Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Ruang Lingkup Perkembangan Science

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah wawasan Iptek

Disusun Oleh:

Nuraizah Agnia Askar 2022409002

Elvi Seprianti 2022409009

Asni 2022409016

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AL-ASYARIYAH MANDAR

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Ruang Lingkup Perkembangan Science
meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat
berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya
kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari
Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Polewali, 5 Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Perkembangan Science.....................................................................................3
B. Ruang Lingkup Science....................................................................................13
BAB III PENUTUP.........................................................................................................15
A. Kesimpulan.........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam ruang lingkup kehidupan manusia, ilmu pengetahuan
merupakan suatu acuan yang dibutuhkkan dalam setiap kehidupan.
Perkembangan ilmu pengetahuan tidak luput dari perbincangan yang
hingga saat ini semakin pesat perbandingannya dengan zaman dahulu
kala.

Pengamatan yang dilakukan oleh manusia pada zaman purba,


yang menerima fakta sebagai brute facts atau on the face value,
menunjukkan bahwa manusia di zaman purba masih berada pada
tingkatan sekedar menerima, baik dalam sikap maupun dalam
pemikiran (receptive attitude dan receptive mind) (Santoso, 1977).

Seiring dengan perkembangan zaman dan pola pikir manusia yang


semakin pesat, perkembangan ilmu pengetahuanpun semakin luas.
Sehingga tercapailah suatu kehidupan baru untuk menunjang
perkembangan teknologi dan informasi.

Sesungguhnya kajian tentang sejarah perkembangan ilmu


pengetahuan, cakupannya sangatlah luas dan juga sangat panjang.
Idealnya sejarah adalah rekam jejak tentang semua rentetan peristiwa
yang telah terjadi, yang berfungsi untuk mengungkapkan segala
sesuatu sesuai fakta yang ada tanpa adanya distorsi sedikitpun,
namun dalam kenyataannya terkadang sejarah hanya mengungkap
sepenggal saja atau tidak utuh dari rentetan peristiwa tersebut dan
tidak bisa lepas sepenuhnya dari pengaruh-pengaruh kondisi sosial
politik tertentu.

Apalagi sejarah yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah


sejarah atau periodisasi tentang perkembangan ilmu pengetahuan
yang merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia. Untuk itu,
perlu adanya upaya yang sungguh-sungguh dalam mengungkap fakta

1
sejarah yang ada. Dalam konsepsi agama ilmu pengetahuan lahir
sejak diciptakannya manusia pertama yaitu Adam, kemudian
berkembang menjadi sebuah ilmu atau ilmu pengetahuan. Pada
hakekatnya ilmu pengetahuan lahir karena hasrat ingin tahu dalam diri
manusia.

Hasrat ingin tahu ini timbul oleh karena tuntutan dan kebutuhan
dalam kehidupan yang terus berkembang. Secara teoritis
perkembangan ilmu pengetahuan selalu mengacu kepada peradaban
Yunani. Hal ini didukung oleh beberapa faktor, di antaranya adalah
mitologi bangsa Yunani, kesusastraan Yunani, dan pengaruh ilmu
pengetahuan pada waktu itu yang sudah sampai di Timur Kuno.
Terjadinya perkembangan ilmu pengetahuan di setiap periode ini
dikarenakan pola pikir manusia yang mengalami perubahan dari mitos-
mitos menjadi lebih rasional.

Manusia menjadi lebih proaktif dan kreatif menjadikan alam


sebagai objek penelitian dan pengkajian. Oleh Karena itu, dalam
makalah yang singkat ini, penulis akan menjelaskan tentang sejarah
perkembangan ilmu pengetahuan tersebut sesuai dan kemampuan
yang penulis miliki, tentunya penulis yakin hal ini masih jauh dari
kesempurnaan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan science?
2. Apa ruang lingkup science ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui perkembangan science
2. Mengetahui ruang lingkup science

