Anda di halaman 1dari 19

TOKOH-TOKOH FILSAFAT YUNANI KUNO

Mata Kuliah : Sejarah Eropa


Dosen Pengampu : Heryati, S.Pd., M.Hum.

Disusun Oleh:
Misdianti (352021003)

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2021/2022

i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang MahaEsa, karena
dengan berkah, rahmat, karunia, serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Eropa.
Untuk itu saya selaku penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini, terutama kepada dosen mata kuliah Sejarah
Eropa yang telah memberikan bimbingannya sehingga makalah ini dapat selesaikan tepat
waktu. Diharapkan makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan.
Saya menyadari dalam penulisan makalah ini, masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penulis mohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar saya dapat
menyusun makalah yang lebih baik lagi dari sebelumnya.

Parittiga, 03 April 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ iii

BAB I...................................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1

A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1

BAB II .................................................................................................................................................... 2

POKOK MASALAH ............................................................................................................................ 2

BAB III................................................................................................................................................... 3

POKOK BAHASAN ............................................................................................................................. 3

A. Pengertian; Filsafat, Yunani Kuno dan Filsafat Yunani Kuno ............................................ 3

B. Asal Mula Kemunculannya atau Sejarah Lahirnya Filsafat Yunani Kuno ........................ 3

C. Tempat Kemunculannya Filsafat Yunani Kuno .................................................................... 5

D. Faktor-faktor Lahirnya Filsafat Yunani ................................................................................ 5

E. Tokoh-tokoh Filsafat Yunani Kuno ........................................................................................ 6

BAB IV ................................................................................................................................................. 15

PENUTUP............................................................................................................................................ 15

Kesimpulan ...................................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembimbing ke filsafat tak akan lengkap tanpa sepatah kata tentang
perkembangan filsafat sepanjang sejarah. Sejarah filsafat ialah penyelidikan ilmiah
mengenai perkembangan filsafat dari seluruh bangsa manusia dalam sejarah. Berbicara
tentang kelahiran dan perkembangan filsafat pada awal kelahirannya tidak dapat
dipisahkan dengan perkembangan (ilmu) pengetahuan yang munculnya pada masa
peradaban kuno (masa yunani). Dalam sejarah filsafat biasanya filsafat yunani
dimajukan sebagai pangkal sejarah filsafat barat, karena dunia barat (Eropa Barat)
dalam alam pikirannya berpangkal kepada pemikiran yunani. Pada masa itu ada
keterangan-keterangan tentang terjadinya alam semesta serta dengan penghuninya,
akan tetapi keterangan ini berdasarkan kepercayaan. Ahli-ahli pikir tidak puas akan
keterangan itu lalu mencoba mencari keterangan melalui budinya.
Seringkali persoalan-persoalan filsafat hanya dapat dipahami jika dilihat dari
perkembangan sejarahnya. Ahli-ahli besar seperti Aristoteles, Thomas Aquino,
Immanuel Kant itu hanya dapat dimengerti dari aliran-aliran yang mendahului mereka.
Aliran yang satu biasanya merupakan reaksi atau syintetis dari aliran lain. Filsafat dan
Ilmu yang dikenal di dunia Barat Dewasa ini berasal dari zaman.
Orang Yunani awalnya sangat percaya pada dongeng dan takhayul, tetapi lama
kelamaan mereka mampu keluar dari kungkungan mitologi dan mendapatkan dasar
pengetahuan ilmiah. Karena manusia selalu berhadapan dengan alam yang begitu luas
dan penuh misteri, timbul rasa ingin mengetahui rahasia alam itu, sehingga filosof alam
berkembang pertama kali.
Awalnya manusia menngunakan mitos untuk menjawab pertanyaan tentang
alam. Kemudian, manusia berupaya menemukan jawaban dengan cara terus berpikir
tentang masalah yang dihadapinya, serta melakukan pengamatan terhadap segala
sesuatu yang diduga dapat membantu memecahkan masalahnya. Beberapa orang filsuf
Yunani sekitar abad VI – II SM telah berupaya untuk mencari jawaban atas pertanyaan
yang amat mendasar tentang apakah asal mula atau dasar dari segala yang ada dalam
alam ini.

