Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH BIOFLUIDA

ILMU DASAR KEPERAWATAN 1

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3

NAMA NPM
HENDRA SYAFRISMAN 22230098P
SUMITA AFRIANI 22230184P
KARYADI 22230094P
RIZA HAYATI 22230126P
RIKI DESNIATI 22230165P

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU (UNIVED)
TAHUN 2023
KATAPENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat Dan karunia-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal/Makalah matakuliah “ILMU
DASAR KEPERAWATAN 1”.
Proposal / Makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah ILMU DASAR KEPERAWATAN 1 wajib
ditempuh sebagai bagian dari pembelajaran dari matakuliah tersebut. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar- besarnya kepada bapak dosen pembimbing.
Penulis menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak ke kurangan dan kesalahan baik dari isinya maupun
struktur penulisanya, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran positif untuk kemajuan dikemudian
hari
Harapan penulis dengan adanya proposal ini dapat menjadi sumber informasi, pengetahuan serta bermanfaat bagi
penulisan maupun pembacanya. Demikian penulis ucapkan terima kasih kepada yang terkait.

Manna, 23Januari2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
1. LATAR BELAKANG ..................................................................................1
2. RUMUSAN MASALAH...............................................................................2
3. METODE PENULISAN................................................................................2
4. TUJUAN DAN MANFAAT..........................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
a) Pengertian Fluida.........................................................................................3
b) Menjelaskan kerja jantung.........................................................................5
c) Menjelaskan kerja peredaran darah..........................................................6
d) Penerapan pluida dalam keperawatan.......................................................7
e) Mekanisme keperawatan.............................................................................7
f) Pembagain pluida.........................................................................................9

BAB III PENUTUP..................................................................................................17


a) KESIMPULAN .............................................................................................17
b) SARAN..........................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Ilmu yang mempelajari gejala alam disebut sains. Sains berasal dari kata Latin yang berarti
mengetahui. Sains terbagi atas beberapa cabang ilmu, diantaranya adalah fisika. Fisika mempelajari
gejala-gejala alam seperti gerak, kalor, cahaya, bunyi, listrik, dan magnet. Semua gejala ini berbentuk
energi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa fisika adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara
materi dan energi.

Perubahan global berlangsung cukup cepat menempatkan fisika sebagai salah satu ilmu
pengetahuan yang merupakan tulang punggung teknologi terutama teknologi manufaktur dan teknologi
modern. Teknologi modern seperti teknologi informasi, elektronika, komunikasi, dan teknologi
transportasi memerlukan penguasaan fisika yang cukup mendalam.

Salah satu visi pendidikan sains adalah mempersiapkan sumber daya manusia yang handal dalam
sains dan teknologi serta memahami lingkungan sekitar melalui pengembangan keterampilan berpikir,
penguasaan konsep esensial, dan kegiatan teknologi. Kompetensi rumpun sains salah satunya adalah
mengarahkan sumber daya manusia untuk mampu menerjemahkan perilaku alam.

Salah satu fenomena alam yang sering ditemukan adalah fenomena fluida. Fluida diartikan
sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida mencakup zat cair dan gas karena zat cair seperti
air dan zat gas seperti udara dapat mengalir. Zat padat seperti batu atau besi tidak dapat mengalir
sehingga tidak bisa digolongkan dalam fluida. Air merupakan salah satu contoh zat cair. Masih ada
contoh zat cair lainnya seperti minyak pelumas, susu, dan sebagainya. Semua zat cair itu dapat
dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang
lain.

Fenomena fluida statis (fluida tak bergerak) berkaitan erat dengan tekanan hidraustatis. Dalam
fluida statis dipelajari hukum-hukum dasar yang berkaitan dengan konsep tekanan hidraustatis, salah
satunya adalah hukum Pascal dan hukum Archimedes. Hukum Pascal diambil dari nama penemunya

1
yaitu Blaise Pascal (1623-1662) yang berasal dari Perancis. Sedangkan hukum Archimedes diambil dari
nama penemunya yaitu Archimedes (287-212 SM) yang berasal dari Italia.

Hukum-hukum fisika dalam fluida statis sering dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia dalam
kehidupannya, salah satunya adalah prinsip hukum Pascal dan prinsip hokum Archimedes. Namun,
belum banyak masyarakat yang mengetahui hal tersebut.

2. RUMUSAN MASALAH
a) Apa yang dimaksud dengan Fluida ?
b) Apa yang dimaksud dengan Fluida Statis Dinamis dan Pembagian-pembagiannya ?
c) Apa yang dimaksud dengan Fluida Dinamis dan Pembagian-pembagiannya ?
3. METODE PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan dalam menyusun makalah ini adalah metode deskriptif
dengan teknik studi kepustakaan atau literatur yang dilakukan dengan mengumpulkan data dari buku
referensi, penunjang, dan media lainnya yang beredar seputar tema yang dibahas, dan juga mengambil
sumber penunjang dari internet.
4. TUJUAN DAN MANFAAT
a) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Fluida
b) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Fluida Dinamis dan Pembagian-
pembagiannya
c) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Fluida Dinamis dan Pembagian-
pembagiannya

2
BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Fluida
Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Kata Fluida mencakup zat car, air dan gas karena kedua
zat ini dapat mengalir, sebaliknya batu dan benda-benda keras atau seluruh zat padat tidak digolongkan
kedalam fluida karena tidak bisa mengalir. Susu, minyak pelumas, dan air merupakan contoh zat cair.
dan Semua zat cair itu dapat dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari
satu tempat ke tempat yang lain.

Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida. Zat gas juga dapat mengalir dari satu satu tempat ke
tempat lain. Hembusan angin merupakan contoh udara yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain. 
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari manusia
menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di dalamnya. Setiap hari pesawat udara terbang
melaluinya dan kapal laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal selam dapat mengapung atau
melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara yang dihirup juga bersirkulasi di dalam tubuh
manusia setiap saat meskipun sering tidak disadari.

Fluida atau zat yang dapat mengalir meliputi zat cair dan gas. Contoh zat cair meliputi air, darah,
asam sulfat (H2SO4), air laut, dsb. Sedangkan zat gas meliputi udara, oksigen, nitrogen, CO2, dan
sebagainya. Ilmu yang mempelajari fluida yang tak bergerak disebut hidrostatika. 1.3 Tekanan
didefinisikan sebagai gaya per satuan luas atau P =F/A 1.4. Satuan Tekanan dalamSI:1 newton 1 N/m 2
1 Pa meter 2 Bila kita berada di dalam air, kita akan mendapat tekanan yang dinamakan tekanan
hidrostatis. Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang dihasilkan oleh fluida setinggi kedalaman h tempat
kita berada diukur dari permukaan.

Tekanan hidrostatis fluida pada kedalaman h dari suatu bidang acuan: p= po + gh p = tekanan
hidrostatis, = tekanan pada kedalaman h (N/m2 ) po = tekanan udara pada permukaan (N/m2 ) = massa
jenis fluida (kg/m3 ) g = gravitasi (m/det2 ) h = kedalaman fluida diukur dari suatu bidang acuan (m)
Dalam satuan SI, satuan tekanan adalah N/m2 atau Pa atau Pascal dan dalam satuan c.g.s adalah
dyne/cm2 . Ada juga satuan praktis yang sering digunakan seperti atm,bar, mbar, Torr. Konversi satuan

3
SI ke satuan praktis 1 atm = 76 cmHg = 1, 013 x 106 dyne/cm2 = 1, 013 x 105 N/m2 1 bar = 1 x 106
dyne/cm2 = 1 x 105 N/m2 1 Torr = 1 mm Hg 1 atm = 760 Torr Dalam dunia kedokteran, satuan tekanan
yang paling banyak digunakan didasarkan pada tinggi kolom air raksa (Hg) yang menyatakan besarnya
tekanan tersebut.

Secara umum tekanan yang dinyatakan oleh tinggi cairan: P = gh Di mana : P = tekanan = massa
jenis cairan g = percepatan gravitasi = 9,80 m/s2 h = tinggi cairan Manusia hidup di lingkungan
bertekanan 1 atm, Lebih praktis suatu tekanan dinyatakan 103 dalam selisih antara tekanan tersebut
dengan tekanan atmosfir. Selisih tekanan atau tekanan relatif dikenal sebagai gauge pressure. Ada
beberapa bagian tubuh manusia yang mempunyai tekanan gauge yang negatif. Ketika menarik nafas
tekanan dalam paru- paru harus lebih rendah dari pada tekanan udara luar. Perbedaan tekanan akan
menyebabkan adanya aliranfluida. Beberapa proses biologis tak lepas dari pembahasan yang
menyangkut sifat molekul molekul.

Sebagai contoh adalah ketika meneteskan pewarna pada suatu larutan dalam suatu wadah, secara
perlahan seluruh bagian larutan akan berubah warna. Proses ini disebut difusi. Hukum Fick: Arah difusi
dari daerah yang memiliki konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Laju difusi berbanding langsung
dengan perbedaan konsentrasi antara dua daerah. Hampir semua proses difusi di alam berlangsung
melalui membran. Membran dapat bersifat dapat dilewati atau permeabel, tetapi umumnya membran
pada sel-sel makhluk hidup bersifat selectively permeable atau semipermeabel, yaitu hanya dapat
dilewati oleh molekul molekul tertentu. Proses perpindahan air melalui membran semipermeabel karena
perbedaan konsentrasi larutan antara dua daerah yang dipisahkan memebran tersebut disebut osmosis
Perpindahan air untuk mencapai keseimbangan larutan dapat saja menimbulkan perbedaan ketinggian.

Perbedaan ketinggian sebagai akibat dari proses osmosis menimbulkan tekanan osmosis relatif.
Osmosis balikan dapat terjadi jika tekanan balik atau back pressure lebih besar daripada tekanan
osmosis. Osmosis balikan dapat terjadi jika padasisi kanan tabung diberi tekanan yang menyebabkan
kedua permukaan larutan sejajar kembali. Dalam kehidupan sehari hari osmosis terjadi pada penyerapan
air oleh akar tumbuh tumbuhan, pemindahan airuntukmengeringkan sambungan antar tulang. Jika
seseorang menderita sakit pada bagian kanan jantung, berarti bagian yang menerima darah dari
pembuluh vena ini tidak menerima bekalan darah dengan semestinya, dan tekanan pembuluh kapiler

4
akan meningkat. Hal ini akan menyebabkan timbulnya osmosis balikan pada sepanjang kapiler dan
menimbulkan cairan interstitial yang disebut edema atau pembengkakan. Dialysis adalah difusi
berbagai molekul selain darah yang melewati membran semipermeabel.