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Science
Science, Berasal dari bahasa Latin, yang berarti "pengetahuan",
adalah usaha memulai kegiatan yang sistematis untuk membangun dan
mengatur pengetahuan dalam bentuk penjelasan dan prediksi yang ada di
alam semesta. Dalam penggunaan modern, "Science" lebih sering
mengacu kepada cara untuk mengejar pengetahuan tetapi tidak hanya
pengetahuan itu sendiri. Hal ini sering di perlakukan sebagai sinonim
dengan ilmu pengetahuan alam dan jasmani, dengan demikian pada
cabang-cabang dari studi yang terkait dengan fenomena alam semesta,
material dan hukum dengan pengecualian yang termasuk dari matematika
murni. Science dalam arti luas ada sebelum era modern, dan dalam
peradaban bersejarah, tetapi ilmu pengetahuan modern sangat berbeda
dan sukses dalam hasil-hasilnya yang sekarang didefinisikan.

Ada perbedaan prinsip antara ilmu dengan pengetahuan. Ilmu


merupakan kumpulan dari berbagai pengetahuan, dan kumpulan
pengetahuan dapat dikatakan ilmu setelah memenuhi syarat-syarat objek
material dan objek formal. Ilmu bersifat sistematis, objektif dan diperoleh
dengan metode tertentu seperti observasi, eksperimen, dan klasifikasi.
Analisisnya bersifat objektif dengan menyampingkan unsur pribadi,
mengedepankan pemikiran logika, netral (tidak dipengaruhi oleh kedirian
atau subjektif). Pengetahuan adalah keseluruhan pengetahuan yang
belum tersusun, baik mengenai matafisik maupun fisik, pengetahuan
merupakan informasi yang tidak memiliki metode, dan mekanisme
tertentu. Pengetahuan berakar pada adat dan tradisi yang menjadi
kebiasaan.

3
Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan

1. Zaman Purba (15 SM – 7 SM)


Perkembangan pengetahuan dan kebudayaan manusia pada
zaman purba dapat diruntut jauh kebelakang, bahkan sebelum
abad ke-15 SM, terutama pada zaman batu. Pengetahuan pada
masa itu diarahkan pada pengetahuan yang bersifat praktis, yaitu
pengetahuan yang memberi manfaat langsung kepada masyarakat,
seperti kampak yang digunakan untuk memotong dan membelah.
Selain menggunakan alat-alat yang terbuat dari batu, manusia
pada zaman itu juga menggunakan tulang binatang. Alat yang
terbuat dari tulang binatang antara lain digunakan menerupai fungsi
jarum untuk menjahit, tombak berburu dan lain sebagainya. Secara
umum dapat dinyatakan bahwa pengetahuan pada zaman purba
ditandai dengan adanya lima kemampuan, yaitu:
a. Pengetahuan didasarkan pada pengalaman (empirical
knowledge). Pengetahuan berdasarkan pengalaman itu diterima
sebagai fakta dengan sikap receptive mind, dan kalaupun ada
keterangan tentang fakta tersebut, maka keterangan itu bersifat
mistis, magis dan religius,
b. Kemempuan menemukan abjad dengan sistem bilangan yang
sudah menampakkan perkembangan pemikiran manusia ke
tingkat abstraksi,
c. Kemampuan menulis, berhitung, menyusun kalender yang
didasarkan atas sintesis terhadap hasil abstraksi yang
dilakukan, dan
d. Kemampuan meramalkan peristiwa-peristiwa fisis atas dasar
peristiwa-peristiwa sebelumnya yang pernah terjadi, misalnya
gerhana bulan dan matahari (Santoso, 1977:27-28).
2. Zaman Yunani Kuno (7 SM – 6 M)
Zaman Yunani Kuno dipandang sebagai zaman keemasan filsafat,
karena pada masa ini orang memiliki kebebasan untuk
mengungkapkan ide atau pendapatnya. Yunani pada masa itu

