Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MANFAAT MEMPELAJARI FILSAFAT ILMU

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah Filsafat Ilmu

Dosen Pengampu : H. Sya'roni Ma'shum, Drs., MM.

Disusun Oleh :

Alya Dwi Arida (2110631110081)

Anggita Lestari (2110631110087)

Aziz Abdullah (2110631110092)

Bagas Kurniawan Putra (2110631110093)

Elvina Cindy Permata (2110631110108)

Evi Silpia Nurhalipah (2110631110111)

FAKULTAS AGAMA ISLAM

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2022

i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang Manfaat mempelajari Filsafat
Ilmu.
Dan tak lupa sholawat beserta salam semoga senantiasa tercurah
limpahkan kepada junjungan besar kita yakni Nabi Muhammad SAW dan
para sahabatnya yang telah membawa kita dari zaman kegelapan hingga ke
zaman yang terang menerang ini dan kita selaku umatnya semoga
mendapatkan syafa’at Beliau kelak di akhir zaman nanti aamiin.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih


ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan segala kekurangan dalam makalah ini kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Manfaat


mempelajari Filsafat Ilmu dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

Bekasi, 25 Januari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... II


DAFTAR ISI ........................................................................................................ III
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang ..............................................................................................2
B. Rumusan Masalah .........................................................................................2
C. Tujuan ............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................3
A. Pengertian Filsafat.........................................................................................3
B. Pengertian Ilmu .............................................................................................4
C. Pengertian Filsafat Ilmu dan Tujuan Mempelajarinya .............................6
D. Manfaat Filsafat Ilmu ...................................................................................8
E. Pentingnya Belajar Filsafat Ilmu Bagi Mahasiswa ..................................12
BAB III PENUTUP .............................................................................................13
A. Kesimpulan ..................................................................................................13
B. Saran .............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang saling terkait, baik secara substansial
maupun historis karena kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan filsafat, sebaliknya
perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat. Filsafat telah berhasil
merubah pola pikir bangsa Yunani dan ummat manusia dari pandangan mitosentris
menjadi logosentris. Awalnya bangsa Yunani dan bangsa lain di dunia beranggapan
bahwa semua kejadian di alam ini dipengaruhi para dewa. Karena itu para dewa
harus dihormati dan sekaligus ditakuti kemudian disembah. Dengan filsafat pola
pikir yang selalu tergantung pada dewa diubah menjadi pola pikir yang bergantung
pada rasio. Kejadian alam seperti gerhana tidak lagi dianggap sebagai kegiatan
dewa yang tertidur., tetapi merupakan kejadian alam yang disebabkan oleh
matahari, bulan, dan bumi pada garis yang sejajar, sehingga bayang-bayang bulan
menimpa sebagian permukaan bumi.
Sebagai suatu disiplin, filsafat ilmu pertama-tama berusaha menjelaskan
unsur-unsur yang terlibat dalam proses penelitian ilmiah yaitu : prosedur-prosedur
pengamatan, pola-pola argumen, metode penyajian dan penghitungan, praandaian-
praandaian metafisik dan seterusnya. Selanjutnya mengevaluasi dasar-dasar
validitasnya berdasarkan sudut pandang logika formal, metodologi praktis dan
metafisika. Dalam bentuk kontemporer filsafat ilmu kemudian menjadi suatu topik
bagi analisis dan diskusi eksplisit yang setara dengan cabang-cabang filsataf
lainnya yaitu : etika, logika dan epistemologi (teori pengetahuan).
Karena cakupan permasalahannya sangat luas, filsafat ilmu telah menarik
perhatian banyak orang dari latar belakang dan minat-minat professional yang
sangat berbeda-beda. Pada titik ekstrim yang satu filsafat ilmu dimasukkan ke
dalam sejenis ilmu populer yang bersifat sepintas lalu (sweepeng). Filsafat ilmu
yang berada di kedua ekstrim ini terdapat dalam cara kerja para ilmuwan seperti
pakar astrofisika Ingris, Arthur Eddington, dan pakar fisikan kuantum Jerman,
Werner Heisenberg. Karya mereka telah mengantar hingga ke tapal batas pokok-
pokok masalah dan menghadapkan mereka secara langsung kepada persoalan-

