Anda di halaman 1dari 14

GULMA MIKANIA

TANAMAN HERBAL MENGHENTIKAN DARAH PADA


LUKA

Karya Tulis Ilmiah ini untuk Memenuhi Sebagian

Persyaratan Mengikuti Ujian Nasional

Wira Rahma Liza

XII MIPA 1

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SIJUNJUNG

2019
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Gulma Mikania Tanaman Herbal Menghentikan Darah Pada Luka

Nama : Wira Rahma Liza

NIS : 9125

Muaro, Februari 2019

Wali Kelas, Pembimbing,

Dwi Sunaryo, S. Pd, M. Si. Rosniati, M. Pd.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga
karya tulis ilmiah yang berjudul “Gulma Mikania Tanaman Herbal Menghentikan Darah Pada
Luka” dapat selesai pada waktunya.

Penyusunan karya tulis ilmiah ini diajukan sebagai syarat mengikuti Ujian Nasional. Dalam
penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis banyak mendapat bimbingan dan petunjuk dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu pembimbing,
Rosniati, M. Pd. yang dengan sabar memberi bimbingan hingga karya tulis ilmiah ini selesai,
kepada kedua orang tua yang selalu memberi dukungan serta doa sehingga karya tulis ilmiah
ini bisa selesai pada waktunya, serta teman-teman yang selalu memberi dukungnan dan
motivasinya.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan menuju
kesempurnaan karya tulis ilmiah di masa yang akan datang. Akhir kata, penulis berharap
karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Muaro, Februari 2019

Penulis

iii
ABSTRAK

Wira Rahma Liza. 2019. Gulma Mikania Tanaman Herbal Menghentikan Darah Pada Luka.

Penelitian ini dilatar belakangi banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui


bahwasanya ”gulma mikania”, ternyata dapat dijadikan sebagai anti septik ketika terjadi
luka dan getah daunnya efektif menghentikan kucuran darah pada luka. Padahal
tanaman ini mudah sekali ditemukan di masyarakat. Namun tanaman ini hanya
dianggap sebagai tanaman pengga bagi tanaman lain.

Jenis penelitian adalah studi pustaka. Objek penelitian yaitu gulma mikania. Tempat
dan waktu penelitian yaitu Muaro, pada bulan Maret sampai dengan April. Teknik
pegambilan data yaitu dilakukan dengan studi perpustakaan dan membaca berbagai
referensi terpercaya dari internet. Pengolahan data dengan mengklasifikasikan data-data
yang sudah diperoleh dari hasil studi pustaka yang sudah dilakukan. Data inilah yang
kemudian akan diuraikan pada bab pembahasan.

Hasil penelitian berdasarkan pembahas terlihat bahwa penyebab gulma mikania dapat
menghentikan perdaran pada luka adalah karena gulma mikania memiliki kandungan-
kandungan yang dapat menghentikan perdarah tersebut.

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................iii

ABSTRAK ..........................................................................................................iv

DAFTAR ISI ........................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................................1

A Latar Belakang Masalah .............................................................................................1

B Rumusan Masalah ......................................................................................................1

C Tujuan Penelitian.........................................................................................................2

D Kontribusi Penelitian ..................................................................................................2

E Definisi Operasional ...................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................................3

A Tanaman Herbal..........................................................................................................3

B Mengenal Gulma Mikania..........................................................................................3

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................................4

A Jenis Penelitian .........................................................................................................4

B Objek Penelitian .......................................................................................................4

C Waktu dan Tempat Penelitian..................................................................................4

D Teknik Pengumpulan Data .......................................................................................4

E Teknik Pengelompokan Data ...................................................................................4

BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................................5

BAB V PENUTUP ..................................................................................................................7

A Kesimpulan .............................................................................................................7

v
B Saran ........................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................7

LAMPIRAN .............................................................................................................................8

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Banyak kegiatan sehari hari terkadang membuat kita tidak sengaja melukai diri sendiri
hingga berdarah akibat sayatan, gesekan atau benturan sehingga darah akan terus keluar
apabila tidak segera ditangani.