4
dianggap sebagai gudang ilmu dan filsafat, karena bangsa Bangsa
Yunani pada masa itu tidak mempercayai mitologi-mitologi. Bangsa
Yunani juga tidak dapat menerima pengalaman yang didasarkan
pada sikap receptive attitude (sikap menerima begitu saja),
melainkan menumbuhkan sikap aninquiring attitude (suatu sikap
yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis). Sikap belakangan
inilah yang menjadi cikal bakal tumbuhnya ilmu pengetahuan
modern.
Selain daripada Zaman Yunani Kuno dipandang sebagai juga
dikenal dengan masa Helinistis. Pada masa Helinis ini muncul
beberapa aliran berikut:
a. Stoisisme
Menurut paham ini jagat raya ditentukan oleh kuasa-kuasa yang
disebut Logos. Oleh karena itu, segala kejadian berlangsung
menurut ketetapan yang tidak dapat dihindari.
b. Epikurisme
Segala-galanya terdiri atas atom-atom yang senantiasa
bergerak. Manusia akan bahagia jika mau mengakui susunan
dunia ini dan tidak boleh takut pada dewa-dewa.
c. Skeptisisme
Mereka berpikir bahwa bidang teoretis menusia tidak sanggunp
mencapai kebenaran. Sikap umum mereka adalah kesangsian.
d. Eklektisisme
Suatu kecenderungan umum yang mengambil berbagai unsur,
filsafat aliran-aliran lain tanpa berhasil mencapai suatu
pemikiran yang sungguh-sungguh.
e. Neo Platonisme
Paham yang ingin menghidupkan kembali filsafat Plato.
Tokohnya adalah Plotinus. Seluruh filasafatnya berkisar pada
Allah sebagai yang satu. Segala sesuatu berasal dari ‘yang
satu’ dan ingin kembali kepadanya. (K. Bertens, 1988).

5
3. Zaman Pertengahan (6 M – 15 M)
Zaman pertengahan merupakan suatu kurun waktu yang ada
hubungannya dengan sejarah bangsa-bangsa yang di Benua
Eropa. Pengertian umum tentang zaman pertengahan yang
berkaitan dengan perkembangan pengetahuan ialah suatu periode
panjang yang yang dimulai dari jatuhnya kekaisaran Romawi Barat
tahun 476 M hingga timbulnya Renaissance di Italia.
Zaman pertengahan (Middle Age) ditandai dengan pengaruh yang
cukup besar dari agama Katolik terhadap kekaisaran dan
perkembangan kebudayaan pada saat itu. Pada umumnya orang
Romawi sibuk dengan masalah keagamaan tanpa memperhatikan
masalah duniawi dan ilmu pengetahuan. Pada masa itu yang tampil
dalam ilmu pengetahuan adalah para teolog. Para ilmuwan pada
masa ini hampir semua adalah para teolog sehingga aktivitas ilmiah
terkait dengan aktivitas keagamaan. Dengan kata lain, kegiatan
ilmiah diarahkan untuk mendukung kebenaran agama.
Menjelang berakhirnya abad tengah, ada beberapa kemajuan yang
tamapak dalam masyarakat yang berupa penemuan-penemuan.
Penemuan-penemuan tersebut antara lain pembaruan
penggunaan bajak yang dapat mengurangi penggunaan energi
petani. Kincir air mulai digunakan untuk menggiling jagung. Pada
abad ke-13 ada pula kemajuan dan pembaruan dalam bidang
perkapalan dan navigasi pelayaran. Perlengkapan kapal
memperoleh kemajuan sehingga kapal dapat digunakan lebih
efektif. Kompas mulai digunakan di Eropa. Keterampilan dalam
membuat tekstil dan pengolahan kulit memperoleh kemajuan
setelah orang mengenal alat pemintal kapas.
Keterampilan lain yang penting pada masa akhir abad tengah
adalah keterampilan dalam pembuatan kertas. Keterampilan ini
berasal dari Cina dan dibawa oleh orang-orang Islam ke Spanyol.
Disamping itu orang juga tela mengenal percetakan dan
pembuatan bahan peledak.

