Anda di halaman 1dari 19

Makalah FILSAFAT SAINS

Hubungan ilmu pengetahuan dan teknologi

Disusun Oleh

1. Waras Topan (1613040001)


2. Dian Fitrah Ardita R (1613040015)
3. Putri Nur Kaimuddin (1613041003)
4. Selyndion Ayundi Thumo (1613041015)
5. Nila Ardia Cahyani (1613042005)
6. A. Elish Trierti Putri (1613042015)

Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam


Universitas negeri Makassar tahun ajaran 2017/2018

DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN..............................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2

C. Tujuan....................................................................................................................2

BAB II. PEMBAHASAN................................................................................................3

A. Pengertian Ilmu......................................................................................................3

B. Pengertian Teknologi.............................................................................................5

C. Perbedaan Ilmu dan Teknologi...............................................................................9

D. Keterkaitan antara Ilmu dan Teknologi................................................................10

E. Hubungan Ilmu dan Ilmu Pengetahuan................................................................11

F. Dampak Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi..................................11

BAB III. PENUTUP........................................................................................................14

A. Kesimpulan..........................................................................................................14

B. Saran...............................................................................................................14-15
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT karena berkat
limpahan rahmatnya sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini
sebagaimana mestinya. Salawat dan salam senantiasa dihaturkan untuk Nabi
Besar Muhammad SAW sebagai pembawa risalah untuk umatnya dan sebagai
rahmatalil alamin. Dalam makalah ini akan membahas tentang Hubungan ilmu
pengetahuan dan Teknologi.
Pembaca, ada saatnya hewan akan menjadi sebuah inspirasi bagi manusia.
Bahkan hewan kecil sekalipun bisa menjadi inspirasi luar biasa, seperti semut.
Suatu waktu kita pernah melihat sekelompok semut mampu mengangkat makanan
yang ukurannya lebih besar dari tubuhnya. Jika hanya seekor semut saja yang
mengangkat makanan tersebut maka seekor semut akan mengalami kesuliatan.
Kejadian tersebut menjadi acuan bagi kami tentang betapa pentingnya
kebersamaan dan kerjasama dalam menyelasaikan makalah mengenai Hubungan
ilmu pengetahuan dan Teknologi.
Kami menyadari makalah ini memiliki kekurangan tetapi kami berharap
makalah ini dapat membantu pembaca untuk meningkatkan wawasannya
mengenaiHubungan ilmu pengetahuan dan Teknologi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada awalnya yang pertama muncul adalah filsafat dan ilmu-ilmu
khusus merupakan bagian dari filsafat, sehingga di katakan bahwa fisafat
merupakan induk atau ibu dari semua ilmu(mater scientiarum).  Karena
objek material filsafat bersifat umum yaitu seluruh kenyataan, pada hal
ilmu-ilmu membutuhkan objek khusus.  Hal ini menyebabkan berpisahnya
ilmu dari filsafat.
Meskipun pada perkembangannya masing-masing ilmu memisahkan
diri dari filsafat, ini tidak berarti hubungan filsafat dengan ilmu-ilmu
khusus menjadi terputus. Dengan ciri kekhususan yang dimiliki setiap
ilmu, hal ini menimbulkan batas-batas yang tegas di antara masing-masing
ilmu. Dengan kata lain tidak ada bidang pengetahuan yang menjadi
penghubung ilmu-ilmu yang terpisah. Di sinilah filsafat berusaha untuk
menyatu padukan masing-masing ilmu. Tugas filsafat adalah mengatasi