Kondisi tersebut dikenal dengan istilah perdarahan. Perdarahan merupakan kondisi


ketika rusaknya pembuluh darah karena luka yang. Bila seseorang mengalami perdarahan,
mekanisme untuk menghentikan perdarahan dilakukan tubuh secara otomatis. Namun,
pemberian bahan-bahan tertentu perlu dilakukan untuk mempercepat pembekuan untuk
mencegah terjadinya kehilangan darah lebih banyak lagi.

http://m.merdeka.com/feedid/trend/8-obat-alami-ini-ampuh-hentikan-kucuran-darah-dalam-
semenit-151130v.html

Bahan-bahan yang digunakan ini biasanya ada yang bersifat kimia yang biasanya
dapat diperoleh melalui apotek atau dalam kotak P3K yang disedikan di rumah atau bersifat
alami atau herbal. Biasanya yang bersifat alami atau herbal lebih diminati banyak orang
karena tidak terkontaminasi oleh zat-zat kimia yang jika penggunaannya tidak sesuai dosis
akan berubah menjadi racun yang membahayakan tubuh. Bahan alami penghenti perdarahan
ini dapat dipeoleh dari tanaman yang disebut dengan tanaman herbal. Tanaman ini mudah
ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, banyak orang tidak menyadari hal itu.
Mereka banyak menganggap tanaman tersebut hanya sekedar gulma, yaitu tanaman
pengganggu yang tidak berguna, seperti “gulma mikania” ini contohnya.

Banyak orang tidak mengetahui tentang “gulma mikania”. Padahal tanaman merambat
ini mudah sekali ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, penulis membuat karya tulis
dengan judul “Gulma Mikania Tanaman Herbal Menghentikan Darah Pada Luka”.

B Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.

a Mengapa gulma mikania dapat menghentikan perdarahan pada luka?

vii
C Tujuan/Manfaat

Untuk memperjelas arah penelitian ini, dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut.

a Mengetahui penyebab gulma mikania dapat menghentikan perdarahan pada luka

D Kontribusi Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat dan
Indonesia tentang ilmu pengetahuan baru di bidang pengobatan sehingga menambah
khazanah ilmu di bidang kesehatan khusunya obat-obatan.

E Definisi Operasional

Gulma adalah tanaman yang kehadirannya tidak diinginkan karena akan mengganggu
pertumbuhan tanaman utama. Gulma akan bersaing dengan tanaman utama dalam hal
pemanfaatan ruang, cahaya dan nutrisi. Hal ini tentu merugikan tanaman utama.

Tanaman herbal merupakan tanaman atau tumbuhan yang mempunyai kegunaan atau
nilai lebih dalam pengobatan. Dengan kata lain, semua jenis tanaman yang mengandung
bahan atau zat aktif yang berguna untuk pengobatan bisa digolongkan sebagai tanaman
herbal.

viii
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Tanaman Herbal

Obat herbal adalah obat-obatan berbahan dasar tumbuhan yang di olah secara tradisional, turun-
temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat atau kepercayaan (Fayeldi, 2012: 48)

Tanaman yang di kategorikan tanaman obat kerap kali dikatakan sebagai semak belukar.
Padahal, tidak semua kategori semak merupakan gulma yang hanya mengganggu tanaman
lain.

(Faiha, 2015: 1) mengatakan bahwa jika ada seseorang yang menyebut herbal, pasti pikiran kita
langsung mengarah pada tanaman-tanaman yang bisa digunakan sebagai sarana pengobatan. Ya,
pengertian herbal kurang lebih adalah segala macam tumbuhan, baik itu berupa rumput, semak,
sayur, maupun buah yang memiliki khasiat sebagai obat.

B. Mengenal Gulma Mikania

Mikania merupakan suatu tumbuhan gulma yang tumbuh merambat dan memiliki nama
ilmiah Mikania micrantha. Mikania memiliki nama lokal yang berbeda di setiap
daerahnya. Di daerah Tapanuli Selatan tumbuhan ini dikenal dengan nama
“siroppaspara”. Di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur tumbuhan ini dikenal dengan
nama “sembung rambat”. Di Jawa Barat (Sunda) tumbuhan ini dikenal dengan nama
“caputuheun”. Dalam bahasa Inggris, tumbuhan ini lebih dikenal dengan nama American
rope, mile–a–minute weed, bittervine, dan Chinese creeper. Mikania berasal dari
Amerika Selatan dan Amerika Tengah.