6
4. Zaman Reaissance (14 M – 17 M)
Zaman Reaissance ditandai dengan era kebangkitan kembali
pemikiran yang bebas dari dogma-dogma agama. Reaissance ialah
zaman peralihan ketika kebudayaan Abad Pertengahan mulai
berubah menjadi suatu kebudayaan modern. Manusia pada zaman
ini adalah manusia yang merindukan pemikiran yang bebas.
Penemuan ilmu pengetahuan modern sudah mulai dirintis pada
Zaman Reaissance. Ilmu pengetahuan yang berkembang maju
pada masa ini adalah bidang astronomi. Tokoh-tokoh yang terkenal
seperti Roger Bacon, Copernicus, Johannes Keppler, dan Galileo
Galilei. Berikut cuplikan pemikiran para filsuf tersebut.
a. Roger Bacon, berpendapat bahwa pengalaman (empiris)
menjadi landasan utama bagi awal dan ujian akhir bagi semua
ilmu pengetahuan. Matematika merupakan syarat mutlak untuk
mengolah semua pengetahuan.
b. Copernicus, mengatakan bahwa bumi dan planet semuanya
mengelilingi matahari, sehingga matahari menjadi pusat
(beliosentrisisme). Pendapat ini berlawanan dengan pendapat
umum yang bersala dari Hipparahus dan Ptolomeus yang
menganggap bahwa bumi sebagai pusat alam semesta
(Geosentrisme).
c. Johannes Keppler, menemukan tiga buah hukum yang
melengkapi penyelidikan Brahe sebelumnya, yaitu:
1. Bahwa gerak benda angkasa itu ternyata bukan bergerak
mengikuti lintasan cirde, namun gerak itu mengikuti lintasan
elips. Orbit semua planet berbentuk elips.
2. Dalam waktu yang sama, garis penghubung antara planet
dan matahari selalu melintasi bidang yang luasnya sama.
3. Dalam perhitungan matematika terbukti bahwa bila jarak
rata-rata dua planet A dan B dengan matahari adalah X dan
Y, sedangkan waktu untuk melintasi orbit masing-masing
adalah P dan Q, maka P2 : Q2 X3 :Y3.

7
4. Galileo Galilei, membuat sebuah teropong bntang yang
terbesar pada masi itu dan mengamati beberapa peristiwa
angkasa sewcara langsung. Ia menemukan beberapa
peristiwa penting dalam bidangv astronomi. Ia melihat
bahwa planet Venus dan Merkurius menunjukkan
perubahan-perubahan seperti halnya bulan, sehingga ia
menyimpulkan bahwa planet-planet tidaklah memancarkan
cahaya sendiri, melainkan cahaya memantulkan cahaya dari
matahari (Rizal Mustansyir, 1996).
5. Zaman Modern (17 M – 19 M)
Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman modern
sesungguhnya sudah dirintis sejak Zaman Reaissance. Seperti
Rene Descartes, tokoh yang terkenal sebagai bapak filsafat
modern. Penemuannya dalam ilmu pasti adalah sistem koordinat
yang terdiri atas dua garis X dan Y dalam bidang datar. Isaac
Newton dengan temuannya teori gravitasi. Charles Darwin dengan
teori Struggle for life (perjuangan untuk hidup). J.J Thompson
dengan tenuannya elektron.
a. Rene Descartes, menemukan dalam ilmu pasti ialah sistem
koordinat yang terdiri atas dua garis lurus X dan Y dalam bidang
datar. Garis X letaknya horizontal dan disebut axis atau sumbu
X, sedangkan garis Y letaknya tegak lurus pada sumbu X.
Karena sistem tersebut didasarkan pada dua garis lurus yang
berpotongan garis lurus, maka sistem koordinat itu dinamaka
ortbogonal coordinate system. Kedudukan tiap titik dalam
bidang tersebut diproyeksikan dengan garis-garis lurus pada
sumbu X dan sumbu Y. Pentingnya sistem yang dikemukakan
oleh Rene Descartes ini terletak pada hubungan yang
diciptakannya antara ilmu ukur bidang datar dengan aljabar.
Tiap titik dapat dinyatakan dengan dua koordinat Xi dan Yi.
Panjang garis dapat dinyatakan serupa dengan hukum