spesialisasi dan merumuskan suatu pandangan hidup yang didasarkan atas
pengalaman kemanusian yang luas.
Tentunya kita semua menyadari bahwa didalam kehidupan kita ini
kita sama sekali tidak terlepas dari Ilmu Pengetahun dan Ilmu terapannya
yaitu Teknologi dari berbagai aspek. Ilmu terus berkembang sedemikian
pesatnya , demikian pula ilmu teknologi. Pada zaman modern ini, ilmu
pengetahuan alam (Science) dan teknologi saling memerlukan tidak
mungkin lagi berdiri sendiri, sehingga dapat maju dengan pesat. Keinginan
hidup yang lebih  sejahtera,  mendorong manusia untuk   menggunakan
teknologi.
Kemajuan teknologi yang berkembang pesat yang kita lihat sekarang
ini tentunya dilatar belakangi oleh kemajuan ilmu pengetahuan alam,
artinya kecanggihan teknologi tidak akan pernah kita rasakan  tanpa
adanya kemajuan dalam ilmu pengetahuan alam begitu pula konsep-kosep
dalam teknologi adalah hasil penerapan dari ilmu pengetahuan alam.
Untuk makalah ini mencoba membahas mengenai bagaiaman hubungan
anatar ilmu dengan teknologi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, adapun rumusan masalah dalam makalah ini
adalah:
1. Apa itu ilmu?
2. Apa itu teknologi?
3. Bagaimana perbedaan antara ilmu dan teknologi?
4. Bagaimana keterkaitan antara ilmu dan teknologi?
5. Bagaimana hubungan anatara ilmu dan ilmu pengetahuan?
6. Bagaiamana dampak perkembangan dari IPTEK?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, adapun tujuan dalam makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui tentang ilmu.
2. Untuk mengetahui tentang teknologi.
3. Untuk mengetahui perbedaan antara ilmu dan teknologi.
4. Untuk mengetahui keterkaitan antara ilmu dan teknologi.
5. Untuk mengetahui hubungan anatara ilmu dan ilmu pengetahuan.
6. Untuk mengetahui dampak perkembangan dari IPTEK.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu
Ilmu adalah pengetahuan yang sudah dikelompokkan, disistematisasi,
dan diinterpretasikan sehingga menghasilkan suatu kebenaran objektif serta
sudah diuji kebenarannya secara ilmiah. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), Ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun
secara bersistem menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu. Sedangkan, dalam
Kamus Webster disebutkan bahwa ilmu adalah penelurusuran data atau
informasi melalui pengamatan, pengkajian, dan eksperimen, dengan tujuan
menetapkan hakikat, landasan dasar ataupun asal-usulnya.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum
sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat
secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang
ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia
berusaha berpikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu
pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Adapun pengertian ilmu secara definisi, para ahli memberikan pengertian
yang berbeda-beda, hal ini dikarenakan perbedan pemahaman di antara
mereka. Namun dari sekian banyak definisi ilmu, The Liang Gie menjelaskan
bahwa ilmu adalah serangkaian aktivitas manusia yang manusiawi (human),
yang rasional dan kognitif dengan berbagai methode berupa aneka prosedur
dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan. Aktivitas
yang dimaksud adalah segala kegiatan atau rangkaian kegiatan atau proses
yang dijalani oleh para ahli (misalnya fisikawan, sosiolog) untuk membangun
pengetahuan ilmiah sesuai dengan pemahaman masing-masing tentang dunia,
yang akhirnya melahirkan pluralitas tujuan ilmu.
Aktivitas ilmiah menurut Peursen adalah: hasrat untuk mengerti,
memahami, menjelaskan, menguasai dan memanfaatkan sesuatu, diantaranya: 
a. Alam, sebagaimana tercermin dari pemunculan ilmu-ilmu tentang alam:
fisika, kimia, biologi, kosmologi; berkembang pada tujuan untuk memahami
dan mengatasi. 
b. Daya-daya kehidupan, sebagaimana muncul dalam ilmu-ilmu tentang
