2016/2017
Muslimah
Fitriama
Nurhikmah Bakry
Ariyanti
1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Yang
pembuatan makalah ini adalah sebagai tugas kelompok yang di berikan oleh
Dengan selesainya makalah ini, kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu saya harapkan demi kemajuan dalam hal penyusunan
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dariawal sampi akhir .Tidak lupa
pula kami ucapkan terima kasih banyak kepada bapak Rahman . dosen mata
2
Daftar Isi
Kesimpulan ....................................................................................... 20
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
harus disesuaikan dengan ajaran agama. Demikian pula filsafat, harus diuji
tengah-tengah suatu perkumpulan bangsa yang baru, yaitu bangsa eropa barat.
abad ) belum memunculkan ahli pikir ( filosuf ), akan tetapi setelah abad ke-6
masehi, baru muncul ahli pikir yang mengadakan penyelidikan filsafat. Jadi,
sebagai abad gelap. Berdasarkan pada pendekatan sejarah gereja, saat itu
dirinya. Para ahli pikir saat itu juga tidak mempunyai kebebasan berpikir. Apalagi
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fisafat skolastik
Istilah skolastik adalah kata sifat yang berasal dari kata school, yang
berarti sekolah. Jadi skolastik berarti aliran atau yang berkaitan dengan
sekolah. Perkataan skolastik merupakan corak khas dari sejarah filsafat abad
pertengahan.
tersebut kemudian muncul istilah skolastik yahudi, skolastik Arab dan Lain
– lainnya.
ajaran gereja.
1
Drs. Asmoro Achmadi. Filsafat Umum. (Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2003), hal 69 – 70.
6
Filsafat ini dapat berkembang dan tumbuh karena beberapa faktor, yaitu2
1. Faktor Religius
dimaksud dengan faktor religius adalah keadaan lingkungan saat itu yang
perjalanan ke tanah suci yerussalem. Dunia ini bagaikan negeri asing, dan sebagai
tempat pembuangan limbah air mata saja ( tempat kesedihan). Sebagai dunia
yang menjadi tanah airnya adalah surga. Manusia tidak dapat sampai ke tanah
manusia itu menurut sifat kodratnya mempunyai celah dan kelemahan yang
diwariskan oleh Adam. Mereka juga berkeyakinan bahwa Isa anak Tuhan
inilah manusi dapat tertolong agar dapat mencapai tanah airnya (surga).
Pada saat itu telah banyak didirikan lembaga pengajaran yang diupayakan
oleh biara – biara , gereja ataupun dari keluarga istana, dan kepustakaannya
2
Drs. Asmoro Achmad. Filsafat umum. ( Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2003 ), hal 70 – 71.
7
B. Periode filsafat skolastik kristen
kuatnya dominasi golongan gereja. Pada saat ini muncul ilmu pengetahuan yang
kalinya di biara Italia Selatan dan akhirnya berpengaruh ke daerah – daerah lain.
pada sekolah – sekolah saat itu di terapkan kurikulum ajaran yang meliputi studi
duniawi atau artes liberales meliputi : tata bahasa, retorika, dialektikan (seni
Eriugena ( 815 – 870 ), Peter Lombard ( 1100 – 1160 ), John Salisbury ( 1115 –
dan pandangan yang tajam, sehingga sering kali bertengkar dengan para ahli
pikir dan pejabat gereja. Ia termasuk orang konseptualisme dan sarjana terkenal
dalam sastra romantik, sekaligus sebagai rasionalistik, artinya peranan akal dapat
3
Drs. H. Ahmad syadali dan Drs. Mudzakir. Filsafat Umum. ( Bandung : Pustaka Setia, 2004), hal
91 – 100.
4
Drs. Asmoro Achmad. Filsafat umum. ( Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2003 ), hal 73.
