
barisannya sebelum disiapkan oleh wakik kesiswaan. Peran ketua
kelas dan wali kelas sangat diperlukan dalam hal ini, sehingga
wakil kesiswaan tidak terlalu kewalahan dalam mengatur barisan.
b) Untuk pelaksana upacara agar lebih dipersiapkan lagi secara
matang. Diharapkan juga latihan upacara tidak hanya dilakukan
satu kali saja.
2) Kultum
a. Kendala
Kendala pada kultum kurang lebih hampir sama dengan upacara bendera
yaitu sulitnya mengatur barisan siswa. Kesiapan pelaksana kultum
menurut penulis juga belum maksimal, sehingga kultum terasa kurang
menarik dan sedikit kaku. Peserta kultum juga banyak yang berbicara
selama kegiatan sehingga membuat kultum terasa tidak khitmat dan
berisik.
b. Alteratif solusi
a) Seharusnya siswa sudah berada di lapangan minimal 10 menit
sebelum kultum dimulai sehingga guru tidak kewalahan mengatur
barisan.
b) Untuk pelaksana kultum agar lebih dipersiapkan lagi secara
matang terkait pelaksanaan kultum. Ada baiknya juga
menggunakan musik pengiring agar lebih menarik dan tidak
terkesan membosankan.
c) Guru iku berbaris dibelakang siswa serta membantu menertibkan
siswa dalam berbaris.
3) Senam Pagi
a. Kendala
Kendalanya adalah sulitnya mengatur barisan siswa serta banyaknya
siswa yang terlambat mengikuti senam pagi sehingga sering kali kegiatan
ini terlambat juga untuk dilakukan.
b. Alternatif solusi
25
a) Guru meminta siswa tidak ada yang terlambat lagi
b) Siswa diharapkan berada di lapangan minimal 10 menit sebelum
senam pagi dimulai.
4) Piket PBM
a. Kendala
Masih banyak siswa yang terlambat mengikuti PBM dan memiliki atribut
yang tidak lengkap sehingga diharuskan untuk mengerjakan sanksi
terlebih dahulu sebelum diperbolehkan masuk kelas oleh guru piket.
b. Alternatif solusi
Guru meminta siswa untuk bangun lebih awal lagi agar tidak terlambat
datang kesekolah dan memakai atribut sesuai aturan sekolah
5) Piket Perpustakaan
a. Kendala
Kurangnya minat baca siswa sehingga setiap harinya perpustakaan terasa
sepi.
b. Alternatif solusi
a) Bagi sekolah diharapkan untuk memberbanyak buku bacaan seperti
novel dan lainnya sehingga meningkatkan minat baca siswa.
b) Jika ada nantinya siswa yang paling rajin mengunjungi perpustakaan
agar diberi reward agar menarik juga untuk siswa lain mengunjungi
perpustakaan.
c) Membuat organisasi khusus untuk perpustakaan sekolah berisi siswa
dan guru seperti yang dahulu ada di sekolah penulis. Mereka bertugas
selain untuk piket perpustakaan juga sebagai untuk memotivasi siswa
lain agar mengunjungi perpustakaan.
6) Piket UKS
a. Kendala
Adapun kendala yang penulis rasakan saaat piket UKS adalah banyaknya
siswa yang istirahat di UKS saat jam pelajaran padahal tidak dalam
kondisi sakit.
b. Alternatif solusi
26
Guru lebih tegas lagi untuk menertibkan siswa yang keluar dalam jam
pelajaran dan istirahat di UKS.
27
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan program praktek lapangan terdiri dari 2 kegiatan yaitu kegiatan
teaching dan non-teaching. Kegiatan teaching yaitu kegiatan dari proses belajar
mengajar itu sendiri, seperti: kegiatan latihan mengajar terbimbing dan latihan
mengajar mandiri. Sedangkan kegiatan non-teaching berupa upacara bendera,
piket gerbang, piket ditata usaha, perpustakaan, dan sebagainya.
PPLK mempunyai peranan yang penting dalam mempersiapkan calon
guru yang professional karena dengan PPLK ini dapat memperoleh banyak
pengetahuan seperti keterampilan mengajar dan mengaplikasikan pembelajaran
yang telah kita terima di perkuliahan dalam bentuk nyatanya.Secara umum
dalam PPLK tercantum beberapa kegiatan seperti observasi, orientasi, konsultasi
dengan guru pamong dan dosen pembimbing, serta kegiatan lainnya yang
berhubungan dengan PPLK.