8
phytagoras mengenai Hypothenusa. Penemuan Descater ini
dinamakan Analytic Geometry. (Rizal Mustansyir, 1996).
b. Isaac Newton, berperan dalam ilmu pengetahuan modern
terutama penemuannya dalam tiga bidang, yaitu teori Gravitasi,
perhitungan Calculus, dan Optika. Ketiga bidang tersebut dapat
diuraikan (dalam Rizal Mustansyir, 1996). Secara singkat
adalah sebagai berikut.
1. Teori Gravitasi menerangkan bahwa planet tidak bergerak
lurus, namun mengikuti lintasan elips, karena adanya
pengaruh gravitasi, yaitu kekuatan yang selalu akan timbul
jika ada dua benda berdekatan. Teori gravitasi ini dapat
menerangkan dasar dari semua lintasan planet dan bulan,
pengaruh pasang-surutnya air samudera, dan peristiwa
astronomi lainnya. Teori Gravitasi Newton ini dipergunakan
oleh para ahli berikutnya untuk pembuktian laboratorium dan
penemuan planet baru di alam semesta.
2. Perhitungan Calculus, yaitu hubungan antara X dan Y. Kalau
X bertambah, makaY akan bertambah pula, tetapi menurut
ketentuan yang tetap atau teratur. Misalnya ada benda
bergerak, panjangnya jarak yang ditempuh tergantung dari
kecepatan tiap detik dan panjangnya waktu pergerakan.
Cara pergerakan Caluculus ini banyak manfaatnya untuk
menghitung berbagai hubungan antara dua atau lebih hal
yang berubah, bersama dengan ketentuan yang teratur.
3. Optika atau mengenai cahaya; jika cahaya matahari
dilewatkan sebuah prisma, maka cahaya asli yang
kelihatannya homogen menjadi terbias antara merah sampai
ungu, menjadi pelangi. Kemudian kalau pelangi itu
dilewatkan sebuah prisma lainnya yang terbalik, maka
pelangi terkumpul kembali menjadi cahaya homogen.
Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa cahaya itu

9
sesungguhnya terdiri atas komponen yang terbentang antara
merah dan ungu.
c. Charles Darwin, dikenal sebagai penganut teori evolusi yang
vanatik. Darwin menyatakan bahwa perkembangan yang terjadi
pada makhluk di bumi terjadi karena seleksi alam. Teorinya
yang terkenal adalah struggle for life (perjuangan untuk hidup).
Darwin berpendapat bahwa perjuangan untuk hidup berlaku
pada setiap kumpulan makhluk hidup yang sejenis, karena
meskipun sejenis namun tetap menampilkan kelainan-kelainan
kecil. Makhluk hidup yang berkelainan kecil itu berbeda-beda
daya menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan. Makhluk hidup
yang dapat menyesuaikan diri akan memiliki peluang yang lebih
besar untuk bertahan hidup lebih lama sedangkan yang kurang
dapat menyesuaikan dirinya akan tersisihkan karena kalah
bersaing. Oleh karena itu yang dapat bertahan adalah yang
paling unggul (survival of the fittest). (Rizal Mustansyir, 1996).
6. Zaman Kontemporer (Abad ke 20 - Sekarang)
Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman kontemporer
berkembang dengan sangat cepat. Masing-masing ilmu
mengembangkan disiplin keilmuannya dan berbagai macam
penemuan-penemuannya. Penemuan dan penciptaan silih berganti
dan makin sering. Informasi ilmiah diproduksi dengan cepat,
melipat dua setiap tahun, bahkan dalam disiplin-disiplin tertentu
seperti genetika setiap dua tahun (Jacob, 1993).
Salah seorang fisikawan termashur abad ke-20 adalah Albert
Einstein. Ia menyatakan bahwa alam tidak terhingga besarnya dan
tidak terbatas, tetapi juga tidak berubah status totalitasnya atau
bersifat statis dari waktu ke waktu. Einstein percaya akan
kekekalan materi. Ini berarti bahwa alam semesta itu bersifat kekal,
atau dengan kata lain ia tidak mengakui adanya penciptaan alam.
Namun pada tahun 1929, fisikawan lain bernama Hubble yang
mempergunakan teropong bintang terbesar di dunia melihat

