Anda di halaman 1dari 17

SEJARAH PERKEMBANGAN SAINS DAN TEKNOLOGI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1:

1. ABDUL ARFAN (F1C119001)


2. AHMAD AIKUN (F1C122001)
3. AULIA NURUL ARIJAH (F1C122003)
4. ELFIRA TRIDESTIANA A. (F1C122005)
5. GIAN JAYA BINTANG (F1C122007)
6. KARNISA (F1C122009)

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini. Penyusun sangat berharap makalah ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai “SEJARAH
PERKEMBANGAN SAINS DAN TEKNOLOGI” juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, penyusun berhara padanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah penyusun buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya.Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
penyusun sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penyusun
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
penyusun memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
depan.

Kendari, 02 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuan Masalah ........................................................................................ 1
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................. 2
2.1 Definisi Sains ........................................................................................... 2
2.2 Aliran-Aliran Sains................................................................................... 2
2.3 Definisi Teknologi.................................................................................... 3
2.4 Komparasi Sains dan Teknologi Sekuler Vs Islam .................................. 4
2.5 Peran Sains dan Teknologi ....................................................................... 5
BAB III PEMBAHASAN ....................................................................................... 7
3.1 Sejarah Perkembangan Sains dan Teknologi ........................................... 7
BAB IV PENUTUPAN ........................................................................................ 13
4.1 Kesimpulan............................................................................................. 13
4.2 Saran ....................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengenalan akan alam merupakan salah satu kegiatan manusia
yang terjadi secara sponstan dan terjadi sejak dini. Namun, pengetahuan akan
terbentuk setelah terjadi pengenalan akan banyak hal. Pengenalan merupakan
awal dari bahasan mengenai pengetahuan, aik secara produk maupun sebagai
proses. Produk pengenalan dan pengetahuan yang dikumpulkan secara
sistematis akan membentuk wacana baru yang kita sebut ilmu. Pengenalan
manusia akan alam, baik secara objektif atau ilmiah, akan menghasilkan
sains. Sains (science) adalah pengetahuan alam yang terstruktur dan akan
berkembang lebih mendalam karena manusia senantiasa mengetahui hal-hal
baru di alam, serta menganalisisnya dalam kaidah-kaidah ilmiah universal.
Pada masa ini, tidak bisa dipungkiri bahwa sains berkembang pesat
baik dari segala bidang dan terjadi hampir di setiap penjuru dunia.
Perkembangan sains yang saat ini terlihat begitu menonjol adalah pada
bidang teknologi. Mulai dari masa dahulu hingga di masa modern seperti saat
ini, semua tidak begitu saja terjadi. Sejatinya, filsafat dan sains sudah mulai
berkembang sejak masa sebelum adanya Islam. Hingga akhirnya filsafat dan
sains mulai masuk dan berkembang pada zaman Islam seiring dengan
masuknya Islam di Negara Arab. Sains dan tekonologi kini sudah menjadi
bagian dari peradaban saat ini tanpa adanya sains dan teknologi kehidupan
dunia ini akan berantakan.
Hampir seluruh ilmuwan dan pengamat terus berupaya
mengembangkan sains teknologi dalam berbagai tujuan. Selain untuk
memudahkan pekerjaan dalam hidup manusia, para ilmuwan
mengembangkan teknologi ini untuk menjawab berbagai hal yang masih
belum diketahui oleh manusia. Akan tetapi dari mana asal ilmu sains dan
teknologi ini, apakah sains diciptakan atau ditemukan. Dengan adanya
makalah ini, diharapkan pembaca dapat lebih memahami bagaimana sejarah
perkembangan sains dan teknologi.

1.2 Tujuan Masalah


Tujuan dari makalah ini adalah untuk menjelaskan kepada
pembaca bagaimana sejarah perkembangan sains dan teknologi