8
menundukkan kekuatan iman. Iman harus mau di dahulukan akal. Yang harus
dipercaya adalah apa yang telah di setujui atau dapat diterima oleh akal.
sejalan dengan iman, Abaelardus memberikan alasan bahwa berpikir itu berada
di luar iman ( di luar kepercayaan ). Karena itu berpikir merupakan sesuatu yang
berdiri sendiri. Hal ini sesuai dengan metode dialektika yang tanpa ragu – ragu
ditunjukkan dalam teologi, yaitu bahwa teologi harus memberikan tempat bagi
semua bukti – bukti. Dengan demikian, dalam teologi itu iman hampir kehilangan
Pada masa skolastik awal, filsafat bertumpu pada alam pikiran dan karya
– karya kristiani. Tetapi sejak pertengahan abad ke 12 karya – karya non Kristiani
mulai muncul dan filosuf Islam mulai berpengaruh. dan masa ini merupakan
kejayaan skolstik yang berlangsung dari tahun 1200 – 1300 M, dan masa ini di
pengetahuan.
9
Secara umum ada beberapa faktor yang menjadikan masa skolastik
a) Adanya pengaruh dari Ariestoteles, Ibnu Rusyd, Ibnu Sina sejak abad ke
semarak pada abad ke-13. Hal ini akan berpengaruh terhadap kehidupan
bahwa ajaran Ariestoteles yang mulai di kenal pada abad ke-12 telah
5
Drs. H. Ahmad syadali dan Drs. Mudzakir. Filsafat Umum. ( Bandung : Pustaka Setia,
2004), hal 94
10
diolah dan tercemar oleh ahli pikir Arab ( Islam ). Hal ini dianggap sangat
ahli pikir Arab atau Islam ) maka Albertus Magnus dan Thomas Aquinas
ganti dengan teori – teori baru yang bersumber pada ajaran Ariestoteles
6
Drs. Asmoro Achmad. Filsafat umum. ( Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada), 2003, hal 77
11
Terakhir ia diangkat sebagai uskup agung. Pola pemikirannya
kimia.
2. Thomas Aquinas
Cassino. Ia berada di sana pada tahun 1230 – 1239 M. Pada tahun 1239 -
12
1. Argumen yang pertama diangkat dari sifat alam yang selalu bergerak.
Dari sini di buktikan Tuhan itu ada. Bierman dan Gould menamakan
argumen ini argumen gerak. Jelas skali bahwa alam ini bergerak.
Setiap yang bergerak pasti di gerakkan oleh yang lain sebab tidak
Tidak ada sesuatu yang mempunyai sebab pada dirinya sendiri sebab,
sesuatu bersifat mungkin ada dan mungkin tidak ada. Adanya alam
bersifat mungkin.
Kita saksikan isi alam dari jenis yang tidak berakal bergerak atau
13
mencapai tujuan itu, sedangkan mereka tidak mempunyai
oleh Aquinas dalam Summa Teologica yang dari sana Mayer mengutip.
yang terkenal pada masa ini adalah Nicolous Cusanus ( 1401 -1404). Ia sebagai
tokoh pemikir terakhir masa skolastik, menurut pendapatnya, terdapat tiga cara
untuk mengenal yaitu : lewat indera, akal dan intuisi . dengan indera kita akan
sempurna. Dengan akal kita akan mendapatkan bentuk – bentuk pengertian yang
abstrak berdasar pada sajian atau tangkapan indera. Dalam intuisi, kita akan
mendapatkan pengetahuan yang lebih tinggi. Hanya denga intuisi inilah kita akan
dapat mempersatukan apa yang oleh akal tidak dapat persatukan. Manusia
dapat diketahui. Oleh karena keterbatasan akal tersebut, maka hanya sedikit saja
yang dapat diketahui oleh akal. Dengan intuisi ini diharapkan akan sampai
kenyataan, yaitu suatu tempat dimana segala sesuatu bentuknya menjadi larut,
yaitu Tuhan.
14
Nicoulas ini sebagi upaya mempersatukan seluruh pemikiran abad
pertengahan, yang di buat ke suatu sintesa yang lebih luas. Sintesa ini mengarah
ke masa depan, dan pemikirannya ini tersirat suatu pemikiran para humanis.
