“FILSAFAT YUNANI”
DISUSUN OLEH :
1. NURAZIZAH CHAIRUNNISA (220906501027)
2. NURJANNATI RAJAB (220906500014)
3. NURUL FATIMAH (2200906501024)
4. PUTRI KHOFIFAH ANDI ( 220906500019)
5. NUR KHALIZA M (220906502060)
6. PANGERAN PUTRA ALWI (220906502049)
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah dengan judul “FILSAFAT YUNANI” ini dapat tersusun hingga
selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah
Filsafat ilmu ekonomi. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar
menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca. Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca nantinya.
(PENYUSUN)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
2.1 Sejarah Filsafat Yunani...................................................................................................................3
2.2 Faktor-faktor lahirnya Filsafat Yunani.........................................................................................3
2.3 Periode Filsafat Yunani...................................................................................................................4
2.3.1 Periode Filsafat Yunani Kuno.................................................................................................4
A. Filsuf-Filsuf Tentang Alam...................................................................................................5
B. Filsuf-filsuf Ilmu pasti dan Metafiska..................................................................................7
C. Filsuf-filsuf Pluralis ( Jamak )..............................................................................................9
D. Filsuf-Filsuf Atomis.................................................................................................................10
2.3.2 Periode Filsafat Yunani Klasik..............................................................................................11
A. Filsuf-Filsuf Yunani Klasik...................................................................................................12
a) Socrates ( 470-399 SM )....................................................................................................................12
b) Plato ( 427 - 347 SM ).......................................................................................................................12
c) Aristoteles ( 384 – 322 SM )..............................................................................................................13
BAB III......................................................................................................................................................15
KESIMPULAN.........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada pembahasan Pengantar Filsafat sebelumnya telah di ketahui bahwa “Filsafat
itu adalah kekasih / sahabat kebijaksanaan / kearifan atau kekasih / sahabat pengetahuan,
jadi karena merupakan kekasih / sahabat kebijaksanaan / kearifan atau kekasih, maka
filsafat memiliki hasrat untuk selalu ingin dekat, ingin akrab, ingin mengasihi kearifan /
kebijaksanaan / pengetahuan. Tapi, kearifan / kebijaksanaan / pengetahuan merupakan
sesuatu yang sangat abstrak dan luas. Keabstrakan dan keluasan ini menjadikan hasrat
yang dimiliki filsafat tersebut tak mudah untuk di puaskan sepenuhnya. Ini menyebabkan
filsafat terus menerus melakukan usaha untuk memenuhinya”.1
Dalam mempelajari sejarah filsafat yunani, berarti menyaksikan kelahiran filsafat.
Filsafat lahir diawali dengan adanya para filusuf pertama yang memiliki keraguan atas
mitos-mitos atau dongeng tentang asal muasal segala sesuatu,baik alam semesta maupun
manusia yang tidak bisa di terima oleh akal manusia. Sudah barang tentu kemenangan
akal atas mitos-mitos itu tidak mungkin terjadi dengan tiba-tiba. Kemenangan itu
diperoleh secara berangsur-angsur, berjalan hingga berabad-abad.
Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah
peradaban manusia karena pada waktu itu terjadi perubahan pola pikir manusia dari mite-
mite menjadi lebih rasional. Pola pikir mite adalah pola pikir yang mengandalkan mitos-
mitos untuk menjelaskan fenomena alam seperti gempa bumi dan pelangi. Gempa bumi
tidak dianggap kejadian alam biasa, tapi dewa bumi sedang menggoyangkan kepalanya.
Namun setelah filsafat ditemukan, fenomena tersebut tidak lagi dianggap sebagai
aktivitas dewa melainkan fenomena alam yang terjadi. Dan hal ini terus dikembangkan
oleh manusia melalui filsafat sehingga alam dijadikan obyek penelitian dan pengkajian
sampai dalam bentuk yang paling mutakhir, seperti yang kita kenal sekarang.
1 Surajiyo, Drs. 2007. Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta. Hal. 24
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana sejarah Filsafat Yunani?
b. Apa saja Faktor lahir nya Filsafat Yunani?
c. Bagaimana perjalanan Filsafat Yunani Kuno dan Yunani Klasik?
d. Siapa saja tokoh Pemikir Filsafat Yunani Kuno dan Yunani Klasik?
pada sikap menerima begitu saja, namun mereka menumbuhkan sikap yang senang
menyelidiki sesuatu secara kritis. Sikap ini lah yang menjadi cikal bakal tumbuhnya ilmu
pengetahuan modern. Sikap kritis dan tidak mudah untuk menerima ini lah yang
menjadikan bangsa yunani tampil sebagai ahli pikir terkenal sepanjang masa.