1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Definisi Sains


Istilah sains berasal dari bahasa latin scientia yang berarti
pengetahuan. Namun pernyataan ini terlalu luas dalam penggunaannya sehari-
hari. Dalam arti sempit sains adalah disiplin ilmu yang terdiri dari physical
sciences (ilmu fisik) dan life sciences (ilmu biologi). Ilmu Pengetahuan Alam
(Sains) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis
sehingga sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa
fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip saja. Pendidikan sains diarahkan
untuk “mencari tahu” dan “berbuat” sehingga dapat membantu manusia untuk
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Sains
mengajak manusia untuk belajar merumuskan konsep berdasar fakta-fakta
empiris di lapangan (Wulandari, 2016).
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, sains adalah ilmu yang
teratur (sistematik) yang dapat dibuktikan kebenarannya, berdasarkan
kebenaran atau kenyataan semata (misal: fisika, kimia, dan biologi). Menurut
Ahmad Tafsir, dalam garis besarnya sains bisa dibagi dua, yaitu sains
kealaman dan sains sosial. Sains kealaman misalnya astronomi, fisika, kimia,
ilmu bumi, dan ilmu hayat. Sedangkan sains sosial contohnya sosiologi,
antropologi, psicologi, ekonomi, dan politik. Oleh karena itu, sains berisi
teori-teori, dan teori-teori pada dasarnya menerangkan hubungan sebab
akibat. Dalam hal ini, sains tidak memberikan nilai baik atau buruk, halal atau
haram, sopan atau tidak sopan, indah atau tidak indah. Akan tetapi sains
hanya memberikan nilai benar atau salah. Kenyataan inilah yang
menyebabkan ada sebagian orang yang menyangka bahwa sains bebas nilai.

2.2 Aliran-Aliran Sains


Ada dua aliran yang digunakan seseorang dalam menemukan
pengetahuan, diantaranya adalah:
1. Aliran akal atau rasionalisme
Aliran filsafat yang mengembangkan pengetahuan dengan
bersumber pada nalar yang dikendalikan akal ini dikenal sebagai mazhab
rasionalisme. Para rasional pertama yang dikenal dalam sejarah mungkin
sekali adalah Pythagoras (kira- kira 540 S.M.) dan Plato (427-347 S.M.)
yamg sangat terpengaruh ole ajaran-ajaran Phytagoras.
Dalam zaman keemasan kebudayaan Islam dikenal para rasionalis
seperti Al-Kindi (806-873 S.M.) (Amien, 1983; Madjid; 1984). Pada
pertengahan kurun waktu berkembangnya mazhab ini dapat disebut

2
Descartes (1596-1650 M) sebagai salah seorang tokohnya sedangkan
Immanuel Kant (1724-1804) mungkin dapat dianggap sebagai salah satu
tokoh rasionalisme yang terakhir. Semua penalaran yang dilakukan oleh
mazhab rasionalisme bersandar pada apa yang dikenal dengan nama
deduksi. Yang dimaksud dengan deduksi adalah suatu pembuktian dengan
menggunakan logika. Kesimpulan mengenai suatu hal diperoleh dengan
menurunkannya dari pernyataan-pernyataan lain yang disebut premis
(alasan) yang mendasri argumen (bahan perbedaan pendapat).
2. Aliran Pengalaman atau Empirisme
Sejak zaman Yunani Kuno selain para pemikir yang
mengagungkan nalar dan oleh karena itu termasuk kedalam mazha
rasionalisme, sudah ada juga pemikir yang mempercayai inderanya, dan
oleh karena itu mencoba mengumpulkan pengetahuan yang benar atas
dasar pengalaman. Mereka ini termasuk mazhab empirisme (Yunani en-di
dalam; peira- suatu percobaan; suatu cara menemukan pengetahuan
berdasrkan pengamatan dan percobaan).
Salah seorang diantaranya adalah Demokritus (460-370 SM) yang
peranannya sangat penting dalam perkembangan teori. atom didalam alam
semesta ini. Dalam abad-abad pertengahan empirisme diikuti diantaranya
oleh Roger Bacon, Peter Aureoli, dan William dari Occam. Kalau para
rasionalis menggunakan deduksi untuk mengembangkan pengetahuannya,
maka kaum empiris berpaku pada cara mengembangkan pengamatannya
dari pengalaman itu menjadi pengetahuan yang cakupannya lebih luas dan
bersifat umum. Penalaran seperti ini disebut induksi (Rusdiana, 2021)

2.3 Definisi Teknologi


Teknologi merupakan hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan,
yang terjadi di dunia. Teknologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang keterampilan dalam menciptakan alat hingga metode pengolahan
guna membantu menyelesaikan berbagai pekerjaan manusia. Di era
perkembangan seperti saat ini masyarakat kemudian banyak yang telah
memanfaatkan teknologi dalam kegiatannya sehari-hari. Berbagai sektor
kemudian memanfaatkan teknologi untuk membantu kegiatannya. Salha
satunya adalaha pendidikan. Oleh karena itu, sudah selayaknya pendidikan
sendiri juga memanfaatkan teknologi untuk membantu pelaksanaan
pembelajaran. Teknologi digital kini sudah mulai digunakan di dalam
lembaga pendidikan sebagai sarana untuk mendukung pembelajaran, baik
sebagai alat informasi (yaitu sebagai sarana mengakses informasi) atau
sebagai alat pembelajaran (yaitu sebagai sarana penunjang kegiatan belajar
dan tugas) (Lestari, 2018).