Dalam dialysis membran biasanya tidak permeable terhadap molekul molekul yang berukuran
besar. Dialysis balikan atau filtrasi atau penyaringan dapat terjadi bila tekanan pada daerah dengan
konsentrasi tinggi mampu melawan arah dialysis normal. Fungsi ginjal dan efek diuretik adalah contoh
dialysis yang terjadi pada tubuh manusia. Active transport (pemindahan aktif), yaitu membran secara
aktif memiliki energi untuk memindahkan substansi substansi reabsorbsi pada ginjal, penyerapan enzim
pada usus, dan sel saraf merupakan contoh contoh dari pemindahan aktif.

2. MENJELASKAN KERJA JANTUNG


Jumlah darah pada orang dewasa 4,5 liter. Pada orang dewasa normal, setiap kontraksi otot
jantung memompa sekitar 80 ml darah, dan setiap satu menit sel darah merah telah beredar komplit satu
siklus dalam tubuh. Pada proses ini jantung melakukan kerja. Tekanan di kedua pompa jantung tidaklah
sama. Di sistem pulmonal tekanannya rendah (Tekanan maksimum/sistole = 25 mm Hg). Pada sirkulasi
sistemik tekanan puncak/sistole sekitar 120 mm Hg. Pada fase istirahat (diastole) tekanan sekitar 80 mm
Hg. Otot yang menggerakkan ventrikel kiri memiliki ketebalan sekitar tiga kali lipat dibandingkan
dengan ventrikel kanan. Saat kita bekerja berat atau berolah raga, tekanan darah dapat meningkat
sebesar 50% dan volume darah yang dipompa dapat meningkat 5 kali lipat sehingga terjadi peningkatan
energi yang 104 dikeluarkan oleh jantung. Untuk mengukur tekanan darah Rev Stephen Hales (1733)
mula2 menggunakan pipa gelas dihubungkan langsung ke pembuluh arteri kuda dengan pengantara
trackea angsa.
Di dalam pipa, darah akan naik dan mencapai ketinggian kira-kira 1,3 m dihitung dari posisi
jantung. Ketinggian tersebut dapat dicari dengan menggunakan harga rata-rata tekanan darah pada
jantung sebesar 100 mmHg, massa jenis (rapat massa) darah sebesar 1040 kg/m3 : Hg . g . hHg =
darah . g . Hdarah (13600 kg/m3 ).g (100 mm) = (1040 kg/m3 ).g. hdarah hdarah = 1308 mm = 1,3 m
Pada lokasi dekat telapak kaki, tekanan darah menjadi 200 mmHg atau setara dengan 2,6 meter darah.
Tingginya tekanan pada kaki ini disebabkan oleh berat darah antara jantung dan kaki yang menekan ke
bawah (jarak jantung dari telapak kaki sekitar 1,3 meter). Dengan sedikit perhitungan dapat dipahami
bahwa peningkatan tekanan darah sebesar 10 (10 mmHg) menyebabkan kenaikan tinggi kolom darah

5
sebanyak 131 mm. Tekanan darah 150 berarti tinggi kolom darah dalam pipa (dihitung dari telapak
kaki) adalah 1,95 m.

Dalam praktek, pengukuran tekanan darah biasanya dengan alat yang bernama
sphygmomanometer. Alat ini terdiri atas: pembalut/gelang; dalam pembalut ini terdapat rongga yang
dapat diberi tekanan manometer yang dihubungkan dengan pembalut tersebut untuk mengukur
tekanannya. Dalam bentuknya yang asli, yang digunakan adalah manometer air raksa dan stetoskop.
Aliran darah biasanya mengalir secara laminer/sream line, tetapi pada beberapa tempat terjadi
turbulensi misalnya pada valvula jantung (katup jantung). Dengan menggunakan sphygmomanometer
dan pembalut dililitkan pada lengan bagian atas, aliran darah akan dibuat turbulensi dan menghasilkan
fibrasi sehingga bunyi jantung dapat didengar dengan menggunakan stetoskop. Aliran laminer dapat
diubah menjadi turbulensi apabila pembuluh secara berangsur-angsur diciutkan jari-jarinya dan
kecepatan aliran secara bertahap ditingkatkan sehingga mencapai kecepatankritis.

3. MENJELASKAN SISTEM PEREDARANDARAH


Cara kerja pengukuran tekanan darah adalah mula-mula pembalut dililitkan pada lengan bagian
atas dan tekanannya dinaikkan secara cepat dengan bantuan semacampompa tangan hingga tekanannya
dapat menghentikan aliran darah. Kemudian dengan membuka sedikit katup pada pompa tersebut,
tekanan diturunkan secara agak lambat. Pada saat yang sama, suara dalam pembuluh darah pada lengan
bawah didengarkan dengan stetoskop dan menunjukkan pada manometerdiamati. Ketika tekanan
pembalut masih lebih tinggi daripada tekanan systole, darah tidak mampu menembus jepitan pembalut
sehingga tidak ada suara yang terdengar melalui stetoskop.
Pada saat tekanan pembalut turun di bawah tekanan systole, terjadi aliran darah turbulen yang
menyemprot melalui arteri. Desakan darah yang mengalir menerobos jepitan pembalut ke arah lengan
bawah menimbulkan getaran suara yang terdeteksi dengan stetoskop. Bunyi-bunyi ini disebut bunyi
Korotkoff atau K. Tekanan pada saat bunyi K pertama kali terdengar menunjukkan tekanan Sistole.
Seiring dengan menurunnya tekanan bunyi K semakin keras kemudianmereda.
Bila tekanan pembalut lebih rendah dibandingkan dengan tekanan diastole, suara yang terdengar
akan berubah atau menjadi hilang. Saat bunyi K menghilang atau berubah menunjukkan tekanan
diastolic. Tekanan darah dicatat sebagai tekanan yang ditunjukkan oleh 105 manometer pada saat
munculnya suara karena desakan aliran darah (tekanan systole) dan di saat berubah atau hilangnya lagi