Pemerintahan Yunani Kuno sering di sebut sebagai cikal bakal pemerintahan
demokratis, ini dapat di pahami karena di Negara ini menerapkan kehidupan sosial politik
yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Setiap warga negara memiliki otonomi dalam bidang hukum dan memiliki
kemerdekaan ppolitik untuk mengemukakan pendapat.
b. Ada negara-negara bagian yang disebut polis, kondisi polis pada saat itu sangat
kondusif untuk perkembangan intelektual
Filsafat zaman Yunani kuno mencakup zaman Pra Socrates dan zaman keemasan
filsafat. Tokoh-tokoh filosof pada masa itu adalah Thales, Anaximandros, Anaximenes,
Pythagoras, dan Heraklitos. Mereka dikenal dengan filosof alam. Sedangkan masa
keemasan filsafat dimeriahkan oleh tokoh-tokoh seperti, Socrates, Plato dan Aristoteles.
Tokoh-tokoh filosof pada saat itu dibagi menjadi beberapa golongan berdasarkan
bidang kajiannya masing-masing. Berikut merupakan nama-nama Tokohnya berdasarkan
bidangnya masing-masing :
barang kali karena ia melihat nya sebagai sesuatu yang amat diperlukan dalam kehidupan,
dan menurut pendapatnya bumi ini terapung di atas air. Menurutnya, prinsip pertama
alam semesta ini adalah air. Semua bermula dari air dan berakhir ke air juga. Tidak ada
kehidupan tanpa ada air. Tidak ada satu makhluk hidup pun bisa bisa hidup tanpa air,
termasuk juga Manusia. Saat ini sejumlah Ilmuwan dalam bidang kedokteran pun
menyebutkan bahwa unsur terbanyak dalam tubuh manusia yaitu air ( di atas dari 80%).
b) Anaximandros (610 SM – 546 SM)
Anaximandros adalah murid dari thales. Dia mencoba menjelaskan bahwa
substansi pertama itu bersifat kekal dan ada dengan. Anaximandros mengatakan itu udara.
Udara merupakan sumber segala kehidupan. Dia adalah orang yang berjasa dalam dunia
astronomi dan geografi sebab dia orang pertama yang membuat peta. Anaximandros juga
mencari prinsip terakhir yang dapat memberikan 1`pengertian mengenai kejadian-
kejadian dalam alam semesta. Seperti yang dilakukan gurunya, Anaximandros juga
mencari arkhe ( asas pertama alam semesta ). Pemikirannya dalam memberikan pendapat
tentang arkhe adalah ia tidak menunjuk pada salah satu unsur yang dapat di amati oleh
panca indra, tetapi ia menunjuk dan memilih pada sesuatu yang tidak dapat di amati oleh
panca indra, yaitu to apeiron, “ yang tak terbatas”. Alasannya, sesuatu yang fisik pasti
berubah, sedangkan yang berubah pasti bukan arkhe.4
c) Anaximenes (585-528 SM)
Dia adalah murid Anaximandros yang secara substansial pemahamannya tentang
alam tidak berbeda dengan gurunya. Ia berpendapat bahwa prinsip yang merupakan asal-
usul segala sesuatu yaitu udara. Kenapa udara? Karena udara merupakan bahan dasar
yang membentuk semua benda yang ada dalam alam semesta. Jika kumpulan udara
sangat banyak maka ia berubah bentuk menjadi awan atau sesuatu yang dapat dipandang
oleh mata, jika basah maka ia menjadi air hujan, dan jika awan menjadi semakin padat,
maka ia menjadi tanah atau batu atau bahkan badan manusia. Menurutnya jiwa menjamin
kesatuan tubuh kita demikianpun udara meliputi segala-galanya. Jiwa sendiri juga tidak
lain dari udara
harus ditarik kesimpulan-kesimpulan yang mustahil. Jadi, hipotesa semula tidak benar.
Itu berarti bahwa kebalikannya harus dianggap benar. Menurut metode ini, Zeno
membuktikan bahwa adanya ruang kosong, pluralitas, dan gerak sama-sama mustahil.
5 Tafsir, Ahmad. 2009. Filsafat Umum: Akal dan hati Sejak Thales sampai capra.
Jakarta. Hal. 88
dengan pendapat Empedokles, menurutnya unsur-unsur itu jumlahnya pasti lebih dari
empat, melainkan tidak terhingga dan masing-masing unsur bercampur baur satu sama
lain.
Pemikirannya, realitas bukanlah satu, tetapi terdiri dari banyak unsur dan tidak
dapat dibagi-bagi, yaitu Atom. Atom ini sebagai bagian yang terkecil dari matei sehingga
tidak dapat terlihat dan jumlahnya tidak terhingga. Anaxagoras mengemukakan
pemikirannya tentang nus, bahwa apa yang dikemukakan oleh Empedokles tentang cinta
dan benci yang menyebabkan adanya penggabungan dan perceraian, maka anaxagoras
mengemukakan yang menyebabkan benih-benih menjadi kosmos adalah nus. Nus yang
berarti roh atau rasi, tidak bercampur dengan benih-benih dan terpisah dari semua benda.
Nus mengenal dan menguasai segala sesuatu.