3
Teknologi merupakan hasil ciptaan manusia. Oleh karena itu, wajar
bila memiliki kekurangan atau dampak negatif. Di dalam bidang pendidikan,
selain memiliki sisi positif, teknologi juga memiliki sisi negatif. Penggunaan
teknologi oleh manusia dimulai dengan pengubahan sumber daya alam
menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan
mengendalikan api telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan,
sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam bepergian dan
mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru,
termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil
hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk
berinteraksi secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak semua teknologi
digunakan untuk tujuan damai. Pengembangan senjata penghancur yang
semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah dari pentungan sampai
senjata nuklir.
Contoh contoh teknologi :
1. Teknologi komunikasi
Suatu sistem yang memungkinkan kita dapat berkomunikasi
dengan siapapun, kapanpun, dan dimanapun tidak terbatas pada tempat,
jarak dan waktu. Misal: internet, handphone, bairless, dll.
2. Teknologi informasi
Suatu sistem yang memudahkan kita untuk memperoleh berbagai
macam info yang dibutuhkan secara praktis dan dalam waktu yang
relative singkat. Misal: internet, tv.
3. Bioteknologi
Suatu teknologi yang mampu memanipulasi proses alami secara
dramatis. Misal: cloning pada hewan dan tumbuhan.

2.4 Komparasi Sains dan Teknologi Sekuler Vs Islam


Sebagian orang berpendapat, sains dan teknologi (saintek) bebas
nilai sehingga dapat diambil dari mana saja. Sementara sebagian lain
berpendapat sebaliknya. Bahwa, saintek harus difilter dan “diislamkan” lebih
dulu. Pada umumnya, mereka yang menganggap saintek bebas nilai, memberi
contoh bagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menyuruh para
Sahabat belajar sampai ke China –yang tentunya bukan belajar ilmu agama
tetapi saintek– sehingga mereka dapat menguasai matematika, pembuatan
kertas hingga cara membuat mesiu. Saintek ini kemudian juga dikembangkan
lebih lanjut secara kreatif oleh para ilmuwan Muslim. Sedang yang
menganggap saintek tidak bebas nilai seperti teori evolusi Darwin,
determinisme Newton yang menolak peran Tuhan dalam mekanisme alam
hingga penggunaan senjata pemusnah massal. Lahirnya teori-teori ekonomi

4
komunis maupun neoliberal pun dianggap bukti bahwa saintek tidak bebas
nilai. Asumsinya, mahzhab saintek yang bersandar pada sesuatu di luar Islam
terbukti bermasalah, dan ilmuwan yang menekuninya lebih sering dihitung
sebagai ilmuwan sekuler, yakni ilmuwan yang memandang bahwa agama
tidak perlu dilibatkan dalam pengaturan urusan kehidupan publik. Faktanya,
dua kelompok tadi memang ada. Di mana kekeliruan menaruh suatu objek
saintek pada suatu kelompok yang akhirnya berujung pada kefatalan. Untuk
melakukan komparasi mazhab ristek tersebut memang perlu diperjelas
parameter yang dibandingkan. Salah satu parameter yang paling menyeluruh
adalah telaah menurut tiga aspek filsafat ilmu yaitu: ontologi, epistemologi
dan aksiologi. Ontologi membahas hal-hal yang terkait mengapa suatu
penelitian atas objek tertentu perlu dilakukan. Epistemologi membahas
tentang tata cara suatu penelitian harus dilakukan. Sedang aksiologi
membahas sejauh mana hasil penelitian dapat digunakan. Ilmuwan Muslim
(Amhar, Puri, & Ardiansyah, 2018).