kehidupan: ilmu kedokteran, farmasi.
c. Kekuatan-kekuatan yang bersifat sosial yang langsung melibatkan manusia:
sosiologi, psikologi, antropologi, ilmu ekonomi, ilmu politik, ilmu bahasa,
dan lain sebagainya. 
Dengan demikian keluasan tujuan ilmu pada akhirnya melahirkan pembagian
objek formal ilmu yang menyesuaikan diri dengan objek material yang hendak
diungkap melalui ilmu-ilmu.
Di samping kedua pendapat ahli di atas, masih banyak lagi pendapat ahli-
ahli yang lain tentang pembagian ilmu, seperti pendapat Herbert (formil dan
alam), Mohammad Hatta (Alam, social Kultur), Radioputro (berdasarkan
urutan dari yang paling eksak kepada abstrak), bahkan pembagian ilmu
menurut Undang-Undang Pokok tentang PTN no 22 tahun 1961(agama,
kebudayaan, social, eksakta dan teknik).
Kembali lagi kepada definisi ilmu yang dikemukakan The Liang Gie,
bahwa struktur aktivitas ilmiah menurutnya pada dasarnya terdiri atas dua ba-
gian, yakni bagian substantif atau isi, dan bagian prosedural atau metode.
Kedua bagian tersebut dalam kenyataannya tidak bisa dipisahkan, hanya dapat
dibedakan dalam analisa. Namun demikian aktivitas ilmiah sebagai bagian dari
realitas sosial tidak cukup dipahami sesederhana itu. Berikut ini dibahas
kompleksitas aktivitas i1miah dipandang dari sudut internal, dan dari sudut
pandang sosiologi ilmu. 
Menurut The Liang Gie dari sudut pandang internal dan sistematis,
konotasi ilmu sesungguhnya menyangkut tiga hal: 
1. Proses menunjuk pada Penelitian Ilmiah. 
2. Prosedur, mengacu pada metode Ilmiah. 
3. Produk (hasil), yang dimaksud adalah Pengetahuan Ilmiah. 
Adapun nama-nama ilmu menurut Ahmad Tafsir yang juga senada
dengan yang dikemukakan oleh Stuart Case dibagi menjadi: 
1. Kealaman, seperti Astronomi, Fisika, Kimia, Ilmu Bumu, Ilmu Hayat 
2. Sosial, seperti Sosiologi, Antropologi, Psikologi, Ekonomi dan Politik 
3. Humaniora, seperti seni, Hukum, Filsafat, Bahasa, Agama dan Sejarah 
Dari sudut pandang sosiologi ilmu, Ziman membedakan ilmu dari: 
1. Sudut pandang internal mengacu pada ilmu akademis (academic
science), relatif lebih menekankan pada pengkayaan tubuh pengetahuan
ilmiah untuk pengembangan ilmu itu sendiri, tanpa adanya pemikiran untuk
kemungkinan-kemungkinan penerapannya lebih jauh. 
2. Sudut pandang eksternal mengacu pada ilmu industrial (industrial
science) memusatkan diri pada pengkajian efek-efek teknologis dari
pegetahuan ilmiah yang dihasilkan oleh ilmu-ilmu murni. Titik berat
perhatian Ilmu industrial terletak pada kemampuan instrumental ilmu dalam
memecahkan problem-problem praktis baik untuk kepentingan politis,
militer, atau pun komersial. llmu industrial ini merupakan komponen utama
dari teknologi. Yang menjadi pembeda utama dari keduanya adalah
hubungan mereka dengan masyarakat. 
Ada beberapa Objek Ilmu yaitu; 
Objek ilmu yang dikemukakan oleh Purwadarminto yakni 
1. Objek Material, yakni seluruh lapangan atau bahan yang dijadikan objek
penyelidikan suatu ilmu 
2. Objek Formal, yakni objek material yang disoroti oleh suatu ilmu,
sehingga membedakan antara satu ilmu dengan yang lainnya, jika
berobjek material yang sama.
B. Pengertian Teknologi
Secara etimologis, menurut Runes, akar kata teknologi adalah techne
yang berarti serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan
pembuatan suatu objek atau kecakapan tertentu, pengetahuan tentang
prinsip-prinsip atau metode, seni. 
Adapun logos menurut The Liang Gie, sebagai akar kata logi, tidak me-
ngacu pada status ilmiah dari teknologi, sebagaimana ditemukan dalam istilah
antropologi, biologi, sosiologi, namun lebih mengacu pada makna tata pikir
atau pun keteraturan, sebagaimana ditemukan dalam istilah kronologi dan
ideologi. 
Dari tinjauan secara etimologis, terlihat adanya potensi kekaburan makna
dari istilah teknologi. Pertama terkait dengan dimensi pengetahuan dari
