Anda di halaman 1dari 30

SEJARAH PERKEMBANGAN SAINS DAN TEKNOLOGI

DISUSUN OLEH:

1. ASHABUL KAHFI (F1C122002)

2. FRIESCA RAHMAT (F1C122006)

3. JUAN PATRI OLIVIA LIAMSI (F1C122008)

4. LARASATI (F1C122012)

5. NUR HALISAH (F1C122014)

6. SAFRIDA (F1C122016)

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah membantu hamba-Nya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemuliaan. Shalawat serta salam kita curahkan kepada junjungan
Nabi Besar Muhammad SAW, sebagai Rahmatan lil’alamin yang telah membawa umat
manusia dari jalan kegelapan menuju kehidupan yang mendapat sinar illahi seperti sekarang
ini.

Allhamdulillah makalah yang berjudul “ Sejarah Perkembangan Sains dan Teknologi”


dapat diselesaikan semata-mata atas kehendak-Nya dan rahamat serta cinta kasih-Nya yang
melimpah. Rasa syukur kami atas kemurahan-Nya karena telah diberi kesempatan untuk
menyelesaikan makalah ini.

Harapan kami makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
sejarah perkembangan sains dan teknologi. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Kendari, 10 Mei 2023

penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Tujuan Makalah...........................................................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA.....................................................................................................3
2.1 Definisi Sains...............................................................................................................3
2.2 Definisi Teknologi.......................................................................................................3
2.3 Kaitan Sains Dan Filsafat............................................................................................4
2.4 Penempatan fungsi filsafat terhadap perkembangan teknologi...................................5
BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................................7
3.1 Sejarah Perkembangan Sains dan Teknologi..............................................................7
3.2 Perkembangan Teknologi dan Pemikiran Teknokrat................................................13
3.3 Ragam Sains dan Teknologi......................................................................................20
2.5 Pemanfaatan Sains dan Teknologi.............................................................................21
BAB IV PENUTUPAN............................................................................................................24
4.1 Kesimpulan................................................................................................................24
4.2 Saran..........................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................25

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sains merupakan ilmu yang mempelajari alam semesta beserta seluruh isinya
sedangkan teknologi adalah suatu sarana yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia. Sains dan Teknologi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Kedua hal tersebut memberikan banyak hal - hal positif dan banyak
membantu manusia dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada dalam kehidupan.
Jika melihat suatu teknologi pasti ada sains yang mendasarinya. Begitu juga sebaliknya,
jika melihat konsep sains ada kemungkinan untuk menerapkannya pada suatu teknologi.

Sains bermula dari sifat keingintahuan manusia terhadap hakikat segala sesuatu. Pada
mulanya sifat dasar manusia yang selalu ingin tahu itu dideskripsikan melalui mitos,
namun seiring berjalannya waktu, kemampuan analisa, abstraksi, dan logika manusia
mengalami perkembangan secara perlahan-lahan. Seorang intelektual tidak dapat
terpuaskan dengan mitos, yang menganggap air hujan adalah air mata dewa atau gempa
bumi adalah langkah kaki para dewa.

Sains modern telah membawa pengaruh yang dalam pada hamper semua aspek
kehidupan umat manusia. Ia telah menjadi dasar bagai teknologi dan rekayasa kehidupan
yang secara fundamental telah mengubah kondisi-kondisi kehidupan di muka bumi, baik
kemaslahatan yang ditimbulkannya maupun kerusakan yang dihasilkannya. Saat ini,
dapat dikatakan hampir tidak ada satupun industri yang tidak memanfaatkan hasil-hasil
dari sains, dan pengaruhnya dalam struktur politik dunia dapat dilihat dari perlombaan
persenjataan yang semakin canggih. Lebih lanjut, pengaruh sains tersebut sudah bergerak
jauh, melampaui batas teknologi dan secara dramatis telah meluas ke kancah pemikiran
dan kebudayaan, dimana pengaruh tersebut menuntun manusia pada terjadinya revisi
mendasar atas konsepsi manusia tentang alam semesta dan relasi manusia terhadapnya.