1
persoalan eksistensi, status dan konsep teoritis yang sedang mereka geluti.Menurut
Lewis White Beck, filsafat ilmu bertujuan membahas dan mengevaluasi metode-
metode pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan nilai dan pentingnya upaya
ilmiah sebagai suatu keseluruhan.
Pembahasan filsafat ilmu sangat penting karena akan mendorong manusia
untuk lebih kreatif dan inovatif. Filsafat ilmu memberikan spirit bagi perkembangan
dan kemajuan ilmu dan sekaligus nilai-nilai moral yang terkandung pada setiap
ilmu baik pada tataran ontologis, epistemologis maupun aksiologi. Untuk itulah
penulis mencoba memaparkan mengenai tujuan dan manfaat filsafat ilmu sehingga
diharapkan para pembaca dapat memahami pentingnya filsafat ilmu dalam
kehidupan umat manusia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka dirumuskan
satu masalah yang akan dijawab oleh pembahasan ini yaitu manfaat filsafat ilmu
dan tujuan mempelajari filsafat ilmu. Rumusan masalah ini mencakup :
a. Pengertian filsafat
b. Pengertian ilmu
c. Pengertian filsafat ilmu dan tujuan mempelajari filsafat ilmu
d. Manfaat filsafat ilmu
e. Pentingnya belajar filsafat ilmu bagi mahasiswa
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan pembahasan dalam makalah
ini adalah :
a. Untuk mengetahui pengertian filsafat
b. Untuk mengetahui pengertian ilmu
c. Untuk mengetahui apa itu filsafat ilmu dan tujuan mempelajari filsafat ilmu
d. Untuk mengetahui manfaat filsafat ilmu
e. Untuk mengetahui pentingnya belajar filsafat ilmu bagi mahasisawa

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat
Sebelum membahas tentang definisi filsafat ilmu terlebih dahulu penulis
uraikan tentang pengertian filsafat dan ilmu. Kata filsafat dalam bahasa Inggris
yaitu : philosophy, adapun istilah filsafat berasal dari Yunani : philosophia, yang
terdiri atas dua kata : philos (cinta) atau philia (persahabatan, tertarik kepada) dan
spohos (’hikmah’, kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis,
intelegensi). Jadi secara etimologi, filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau
kebenaran (love of wisdom). Orangnya disebut filosof yang dalam bahasa Arab
disebut failasuf. Harun Nasution mangatakan bahwa kata filsafat berasal dari
bahasa Arab falsafa dengan wazan (timbangan) fa’lala, fa’lalah dan fi’lal. Dengan
demikian menurut harun Nasution, kata benda dari falsafa seharusnya falsafah dan
filsaf. Menurutnya dalam bahasa Indonesia banyak terpakai kata filsafat, padahal
bukan dari kata Arab falsafah dan bukan dari bahasa Inggris philosophy. Harun
Nasution mempertanyakan apakah kata fil berasal dari bahasa Inggris dan safah
diambil dari kata Arab, sehingga terjadilah gabungan keduanya, yang menimbulkan
kata filsafat ?

Harun Nasution berpendapat bahwa istilah filsafat berasal dari bahasa Arab
karena orang Arab lebih dahulu datang dan sekaligus mempengaruhi bahasa
Indonesia dari pada orang dan bahasa Inggris. Oleh karena itu, dia konsisten
menggunakan kata falsafat, bukan filsafat. Buku-bukunya mengenai ”filsafat”
ditulis dengan falsafat, seperti Falsafat Agama dan Falsafat dan Mistisisme dalam
Islam. Kendati istilah filsafat yang lebih tepat adalah falsafat yang berasal dari
bahasa Arab, kata filsafat sebenarnya bisa diterima dalam bahasa Indonesia. Sebab
sebagian kata Arab yang diindonesiakan mengalami perubahan dalam huruf
vokalnya, seperti masjid menjadi mesjid dan karomah menjadi keramat. Kerena itu
perubahan huruf a menjadi i dalam kata filsafat bisa ditolelir. Lagi pula, dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata filsafat menunjukkan pengertian yang
dimaksud, yaitu pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakekat
segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.

