Anda di halaman 1dari 12

FILSAFAT BARAT KLASIK DAN ALIRANNYA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Umum yang


Dibina Oleh:

Dr. Murni, M.Pd.

Disusun Oleh:
Jihan Namira (210203002)
Putri Humaira (210203010)
Tantri Yunisha (210203006)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
2021 / 2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Alhamdulillahirabbil ‘Alamin, Rasa syukur penulis kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyusun makalah ini yang berjudul “Filsafat Klasik Dan Alirannya”. Penulis
menyadari bahwa didalampembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntutan
Tuhan Yang MahaEsa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Penulis
mengucapkanterimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu kami
dalammenghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini. Penulisjuga
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Murni,M.Pd. selaku dosen pembimbing
mata kuliah Filsafat Umum. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada para pembaca umumnya dan penulis khususnya. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan
maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.

Banda Aceh, 23 Maret 2022

Penulis

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL .......................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................


ii
ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................


1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 2

2.1 Pengertian Filsafat Klasik .......................................................................... 2

2.2 Tokoh Filsuf Pada Masa Yunani Kuno ...................................................... 2

2.3 Tokoh Filsafat Klasik Yang Terkenal........................................................ 4

2.4 Aliran-Aliran Filsafat ................................................................................ 5

BAB III KESIMPULAN................................................................................ 7

3.1Kesimpulan&saran .......................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 8

iii
BAB I PENDAHULUAN

1) 1.Latar Belakang
Kita sering mendengar bahwa filsafat adalah induk dari ilmu pengetahuan. Sebagi
induk dari ilmu pengetahuan tentunya filasafat merupakan titik awal dari perkembangan
ilmu pengetahuan-ilmu pengetahuan yang sedang berkembang pesat pada saat ini.

Sejarah yang panjang mewarnai perkembangan filsafat yang dimulai dari zaman
klasik, Berbagai tokoh-tokoh filsafat barat menuangkan hasil pemikiran mereka demi
kemajuan ilmu pengetahuan. Filsafat barat muncul di Yunani semenjak kira-kira abad ke-7
SM. Filsafat muncul ketika orang mulai memikirkan dan berdiskusi akan keadaan alam,
dunia dan lingkungan di sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri kepada agama lagi
untuk mencari jawaban atas pertanyaannya. Lantas bagaimanakah sejarah perkembangan
filsafat barat pada zaman klasik?
1.2. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dari penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan filsafat klasik?
2. Siapa saja tokoh filsafat klasik?
3. Apa saja aliran filsafat klasik?

1.3. Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memahami dan mengetahui seputar filsafat klasik
2. Untuk memahami dan mengetahui aliran filsafat klasik

