Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Periodisasi Sejarah perkemangan filsafat
Dosen pengampu : Gesit yudha

Oleh:

Intan wulandari: (2031030086)


M.rifki ramadhan: (2031030099)

Rani utari: (2031030084)

Ro’in al-khoir: (2031030132)

Vina zahrotul alia: (2031030092)

ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN
INTAN LAMPUNG
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur dengan tulus di panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat taufik dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesai kan makalah yang berjudul “PERODISASI

SEJARAH PERKEMBANGAN FILSAFAT” ini. Sholawat beriringkan salam tetap


kita curahkan kepada Nabi Muhammad Saw.

Kami semua berharap semoga makalah ini dapat menambah pengalaman serta ilmu
bagi para pembaca. Pada makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan
keterbatasan ilmu maupun pengalaman kami. Oleh karena itu, kami sangat berharap kritik dan
saran yang membangun berasal dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Dan kami
banyak berterimakasih dari berbagai pihak yang telah membantu kelancaran pembuatan
makalah ini.

Bandar Lampung, 19 Oktober 2020


DAFTAR ISI

Cover/Judul.......................................................................................................................

Kata Pengantar..................................................................................................................

Daftar isi ...........................................................................................................................

BAB I Pendahuluan

A. Latar belakang .......................................................................................................


B. Rumusan Masalah .................................................................................................
C. Tujuan Pembuatan Makalah ..................................................................................

BAB II Pembahasan

A. Sejarah perkembangan filsafat ...............................................................................


B. Zaman pra Yunani kuno ........................................................................................
C. Zaman Yunani kuno ..............................................................................................
D. Zaman keemasan filsafat Yunani ...........................................................................
E. Masa Helintis dan Romawi....................................................................................
F. Zaman abad pertengahan .......................................................................................
G. Zaman Renaissance ...............................................................................................
H. Zaman Modern ......................................................................................................
I. Zaman kontermporer .............................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpuan ............................................................................................................
B. Saran .....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Sebagaimana diketahui, sebelum filsafat Islam telah terdapadat berbagai alam


pikiran di timur dan barat. Di antaranya adalah pikiran Mesir kuno, Babylonia, Persia,
Cina dan Yahudi. Namun dari pikiran-pikiran tersebut yang dominan berhubungan
dengan dunia Muslim adalah alam pikiran Yunani, walaupun pikiran Persia dan India
juga banyak memberikan sumbangan.
Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa filsafat Yunani yang sampai ketangan
Muslim bukanlah murni filsafat Yunani, melainkan sudah melewati pemikiran Romawi
yang sudah mempengaruhi pemikiran Yunani. Oleh karena itu tidak semua pemikiran
filsafat yang sampai kepada dunia Islam berasal dai Yunani, baik teks usulan-
usulannya, tetapi merupakan hasil dari dua faham yaitu faham Hallenisme dan faham
Hallwnisme Romawi.
Pengaruh pedagang Hillenisme kedalam pemikiran kedalam Islam, merupakan
dasar pandan munculnya konsentrasi dan bangunan pemahaman manusia dalam
pengertian pemahaman yang ukan datang dari Tuhan, telah munimbulkan revolusi
intelektual yang demikian yang besar dampaknya pada masa itu maupun terhadap
konsep-konsep selanjutnya. Hampir dapat di pastikan bahwa produk intelek, baik itu
pada masa awal pengaruh masuk dan diterima maupun pada sebagian besar pemikiran
muslim sesudahnya bertumpu pada pengaruh rasional.