2.5 Peran Sains dan Teknologi


Perbedaan utama antara negara maju dan negara berkembang
adalah kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan yang pesat di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di negara-negara maju karna
didukung oleh sistem informasi yang mapan. Sebaliknya, sistem informasi
yang lemah di negara-negara berkembang mengakibatkan keterbelakangan
dalam penguasaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Jadi jelaslah bahwa
maju atau tidaknya suatu negara sangat di tentukan oleh penguasaan teirhadap
informasi, karena informasi merupakan modal utama dalam mengembangkan
ilmu pengetahuan dan.teknologi yang menjadi senjata pokok untuk
membangun negara. Sehingga apabila satu negara ingin maju dan tetap eksis
dalam persaingan global, maka negara tersebut harus menguasai informasi.
Di era globalisasi dan informasi ini penguasaan terhadap informasi
tidak cukup harnya sekedar menguasai, diperlukan kecepatan dan ketepatan.
Sebab hampir tidak ada guna menguasai informasi yang telah usang, padahal
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat
mengakibatkan usia informasi menjadi sangat pendek, dengan kata lain,
informasi lama akan diabaikan dengan adanya informasi yang lebih baru.
Masukan dan kontribusi langsung dari para pemegang peran yang
lain; siswa, orang tua dan anggota masyarakat juga memberikan informasi
yang sangat membantu dan meningkatkan dukungan masyarakat bagi
pengembangan sekolah. Jika obyektifitas utamanya adalah memaksimalkan
pendidikan sumber daya manusia maka hal itu telah meningkatkan hubungan
komunikasi kita dengan seluruh sektor lingkungan pendidikan dan para

5
pemegang peran. Lagipula kunci utama untuk meningkatkan komunikasi
harus terfokus pada saling berbagi komunikasi terbuka dan meningkatkan
kesempatan untuk mendapatkan dukungkan dari segala bidang.
Kehidupan kita sekarang perlahan lahan mulai berubah dari
dulunya era industri berubah menjadi era informasi di balik pengaruh
majunya era globalisasi dan informatika menjadikan computer, internet dan
pesatnya perkembangan teknologi informasi sebagai bagian utama yang harus
ada atau tidak boleh kekurangan dikehidupan kita. Aktifitas network
globalisasi ekonomi yang disebabkan oleh kemajuan dari teknologi informasi
bukan hanya mengubah pola produktivitas ekonomi tetapi juga meningkatkan
tingkat produktivitas;dan pada saat bersamaan juga menyebabkan
perubahan structural dalam kehidupan politik, kebudayaan, kehidupan sosial
masyarakat dan juga konsep waktu dalam dalam berbagai lapisan masyarakat.
Dalam globalisasi ekonomi, perekonomian dunia tidak akan lagi
mengenal batas-batas negara dan bahkan peranan negara diramalkan akan
semakin berkurang. Arus globalisasi ekonomi dipercepat oleh kemajuan
teknologi yang makin pesat khususnya di bidang transportasi, telekomunikasi
dan informasi yang memungkan arus orang, barang, jasa, dan informasi
bergerak dengan lebih cepat, dalam jumlah yang semakin besar, dengan
kualitas yang semakin baik, dan dengan biaya yang semakin murah.
Persaingan antar bangsa dalam memproduksi barang dan jasa akan semakin
kuat dan ketat. Kemajuan teknologi itu pulalah yang akan makin
mempercepat proses globalisasi di berbagai bidang kehidupan manusia.
Dengan demikian, maka penguasaan iptek dari suatu bangsa yang akan
menentukan keberhasilan bangsa itu menghadapi globalisasi dalam bidang
ekonomi dan bidang kehidupan lainnya
Sains dan teknologi merupakan unsur utama dalam kemajuan
peradaban manusia menuju terbentuknya masyarakat berbasis pengetahuan.
Secara umum peranan sains dan teknologi adalah untuk, a) meningkatkan
kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, b) meningkatkan daya saing
bangsa, c) memperkuat kesatuan dan persatuan nasional, d) mewujudkan
pemerintahan yang transparan, e) meningkatkan jati diri bangsa di tingkat
internasional (Watini & Devana, 2021).