6
suara tersebut (tekanan diastole). Pada saat ini telah terdapat pengukur tekanan darah yang bekerja
secara elektronik, namun masih berdasarkan prinsip sphygmomanometer. Pembalut yang bertekanan
tetap digunakan, sedangkan saat munculnya suara (tekanan systole) dan saat berubah/hilangnya suara
(tekanan diastole) dideteksi secara elektronik. Hasil pengukuran langsung ditampilkan pada peraga
digital. sering kali alat ini memperagakan pula jumlah denyut jantung per menit.

4. PENERAPAN FLUIDA DALAM KEPERAWATAN


Saudara-Saudara peserta PJJ yang berbahagia, ilmu fluida dalam keperawatan sangat penting
untuk memahami mekanisme terjadinya peningkatan tekanan darah pada penderita hipertensi,
baik tekanan darah sistol maupun diastol. Juga kita dapatmemberikan penjelasan tekanan darah
pada bagian yang dekat jantung dengan daerah perifer mempunyai perbedaan yangsignifikan.
Pada tekanan sistolik seperti yang sudah Saudara pelajari dipengaruhi oleh volume cairan darah,
luas penampang pembuluh darah, kekentalan (viscositas) darah serta kebutuhan tubuh akan
suplai darah. Jadi jika volume cairan atau kekentalan meningkat akan meningkatkan tekanan
sistolik karena berbanding lurus dengan tekanan,

5. MEKANISME PERNAPASAN
Saudara-Saudara peserta PJJ yang berbahagia, seperti yang sudah kita ketahui bersama sepasang
paru-paru rata-rata dapat menyimpan sekitar 6 liter udara, Tetapi hanya sebagian kecil dari kapasitas
ini digunakan selama bernafas normal, volume paru-paru seseorang bergantung kepada perbedaan
ukuran fisik paru-paru, berhubungan juga dengan kondisi saat inspirasi dan ekspirasi, Nilai volume
paru-paru bergantung pada usia dan tinggi dan berat orang. Dalam menghitung kapasitas paru kita
mengenal ada beberapa terminologi sebagaiberikut:
1 Totallungcapacity(TLC)=6L.Volumeudarayangtersimpandiparu-parupadaakhir
inspirasimaksimum.
2 Vital capacity (VC) = 4.8 L. Jumlah udara yang dapat dikeluarkan dari paru-paru setelah
inspirasimaksimum.
3 Tidal volume (TV) = 500 ml. Jumlah udara yang dihirup dan dikeluarkan selama
pernafasannormal
4 Residual volume (RV) = 1.2 L. Jumlah udara di dalam paru-paru setelah ekspirasi maksimal

7
5 Expiratory reserve volume (ERV) = 1.2 L. Jumlah udara tambahan yang dapat dikeluarkan setelah
ekspirasinormal
6 Pada akkhir pernafasan normal, paru-paru mengandung residual volume ditambah expiratory
reserve volume, atau sekira 2.4 liter. Jika seseorang dapat mengeluarkan udara sebanyak mungkin
maka hanya volume residu 1,2 liter yang tersisa.
7 Inspiratoryreservevolume(IRV)=3.6L.Tambahanudarayangmasihdapatdihirup setelah volume tidal
masukparu-paru
8 Functional residual capacity (ERV + RV) = 2.4 L. Jumlah udara dalamparu-paru setelah volume
tidalkeluar.
9 Inspiratory capacity (IC) = Jumlah udara yang dapat dihirup setelah volume tidal keluar
10 Anatomical dead volume (or dead space) = 150 mL. The volume of the conducting 106 airways.

Mekanisme pernafasan pada manusia disebut pernafasan Tidal. Pernafasan Tidal artinya udara
yang masuk dan keluar paru-paru melalui jalan yang sama. Kapasitas paru-paru total bergantung pada
usia, berat, jenis kelamin dan aktivitas fisik seseorang. Sebagai contoh wanita mempunyai kapasitas
paru-paru lebih rendah 20–25% dibandingkan laki-laki. Perokok berat mempunyai kapasitas paru-paru
lebih rendah dibanding bukan perokok.

Kapasitas paru-paru bergantung pula pada ketinggian. Seseorang yang lahir dan hidup di dataran
rendah mempunyai kapsitas yang lebih kecil dibanding orang yang hidup di dataran tinggi. Hal ini
disebabkan lapisan atmosfir mempunyai kerapatan yang kecil pada dataran tinggi, sehingga volume
udara yang sama mengandung sedikit molekul, termasuk oksigen.

Paru- paru akan tumbuh lebih besar agar dapat memproses udara lebih banyak. Seseorang yang
pergidaridataranrendahkedatarantinggiseringmengalami“sakitketinggian,karenaparu- paru tidak dapat
memproses oksigen yang cukup untuk kebutuhan tubuhnya. Tidal volume, vital capacity, inspiratory
capacity and expiratory reserve volume dapat diukur dengan spirometer. Penentuan residual volume
dapat dilakukan oleh radiographic planemetry, body plethysmography, closed circuit dilution and
nitrogenwashout.
11. Ada empat elemen dasar pada tes fungsiparu-paru:
a. Tidal volume (TV): Volume udara pada seseorang normal ketika masuk dan keluar.