3
Tegasnya filsafat adalah hasil akal seorang manusia yang mencari dan
memikirkan sesuatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya. Dengan kata lain :
Filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakekat
kebanaran segala sesuatu. Adapun pengertian pokok tentang filsafat menurut
kalangan filosof adalah :
1. Upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangan sistematik serta lengkap
tentang seluruh realitas.
2. Upaya untuk melukiskan hakekat realitas akhir dan dasar serta nyata.
3. Upaya untuk menentukan batas-batas dan jangkauan pengetahuan sumbernya,
hakekatnya, keabsahannya, dan nilainya.
4. Penyelidikan kritis atas pengandaian-pengandaian dan pernyataan-pernyataan
yang diajukan oleh berbagai bidang ilmu pengetahuan.
5. Disiplin ilmu yang berupaya untuk membantu Anda melihat apa yang Anda
katakan dan untuk mengatakan apa yang Anda lihat.

B. Pengertian Ilmu
Ilmu berasal dari bahasa Arab : ’alima, ya’lamu, ’ilman, dengan wazan
fa’ila, yaf’alu, yang berarti : mengerti, memahami dengan benar. Dalam bahasa
Inggris disebut science; dari bahasa Latin scientia (pengetahuan)-scire
(mengetahui). Sinonim yang paling dekat dengan bahasa Yunani adalah episteme.
Jadi pengertian ilmu yang terdapat dalam kamus bahasa Indonesia adalah
pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-
metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di
bidang (pengatahuan) itu. Adapun beberapa ciri utama pengertian ilmu menurut
terminologi antara lain adalah :
1. Ilmu adalah sebagian pengetahuan bersifat koheren, empiris, sistematis,
dapat diukur, dan dibuktikan
2. Ilmu tidak pernah mengartikan kepingan pengetahuan satu putusan
tersendiri, sebaliknya menandakan seluruh kesatuan ide yang mengacu
ke obyek (atau alam obyek) yang sama dan saling berkaitan secara logis.
3. Ilmu tidak memerlukan kepastian lengkap berkenaan dengan masing-
masing penalaran perorangan, sebab ilmu dapat memuat di dalamnya

4
dirinya sendiri hepotesis-hepotesis dan teori-teori yang belum
sepenuhnya dimantapkan.
4. Yang berkaitan dengan konsep ilmu (pengetahuan ilmiah) adalah ide
bahwa metode-metode yang berhasil dan hasil-hasil yang terbukti pada
dasarnya harus terbuka kepada semua pencari ilmu.
5. Ilmu adalah metodologi, sebab kaitan logis yang dicari ilmu tidak
dicapai dengan penggabungan tidak teratur dan tidak terarah dari banyak
pengamatan dan ide yang terpisah-pisah. Tetapi ilmu menuntut
pengamatan dan berpikir metodis, tertata rapi. Alat bantu metodologis
yang penting adalah terminologi lmiah. Yang disebut belakangan ini
mencoba konsep-konsep ilmu.
6. Kesatuan setiap ilmu bersumber di dalam kesatuan obyeknya.
Adapun beberapa definisi ilmu menurut para ahli, di antaranya adalah :
 Mohammad Hatta mengatakan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang
teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah
yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar,
maupun menurut bangunannya dari dalam.
 Ralph Ross dan Ernest Van Den Hag, mengatakan ilmu adalah yang
empiris, rasional, umum dan sistematik, dan keempatnya serentak.
 Karl Person, mengatakan ilmu adalah lukisan atau keterangan yang
konprehensif dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah
yang sederhana.
7. Ashley Montagu, menyimpulkan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang
disusun dalam satu sistem yang berasal dari pengamatan, studi dan
percobaan untuk menentukan hakekat prinsip tentang hal yang sedang
dikaji.
Dari keterangan para ahli tentang ilmu di atas, penulis dapat menyimpulkan
bahwa ilmu adalah sebagian pengetahuan yang mempunyai ciri, tanda, syarat
tertentu, yaitu sistematik, rasional, empiris, universal, objektif, dapat diukur,
terbuka dan kumulatif (bersusun timbun).