BAB II PEMBAHASAN

1
Pengertian Filsafat Klasik
Disebut filsafat klasik karena falsafah yang dibangunnya mampu menguasai system pengetahuan
alam pikiran barat sampai kira-kira selama dua ribu tahun. Para filosif klasik muncul berusaha untuk
membangkitkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap ilmu pengetahuan yang waktu itu mengalami
pendang kalan dan melemahnya tanggung jawab manusia karena pengaruh negatife dari para filosuf aliran
sofisme.
Filsafat, terutama filsafat barat muncul di Yunani semenjak kira-kira abad ke-7 SM. Filsafat
muncul ketika orang mulai memikirkan dan berdiskusi akan keadaan alam, dunia dan lingkungan di
sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri kepada agama lagi untuk mencari jawaban atas
pertanyaannya.1 Fenomena ini menimbulkan suatu perubahan dalam proses berfikir dari mempercayai
mitos-mitos yang berkembang ditengah masyarakat menjadi pemikiran yang lebih masuk akal.
Orang Yunani pertama yang diberi gelar filsuf ialah Thales dari Mileta. Para filsuf Miletus
mempermasalahkan alam, bukan manusia yang dipermasalahkan. Menurut Thales azas pemula ini ialah
air, yang dalam sifatnya yang bergerak-gerak merupakan azas kehidupan segala sesuatu. 2 Inilah pemikiran
filsuf pada masa itu dan dilanjutkan dengan pilsuf-pilsuf yang lain seperti Phytagoras, Anaximander,
Demokritus, Parmenides dan Heraklitus. Mereka itu biasanya disebut pilsuf pra Socrates.
Tokoh-Tokoh Filsuf Pada Masa Yunani Kuno 1)
Thales (624-546 SM)
Orang Miletus itu digelari “Bapak Filsafat” karena dia adalah orang yang mula-mula
berfilsafat.Gelar itu diberikan karena ia mengajukan pertanyaan yang amat mendasar,yang jarang
diperhatikan orang,juga orang zaman sekarang:”What is the nature of the world stuff ?” 2Apa sebenarnya
bahn alam semesta ini?. Terlepas dari apapun jawabannya,pertanyaan ini saja telah dapat mengangkat
namanya menjadi filosof pertama.Ia sendiri mefnjawab air.Jawaban ini sebenarnya amat sederhana dan
belum tuntas karena memunculkan pertanyaan baru yaitu dari apa air itu?,Thales mengambil air sebagi
asal alam semesta barang kali karena ia melihatnya sebagai sesuatu yang sangat diperlukan dalam
kehidupan,dan menurut pendapatnya buymi ini terapung diatas air (Mayer,1950:18).
Dari pernyataan Thales tersebut maka dapat diketahui bahwa sesuatu yang sederhana pun dapat
menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang sangat kompleks.
2) Anaximander (610-546 SM)
Theophrastus menggambarkannya sebagai penerus dan murid Thales. Seperti Thales,
Anaximender tampaknya juga campuran antara ahli astrologi, geologi, matematika, fisika dan filosof.

1 Mukkhtar Latif, Orientasi Kearah Pemahaman Filsafat Ilmu, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2014),
h.45. 2 Bernard Delfgaauw, Sejarah Ringkas Perkembangan Filsafat Barat, (Yogyakarta : PT Tiara Wacana Yogya,
1992), h.4.
2 Mayer,1950:h.18.

2
Menurut Agathemerus, orang pertama yang berani menggambar dunia yang tak berpenghuni diatas tablet.
Salah satu fragmen buku yang dikatakan telah (mengenai alam).
Anaximander berpendapat bahwa benda pembentuk dunia yang asli adalah apeiron, suatu substansi yang
tidak memiliki batas atau definisi. Ia menjelaskan apeiron sebagai sesuatu yang mengelilingi segala
sesuatu secara tak terbatas dan juga sebagai sesuatu makhluk dari mana semua langit dan dunia
didalamnya maujud:bumi, udara, api, dan air bagaimanapun juga digerakkan oleh substansi yang tak
terbatas.
Anaximander percaya bahwa bumi bentuknya bulat silinder, kedalamannya sepertiga dari
lebarnya sehingga bumi seperti drum. Menurut Anaximender bumi tidak ditopang oleh apa-apa, tetapi
tetap berada pada jarak yang sama dari smua benda. Ia juga berpendapat bahwa makhluk pertama yang
hidup dilahirkan dalam kelembaban yang melekat pada kulit kayu yang berduri dan kemudian mengalami
perkembangan kehidupan organik.
3) Anaximenes (585-528 SM)
Adalah yang ketiga dari trio filosof yang dikenal dengan milesian. Ia diperkirakan berkibar sekitar
540 SM dan dia adalah murid dari Anaximander. Seperti Anaximander, Anaximanes berpendapat bahwa
prinsip pertama dari segala benda adalah tak terbatas. Ia menyatakan bahwa prinsip pertama tersebut
adalah udara karena udaralah yang meliputi seluruh alam dan menjadika dasar hidup bagi manusia yang
sangat diperlukan oleh nafasnya.
Anaximenes mengajarkan bahwa bumi datar dan melayang diudara, bahwa bintang-bintang
ditanam seperti paku dalam kristal dan benda-benda langit bergerak mengitari bumi seakan-akan seperti
topi yang mengitari kepala kita. Ia juga menjelaskan bahwa terjadinya gempa bumi merujuk pada pilihan
pertukaran bumi antara keadaan kering dan basah. Aetius menyatakan bahwa ia telah mengatakan
matahari adalah datar seperti daun dan smua benda langit seperti api tetapi mempunyai benda-benda bumi
diantara benda-benda tersebut.
4) Pythagoras (571-496 SM)
Ia adalah ahli matematika dan mistik, lahir di Samos, sebuah pulau dekat pantai Ionia, tetapi
menghabiskan sebagian besar hidupnya di Croton (sebelah selatan Italia). Aristoteles mengatakan bahwa
pythagoras percaya bahwa angka bukan unsur seperti udara dan air merupakan prinsip semua benda :
modifikasi angka sedemikian rupa menjadi keadilan , yang lain menjadi jiwa dan nalar, yang lain lagi
menjadi kesempatan dan sama halnya hampir semua benda yang lain secara angka bisa dijelaskan. Angka,
bagi pythagoras adalah materi dan makna cosmos. Ia berpendapat bahwa genap dan ganjil secara
bersamasama menghasilkan kesatuan dan kesatuan itu menghasilkan angka yang merupakan sumber
semua benda.