6
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Perkembangan Sains dan Teknologi


a. Zaman Purba (3200 SM-5 M)
Mungkin ada beberapa orang yang berpikir bahwa penemuan dan
pengetahuan akan sains hanya ada di zaman modern saja. Faktanya, sains
sudah dipahami sejak zaman manusia purba. Namun, tentu saja
pengetahuan manusia purba mengenai sains masih terbatas dan terlihat
sangat sederhana jika dibandingkan dengan sains modern. umans and
Nature dalam lamannya mencatat bahwa manusia purba sudah
mengembangkan teknik berburu dengan cukup baik. Mungkin
pengetahuan mereka masih terbatas dalam membuat alat-alat berburu yang
efisien. Alat-alat semacam batu asah dan tombak biasanya dijadikan
peralatan wajib dalam berburu.
Jelas mereka tidak memiliki GPS, map digital, senjata api, atau apa
pun yang dapat memudahkan mereka dalam bertahan hidup. Namun
faktanya, menurut fosil-fosil dan peninggalan purba yang ditemukan oleh
ilmuwan, dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan mengenai hewan
dan cara berburu sudah ada sejak zaman manusia purba.
Ilmu pengetahuan mengenai cara-cara bertahan hidup di alam
sudah mereka kembangkan sejak 30 ribu hingga ratusan ribu tahun yang
lalu, yakni kala manusia jenis homo mulai bermunculan dan menguasai
daratan. Sains sederhana sudah mereka pelajari dan kembangkan ke arah
yang semestinya dan itu membuka jalan bagi perkembangan sains
selanjutnya.
b. Abad Pertengahan (5-15 M)
Ilmu di abad pertengahan adalah suatu ilmu yang mengarah pada
pemikiran yang berbeda dari dunia kuno. Ilmu di abad pertengahan dapat
dikatakan sebagai abad gelap,karena pada abad ini merupakan abad
pendekatan dari sejarah gereja. Di abad ini tindakandari gereja
membelenggu kehidupan manusia, karenanya menghalangi manusia
untukmendapatkan kebebasan mengembangkan potensi yang ada dalam
dirinya.
Abad pertengahan dimulai sejak keruntuhan kekaisaran Romawi
Barat. Zaman ini ditandai dengan munculnya geologi ke dalam ilmu
pengetahuan yang telah menjadikan parailmuwan sebagai theolog. Begitu
pula dengan aktivitas keilmuan harus berdasar pada 5agama, atau dapat
dikatakan aktivitas ilmiah memiliki hubungan yang erat dengan agama.

7
Filsafat lebih dikenal dengan sebutan Ancilla theologi atau pengabdi
agama pada zamanini. Selain itu, ciri khusus zaman ini adalah
digunakannya karya-karya Aristoteles sebagai pedoman.
Abad pertengahan disebut sebagai abad kegelapan bagi sains di
Benua Eropa karena terjadi stagnasi dalam perkembangan pengetahuan
yang mengakibatkan hilangnya kegiatan intelektual. Hal ini disebabkan
karena terjadinya perpecahan di dunia barat(Eropa). Selain itu, hal ini
dipengaruhi konsep otoriter yang masih dipakai pemimpin negara. Ini
terkait dengan perkembangan agama Kristen yang pesat hampir di
seluruhEropa. Pada saat itu, terdapat perbedaan pandangan antara ilmuwan
dengan pihak gereja dalam hal ini pemuka agama tentang perkembangan
pengetahuan teerutama berkaitan dengan alam semesta.Kelumpuhan sains
di Eropa tidak terjadi di Negara-negara Islam. Bahkan, ilmuwan-ilmuwan
muslim sudah melakukan kegiatan pembuktian secara nyata terhadap
hasil-hasil pemikirannya (eksperimen). Tentu saja ini sangat berperan
dalam mengubah doktrin yang bersifat mistik menjadi pengetahuan yang
ilmiah.Sebagai contoh, dengan didirikannya sebuah observatorium pada
tahun 829 di kota Baghdad untuk mengamati benda-benda langit. Pada
saat itu sebenarnya sudah dilahirkannya pendapat dan pandangan yang
bersesuaian dengan teori yang ada sekarang. Misalnya, pendapat Ibnu Sina
bahwa cahaya itu terjadi akibat desiminasi partikel-partikel yang berasal
dari sumber cahaya. Dapat dilihat bahwa pendapat Ibnu Sina bersesuaian
dengan teori fotonyang sudah kita kenal.
Perkembangan pengetahuan pada saat itu meliputi Kimia, Fisika,
Astronomi,Matematika, Kedokteran, dan Farmasi. Wilayah kekuasaan
Islam terus berkembangsampai menyentuh wilayah Eropa yaitu negara
Spanyol. Beberapa kota yang menjadi pusat pendidikan dan kebudayaan di
Spanyol yaitu Kordoba, Seville, Toledo, dan Ganada. Dari daerah inilah
ilmu pengetahuan kembali berkembang dan menyebar keseluruh Eropa.
Hal ini didukung oleh kebijakan yang diberlakukan penguasa muslim
dengan tidak memandang agama dan suku bangsa dalam usaha
mengembangkan sains. Dilihat dari contoh-contoh perkembangan sains
abad pertengahan yang telah dijabarkan di atas, terlihat beberapa hal
penting.Terjadi kemerosotan dalam perkembangan sains abad pertengahan
akibat perpecahan dankonsep otoriter di Negara-negara Eropa. Tetapi hal
ini dibalikkan oleh konsepkebersamaan (demokratis) di Negara-negara
Islam. Selain itu, pada masa ini manusia sudah mulai melakukan
pembuktian secara nyata terhadap hasil-hasil pemikirannyaterhadap alam.