5
C. Pengertian Filsafat Ilmu Dan Tujuan Mempelajari Filsafat Ilmu
Pengertian-pengertian tentang filsafat ilmu, telah banyak dijumpai dalam
berbagai buku maupun karangan ilmiah lainnya. Menurut The Liang Gie (1999),
filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan
mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu
dengan segala segi dari kehidupan manusia. Filsafat ilmu merupakan suatu bidang
pengetahuan campuran yang eksistensi dan pemekarannya bergantung pada
hubungan timbal-balik dan saling-pengaruh antara filsafat dan ilmu.
Sehubungan dengan pendapat tersebut serta sebagaimana pula yang telah
digambarkan pada bagian pendahuluan dari tulisan ini bahwa filsafat ilmu
merupakan penerusan pengembangan filsafat pengetahuan. Objek dari filsafat ilmu
adalah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu setiap saat ilmu itu berubah mengikuti
perkembangan zaman dan keadaan tanpa meninggalkan pengetahuan lama.
Pengetahuan lama tersebut akan menjadi pijakan untuk mencari pengetahuan baru.
Hal ini senada dengan ungkapan dari Archie J.Bahm (1980) bahwa ilmu
pengetahuan (sebagai teori) adalah sesuatu yang selalu berubah. Filsafat ilmu
menurut Surajiyo (2010 : 45), merupakan cabang filsafat yang membahas tentang
ilmu. Tujuan filsafat ilmu adalah mengadakan analisis mengenai ilmu pengetahuan
dan cara bagaimana ilmu pengetahuan itu diperoleh. Jadi filsafat ilmu adalah
penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara memperolehnya. Pokok
perhatian filsafat ilmu adalah proses penyelidikan ilmiah itu sendiri.
Dalam perkembangannya filsafat ilmu mengarahkan pandangannya pada
strategi pengembangan ilmu yang menyangkut etik dan heuristik. Bahkan sampai
pada dimensi kebudayaan untuk menangkap tidak saja kegunaan atau kemanfaatan
ilmu, tetapi juga arti maknanya bagi kehidupan manusia (Koento Wibisono dkk.,
1997). Oleh karena itu, diperlukan perenungan kembali secara mendasar tentang
hakekat dari ilmu pengetahuan itu bahkan hingga implikasinya ke bidang-bidang
kajian lain seperti ilmu-ilmu kealaman. Dengan demikian setiap perenungan yang
mendasar, mau tidak mau mengantarkan kita untuk masuk ke dalam kawasan
filsafat. Menurut Koento Wibisono (1984), filsafat dari sesuatu segi dapat
didefinisikan sebagai ilmu yang berusaha untuk memahami hakekat dari sesuatu
“ada” yang dijadikan objek sasarannya, sehingga filsafat ilmu pengetahuan yang