1
BAB II

POKOK MASALAH

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini, diantaranya adalah:
1. Apa pengertian dari; Filsafat, Yunani Kuno dan Filsafat Yunani Kuno?
2. Bagaimana asal mula atau sejarahnya filsafat Yunani Kuno?
3. Dimanakah filsafat itu muncul?
4. Apa sajakah faktor-faktor lahirnya filsafat Yunani?
5. Siapa sajakah tokoh-tokoh filsafat Yunani Kuno?

2
BAB III

POKOK BAHASAN

A. Pengertian; Filsafat, Yunani Kuno dan Filsafat Yunani Kuno


1. Filsafat
Filsafat, secara etimolog berasal dari bahasa Yunani yakni Philo yang bermakna
cinta, dan sofia yang berarti kebijaksanaan, jadi fisafat (philo, philos, -sofia,sofos)
berarti cinta kebijaksanaan (love of wisdom). Filsafat seringg di posisikan dengan
tiga sudut pandang, yakni sebagai landasan hidup, sebagai sebuah pendekatan studi
(way of thought), pun sebagai sebuah ilmu (science). Filsafat dalam artian istilah
dapat di definisikan sebagai suatu kajian ilmu yang membahas tentang segala sesuatu
dengan menggunakan akal pikiran untuk mendapatkan kebenaran.
Aristoteles berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi
kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika,
ekonomi, politik, dan estetika.
Menurut Al-Farabi, filsafat adalah ilmu mengenai yang ada, yang tidak
bertentangan dengan agama, bahkan sama-sama bertujuan mencari kebenaran.
2. Yunani Kuno
Yunani Kuno adalah dari zaman Yunani Arkais sampai berakhirnya Abad
Kuno. Peradaban ini mencapai puncak kegemilanganya pada zaman Yunani Klasik.
Pada zaman Yunani Klasik, bangsa Yunani di bawah pimpinan negara-kota Athena
berhasil mematahkan invasi Kekaisaran Persia.
3. Filsafat Yunani Kuno
Filsafat Yunani merupakan salah satu periode yang turut andil dalam sejarah
berkembangnya filsafat, tokoh tokoh besar lahir pada masanya, yang terbagi dalam
beberapa fase, pemikiran-pemikiran yang di miliki oleh masing-masing tokoh juga
turut berkembang, ada yang saling sependapat ada pula yang mengalami
pertentangan.

B. Asal Mula Kemunculannya atau Sejarah Lahirnya Filsafat Yunani Kuno


Lahirnya filsafat yunani diperkirakan pada abad ke 6 SM. Orang yunani yang hidup
pada abad ke-6 SM mempunyai sistem kepercayaan bahwa segala sesuatunya harus
diterima sebagai sesuatu yang bersumber pada mitos atau dongeng-dongeng. Artinya