B. Rumusan masalah
1. Sebutkan runtutan periodisasi perkembangan filsafat ?
2. Bagaimana perkembangan filsafat dari waktu ke waktu ?
C. Tujuan pembuatan makalah
1. Untuk menguasai materi periodisasi perkembangan filsafat
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah perkembangan filsafat


Filsafat adalah induk ilmu pengetahuan. Dia memberi sumbangan dan sebagai induk
yang melahirkan dan membantu mengambangkan ilmu pengetahuan hingga ilmu itu
dapat berkembang. Filsafat membantu ilmu pengetahuan untuk bersikap rasional dalam
mempertanggung jawabkan ilmunya. Pertanggung jawaban secara rasional disini berari
bahwa setia langkah-langkah harus terbuka terhadap segala pertanyaan dan sangkalan
dan harus di pertahankan secara argumentative , yaitu dengan argumen-argumen yang
objektif.

Filsafat ilmu yang tak terbatas karena tidak hanya menyelidiki suatu bidang
tertentu dari realitas yang tertetu saja. Filsafat senantiasa mengajkan pertanyaan tentang
seluruh kenyataan yang ada. Filsafatpun selalu memersoalkan hakikat, prinsip, dan asas
mengenai seluruh realitas yang ada, bahkan apa saja yang dapat di pertanyakan,
termasuk filsafat itu sendiri.

Dalam perjalanan filsafat mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sejarah


perkembangan filsafat berkembang atas dasar pemikiran kefilsafatan yang telah
dibangun sejak abad ke-6 SM. Ada dua orang filsuf yang corak pemikirannya boleh
dikatakan mewarnai diskusi filsafat sepanjang sejarah perkembangannya. Yaitu
Harakleitos (535-475SM) dan Parmenides (540-475SM).

Pembagian secara periodisasi filsafat berat adalah zaman kuno, zaman modern, dan
masa dini. Aliran yang muncul dan berpengaruh terhadap pemikiran filsfat adalah
Rasionalisme, Empirisme, Materialisme, Pragmatisme, Fenomenologi, Eksisnalisme,
kemudian didunia timur khususnya islam terdapat juga filsafat.
Berbagai aliran tersebut muncul berdasarkan periode-periode yang berbeda. Periode
tersebut berdasarkan waktu ide tersebeut muncul dan disebarkan mulai abad ke-17 dan
abadke -18 dan juga abad ke-20.

B. Zaman pra Yunani kuno


Pada masa ini manusia masih menggunakan batu sebagai peralatan. Oleh karena itu,
zaman pra Yunani kuno di sebut juga Zaman Batu yang berkisar antara empat juta
tahun sampai 20.000 tahun. Antara abad ke-15 sampai 6-SM, manusia telah
menemukan besi, tembaga, dan perak untuk berbagai peralatan. Abad ke-15 M
peralatan besi dipergunakan pertama kali di Irak, tidak Eropa atau Tiongkok. Pada abad
ke-6 SM di Yunani muncul lahir nya filsafat. Fimbulnya filsafat di tempat itu di sebut
suatu peristiwa ajaib (the greek miracle).
Pada bangsa Yunani, seperti juga pada bangsa-bangsa sekitarnya, terdapat suatu
mitologi yang kaya serta luas. Mitologi ini dapat dianggap sebagai perintis yang
mendahului filsafat, karena mite-mite sudah merupakan percobaan untuk mengerti.
Mite jenis pertama yang mencari keterangan tentang asal usul alam semsta sendiri
biasanya disebut mite kosmogonis, sedangkan mite yang kedua yang mencari
keterangan tentang asal usul serta sifat kejadian dalam alam semesta disebut mite
kosmologis. Khusus pada bangsa Yunani ialah mereka mengadakan beberapa usaha
untuk menyusun mite-mite yang di ceritakan oleh rakyat menjadi suatu keseluruhan
yang sistematis.dalam usaha itu sudah tampaklah sifat rasional bangsa Yunani. Karena
dengan mencari suatu keseluruhan yang sistematis, mereka sudah menyatakan
keinginan untuk mengerti hubungan mite-mite satu sama lain dan menyingkirkan mite
yang tidak apat dicocokkan dengan mite lain.
Pengaruh ilmu pengetahuan yang pada waktu itu sudah terdapat di Timur Kuno.
Orang Yunani tentu berutang budi kepada bangsa-bangsa lain dalam menerima
beberapa unsur ilmu pengetahuan dari mereka. Demikianlah ilmu ukur dan ilmu hitung
sebagian dari Mesir dan Babylonia pasti ada pengaruhnya dalam pekembaanga ilmu
astronomi di negeri Yunani. Orang Yunani telah mengolah unsur-unsur tadi atas cara
yang tidak pernah disangka-sangka oleh bangsa Mesir dan Babylonia. Baru pada bangsa
Yunani ilmu pengetahuan mendapat corak yang sungguh-sungguh ilmiah.