8
Beberapa pendapat tokoh di abad pertengahan:
1. Pada Plato idea itu umum, artinya setiap jenis objek hanya ada
satuidenya. Tentang ilmu Plotinus menganggap sains lebih rendah dari
metafisika,metafisika lebih rendah dari pada keimanan. Surga lebih
berarti dari pada bumi, sebab syurga itu tempat peristirahatan jiwa
yang mulia.
2. Pemikiran dari Augustinus berpusat pada Tuhan dan manusia, akan
tetapisecara umum berpusat pada Tuhan karena ia mengatakan hanya
inginmengetahui Tuhan dan roh. Ia yakin benar bahwa pemikiran
dapat mengenalkebenaran, karena itu ia menolak skeptisisme.
3. Boethius memiliki pemikiran yang hampir serupa dengan
Augustinus,yaitu berpusat pada dua pool, Tuhan dan manusia.
4. Menurut Aquinas, eksestensi Tuhan dapatdiketahui dengan akal.
Untuk membuktikan. Ia mengajukan lima dalil(argumen) untuk
membuktikan bahwa eksistensi Tuhan dapat diketahuidengan akal,
seperti, argumen gerak, sebab yang mencukupi, kemungkinandan
keharusan, memperhatikan tingkatan yang terdapat pada alam,
keteraturanalam, dan tentang jiwa
c. Zaman Renaisans (15-16 M)
Peralihan dari zaman pertengahan ke zaman modern ditandai oleh
suatu era yang disebut dengan zaman Renaissans. Periode ini terjadi
sekitar tahun 1400-1600 masehi. Renaissans adalah suatu zaman yang
sangat menaruh perhatian dalam bidang seni lukis, patung, arsitektur,
musik, sastra, filsafat, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Pada zaman ini
berbagai gerakan bersatu untuk menentang pola pemikiran abad
pertengahan yang dogmatis, sehingga melahirkan suatu perubahan
revolusioner dalam pemikiran manusia dan membentuk suatu pola
pemikiran baru dalam filsafat.
Pada zaman ini, manusia disebut sebagai animal rationale, karena
pada masa ini pemikiran manusia mulai bebas dan berkembang. Manusia
ingin mencapai kemajuan atas hasil usaha sendiri. Penemuan-penemuan
ilmu pengetahuan modern sudah mulai dirintis sejak zaman Renaissans.
Ilmu pengetahuan yang berkembang maju pada masa ini adalah bidang
astronomi. Tokoh-tokohnya yang terkenal seperti Copernicus, Johannes
Keppler, dan Galileo Galilei.
Copernicus adalah seorang tokoh gerejani yang ortodoks. Dia
mengemukakan bahwa matahari berada di pusat jagad raya, dan bumi
memiliki dua macam gerak yaitu perputaran sehari-hari pada porosnya dan
gerak tahunan mengelilingi matahari. Teori ini disebut “heliosentrisme”
dimana matahari adalah pusat jagad raya. Teori Copernicus ini melahirkan