6
merupakan salah satu cabang filsafat dengan sendirinya merupakan ilmu yang
berusaha untuk memahami apakah hakekat ilmu pengetahuan itu sendiri.
Adapun tujuan mempelajari filsafat ilmu menurut Amsal Bakhtiar
(2008:20) adalah:
a) Mendalami unsur-unsur pokok ilmu sehingga secara menyeluruh kita dapat
memahami sumber, hakekat dan tujuan ilmu.
b) Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan ilmudi
berbagai bidang sehingga kita dapat gambaran tentang proses ilmu
kontemporermsecara historis.
c) Menjadi pedoman untuk membedakan studi ilmiah dan non ilmiah.
d) Mempertegas bahwa persoalan antara ilmu dan agama tidak ada
pertentangan.
Bagi mahasiswa dan peneliti, tujuan mempelajari filsafat ilmu adalah :
1) seseorang (peneliti, mahasiswa) dapat memahami persoalan ilmiah dengan
melihat ciri dan cara kerja setiap ilmu atau penelitian ilmiah dengan cermat dan
kritis.
2) seseorang (peneliti, mahasiswa) dapat melakukan pencarian kebenaran ilmiah
dengan tepat dan benar dalam persoalan yang berkaitan dengan ilmunya (ilmu
budaya, ilmu kedokteran, ilmu teknik, ilmu keperawatan, ilmu hukum, ilmu
sosial, ilmu ekonomi dan sebagainya) tetapi juga persoalan yang menyangkut
seluruh kehidupan manusia, seperti: lingkungan hidup, peristiwa sejarah,
kehidupan sosial politik dan sebagainya.
3) Seseorang (peneliti, mahasiswa) dapat memahami bahwa terdapat dampak
kegiatan ilmiah (penelitian) yang berupa teknologi ilmu (misalnya alat yang
digunakan oleh bidang medis, teknik, komputer) dengan masyarakat yaitu berupa
tanggung jawab dan implikasi etis.
a. Filsafat ilmu sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga orang
menjadi kritis dan cermat terhadap kegiatan ilmiah.
b. Filsafat ilmu merupakan usaha merefleksi, menguji, mengkritik asumsi dan
metode keilmuan. Sebab kecenderungan yang terjadi di kalangan ilmuwan
modern adalah menerapkan suatu metode ilmiah tanpa memperhatikan struktur
ilmu pengetahuan itu sendiri. Satu sikap yang diperlukan disini adalah

7
menerapkan metode ilmiah yang sesuai atau cocok dengan struktur ilmu
pengetahuan, bukan sebaliknya. Metode hanya saran berpikir, bukan merupakan
hakikat ilmu pengetahuan.
c. Filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan. Setiap
metode ilmiah yang dikembangkan harus dapat dipertanggungjawabkan secara
logis-rasional, agar dapat dipahami dan dipergunakan secara umum. Semakin luas
penerimaan dan penggunaan metode ilmiah, maka semakin valid metode tersebut.
d. Mendalami unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita bisa
memahami, sumber, hakekat, dan tujuan ilmu.
e. Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan ilmu di
berbagai bidang, sehingga kita mendapat gambaran tentang proses ilmu
kontemporer secra historis.
f. Menjadi pedoman bagi para dosen dan mahasiswa dalam mendalami studi di
perguruan tinggi, terutama untuk membedakan persoalan yang ilmiah dan non
ilmiah.
g. Mendorong pada calon ilmuwan dan iluman untuk konsisten dalam
mendalamiilmu dan mengembangkannya.
h. Mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan antara ilmu dan agama
tidak ada pertentangan.
i. Memahami dampak kegiatan ilmiah (penelitian) yang berupa teknologi ilmu
(misalnya alat yang digunakan oleh bidang medis, teknik, komputer) dengan
masyarakat yaitu berupa tanggung jawab dan implikasi etis. Contoh dampak
tersebut misalnya masalah euthanasia dalam dunia kedokteran masih sangat
dilematis dan problematik, penjebolan terhadap sistem sekuriti komputer,
pemalsuan terhadap hak atas kekayaaan intelektual (HAKI) , plagiarisme dalam
karya ilmiah.
D. Manfaat Filsafat Ilmu
Secara khusus manfaat filsafat ilmu :
Filsafat ilmu merupakan salah satu cabang dari filsafat. Oleh karena itu,
fungsi filsafat ilmu kiranya tidak bisa dilepaskan dari fungsi filsafat secara
keseluruhan, yakni :
 Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada.