Mikania mempunyai senyawa kimia yang cukup beragam. Amador et al. (2010)


mengidentifikasi senyawa kimia daun mikania dengan metode kromatografi gas, yaitu
Linalool (15,86%), α-Pinene (10,14%), β-Pinene (8,72%), β-Ocimene (7,12%), Terpineol
(6,31%), Geraniol (2,89%), Geranyl asetat (0,83%), Thymol (0,46%), α-Felandrene
(0,39%), dan Champene (0,187%). Namun menurut Taylor (2012), senyawa kimia utama
pada tumbuhan ini adalah caffeolylquinic acid, cinnamic acid,coumarin,
glikosida, kaurenic acid, germacranolide, stigmasterol, tannin, and resin. Tumbuhan ini
juga dapat menghasilkan senyawa fenol dan flavanoid (Wynn dan Fougère 2007).

https://dokadil.wordpress.com/2017/06/30/uji-aktivitas-antibateri-simplisia-daun-mikania-mikania-micrantha-terhadap-
salmonella-escherichia-coli-dan-staphylococcus-aureus/
ix
BAB III

METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian

Penulis melakukan penelitian melalui studi pustaka, yaitu dengan mengkaji sumber-sumber
atau buku-buku dan berbagai referensi dari internet yang mempunyai kaitan dengan penelitian
ini.

B Objek Penelitian

Banyak orang tidak mengetahui gulma mikania merupakan tanaman herbal yang dapat
menghentikan darah pada luka. Untuk itu penulis mengangkat “gulma mikania” sebagai objek
penelitian.

C Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April 2018.
2. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Muaro, Kab. Sijunjung.

D Teknik Pengambilan Data

Teknik pegambilan data yaitu dilakukan dengan studi perpustakaan dan membaca berbagai
referensi terpercaya dari internet.

E Teknik Pengolahan Data

Penulis melakukan pengolahan data dengan mengklasifikasikan data-data yang sudah


diperoleh dari hasil studi pustaka yang sudah dilakukan. Data inilah yang kemudian akan
diuraikan pada bab pembahasan.

x
BAB IV

PEMBAHASAN

Bagian Gulma yang Dijadikan Obat Menghentikan Perdarahan pada Luka

Bagian dari gulma mikania yang digunakan sebagai obat untuk menghentikan
perdarahan pada luka adalah ekstrak daun-nya. Untuk memperolehnya dilakukan langkah
sebagai berikut.

1. Daun gulma mikania digiling hingga halus (tanpa penambahan bahan lain), sampai
mengeluarkan air.
2. Setelah halus, gilingan daun tersebut kemudian diaplikasikan pada daerah yang
mengalami luka.
3. Tunggu hingga beberapa saat, sampai gilingan daun yang masih basah agak kering.
4. Setelah agak kering, gilingan daun yang diaplikasikan pada luka tersebut dapat
dilepas. Kemudian cuci sisa-sisa daun yang masih menempel dengan air hangat.
Hasilnya, darah yang mengalir akan berhenti.

Mengapa darah pada luka dapat berhenti setelah pengaplikasian gulma mikania?

Hemostasis merupakan peristiwa penghentian perdarahan akibat robeknya pembuluh


darah. Ketika mengalami perdarahan / luka, langkah awal yang harus dilakukan adalah
menghentikan kucuran darah ketika terjadi luka kemudian memberikan antiseptik untuk
mencegah terjadinya infeksi.

Antiseptik adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh atau menghambat
pertumbuhan mikoorganisme pada jaringan hidup seperti permukaan kulit. Antiseptik berbeda
dengan antibiotik dan disinfektan. Antibiotik digunakan untuk membunuh mikroorganisme di
dalam tubuh sedangkan disinfektan digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada benda
mati.

Antiseptik yang kuat dan mengiritasi jaringan kemungkinan dapat dialihfungsikan


menjadi disinfektan, contohnya adalah fenol yang dapat digunakan sebagai antiseptik maupun
disinfektan.

Dalam kasus ini, tanaman mikania berperan sebagai antiseptik dan disinfektan.
Tanaman ini mengandung fenol dan flavanoid (Wynn dan Fougère : 2007). Fenol merupakan
standar pembanding untuk menentukan aktivitas suatu disinfektan. Fenol dapat menghambat
pertumbuhan bakteri dengan cara mendenaturasi protein, menginaktivasi enzim sel, dan
merusak membran sel dengan cara menurunkan tegangan permukaan (Waluyo : 2008). Selain

xi
itu, tanaman mikania mengandung linalool dan α-Pinene yang juga berfungsi sebagai anti
bakteri.

Fenol digunakan Sir Joseph Lister sebagai antiseptik saat mempraktikkan pembedahan
antiseptik. Fenol merupakan komponen utama pada antiseptik dagang , triklorofenol atau
dikenal sebagai TCP (trichlorophenol).

