Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ANAXAGORAS DAN FILSAFATNYA


Di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Umum

Dosen Pengampu :Muhamad Khoirul Umam, M. S. I.

1. Putri Salma NurHidayah (4220102)


2. PuputAdyani (4220084)
3. SidikAsrofi (4220090)

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2020/2021

1
Kata Pengantar

AssalamualaikumWarahmatullahiWabarakatuh.

Puji Syukur kami panjjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan Karunia-
Nya., sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah Filsafat Umum. Tidak lupa
sholawat serta salam kami sampaikan kepada Rasulullah, SAW, yang syafa’atnya kita nantikan
kelak.

Kami berharap makalah kami yang berjudul “Anaxagoras dan Filsafatnya” dapat menjadi
referensi bagi pihak yang membutuhkan informasi tentang hal yang terkait. Selain itu,, kami juga
berharap agar pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini. Kami
menyadari bahwa makalh yang kami buat tentunya masih banyak kekurangan. Kami menerima
segala bentuk kritikan dan saran demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat kesalahan
dalam makalah ini. Kami memohonmaaf. Demikian yang dapat kami sampaikan. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat. Terimakasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu;

Batang, 9 November 2020

Penulis

2
Daftar Isi

Kata Pengantar............................................................................................................................................2
Daftar Isi......................................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
Pendahuluan................................................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................................6
1.3. Tujuan Penulisan.........................................................................................................................6
BAB II.........................................................................................................................................................7
Isi.................................................................................................................................................................7
A. Biografi Anaxagoras........................................................................................................................7
B. Pemikiran Filsafat Anaxagoras........................................................................................................8
1. Tentang Benih-Benih sebagai Prinsip Alam Semesta...................................................................8
2. Tentang Nous...............................................................................................................................9
3. Tentang Alam Semesta................................................................................................................9
4. Tentang Makhluk Hidup...............................................................................................................9
5. Tentang Pengenalan....................................................................................................................9
BAB III......................................................................................................................................................10
Kesimpulan................................................................................................................................................10
Daftar Pustaka...........................................................................................................................................11

3
BAB I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Filsafat merupakan sebuah disiplin ilmu yang terkait dengan perihal kebijaksanaan.
Kebijaksanaan merupakan titik ideal dalam kehidupan manusia, karena ia dapat menjadikan
manusia untuk bersikap dan bertindak atas dasar pertimbangan kemanusiaan yang tinggi
(actushumanus), bukan asal bertindak sabagaimana yang biasa dilakukan manusia
(actushomoni). Kebijaksanaan tidaklah dapat dicapai dengan jalan biasa, ia memerlukan
langkah-langkah tertentu, khusus, istimewa. Beberapa langkah menuju kearah kebijaksanaan itu
antara lain:
1. membiasakan diri untuk bersikap kritis terhadap kepercayaan dan sikap yang selama ini
sangat kita dua junjung tinggi,
2. Berusaha untuk memadukan (sintesis) hasil bermacam-macam sains dan pengalaman
kemanusian, sehingga menjadi pandangan yang konsisten tentang alam semesta beserta
isi nya,
3. Mempelajari dan mencermati jalan pemikiran para filsuf dan meletakkannya sebagai
pisau analisis untuk memecahkan masalah kehidupan yang berkembang dalam kehidupan
konkrit, sejauh pemikiran itu memangrelevan dengan situasi yang kita hadapi,
4. Menelusuri hikmah yang terkandung dalam ajaran agama, sebab agama merupakan
sumber kebijaksanaan hidup manusia.1
Pengetahuan dalam filsafat dibahas dalam epistemologi. Dari epistemologi, lahirlah dua
madzhab besarsumber pengetahuan yang sangat terkenal, yaitu rasionalisme dan empirisme.
Dalam tulisan ini, secara panjang akan diuraikan madzhab yang pertama, yakni rasionalisme.
Latar belakang munculnya rasionalisme adalah adanya keinginan untuk membebaskan diri dari
segala pemikiran tradisional (scholastic), yang pernah diterima, tetapi ternyata tidak mampu
mengenai hasil-hasil ilmu pengetahuan yang dihadapi. Pada tokoh aliran Rasionalisme

