Makalah
ASMIDAR
80100223168
Dosen Pemandu
Prof. Dr. Marilang, S.H. M.Hum
PROGRAM PASCASARJANA
UNVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2024
i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa ta’la. atas
limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan
makalah ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan kita Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. juga kepada
keluarga-Nya, para sahabat-Nya, dan semoga sampai kepada kita sekalian yang
tetap istiqamah di jalan-Nya.
Makalah yang berjudul Filsafat Ilmu : Istilah Filsafat, Istilah Ilmu, Definisi
Filsafat, Definisi Ilmu, merupakan salah satu tugas yang diamanahkan kepada
penulis dalam proses belajar di bangku perkuliahan. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi bahasa, isi maupun sistimatika penulisan. Oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritikan dan
saran yang membangun dari pembaca sebagai bahan evaluasi terhadap makalah
ini.
Penulis
Asmidar
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, filsafat bukan hal yang tabu dalam pendengaran masyarakat
terutama mahasiswa. Filsafat dalam perkembangan saat ini sudah
menjadi matakuliah yang selalu ada dalam pembelajar dewasa saat ini terutama
di bidang pendidikan. Lahirnya filsafat sejalan dengan lahirnya ilmu pengetahuan.
Hal ini dapat kita lihat dari bagaimana filsafat ini muncul. Filsafat muncul pertama
kali di negeri Yunani.1
Pada dasarnya awal dari pemikiran filsafat adalah pengetahuan, hal ini
mengenai pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan
rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dengan keduaduanya. Ilmu merupakan bagian
dari pengetahuan yang dipelajari untuk bisa mengetahui segala sesuatu di dalam
kehidupan. Sering kali seseorang mempunyai keinginan untuk mengetahui
sesuatu. Sesuatu yang ingin diketahui itu ada dalam kehidupan sehari-hari. Ada
kalanya, rasa ingin tahu itu hanya sekedar keingintahuan yang sebentar. Di sisi
1
Zulkarnaini. “Filsafat Islam (Kajian Filosof Klasik)”, Jurnal Pendidikan Anak (JIPA),
Vol.1 No. 1 (Desember 2016), 3-4
2
Nurhayati,dkk. “Peranan Filsafat Ilmu Untuk Kemajuan Perkembangan Ilmu
Pengetahuan”, Jurnal Studi Islam, Vol.13 No. 2 (Oktober 2021), 346.
1
lain, terkadang ada juga seseorang yang ingin mengetahui suatu hal karena
memang benar-benar ingin tahu. Sehingga dia akan mencari apa yang ingin
diketahuinya itu sampai dia mendapatkannya. Setelah hal yang dicari itu
didapatkan, itulah yang dinamakan ilmu pengetahuan. Ada lagi saat-saat ketika
seseorang ingin mendapatkan suatu pengetahuan, orang itu akan menemui
keraguan dalam mengambil keputusan. Rasa ragu-ragu inilah yang nantinya akan
menghasilkan suatu kepastian. Pada saat rasa ingin tahu sesorang muncul dan
menemui keraguan dalam membuat keputusan itulah yang memulai adanya
filsafat.
Pada awal abad ke -20, Filsafat mulai merebak. Hal ini bergantung pada
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi suatu masyarakat atau negara. Dalam
perkembangan dari masa ke masa, filsafat melahirkan konfigurasi yang
menunjukkan “pohon ilmu pengetahuan” telah tumbuh mekar bercabang subur.
Masing-masing cabang melepaskan diri dari batang filsafatnya, berkembang
mandiri dan masing-masing mengikuti metodologinya sendiri. Perkembangan
ilmu pengetahuan semakin lama semakin maju dengan munculnya ilmu-ilmu
3
Nurhayati,dkk. “Peranan Filsafat Ilmu Untuk Kemajuan Perkembangan Ilmu
Pengetahuan”, Jurnal Studi Islam, Vol.13 No. 2 (Oktober 2021), 85.
2
baru yang pada akhirnya memunculkan pula sub-sub ilmu pengetahuan baru.
Bahkan ke arah ilmu pengetahuan yang lebih khusus lagi, seperti spesialisasi-
spesialisasi. Hal ini menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan merupakan suatu
sistem yang saling menjalin dan taat asas (konsisten).4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari filsafat baik secara bahasa mau pun istilah
2. Untuk mengetahui definisi ilmu baik dari segi bahasa dan istilah.
4
Ibid
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat
Adapun pengertian filsafat secara istilah (terminologi), para filsuf atau ahli
filsafat memiliki pendapat yang berbeda-beda dalam memberikan defenisinya.
Berikut ini beberapa definisi filsafat menurut ahli filsafat pada zamannya:
2. Menurut Cicero, (106 - 43 SM), filsafat adalah ‘ibu’ dari semua seni (the
mother of all the arts) dan merupakan seni kehidupan.
