PEMISAHAN
OLEH :
Kimia Pemisahan
PENDIDIKAN KIMIA
NPM : …………………………………..
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan hidahnya sehingga buku petunjuk
praktikum Kimia Pemisahan ini dapat diselesaikan. Praktikum Kimia Pemisahan
diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa dan kerja
laboratorium dan untuk menambah wawasan praktis bagi mahasiswa terhadap bidang
pemisahan kimia yang telah diperoleh secara teoritik dalam perkuliahan.
Dengan demikian pelaksanaan praktikum diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmu yang
bermanfaat dan pengalaman kerja bagi mahasiswa, asisten, dan dosen pendamping.
Penulisan buku petunjuk praktikum Kimia Pemisahan ini merupakan upaya optimal yang
dilakukan untuk membantu pelaksanaan praktikum kimia pemisahan, namun demikian masih
diperlukan kritik dan saran yang membangun bagi penulis untuk penyempurnaan penulisan
selanjutnya.
i
Petunjuk Keselamatan Kerja
Dengan hati-hati dan pengetahuan akan teknik kerja yang benar, laboratorium bukanlah
tempat yang berbahaya. Dengan adanya petunjuk keselamatan kerja berikut ini akan
melindungi Anda dari kecelakaan kerja. Adapun petunjuk keselamatan kerja dilaboratorium
adalah sebagai berikut :
ii
Petunjuk Praktikum Kimia
1. Anda telah siap/tahu dengan teori-teori, cara penggunaan serta fungsi dari alat-
alat kimia, sifat bahan-bahan kimia dan prosedur kerja yang akan Anda
praktekkan.
2. Pakailah jas praktikum selama Anda bekerja di laboratorium.
3. Mulailah bekerja dengan tenang dan hati-hati.
4. Siapkan peralatan praktikum yang akan Anda gunakan dan sebelum
memakainya terlebih dahulu Anda bersihkan.
5. Perhatikan apakah alat masih baik dan tidak rusak.
1. Ikuti petunjuk baik dari penuntun praktikum maupun dari dosen/asisten yang
bertugas.
2. Mengenakan alat pelindung diri.
3. Menggunakan alat dengan benar dan bahan kimia seperlunya, jangan berlebihan
karena dapat mencemari lingkungan.
4. Membuang limbah percobaan pada tempat yang disesuaikan dengan kategori
limbahnya.
5. Jangan menumpahkan bahan-bahan kimia di meja praktikum atau di lantai
laboratorium. Jika hal ini terjadi, maka segera dibersihkan atau dilap.
6. Bekerja dengan tertib, tenang dan hati-hati.
iii
7. Semua kejadian dan hasil percobaan harus dicatat untuk dilaporkan kepada
dosen/asisten dalam laporan praktikum.
iv
Tata Tertib Laboratorium Kimia FKIP UISU
Setiap mahasiswa yang mengikuti praktikum wajib menaati seluruh peraturan yang
berlaku di Laboratorium FKIP UISU.
v
14. Praktikan wajib menjaga kebersihan, kerapian, dan ketertiban di dalam
Laboratorium.
15. Hal-hal lain yang menyangkut pelaksanaan kegiatan Laboratorium akan di
informasikan oleh asisten (dosen) yang bersangkutan.
16. Pelanggaran terhadap tata tertib ini dapat menyebabkan kegagalan dalam
mata kuliah Praktikum.
