PENGANTAR FILSAFAT
"Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas kelompok Studi Pengantar Filsafat
tentang Filsafat Scholastik (Kristen,hindu,islam) "
DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH :
GRESIK
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-nya,yang telah melimpahkan rahmat, hidayat dan
inayah-Nya kepada kami,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
“Sistematika filsafat baik secara ontologis,epistimologis maupun axiologis” makalah ini di
susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Filsafat pada program studi Psikologi
Islam STAIDA-Gresik
Dalam proses penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari peran dan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkonstribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami sangat menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari susunan kalimat maupun tata bahasa.Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun agar
kami dapat memperbaiki makalah ini. Kami berharap semoga makalah tentang ” Sistematika
filsafat scholastic (Kristen,hindu,islam)” ini dapat memberikan manfaat ataupun inspirasi
terhadap pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
Bab II Pembahasan
3.1 Kesimpulan
Daftar Pustaka
3
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
4
Istilah skolastik adalah kata sifat yang berasal dari kata school yang berarti sekolah.
Jadi, skolastik berarti aliran atau yang berkaitan dengan sekolah. Perkataan skolastik
merupakan corak khas dari sejarah filsafat abad pertengahan.
Filsafat skolastik adalah filsafat yang mengabdi pada teolog atau filsafat yang rasional
memecahkan persoalan-persoalan mengenai berfikir, sifat ada, kejasmanian,
kerohanian, baik buruk. Dari rumusan tersebut kemudian muncul istilah skolastik
Yahudi, skolastik Arab dan lain-lainnya.
Filsafat skolastik adalah suatu system filsafat yang termasuk jajaran pengetahuan
alam kodrat, akan dimasukkan ke dalam bentuk sintesis yang lebih tinggi antara
kepercayaan dan akal.
Filsafat skolastik adalah filsafat Nasrani karena banyak dipengaruhi oleh ajaran
gereja.
5
Pada saat ini muncul ilmu pengetahuan yang dikembangkan disekolah-sekolah. Pada
mulanya Scholastik timbul pertama kalinya di Biara Italia Selatan dan akhirnya berpengaruh
ke daerah-daerah lain. Pada sekolah-sekolah saat itu diterapkan kurikulum ajaran yang
meliputi studi duniawi atau artes liberals meliputi : tata bahasa, retorika, dialektika (seni
berdiskusi), ilmu hitung, ilmu ukur, ilmu perbintangan, dan musik. Pada masa ini persoalan
pemikitan yang paling menonjol ialah hubungan antara rasio dengan wahyu (agama).
6
lain, yaitu intuisi. Dengan intuisi manusia dapat mencapai yang tak terhingga, obyek
tertinggi filsafat, di mana tidak ada hal-hal yang berlawanan. Intuisi tidak dapat
diekspresikan dengan bahasa rasional dan sebagai pengganti sebaiknya digunakan
ibarat dan symbol.
7
Sejarah filsafat islam dimulai ketika Raja Iskandar Zulkarnain melakukan ekspansi
militer ke beberapa Negara dibenua Eropa dan Afrika dan termasuk menguasai kota
Iskandariah di Mesir. Dikota tersebut yakni sekitar abad ke 3 Masehi, Raja Ptolomeus
di Mesir membangun Universitas Iskandaria dan dari situlah para ilmuwan barat
memperkenalkan ilmu filsafat termasuk diantaranya para cendekiawan atau pemikir
dari Yunani. Selanjutnya budaya bangsa Yunani tersebut mulai mengalami perbaduan
dengan budaya baru bangsa Arab dan kemudian dikenallah ilmu filsafat dalam islam.
Dalam ilmu filsafat islam ada beberapa tokoh yang dianggap membawa pengaruh dan
karya-karyanya dikenal oleh sebagian umat muslim saat ini. Beberapa tokoh tersebut
antara lain:
1. Al-kindi
Al-Kindi atau Abu Yusuf Ya’qub bin Ishak bin Ash-Shabah bin Imran bin
Ismail bin Al-Asy’ats bin Qays Al-Kindi dikenal sebagai sosok muslim
pertama yang memunculkan gagasan tentang filsafat dan ia jugalah yang
berpendapat bahwa ajaran agama islam sebenarnya tidak berbeda jauh dengan
ilmu filsafat atau falsafah sehingga keduanya bukanlah dua hal yang
bertentangan. Tidak hanya cerdas sebagai filsuf atau pemikir islam yang
diakui oleh bangsa barat, Al kindi juga menghasilkan banyak karya dalam
bidang ilmu pengetahuan lainnya seperti aritmatika dan music.