9
revolusi pemikiran tentang alam semesta terutama astronomi. Pendapat ini
berlawanan dengan pendapat umum yang berasal dari Hipparahus dan
Ptolomeus yang menganggap bahwa bumi sebagai pusat alam semesta
(goesentrisme).
Galileo Galilei membuat sebuah teropong bintang yang terbesar
pada masa itu dan mengamati beberapa peristiwa angkasa secara langsung.
Ia menemukan beberapa peristiwa penting dalam astronomi. Ia melihat
bahwa planet Venus dan Merkurius menunjukkan perubahan-perubahan
seperti halnya bulan, sehingga ia menyimpulkan bahwa planet-planet
tidaklah memancarkan cahaya sendiri, melainkan hanya memantulkan
cahaya dari matahari. Langkah-langkah yang dilakukan oleh Galileo dalam
bidang ini menanamkan pengaruh yang kuat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan modern, karena menunjukkan beberapa hal seperti :
pengamatan (observation), penyingkiran (elimination) segala hal yang
tidak termasuk dalam peristiwa yang diamati, idealisasi, penyusunan teori
secara spekulatif atas peristiwa tersebut, peramalan (prediction),
pengukuran (measurement), dan percobaan (experiment) untuk menguji
teori yang didasarkan pada ramalan matematik. edangkan Johannes
Keppler menemukan tiga buah hukum, yaitu : (1) Bahwa gerak benda
angkasa itu ternyata bukan bergerak mengikuti lintasan cirde, namun gerak
itu mengikuti lintasan elips. Orbit semua planet berbentuk elips. (2) Dalam
waktu yang sama, garis penghubung antara planet dan matahari selalu
melintasi bidang yang luasnya sama. (3) Dalam perhitungan matematika
terbukti bahwa bila jarak rata-rata dua planet A dan B dengan matahari
adalah X dan Y, sedangkan waktu untuk melintasi orbit masing-masing
adalah P dan Q, maka P2 : Q2 , X3 : Y3.
Beberapa tokoh di zaman renaisans:
1. Leonardo da Vinci : pelukis Monalisa.
2. Copernicus: matahari menjadi pusat tata surya.
3. Paracelsus: mausia terdapat tiga unsur utama (tria prima) yaitu garam,
belerang dan raksa.
4. Agricola: buku mineralogi yaitu Denatura Fossilium.
5. Brahe: observasi terhadap peredaran planet-planet.
6. Kepler: melahirkan 3 hukum yaitu (1) sebuah planet beredar mengelilingi
matahari pada suatu lintasan berbentuk ellips, dimana matahari merupakan
salah satu fokus atau titik apinya (2) vector jari-jari yang terbentuk antara
matahari dengan sebuah planet akan membentuk sebuah bidang yang sama
luasnya dalam waktu yang sama (3) kuadrat waktu peredaran planet
sebanding dengan pangkat tiga dari jarak rata-rata planet itu dari matahari.
7. Galileo: membuat teleskop.
d. Zaman Modern (17 M-sekarang)

10
Perkembangan sains yang pesat terlihat pada masa sains modern.
Dan perkembanganyang paling pesat terjadi pada akhir abad ke-19 sampai
sekarang. Zaman modern ditandaidengan munculnya berbagai penemuan
di bidang ilmiah. Ilmu pengetahuan pada zamanmodern ini sudah
berkembang sejak zaman renaisans, salah satu yang patut mendapat
perhatian dalam perkembangannya adalah munculnya pandangan baru
mengenai ilmu pengetahuan. Pandangan tersebut merupakan kritik
terhadap Aristoteles bahwa ilmu-ilmu pengetahuan sempurna tidak boleh
mencari untung namun harus memiliki sikapkontemplatif, artinya dipakai
untuk memperkuat kemampuan manusia di bumi ini.Padaabad-abad
berikutnya, di dunia barat dan di dunia luar barat, dijumpai keyakinan
dankepercayaan bahwa kemajuan yang di capai oleh ilmu pengetahuan
alam akanmengantarkan manusia menuju masa depan yang semakin
cemerlang. Sebagai akibatnya,ilmu pengetahuan selama masa modern
sangat mempengaruhi dan mengubah manusiadan dunianya.terjadilah
revolusi I (dengan pemakaian mesin-mesin mekanis), lalurevolusi II
(dengan pemakaian listrik dan titik awal pemakaian sinar-sinar), dan
kemudianrevolusi III yang ditandai dengan penggunaan komputer yang
sedang kita saksikandewasa ini.Dengan demikian adanya perubahan
pandangan tentang ilmu pengetahuanmempunyai peranan penting dalam
membentuk peradaban dan kebudayaan manusia, dandengan itu pula
tampaknya, muncul semacam kecenderungan yang terjalin pada
jantungsetiap ilmu pengetahuan dan juga para ilmuwan untuk lebih
berinovasi untuk penemuandan perumusan berikutnya.
Tokoh yang menjadi pelopor pada masa ini adalah Rene Decrates,
Isaac Newton,Charles Darwin, dan JJ. Thompson. Keterangan lebih
lengkap sebagai berikut :
a. Isaac Newton ( 1643 M–1727), adalah seorang fisikawan ,
matematikawan,ahli astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan
theolog. Dia di katakana sebagai “Bapak ilmu fisika klasik”.
Karyanya yang berjudulPhilosophiae Naturalis Principia
Mathematica menjabarkan tentang hukum gravitasi dan tiga
hukum9 gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam
semesta selamatiga abad ini.
b. Rene Descartes ( 1596 M – 1650 M ) adalah ahli matematika dari
Perancisdan seorang filsuf. Descartes kadang di panggil ‘’ Penemu
filsafat Modern’’dan ‘’ Bapak matematika modern’’. Pemikirannya
yang menggunakan revolusi adalah ‘’semuanya tida ada yang pasti,
kecuali kenyataan bahwaseseorang berfikir’’.