C. Zaman Yunani Kuno


Zaman Yunani kuno di pandang sebagai zaman keemasa filsafat, karena pada masa
ini orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide atau pendapat. Yunani
pada masa itu di anggap sebagai gudang ilmu filsafat, karena bangsa Yunani itu tidak
lagi mempercayai mitologi-mitologi. Bangsa Yunani juga tidak dapat menerima
pengalaman yang didasarkan pada sikap receptive (sikap meerima begitu saja),
melainkan menumbuhkan sikap an inquiring attilude (suatu sikap yang senang
menyelidiki suatu secara kritis). Sikap belaknagn inilah yang menjadi cikal bakal
tumbuhnya ilmu pengetahuan modern. Sikap kritis inilah yang menjadikan bangsa
Yunani tampil sebagai ahli pikir terkenal sebagai ahli pikir terkenal sepanjang masa.
Beberapa fisual pada masa itu antara lain Thales (625-545 SM), Phytagoras (580-500
SM), Socrates (469-399 SM), Plato (427-347 SM), hingga Aristoteles (384-322 SM).
Zaman Kuno meliputi zaman filsafat pra-Socrates di Yunani. Tohoh-tokohnya
dikenal dengan nama filsuf pertama atau filsuf alam. Mereka mencari induk (arche)
yang dianggap asal dari segala sesuatu. Menurut Thales arche itu air, Anaximandros
berpendapat arche itu “yang terbatas” (to apeiron). Anaximenes arche itu udara,
Phytagoras arche bilangan, Heraklitos arche itu api, ia juga berpendapat bahwa segala
sesuatu itu terus mengalir (panta rhei). Parmenedes mengatakan bahwa segala sesuatu
itu tetap tidak bergerak.

D. Zaman keemasan filsafat Yunani


Pada waktu Athena dipimpin oleh Perikles kegiatan politik dan filsafat dapat
berkembang dengan baik. Ada segolongan kaum yang pandai berpidato (rethorika)
dinamakan kaum sofis. Kegiatan mereka adalah mengajarkan pengetahuan pada kaum
muda. Yang menjadi objek penyelidikannya bukan bagi alam tetapi manusia,
sebagaimana yang dikatakan oleh Phytagoras, manusia adalah ukuran untuk segala-
segalanya. Hal ini ditentang oleh Socrates dengan mengatakan bahwa yang benar yang
baik harus dipandang sebagai nilai-nilai objektif yang dijunjung tinggi oleh semua
orang. Akibat ucapannya tersebut Socrates dihukummati.
Hasil pemikiran Scorates dapat di temukan pada muridnya Plato. Dalam filsafatnya
Plato mengatakan : realitas seluruhnya terbagi atas dua dunia yang hanya terbuka bagi
pancaindra dan dunia yang hanya terbuka bagi rasio kita. Dunia yang pertama adalah
dunia jasmani dan yang kedua dunia ide.
Pendapat tersebut dikritik oleh Aristoteles dengan mengatakan bahwa yang ada itu
adalah manusia-manusia yang konkret. ”Ide manusia” tidak terdapat dalam kenyataan
dalam kenyataan. Aristoteles adalah filsuf realis, dan sumbangannya kepada
perkembangan ilmu pegetahuan besar sekali. Sumbangan yang sampai sekarang ini
digunakan dalam ilmu pengetahuan adalah menegnai abstraksi, yakni aktivitas rasional
dimana seseorang memperoleh pengetahuan. Menurut Aristoteles ada tiga macam
abstraksi, yakni abstraksi fisis, abstraksi matematis, dan metafisis.
Abstraksi yang ingin menangkap pengertian dengan membuang unsur-unsur
individual untuk mencapai kualitas adalah abstraksi fisis.sdangkan abstraksi dimana
subjek menangkap unsur kuantitatif dengan menyingkirkan unsur kualitatif disebuat
abstraksi matematis. Abstraksi dimana seseorang menangkap unsu-unsur ynag hakiki
dengan mengesampingkan unsur-unsur lalin disebut abstraksi metafisis. Teori
Aristoteles yang cukup terkenal adalah tetang materi dan bentuk. Keduanya ini
merupakan prinsip-prinsip metafisis, materi adalah prinsip yang tidak di tentukan,
sedangkan bentuk adalah prinsip yang menentukan. Teori ini terkenal dengan sebutan
Hylemorfisyme.