C. FILSAFAT HINDU
Filsafat Hindu diperkirakan telah ada pada abad ke-7 SM, sebagai prioe
proto-filosofis, kurang lebih sama dengan awal filsafat yunani kuno. Pada abad
itu, karna dan teori-teori liberasi bangkit, di ikuti daftar proto ilmia hontologis
(Craig,2005).
merupakan budaya yang dibangun dari budaya Eropa dan India Utara. Wujud
Weda adalah tradisi lisan yang kemudian ditulis sebagai suatu petunjuk bagi
dianggap sebagai wahyu, meski pun dikemudian hari oleh sebagian orang
alam.
pengetahuan, yang terdiri dari empat himne, syair atau lagu pujaan untuk
Rig-Veda, Yajur-Veda, dan Atharava- Veda yang ditulis dalam bahasa sang
kaum Arya, maka Atharva-Veda merupakan keyakinan - keyakinan yang telah ada
15
sebelum datangnya kaum Arya, tetapi diyakini masyarakat dan diterima
berbeda dengan wahyu dalam Agama seperti Islam dan Kristen, karena banyak
memuat unsur Budaya dan sejarah suatu bangsa atau ras, seperti sabda tetua
adat atau guru. Namun untuk sebagian orang lainnya, Veda dinilai sebagai
apaurusheya, yang berarti tidak berasal dari sebagai bahasa, Weda atau Veda
dikenal sebagai induk dari bahasa Sang sekerta. Bersama – sama Uphanishad dan
Bhagavad Gita, Veda menjadi buku Utama Agama dan filsafat Hindu.
Dalam budaya, agama, dan filsafat hindu dikenal Rita yang berisikan
petunjuk untuk mengatur dunia, alam Semesta, dan segala isinya (Takwin,2003).
Oleh karena itu, Rita dianggap sebagai kitab utama atau kitab mulia orang Hindu.
2. Ksatria, kasta kedua tediri atas bangsawan dan Raja yang mengatur kehidupan
3. Vaisya, kaum pekerja biasa, kelas menengah, dan menduduki kasta ketiga;
dan
16
Ada kesatuan antara manusia dan mahluk semesta dengan dunianya
sehingga manusia dianggap sebagai bagian dari alam. Hal ini jelas berbeda
sebagai tempat hidupnya. Menurut paham Hindu, Manusia dan alam adalah
suatu kesatuan, holo, dengan Brahmana sebagai pusat atau Yang Mahakuasa.
Brahmana atau juga disebut Atman, nafas terbungkus dalam empat lapisan, yaitu
badan dan yang paling dalam gnosis. Gnosis inilah yang disebut wahyu kosmik.
Pada bagian terdalam inilah terdapat kesadaran Brahmana atau Atman sebagai
kuasa dari yang berbentuk benda alam seperti bulan dan matahari sampai
mencerminkan sifat – sifat Tuhan yang Maha kuasa dan Yang Maha Esa.
Pemikiran Hindu menerima pluralitas penafsiaran atas Tuhan. Hal yang harus
tertinggi. Spritualitas adalah kekuatan hidup yang hakiki. Definisi yang sering
“ Suatu kualitas yang melampaui Afiliasi agama, yang mendorong untuk inspirasi,
revans, awe, makna dan tujuan, bahkan dalam diri mereka yang tidak
17
alam, dan berusan menjawab ketidak terbatasan, jika orang menghadapi
adalah karena terdapat karakter keselarasan dengan alam semesta. Dalam ajaran
Hindu, esensi manusia adalahs piritnya, dan Tuhan Yang Maha Esa adalah
diri dari dosa, ialah suatu keadaan di mana sesesorang tidak dapat menembus
keempat lapisan yang menutup Brahmana atau Atman. Dalam kondisi demikian.
7
Prof. Dr., Sutardjo A. Wiramihardja. Pengantar Filsafat. ( Bandung : PT Refika Aditama, 2009).
Hal 97
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Istilah skolastik adalah kata sifat yang berasal dari kata school, yang
dengan sekolah.
abad ke-7 SM, sebagai prioe proto-filosofis, kurang lebih sama dengan
awal filsafat yunani kuno. Pada abad itu, karna dan teori-teori liberasi
19
4. Perkembangan filsafat Hindu Weda berasal dari kata veda, sebagai
budaya Eropa dan India Utara. Wujud Weda adalah tradisi lisan yang
menempuh kehidupannya
20
Daftar Pustaka
Drs. Asmoro Achmadi. Filsafat Umum. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2003
2009
Drs. H. Ahmad syadali dan Drs. Mudzakir. Filsafat Umum. Bandung : Pustaka Setia,
2004
21