2. Al Farabi
Al Farabi atau Abū Nasir Muhammad bin al-Farakh al-Fārābi adalah seorang
tokoh ilmuwan sekaligus filsuf muslim yang berusaha memadukan beberapa
aliran filsafat antara lain aliran falsafah al taufiqhiyah yang berkembang
sebelumnya dari hasil pe mikiran filsuf Yunani seperti Plato, Aristoteles,
Plotinus.
Al farabi juga berpandapat bahwa pada hakikatnya filsafat itu memiliki satu
tujuan yakni untuk mencari kebenaran dari suatu hal.
3. Ibnu Sina
Ibnu Sina yang terkenal sebagai ilmuwan dalam bidang kedokteran juga
dikenal sebagai seorang sosok filsuf muslim. Ia berpendapat bahwa semua
intelenji atau akal berasal dari Tuhan dan segala hal yang menyangkut dasar
semua ilmu juga berasal dari Tuhan. Ibnu sina jugalah yang menyatakan
8
bahwa esensi berada dalam akal dan wujud berada diluarakal. Ia juga banyak
membahas mengenai metafisika dan filsafah tentang jiwa.
Budha, kejawen, konghucu dan hindu hampirsama dalam hal sumber pertama
ajarannya. Buku suci dan sumber pertama ajarannya adalah karangan orang orang
pertamanya atau tokoh sucinya. Jadi kalau agama samawi itu buatan tuhan, kalau agama
budha kejawen konghucu dan hindu, bisa dibilang buatan atau hasil karya tangan manusia,
(filsuf) Kejawen muncul di jawa. Aliran ini merupakan perwujudan sikap resisten para
tokoh hindu terhadap masuknya pengaruh Islam di jawa. mereka ini banyak sekali
menggunakan istilah istilah islam tapi mencampurkannya dengan filosofi hindu. Ktp dari
penganutnya kebanyakan islam meskipun ada beberapa yang kristen. Islam hanya diambil
sebagian, bahkan dalam beberapa hal kristen juga diambil, tapi kemudian tafsiran dan
pengajarannya mengacu kembali pada filosofi hindu yang sudah tertanam dalam pikiran
mereka berpuluh tahun sebelumnya. Oleh para peneliti agama, kejawen ini mirip atau
memang bisa disebut sinkretisme (pencampuran agama) .
Hindu juga demikian , bedanya hindu ini tidak lagi terlacak siapa orang pertama yang
mengajarkannya. Hindu merupakan cara berpikir orang kuno yang memang berumur hampir
setua umur manusia di dunia. Jika sekelompok manusia dibiarkan hidup di hutan bersama
dengan alam jin setan yang sngat kental, kemudian sekelompok orang itu dibiarkan
berkembang pemikiran mereka tanpa diberikan informasi apapun tentang tuhan dan agama,
maka mereka akan memunculkan pemikiran pemikiran yang mirip dalam filosofi hindu.
Contoh: ketika di sebuah pohon besar muncul jin besar dan menakut nakuti penduduk sambil
mengaku bahwa dia adalah penguasa desa itu maka penduduk takut dan memberikan sesaji
pada pohon tersebut untuk keselamatan desanya.
9
Apakah mirip animisme dan dinamisme? Jawabnya Ya…. Persis seperti itu tapi
beberapa tokoh awalnya membukukan semua itu dan dibungkus dengan cerita novel filosofis
seperti mahabarata dan ramayana. Jin jin yang begitu banyak jumlah dan macamnya
membuat identifikasi yang dilakukan oleh para tokoh agama ini menformulasikannya
menjadi dewa dewa yang jumlahnya tidak terbatas.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Maka dapat kami simpulkan bahwa filsafat Skolastik adalah filsafat yang
mendominasikan kepada ilmu pengetahuan, berfikir dan yang dipengaruhi oleh ajaran ajaran
yang mempengaruhi persoalan persoalan berpikir seseorang .Filsafat Skolastik muncul pada
abad ke-8 Masehi setelah pemikiran filsafat patristik mulai merosot pada abad ke-5 hingga
ke-7.Faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya filsafat Skolastik adalah faktor religius
dan faktor ilmu pengetahuan.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?
q=filsafat+islam&oq=filsafat+islam&aqs=chrome..69i57j35i39j0i512l6j46i512l2.3354j0j7&s
ourceid=chrome&ie=UTF-8
https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=filsafat+skolastik&oq=filsafat+sc
http://36.92.225.6/index.php/ushuluddin/article/view/4444
https://sampascauho2015.wordpress.com/2016/10/09/filsafat-ilmu-bahasa-sejarah-filsafat/
12