3
Tokoh-tokoh pilsuf yang terkenal pada masa klasik :
▪ Socrates
Menurut Socrates, pengetahuan dapat diperoleh dengan melakukan pengamatan terhadap hal-hal
yang konkret dan beragam corak, namun masih termasuk dalam jenis yang sama. Unsur-unsur yang
berbeda kemudian dihilangkan, sehingga tinggal unsur yang sama dan bersifat umum sebagai
pengetahuan yang sejati. Dengan demikian, Socrates mengemukakan konsep: “Barangsiapa yang
memiliki pengertian sejati, akan memiliki kebajikan (arête) atau keutamaan moral, sehingga dapat
menjadi manusia yang sempurna”
▪ Plato (427 – 347 SM)
Plato merupakan murid setia Socrates. Titik tolak pemikiran filsafatnya adalah menentukan mana
yang paling benar, pengetahuan yang didapatkan dari pengalaman atau pengetahuan indra yang
berubahubah (Heracleitos) atau pengetahuan yang didapatkan dari akal yang tetap (Parmenides). Di
bidang politik, Plato memperkenalkan konsep penting, yang menyebutkan di dalam negara ideal terdapat
tiga golongan sebagai berikut:
▪ Pemerintah sebagai golongan tertinggi (para penjaga, para filsuf)
▪ Prajurit sebagai golongan pembantu, yang menjaga keamanan negara dan ketaatan warganya
▪ Polis atau golongan rakyat biasa yang bertugas memikul ekonomi negara (petani, pedagang,
tukang)
Aristoteles (348 – 322 S)
Aristoteles merupakam filsuf yang mengembangkan konsep logika (yang disebutnya sebagai
analitika) dan etika. Di bidang ilmu pengetahuan, Aristoteles membangi ilmu pengetahuan menjadi:
▪ Ilmu pengetahuan praktis (etika dan politik)
▪ Ilmu pengetahuan produktif (teknik dan kesenian)
▪ Ilmu pengetahuan teoretik (fisika, matematika, dan metafisika)

Dari pemikiran-pemikiran pilsuf diatas bisa diambil ciri-ciri filsafat barat zaman klasik antara lain
▪ Ilmu pengetahuan masih bersifat umum
▪ Kebanyakan masih memikirkan asal usul kehidupan
▪ Masih ada perbedaan pemikiran antara filsuf satu dengan yang lain
▪ Pembagian ilmu pengetahuan masih terbatas