8
 Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap
pandangan filsafat lainnya.
 Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan
pandangan dunia.
 Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan
 Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai
aspek kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan
sebagainya. Menurut Agraha Suhandi (1989)
 Filsafat ilmu bermanfaat untuk menjelaskan keberadaan manusia di dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan alat
untuk membuat hidup menjadi lebih baik
 Filsafat ilmu bermanfaat untuk membangun diri kita sendiri dengan
berpikir secara radikal (berpikir sampai ke akar-akarnya), kita mengalami
dan menyadari keberadaan kita.
 Filsafat ilmu memberikan kebiasaan dan kebijaksanaan untuk memandang
dan memecahkan persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari. Orang
yang hidup secara dangkal saja, tidak mudah melihat persoalan-persoalan,
apalagi melihat pemecahannya.
 Filsafat ilmu memberikan pandangan yang luas, sehingga dapat
membendung egoisme dan ego-sentrisme (dalam segala hal hanya melihat
dan mementingkan kepentingan dan kesenangan diri sendiri).
 Filsafat ilmu mengajak untuk berpikir secara radikal, holistik dan sistematis,
hingga kita tidak hanya ikut-ikutan saja, mengikuti pada pandangan umum,
percaya akan setiap semboyan dalam surat-surat kabar, tetapi secara kritis
menyelidiki apa yang dikemukakan orang, mempunyai pendapat sendiri,
dengan cita-cita mencari kebenaran.
 Filsafat ilmu memberikan dasar-dasar, baik untuk hidup kita sendiri
(terutama dalam etika) maupun untuk ilmu-ilmu pengetahuan dan lainnya,
seperti sosiologi, ilmu jiwa, ilmu mendidik, dan sebagainya.
 Filsafat ilmu bermanfaat sebagai pembebas. Filsafat bukan hanya sekedar
mendobrak pintu penjara tradisi dan kebiasaan yang penuh dengan berbagai
mitos dan mite, melainkan juga merenggut manusia keluar dari penjara itu.

9
Filsafat ilmu membebaskan manusia dari belenggu cara berpikir yang mistis
dan dogma.
 Filsafat ilmu membantu agar seseorang mampu membedakan persoalan
yang ilmiah dengan yang tidak ilmiah.
 Filsafat ilmu memberikan landasan historis-filosofis bagi setiap kajian
disiplin ilmu yang ditekuni.
Adapun manfaat dari mempelajari filsafat ilmu, yaitu :
a. Menyadarkan seorang ilmuwan agar tidak terjebak ke dalam pola pikir “menara
gading”yakni hanya berpikir murni dalam bidangnya tanpa mengaitkannya
dengan kenyataan yang ada di luar dirinya. Padahal setiap aktivitas keilmuwan
nyarisnyaris tidak dapat dilepaskan dalam konteks kehidupan sosial
kemasyarakatan. Jadi filsafat ilmu diperlukan kehadirannya di tengah
perkembangan IPTEK yang ditandai semakin menajamnya spesialisasi ilmu
pengetahuan. Sebab dengan mempelajari filsafat ilmumaka para ilmuwan akan
menyadari keterbatasan dirinya dan tidak terperangkap ke dalam sikap arogansi
intelektual. Hal yang diperlukan adalah sikap keterbukaan diri di kalangan
ilmuwan sehingga mereka dapat saling menyapa dan mengarahkan seluruh
potensi keilmuan yang dimilikinya untuk kepentingan umat manusia.
b. Mengembangkan ilmu, teknologi dan perindustrian dalam batasan nilai
ontologis. Melalui paradigma ontologism diharapkan dapat mendorong
pertumbuhan wawasan spiritual keilmuan yang mampu mengatasi bahaya
sekularisme segala ilmu.
c. Mengembangkan ilmu, teknologi dan pertindustrian dalam batasan nilai
epistemologis. Melalaui paradigma epistemologis diharapkan akan mendorong
pertumbuhan wawasan intelektual keilmuan yang mampu membentuk sikap
ilmiah.
d. Mengembangkan ilmu, teknologi dan perindustrian dalam batasan akiologi.
Melalui paradigma aksiologis diharapkan dapat menumbuhkembangkan nilai-
nilai etis, serta mendorong perilaku adil dan membentuk moral tanggung jawab.
Segala macam ilmu dan teknologi dipertanggung jawabkan bukan unntuk
kepentingan manusia, namun juga untuk kepentingan obyek semua sebagai
sumber kehidupan.

