MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Filsafat Pendidikan
Dibimbing oleh:
Dr.Juhariyanto, MM.,M.Pd
Disusun oleh :
September 2019
1
KATA PENGANTAR
Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga pada kesempatan ini dapat menyelesaikan makalah dengan
judul “Aliran Aliran Filsafat“ tepat waktu. Dengan tanpa mengurangi rasa hormat
penulis ucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Juhariyanto.
Akhir kata dari penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.3 Tujuan................................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
BAB III..................................................................................................................13
PENUTUPAN........................................................................................................13
3.1 KESIMPULAN................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
4. Apa pengertian dari aliran filsafat idealisme ?
5. Apa pengertian dari aliran filsafat positivisme ?
6. Apa pengertian dari aliran filsafat pragmatisme ?
7. Apa pengertian dari aliran filsafat sekularisme ?
1.3 Tujuan
1. Memahami maksud dari aliran filsafat
2. Memahami arti dari empirisme.
3. Memahami arti dari materialisme.
4. Memahami arti dari idealisme.
5. Memahami arti dari positivisme.
6. Memahami arti dari pragmatisme.
7. Memahami arti dari sekularisme.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Di dalam perjalanannya, aliran ini tercatat mempunyai akselerasi
perkembangan yang pesat pada abad ke-17 dan 18 khususnya di dataran Inggris
dan sekitarnya. Pemicu perkembangan empirisme yang meluas itu adalah karena
ada kekecewaan, khususnya di kalangan pemikir, terhadap aliran rasionalisme
yang memang telah berkembang terlebih dahulu.
Tokoh-tokoh Empirisisme
Karakter Empirisisme :
7
8. Awal digunakannya prosedur ilmiah dalam penemuan pengetahuan,
karena sesungguhnya hakikat ilmu pengetahuan itu adalah pengamatan,
percobaan, penyusunan fakta, dan penarikan hukum- hukum umum.
9. Metoda yang dipakai adalah metode induktif.
Derajat Empirisisme
8
1. Empirisisme absolut; menganggap bahwa tidak ada a priori, baik dalam
konsep formal maupun kategorikal, juga dalam proposisi. A priori
berasal dari bahasa Latin yang artinya adalah from the former, kebalikan
dari posteriori (from the latter). Beberapa ilmuwan menyebutkan a priori
ini sebagai ide bawaan, yang dimiliki seseorang sebelum ia bersentuhan
dengan dunia empiri. Konsep formal menunjukkan struktur dasar logika
dan matematika dalam wacana ilmiah , seperti: ‘tidak’, ‘dan’, ‘jika’, ‘atau’,
‘semua’, ‘beberapa’, atau ‘kesatuan’. Sedangkan yang dimaksudkan
dengan konsep kategorikal adalah pengelompokan ide atau gagasan
misalnya: ‘tuhan’, ‘penyebab’, ‘pikiran’ atau ‘substansi’. Sementara
proposisi adalah pernyataan atau dalil tentang suatu hal.
2. Empirisisme substantif; empirisisme ini lebih moderat, mengakui bahwa di
dalam konsep formal ada a priori, tetapi tidak mengakui adanya a priori
dalam konsep kategorikal dan proposisi.
3. Empirisisme parsial; mengakui bahwa ada konsep lain selain konsep
formal yang bersifat a priori, dan bahwa kadang-kadang ada proposisi
informatif substansial tentang alam yang tidak empiris.
Paham materialisme tidak mengenal istilah roh, hantu, setan dan malaikat,
paham tersebut juga myakini tidak ada nya Tuhan.
9
3. Alat indera merupakan alat satu-satunya untuk mencari ilmu
4. Ilmu merupakan pengganti Agama
5. Tabiat manusia ilmu dijadikan Ahlak
Istilah positivisme diperkenalkan oleh Comte. Istilah itu berasal dari kata
―positif‖. Dalam prakata Cours de Philosophie Positive, dia mulai memakai
istilah ―filsafat positif‖ dan terus menggunakannya dengan arti yang konsisten di
sepanjang bukunya. Kata ―filsafat‖ dia artikan sebagai sistem umum tentang
10
konsep-konsep manusia‖, sedangkan ―positif‖ diartikannya sebagai ―teori yang
bertujuan untuk penyusunan fakta-fakta yang teramati‖. Dengan kata lain,
―positif‖ sama dengan faktual, atau apa yang berdasarkan fakta-fakta. Dalam hal
ini, positivisme menegaskan bahwa pengetahuan hendaknya tidak melampaui
fakta-fakta.
11
bahwa dirinya benar dilihat dari akibat-akibat yang telah terjadi bekerja secara
praktis.
Tidak semua aliran filsafat yang ada disajikan dalam buku Kapita Selekta Filsafat
ini dan sesuai dengan arah pembahasan yang bermuara pada pemanfaatan filsafat
pada bidang pendidikan maka aliran-aliran filsafat yang dibahas adalah aliran-
aliran yang menyangkut cabang-cabang yang terkait langsung dengan pendidikan.
12
BAB III
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
Filsafat mempunyai banyak filosof dan semua nya mempunya pemahaman
yang berbeda-beda, ada beberapa pemaham atau pendapat yang sama atau juga
yang ber tolak belakang. Dalam hal ini perlu lah pengelompokkan dari faham-
faham tersebut.
13
DAFTAR PUSTAKA
Lorens Bagus. 2000. Kamus Filsafat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hlm.
593-600
Nasoetion, (1988)
Poedjawijatna (2005:122)
14