4
ALIRAN-ALIRAN FISAFAT:
Aliran filsafat terbagi beberapa bagian,yaitu:
a. Aliran sofisme
Aliran sofisme merupakan aliran yang mengawali periode yunani klasik. Kata sofisme berasal
dari kata “sophos” yang artinya cerdik atau pandai. Istilah sophis berasal dari kata sophists yang
berarti cendikiawan. Munculnya kaum sofis, didorong oleh 3 faktor berikut, yaitu:
 Perkembangan pesat kota athena dalam bidang ekonomi dan politik.
 Kota athena sebagai pusat politik hingga peran pendidikan sangat penting
 Masyarakat yunani yang terbuka terhadap dunia luar dan membuat orang yunani semakin
berkembang.
Berikut adalah tokoh yang menganut aliran sofisme
1. Georgias
Georgias adalah seorang filosof yang lahir di Leontini sicilia pada tahun 480 SM.
Menurut pendapatnya, hal terpenting dalam berfilsafat adalah cara agar dapat meyakinkan
orang lain untuk menerima pendapat kita. Menurut pemikirannya ialah tentang:
 Mencari keterangan tentang asal usul yang ada.
 Peran manusia sebagai makhluk yang mempunyai kehendak dalam berfikir
 Menurutnya, tidak ada norma yang bersifat umum, hanya ada norma yang
bersifat individualis.
 Penganut skeptisisme bahwa kebenaran tidak dapat diketahui
2. Socrates
Socrates merupakan seorang pemahat sophroniscos dan ibunya seorang bidan yang
bernama Phairnarete. Socrates merupakan seorang filusuf yang tidak memungut biaya
pada muridnya sehingga ia dituduh mengajarkan ajaran baru oleh kaum sofis. Mereka
menganggap bahwa socrates memberi ajaran baru, merusak moral para pemuda dan
menentang kepercayaan negara. Oleh sebab itu ia ditangkap dan dihukum mati pada umur
70 tahun. Pemikiran filsafat socrates yang sangat berpengaruh adalah penyelidikan
manusia secara keseluruhan dengan menghargai nilai jasmani dan rohani yang ada pada
manusia dan tidak dapat dipisahkan oleh apapun. Adapun ajaran socrates ialah:
 Mengajarkan tentang hal yang umum
 Bertujuan untuk memperoleh kebenaran. Karena menurut socrates, kebenaran
dapat dijaga dengan adanya pengetahuan.
 Socrates mengajarkan argumen yang induktif yang diperoleh melalui wawancara.
Ia memperoleh sesuatu dengan bertanya langsung pada orang lain.
 Dalam agama, socrates mengakui adanya Allah.
3. Plato
Plato merupakan seorang filsuf terbesar didunia. Ia lahir di Athena. Plato merupakan
murid socrates pada umur 20 tahun. Adapun ajaran terpenting dari plato adalah:
 Mengajarkan bahwa adanya dua dunia yaitu dunia idea dan dunia materi. Dunia
idea ini merupakan dunia yang permanen atau kekal, sedangkan dunia materi
bersifat tidak kekal atau berubah ubah.
 Mengajarkan jiwa yang berani, bijaksana dan dapat mengendalikan diri.
 Mengajarkan tentang eudamonia yaitu cara hidup yang baik.
4. Aristoteles

5
Aristoteles merupakan filsuf yang lahir di Stageira, Yunani utara. Ia belajar tentang
filsafat pada Plato pada umur 18 tahun. Aristoteles mengajarkan ajaran tentang logika,
filsafat, alam, psikologi, biologi, metafisika, etika, politik dan ekonomi.
Setelah Aristoteles, dunia filsafat memiliki kekosongan selama 5 abad, sehingga muncullah masa
Hellenisme, yaitu masa setelah Aristoteles. Pada masa ini, munculnya beberapa aliran penting yaitu:
a) Stoisisme
Aliran ini didirikan oleh Zeno dan Kition. Menurut ajaran ini, jagat raya ditentukan oleh
rasio,bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam ini menjadi suatu ketetapan yang tak dapat
dihindari.
b) Epikurisme
Aliran epikurisme ini didirikan oleh epikoros. Aliran ini berpendapat bahwa manusia harus
menggunakan kehendak bebas dalam mencari kesenangan.
c) Skeptisisme
Ajaran ini dipelopori oleh pyrrho. Aliran ini merupakan aliran yang ada di sekitar masyarakat.
d) Eklektisisme
Ajaran ini dikenal ahli pidato cierro dan philo. Ajaran Elaktisisme merupakan ajaran yang
mendamaikan unsur yang berbeda.