teknologi, yang memunculkan permasalahan apakah teknologi termasuk dalam
pengetahuan ilmiah (ilmu) ataukah pengetahuan biasa. Kedua terkait dengan
dimensi praktis dari teknologi, yang menimbulkan persoalan apakah persamaan
atau pun perbedaan antara teknologi dan teknik, juga antara teknologi dan seni
(art)? Klarifikasi terhadap dua potensi masalah tersebut merupakan klarifikasi
tentang hubungan antara teknologi dengan ilmu, dan hubungan antara
teknologi dengan kebudayaan. 
Pengertian Teknologi dikaitkan dengan dimensi pengetahuan 
Berikut ini beberapa pengertian teknologi yang dikaitkan dengan dimensi
pengetahuan: 
1. Teknologi menurut Brinkmann adalah penerapan dari pengetahuan ilmiah
kealaman (natural science). Pengertian ini adalah pengertian teknologi yang
paling banyak digunakan dalam berbagai lingkup kehidupan. Pernyataan
teknologi adalah penerapan ilmu dengan mudah dapat ditemukan pada
mimbar kuliah maupun pada pengerjaan proyek fisik. 
2. Teknologi menurut The Liang Gie merupakan pengetahuan sistematis
tentang seni industrial, atau sebutan singkatnya, sebagai ilmu industrial 
3. Teknologi menurut Hill: penerapan pengetahuan ilmiah untuk industri. 
4. Bunge sebagaimana dikutip The Liang Gie, menyatakan bahwa teknologi
adalah ilmu terapan (applied science) yang dipilahnya menjadi empat
cabang, yakni: teknologi fisik (misal teknik mesin, teknik sipil); teknologi
biologis (misal farmakologi); teknologi sosial (misal riset, operasi),
teknologi pikir (misal ilmu komputer) 
5. Feibleman sebagaimana dikutip The Liang Gie, memandang teknologi
sebagai pertengahan antara ilmu murni dan ilmu terapan, atau merujuk pada
makna teknologi sebagai keahlian (skill) 
6. Layton sebagaimana dikutip The Liang Gie, memahami teknologi sebagai
pengetahuan. Beliau menggunakan makna yang lebih dekat dan asli. 
7. Sedangkan Karl Mark sebagaimana dikutip The Liang Gie, menggunakan
istilah teknologi dalam tiga makna yang berbeda, yakni sebagai alat kerja,
pengajaran praktis dari sekolah industrial, dan ilmu tentang teknik. 
Dari berbagai definisi di atas jelas terlihat bahwa terdapat beberapa
pendapat, yakni: Pertama, teknologi bukan ilmu, melainkan penerapan ilmu.
Berkaitan dengan hal tersebut, tidak bisa disangkal bahwa pengetahuan limiah
memainkan peranan yang sangat besar dalam perkembangan teknologi modem,
namun sepanjang sejarah teknologi banyak ditemukan bahwa rancangan-
rancangan dan penemuan teknologi bisa terwujud atas dasar suatu upaya yang
secara teori (pada masanya) justru salah. Proses penemuan dalam teknologi,
seperti halnya dalam ilmu, sering diilhami oleh hal-hal di luar teori yang telah
ada. Dengan demikian pernyataan bahwa- teknologi merupakan penerapan
ilmu harus diterima bukan dalam arti yang absoulut. Demikan juga dengan
pernyataan bahwa teknologi berbeda dengan ilmu. Memang teknologi berbeda
dengan ilmu, namun pada kenyataannya ilmu menyumbangkan beberapa
komponennya dalam bangunan teknologi. Dalam pendekatan system, teknologi
merupakan sebagian output dari ilmu. 
Kedua, teknologi merupakan ilmu, yang dirumuskan dalam kaitan
dengan aspek ekstemal (yaitu industri), dan aspek internal yang dikaitkan
dengan objek material ilmu (fisik, biologis, social, pikir, dan kepentingan
industrial), maupun objek formal (penerapan teori ilmiah). Pernyataan tersebut
menimbulkan permasalahan serius, apabila dinyatakan bahwa teknologi
merupakan ilmu, hal ini tentu akan menghilangkan aspek-aspek teknologi yang
lain, misalnya: asumsi filosofis di balik teknologi, aspek ideologis dari
teknologi, aspek sosiologis dari teknologi, maupun aspek budaya dari
teknologi. Sebab teknologi secara mendasar lebih dari sekedar dan berbeda
dengan ilmu terapan.
Dan ketiga, teknologi merupakan keahlian ilmiah yang terkait dengan
realitas kehidupan sehari-hari. Untuk bahasan ini, sebaiknya perhatikan