1 Rizal MustansyirdanMisnalMunir, FilsafatIlmu, (Yogyakarta: PustakaPelajar, 2001), Cet.

4
diantaranya adalah Descartes (1596- 1650 M). Tema yang kerap kali muncul dalam filsafat
adalah hubungan antara pikiran kita dan dunia.Yakni para filosof yang pandangan nya saling
berbeda, Descartes dan John Locke, telah setuju bahwa alam pikiran kita lah yang membedakan
manusia dari binatang, dan sebagian besar filsafat berkaisar pada persoalan yang muncul
didalam fikiran yang demikian itu ketika mereka memikirkan bagaimana wilayah pemikiran itu
berkerja.
Aliran filsafat yang berasal dari Descartes ini di sebut dengan rasionalisme, karena aliran ini
sangat mementingkan rasio. Dalam rasio terdapat ide-ide dengan itu orang dapat membangun
suatu ilmu pengetahuan tanpa menghiraukan realitas di luarrasio. Dalam memahami aliran
rasionalisme, kita harus memerhatikan dua masalah utama yang keduanya di warisidari
Descartes. Pertama, masalah substansi dan kedua masalah hubunganan tarajiwa dan tubuh2

2http://lingkarpenadamayana.wordpress.com/category/filsafat/, diunduhpadatanggal 31 Oktober

5
1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana biografiseorang Anaxagoras?


2. Bagaimana hubungan Anaximenes dengan para filsuf lainnya ?

1.3. TujuanPenulisan
1. Agar mengetahui pengetian dari seorang Anaxagoras
2. Agar memahami hubungan Anaxagoras dengan Anaximenes

6
BAB II

Isi
A. Biografi Anaxagoras
Anaxagoras diperkirakan hidup sekitar tahun 500 – 428 SM. Sayangnya, hanya sedikit yang
kita ketahui tentangnya, bahkan tahun hidupnya pun masih kontroversial. Ia merupakan seorang
yang terkenal di Athena yang hidup sezaman dengan Perikles, dan terdapat banyak penulis yang
terinspirasi olehnya, salah satunya Euripides. Kita mengenal gagasannya melalui fragmen –
fragmen teksnya yang tercecer, dan disertai komentar oleh Aristoteles. Nampaknya, pada tahun
sekitar 450 SM, ia diusir dari Athena karena dianggap atheis, dan meninggal di pembuangannya.3
Anaxagoras (500-428 SM) lahir di kota Klazomenai, Ionia, Asia Kecil, sekitar tahun 500
SM. Pada tahun 480 SM, Anaxagoras meninggalkan kota asalnya dan menetap di Athena. Ia
tinggal di Athena selama kurang lebih 50 tahun. Dengan demikian Anaxagoras menjadi filsuf
pertama yang berkarya di Athena, dimana kemudian hari Athena inilah menjadi pusat
perkembangan filsafat Yunani sampai pada abad ke-2 SM. Di Athena Anaxagoras berteman
dengan Pericles, seorang politikus terkenal di Athena. Selain itu, disebutkan pula bahwa
Euripides, dramawan tersohor kesusasteraan Yunani, adalah murid Anaxagoras.4
Anaxagoras adalah salah seorang filsuf dari mazhab pluralisme. Filsuf lain yang tergolong di
dalam mazhab ini adalah Empedokles. Anaxagoras, sebagaimana Empedokles, mengajarkan
bahwa realitas alam semesta berasal dari banyak prinsip. Anaxagoras hidup sezaman dengan
Empedokles dan juga para filsuf atomis awal, seperti Leukippos dan Demokritos. Anaxagoras
diketahui mengarang satu buku dalam bentuk prosa. Akan tetapi, hanya beberapa fragmen dari
bagian pertama yang masih tersimpan.5
 Ketika Pericles telah berusia lanjut, musuh-musuhnya berhasil memfitnah Anaxagoras dengan
tuduhan murtad. Kemudian  Anaxagoras di ajukan kepengadilan dan di ancam hukuman
mati. Tampaknya Anaxagoras difitnah karena ia menganggap matahari adalah batu yang berpijar