b. Aliran Miletos/Madzhab Milesian


Aliran ini disebut Aliran Miletos karena tokoh-tokohnya merupakan warga asli Miletos, di Asia Kecil,
yang merupakan sebuah kota niaga yang maju. Berikut beberapa tokoh yang termasuk kedalam Aliran
Miletos:

1) Thales
Thales hidup sekitar 624-546 SM. Ia adalah seorang ahli ilmu termasuk ahli ilmu Astronomi. Ia
berpendapat bahwa hakikat alam ini adalah air. Segala-galanya berasal dari air. Bumi sendiri merupakan
bahan yang keluar dari air dan kemudian terapung-apung diatasnya. Bagi Thales, air adalah sebab utama
dari segala yang ada dan menjadi akhir dari segala-galanya.
2) Anaximander
Anaximander adalah murid Thales yang setia. Ia hidup sekitar 610-546 SM. Ia berpendapat bahwa hakikat
dari segala sesuatu itu bukanlah air, tapi sesuatu yang tidak terbatas dan tidak terhingga, tak berubah dan
meliputi segala-galanya yang disebut “Aperion”. Aperion bukanlah materi seperti yang dikemukakan oleh
Thales. Anaximander juga berpendapat bahwa dunia ini hanyalah salah satu bagian dari banyak dunia
lainnya.
3) Anaximenes.
Anaximenes hidup sekitar 560-520 SM. Ia berpendapat bahwa hakikat segala sesuatu yang satu itu adalah
udara. Jiwa adalah udara; api adalah udara yang encer; jika dipadatkan pertama-tama udara akan menjadi

6
air, dan jika dipadatkan lagi akan menjadi tanah, dan ahirnya menjadi batu. Ia berpendapat bahwa bumi
berbentuk seperti meja bundar.

c. Aliran Pythagoras
Pythagoras lahir di Samos sekitar 580-500 SM. Ia berpendapat bahwa semesta ini tak lain adalah
bilangan. Unsur bilangan merupakan prinsip unsur dari segala-galanya. Phytagoras dan pengikutnya
sangat terobsesi dengan matematika dan menganggap semua benda dapat dihitung menggunakan angka.
Tokoh yang ikut pada aliran phytagoras ialah:
1) Xenophanes
Xenophanes merupakan pengikut Aliran Pythagoras yang lahir di Kolophon, Asia Kecil, sekitar tahun 545
SM. Dalam filsafatnya ia menegaskan bahwa Tuhan bersifat kekal, tidak mempunyai permulaan dan
Tuhan itu Esa bagi seluruhnya. Ke-Esaan Tuhan bagi semua merupakan sesuatu hal yang logis. Jelas
kiranya ide tentang Tuhan menurut Xenophanes adalah Esa dan bersifat universal.
2) Heraklitus (Herakleitos)
Heraklitos hidup antara tahun 560-470 SM di Italia Selatan sekawan dengan Pythagoras dan Xenophanes.
Ia berpendapat bahwa asal segalanya adalah api dan api adalah lambing dari perubahan. Api yang selalu
bergerak dan berubah menunjukkan bahwa tidak ada yang tetap dan tidak ada yang tenang.