10
galaksi-galaksi di sekeliling kita tampak menjauhi galaksi kita
dengan kelajuan yang sebanding dengan jaraknya dari bumi.
Observasi ini menunjukkan bahwa alam semesta itu tidak statis,
melainkan dinamis sehingga meruntuhkan pendapat Einstein
tentang teori kekekalan materi dan alam semesta yang statis.
Berdasarkan perhitungan mengenai perbandingan jarak dan
kelajuan gerak masing-masing galaksi yang teramati, para
fisikawan kontemporer lainnya seperti Garnow, Alpher dan Herman
menarik kesimpulan bahwa semua galaksi di jagad raya ini semula
bersatu padu dengan galaksi bimasakti, kira-kira 15 milyar tahun
yang lalu. Pada saat itu terjadi ledakan yang maha dahsyat yang
melemparkan materi keseluruh jagad raya ke semua arah, yang
kemudian membentuk bintang-bintang dan galaksi.
Disamping teori mengenai fisika, teori alam semesta, dan lain-lain.
Zaman kontemporer ini ditandai dengan penemuan berbagai
teknologi canggih. Teknologi komunikasi dan informasi termasuk
salah satu yang mengalami kamajuan sangat pesat. Mulai dari
penemuan komputer, berbagai satelit komunikasi, internet, dan
sebagainya.
Selain Einstein yang terkenal dengan teori relativitasnya, dalam
sejarah ilmu pengetahuan alam juga dikenal teori kuantum dan
struktur atom yang diperkenalkan oleh Max Planck di Jerman.
Struktur atom dapat lebih dapat dijelaskan dengan menggunakan
teori kuantum ini. Rutherfordl, Bohr, Pauli, Schroedinger adalah
para ahli yang memberi sumbangan besar dalam bidang
pengetahuan ini. Penemuan radio aktivitas oleh Becquerel
dikembangkan lebih lanjut sehingga dapat digunakan untuk
penelitian-penelitian dalam berbagai bidang. Perkembangan ilmu
kelistrikan sangat pesat dan dapat menghasilkan alat-alat yang
canggih seperti komputer yang sangat berguna dalam menunjang
kegiatan penelitian guna meningkatkan kegunaan ilmu
pengetahuan alam dan teknologi bagi kesejahteraan masyarakat.

11
Selanjutnya dalam media komunikasi, penemuan mesin cetak
merupakan peristiwa yang sangat penting, yang dimanfaatkan
dengan baik pertama di Eropa. Penyebaran informasi melonjak
dengan luar biasa. Media elektronik kemudian merevolusi informasi
dengan televisi, koran jarak jauh (telezitting), dan lain-lain,
sehingga dunia menjadi sangat kecil, dan orang tidak mau
menerima begitu saja apa yang diperolehnya dalam hidupnya
sekarang, apalagi nasib yang diterimanya sewaktu dilahirkan.
Sekarang mikroelektronik dan multimedia membawa kita ke
masyarakat informasi yang sanggup menyajikan gambar, suara
dan cetakan sekaligus dan dapat bersifat individual dan personal.
Kemajuan ilmu pengetahuan mengubah masyarakat dari tahapan
prailmiah dengan kehidupan berladang dan beternak yang
dipengaruhi oleh banyak hal yang eksternatural ketahapan ilmiah
dengan kehidupan kota dan komunikasi yang padat. Di beberapa
negara, masyarakat telah bergerak ke tahapan pasca ilmiah
dengan ketergantungan informasi yang lebih banyak dan pada
komputer sebagai sistem eksper untuk mengolahnya. Seluruh
kehidupan praktis sudah terkomersialisasi. Kebutuhan dan produksi
mulai dipertukarkan melalui alat penukar surat atau kartu berharga
sampai sampai ke perbankan elektronik, yang berlangsung dengan
intensif dan cepat, sehingga sukar diketahui masing-masing dimulai
oleh siapa, dimana dan bilamana.
Di sisi lain pada zaman kontemporer ini, perkembangan ilmu juga
ditandai dengan terjadinya spesialisasi-spesialisasi ilmu yang
semakin tajam. Ilmuwan kontemorer hanya mengetahui hal yang
sedikit tetapi secara mendalam. Ilmu kedokteran semakin menajam
dalam spesialisasi dan subspesialisasinya.
Akibat dari semakin terspesialisasinya ilmu, pengkajian suatu
bidang keilmuan makin sempit ditambah dengan berbagai
pembatasan dalam pengkajiannya seperti postulat, asumsi dan
prinsip sehingga membuat lingkup penglihatan keilmuan makin

12
bertambah sempit pula. Hal inilah yang menimbulkan gejala
deformation professionelle yakni perubahan bentuk sebuah wujud
dilihat dari kacamata professional.

