FLUDIA
OLEH :
NAMA : MULIADI
NIM : 19.023.22.201.110
KELAS : SIPIL 3
Puji syukur kehadirat Alah Swt. Yang telah melimpahkan taufq, hidayah dan
rahmat -Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan makalah “Fluida ” ini
Sholawat serta salam selalu tercurahkan buat rasulullah SAW yang telah
mengubah zaman sehingga kita bisa menentukan yang haq dan yang bathil.
02 januari 2021
MULIADI
Kata Pengantar…………………………………………………………….
Daftar isi…………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….
A. Latar belakang…………………………………………………
B. Maksud dan tujuan…………………………………………….
A.Pengertian fluida…………………………………………………
B.Isi…………………………………………………………………..
BAB IV KESIMPULAN…………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar belakang
Ilmu yang mempelajari gejala alam disebut sains. Sains berasal dari kata
Latin yang berarti mengetahui. Sains terbagi atas beberapa cabang ilmu,
diantaranya adalah fisika. Fisika mempelajari gejala-gejala alam seperti
gerak, kalor, cahaya, bunyi, listrik, dan magnet. Semua gejala ini berbentuk
energi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa fisika adalah ilmu yang
mempelajari hubungan antara materi dan energi.
Perubahan global berlangsung cukup cepat menempatkan fisika sebagai
salah satu ilmu pengetahuan yang merupakan tulang punggung teknologi
terutama teknologi manufaktur dan teknologi modern. Teknologi modern
seperti teknologi informasi, elektronika, komunikasi, dan teknologi
transportasi memerlukan penguasaan fisika yang cukup mendalam.
Salah satu visi pendidikan sains adalah mempersiapkan sumber daya
manusia yang handal dalam sains dan teknologi serta memahami lingkungan
sekitar melalui pengembangan keterampilan berpikir, penguasaan konsep
esensial, dan kegiatan teknologi. Kompetensi rumpun sains salah satunya
adalah mengarahkan sumber daya manusia untuk mampu menerjemahkan
perilaku alam.
Salah satu fenomena alam yang sering ditemukan adalah fenomena fluida.
Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida
mencakup zat cair dan gas karena zat cair seperti air dan zat gas seperti
udara dapat mengalir. Zat padat seperti batu atau besi tidak dapat mengalir
sehingga tidak bisa digolongkan dalam fluida. Air merupakan salah satu
contoh zat cair. Masih ada contoh zat cair lainnya seperti minyak pelumas,
susu, dan sebagainya. Semua zat cair itu dapat dikelompokan ke dalam
fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang
lain.
Fenomena fluida statis (fluida tak bergerak) berkaitan erat dengan tekanan
hidraustatis. Dalam fluida statis dipelajari hukum-hukum dasar yang berkaitan
dengan konsep tekanan hidraustatis, salah satunya adalah hukum Pascal
dan hukum Archimedes. Hukum Pascal diambil dari nama penemunya yaitu
Blaise Pascal (1623-1662) yang berasal dari Perancis. Sedangkan hukum
Archimedes diambil dari nama penemunya yaitu Archimedes (287-212 SM)
yang berasal dari Italia.
Hukum-hukum fisika dalam fluida statis sering dimanfaatkan untuk
kesejahteraan manusia dalam kehidupannya, salah satunya adalah prinsip
hukum Pascal dan prinsip hokum Archimedes. Namun, belum banyak
masyarakat yang mengetahui hal tersebut. Oleh karena itu, diperlukan studi
yang lebih .
1.maksud
a. pengertian fluida
b. isi fluida statika
c. rumus gaya geseran, luas.
d. cairan
2. tujuan
a. Mengetahui pengertian tentangan fluida
b. Mengetahui isi fluida statika
c. mengetahui rumus gaya geseran,luas
d. mengetahui zat cairan
BAB II
KAJIAN TEORI
A.PENGERTIAN FLUIDA
Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida
mencakup zat cair dan gas karena zat cair seperti air atau zat gas seperti
udara dapat mengalir. Zat padat seperti batu dan besi tidak dapat mengalir
sehingga tidak bisa digolongkan dalam fluida. Air, minyak pelumas, dan susu
merupakan contoh zat cair. Semua zat cair itu dapat dikelompokan ke dalam
fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang
lain. Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida. Zat gas juga dapat mengalir
dari satu satu tempat ke tempat lain. Hembusan angin merupakan contoh
udara yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-
hari. Setiap hari manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau
tenggelam di dalamnya. Setiap hari pesawat udara terbang melaluinya dan
kapal laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal selam dapat
mengapung atau melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara yang
dihirup juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun sering
tidak disadari.