3
suatu kebenaran lewat akal pikir (logis) tidak berlaku, yang berlaku hanya suatu
kebenaran yang bersumber dari mitos (dongeng-dongeng).
Setelah abad ke-6 SM muncul sejumlah ahli pikir yang menentang adanya mitos.
Mereka menginginkan adanya pertanyaan tentang isi alam semesta ini, jawabannya
dapat diterima akal (rasional). Keadaan yang demikian ini sebagai suatu kebangkitan
pemikiran untuk menggunakan akal pikiran dan meninggalkan hal-hal yang sifatnya
mitologi.Upaya para ahli pikir untuk mengarahkan kepada suatu kebebasan berfikir ,
ini kemudian banyak orang mencoba membuat suatu konsep yang dilandasi kekuatan
akal pikir secara murni, maka timbullah peristiwa ajaib The Greek Miracle yang artinya
dapat dijadikan sebagai landasan peradaban dunia.[1]
Pelaku filsafat adalah akal dan musuhnya adalah hati. Pertentangan antara akal dan
hati itulah pada dasarnya isi sejarah filsafat. Memang pusat kendali kehidupan manusia
terletak di tiga tempat yaitu indera, akal dan hati. Namun, akal dan hatilah yang paling
menentukan. Di dalam sejarah filsafat kelihatan akal pernah menang, pernah kalah, hati
pernah berjaya, juga pernah kalah, pernah juga kedua-duanya sama sama-sama menang.
Diantara keduanya dalam sejarah telah terjadi perebutan dominasi siapa yang kuasa
dalam mengendalikan kehidupan manusia.
Yang dimaksud dengan akal disini ialah akal logis yang bertempat di kepala,
sedangkan hati adalah rasa yang kira-kira bertempat di dalam dada. Akal itulah yang
menghasilkan pengetahuan logis yang disebut filsafat. Sedangkan hati pada dasarnya
menghasilkan pengetahuan supralogis yang disebut pengetahuan mistik, iman termasuk
disini. [2]
Ciri umum filsafat yunani adalah rasionalisme yang dimana mencapai puncaknya
pada orang-orang sofis. Dalam sejarah filsafat yunani biasanya dimajukan sebagai
pangkal sejarah filsafat barat, karena dunia barat (Erofa Barat) dalam alam pikirannya
berpangkal kepada pemikiran yunani. Pada masa itu ada keterangan-keterangan tentang
terjadinya alam semesta serta dengan penghuninya, akan tetapi keterangan ini
berdasarkan kepercayaan. Ahli-ahli pikir tidak puas akan keterangan itu lalu mencoba
mencari keterangan melalui budinya. Mereka menanyakan dan mencari jawabannya
apakah sebetulnya alam itu. Apakah intisarinya? Mungkin yang beraneka warna ynag
ada dalam alam ini dapat dipulangkan kepada yang satu. Mereka mencari inti alam,
dengan istilah mereka: mereka mencari arche alam (arche dalam bahasa yunani yang
berarti mula, asal).

4
C. Tempat Kemunculannya Filsafat Yunani Kuno
Menurut Juhaya S. Pradja (2003:50-58), para filosof Yunani yang pertama tidak
lahir di tanah airnya sendiri, melainkan di tanah perantauan di Asia Minor. Dahulu,
bangsa Yunani di semenanjung Balkan banyak yang menjadi perantau, karena tanahnya
yang tidak subur, dan sepanjang daratan di lalui oleh bukit barisan, serta banyak teluk
menjorok ke daratan, sehingga tidak banyak tanah yang baik untuk tempat tinggal.
Mereka yang merantau itu hidup makmur dari perniagaann dan pelayaran.
Kemakmuran itu memberikan kelonggaran bagi mereka untuk mengerjakan hal-hal
selain penghidupan. Waktu yang terluang dipergunakannya untuk memperkuat
kemuliaan hidup dengan seni dan mengembangkan buah pikiran. Jadi, daerah Militos
di Asia Minorlah yang menjadi tempat munculnya filsafat filosof-filosof Yunani yang
pertama

D. Faktor-faktor Lahirnya Filsafat Yunani


Ada beberapa faktor yang sudah mendahului dan seakan – akan mempersiapkan
lahirnya filsafat yunani. Menurut K.Bertens ada tiga faktor, yaitu :[4]
1. Pada bangsa Yunani seperti pada bangsa – bangsa sekitarnya terdapat suatu mitologi
yang kaya serta luas. Mitologi ini dapat dianggap sebagai perintah yang mendahului
filsafat, karena mite – mite sudah merupakan percobaan untuk mengerti. Mite – mite
sudah memberi jawaban atas pertanyaan yang hidup dalam hati manusia: dari mana
kita? Dari mana kejadian dalam alam? Melalui mite – mite manusia mencari
keterangan tentang asal usul alam semesta dan kejadian- kejadian yang di dalamnya.
Mite yang pertama mencari keterangan tentang asal usul alam semesta biasanya
disebut mite kosmogonis. Sedangkan mite yang keduamencari keterangan tentang
asal usul serta sifat kejadian alam semesta disebut mite kosmologis.
2. Karya sastra yunani yang dapt dianggap sebagai pendorong kelahiran filsafat yunani
yaitu dua karya puisi Homeros yang berjudul Ilias dan odyssea. Syair – syair dalam
karya tersebut sudah lama digunakan sebagai macam buku pendidikan untuk orang
Yunani. Dalam dialog yang bernama Politea,Plato mengatakan Homeros telah
mendidik seluruh Hellas. Karena puisnya pun sangat digemari oleh rakyat untuk
mengisi waktu luang dan serentak juga mempunyai nilai edukatif.
3. Pengaruh ilmu-ilmu pengetahuan yang berasal dari Babylonia (Mesir) di lembah
sungai Nil. Kemudian berkat kemampuan dan kecakapannya ilmu-ilmu tersebut