E. Masa Helintis Dan Romawi


Pada zaman Alexander Agung (359-323 SM) sebagai kaisar Romawi dari
Macedonia dengan kekuatan militer yang besar menguasai Yunani., Mesir, hingga
Syria. Pada masa itu berkembang sebuah kebudayaan trans nasional yang disebut
kebudayaan Helintis, karena kekuasaan Romawi dengan ekspansi yang luas membawa
kebudayaan Yunani tidak terbatas lagi pada kota-kota Yunani saja, tetapi mencangkup
juga seluruh wilayah yang dilakukan Alexander Agung. Bidang dilsafat, di Athena tetap
merupakan suatu pusat yang paling penting, tetapi berkembang pula pusat-pusat
intelektual lain, terutama kota Alexanderia. Jika akhirnya ekspansi Romawi meluas
sampai kewilayah Yunani, itu tidak berarti kesudahan kebudayaan dan filsafat Yunani,
karena kekaisaran Romawi pun pinti dibuka lebar untuk menerima warisan kattural
Yunani. Dalam bidang filsafat tetap berkebmang, namun pada saat itu tidak ada filsuf
yang sungguh-sungguh besar kecuali Plotinus.
Pertama, Sinisme. Menurut paham ini jagat raya ditentukan oleh kuasa-kuasa ynag
disebut Logos. Oleh karena itu, segala kejadian berlangsung menurut ketetapan yang
tidak dapat dihindari. Aliran Sinisme merupakan pengembangan dari aliran Stoik.
Kedua, Stoik. Menyatakan penyangkalannya adanya “Ruh” dan “Materi”maliran ini
disebut juga dengan Monoisme dan menolak pandangan Aistoteles dengan
Dualismenya.
Ketiga, Epikurisme. Segala-galanya terdiri atas atom-atom yang senantiasa
bergerak. Manusia akan bahagia jika mau mengakui susunan dunia ini dan tidak boleh
takut pada dewa-dewa. Setiap tindakan harus di pikirkan akan akibatnya. Alira ini
merupakan pengembangan dari teori atom Democritus sebagai obat mujarab untuk
menghilangkan rasa takut pada takhayul.
Keempat, Neo Platonisme. Paham yang ingin menghidupkan kembali filsafat Plato.
Tokohnya adalah Plotinus. Seluruh filsafatnya berkaisar pada Allah sebagai yang satu.
Segala sesuatu berasal dari yang satu dan ingin kembali kepadanya.