3 Sandy HardianSusantoHerho, PijarFilsafatYunaniKlasik, Maret 2016 (Diaksespadatanggal 31 oktoberpukul 06.00


di
lamanhttps://osf.io/preprints/inarxiv/q7kfv/download&ved=2ahUKEwiWserfzN3sAhVeILcAHdMZAYIQFjALegQIEhA
B&usg=AOvVaw1jCs2AuCYqtBw00BSujOIf)
4K. Bertens. 1990. SejarahFilsafatYunani. Yogyakarta: Kanisius.
5Simon Petrus L. Tjahjadi. 2004. PetualanganIntelektual. Yogyakarta: Kanisius.

7
dan bulan adalah tanah, yang hanya lah benda-benda material semata. Bukan Dewa seperti apa
yang menjadi kepercayaan masyarakat pada saat itu. Atas jasa Paricles, ia dibebaskan dari
penjara dan melarikan diri ke kota Lampsakos. Anaxagoras meninggal di sana pada usia 72
tahun.

B. PemikiranFilsafat Anaxagoras

1. Tentang Benih-Benih sebagai Prinsip Alam Semesta

Anaxagoras sama seperti Empedokles yang menyatakan bahwa prinsip dasar yang
menyusun alam semesta tidaklah tunggal, tetapi mereka berbeda di dalam
jumlahnya. Empedoklesmenya takan bahwahanya ada 4 zat yang menjadi prinsip alam semesta,
sedangkan Anaxagoras menyatakan bahwa jumlah prinsip tersebut tak terhingga. Zat-zat tersebut
disebutnya "benih-benih" (spermata). Menurut Anaxagoras, setiap benda, bahkan seluruh
realitas di alam semesta, tersusun dari suatu campuran yang mengandung semua benih dalam
jumlah tertentu. Indra manusia tidak dapat mencerap semua benih yang ada di dalam satu benda,
melainkan hanya benih yang dominan. Contohnya jikalau manusia melihat emas, maka ia dapat
langsung mengenalinya sebagaiemas, sebab benih yang dominan pada benda tersebut adalah
benih emas. Akan tetapi, pada kenyataannya selain benih emas, benda itu juga mempunyai benih
tembaga, perak, besi, dan sebagainya. Hanya saja semua benih tersebut tidak dominan sehingga
tidak ditangkap oleh indra manusia.

Argumentasi yang ditunjukkan oleh Anaxagoras adalah melalui tubuh manusia. Di dalam
tubuh manusia terdapat berbagai unsur, seperti daging, kuku, darah, rambut, dan
sebagainya. Bagaimana mungkin rambut dan kuku tumbuh, padahal manusia tidak memakan
rambut atau kuku ? Pemecahan yang diberikan Anaxagoras adalah karena di dalam makanan
telah terdapat benih rambut, kuku, daging, dan semua unsure lainnya.

2. Tentang Nous

8
Jikalau Empedoklesmenya takan ada dua prinsip yang menyebabkan perubahan-
perubahan dar izat-zat dasar, yakni "cinta" dan "benci", maka Anaxagoras menyatakan hanya ada
satu prinsip yang mendorong perubahan-perubahan dari benih-benih tersebut,
yakni nous. Nous berarti "roh" atau "rasio". Ia tidak tercampur dengan benih-benih dan terpisah
dari semua benda, tetapi menjadi prinsip yang mengatur segala sesuatu.

Masih menjadi perdebatan apakah nous yang dimaksudkannya bersifat materi atau tidak,


sebab Anaxagoras mengatakan bahwa nous merupakan unsur yang paling halus dan paling murni
dari segala yang ada.Akan tetapi, jelas bahwa Anaxagoras adalah filsuf pertama yang
menetapkan keman diri anrohataurasio terhadap semua zat atau materi.