Tolak ukur era modern dewasa ini adalah sains dan teknologi. Sains dan teknologi
mengalami perkembangan yang begitu pesat bagi kehidupan manusia. Dalam setiap
waktu para ahli dan ilmuwan terus mengkaji dan meneliti sains dan teknologi sebagai
penemuan yang paling canggih dan modern. Keduanya sudah menjadi simbol kemajuan
pada abad ini. Oleh karena itu,apabila ada suatu bangsa atau negara yang tidak

1
mengikuti perkembangan sains dan teknologi, maka bangsa atau negara itu dapat
dikatakan negara yang tidak maju dan terbelakang.

Hubungan sains dengan di bidang teknologi bisa dikatakan saling memiliki


keterkaitan. Misalnya, seandainya manusia tidak pernah menemukan kandungan besi
dari bumi, maka sekarang pasti tidak ada barang-barang yang terbuat dari besi. Begitu
pula sebaliknya, jika perkembangan teknologi sedang pesat, maka sudah pasti
perkembangan sains saat itu sedang berkembangdengan pesat pula. Jadi, kita bisa
mengambil kesimpulan bahwa perkembangan ilmu sains sangat berpengaruh pada
perkebangan ilmu teknologi. Dan tanpa adanya ilmu teknologi yang memadahi ilmu
sains pun tidak dapat melakukan perkembangan.

Sejatinya, filsafat dan sains sudah mulai berkembang sejak masa sebelum adanya
Islam. Hingga akhirnya filsafat dan sains mulai masuk dan berkembang pada zaman
Islam seiring dengan masuknya Islam di negara Arab. Sains dan tekonologi kini sudah
menjadi bagian dari peradaban saat ini tanpa adanya sains dan teknologi kehidupan dunia
ini akan berantakan. Hampir seluruh ilmuwan dan pengamat terus berupaya
mengembangkan sains teknologi dalam berbagai tujuan. Selain untuk memudahkan
pekerjaan dalam hidup manusia, para ilmuwan mengembangkan teknologi ini untuk
menjawab berbagai hal yang masih belum diketahui oleh manusia. Akan tetapi dari mana
asal ilmu sains dan teknologi ini, apakah sains diciptakan atau ditemukan. Berdasarkan
penjelasan di atas maka dengan adanya makalah ini, diharapkan pembaca dapat lebih
memahami bagaimana sejarah perkembangan sains dan teknologi.

1.2 Tujuan Makalah


1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan sains dan teknologi

2. Untuk mengetahui perkembangan teknologi dan pemikiran teknokrat

3. Untuk mengetahui ragam sains dan teknologi

4. Untuk mengetahui pemanfaatan perkembangan sains dan teknologi

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Definisi Sains


Pengertian sains secara etimologi berasal dari bahasa Latin yakni “Scientia” yang
dapat diartikan sebagai “pengetahuan” atau “mengetahui”. Setelah itu, lahirlah
kataScienceyang diketahui berasal dari bahasa Inggris. Sedangkan pengertian sains
secara terminologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari fenomena alam dan
mengungkap fenonema yang terkandung didalamnya yang dijabarkan melalui metode
ilmiah.
Menurut KBBI sains adalah :
1. Ilmu pengetahuan pada umumnya
2. Pengetahuan sistematis tentang alam dan dunia fisik, termasuk didalamnya botani,
fisika, kimia, geologi, zoology dan sebagainya; ilmu pengetahuan alam.
3. Pengetahuan sistematis yang diperoleh dari suatu observasi, penelitian, dan uji coba
yang mengarah kepada penemuan sifat dasar atau prinsip sesuatu yang sedang
diselidiki atau dipelajari dan sebagainya (Kurniawan, 2022).
Sains secara umum dapat didefinsikan sebagai ilmu pengetahuan yang diperoleh dari
pengamatan dan penelitian, yang dipelajari oleh manusia untuk membuktikan teori yang
telah disepakati. Dengan mempelajari kondisi alam dan sekiarnya akan menjadikan sains
sebagai pengetahuan berharga untuk bertahan hidup, itulah manfaat sains sebagai alat
bagi manusia. Definisi sains menurut “Webster’s New Collegiate Dictionary,” “sains
adalah pengetahuan yang memiliki kebenaran melalui studi/ praktik dari pengoperasian
ilmu misalnya yang diperoleh dan diuji melalui metode ilmiah (Efendi & Sartika, 2021).
Sains merupakan pengetahuan yang mampu membentuk pola pikir yang rasional
homogen melalui variasi pengalaman inderawi . Fungsi utama sainas ada 4, yaitu sains
merupakan proses, sains merupakan kumpulan nilai, sains merupakan kumpulan
pengetahuan, dan sains merupakan metode untuk menjelajahi dunia. Sains merupakan
tempat pengetahuan tentang fenomena/ gejala alam, yang meliputi pengetahuan
mengenai dunia seisinya yang didapatkan dari pengalaman indera manusia dengan
lingkungannya (Wigner). Sains adalah produk ilmiah diperoleh melalui proses ilmiah
berkaitan dengan sikap ilmiah. Sains menjelaskan pola keteraturan yang telah diuji
kebenarannya berdasarkan gejala alam yang teramati (Harre). Sains didefinisikan