5
dikembangkan sehingga mereka mempelajarinya tidak didasarkan pada aspek
praktis saja, tetapi juga aspek teoritis kreatif.
Pada abad ke- 6 SM mulai berkembang suatu pendekatan yang sama sekali
berlainan. Sejak saat itu orang mulai mencari jawaban rasional tentang berbagai
problem yang diajukan oleh alam semesta. Logos (akal budi,rasio) mengganti mytos.
Dengan demikian filsafat dilahirkan.

E. Tokoh-tokoh Filsafat Yunani Kuno


Adapun tokoh-tokoh pemikir dalam filsafat yunani kuno,adalah sebagai berikut:
1. Thales (624 – 546 SM)
Nama Thales muncul atas penuturan sejarawan
Herodatus pada abad ke-5 SM. Thales sebagai salah satu
dari tujuh orang yang bijaksana (Seven Wise Men of
Greece). Aristoteles memberikan gelar The Father of
Filoshopy. Salah satu jasanya yang besar adalah meramal
gerhana matahari pada tahun 585 SM.
Thales berpendapat bahwa dasar pertama atau intisari
alam ialah air. Thales mengembangkan filsafat alam kosmologi yang
mempertanyakan asal mula, sifat dasar dan struktur komposisi daria alam semesta.
Sebagai ilmuwan pada masa itu ia mempelajari magnetisme dan listrik yang
merupakan pokok soal fisika. Juga mengembangkan astronomi dan matematika
dengan mengemukakan pendapat, bahwa bulan bersinar karena memantulkan
cahaya matahari. Dengan demikian, Thales merupakan ahli matematika yang
pertama dan juga The Father of Deductive reasoning (bapak penalaran deduktif).
Walaupun pandangan –pandangan Thales benyak yang kurang jelas, akan tetapi
pendapatnya merupakan percobaan pertama yang masih sanagt sederhana dengan
menggunakan rasio (akal pikiran).
Thales lahir di Miletus digelari bapak filsafat karena dialah orang yang mula -
mula berfisafat (bijaksana). Ia adalah seorang politikus, ahli geometri dan pemikir
dipelabuhan miletus yang sangat ramai. Ia juga berjasa dengan meramalkan secara
tepat gerhana matahari pada tahun 585 SM, ia tidak tertarik pada mitos tetapi pada
pengetahuan mengenai dunia dan bintang.[3]

6
Gelar itu diberikan karena ia mengajukan pertanyaan yang amat mendasar, yang
jarang diperhatikan orang, juga orang jaman sekarang: “what is the nature of the
world stuff “? (Mayer, 1950:18) “apa sebenarnya bahan alam semesta ini”? Ia sendiri
menjawab air. Jawaban ini sebenarnya amat sederhana dan belum tuntas. Belum
tuntas karena dari apa air itu? thales mengambil air sebagai alam semesta barang kali
karena ia melihat nya sebagai sesuatu yang amat diperlukan dalam kehidupan, dan
menurut pendapatnya bumi ini terapung di atas air (Mayer,1950:18).
2. Anaxiamander (640-546 SM)

Anaximander adalah murid dari thales. Dia mencoba


menjelaskan bahwa substansi pertama itu bersifat kekal dan
ada dengan sendirinya (Mayer,1950: 18). Anaximander
mengatakan itu udara. Udara merupakan sumber segala
kehidupan.[5] Dia adalah orang yang berjasa dalam dunia
astronomi dan geografi sebab dia orang pertama yang
membuat peta.
Ia adalah orang pertama yang mengarang suatu traktat dalam kesusastraan
Yunanai, dan berjasa dalam bidang astrinomi, geografi. Jadi, diamerrupakan orang
pertama yang membuat peta bumi. Ia berhasil memimpin sekelompoak orang yang
membuat kota baru di Apollonia, Yunani.
Pemikirannya, dalam memberikan pendapat tentang arche (asas pertama
dalam alam semesta), ia menunjukk pada salah satu unsur yang dapat diamati oleh
indra, tetapi ia menunjuk dan memilih pada sesuatu ynag tidak dapat diamati oleh
indra, yaitu to aperion.
3. Anaximenes (585-524 SM)