D. Filsuf-Filsuf Atomis6
a) Leukippos
Leukippos hidup di awal pertengahan abad ke-5 SM, Ia adalah filsuf pertama
yang mengembangkan teori atomisme, selain mengajukan teori mengenai atom leukippos
pun mengajukan pendapat mengenai kejadian-kejadian dalam alam semesta. Dia menulis
“Nothing happens at random (maten), but everything frrom reason (ek logou) and by
necessity”. Pernyataan ini adalah prinsip dasar pertama dalam logika, yaitu the principle
of sufficient reason.
b) Democritus ( 460 – 370 SM )
Ia lahir di kota Abdera di pesisir Thrake di yunani utara. Democritus merupakan
murid dari Leukippos, Ia menyempurnakan dan mensistematisasikan pemikiran
Leukippos gurunya. Karena ia berasal dari keluarga yang kaya raya, maka dengan
kekayaan nya itu ia pergi ke mesir dan negeri-negeri timur lainnya. Dari karya-karyanya
ia telah mewariskan sebanyak 70 karangan tentang bermacam masalah, seperti
kosmologi, matematika, astronomi, logika, etika, etnik, musik, puisi dan lain-lainya.
Oleh karena itu, ia dipandang sebagai seorang sarjana yang menguasai banyak bidang.
Democritus melangkah lebih maju dari gurunya dengan menjelaskan bentuk dan
hubungan antar atom-atom. Atom-atom membentuk materi-materi. Materi-materi yang
padat di bentuk oleh atom-atom yang padat, sebaliknya benda yang lembut dibentuk dari
atom-atom yang lebih halus lagi. Atom-atom ini tidak dijadikan dan tidak dapat
dimusnahkan, tidak berubah dan tidak berkualitas. Menurut pendapatnya, atom-atom itu
selalu bergerak, berarti ada ruang kosong. Satu atom hanya dapat bergerak dan
menduduki satu tempat. Maka, ia berpendapat bahwa realitas itu ada dua,yaitu atom itu
sendiri (yang penuh) dan ruang tempat atom bergerak (yang kosong).
benar, dan dialektika, yaitu ilmu penalaran yang berpangkal pikir pada hal-hal yang
bersifat tidak pasti (hipotesis).
Berikut ini akan di uraikan tentang beberapa pemikiran Aristoteles, antara lain
adalah :
a. Ajaran tentang Logika
b. Ajaran tentang silogisme
c. Ajaran tentang pengelompokan ilmu pengetahuan
d. Ajaran tentang aktus dan potensia
e. Ajaran tentang pengenalan
f. Ajaran tentang etika
g. Ajaran tentang Negara
BAB III
KESIMPULAN
a. Masa filsafat Yunani merupakan masa terpenting dalam sejarah peradaban manusia.
Hal ini disebabkan karena pada saat itu terjadi perubahan pola pikir mitosentris yaitu
pola pikir yang sangat mengandalkan mitos untuk menjelaskan fenomena alam.
b. Faktor-faktor yang menyebabkan lahirnya filsafat adalah :
• Bangsa yunani yang kaya akan mitos atau dongeng, dimana mitos dianggap
sebagai awal dari upaya orang untuk mengetahui atau mengerti.
• Karya sastra yunani yang dianggap sebagai pendorong kelahiran filsafat
yunani, seperti karya puisi Homeros yang berjudul Ilias dan Odyssea
mempunyai kedudukan yang istimewa dalam karya sastra Yunani.
• Pengaruh ilmu-ilmu pengetahuan yang berasal dari Babylonia (Mesir) di
lembah sungai Nil.
c. Periode Yunani kuno ini dipandang sebagai zaman keemasan Filsafat, karena pada
periode ini lah dimana orang-orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide-
ide atau pendapatnya. Disisi yang lain periode yunani kuno ini disebut juga dengan
periode filsafat alam, disebut demikian karena pada periode ini telah ditandai dengan
banyaknya muncul para ahli pikir tentang alam, dimana seluruh arah dan perhatian
pemikirannya kepada apa yang diamati pada keadaan alam sekitarnya.
d. Filsuf pada periode Yunani Kuno adalah : Thales, Anaximandros, Anaximenes,
Phytagoras, Herakleitos, Parmenides, Zeno, Empedokles,
Anaxagoras, Leukippos, Democritus
e. Pada periode yunani klasik ini perkembangan filsafat menunjukkan kepesatan, yaitu
ditandainya dengan semakin besarnya minat orang terhadap filsafat. Aliran yang
mengawali periode yunani klasik ini adalah sofisme.
f. Filsuf pada periode Yunani Klasik adalah sebagai berikut : Socrates, Plato,
Aristoteles
DAFTAR PUSTAKA
Tafsir,ahmad.2009.filsafat umum: akal dan hati sejak thales sampai capra. Jakarta
Asmoro Achmadi, 2012, Filsafat Umum, Jakarta: RajaGrafindo Persada
Ihsan, Fuad, 2010, Filsafat Ilmu, Jakarta: Rineka Cipta