pendapat-pendapat yang merumuskan teknologi dengan penekanan bukan pada
pengetahuan, melainkan pada dimensi praktis maupun aktivitas dari teknologi. 
Pengertian Teknologi dari dimensi praktis maupun aktivitas 
Terdapat beberapa definisi yang memahami teknologi dari aspek bukan
pengetahuan yakni: 
1. Teknologi menurut Brinkmann sebagai suatu produksi untuk tujuan-tujuan
ekonomis. Teknologi sebagai suatu sistem yang netral untuk tujuan
penggunaan apa pun. Teknologi sebagai ungkapan kepentingan manusia
untuk berkuasa. 
2. Teknologi kontemporer menurut merupakan pendapat para ilmuwan sosial
Hitam, terutama para antropolog sebagaimana dikutip The Liang Gie,
adalah sebagai perluasan dan perkembangan bentuk aspek-aspek dari
batas-batas umum aktivitas manusiawi masyarakat yang berbeda dari para
pendahulu mereka pada zaman kuno dan prehistoris. 
3. Berkner dan Kranzberg sebagaimana dikutip The Liang Gie, dia juga
membatasi pengertian teknologi dalam terminologi yang lebih luas dan
dalam, dengan maksud untuk memahami keseluruhan makna sosial dari
teknologi, dengan mendefinisikan teknologi sebagal aktivitas kerja manusia
untuk membantu baik secara fisik atau intelektual dalam menghasilkan
bangunan, produk-produk, atau layanan-layanan yang dapat meningkatkan
produktivitas manusia untuk memahami, beradaptasi terhadap, dan
mengendalikan lingkungannya secara lebih baik. 
4. Rickover sebagaimana dikutip The Liang Gie, memahami teknologi tidak
lain sebagai artefak yang dihasilkan oleh manusia industrial modern dalam
rangka memperluas kekuasaannya atas jwa dan raga. 
5. Nash bahkan lebih sempit lagi, yakni dengan memahami teknologi sebagai
aktivitas dan hasil dari aktivitas, yang merujuk pada pabrik-pabrik, barang,
dan layanan.
Dari berbagai batasan pengertian di atas tersirat luasnya -atau kaburnya-
kandungan pengertian teknologi. Dengan demikian, wilayah pengertian
teknologi adalah: 
1. Dari segi konsepsional yang terkait dengan teknologi, yakni prosedur, seni,
keahlian teknis, tujuan kerja, pengetahuan. 
2. Dari segi faktual yang terkait dengan teknologi, yakni pabrik, barang,
industri, alat, aktivitas. 
3. Dari segi eksternal yang terkait dengan teknologi, yakni kepentingan
ekonomi, politik, struktur sosial, maupun budaya masyarakat. 
Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa teknologi merupakan fenomena
yang kompleks. Dengan demikian untuk menghadapi kompleksitas teknologi,
The Liang Gie merumuskan bahwa teknologi adalah sebagai suatu sistem seni
praktis (a system of the Pratical art). Sebagaimana pendekatan sistem,
teknologi memiliki beberapa hal berikut: 
1. Input teknologi dapat berupa kekuatan-kekuatan material, keahlian, tehnik,
pengetahuan, alat. 
2. Komponen teknologi dapat berupa keahlian tehnik (engineering), proses,
fabrikasi manufaktur maupun organisasi. 
3. Output dari teknologi adalah bangunan-bangunan fisik, barang-barang,
makanan, alat-alat, organisasi, atau pun benda-benda. 
4. Lingkungan dari teknologi adalah berbagai komponen kebudayaan, ter-
utama ilmu. 
C. Perbedaan Ilmu dan Teknologi
Dengan pendekatan yang dijelaskan di atas, menurut The Liang Gie dan
Peursen, teknologi berbeda dengan teknik karena cakupan pengertian teknologi
lebih luas dari teknik. Teknik adalah suatu sitem seni praktis. Tehnik tidak
timbul kebetulan saja, melainkan sebagai konsekuensi dari pengetahuan.
Demikian pula ilmu berbeda teknologi. Teknologi tidak muncul secara
kebetulan saja, namun merupakan konsekuensi dari adanya ilmu. 
D. Keterkaitan antara Ilmu dan Teknologi 
Dari penelusuran terhadap konsep ilmu dan teknologi dengan berbagai
aspek dan nuansanya, kiranya mulai jelas keterkaitan antara ilmu dan
teknologi. 
Sir Bertrand Russel, merumuskan hubungan ilmu dan teknologi dengan
rumusan yang amat sederhana. Menurut dia dengan akalbudinya manusia
mempunyai dua kemampuan. Pertama, akalbudi memberinya kemungkinan
