FILSAFAT SEJARAH
Mata Kuliah : Filsafat Umum
Dosen Pengampu :
Ria Maharani, S.Pd.I., M.Pd.I
Penyusun :
Bagas Pranata Wijaya
2122000587
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul "Filsafat Sejarah" dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Filsafat Umum. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejarah filsafat merupakan potret pergumulan para ahli pikir dalam
mencari kebenaran. Sedangkan filsafat sendiri memiliki pengertian usaha
manusia dengan akalnya untuk memperoleh suatu pandangan dunia dan
hidup yang memuaskan hati (Hadiwijono, 2000:8-9).
Namun sesungguhnya definisi filsafat sangat beragam sesuai dengan
karakter filsafat rasional, yang berarti logis, sistematis, dan kritis (Rapar,
1996:15) Sebagai sebuah kajian, filsafat merupakan sesuatu yang menarik
sekaligus cukup membuat orang yang mempelajarinya frustasi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah filsafat ?
2. Apa pengertian filsafat sejarah ?
3. Bagaimana konsefsi filsafat sejarah ?
4. Apa saja ide-ide pokok filsafat sejarah ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH FILSAFAT
2
3
1 Suaedi, Pengantar Filsafat Ilmu ( Bogor, PT Penerbit IPB Press : 2016 ), hlm . 1-5
7
2 Misnal Munir, Filsafat Sejarah ( Yogyakarta, Gajah Mada University Press : 2014 ), hlm. 1-
2, 6
10
3 Hegel, Filsafat Sejarah ( Yogyakarta, Panta Rhei Books : 2014 ), hlm. 157-158
11
fungsi spiritual dari semua ungkapan mistik yang lebih jauh (to the world
beyond). Untuk mengetahui posisi sejarah dalam teori Ibnu Khaldun,
penting dipahami definisi sejarah yang diberikannya.
Khaldun melihat dua sisi dalam bangunan sejarah, yaitu sisi luar
dan sisi dalam. Dari sisi luar, sejarah tak lebih dari rekaman siklus periode
dan kekuasaan masa lampau, tetapi jika dilihat secara lebih mendalam,
sejarah merupakan penalaran kritis (nadhar) dan usaha cermat untuk
mencari kebenaran.
Sejarah merupakan penjelasan cerdas tentang sebab-sebab dan
asal-usul segala sesuatu. Ia merupakan pengetahuan mendalam tentang
bagaimana dan mengapa suatu peristiwa itu terjadi. Definisi sejarah
tentang demikian membawa Khaldun untuk berpendapat bahwa sejarah itu
berakar dalam filsafat (hikmah). Oleh karenanya, Ia pantas dipandang
sebagai bagian dari filsafat itu sendiri. 4
4 Jurnal Budi Sujati, Konsepsi Pemikiran Filsafat Sejarah Dan Sejarah Menurut Ibnu
Khaldun (Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung : Tamaddun Vol. 6, No. 2, Juli -
Desember 2018 ), hlm. 134
12
5 Jurnal Misnal Munir , Ide-ide Pokok Dalam Filsafat Sejarah ( Jurnal filsafat vol . 22, nomor
3, Desember 2013 ) , hlm. 274-275, 290-291
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa; Para ahli filsafat
sejarah spekulatif berpendapat bahwa makna sejarah terdapat dalam
kemampuan manusia untuk meramalkan masa depan. Artinya
perbuatan manusia yang saling mengait antara masa lampau, masa
kini, ditujukan untuk menuju ke masa depan yang dicita citakan
(Ankersmit, 1987: 372). Makna sejarah lalu berarti bahwa proses
sejarah merupakan jalan agar pada akhirnya tujuan luhur yang dicita-
citakan terwujud. Para filsuf sejarah ini juga berpendapat bahwa makna
sejarah terdapat dalam kemampuan manusia untuk mempersiapkan
masa depan.
Keunikan realitas sosial/masyarakat, baik masyarakat dalam
bentuk masa kini maupun penjelmaan di masa lampau adalah realitas,
itu mempunyai sifat taktisitas objektif dari kenyataan sosial dan
sekaligus makna subjektil dari masyarakat itu. Oleh karena itu
berbicara tentang sejarah, tidak cukup hanya dengan mengatakan
bahwa semua yang ada pada masyarakat berakar pada masa lampau.
B. SARAN
Dalam penulisan ini jika terdapat banyak kesalahan, penulis
mohon maaf dengan sebesar-besarnya, dan dalam penulisan makalah
ini kritik dan saran sangat penulis harapkan dari audiensi sekalian
untuk penulisan makalah yang lebih baik lagi kedepannya, terimakasih.
15
DAFTAR PUSTAKA
16