3. Tentang Alam Semesta

Ajaran Anaxagoras tentang alam semesta mirip dengan filsuf-filsuf pertama dari Ionia,
khususnya Anaximenes. Anaxagoras berpendapat bahwa badan-badan jagatraya terdiri dari batu-
batu yang berpijar akibat kecepatan tinggi dari pusaran angin yang menggerakkannya.

4. Tentang Makhluk Hidup

Anaxagoras adalah filsuf pertama yang membedakan secara jelas antara makhluk hidup
dengan yang tidak hidup. Dikatakan bahwa nous memang menguasai segala-galanya, tetapi tidak
ada di dalam makhluk yang tidak hidup, termasuk tumbuh-tumbuhan.

5. Tentang Pengenalan

Berbeda dari Empedokles yang menyatakan bahwa yang sama mengenal yang sama,
menurut Anaxagoras prinsip pengenalan justru yang berlawanan mengenal yang
berlawanan. Argumentasi yang diberikan olehnya adalah pengenalan inderawi manusia yang
disertai rasa nyeri, misalnya bila tangan meraba air panas, atau mata melihat benda yang terlalu
terang.6

6K. Bertens. 1990. SejarahFilsafatYunani. Yogyakarta: Kanisius.

9
BAB III

Kesimpulan

Anaxagoras (500-428 SM) lahir di kota Klazomenai, Ionia, Asia Kecil, sekitar tahun 500


SM. Pada tahun 480 SM, Anaxagoras meninggalkan kota asalnya dan menetap di Athena. Ia
tinggal di Athena selama kurang lebih 50 tahun. Dengan demikian Anaxagoras menjadi filsuf
pertama yang berkarya di Athena, dimana kemudian hari Athena inilah menjadi pusat
perkembangan filsafat Yunani sampai pada abad ke-2 SM. Di Athena Anaxagoras berteman
dengan Pericles, seorang politikus terkenal di Athena. Selain itu, disebutkan pula bahwa
Euripides, dramawan tersohor kesusasteraan Yunani, adalah murid Anaxagoras.
            Anaxagoras adalah salah seorang filsuf dari mazhab pluralisme. Filsuf lain yang
tergolong di dalam mazhab ini adalah Empedokles. Anaxagoras, sebagaimana Empedokles,
mengajarkan bahwa realitas alam semesta berasal dari banyak prinsip. Anaxagoras hidup
sezaman dengan Empedokles dan juga para filsuf atomis awal,
seperti Leukippos dan Demokritos. Anaxagoras diketahui mengarang satu buku dalam bentuk
prosa. Akan tetapi, hanya beberapa fragmen dari bagian pertama yang masih tersimpan.
 Ketika Pericles telah berusia lanjut, musuh-musuhnya berhasil memfitnah Anaxagoras
dengan tuduhan murtad. Kemudian Anaxagoras di ajukankepengadilandan diancam hukuman
mati. Tampaknya Anaxagoras difitnah karena ia menganggap matahari adalahbatu yang
berpijardanbulanadalahtanah, yang hanyalah benda-benda material semata.
BukanDewasepertiapa yang menjadikepercayaanmasyarakatpadasaatitu. AtasjasaParicles, ia
dibebaskan dari penjara dan melarikan diri ke kota Lampsakos. Anaxagoras meninggal di sana
pada usia 72 tahun.

10
DaftarPustaka
Rizal MustansyirdanMisnalMunir, FilsafatIlmu, (Yogyakarta: PustakaPelajar, 2001), Cet.
Simon Petrus L. Tjahjadi. 2004. PetualanganIntelektual. Yogyakarta: Kanisius.
K. Bertens. 1990. SejarahFilsafatYunani. Yogyakarta: Kanisius.

http://lingkarpenadamayana.wordpress.com/category/filsafat/

https://osf.io/preprints/inarxiv/q7kfv/download&ved=2ahUKEwiWserfzN3sAhVeILcAHdMZA
YIQFjALegQIEhAB&usg=AOvVaw1jCs2AuCYqtBw00BSujOIf

https://id.wikipedia.org/wiki/Anaxagoras#:~:text=Anaxagoras%20(500%2D428%20SM),selama
%20kurang%20lebih%2050%20tahun.

11

Anda mungkin juga menyukai