vi
DAFTAR ISI
Percobaan I
Percobaan II
Percobaan III
Percobaan IV
Percobaan V
Kromatografi .................................................................................................... 8
Percobaan VI
Percobaan VII
Destilasi ............................................................................................................ 12
Daftar Pustaka
vii
PERCOBAAN I
Teori
Air yang mengandung ion Ca+ dan / Mg+ disebut air sadah. Air sadah menyebabkan
sabun sukar berbuih, karen ion-ion Ca+ dan Mg + mengendapkan sabun. Contoh
reaksi:
Tujuan
Mengamati pengaruh air sadah ( larutan garam inggris = MgSO4) terhadap sabun
(cairan pencuci piring)
Prosedur kerja
1
Tabel pengamatan
No Larutan Pengamatan
1 Garam inggris + air + cairan Kejenuhan Sedikit/banyaknya
pencuci piring busa
2 Air + cairan pencuci piring
Pertanyaan
2
PERCOBAAN II
Teori
Vitamin C memiliki nama lain yaitu asam askorbat. Fungsi vitamin C dalam
tubuh adalah sebagai antioksidan yang menangkap radikal bebas sehingga
menajdikan imunitas tubuh terjaga
Tujuan
3
Tabel Pengamatan
4
PERCOBAAN III
Teori
Tujuan
Prosedur kerja
5
Pertanyaan
6
PERCOBAAN IV
Toeri
Reaksi pengendapan tergantung dari harga Ksp atau kelarutan masing masing zat
yang bereaksi. Semakin mudah terjadi pengendapan, semakin kecil kelarutan atau
harga Ksp zat zat yang mengendap
Kelarutan senyawa alkali tanah, misalnya kalsium dan barium dalam larutan
sulfat (SO4+2), karbonat (CO3-2 ), okasalat (C2O4-2), kromat (CO4-2)sangat
bervariasi sesuai dengan harga Ksp nya, Misalnya harga Ksp dari Ba sampai Ca
untuk senyawa sukfat (MSO4) naik, namun senyawa BaSO4 dan CaSO4 tidak larut
dalam air.
Berdasarkan data dibawah , berikan tanda (+) pada kolom ramalan jika terjadi
endapan pada pencampuran ion alkali tanah dan larutan ion pereaksi dengan volum
yang sama. Berikan tanda (-) jika tidak terjadi endapan. Tulis alasan untuk ramalan
anda
Tujuan
7
PERCOBAAN V
KROMATOGRAFI
Teori
Tujuan
Prosedur Kerja
8
Pertanyaan
9
PERCOBAAN VI
ISOLASI KAFEIN DARI DAUN TEH
Teori
Pendahuluan Pemisahan atau ekstraksi dapat berupa ekstraksi jangka
pendek atau proses pengocokan yang dilakukan pada corong pisah Ekstraksi jangka
panjang biasanya dilakukan untuk memisahkan bahan alam yang terdapat dalam
tumbuh-tumbuhan. Kafein dari daun teh dapat diambil dengan cara ekstraksi
dengan menggunakan suatu alat ekstraksi yang disebut soxhlet. Soxhlet yang telah
dilapisi dengan kertas saring dan dasarnya pakai wol glass. Alat soxhlet diisi dengan
pelarut yang sesuai dengan dilengkapi dengan pendingin seperti yang terlihat pada
gambar di bawah ini :
Alat Soxhlet Pelarut dalam labu dasar bulat dipanaskan sehingga kalau telah
mendidih pelarut naik ke pendingin sehingga upaya mengembun dan turun masuk
ke dalam alat soxhlet dan akan melarutkan kafein daun teh Bila turun masuk ke
dalam alat soxhlet dan akan melarutkan kafein daun teh. Bila larutan kafein telah
memenuhi cabang soxhlet akan masuk ke labu dasar demikian seterusnya sampai
semua kafein daun teh larut (terlihat labu dasar bulat pelarutnya didestilasi sehingga
pelarutnya terpisah dari kafein sehingga kafein menjadi kristal
Tujuan
Untuk memisahkan bahan alam yang terdapat dalam daun teh kering dengan cara
ekstraksi dengan menggunakan suatu alat ekstraksi yang disebut soxhler.