B. Saran
Penulis mengharapkan agar kita senantiasa berusaha untuk lebih baik.Hal
yang positif dalam kegiatan PPLK yang sudah di dapat di sekolah semoga selalu
dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Bagi mahasiswa PPLK ambilah pelajaran
dari setiap hal yang berada disekolah latihan. Perbaiki kesalahan dan
pertahankan kebaikan yang telah ada. Diharapkan mahasiswa PPLK dapat
memberikan kesan yang baik serta hal yang dapat bermanfaat bagi sekolah
latihan.Penulis juga mengharapkan hubungan kerjasama pihak sekolah dengan
UNP tetap terjalin.
28
DAFTAR PUSTAKA
Achdiyani Y., Rusliyani A. D. (2017). Pengetahuan Keterampilan Dasar
Mengajar dalam Menyiapkan Guru Sekolah Menengah Kejuruan.Vol.5 No.2.
29
LAMPIRAN
Lampiran 1 Link g-drive Perangkat Pembelajaran
https://drive.google.com/drive/folders/1Aibo_L_ATm-8DTbzEc-KWtphFV-
CiY_d?usp=share_link
Lampiran 2 Prota
PROGRAM TAHUNAN
Komptensi Inti :
KI-1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara
efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
30
SMT KOMPETENSI DASAR Alokasi Waktu
31
Guru Pamong Sungai Lansek, Agustus 2022
NIM. 19035124
Mengetahui, Diperiksa,
Kepala SMAN 10 Sijunjung
Waka Kurikulum
32
Lampiran 3 Promes
33
34
Lampiran 4 Silabus
35
36
37
38
39
40
41
Lampiran 5 RPP KD 3.1
B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan 1& 2 (2 x 45 menit)
Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan kekhasan
atom karbon dan penggolongan senyawanya
Pendahuluan (15 menit)
1) Peserta didik menjawab salam dari guru dan berdoa untuk memulai
pembelajaran.
2) Peserta didik dicek kehadiran oleh guru sebagai bentuk disiplin.
3) Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
4) Guru memanggil kembali ingatan siswa terkait materi sebelumnya (apersepsi),
dan mengaitkan dengan pertemuan hari ini.
5) Guru menyampaika alasan mempelajari “kekhasan atom karbon” (motivasi)
6) Guru menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan
digunakan.
7) Guru melakukan pre-test untuk menguji kemampuan awal siswa
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi dan panduan
untuk melihat, mengamati, membaca, dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan
bahan
bacaan terkait materi kekhasan atom karbon dan
penggolongan senyawanya
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
42
Guru memberikan kesempatan untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus
Kegiatan Inti tetap berkaitan dengan materi
(60 menit) kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa
kelompok untuk mendiskusikan,mengumpulkan
informasi, mempresentasikan ulang, dan saling
bertukar
informasi mengenai kekhasan atom karbon dan
penggolongan senyawanya
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja
kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan kemudian
ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang
mempresentasikan
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan
tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
kekhasan atom karbon dan penggolongan
senyawanya. Peserta didik kemudian diberi
kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal
yang belumdipahami
Pertemuan 3 - 9
Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan
penggolongan senyawanya (Alkana, alkena, alkuna)
43
Pendahuluan (15 menit)
1) Peserta didik menjawab salam dari guru dan berdoa untuk memulai
pembelajaran.
2) Peserta didik dicek kehadiran oleh guru sebagai bentuk disiplin.
3) Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
4) Guru memanggil kembali ingatan siswa terkait materi sebelumnya (apersepsi),
dan mengaitkan dengan pertemuan hari ini.
5) Guru menyampaika alasan mempelajari “Alkana, alkena, alkuna” (motivasi)
6) Guru menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan
digunakan.
