Kelompok 1
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang makalah Sejarah Filsafat Ilmu.
Makalah Sejarah Filsafat Ilmu ini telah kami susun dengan maksimal
dan mendapatkan bantuan-bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuks kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmia ini.
Akhir kata kami berharap semoga Makalah Sejarah Filsafat Ilmu ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................1
1.3. Tujuan Makalah............................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................2
PEMBAHASAN.....................................................................................................2
2.1. Tonggak Awal Berdirinya Filsafat Ilmu...................................................2
2.2. Sejarah Perkembangan Filsafat Ilmu…......................................................4
2.3. Induk Filsafat Ilmu…..................................................................................7
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................10
3.1. Kesimpulan..................................................................................................10
3.2. Saran............................................................................................................10
Daftar Pustaka......................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Tonggak Awal Berdirinya Filsafat Ilmu
2
Aristoteles mengikuti Plato mengenai ilmu abstrak adalah ilmu yang lebih
ahli atas ilmu – ilmu yang lainnya, namun tidak setuju dengan metode dalam
mencapainya. Aristoteles berpendapat bahwa hampir seluruh ilmu berasal dari
pengalaman. Mahzab Epicurian dan Stoic sepakat dengan pandangan Aristoteles
bahwa ilmu pengetahuan bersumber dari indera-persepsi. Akan tetapi kedua
mahzab itu menentang keduanya gagasan Aristoteles dan Plato yag berpandangan
bahwa filsafat harus dinlai sebagai sebuah bimbingan praktis.
3
menaruh perhatian khusus terhadap kebahagiaan umat manusia. Setelah
kurangnya ketertarikan dalam ilmu rasional dan saintifik, filsuf skolatik, Aquinas
dan beberapa filsuf abad pertengahan berusaha membantu utuk mengembalikan
konfidensi terhadap rasio dan pengalaman, mencampur metode – metode rasional
dengan iman dalam sebuah sistem keyakinan integral.
Filsafat ilmu semakin kompleks. Struktur ilmu pun juga berubah seiring
dengan perkembangan masyarakat. Suatu perspektif tertentu dipakai tidak hanya
satu disiplin ilmu, artinya bisa jadi beberapa disiplin ilmu memakai objek formal 5
yang sama. Maka bisa dipahami, pernyataan Qomaruddin Hidayat, bahwa ilmu –
ilmu yang pada awalnya merupakan anak cabang dari filsafat, dewasa ini ilmu –
ilmu yang sudah menjadi dewasa, bahkan beranak-cucu ini cenderung
mengadakan “reuni”, dalam hal ini disebut reunifikasi. Karena itu dengan filsafat
ilmu, beberapa disiplin ilmu ternyata bisa “pulang-kembali” (dikelompokkan)
pada pola pikir (epistemologi) yang sama.
6) Zaman Modern:
Pada zaman ini ditandai dengan berbagai penemuan ilmiah.
Perkembngan ilmu pengetahuan pada zaman modern sesungguhnya
sudah dirintis sejak zaman Renaissance.
7) Zaman kontemporer:
Pada zaman ini teknologi semakin canggih,dan spesialisasi ilmu
semakin mendalam.
1) Abad ke- 4 SM
Pada abad inilah Perintisan “Ilmu Pengetahuan” dianggap dimulai,karena
peninggalan-peninggalan yang menggambarkan Ilmu Pengetahuan mulai
ditemukan. Dan pada abad ini juga terjadi pergeseran dari persepsi mitos
ke persepsi logos atau rasional. Aristoteles adalah tokoh yang terkenal
pada periode ini. Pandangan Aristoteles yang dapat dikatakan sebagai awal
dari perintisan “ilmu pengetahuan” adalah hal – hal sebagai berikut:
a) Pengenalan. Menurut Aristoteles pengenalan terdapat 2 macam
yakni: pengenalan Indrawi (yaitu pengetahuan tentang hal – hal
konkret dari suatu benda), dan pengenalan Rasional.
b) Metode untuk mengembangkan ilmu pengetahuan ada 2 yakni :
6
Induksi intuitif yaitu penyusunan hukum yang berasal dari fakta,
dan Dedukasi (silogisme) yaitu pengetahuan universal menuju
fakta – fakta.
Mempelajari filsafat ilmu, sasaran yang dijadikan bahan kajian adalah ilmu
pengetahuan itu sendiri, seperti halnya dengan syarat-syarat tertentu untuk dapat
disebut suatu ilmu (Anwar, 2013). Dalam filsafat ilmu juga yang menjadi obyek
materialnya adalah ilmu pengetahuan itu sendiri.
Induk pertumbuhan filsafat ilmu jelas bersal dari ilmuwan besar yaitu
Plato, filsuf pertama yang mengemukakan epistemologi dalam filsafat ilmu. Filsuf
Yunani berikutnya yang berbicara tentang epistemologi adalah Aristoteles.
Pemikiran Plato dan Aristoteles memang sering ada perbedaan.
7
2021). Filsafat ilmu merupakan telaah secara filsafat yang ingin menjawab
beberapa pertanyaan terkait mengenai hakikat ilmu.
Antara abad 17 hingga akhir abad ke-19, masalah utama yang muncul
dalam pembahasan epistemologi adalah resistensi antara kuu rasionalis vis-à-vis
kubu empiris (indrawi-persepsi). Descartes orang yang pertama kali
memperkenalkan metode sangsi dalam investigasi terhadap ilmu pengetahuan
disebut juga sebaga Bapak Filsafat Modern (Kristiawan, 2016) Dia menggunakan
metode sangsi dalam menyikapi berbagai fenomena atau untuk menyerap
8
ilmu pengetahuan. Ilmu
9
pengetahuan seperti dapat diramal, disipakan teorinya dahulu, diuat hipotesis, dan
akhirnya dijawab sendiri dengan asumsi – asumsi kritis.
1
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Yunani adalah tonggak kelahiran filsafat ilmu dan juga kiblat dari segala
ilmu. Yang paling penting dalam filsafat ilmu baru adalah penekannanya pada
penelitian yang berkesinambungan dan bukannya hasil – hasil yang diterima
sebagai inti pokok kegiatan ilmu pengetahuan. Tahap berpikir yang dilandasi
teori, keraguan, logika, dan rasionalitas itulah gema filsafat ilmu.
2. Periode abad 17 SM, Pada periode yang ke-2 ini, terjadi revolusi ilmu
pengetahuan karena adanya perombakan total dalam cara berpikir.
Induk pertumbuhan filsafat ilmu jelas bersal dari ilmuwan besar yaitu
Plato, filsuf pertama yang mengemukakan epistemologi dalam filsafat ilmu. Filsuf
Yunani berikutnya yang berbicara tentang epistemologi adalah Aristoteles.
3.2. Saran
1
Daftar Pustaka
Anwar, K. (2013, Mei ). Sejarah dan Perkembangan Filsafat Ilmu. Jurnal Ilmu
Hukum, 7 No. 2.
Kristiawan, M. (2016). Filsafat Pendidikan. Valia Pustaka Jogjakarta.
Semiawan, C. R. (1991). Dimensi Kreatif dalam Filsafat Ilmu . Bandung: Remadja
Karya.
Simanjuntak, J. M. (2021). Filsafat Ilmu dan Penalaran Teologis. PMR Andi.
Suaedi. (2016). Pengantar Ilmu Filsafat. IPB Press.
Sumarna, C. (2020). Filsafat Ilmu. (E. Kuswandi, Ed.) PT Remaja Rosdakarya.
Watloly. (2020). Filsafat Sebagai Ibu Ilmu. Yayasan Obor Indonesia.