F. Zaman Abad pertengahan


Pada pertengahan ditandai dengan tampilnya para teolog di lapangan ilmu
pengetahuan. Para ilmuwan pada masa ini hampir semua adalah para teolog, sehingga
aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan. Semboyan yang berlaku bagi ilmu
pada masa ini adalah Ancilla Theologia atau Abdi Agama. Namun demikian harus
diakui bahwa banyak juga temuan dalam bidang ilmu yang terjadi pada masa ini.
Periode abad pertengahan mempunyai perbedaan yang mencolokdengan abad
sebelumnya. Perbedaan itu terutama terletak pada dominasi agama. Timbulnya agama
kristen yang diajakan oleh Nabi Isa as. Pada permulaan Abad Masehi membawa
perubahan yang besar terhadap kepercayaan keagamaan. Pada zaman ini kebesaran
kerajaan Romawi runtuh, begitu pula dengan peradaban yang didasarkan oleh logika
ditutup oleh gereja dan digantikan dengan logika keagamaan. Agama Kristen menjadi
problema kefilsafatan karena mengajarkan bahwa wahyu Tuhanlah yang merupakan
kebenaran yang sejati. Hal ini berbeda dengan pandangan Yunani Kuno yang
mengatakan bahwa kebenaran dapat dicapai oleh kemampuan akal. Mereka belum
mengenal adanya wahyu. Pada zaman itu akademia Plato di Athena ditutup meskipun
ajaran-ajaran Aristoteles tetap dapat dikenal. Para filosof nyaris begitu saja menyatakan
bahwa Agama Kristen adalah benar.
Mengenai sikap terhadap pemikiran Yunani ada dua: Golongan yang menolak sama
sekali pemikiran Yunani, karena pemikiran Yunani merupakan pemikiran orang kafir,
karena tidak mengakui wahyu. Menerima filsafat Yunani yang mengatakan bahwa
karena manusia itu ciptan Tuhan, kebiksanaa manusia berarti pula kebijaksanaan yang
datangnya dari Tuhan. Mungkin akal tidak dapat mencapai kebenaran yang sejati maka
dapat dibantu ole wahyu.

G. Zaman Renaissance
Zaman Renaissance ditandi sebagai era kebangkitan kembali pemikirang yang
bebas dari dogma-dogma agama. Renaissance ialah zaman peraihan ketika kebudayaan
Abad peretengahan mulai berubah menjadi suatu kebudayaan modern. Manusia pada
zaman ini adalah manusia yang merindukan pemikiran yang bebas. Manusia ingin
mencapai kemajuan atas hasil usaha sendiri, tidak didasarkan atas campur tangan ilahi.
Pememuan ilmu pengetahuan modern sudah mulai dirintis pada Zaman Renaissance.
Ilmu pengetahuan yang berkembang maju pada masa ini adalah bidang astronomi.
Tokoh-tokoh yang terkenal seperti Roger Bacon, Copernicus, Johannes Keppler,
Galileo Galilei. Berikut cuplikan pemikiran pada filsuf tersebut yaitu Roger Bacon,
Copernicus, Johannes Keppler (awal 1600-an). Dan Galilo Galilei.
H. Zaman Modern
Zaman modern ditandai dengan penentuan dalam bidang ilmiah. Perkembangan
ilmu pengetahuan pada zaman modern sesungguhnya sudah dirintis sejak Zaman
Renaissance. Seperti Rene Descartes (1596-1650), tokoh yang terkenal sebangai Bapak
filsafat modern. Rene Descartes juga seorang ahli ilmu pasti. Penemuannya dalam ilmu
pasti adalah sistem koordinat yang terdiri atas dua garis lurus X dan Y dalam bidang
datar. Issac Newton dengan temuannya teori gravitasi. Charles Darwin dengan teorinya
Strugglefor Life (perjuangan untuk hidup). JJ.Thompson dengan temuannya elektron.