Dia adalah murid Anaximandros yang secara


substansial pemahamannya tentang alam tidak
berbeda dengan gurunya. Ia berpendapat bahwa
prinsip yang merupakan asal-usul segala sesuatu
yaitu udara. Menurutnya jiwa menjamin kesatuan
tubuh kita demikianpun udara meliputi segala-
galanya. Jiwa sendiri juga tidak lain dari udara saja
yang dipupuk dengan bernafas. Maka dia merupakan
7
yang pertama berpikir persamaan antara tubuh manusia dan jagat raya. Pandangan
tersebut didasarkan atas alasan:
a. Udara terdapat dimana-mana, dunia itu diliputi oleh udara, tidak ada satu
ruanganpun tidak terdapat udara didalamnya maka udara itu tidak ada habisnya.
b. Keistimewaan udara yaitu senantiasa bergerak oleh karena itu udara memegang
peranan yang penting dalam berbagai perubahan dalam alam ini.
c. Udara adalah unsur kehidupan karena tak ada sesuatupun yang hidup tanpa
udara.
Mengenai terjadinya alam ini semuanya terjadi karena udara. Gerak udaralah
yang menjadi sebabnya. Jika udara jarang maka terjadilah api. Jika rapat terjadilat
angina dan awan, jika udara bertambah rapat lagi turunlah hujan dari awan itu.

4. Pytagoras

Mengenai riwayat hidupnya, ia di lahirka di pulau


Samos, Lonia. Tanggal dan tahunnya tidak di ketahui
secara pasti.[5] Pemikirannya, subtansi dari semua benda
adalah bilangan, dansegala gejala alam merupakan
pengungkapan indrawi dari perbandingan-perbandingan
matematis. Bilangan merupakan inti sari dari dasar pokok
dari sifat-sifat benda (number rule of universe = bilangan
memerintah jagat raya). Ia juga mengembangkan pokok-pokok soal matematik yang
termasuk teori bilangan.[6]
Pemikirannya tentang bilangan, ia mengemukakan bahwa setiap bilangan
dasar dari 1 sampai 10 mempunyai kekuatan sendiri sendiri. Satu adalah asal mula
segala sesuatu, sepuluh adalah bilangan sempurna.
Terkenal sebagai ahli matematika, dia percaya bahwa segala sesuatu itu pada
aturannya menurut bilangan tertentu. Sehubungan dengan hal itu, Pytagoras
berpendapat bahwa melalui pengetahuan tentang bilangan, kita akan memahami
tentang kenyataan.

8
5. Heraclitus

Ia adalah seorang filsuf yang


mengembangkan pemikiran tentang logika. Ia
lahir di Ephesus, sebuah kota perantauan di Asia
kecil, dan merupakan kawan dari Pythagoras dan
Xenophanes, akan tetapi lebih tua.[10] Pemikiran
fillsafatnya yang terkenal dengan filsafat menjadi.
Ia mengemukakan bahwa segala sesuatunya (yang
ada itu) sedang menjadi dan selalu berubah. Ucapannya yang terkenal: panta rhei
kai uden menci, artinya segala sesuatunya mengalir bagaikan arus sungai dan tidak
ada satu pun dapat masuk ke sungai yang sama dua kali.
Menurut pendapatnya, di alam arche terkandung sesuatu yang hidup (seperti
roh) yang disebut sebagai logos (akal atau semacam wahyu). Logos inilah yang
menguasai sekaligus mengendalikan keberadaan segala sesuatu. Hidup manusia
akan selamat sesuai dengan logos.
Herakleitos dari Efesus (Yunani: Ἡράκλειτος ὁ Ἐφέσιος, Hērákleitos ho
Ephésios) adalah seorang filsuf Yunani Kuno pra-Sokratik yang tidak tergolong
mazhab apapun,[1] meski dapat digolongkan lewat asal munculnya sebagai pemikir
mazhab Ionia atau filsuf yang muncul di wilayah Asia Minor (termasuk Thales,
Anaximandros, Anaximenes, dan Xenophanes).
Melalui ajaran tentang hal-hal yang bertentangan tetapi disatukan oleh logos,
Herakleitos disebut sebagai filsuf dialektis yang pertama di dalam sejarah filsafat.
6. Parminendes (540-475 SM)

