Dosen Pengampu :
Dr. H. Kasno M. Ag.
DISUSUN OLEH :
Kelompok 7
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan hidayah,
kesehatan, kemampuan berfikir kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah
ini yang berjudul “ Sejarah filsafat era yunani kuno “.
Dalam penulisan makalah ini penulis sangat berterima kasih kepada Bapak Dr. H.
Kasno M. Ag. selaku dosen pengampu yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak sekali kekurangan. Maka dari
itu, penulis sangat mengharapkan kritik maupun saran dari pembaca sekalian. Penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
3.2. Saran..............................................................................................
Filsafat adalah usaha untuk memahami atau mengerti semesta dalam hal makna (hakikat)
dan nilai-nilainya (esensi) yang tidak cukup dijangkau hanya dengan panca indera manusia
sekalipun. Bidang filsafat sangatlah luas dan mencakup secara keseluruhan sejauh dapat
dijangkau oleh pikiran. Filsafat berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang asal
mula dan sifat dasar alam semesta tempat manusia hidup serta apa yang merupakan tujuan
hidupnya. Metode filsafat adalah metode bertanya. Objek formal filsafat adalah ratio yang
bertanya. Obyek materinya adalah semua yang ada.
Karena filsafat bukanlah suatu disiplin ilmu maka sesuai dengan definisinya, sejarah dan
perkembangan filsafat tidak akan pernah habis untuk dibahas. Dalam perkembangannya
filsafat berkembang melalui beberapa zaman yaitu diawali dari Zaman Yunani Kuno, Zaman
kegelapan (Abad 12-13 M), Zaman Pencerahan (14-15 M), Zaman awal Modern dan Modern
(Abad 16-18 M), dan Zaman Pos Modern (Abad 18-19) hingga saat ini. Dalam karya ilmiah
ini akan dibahas mengenai sejarah dan perkembangan filsafat dari Zaman Yunani Kuno
hingga saat ini.
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan Masalah
Yunani Kuno adalah dari zaman Yunani Arkais (abad ke-8 sampai abad ke-6 SM)
sampai berakhirnya Abad Kuno. Peradaban ini mencapai puncak kegemilangannya pada
zaman Yunani Klasik (abad ke-5 sampai abad ke-4 SM). Pada zaman Yunani Klasik, bangsa
Yunani di bawah pimpinan negara-kota Athena berhasil mematahkan invasi Kekaisaran
Persia. Masa jaya Athena berakhir ketika Athena dikalahkan Sparta dalam Perang
Peloponnesos pada tahun 404 SM. Seiring aksi penaklukan Aleksander Agung, kebudayaan
Yunani, yang dikenal dengan sebutan peradaban Helenistis, tersebar sampai ke pelosok Asia
Tengah dan ujung barat Laut Tengah.
Sejarah Filsafat pada masa kuno dimulai dengan munculnya berbagai pemikiran yang
mendalam tentang realita (alam). Kesadaran ini memang awalnya merupakan renungan
semata dari orang-orang yang disebut kaum bijak. Tetapi yang menarik adalah, renungan
tersebut akhirnya terumus dalam proposisi-proposisi yang sistematis dan logis. Dari sinilah
sejarah filsafat mulai muncul. Dalam catatan sejarah, terutama sejarah di Barat, awal sejarah
perkembangan filsafat dimulai dari Milete, di Asia kecil, sekitar tahun 600 SM. Pada waktu
itu Milete merupakan kota penting, yang mempertemukan jalur perdagangan antara Mesir,
Italia, Yunani dan Asia. Karena merupakan kota transit dari berbagai negara yang terlibat
dalam perdagangan, maka tidak menutup kemungkinan terjadi pertemuan berbagai latar
belakang kebudayaan dan pemikiran. Oleh karena tidak berlebihan jika kemudian kota Milete
juga dikenal sebagai pusat intelektualitas.
Pemikiran filsafat Yunani periode awal sering diidentikan sebagai filsafat alam.
indentifikasi ini didasarkan pada munculnya banyak ahli pikir alam yang arah dan perhatian
pemikirannya cenderung mengarah ke pengamatan dunia sekitarnya, alam semesta. Di dalam
fase umum sejarah filsafat, tipe filsafat ini disebut filsafat "Pra Socrates". Karakter pemikiran
filsafat ini berbeda dengan pemikiran filsafat setelahnya, zaman Socrates dan masa " unsur
induk" (arche) yang dianggap asal dari segala monisme, yaitu aliran yang menyatakan hanya
satu kenyataan fundamental. kenyataan tersebut dapat berupa jiwa, materi , Tuhan atau
substansi lainnya yang tidak dapat diketahui.