mengetahui berbagai hal. Kedua, akalbudi yang sama memberinya
kemungkinan menciptakan berbagai hal. Ilmu adalah pengetahuan. Sedangkan
teknologi adalah penciptaan.
Beberapa titik singgung antara ilmu dan teknologi dapat dirumuskan
sebagai berikut: 
1. Bahwa baik ilmu maupun teknologi merupakan komponen dari
kebudayaan. 
2. Baik ilmu maupun teknologi memiliki aspek ideasional maupun faktual,
dimensi abstrak maupun konkrit, dan aspek teoritis maupun praktis. 
3. Terdapat hubungan dialektis (timbal balik) antara ilmu dan teknologi. Pada
satu sisi ilmu menyediakan bahan pendukung penting bagi kemajuan
teknologi yakni berupa teori-teori; pada sisi lain penemuan-penemuan
teknologis sangat membantu perluasan cakrawala penelitian i1miah, yakni
dengan dikembangkannya perangkat-perangkat penelitian berteknologi
mutakhir. Bahkan dapat dikatakan, dewasa ini kemajuan ilmu
mengandalkan dukungan teknologi, sebaliknya, kemajuan teknologi
mengandalkan dukungan i1mu. 
4. Sebagai klarifikasi konsep, istilah ilmu lebih tepat dikaitkan dengan konteks
teknologis, sedangkan istilah pengetahuan lebih sesuai bila digunakan dalam
konteks teknis. 
E. Hubungan Ilmu dan Ilmu Pengetahuan
Ilmu (Science) berhubungan dengan pengetahuan (knowledge). Setiap
ilmu merupakan pengetahuan, namun tidak semua pengetahuan adalah ilmu.
Hal ini disebabkan karena adanya pengetahuan-pengetahuan yang tidak ilmiah,
misalnya mitos. Contohnya: mitos orang Jawa tentang peristiwa terjadinya
pelangi yang dikatakan sebagai tangga menuju pemandian bagi dewi-dewi
khayangan. Adapun hujan yang acapkali rintik-rintik dikatakan sebagai air
mata dewi-dewi tadi yang menangisi salah seorang dewi yang tertinggal di
bumi dan tidak bisa kembali ke khayangan karena selendangnya diambil
maling yang mengintip mereka sewaktu mandi. Kisah ini merupakan
pengetahuan tipe mitos yang tetap hidup dan bermanfaat, namun bukan ilmu
dan tidak ilmiah/scientifik.
Menambah ilmu, pasti menambah pengetahuan, tapi kalau menambah
pengetahuan belum tentu menambah ilmu. Ilmu akan bertambah bila
pengetahuan bertambah, dan pengetahuan akan menjadi tidak berguna saat
anda tidak mempunyai ilmu. Ilmu adalah hal yang di dapat setelah meng-
implementasikan pengetahuan yang di terima. Ilmu adalah praktek dari
pengetahuan. Apa yang kamu ketahui adalah pengetahuan, jika kamu
mempraktekkannya maka kamu berilmu. Ilmu adalah sekumpulan
pengetahuan/ fakta yang tersusun secara logis dan sistematis dan dapat diukur
serta diuji kebenarannya, untuk mendapatkan ilmu diperlukan pengetahuan,
demikian juga didalam memperoleh pengetahuan dibutuhkan juga ilmu. Jadi
hubungan ilmu dan pengetahuan sangat erat, karena antara ilmu dan
pengetahuan sulit untuk dipisahkan.
F. Dampak Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
1. Adapun dampak negatif dari berkembangnya IPTEK antara lain :
a. Penggunaan informasi dan situs tertentu yang terdapat di internet yang
bisa disalah gunakan oleh pihak tertentu.
b. Kerahasiaan hasil tes semakin terancam, misalkan informasi tentang
tes psikotes yang bisa diakses melalui internet, bahkan dapat
memperoleh layanan tes psikotes langsung dari internet.
c. Pola interaksi antar manusia yang berubah.
d. Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang tertentu dalam melakukan tindak
kriminalitas.
Untuk meminimalisir dampak negatif dari penerapan IPTEK perlu diperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
1) Menjaga keserasian dan keseimbangan dengan lingkungan setempat.
2) Teknologi yang akan diterapkan hendaknya betul-betul dapat mencegah
timbulnya permasalahan di tempat itu.
3) Memanfaatkan seoptimal mungkin segala sumber daya alam dan sumber
daya manusia yang ada.
2. Dampak Positif perkembangan IPTEK
a. Memberikan berbagai kemudahan 
Perkembangan IPTEK mampu membantu manusia dalam
beraktifitas. Terutama yang berhubungan dengan kegiatan perindustrian