10
e. Menambah pandangan dan cakrawala yang lebih luas agar tidak berpikir dan
bersikap sempit dan tertutup.
f. Menjadikan diri bersifat dinamis dan terbuka dalam menghadapi berbagai
problem.
g. Menyadari akan kedudukan manusia baik sebagai pribadimaupun dalam
hubungannya dengan orang lain, alam sekitar,dan Tuhan YME.
h. Filsafat ilmu bermanfaat untuk menjelaskan keberadaan manusia di dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan alat untuk
membuat hidup menjadi lebih baik
i. Filsafat ilmu bermanfaat untuk membangun diri kita sendiri dengan berpikir
secara radikal (berpikir sampai ke akar-akarnya), kita mengalami dan menyadari
keberadaan kita.
j. Filsafat ilmu memberikan kebiasaan dan kebijaksanaan untuk memandang dan
memecahkan persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang hidup
secara dangkal saja, tidak mudah melihat persoalan-persoalan, apalagi melihat
pemecahannya.
k. Filsafat ilmu memberikan pandangan yang luas, sehingga dapat membendung
egoisme dan ego-sentrisme (dalam segala hal hanya melihat dan mementingkan
kepentingan dan kesenangan diri sendiri).
Adapun pentingnya Belajar Filsafat Ilmu Bagi Mahasiswa :
Belajar filsafat ilmu bagi mahasiswasangat penting, karena beberapa
manfaat yang dapat dirasakan, antara lain :
a. Dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan mahasiswa semakin kritis dalam
sikap ilmiahnya. Mahasiswa sebagai insan kampus diharapkan untuk untuk
berpikir kritis terhadap berbagai macam teori yang dipelajarinya di ruang kuliah
maupun dari sumber-sumber lainnya.
b. Mempelajari filsafat ilmu mendatangkan kegunaan bagi para mahasiswa
sebagai calon ilmuwan untuk mendalami metode ilmiah dan untuk melakukan
penelitian ilmiah. Dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan mereka memiliki
pemahaman yang utuh mengenai ilmu dan mampu menggunakan pengetahuan
tersebut sebagai landasan dalam proses pembelajaran dan penelitian ilmiah.

11
c. Mempelajari filsafat ilmu memiliki manfaat praktis. Setelah mahasiswa lulus
dan bekerja, mereka pasti berhadapan denagn berbagai masalah dalam
pekerjaannya. Untuk memecahkan masalah diperlukan kemempuan berpikir kritis
dalam menganalisis berbagai hal yang berhubungan dengan masalah yang
dihadapi. Dalam konteks inilah pengalaman mempelajari filsafat ilmu diterapkan.
d. Membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional dalam Opini & argumentasi
yang dikemukakan.
e. Mengembangkan semangat toleransi dalam perbedaan pandangan (pluralitas).
Karena para ahli filsafat tidak pernah memiliki satu pendapat, baik dalam isi,
perumusan permasalahan maupun penyusunan jawabannya.
f. Mengajarkan cara berpikir yang cermat dan tidak kenal lelah.
g. Sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga menjadi kritis terhadap
kegiatan ilmiah
h. Merupakan metode untuk mereflleksi, menguji, mengkritisi, memberikan
asumsi keilmuan.
i. Memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan.
Manfaat lain mengkaji filsafat ilmu adalah :
1. Tidak terjebak dalam budaya arogansi intelektual.
2. Kritis terhadap aktivitas ilmu/keilmuan.
3. Merefleksi, menguji, mengkritik asumsi dan metode ilmu terus menerus
sehingga ilmuan tetap bermain dalam koridor yang benar (metode dan struktur
ilmu).
4. Mempertanggungjawabkan metode keilmuan secara logis rasional.
5. Memecahkan masalah keilmuan secara cerdas dan valid.
6. Berpikir sintetis-aplikatif (lintas ilmu-kontekstual)
E. Pentingnya Belajar Filsafat Ilmu Bagi Mahasiswa
Belajar filsafat ilmu bagi mahasiswasangat penting, karena beberapa
manfaat yang dapat dirasakan, antara lain :
a. Dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan mahasiswa semakin kritis dalam
sikap ilmiahnya. Mahasiswa sebagai insan kampus diharapkan untuk untuk
berpikir kritis terhadap berbagai macam teori yang dipelajarinya di ruang kuliah
maupun dari sumber-sumber lainnya.