Fluida dibagi menjadi dua bagian yakni fluida statis (fluida diam) dan fluida
dinamis (fluida bergerak). Fluida statis ditinjau ketika fluida yang sedang diam
atau berada dalam keadaan setimbang. Fluida dinamis ditinjau ketika fluida
ketika sedang dalam keadaan bergerak).
Fluida statis erat kaitannya dengan hidraustatika dan tekanan. Hidraustatika
merupakan ilmu yang mempelajari tentanggaya maupun tekanan di dalam
zat cair yang diam. Sedangkan tekanan didefinisikan sebagai gaya normal
per satuan luas permukaan.
ISI
FLUIDA STATIKA
Pada kegiatan pertama ini dibahas mengenai fluida statik. Pada kehidupan
sehari-hari, sering digunakan air sebagai contoh. Marilah kita perhatikan air
tenang yang berada di tempayan.
Gambar 1.
Cairan yang massanya M menekan dasar bejana dengan gaya sebesar Mg.
Gaya ini tersebar merata pada seluruh permukaan dasar bejana
sebagaimana diperhatikan oleh bagian cairan dalam kolom kecil pada
gambar 2. Selama cairan itu tidak mengalir (dalam keadaan statis), pada
cairan tidak ada gaya geseran sehingga hanya melakukangaya ke bawah
oleh akibat berat cairan dalam kolom tersebut:
W = m g = ρ V g (1)
di mana ρ adalah kerapatan zat cair dan V adalah volume kolom. Jika V = h
∆A, kita dapatkan:
W = ρ h ∆A g (2)
Jika berat itu ditopang oleh luasan ∆A, yang sebanding dengan luas ∆A,
akibatnya gayaini tersebar rata di permukaan dasar bejana.
Tekanan sebagai perbandingan gaya dengan luas, seperti diilustrasikan pada
gambar 2.
gaya ρ h ∆A g
p = = = ρ g h (3)
luas ∆A
Di mana p adalah tekanan yang dialami dasar bejana. Dalam satuan tekanan
diukur dalam N/m2, dan dinamai Pascal yang disingkat Pa.
Gambar 2.
Gambar 3.
Tiap bagian dari cairan mestilah diam. Tekanan yang dilakukan bagian
cairan lain pada bagian kecil cairan tersebut yang dilakukan oleh gaya-gaya
F3 dan F4 saling meniadakan, demikian pula oleh gaya-gaya F5 dan F6.
Gaya F2 mestilah cukup besar terhadap F1 agar dapat menopang bagian
cairan tersebut.
atau
∆p = ρ g ∆h (4)
Tekanan yang dilakukan pada cairan dalam ruang tertutup, akan diteruskan
kemana-mana sama besarnya termasuk dinding tempatnya.
Apabila kerapatan ρ (massa jenis) sangat kecil, misalnya fluida berbentuk
gas, maka perbedaan tekanan pada dua titik di dalam fluida dapat diabaikan.
Jadi di dalam suatu bejana yang berisi gas, tekanan gas di mana-mana
adalah sama. Hal ini tentu saja bukan untuk ∆h yang sangat besar. Tekanan
dari udara sangat bervariasi untuk ketinggian yang besar dalam atmosfer.
ρ1 g 2 1 = ρ2 g (d + 2 1)
atau
ρ2 2 1
=
ρ1 d + 2 1
Gambar 5.
Fb = mf g = ρ1 Vg (5)
W = mo g = ρo V g
Fb = ρ1 V g (6)
Jadi benda dengan kerapatan lebih besar dari kerapatan cairan akan
tenggelam, dan yang lebih kecil akan terapung.
BAB IV
KESIMPULAN
Tetapi saya harap makalah ini dapat menambah wawasan anda dan dapat
berguna terutama di sekolah ini.