dan telekomunikasi. Namun, dampak dari perkembangan IPTEK juga
berdampak ke berbagai hal seperti kegiatan pertanian, yang dulunya
membajak sawah dengan menggunakan alat tradisional, kini sudah
menggunakan peralatan mesin.sehingga aktifitas penanaman dapat lebih
cepat di laksanakan tanpa memakan waktu yang lama dan tidak pula
terlalu membutuhkan tenaga yang banyak. Ini adalah contoh kecil efek
positif perkembangan IPTEK di dalam membantu aktifitas manusia dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Mempermudah meluasnya berbagai informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi kita, dimana
tanpa informasi kita akan serba ketinggaln. terlebih lagi ketika berbagai
media cetak dan elektronik berkembang pesat. Hal ini memaksa kita
untuk mau tidak mau harus bisa dan selalu mendapatkan berbagai
informasi. Pada masa dahulu, kegiatan pengiriman berita sangat lambat,
hal ini di karenakan kegiatan tersebut masih di lakukan secara tradisional
baik itu secara lisan maupun dengan menggunakan sepucuk surat. Namun
sekarang kegiatan semacam ini sudah hampir punah, dimana
perkembangan IPTEK telah merubah segalanya, dan kita pun tidak perlu
menunggu lama untuk mengirim atau menerima berita.
c. Bertambahnya pengetahuan dan wawasan
Komputer dahulu termasuk jenis peralatan yang sangat canggih,
dimana hanya orang-orang tertentu yang mampu membelinya apalagi
menggunakannya. Namun seiring dengan perkembangan iptek, peralatan
elektronik seperti computer, internet, dan handphone (Hp) sudah menjadi
benda yang menjamur. Dimana tidak hanya orang-orang tertentu yang
mampu menggunakannya, bahkan anak-anak di bawah umurpun dapat
menggunakannya. Inilah pengaruh positif perkembangan iptek di era
globalisasi terhadap ilmu pengetahuan dan wawasan masyarakat kita
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Terdapat hubungan dialektis (timbal balik) antara ilmu dan teknologi.
Pada satu sisi ilmu menyediakan bahan pendukung penting bagi
kemajuan teknologi yakni berupa teori-teori; pada sisi lain
penemuan-penemuan teknologis sangat membantu perluasan
cakrawala penelitian i1miah, yakni dengan dikembangkannya
perangkat-perangkat penelitian berteknologi mutakhir. Bahkan dapat
dikatakan, dewasa ini kemajuan ilmu mengandaikan dukungan
teknologi, sebaliknya, kemajuan teknologi mengandalkan dukungan
i1mu 
2. Mengabaikan salah satu aspek hanya akan menghasilkan telaah yang
timpang. Sama seperti hasrat manusia kini untuk memecahkan masalah
kebutuhan dengan cara sederhana melalui teknologi. Tidak ada pe-
mecahan sederhana untuk suatu permasalahan yang kompleks,
demikian pula tidak ada uraian sederhana untuk suatu hubungan dari
realitas yang kompleks. 
3. Komponen terpenting dari pengembangan ilmu dan teknologi adalah
unsur-unsur pembelajaran yang memadai, baik pada dataran nilai,
norma, maupun aturan operasionainya. Perlunya pengembangan ilmu
dan teknologi yang lebih integral. 
4. Ilmu dan teknologi dapat berkembang dengan pesat menunjukkan
adanya proses yang tidak terpisahkan dalam perkembangannya dengan
nilai-nilai hidup. 
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat,kami harap setelah membaca
makalah ini pembaca dapat menggali lebih dalam untuk mencari ilmu
pengetahuan dan teknolohi yang terbaru.Namun kritk dan saran sangat
diperlukan untuk lebih mengevaluasi dan membangun kreativitas kerja
kelompok kami.
DAFTAR PUSTAKA

Sudrajat, Marno. 2012. “Makalah Hubungan antara Ilmu dengan Pengetahuan”.


http://marnosudrajat.blogspot.co.id/2012/06/makalah-hubungan-antara-
ilmu-dengan.html

Suryantini, Iis. 2013. “Filsafat Ilmu dan Teknologi”.


http://iissuryatini.blogspot.co.id/2013/01/filsafat-ilmu-dan-teknologi.html

Dodi, Sujadi. 2014. “Hubungan antara Ilmu Pengetahuan”.


http://sujadidodi.blogspot.co.id/2014/11/hubungan-antara-ilmu-
pengetahuan.html

Anda mungkin juga menyukai