Parmenides lahir di kota Elea, kota perantauan


Yunani di Italia Selatan, Arena. ia di lahirkan di Elea,
maka penganutnya disebut kaum Elea. Kebesarannya
sama dengan kebesaran Heraclitos. Ia lah yang pertama
kali memikirkan tentang hakikat tentang ada (being).
Parmenides adalah seorang filsuf dari Mazhab
Elea.[1][2] Arti nama Parmenides adalah "Terus Stabil",
atau "Penampilan yang stabil". Di dalam Mazhab Elea,
Parmenides merupakan tokoh yang paling terkenal.[3] Pemikiran filsafatnya
9
bertentangan dengan Herakleitos sebab ia berpendapat bahwa segala sesuatu "yang
ada" tidak berubah.
Parmanides adalah salah seorang tokoh relatifisme yang penting. Dikatakan
sebagai logikawan pertama dalam sejarah filsafat, bahkan dapat disebut filosof
pertama dalam pengertian modern. Sistemnya secara keseluruhan disandarkan pada
dedukasi logis, tidak seperti Heraclitos, misalnya, yang menggunakan metode
intuisi. Ternyata plato amat menghargai metode parmenides itu. Dan Plato lebih
banyak mengambil dari Parmenides dibandingkan dengan dari filosof yang lain
pendahulunya.
Ia berpendapat bahwa hanya pengetahuan yang tetap dan umum yang mengenai
yang satu sajlaah (pengetahuan budi) yang dapat dipercaya. Pengetahuan budi itulah
yang dapat dipercayai, kalau ia benar maka sesuailah ia dengan realitas. sebab itu
yang merupakan realitas bukanlah yang berubah dan bergerak serta beralih dan
bermacam-macam, melainkan yang tetap. Realitas bukanlah yang menjadi
melainkan ada. Hal ini berbeda dengan pendapat Heraclitos yaitu bahwa realitas
adalah gerak dan perubahan.

7. Hippocartus (460 SM - 370 SM)

Ia adalah seorang filsuf yang ahli dalam bidang


kedokteran. Hippokrates (460 SM - 370 SM) adalah
seorang dokter dari Yunani kuno, yang kini dikenal
sebagai figur medis yang paling terkemuka sepanjang
masa, maka dari itu ia disebut "Bapak Kedokteran".[1]
Ia belajar dunia kedokteran dari sekolah kedokteran Kos
dan mungkin merupakan salah satu murid dari
Herodikus.
Tulisan hasil karyanya yang dikenal dengan Corpus Hippocraticum telah
membuang semua pemikiran takhyul masyarakat Yunani kuno mengenai penyakit
dan obat-obatan.[1] Orang-orang sebaya yang hidup bersamanya, dibuat tercengang
oleh Hippokrates, karena ia sangat menentang bahwa penyakit itu datang dari ilah-
ilah yang membalas dendam.
Pada abad-abad pertengahan Hippokrates tercatat sebagai seseorang yang
menemukan mode-mode kepribadian, sekaligus mendalilkan bahwa pribadi
10
seseorang dipisahkan berdasarkan empat temperamen.[2] Sumbangsih pemikiran
Hippokrates, dilanjutkan oleh Galen yang adalah seorang sarjana pada zaman
Renaissance dengan dasar pendekatan, yaitu kebijaksanaan Hippokrates dan ilmu
kedokteran Hippokrates.