3. Menurut Plato(428 - 348 SM), arti filsafat adalah suatu ilmu yang mencoba
5
T. Heru Nurgiansah, Filsafat pendidikan, (Banyumas: CV. Pena Persada, 2020), h. 1
6
Johannis Siahaya, Filsafat Ilmu, (Yogjakarta: Charista Press, 2013), h. 6
7
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990), h. 8.
4 4
untuk mencapai pengetahuan tentang kebenaran yang sebenarnya.
4. Menurut Imanuel Kant (1724 – 1804), arti filsafat adalah suatu ilmu
(pengetahuan) yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan
yang di dalamnya tercakup empat persoalan yaitu metafisika, etika
agama, dan antropologi.
6. Menurut Paul Natorp (1854 – 1924), pengertian filsafat adalah suatu ilmu
dasar yang menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan
menunjukkan dasar akhir yang sama dan juga yang memikul sekaliannya.
5
nilai berdasarkan religi.8
11. Ibnu Sina (980-1037) yang mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu
pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat
yang sebenarnya.10
12. Harold H. Titus (1979 ), Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan
terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis.
Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan
dan sikap yang dijunjung tinggi; Filsafat adalah suatu usaha untuk
memperoleh suatu pandangan keseluruhan; Filsafat adalah analisis logis
dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan pengertian ( konsep );
Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatian manusia dan
yang dicirikan jawabannya oleh para ahli filsafat.11
13. Menurut Harun Nasution filsafat adalah berfikir menurut tata tertib
(logika) dengan bebas (tak terikat tradisi, dogma dan agama) dan dengan
memikirkan sedalam-dalamnya hingga sampai kedasar persoalan.
Dari berbagai definisi yang telah disebutkan di atas tadi pemakalah menarik
8
T. Heru Nurgiansah, Filsafat pendidikan, (Banyumas: CV. Pena Persada, 2020), h. 1
9
Muhammad Sultan Mubarok, Filsafat Ekonomi Islam, (Makassar: Mitra Ilmu, 2020), h. 5
10
Ibid
11
Johannis Siahaya, Filsafat Ilmu, (Yogjakarta: Charista Press, 2013), h. 8
12
Surajiyo. Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia. (Jakarta: Bumi Aksara, 2010).
h.9.
6
kesimpulan bahwa filsafat adalah proses bernalar atau berpikir yang
mengedepankan pemikiran secara rasional, radikal, universal, konseptual,
sistematis, dan bebas.
Para ahli berpendapat bahwa setidaknya ada tujuh alasan sehingga sulit
memberikan definisi filsafat:
(7). Menganggap bahwa filosuf sebagai guru pencerahan padahal fuqaha dan
lain-lain juga bisa.13
B. Pengertian Ilmu
Secara bahasa, Ilmu berasal dari bahasa Arab: ‘alima, ya’lamu, ‘ilman yang
berarti mengetahui, memahami dan mengerti benar-benar. 14
Adapun ilmu dalam bahasa Inggris disebut Science, yang dalam bahasa Latin
berasal dari kata Scientia (pengetahuan) atau Scire (mengetahui). Sedangkan
dalam bahasa Yunani adalah Episteme (pengetahuan). Dalam kamus Bahasa
Indonesia, ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang tersusun secara
bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk
13
Atang Abdul Hakim, Filsafat Umum, dari Metologi sampai Teofilosafi, (Bandung: Pustaka
Setia, 2008), h. 13.
14
Abd. Wahid, “Korelasi Agama, Filsafat Dan Ilmu”, Jurnal Subtantia, Vol.14 No. 2 (Oktober
2012), 225.
7
menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang itu.15
Dr. Nurdin dan Hasriadi mengungkapkan bahwa ilmu adalah suatu cara
berfikir yang demikian rumit dan mendalam tentang suatu objek yang khas
dengan pendekatan yang khas pula, sehingga menghasilkan suatu kesimpulan
yang berupa pengetahuan handal yang dalam artian bahwa sistem dan struktur
ilmu dapat dipertanggung jawabkan secara terbuka untuk diuji oleh siapapun. 17
Ilmu bisa berasal dari pengetahuan, tetapi tidak semua pengetahuan itu
adalah ilmu. Ada beberapa syarat suatu pengetahuan dikategorikan ilmu.
Menurut Abbas Hamami (1987), ilmu memiliki beberapa syarat yaitu:
2. Bermetode, yaitu prosedur atau cara tertentu suatu ilmu dalam usaha
mencari kebenaran.
15
Tim Penulis, Kamus Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka: 1998), hal. 340
16
Mulyadhi Kartanegara. Pengantar Epistemologi Islam. (Bandung; Mizan, 2003). h. 1
17
Nurdin dan Hasriadi, Filsafat Ilmu, (Palopo: Lembaga Penerbit Kampus IAIN Palopo, 2020),
h. 8
8
meliputi tempat dan waktu tertentu.18
Dari beberapa keterangan di atas, dapat dipahami oleh penulis bahwa definisi
tentang ilmu sebenarnya menekankan pada persoalan tentang upaya penggunaan
pikiran manusia secara sistematis dalam menelaah atau meneliti obyek atau
permasalahan tertentu, sehingga melahirkan kesimpulan dan penjelasan, yang
pada akhirnya dapat dijadikan sebagai landasan pengetahuan secara teoritis.