3
merupakan aktivitas yang dilakukan peserta didik saat pembelajaran bukan aktivitas
guru/ pendidik (Efendi dan Sartika, 2021).

2.2 Definisi Teknologi


Secara etimologis, menurut Runes, akar kata teknologi adalah techne yang berarti
serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek
atau kecakapan tertentu, pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode, seni. Adapun
logos menurut The Liang Gie, sebagai akar kata logi, tidak mengacu pada status ilmiah
dari teknologi, sebagaimana ditemukan dalam istilah antropologi, biologi, sosiologi,
namun lebih mengacu pada makna tata pikir atau pun keteraturan, sebagaimana
ditemukan dalam istilah kronologi dan ideologi (Negara, 2016).
Definisi teknologi menurut Kmus Besar Bahasa Indonesia, terknologi adalah:
1. Metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu pengetahuan terapan;
2. Keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Teknologi adalah kemampuan menerapkan suatu pengetahuan dan kepandaian
membuat sesuatu yang berkenaan pengetahuan dengan suatu produk, yang berhubugan
dengan seni serta berlandasan pengetahuan ilmu ekstaksa berdasarkan pada aplikasi dan
implitasi ilmu pengetahuan itu sendiri. Teknologi masa kini telah banyak berkembang di
masyarakat. Penggunaan teknologi oleh manusia sendiri diawali dengan alat-alat
sederhana yang dibuat oleh manusia pada zaman dahulu. Contohnya saja pada teknologi
otomotif, mugkin roda saat ini dianggap oleh manusia hanya biasa saja. Namun, pada
zaman dahulu teknologi tersebut adalah teknologi paling inovatif karena roda sangat
membantu manusia untuk perjalanan. Jika dibandingkan dengan teknologi zaman
sekarang, roda mugkin hanya tinggal sejarah (Suaedi, 2016).

2.3 Kaitan Sains Dan Filsafat


Makna sains sebagai “common sense” secara kritis dan teliti merupakan
pendekatan terhadap pengelompokkan objek atau peristiwa. Perkembangan sains banyak
dipengaruhi oleh pandangan berbagai filsuf, misalnya “Leibniz dengan kalkulus
diferensial”, “Whitehead dan Russel dengan teori matematika yang terkenal,” “Ibnu Sina
seorang filsuf muslim yang telah banyak memberikan sumbangan terhadap
perkembangan ilmu kedokteran,” “Ibnu Khaldun seorang filsuf muslim juga yang telah

4
berjasa dalam mempelopori pengembangan ilmu sejarah dan sosiologi,” “Comte yang
oleh Barat dianggap sebagai Bapak Sosiologi.” Sains berkembang karena adanya filsafat,
sebaliknya filsafat juga dipengaruhi olfilsafat berkembang karena adanya sains. Dengan
demikian, sains dinilai cukup esensial dalam pengembangan materi yang faktual dan
deskriptif, hal ini merupakan pandangan filsafat (Efendi dan Sartika, 2021)
Ada beberapa persamaan antara filsafat dan sains, sebagai berikut:
1. Filsafat dan sains, dalam menghadapi hidup dan fakta-fakta yang ditunjukkan melalui
metode berpikir reflektif.
2. Filsafat dan sains bersikap kritis dan terbuka, serta adil dalam memberikan perhatian
terhadap kebenaran.
3. Filsafat dan sains disusun secara sistematis dan terorganisasi dengan baik terhadap
ilmu pengetahuan (Efendi dan Sartika, 2021).