8. Socrates (470-399 SM)

Socrates lahir di Athena pada tahun 470 SM dan


meninggal pada tahun 399 SM. Bapaknya adalah tukang
pembuat patung. Sedangkan ibunya seorang bidan. Pada
permulaanya Socrates mau menuruti jejak bapaknya,
menjadi tukang pembuat patung pula, tetapi ia berganti
haluan. Dari membentuk batu jadi patung, ia membentuk
watak manusia.[22]
Ajarannya tentang filsafat etika atau khusus silakan dengan logika sebagai dasar
untuk membahasnya. Sokrates mengajarkan agar manusia dapat membedakan hal-
hal yang baik atau buruk, benar atau salah dan adil atau tidak adil ajarannya
ditujukan kepada anda mudah yang diajak nya berdiskusi. Ia akhirnya dihukum mati
dengan minum racun karena tuduhan telah merambah dasar-dasar etika masyarakat
yunani kuno serta tidak percaya kepada dewa dewa di sembah masyarakat.
Adapunn falsafah pemikiran Socrates di antaranya, adalah penyataan adanya
kebenaran objektif, yaitu yang tidak bergantung kepada aku dan kita. Dalam
membenarkan kebenaran objektif, ia menggunakan metode tertentu yang di kenal
dengan metode dialektika. Dialektika bersal dari bahasa Yunani yang berarti
bercakap-cakap atau berdialog.
Ajaran bahwa semua kebenaran itu relatif telah menggoyahkan teori-teori sains
yang telah mapan,menggucangkan keyakinan agama. Ini menyebabkan kebingungan
dan kekacuan dalam kehidupan. Inilah sebabnya Socrates harus bangkit. Ia harus
meyakinkan orang Athena bahwa tidak semua kebenaran itu relatif;ada kebenaran
yang umum yang dapat dipegang oleh semua orang. Sebagian kebenaran memang
relatif, tetapi tidak semuanya.
Kalau dipandang sepintas lalu, dia tidaklah banyak berbeda dengan orang-orang
sofis. Sama dengan orang sofis,Socrates memulai filsafatnya dengan bertolak dari

11
pengalaman sehari-hari. Akan tetapi, ada perbedaan yang amat penting antara sofis
dan Socrates yaitu ketidaksetujuan Socrates terhadap relatifisme kaum sofis.[10]
Akhir hidup seorang Socrates sangatlah tragis. Di depan para hakim dia
menengguk segelas racun dengan penuh kemantapan. Ia pun mati dalam alam
demokrasi.
9. Zeno (490-430 SM)

Zeno dari Elea adalah filsuf pra-Sokrates dari Yunani


Besar dan anggota aliran Eleatik yang didirikan oleh
Parmenides. Aristoteles menyebutnya sebagai penemu
dialektik. Yaitu suatu argumentasi yang bertitik tolak dari
suatu pengandaian atau hipotesis, dan dari hipotesis tersebut
di tarik suatu kesimpulan. Istilah ini merupakan kata yang
mempunyai berbagai arti sepanjang sejarah filsafat. Dia
sangat dikenal melalui karyanya, Paradoks, yang digambarkan oleh Bertrand Russell
sebagai "teramat tajam dan mendalam".

10. Plato (427-347 SM)

Plato di lahirkan di Athena pada tahun 427 SM dan


meninggal pada tahun 347 SM dalam usia 80 tahun. Ia
berasal dari keluarga aristokrasi yang turun temurun
memegang peranan penting dalam politik Athena. Sejak
muda, ia bercita-cita menjadi pejabat negara. Akan
tetapi, perkembangan polotik pada masanya tidak
memberikan kesempatan kepadanya untuk mengikuti jalan hidup yang
diinginkannya.[24]
Menurut pemikiran falsafahnya, dunia lahir adalah dunia pengalaman yang
selalu berubah-ubah dan berwarna-warni. Semua itu adalah bayangan dari dunia
idea. Sebagai bayangan, hakikatnya hanyalah tiruan dari yang asli, yaitu idea. Oleh
karena itu, dunia pengalaman ini berubah-ubah dan bermacam-macam, sebab
hanyalah berupa tiruan yang tidak sempurna dari idea yang sifatnya bagi dunia
pengalaman. Barang-barang yang ada di dunia ini semua ada contohnya yang ideal
di dunia idea.[25] (Ahmad Syadali, 2004: 70)
12
Plato salah seorang murid Socrates yang hidup antara 427 – 347 SM.
Plato adalah salah satu dari filsuf besar Yunani yang hidup sekitar abad ke-4
SM yang gagasannya banyak dikembangkan oleh era filsafat maupun para pemikir
selanjutnya, termasuk gagasan-gagasan keagamaan dikemudian hari yang juga
menjadi perhatian Plato dibawah pengaruh Ofirisme Phytagoras. Sedikit banyak,
setelah masa filosofis, Plato mentransformaiskan pemikirannya ke wilayah relijius
dengan gagasannya tentang Idea dan Cinta atau Eros sebagai pendorong gerak untuk
mencari hakikat dari kehidupan.
Ajaran filsafatnya disebut filsafat idea. Ia menulis banyak buku salah satunya
berjudul Republic. Dalam buku tersebut diuraikan tentang kebahagiaan hidup yang
dapat dicapai bila manusia bekerja dengan watak nya dan wanita diangkat
derajatnya. Plato juga mendirikan pusat pendidikan bernama Academus.