Gulma mikania mengandung 15,86 % linalool. Salah satu produk linalool adalah
vitamin E. Vitamin E ini akan membantu mengurangi bekas lika pada kulit serta memperbaiki
sel-sel kulit yang rusak.

Gulma mikania juga mengandung senyawa α-Pinene (10,14 % ) dan β-Pinene (8,72
%). α-Pinene adalah anti-inflamasi melalui PGE1 dan menjadi anti-mikroba. Anti-inflamasi
adalah obat yang dapat menghilangkan radang yang disebabkan bukan karena
mikroorganisme (non infeksi), namun timbul sebagai respon cedera dan jaringan infeksi.
Agen-agen anti-inflamasi mempunyai khasiat tambahan seperti meredakan rasa nyeri
(analgesik) dan penurunan panas pada luka (antipiretik).

β-Pinene memiliki aktivitas antibakteri. Sebuah studi tentang minyak esensial


Rosmarinus officinalis L. dan tiga komponen utamanya α-Pinene (19,43%), 1,8-cineole
(27,23 %), dan β-Pinene (6,71 %) dipelajari untuk memahami perilaku bakteri invetro. Selama
penelitian, minyak esensial R. Officinalis L., α-Pinene, dan β-Pinene dirawat pada bakteri
Gram-positif, dan Gram-negatif. Hasilnya menunjukkan bahwa bakteri Gram-positif lebih
responsif terhadap minyak. Hal ini menunjukkan bahwa β-Pinene memiliki aktivitas
antibakteri.

Selain itu, β-Pinene juga memiliki aktivitas antimikroba. Beberapa penelitian


dilakukan untuk mengidentifikasi dan membuktikan antimikroba β-Pinene. Salah satu
penelitian tersebut adalah pada tahun 2012 dimana β-Pinene merupakan komponen esensial
Rosmarinus officinalis L. terbukti positif.

Jadi menyebabkan gulma mikania dapat mengehntikan perdarahan pada luka adalah
getah daun yang mengandung antiseptik yang dihasilkan tanaman ini setelah daunnya tersebut
digiling halus. Getah daun ini ibarat lem yang dapat menghambat keluarnya darah menjadi
lebih banyak. Setelah daunnya mengering terbukti bahwa darah sudah tidak lagi bercucuran
keluar.

xii
BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Jadi, alasan kenapa gulma mikania dapat menghentikan darah pada luka kuncinya
terletak pada getah daun gulma mikania. Selain itu gulma ini juga dapat dijadikan antiseptik.
Setiap kali seseorang mengalami luka seperti luka lecet akibat terjatuh, luka tersayat pisau,
prosedur wajib yang dilakukan adalah membersihkan anggota tubuh tersebut dengan
antiseptik, disinfektan, hingga anti inflamasi yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri,
jamur, serta mikroorganisme lainnya yang dapat menyebabkan infeksi pada bagian tubuh
yang terjadi luka, akibatnya darah pada luka dapat mengering.

B Saran

Sebaiknya kita mesti mengenal tanaman herbal yang ada di lingkungan kita dan tidak
tergantung pada pengobatan modern yang penuh dengan zat-zat kimia yang memiliki efek
samping. Karena tanpa kita sadari alam juga menghasilkan zat-zat yang fungsiya sama dengan
yang dibuat oleh manusia itu sendiri. Jika masih bisa memilih yang alami tanpa zat kimia,
mengapa kita harus memilih yang buatan.

DAFTAR PUSTAKA
Fayeldi, Trija dan Syerif Nurhakim. 2012. Flora. Jakarta Timur: Bestari Kids

Faiha, Andari. 2015. Apotek Hidup. Genius Publisher: Jakarta

http://healthysmed.com/id/stories/3994

https://www.google.co.id/amp/s/dokadil.wordpress.com/2017/06/30/uji-aktivitas-antibateri-
simplisia-daun-mikania-mikania-micrantha-terhadap-salmonella-escherichia-coli-dan-
staphylococcus-aureus/amp/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Antiseptik

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Fenol

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Linalool

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Alpha-Pinene

https://kelor.weebly.com/anti-inflamasi.html

https://ayurvedicoils.com/tag/health-benefits-of-b-pinene

http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-antiseptik-dan-contohnya/

xiii
LAMPIRAN

xiv

Anda mungkin juga menyukai