12
b. Mempelajari filsafat ilmu mendatangkan kegunaan bagi para mahasiswa
sebagai calon ilmuwan untuk mendalami metode ilmiah dan untuk melakukan
penelitian ilmiah. Dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan mereka memiliki
pemahaman yang utuh mengenai ilmu dan mampu menggunakan pengetahuan
tersebut sebagai landasan dalam proses pembelajaran dan penelitian ilmiah.
c. Mempelajari filsafat ilmu memiliki manfaat praktis. Setelah mahasiswa lulus
dan bekerja, mereka pasti berhadapan denagn berbagai masalah dalam
pekerjaannya. Untuk memecahkan masalah diperlukan kemempuan berpikir kritis
dalam menganalisis berbagai hal yang berhubungan dengan masalah yang
dihadapi. Dalam konteks inilah pengalaman mempelajari filsafat ilmu diterapkan.
d. Membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional dalam Opini & argumentasi
yang dikemukakan.
e. Mengembangkan semangat toleransi dalam perbedaan pandangan (pluralitas).
Karena para ahli filsafat tidak pernah memiliki satu pendapat, baik dalam isi,
perumusan permasalahan maupun penyusunan jawabannya.
f. Mengajarkan cara berpikir yang cermat dan tidak kenal lelah.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filsafat itu bersifat universal (umum), yaitu segala sesuatu yang ada [realita]
sedangkan obyek material ilmu [pengetahuan ilmiah] itu bersifat khusus dan
empiris. Artinya, ilmu hanya terfokus pada disiplin bidang masing-masing secra
kaku dan terkotak-kotak, sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak dalam
disiplin tertentuFilsafat itu bersifat non fragmentaris, karena mencari pengertian
dari segala sesuatu yang ada itu secara luas, mendalam dan mendasar. Sedangkan
ilmu bersifat fragmentaris, spesifik dan intensif.
a. Pengertian Filsafat, Filsafat berarti cinta kebijaksanaan dan kebenaran
b. Hubungan Filsafat dengan Ilmu, Ilmu mengkaji hal-hal yang bersifat empiris
dan dapat dibuktikan, filsafat mencoba mencari jawaban terhadap masalah-
masalah yang tidak bisa dijawab oleh ilmu dan jawabannya bersifat spekulatif,

13
c. Definisi Filsafat Ilmu, Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap
persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu
maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia. Filsafat ilmu
merupakan suatu bidang pengetahuan integratif yang eksistensi dan
pemekarannya bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling-pengaruh
antara filsafat dan ilmu
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, makalah ini mempunyai banyak
kekurangan dan jauhnya dari kesempurnaan, oleh karena itu segala kritik dan saran
yang bersifat membangun sangatlah penulis harapkan terutama dari dosen
pembimbing dan rekan pembaca sekalian demi kesempurnaan makalah ini dimasa
pendatang, semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua dan menambah
wawasan kita.

14
DAFTAR PUSTAKA
http://sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/PENGANTAR%20FILS
AFAT%20ILMU.pdf

http://qurrotulaini30.blogspot.com/2015/12/tujuan-dan-manfaat-filsafat-
ilmu.html?m=1

http://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/23/ruang-lingkup-filsafat-ilmu-2/

http://alhelya746.blogspot.com/2013/05/manfaat-belajar-filsafat.html

15

Anda mungkin juga menyukai