C. Filsafat Ilmu
Pada dasarnya, filsafat dan ilmu adalah dua kata yang tidak bisa dipisahkan
baik secara historis maupun secara substansial sebab, kelahiran ilmu tidak
terlepas dari peranan filsafat karena filsafat pada mulanya adalah sumber dari
segala ilmu pengetahuan bila kita kembali pada sejarah filsafat yang mampu
18
Sri Rahayu Wilujeng, “Filsafat, Etika Dan Ilmu: Upaya Memahami Hakikat Ilmu Dalam
Konteks Keindonesiaan, Jurnal Humanika, Vol.17 No. 1 (Juni 2013), 85.
19
Nurhayati,dkk, “Peranan Filsafat Ilmu Untuk Kemajuan Perkembangan Ilmu Pengetahuan”,
Jurnal Studi Islam, Vol.13 No. 2 (Oktober2021), 353.
9
mengubah pola fikir mitosentris (percaya mitos) ke logosentris (berpikir logis).
Menurut The Liang Gie (1999), filsafat ilmu adalah segenap pemikiran
reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut
landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia.
Filsafat ilmu merupakan suatu bidang pengetahuan campuran yang eksistensi
dan pemekarannya bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling-pengaruh
antara fi lsafat dan ilmu.20
20
Firdaus Achmad, Bunga Rampai Posbakum Antara Teori dan Praktek: Filsafat Ilmu
(Pontianak: IAIN Pontianak Press, 2014), h. 107-108
21
Iu Rusliana, Filsafat Ilmu (Bandung: Refika Aditama, 2017), h. 2.
22
Koento Wibisono. “Ilmu Pengetahuan, sebuah Sketsa umum mengenai Kelahiran dan
Perkembangannya sebagai Pengantar untuk Memahami Filsafat Ilmu”. dalam Koento Wibisono,
Hubungan Filsafat, Ilmu Pengetahuan, dan Budaya, Hand Out. Yogyakarta: Program Pascasarjana
Filsafat UGM. h. 12-13
10
prinsip prosedural, metodologis, teknis dan standar akademik. Jadi diverifikasi
kebenaran ilmiahnya untuk menyelesaikan kualifikasi atau kualifikasi dalam
sains atau sains dapat dipertimbangkan.23
Kartini, dkk, “Filsafat Ilmu sebagai Dasar Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Jurnal
23
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Sebagai manusia yang tak pernah luput dari kesalahan, pemakalah menyadari
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan yang mungkin perlu diperbaiki.
Dan tentunya masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran
yang sifatnya membangun dari para pembaca sangat pemakalah harapkan
sebagai bahan evaluasi kedepannya.
12 12
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Firdaus, Bunga Rampai Posbakum Antara Teori dan Praktek: Filsafat
Ilmu, Pontianak: IAIN Pontianak Press, 2014
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990
Wilujeng, Sri Rahayu. “Filsafat, Etika Dan Ilmu: Upaya Memahami Hakikat Ilmu
Dalam Konteks Keindonesiaan, Jurnal Humanika, Vol.17 No. 1 Juni 2013.
Nurhayati, dkk, “Peranan Filsafat Ilmu Untuk Kemajuan Perkembangan Ilmu
Pengetahuan”, Jurnal Studi Islam, Vol.13 No. 2, Oktober 2021.
T. Heru, Nurgiansah. Filsafat pendidikan, Banyumas: CV. Pena Persada, 2020
Abdul Hakim, Atang. Filsafat Umum, dari Metologi sampai Teofilosafi, Bandung:
Pustaka Setia, 2008
Wahid, Abdul. “Korelasi Agama, Filsafat Dan Ilmu”, Jurnal Subtantia, Vol.14 No. 2
Oktober 2012
Siahaya, Johannis. Filsafat Ilmu, Yogjakarta: Charista Press, 2013
Wibisono, Koento. “Ilmu Pengetahuan, sebuah Sketsa umum mengenai Kelahiran
dan Perkembangannya sebagai Pengantar untuk Memahami Filsafat Ilmu”.
dalam Koento Wibisono, Hubungan Filsafat, Ilmu Pengetahuan, dan Budaya,
Hand Out. Yogyakarta: Program Pascasarjana Filsafat UGM.
Kartini, dkk, “Filsafat Ilmu sebagai Dasar Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Jurnal
Humanika, Vol.4 No. 1. 2023
Rusliana Iu, Filsafat Ilmu, Bandung: Refika Aditama, 2017
Tim Penulis, Kamus Bahasa Indonesia, Balai Pustaka: 1998
Mulyadhi Kartanegara. Pengantar Epistemologi Islam. Bandung; Mizan, 2003.
Nurdin dan Hasriadi, Filsafat Ilmu, Palopo: Lembaga Penerbit Kampus IAIN
Palopo, 2020
13