B. Ruang Lingkup Science


Sains (Science) memiliki ruang lingkup yang terbatas yaitu hanya
kepada hal yang dapat di pahami oleh indera kita seperti pengelihatan,
pendengaran, rabaan, sentuhan, dan juga ucapan. Dan dapat di bilang
bahwa sains merupakan pengetahuan yang di dapat dari proses
pembelajaran dan juga pembuktian. Sains diatas adalah sains murni, yang
berbeda dengan sains terapan karena pada sains terapan merupakan
aplikasi sains yang memang di tujukan untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Ruang lingkup sains meliputi berbagai sesuatu yang bisa
diterima oleh indera manusia, sehingga sains memang merupakan ilmu
pengetahuan yang memiliki cakupan ilmu yang sangat luas dan bersifat
universal, sehingga dapat dilakukan di mana saja, oleh siapa saja, dan
kapan saja.
1. Cabang Ilmu Fisika
Fisika merupakan cabang ilmu sains yang mempelajari benda
dan materi di alam semesta yang bergerak serta perilakunya dalam
lingkup ruang dan waktu.
a. Astrofisika
b. Ekonofisika
c. Fisika Gelombang
d. Elektronika
e. Fisika Kedokteran
f. Fisika Lingkungan
g. Fisika Optik
h. Geofisika
i. Komputasi
j. Kosmografi
k. Mekanika
l. Mekanika Fluida
m. Mekanika Kuantum
n. Mekanika Statistika
o. Termodinamika

13
2. Cabang Ilmu Biologi
Kajian biologi di dalam sains adalah ilmu yang mempelajari
tentang makhluk hidup. Berikut adalah cabang ilmu biologi.
a. Biofisika
b. Biogeografi
c. Bioteknologi
d. Anatomi
e. Botani
f. Sitologi
g. Ekologi
h. Evolusi
i. Genetika
j. Imunologi
k. Parasitologi
l. Serologi
m. Mikrobiologi
n. Biologi Kelautan
o. Biologi Molekuler
p. Fotobiologi
q. Fikologi
r. Fisiologi
s. Radiobiologi
t. Biologi teoretis
u. Biologi struktural
v. Histologi
w. Virologi
x. Zoologi
y. Dermatologi
z. Neuroanatomi, dan masih banyak lagi

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Science, Berasal dari bahasa Latin, yang berarti "pengetahuan",
adalah usaha memulai kegiatan yang sistematis untuk membangun dan
mengatur pengetahuan dalam bentuk penjelasan dan prediksi yang ada di
alam semesta. Dalam penggunaan modern, "Science" lebih sering
mengacu kepada cara untuk mengejar pengetahuan tetapi tidak hanya
pengetahuan itu sendiri. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan
dimulai dari :
1. Zaman Purba (15 SM – 7 SM)
2. Zaman Yunani Kuno (7 SM – 6 M)
3. Zaman Pertengahan (6 M – 15 M)
4. Zaman Reaissance (14 M – 17 M)
5. Zaman Modern (17 M – 19 M)
6. Zaman Kontemporer (Abad ke 20 - Sekarang)

Sains (Science) memiliki ruang lingkup yang terbatas yaitu hanya


kepada hal yang dapat di pahami oleh indera kita seperti pengelihatan,
pendengaran, rabaan, sentuhan, dan juga ucapan

15
DAFTAR PUSTAKA

Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013, edisi
revisi

Bertrand Russell, Sejarah Filsafat Barat dan Kaitannya dengan Kondisi


Sosio-Politik dari Zaman Kuno Hingga Sekarang, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2004

Felix Klein-Franke, “Al-Kindī”, dalam Ensiklopedi Tematis Filsafat Islam,


Vol. 1, ed. Seyyed Hossein Nasr dan Oliver Leaman, Bandung:
Mizan, 2003

George J. Mouly, Perkembangan Ilmu, dalam Ilmu dalam Perspektif:


Sebuah Kumpulan Karangan Tentang Hakekat Ilmu, Jujun S.
Suriasumantri, Jakarta: Gramedia, 1991

Harun Hadiwiyono, Sari Sejarah Filsafat Barat, Yogyakarta: Kanisius,


1980.

16

Anda mungkin juga menyukai