Tokoh-tokoh filsuf kategori ini antara lain: Thales(-+600 SM) menganggap bahwa air-
lah yang merupakan umur induk ini. Sementara menurut Anaximander (-+610-540 SM),
segala sesuatu berasal dari "yang tidak terbatas" (apeiron), dan sedangkan Anaximenes (-+
585-525 SM) menyatakan bahwa udara-lah yang merupakan unsur induk segala sesuatu. Lain
dari pendapat ketiga filosof terdahulu, Pythagoras (-+500 SM) dari Itali Selatan, yang
merupakan orang pertama yang menamai diri "filsuf". ia menyatakan bahwa notasi
matematika merupakan realitas asali yang membentuk dinamika alam semesta.
Selain para filosof tersebut diatas, terdapat dua nama lain yang penting dari periode
ini yakni Herakleitos (-+500 SM) dan Parmenides (515-440 SM). Herakleitos mengajarkan
bahwa segala sesuatu "mengalir" (panta rhei): segala sesuatu berubah terus menerus seperti
air yang terus mengalir dalam sungai. Sedangkan, Parmenides mengatakan bahwa kenyataan
justru sebaliknya; tetap dan tidak berubah. Segala sesuatu yang betul-betul ada, itu kesatuan
mutlak yang abadi dan tidak terbagikan.
Periode Yunani Kuno ini lazim disebut periode filsafat alam. Dikatakan demikian
karena pada periode ini ditandai dengan munculnya para ahli pikir alam, di mana arah dan
perhatian pemikirannya kepada apa yang diamati di sekitarnya. Mereka membuat pertanyaan-
pertanyaan tentang gejala alam yang bersifat filsafati (berdasarkan akal pikir) dan tidak
berdasarkan mitos belaka. Mereka mencari asas yang pertama dari alam semesta yang
sifatnya mutlak, yang berada di belakang segala sesuatu yang serba berubah.
Filosof yang mengembangkan filasfat pada zaman Yunani yang begitu ramai
dipersoalkan sepanjang sejarah yaitu Socrates. Setelah itu, Plato meneruskan keaktifan
Socrates dengan mengarang dialog-dialog seperti gurunya. Plato berpendapat bahwa
berfilsafat artinya mencari kebijaksanaan atau kebenaran, dan oleh karena itu dapat
dimengerti bahwa mencari kebenaran itu dilakukan secara bersama-sama dalam suatu
dialog.
Pemikiran filsafat Yunani Kuno mencapai puncaknya pada masa Aristoteles (384 SM-
322 SM). Ia mengatakan bahwa tugas utama ilmu pengetahuan ialah mencari penyebab objek
yang diselidiki. Kekurangan utama para filosof sebelumnya adalah mereka tidak memeriksa
semua penyebabnya.
Filsafat Yunani Kuno muncul pada abad ke-6 Pramasehi sebagai tonggak sejarah
penutup Abad Kegelapan Yunani. Filsafat Yunani terus bertumbuh pada zaman
Helenistis maupun pada masa negeri Yunani dan negeri-negeri rantau bangsa Yunani menjadi
bagian dari wilayah kedaulatan Kekaisaran Romawi. Filsafat digunakan untuk mengenali
dunia melalui penalaran. Filsafat diberdayakan di berbagai bidang ilmu, antara
lain astronomi, epistemologi, matematika, ketatanegaraan, etika, metafisika, ontologi, logika,
biologi, retorika, dan estetika.
PENUTUP
Kesimpulan
Filosof pertama yang mengkaji tentang asal usul alam di Zaman Yunani Kuno adalah
Thales (624-546 SM). Ia mengatakan bahwa asal alam adalah air karena unsur terpenting
bagi setiap makhluk hidup adalah air. Air dapat berubah menjadi gas seperti uap dan benda
padat seperti es, dan bumi ini juga berada di atas air. Selain Thales, terdapat pula beberapa
ahli filsuf yang lain diantaranya adalah Heracleitos, Permenides, Plato dan lain-lain. Puncak
keemasaan pada masa Yunani Kuno dicapai pada masa Sokrates dan Aristoteles.
Jaman kegelapan di mulai dari abad 12-13 M. Pada masa ini terjadi pertentangan antara
gereja yang diwakili oleh pastur dan para raja yang pro dengan para ulama filsafat. Pada masa
ini filsafat mengalami kemunduran. Para raja membatasi kebebasan berfikir sehingga filsafat
seolah-olah mati. Ilmu menjadi beku, kebenaran hanya menjadi otoritas gereja, gereja dan
para raja lah yang berhak mengatakan dan menjadi sumber kebenaran.
Saran
Billy Yanuar Wijaya. 2010. Sejarah dan Perkembangan Filsafat dari Masa ke Masa