11
c. Charles Robert Darwin ( 1809 M –1882 M ) adalah seorang
naturalis yang teori revolusionernya meletakkan landasan bagi
teori evolusi modern dan prinsip garis keturunan yang sama
(common Descent) dengan mengajukan seleksi alam sebagai
mekanismenya. Teorinya yang paling menggemparkan adalah
“Nenenk Moyang Manusia Adalah Kera “

12
BAB IV
PENUTUPAN

4.1 Kesimpulan
Sejarah perkembangan sains dan teknologi dimulai dari zaman
purba (3200 SM-5M), abad pertengahan (5-15 M), zaman renaisans (15-
16M), dan zaman modern (17 M-sekarang). Dimana pada zaman purba
mereka sudah mempelajari dan mengamati peristiwa alam seperti belajar
memburu dengan memanfaatkan alat-alat buatannya sendiri, bercocok tanam,
dan lain sebagainya. Di zaman pertengahan yaitu dengan budaya berpikir
ilmiah. melahirkan para tokoh handal dalam bidangnya. seluruh aktivas
manusia dalam kehidupannya dipengaruhi oleh perkembangan agama, di
bidang Kedokteran Matematika, Astronomi dan lainnya. Di zaman renaisans
Salah satu penemuan ilmiahnya dicetuskan oleh ahli matematika dan
astronom asal Polandia Nicolaus Copernicus. Pada 1530-an, ia menerbitkan
teorinya tentang tata surya heliosentris dan menyatakan matahari sebagai
pusat tata surya, bukan Bumi. Dan zaman modern atau disebut dengan Sains
modern adalah suatu bagian tahapan perkembangan kehidupan manusia yang
hadir di masa kini. Adanya produk telepon genggam, komputer, internet,
televisi, kendaraan bermotor, dan lain-lain menjadi bagian yang tak
terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan sudah menjadi
ketergantungan.

4.2 Saran
Perkembangan ilmu pengetahuan merupakan suatu hal yang
dinamis, oleh karena itu umat manusia harus mendukung dan mengarahkan
perkembangan tersebut ke arah yang positif agar tidak ada penyalah gunaan
ilmu pengetahuan. Serta Para ilmuwan dari zaman dahulu hingga sekarang
telah membawa banyak perubahan positif di masa sekarang dengan hasil-hasil
pemikirannya yang mendalam. Oleh karena itu, akan lebih baik apabila
generasi sekarang mampu meniru kebiasaantersebut agar perkembangan ilmu
pengetahuan tidak berhenti dan dapat terus berkembang

13
DAFTAR PUSTAKA

Amhar, F., Puri, A., & Ardiansyah. (2018). Peran Sains dan Teknologi dalam
Membangun Peradaban Islam. Jurnal Kajian Peradaban Islam , 1 (1), 17-23.

Lestari, S. (2018). Peran Teknologi dalam Pendidikan di Era Globalisasi. Jurnal


Pendidikan Agama Islam , 2 (2), 94-100.

Rusdiana. (2021). Filsafat Ilmu. Bandung: Pusat Peneliti dan Penerbitan UIN
SGD Bandung 2018.

Watini, S., & Devana, V. T. (2021). Teori Kuantum Baru yang Sesuai Sains dan
Teknologi. ADI Bisnis Digital Interdisiplin Jurnal , 2 (1), 89-93.

Wulandari, F. E. (2016). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek untuk


Melatihkan Keterampilan Proses Mahasiswa. Jurnal Pedagogia , 5 (2), 247-254.

14

Anda mungkin juga menyukai