7) Guru melakukan pre-test untuk menguji kemampuan awal siswa
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi dan panduan
untuk melihat, mengamati, membaca, dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan
bahan
bacaan terkait materi Alkana, alkena, alkuna
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus
Kegiatan Inti tetap berkaitan dengan materi
(60 menit) Alkana, alkena, alkuna
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa
kelompok untuk mendiskusikan,mengumpulkan
informasi, mempresentasikan ulang, dan saling
bertukar
informasi mengenai Alkana, alkena, alkuna
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja
kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan kemudian
ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang
mempresentasikan
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan
tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Alkana, alkena, alkuna. Peserta didik kemudian
diberi kesempatan untuk menanyakan kembali
hal-hal yang belumdipahami
Penutup (15 m1nit)
44
1. guru meminta peserta didik menyimpulkan pembelajaran pada pertemuan
hari ini.
2. guru memberikan Post-Test untuk mengukur ketercapaian kompetensi siswa
hari ini.
3. guru meminta kritik dan saran ke pada peserta didik terkait metode belajar
yang diterapkan guru.
4. Memberikan tugas kepada peserta didik terkait pertemuan ini untuk
pendalaman materi.
5. mengingatkan peserta didik untuk membaca materi yang akan dipelajari di
pertemuan berikutnya
6. Pembelajaran ditutup dengan berdoa dan salam.
Pertemuan 10
membuat model visual berbagai struktur molekul hidrokarbon yang memiliki
rumus molekul yang sama dengan benar (menggunakan molymod)
Pendahuluan (15 menit)
1) Peserta didik menjawab salam dari guru dan berdoa untuk memulai
pembelajaran.
2) Peserta didik dicek kehadiran oleh guru sebagai bentuk disiplin.
3) Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
4) Guru memanggil kembali ingatan siswa terkait materi sebelumnya (apersepsi),
dan mengaitkan dengan pertemuan hari ini.
5) Guru menyampaika alasan mempelajari “model visual berbagai struktur
molekul hidrokarbon” (motivasi)
6) Guru menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan
digunakan.
7) Guru melakukan pre-test untuk menguji kemampuan awal siswa
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi dan panduan
untuk melihat, mengamati, membaca, dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan
bahan
bacaan terkait materi Struktur Molekul Hidrokarbon
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
Kegiatan Inti pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus
tetap berkaitan dengan materi
(60 menit) Struktur Molekul Hidrokarbon
COLLABORATION (KERJASAMA)
45
Peserta didik dibentuk dalam beberapa
kelompok untuk mendiskusikan,mengumpulkan
informasi, mempresentasikan ulang, dan saling
bertukar
informasi mengenai Struktur Molekul Hidrokarbon
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja
kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan kemudian
ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang
mempresentasikan
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan
tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Struktur
Molekul Hidrokarbon. Peserta didik kemudian
diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal
yang belum dipahami
Penutup (15 menit)
1. guru meminta peserta didik menyimpulkan pembelajaran pada pertemuan
hari ini.
2. guru memberikan Post-Test untuk mengukur ketercapaian kompetensi siswa
hari ini.
3. guru meminta kritik dan saran ke pada peserta didik terkait metode belajar
yang diterapkan guru.
4. Memberikan tugas kepada peserta didik terkait pertemuan ini untuk
pendalaman materi.
5. mengingatkan peserta didik untuk membaca materi yang akan dipelajari di
pertemuan berikutnya
6. Pembelajaran ditutup dengan berdoa dan salam.
C. PENILAIAN
No. Aspek Teknik Bentuk Remedial Pengayaan
Instrumen (<KKM) (>KKM)
1. Sikap Observasi Lembar 1) Pembelaj 1) Belajar
observasi aranulang kelompok
2) Pemberia 2) Belajar
n mandiri
bimbinga 3) Pem
n secara belajaran
khusus berbasis
46
3) Pemberian tema
tugas-tugas
latihan
secara khusus
4) Pemanfaatan
tutorsebaya
47
Lampiran 6 Media Pembelajaran KD 3.1
48
49
50
51
52
53
54
55
56
Lampiran 7 LKPD KD 3.1
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
Lampiran 8 Instrumen Penilaian KD 3.1
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
Lampiran 9 Foto dokumentasi selama pelaksanaan PPLK
86
MENGAMATI GURU PAMONG MENGAJAR DI KELAS(MENGAJAR TERBIMBING)
87
mengajar mandiri (XI IPA 1)
88
mendampingi siswa pada kegiatan 17 Agustus
piket kopsis 1
89
piket pbm
90
piket Perpustakaan
91