d. AliranElea
1) Parmenides
Lahir sekitar tahun 540-475 di Italia Selatan. Ajarannya adalah kenyataan bukanlah gerak dan perubahan
melainkan keseluruhan yang bersatu. Dalam pandangan Pamenides ada dua jenis pengetahuan yang
disuguhkan yaitu pengetahuan inderawi dan pengetahuan rasional. Apabila dua jenis pengetahuan ini
bertentangan satu sama lain maka ia memilih rasio. Dari pemikirannya itu membuka cabang ilmu baru
dalam dunia filsafat yaitu penemuannya tentang metafisika sebagai cabang filsafat yang membahasa
tentang yang ada.
2) Zeno
Lahir di Elea sekitar 490 SM. Ajarannya yang penting adalah pemikirannya tentang dialektika. Dialektika
adalah satu cabang filsafat yang mempelajari argumentasi.
3) Melissos
Lahir di Samos tanpa diketahui secara tepat tanggal kelahirannya. Ia berpendapat bahwa “yang ada” itu
tidak berhingga, baik menurut waktu maupun ruang.
e. Aliran Pluralis
1. Empedokles

7
Lahir di Akragas Sisislia awal abad ke-5 SM. ia menulis buah pikirannya dalam bentuk puisi. Ia
mengajarkan bahwa realitas tersusun dari empat anasir yaitu api, udara, tanah, dan air.
2. Anaxagoras
Lahir di Ionia di Italia Selatan. Ia berpendapat bahwa realitas seluruhnya bukan satu tetapi banyak. Yang
banyak itu tidak dijadikan, tidak berubah, dan tidak berada dalam satu ruang yang kosong. Anaxagoras
menyebut yang banyak itu dengan spermata (benih).

f. Aliran Atomis
Pelopor atomisme ada dua yaitu Leukippos dan Demokritos. Ajaran aliran filsafat ini ikut berusaha
memecahkan masalah yang pernah diajukan oleh aliran Elea. Aliran ini mengajukan konsep mereka
dengan menyatakan bahwa realitas seluruhnya bukan satu melainkan terdiri dari banyak unsur. Dalam hal
ini berbeda dengan aliran pluralisme maka aliran atomisme berpendapat bahwa yang banyak itu adalah
“atom” (a = tidak, tomos = terbagi).

KESIMPULAN:
• Filsafat barat muncul di Yunani pada abad ke 7 SM. Kemunculannya ditandai dengan
perubahan pola pikir dari mitos-mitos ke pola pikir yang lebih rasional. Filsafat di Yunani
muncul di kota Mileta. Tokoh-tokoh filsafat yang paling terkenal ialah Socrates, Plato
dan Aristoteles.
• Aliran Filsafat klasik terdiri dari aliran miletos, phytagoras,elea, plurolis, atomis, dan
juga sofis. Setiap aliran memiliki konsep dan keutamaan tersendiri.

Kritik & Saran:


Dengan mempelajari tentang filsafat pada masa klasik beserta alirannya, kita dapat mengetahui
banyak hal tentang filsafat itu sendiri. Maka dari itu kita sebagai mahasiswa sudah berkewajiban
untuk mempelajari hal-hal tersebut guna menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
Tentunya penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih
banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis
akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan
pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para
pembaca.

8
DAFTAR PUSTAKA:
Mukkhtar Latif, Orientasi Kearah Pemahaman Filsafat Ilmu, (Jakarta : Kencana Prenada Media
Group, 2014)
Bernard Delfgaauw, Sejarah Ringkas Perkembangan Filsafat Barat, (Yogyakarta : PT Tiara
Wacana Yogya, 1992)
https://catatanpenakuu.wordpress.com/2016/10/07/makalah-sejarah-filsafat-barat-klasik-
abadpertengahan-dan-modern/#_ftnref3
https://catatanpenakuu.wordpress.com/2016/10/07/makalah-sejarah-filsafat-barat-klasik-abad-
pertengahan-dan-modern/
https://123dok.com/document/y6974v5y-filsafat-barat-zaman-klasik.html

Anda mungkin juga menyukai