Anda di halaman 1dari 3

RESUME VI

Nama : Wira Rahma Liza


NIM : 19035124
Mata Kuliah : MKU Bimbingan dan Konseling
Jadwal/ Seksi : Kamis 08.50-10.30 WIB / 202111270106
Dosen Pengampu : Drs. Taufik, M. Pd., Kons
………………………………………………………………………………………………......

Jenis-jenis Layanan BK ( lanjutan )

F. Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang diberikan dalam suasana
kelompok. Kegiatan dalam bimbingan kelompok adalah pemberian informasi untuk
keperluan tententu bagi para anggota kelompok. Tujuan yang hendak dicapai oleh
kelompok tersebut ialah menerima informasi. Lebih jauh, informasi tersebut akan
digunakan untuk menyusun rencana dan membuat keputusan, atau untuk keperluan
lain yang relevan dengan informasi yang diberikan. Si pemberi informasi bisa guru,
konselor atau narasumber dari luar sekolah, atau orang lain yang ditunjuk oleh sekolah
atau diminta oleh para siswa.
Bimbingan kelompok menunjukkan homogenitas dalam kelompok, dimana:
pertama, bimbingan kelompok para anggota keompok homogeny (yaitu siswa satu
kelas atau satu tingkat yang sama). Kedua, “masalah” yang dialami oleh semua
anggota kelompok sama. Ketiga, tindak lanjut dari diterimanya informasi itu juga
sama. Keempat, reaksi atau kegiatan yang dilakukan oleh para anggota dalam proses
pemberian informasi (dan tindak lanjutnya) secara relatif sama (seperti mendengarkan,
mencatat, bertanya). Ciri homogenitas inilah yang membedakan antara bimbingan
kelompok dengan konseling kelompok.

G. Konseling Kelompok
Layanan konseling kelompok pada dasarnya adalah layanan konseling
perorangan yang dilaksanakan dalam suasana kelompok. Disana ada konselor (yang
jumlahnya lebih dari satu orang) da nada klien, yaitu para (yang jumlah nya paling
kurang dua orang). Di sana terjadi hubungan konseling dalam suasana yang
diusahakan sama seperti dalam konseling perorang, yaitu hangat, terbuka, permisisf,
dan penuh keakraban.
Unsur-unsur konseling perorangan tampil secara nyata dalam konseling
kelompok. Namun, yang membedakan adalah dinamika interaksi sosial yang dapat
berkembang dengan intensif dalam suasana kelompok, yang justru tidak dapat
dijumpai dalam suasana perorangan. Peranan konselor sebagai “agen pembangun”
dalam konseling perorangan diperkuat oleh peranan dinamika interaksi social dalam
suasana kelmpok. Dengan demikian, proses pengentasan masalah individu dalam
konseling kelompok mendapat dimensi yang lebih luas.

H. Konsultasi
Layanan konsultasi (Prayitno, 2004) adalah sebagai suatu proses penyediaan
bantuan teknis untuk konselor, orang tua, administrator, dan konselor lainnya dalam
mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang membatasi aktivitas peserta didik
atau sekolah.
Layanan konsultasi adalah layanan konseling yang dilaksanakan oleh konselor
terhadap konsulti yang memungkinkan konsulti memperoleh wawasan, pemahaman
dan cara-cara yang perlu dilaksanakannya dalam menangani kondisi adan/atau
permasalahan pihak ketiga.
Layanan ini bertujuan agar konsulti dengan kemampuannya sendiri dapat
menangani kondisi dan permasalahan yang dialami pihak ke tiga. Dalam hal ini pihak
ketiga mempunyai hubungan yang yang cukup berarti dengan konsulti, sehingga
permasalahan yang dialami pihak ketiga itu sebahagian menjadi tanggung jawab
konsulti.

I. Mediasi
Layanan mediasi merupakan layanan konseling yang dilaksanakan konselor
terhadap dua pihak atau lebih yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan
kecocokan. Dengan layanan mediasi konselor berusaha mengantarai dan membangun
hubungan diantara mereka, sehingga pertentangan lebih lanjut yang dapat merugikan
kedua belah pihak dapat dihindari.
Tujuan dari layanan mediasi adalah agar tercapainya kondisi hubungan yang
positif dan kondusif diantara klien dengan pihak-pihak yang bertikai atau bermusuhan.
selain itu, agar terjadi perubahan atas kondisi awal yang negative menjadi menjadi
kondisi baru yang lebih baik.

J. Advokasi
Layanan advokasi yaitu layanan yang membantu agar hak-hak keberadaan,
kehidupan, dan perkembangan individual yang bersangkutan kembali diperoleh setelah
hak-hak tersebut selama ini dirampas, dihalangi, dan dibatasi.
Tujuan layanan advokasi secara umum yaitu mengentaskan klien dari suasana
yang buruk di dirinya, sedangkan tujuan khusus layanan ini yaitu membebaskan klien
dari cekaman pihak tertentu.
Komponen layanan advokasi yaitu:
1) konselor
2) korban penyelenggaraan hak
3) pihak-pihak terkait.
Materi layanan advokasi, yaitu:
1) Terfokus pada klien yang terkena perlakuan negative dari pihak-pihak tertentu dan
merugikan klien
2) Berkenaan dengan materi karakter

Referensi:

Prayitno, E. A., & Amti, E. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT
Rineka Cipta.

Sari, Putri Hervita, Firman, Syahniar. “Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok dalam
Meningkatkan Asertivitas Siswa”. Jurnal Ilmiah Konseling. Vol.2, No.3.

Anda mungkin juga menyukai