I. Zaman Kontemprer (abad ke-20 dan seterusnya)


Diantara ilmu khusus yang dibicarakan oleh para filsuf, bidang fisika menempati
kedudukan yang paling tinggi. Menurut Traut fisika dipandang sebagai dasar ilmu
pengetahuan yang subjek materinya mengandung unsur-unsur fundamental yang
membentuk alam semesta juga menunjukkan bahwa secara historis hubungan antara
fisika dan filsafat terlihat dalam dua cara. Pertama, persuasi filosafis mengenai metode
fisika, dan dalam interaksi antara pandangan subtasional tentang fisika
(misalnya:tentang materi, kuasa, konsep ruang,dan waktu). Kedua, ajaran filsafat
tradisional yang menjawab fenomena tentang materi, kuasa, ruang, dan waktu. Dengan
demikian, sejak semula sudah ada hubungan yang erat antara filsafat dan fisika.
Fisikawan abad ke-21 adalah Albert Einstain menyatakan bahwa alam itu tidak
terhingga besarnya dan tidak terbatas, tetapi juga tidak berubah status totalitasnya atau
bersifat statis dari waktu ke waktu. Einstain percaya akan kekekalan materi. Ini berarti
bahwa alam semesta itu bersifat kekal, atau dengan kata lian tidak mengakui adanya
penciptaan alam. Di samping teori mengenai fisika, teori alam semesta, dan lain-lain,
Zaman kontemporer ini ditandai dengan penemuan berbagai teknologi canggih.
Teknologi komunikasi dan informasi termasuk salah satu yang mengalami kemajuan
sangat pesat.
Mulai dari penemuan komputer, berbagai satelit komunikasi, internet, dan
sebagainya. Bidang ilmu lain juga mengalami kemajuan pesat, sehingga terjadi
spesialisasi ilmu yang semakin tajam. Ilmuwan kontemporer mengetahui hal yang
sedikit, tetapi secara mendalam. Ilmu kedokteran semakin menajam dalam spesialis dan
subspesialis atau super-spesialis, demikian pula bidang ilmu lain. Disamping
kecenderungan ke arah spesialisasi, kecendrungan lain adalah sintetis antara bidang
iilmu satu dengan lainnya, sehingga dihadirkannya bidang ilmu baru seperti
bipteknologi yang dewasa ini dikenal dengan teknologi kloning.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Filsafat adalah induk ilmu pengetahuan. Filsafat ilmu yang tak terbatas karena tidak
hanya menyelidiki suatu bidang tertentu dari realitas yang tertetu saja. Filsafat
senantiasa mengajkan pertanyaan tentang seluruh kenyataan yang ada. Filsafatpun
selalu memersoalkan hakikat, prinsip, dan asas mengenai seluruh realitas yang ada,
bahkan apa saja yang dapat di pertanyakan, termasuk filsafat itu sendiri.

Pembagian secara periodisasi filsafat berat adalah zaman kuno, zaman modern, dan
masa dini. Aliran yang muncul dan berpengaruh terhadap pemikiran filsfat adalah
Rasionalisme, Empirisme, Materialisme, Pragmatisme, Fenomenologi, Eksisnalisme,
kemudian didunia timur khususnya islam terdapat juga filsafat.

Berbagai aliran tersebut muncul berdasarkan periode-periode yang berbeda. Periode


tersebut berdasarkan waktu ide tersebeut muncul dan disebarkan mulai abad ke-17 dan
abadke -18 dan juga abad ke-20.

B. Saran
Saran pada makalah ini adalah penulis mengharapkan masukan dari Dosen dan
teman-teman mahasiswa serta para pembaca agar makalah ini dapat berguna untuk
kedepannya karena panulis sadar bahwa makalah sangat jauh dari kata sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

Pengantar filsafat Islam/Dr. Zaprutkhan. S. Sos1. M.S.I : editor. Nuran Hasanah, S. Sos. 1-
cc1. 1-Yogyakarta: IRCSISoD. 2019

Atang Abd. Hakim, Jaih Mubarok. Metodologi Studi Islam. Bandung: PT. Remaja Kosda
Karya.2009

Ghulsyani, Mahdi, filsafat Sains menurut Al-qur’an. Penerjemah: Agus Effendi. Bandung:
Mizan.1999

Anda mungkin juga menyukai