8
b. Inspiratory reserve volume (IRV): Jumlah volume udara maksimum yang dapat ditambahkan ke
volumetidal.
c. Expiratory reserve volume (ERV): Volume udara maksimum yang dapat dikeluarkan kembali setelah
ekspirasinarmal.
d. Residual volume (RV): Jumlah udara yang selalu ada di dalam paru-paru dan tidak pernah
dikeluarkan. Jumlah udara yang tersisa di paru-paru setelah ekspirasi maksimum.
12 Hasilnya dapat digunakan untuk membagi penyakit paru-paru ke dalam dua bagian yaitu restrictive
diseases (volume paru-paru menurun), dan obstructive diseases (volume paruparu normal, tetapi
kecepatan aliran udaraterganggu)
13 Dari volume ini sejumlah kapasitas paru-paru dapatdihitung: Total lung capacity (TLC): Volume
paru-paru total (volume total udara dalam paru-paru setelah inspirasi maksimum) TLC = IRV + TV +
ERV + RV Functional residual capacity (FRC): Jumlah udara yang tersisa di paru-paru selama
pernafasan normal. FRC = ERV + RV
14 Respiratory quotient = RQ = Kecepatan produksi CO2/Kecepatan konsumsi O2.RQ dapat berbeda
pada kondisi diet dan exercise, Pada kondisi normal RQ =0.8.
15 Tekanan rata-rata gas oksigen pada manusia ketika istirahat adalah: Outside air = 160 torr
(mmHg) Alveolar air = 105 torr Arteriole blood = 100 torr Venous blood = 40 torr Cells << 40 torr.

Fluida ini dapat kita bagi menjadi dua bagian yakni:    

1.      Fluida statis
2.      Fluida Dinamis

1.   Fluida Statis
Fluida statis adalah fluida yang tidak mengalami perpindahan bagianbagiannya. Pada keadaan ini,
fluida statis memiliki sifat-sifat seperti memiliki tekanan dan tegangan permukaan.

a.  Tekanan
Tekanan dalam fisika didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada suatu bidang persatuan luas bi
dang tersebut. Bidang atau permukaan yang dikenai gaya disebut bidang tekan, sedangkan gaya yang di

9
berikan pada bidang tekanan disebut gaya tekan. Secara matematis tekanan dirumuskan dengan
persamaan berikut.

p = F/A
Keterangan:
p   : tekanan (Pa)
F  : gaya tekan (N)
A  : luas bidang tekan (m2)

Tekanan  adalah suatu  besaran  skalar.  Satuan  internasional  (SI)  dari tekanan adalah pascal (Pa). 


Satuan ini dinamai sesuai dengan nama ilmuwanPrancis, Blaise Pascal. Satuan-satuan lain adalah bar ( 
1 bar =  1,0 x 105 Pa), atmosfer (1  atm =  101,325 Pa) dan mmHg (760 mmHg =  1 atm). Tekanan
pada fluida statis zat cair dikelompokkan menjadi dua, yaitu tekanan pada
ruang tertutup dan ruang terbuka

a)      Tekanan Fluida Statis Zat Cair dalam Ruang Tertutup

Gambar 7.1 Prinsip
kerja dongkrak
hidrolik.
Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan di dalam ruang tertutup diteruskan sama
besar ke segala arah. Berdasarkan hukum ini diperoleh prinsip bahwa dengan gaya yang kecil dapat
menghasilkan suatu gaya yang lebih besar. Prinsip-prinsip hukum Pascal dapat diterapkan pada alat-alat
seperti pompa hidrolik, alat pengangkat air, alat pengepres, alat pengukur tekanan darah (tensimeter),
rem hidrolik, dongkrak hidrolik, dan dump truk hidrolik.
Penerapan hukum Pascal dalam suatu alat, misalnya dongkrak hidrolik, dapat dijelaskan melalui
analisis
Apabila pengisap 1 ditekan dengan gaya F1, maka zat cair menekan ke atas dengan gaya pA1.
Tekanan ini akan diteruskan ke penghisap 2 yang besarnya pA2. Karena tekanannya sama ke segala
arah, maka didapatkan persamaan sebagai berikut.
10
  p1  =  p2

Jika penampang pengisap dongkrak hidrolik berbentuk silinder dengan diameter tertentu, maka
persamaan di atas dapat pula dinyatakan sebagai berikut.

Karena A1 =           dan A2 =     ,   maka :

Keterangan:
F1 : gaya pada piston pertama
F2 : gaya pada piston kedua
A1 : luas penampang piston pertama
A2 : luas penampang piston kedua
d1 : diameter piston pertama
d2 : diameter piston kedua
b)      Tekanan fluida statis dalam ruang terbuka
b.         Tekanan Hidrostatis
Untuk memahami tekanan hidrostatis, anggap zat terdiri atas beberapa lapisan. Setiap lapisan
memberi tekanan pada lapisan di bawahnya, sehingga lapisan bawah akan mendapatkan tekanan paling
besar. Karena lapisan atas hanya mendapatkan tekanan dari udara (atmosfer), maka tekanan
pada permukaan zat cair sama dengan tekanan atmosfer.
karena m = p × V , maka
volume merupakan hasil perkalian luas alas (A) dengan tinggi (h). Oleh karena itu, persamaan di
atas dapat ditulis seperti berikut:
tidak boleh mengukur tekanan udara pada ketinggian tertentu menggunakan rumus ini. Hal ini
disebabkan karena kerapatan udara tidak sama di semua tempat. Makin tinggi suatu tempat, makin kecil
kerapatan udaranya. Untuk tekanan total yang dialami dasar bejana pada ketinggian tertentu dapat dicari
dengan menjumlahkan tekanan udara luar dengan tekanan hidrostastis.
Keterangan :
ph : tekanan yang dialami zat cair/tekanan hidrostastis (Pa)
p0 : tekanan udara luar