11. Aristoteles (384-322 SM)

Aristoteles lahir di Stageira, Yunani Utara. Ketika umur 18


tahun dikirim ke Athena untuk belajar ke Plato pada sekolah
Akademi. Pada akhirnya Aristoteles mendirikan sekolah yang
diberi nama Peripatacici bermakna berjalan-jalan. Sistem
pengajaran yang diberikan sambil jalan-jalan di taman.
Aristoteles disebut dengan aliran realis, karena mendasarkan
pemikirannya pada pengalaman kemudian memberikan uraian
mendasar mengenai data-data pengalaman. Karya aristoteles
dapat dibagi atas 8 bagian, mengenai logika, filsafat alam,
psikologi, biologi, metafisika, etika, politik dan ekonomi,
retorika, dan poetika. Ia juga mengembangkan ilmu tentang penalaran (logika),
yang dalam hal ini disebutnya dengan nama analytika, yaitu ilmu penalaran yang
berpangkal pada premis yang benar, dan dialektika, yaitu ilmu penalaran yang
berpangkal pikir pada hal-hal yang bersifat tidak pasti (hipotesis).
Adalah murid Plato, merupakan ahli di bidang biologi dan ketatanegaraan titik
karyanya yang terkenal antara lain Klasifikasi Flora dan Fauna di Kepulauan
Aegea. Di bidang ketatanegaraan ia berpendapat bahwa sistem pemerintahan yang
baik adalah Republik. Pemerintahan yang baik mengutamakan kebahagiaan

13
sebesar-besarnya untuk seluruh rakyat. Aristoteles adalah pendiri pusat pendidikan
bernama Peripatetis.
Semua tulisan Aristoteles tentang ilmu tentang penalaran (Logika) itu ditulis
dalam 6 (enam) naskah yang masing-masingnya berjudul; Categories, On
Interpretation, Prior Analytics, Posterior Analytics, Topics, Sophistical Refitations

14
BAB IV

PENUTUP
Kesimpulan
Filsafat muncul karena di picu oleh keheranan. filsafat Yunani lahir di karenakan
beberapa faktor yang mempengaruhinya, di antaranya pergeseran pemikiran dari mitologi
(berdasarkan dongeng atau mitos) ke pemikiran Rasional (berdasarkan akal atau logos),
dorongan dari karya-karya sastra Yunani, dan pengaruh ilmu penegtahuan dari Babylonia
(Mesir) di Lembah Sungai Nil. Tempat kemunculan filsafat adalah kota perantauan di
Militos, Asia Minor (kecil).
Berikut beberapa para filsuf di Yunani Kuno: Thales, Anaximander, Anaximenes,
Pythagoras, Heraclitus, Parmenides, Hippocartus, Sokrates, Zeno, Plato dan Aristoteles.

15
DAFTAR PUSTAKA
Al Anshori, Junaedi, 2010, “Sejarah Nasional Indonesia: Masa Prasejarah Sampai
Masa Proklamasi Kemerdekaan”, (Jakarta: Mitra Aksara Panaitan)
Heryati, S.Pd., M.Hum. "Sejarah Eropa". History Education 17.
Bertens, Dr. K. 1975. Sejarah Filsafat Yunani. Yogyakarta: Kanius.
Tafsir, Ahmad. 2009. Filsafat Umum: Akal dan hati Sejak Thales sampai capra
2013. Sejarah Filsafat Yunani Kuno.
Drs. H. Mutawalli, M.Pd.I, 2016. Filsafat Yunani. Diposting pada 14 Oktober 2016.
Muzairi, M.A. 2009. Filsafat Umum. Yogjakarta: Teras

16

Anda mungkin juga menyukai