10
Alat dan Bahan
1. Alat yang digunakan
a. Soxhlet lengkap, statif dan klem
b. Pemanas berbentuk cekung
c. Kertas saring
d. Corong pisah 100 ml
e. Beaker glass 250 ml
f. Cawan
g. Melting point
2. Bahan praktikum
a. Daun teh kering
b. Kloroform atau petroleum eter
Prosedur Kerja
1. Timbang kira-kira 10 g daun teh yang sudah dipotong-potong kecil
kemudian bungkus dengan kertas saring berbentuk memanjang dan diikat
dengan benang sebesar tubang soxhlet. Kemudian pasang alat soxhlet
2. Isi labu dasar bulat dengan 100 ml aquades
3. Ekstraksi daun teh sampai semua kafein daun teh terlarut dan masuk ke lebu
dasar bulat
4. Kemudian disaring dan filtratnya diuapkan pada beaker glass sampai kara-
kwa tinggal 20 ml
5. Dinginkan dan masukkan pada corong pisah serta tambah 15 mi kloroform
atau petroleum eter kemudian kocok
6. Pisahkan ekstrak kloroform saring dan uapkan kloroform nya dalam cawan
porselen (hati-hati uapnya)
7. 7. Kumpulkan hasil yang telah kering, timbang dan tes titik lelehnya
8. 8. Apabila belum murni lakukan kristalisasi.
11
PERCOBAAN VII
DESTILASI
(Larutan Alkohol)
Teori
Pemisahan dan pemurnian minyak bumi menggunakan metode destilasi.
Minyak bumi dipisah-pisahkan melalui destilasi menjadi fraksi-fraksi yang kita
kenal sebagai bensin, Kerosin (minyak tanah), solar, minyak pelumas, dan banyak
fraksi lainnya. Destilasi merupakan pemisahan campuran berdasarkan perbedaan
titik didih. Zat yang ingin dipisahkan biasanya berbentuk cair, tetapi dapat pula
berbentuk padat. Cara ini dapat digunakan untuk memisahkan campuran yang
memiliki titik didih berbeda.
Tujuan
Untuk memisahkan larutan alkohol dengan cara destilasi
12
Alat dan Bahan
1. Alat yang digunakan
a. Labu alas
b. Erlenmeyer
c. Kondensor
d. Bunsen
e. Statif dan klem
f. Selang
g. Termometer
h. Gelas ukur
2. Bahan Praktikum
a. Air
b. Alkohol 96%
c. Batu porselen
Prosedur Kerja
1. Sediakan / rangkai alat destilasi.
2. Latu larutkan 50 ml air yang dicampur dengan 50 ml alkohol 96% yang
ditaruh di labu alas, dan masukkan batu porselen untuk menetralkan titik
didih agar tidak terlalu tinggi.
3. Kemudian panaskan labu alas yang telah dimasukkan campuran air dan
alkohol, serta batu didih tersebut, sampai mencapai titik didih 80°C, dan
ketika sudah mencapai suhu 80°C tidak boleh lebih. Lalu matikan bunsen
dan uap dari alkohol tersebut masuk kedalam Erlenmeyer melalui
kondensor. Perhatikan destilatnya dan catat berapa banyak destilat yang
dihasilkan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, N., M., 2001, Kamus Kimia Arti dan Penjelasanya, PT Gramedia Jakarta
Caims, D. 2004. Intisari Kimia Farmasi Edisi Kedua. Jakarta : Buku kedokteran
EGC
Day, R.A., dan A.L. Underwood. 1994. Analisa Kimia Kuantitatif, Edisi
Keempat. Jakarta: Erlangga
Harris and Vogel A.l, 1999, A Text Book of Macro and Semimicro Qualitative
Inorganic Analysis, Longman.
Harmanto, Ari. 2000. Kimia 3. Jakarta: Setia Aji
Kee, J.L. dan Hayes, E.R., 1993. Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan.
Jakarta: Buku Kedokteran ECG
Khopkar, S.M. 2008. Kimia Analisis Kuantitatif. Yogyakarta: UIP Press
14