11
 p  : massa jenis zat cair (kg/m3)
g   : percepatan gravitasi bumi (m/s2)
h   : kedalaman/tinggi titik ukur dari permukaan (m)
c.  Hukum Archimedes
Pernahkah Anda menimba air dari sumur? Apa yang Anda rasakan saat menimba? Timba terasa
ringan saat ember masih di dalam air dan terasa lebih berat ketika muncul ke permukaan air. Hal ini
menunjukkan bahwa berat benda dalam air lebih ringan daripada di udara. Hal ini disebabkan oleh
adanya gaya ke atas dari air yang mengurangi berat ember. Gaya ke atas dalam zat cair disebut dengan
gaya Archimedes.
besarnya gaya ke atas sebanding dengan berat air yang ditumpahkan oleh balok. Artinya, suatu
benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair mengalami gaya ke atas yang
besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut. Peryataan ini dikenal
sebagai hukum Archimedes. Secara matematis hukum archimedes dapat dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan :
Fa     : gaya Archimedes
wu   : berat balok di udara
wa   : berat balok di dalam zat cair
wc   : berat zat cair yang ditumpahkan (N)
mc    : massa zat cair yang ditumpahkan (kg)
P c   : massa jenis zat cair (kg/m3)
Vc    : volume benda yang tercelup (m3)
g     : percepatan gravitasi bumi (m/s2)

Adanya gaya Archimedes dalam zat cair menjadikan benda yang dimasukkan ke dalam zat cair
mengalami tiga kemungkinan, yaitu terapung, melayang, dan tenggelam.

Terapung adalah keadaan seluruh benda tepat berada di atas permukaan zat cair atau hanya
sebagian benda yang berada di bawah permukaan zat cair. Benda dapat terapung dikarenakan massa
jenis benda lebih kecil daripada massa jenis zat cair ( Pb < Pc), sehingga berat benda juga lebih kecil
daripada gaya Archimedes (wb < FA). Contoh peristiwa terapung, antara lain, gabus atau kayu yang
dimasukkan ke dalam air.

12
Melayang adalah keadaan benda yang berada di antara permukaan dan dasar dari zat cair. Benda
dapat melayang dikarenakan massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair ( Pb = Pc), sehingga
berat benda menjadi sama dengan gaya Archimedes (wb = FA). Dengan kata lain, berat benda di dalam
zat cair sama dengan nol. Contoh peristiwa melayang adalah ikan-ikan di dalam perairan.

d.  Tegangan Permukaan
Contoh peristiwa yang membuktikan adanya tegangan permukaan, antara lain, peristiwa jarum,
silet, penjepit kertas, atau nyamuk yang dapat mengapung di permukaan air; butiran-butiran embun
berbentuk bola pada sarang laba-laba; air yang menetes cenderung berbentuk bulat-bulat dan air
berbentuk bola di permukaan daun talas

Tegangan permukaan suatu cairan berhubungan dengan garis gaya tegang yang dimiliki
permukaan cairan tersebut. Gaya tegang ini berasal dari gaya tarik kohesi (gaya tarik antara molekul
sejenis) molekul-molekul cairan. Gambar Di atas  melukiskan gaya kohesi yang bekerja pada
molekul P (di dalam cairan dan molekul Q (di permukaan). Molekul P mengalami gaya kohesi dengan
molekul-molekul disekitarnya dari segala arah, sehingga molekul ini berada pada keseimbangan
(resultan gaya nol). Namun, molekul Q tidak demikian. Molekul ini hanya mengalami kohesi dari
partikel di bawah dan di sampingnya saja. Resultan gaya kohesi pada molekul ini ke arah bawah (tidak
nol).
Gaya-gaya resultan arah ke bawah akan membuat permukaan cairan sekecil-kecilnya. Akibatnya
permukaan cairan menegang seperti selaput yang tegang. Keadaan ini dinamakan tegangan permukaan.
Jika setetes air raksa diletakkan di atas permukaan kaca, maka raksa akan membentuk bulatan
bulatan kecil seperti bentuk bola. Hal ini terjadi karena gaya kohesi molekul-molekul air raksa menarik
molekul-molekul yang terletak di permukaan raksa ke arah dalam. Mengapa berbentuk seperti bola?
Bola merupakan bangun yang mempunyai luas permukaan yang terkecil untuk volume yang sama.
Permukaan raksa terasa seperti selaput yang terapung. Tegangan selaput ini dinamakan tegangan
permukaan.
Tegangan permukaan suatu zat cair didefinisikan sebagai gaya tiap satuan panjang. Jika pada
suatu permukaan sepanjang l bekerja gaya sebesar F yang arahnya tegak lurus pada l, dan  menyatakan
tegangan permukaan, maka persamaannya adalah sebagai berikut.
Keterangan:

13
F     : gaya (N)
l      : panjang permukaan (m)
Y     : tegangan permukaan (N/m)

e.  Gejala Meniskus
menuangkan raksa ke dalam suatu tabung kaca dan air pada tabung kaca lainnya, kemudian Anda
perhatikan bentuk permukaannya. Apa yang Anda dapatkan? Anda akan mendapatkan bentuk kedua
permukaan seperti yang dilukiskan pada Gambar. Jika pada lengkungan air dan raksa Anda tarik garis
lurus, maka garis itu akan membentuk sudut _ terhadap dinding vertikal tabung kaca. Sudut  θ tersebut
dinamakan sudut kontak. Oleh karena itu, sudut kontak adalah sudut yang dibentuk antara permukaan
zat cair dengan permukaan dinding pada titik persentuhan zat cair dengan dinding.
Untuk menjelaskan memahami peristiwa tersebut, Anda harus mengingat kembali konsep gaya
adhesi dan gaya kohesi. Akibat adanya gaya kohesi antara partikel air (FA) lebih besar daripada gaya
adhesi antara partikel air dengan partikel kaca (Fk), maka resultan kedua gaya (FR) arahnya keluar. Agar
tercapai keadaan yang seimbang, permukaan air yang menempel pada dinding kaca harus melengkung
ke atas.
Kelengkungan permukaan suatu zat cair di dalam tabung disebut meniskus. Karena bentuknya
cekung maka meniskus air dalam bejana kaca dinamakan meniskus cekung. Sudut yang dibentuk oleh
kelengkungan air terhadap garis vertikal dinamakan sudut kontak θ Besarnya sudut kontak untuk
meniskus cekung lebih kecil dari 90°.

Bagaimana dengan bentuk kelengkungan permukaan raksa dalam tabung? Gaya kohesi antara
partikel-partikel raksa (FA) lebih kecil daripada gaya adhesi antara partikel raksa dengan partikel kaca
(Fk), sehingga resultan kedua gaya (FR) mengarah ke dalam. Agar tercapai keseimbangan, maka
permukaan raksa yang menempel pada dinding kaca harus tegak lurus terhadap gaya resultan FR.
Akibatnya permukaan raksa yang menempel pada tabung kaca melengkung ke bawah dan disebut
sebagai meniskus cembung. Besarnya sudut kontak untuk meniskus cembung ini lebih besar dari 90o.

Terdapat hubungan antara kemampuan membasahi air dengan tegangan permukaan air. Makin
kecil nilai tegangan permukaan air, makin besar kemampuan air untuk membasahi benda. Makin tinggi
suhu air, makin kecil tegangan permukaan. Artinya makin baik air tersebut untuk membasahi benda.

14
Itulah sebabnya mencuci dengan air panas dan air sabun hasilnya lebih bersih daripada menggunakan
air biasa.

f.  Gejala Kapilaritas
Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya zat cair di dalam pipa kapiler (pipa sempit).
Kapilaritas dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan adhesi antara zat cair dengan dinding kapiler.
Karena dalam pipa kapiler gaya adhesi antara partikel air dan kaca lebih besar daripada gaya kohesi
antara partikel-partikel air, maka air akan naik dalam pipa kapiler. Sebaliknya raksa cenderung turun
dalam pipa kapiler, jika gaya kohesinya lebih besar daripada gaya adhesinya. Kenaikan atau penurunan
zat cair pada pipa kapiler disebabkan oleh adanya tegangan permukaan (γ) yang bekerja pada keliling
persentuhan zat cair dengan pipa.
Tegangan permukaan menarik pipa ke arah bawah karena tidak seimbang oleh gaya tegangan
permukaan yang lain. Sesuai dengan hukum III Newton tentang aksi reaski, pipa akan melakukan gaya
yang sama besar pada zat cair, tetapi dalam arah berlawanan. Gaya inilah yang menyebabkan zat cair
naik. Zat cair berhenti naik ketika berat zat cair dalam kolam yang naik sama dengan gaya ke atas yang
dikerjakan pada zat cair.
ⱳ=F
Jika massa jenis zat cair adalah p tegangan permukaan γ, sudut kontak θ kenaikan zat cair
setinggi h, dan jari-jari pipa kapiler adalah r, maka berat zat cair yang naik dapat ditentukan melalui
persamaan berikut.
g.  Viskositas atau kekentalan
Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan di
dalam fluida. Makin besar viskositas suatu fluida, maka makin sulit suatu fluida mengalir dan makin
sulit suatu benda bergerak di dalam fluida tersebut. Di dalam zat cair, viskositas dihasilkan oleh gaya
kohesi antara molekul zat cair. Sedangkan dalam gas, viskositas timbul sebagai akibat tumbukan antara
molekul gas.
Viskositas zat cair dapat ditentukan secara kuantitatif dengan besaran yang disebut koefisien
viskositas (ƞ). Satuan SI untuk koefisien viskositas adalah Ns/m2 atau pascal sekon (Pa s). Ketika Anda
berbicara viskositas Anda berbicara tentang fluida sejati. Fluida ideal tidak mempunyai koefisien
viskositas.

15
 Apabila suatu benda bergerak dengan kelajuan v dalam suatu fluida kental yang koefisien
viskositasnya ƞ, maka benda tersebut akan mengalami gaya gesekan fluida sebesar Fs
= kƞv, dengan k adalah konstanta yang bergantung pada bentuk geometris benda. Berdasarkan
perhitungan laboratorium, pada tahun 1845, Sir George Stokes menunjukkan bahwa untuk benda yang
bentuk geometrisnya berupa bola nilai k = 6π r. Bila nilai k dimasukkan ke dalam persamaan, maka
diperoleh persamaan seperti berikut. 
Persamaan di atas selanjutnya dikenal sebagai hukum Stokes.
keterangan :
                     Fs        : gaya gesekan stokes (N)
                     ƞ     : koefisien viskositas fluida (Pa s)
                     r      : jari-jari bola (m)
                     v     : kelajuan bola (m/s)

2.      Fluida Dinamis
Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang bergerak. Untuk memudahkan dalam
mempelajari, fluida disini dianggap steady (mempunyai kecepatan yang konstan terhadap waktu), tak
termampatkan (tidak mengalami perubahan volume), tidak kental, tidak turbulen (tidak mengalami
putaran-putaran). Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali hal yang berkaitan dengan fluida dinamis
ini.
Asap yang bergerak merupakan contoh fluida bergerak. Pokok-pokok bahasan yang berkaitan
dengan fluida bergerak, antara lain, persamaan kontinuitas, hukum Bernoulli yang membahas tekanan
pada fluida yang bergerak, dan penerapan hukum Bernoulli.
Ada beberapa jenis aliran fluida. Lintasan yang ditempuh suatu fluida yang sedang bergerak
disebut garis alir. Berikut ini beberapa jenis aliran fluida.
1.         Aliran lurus atau laminer yaitu aliran fluida mulus. Lapisan-lapisan yang bersebelahan meluncur
satu sama laindengan mulus. Pada aliran partikel fluida mengikuti lintasan yang mulus dan lintasan ini
tidak saling bersilangan. Aliran laminer dijumpai pada air yang dialirkan melalui pipa atau selang.
2.         Aliran turbulen yaitu aliran yang ditandai dengan adamnya lingkaran-lingkaran tak menentu dan
menyerupai pusaran. Aliran turbulen sering dijumpai disungai-sungai dan selokan-selokan
a)      Persamaan Kontinuitas

16
Persamaaan kontinuitas adalah persamaan yang menghubungkan kecepatan fluida dalam dari
suatu tempat ke tempat lain. Air yang mengalir di dalam pipa air dianggap mempunyai debit yang sama
di sembarang titik. Atau jika ditinjau 2 tempat, maka Debit aliran 1 = Debit aliran 2
b)      Hukum Bernouli
Hukum Bernoulli adalah hukum yang berlandaskan pada hukum kekekalan energi yang dialami
oleh aliran fluida. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah tekanan (p), energi kinetik per satuan volume,
dan energi potensial per satuan volume memiliki nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis
arus. Jika dinyatakan dalam persamaan menjadi :

Keterangan :
P       = tekanan (Pascal = Pa = N/m2)
ρ       = massa jenis cairan (kg/m3)
g       = percepatan gravitasi (m/s2)
h       = ketinggian (m)
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Fluida adalah suatu bentuk materi yang mudah mengalir misalnya zat cair dan gas. Sifat
kemudahan mengalir dan kemampuan untuk menyesuaikan dengan tempatnya berada merupakan aspek
yang membedakan fluida dengan zat benda tegar.
Dalam kehidupan sehari-hari, dapat ditemukan aplikasi Hukum Bernoulli yang sudah banyak
diterapkan pada sarana dan prasarana yang menunjang kehidupan manusia masa kini seperti untuk
menentukan gaya angkat pada sayap dan badan pesawat terbang, penyemprot parfum, penyemprot
racun serangga dan lain sebagainya.

B. SARAN
Untuk memperlancar pembuatan laporan maka disarankan untuk mencari referensi sebanyak
mungkin baik dari buku maupun dari literatur lainnya sepert jurnal dan pencarian melalui internet.

17
18
DAFTAR PUSTAKA

Kurniati, I. D.,dkk. (2015). Buku Ajar Berfikir Analisis Melalui Fluida.Edisi Pertama.Jawa
Timur:UMSIDA Press.

Saripudin,Arip.,Rustiawan K.,Dede,dan Suganda,Agit.2009.Praktis Belajar Fisika.Jakarta : Visindo


Media Persada

Handayani,Sri.,dan Damari,Ari.2009.Fisika Untuk SMA dan MA Kelas XI.Jakarta : Pusat Perbukuan


Departemen Pendidikan Nasional.

19
Soal Biofluida

1. Fluida dapat di bagi menjadi 2 macam yaitu?

A. Pernapasan dan keperawatan


B. Statis dan Dinamis
C. Archimedes dan Permukas
d. Bornoon dan Dinamis
Jawaban: B

2. Ilmu apa yang mempelajari Fluida tidak be bergerak ?

A. Newton C. Hidrostatika
B. Dinamis D. Archimedes
Jawaban: C.

3. Rumus tekanan Fluida Statis ?

A. p = F/A C. Co₂
B. C₂ D. H₂O
Jawaban: A

4. Apa yang dimaksut dengan Fluida?

A. Zat florida dalam tekanan


B. Zat yang dapat mengalir yaitu zat cair dan gas
C. Ilmu tentang keperawatan
D. Ilmu tentang kesehatan
Jawaban B

5. Contoh zat gas fluida ??

20
A. Air, Darah
B. Asam Sulfat
C; Air laut, darah, Co₂
D. Udara, oksigen, Co₂, Nitrogen.
Jawaban D

21

Anda mungkin juga menyukai