2.4 Penempatan fungsi filsafat terhadap perkembangan teknologi


Ilmu lahir dari filsafat dalam perkembangannya mempunyai produk yaitu teknologi.
Sekarang ini perkembangan filsafat telah terkalahkan oleh teknologi. Kemajuan
teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena
kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap
inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia.
Memberikan banyak kemudahan serta sebagai cara baru dalam melakukan aktivitas
Manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat
yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini.
Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat
positif, di sisi lain juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif. Oleh karena itu
perlu memposisikan filsafat di dalam teknologi untuk kehidupan manusia yang ingin
terus maju dan membawa perkembangan teknologi pada riil dan posisi yang sebenarnya.
Untuk itulah dalam kesempatan ini penulis paparkan penempatan fungsi filsafat terhadap
perkembangan teknologi.

a. Ilmu teknologi sebagai kajian filsafat

Filsafat dan ilmu adalah dua yang saling terkait baik secara substansial maupun
historis karena kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan filsafat. Sebaliknya perkembangan
ilmu memperkuat keberadaan filsafat. Ilmu semakin subur dan terjadi sekat-sekat antara
5
ilmu lainnya. Di samping berkembang dengan pesat timbul rasa kekhawatiran yang dapat
meminimalisir peran manusia tanpa sadar dapat diperbudak ilmu teknologi. Karena itu
filsafat berusaha mengembalikan roh dan tujuan Luhur ilmu tidak menjadi bumerang
bagi kehidupan manusia dan mempertegas bahwa ilmu dan teknologi bukan tujuan.

Ilmu bersifat pasteriori yaitu kesimpulannya ditarik setelah pengujian-pengujian


secara berulang-ulang. Sementara filsafat bersifat apriori yakni kesimpulan-
kesimpulannya adanya data empiris seperti yang dituntut. Ilmu filsafat merupakan
pembuka lahirnya ilmu sehingga filsafat disebut dengan induk ilmu.

b. Teknologi yang humanis

Perkembangan teknologi, terutama teknologi telah memicu terjadinya Revolusi dalam


bidang pendidikan. Humanisme merupakan filsafat hidup yang pada intinya adalah
memanusiakan manusia, yaitu yang mempunyai komitmen untuk terwujudnya manusia
seutuhnya meliputi semua aspek Perkembangan positif pribadi seperti cinta, kreativitas,
makna dan inovatif.

Berdasarkan pengertian tentang humanisme maka dapat dikatakan bahwa pendidikan


yang Humanis adalah berfokus pada peserta didik, yaitu yang menghargai keragaman
karakteristik mereka, berusaha mengembangkan potensi masing-masing dari mereka
secara optimal, mengembangkan kecakapan hidup untuk dapat hidup selaras dengan
kondisi pribadi dan lingkungan, memberikan bantuan untuk mengatasi kesulitan pribadi
termasuk belajar, serta menggunakan berbagai cara untuk mengetahui dan menilai
kemajuan belajar mereka masing-masing.

Teknologi yang humanis adalah teknologi yang dapat digunakan sesuai dengan
kaidah-kaidah humanistik. Teknologi itu harus dikembangkan dan dimanfaatkan agar
potensi setiap pribadi dapat berkembang secara optimal, tetapi tidak memisahkan
pribadi-pribadi tersebut bertanggung jawab sosial dan lingkungannya. Teknologi sebagai
citra manusia yang terus berkembang perlu dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai
masalah yang mungkin disebabkan oleh perkembangan teknologi itu sendiri (Suaedi,
2016).

6
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Perkembangan Sains dan Teknologi


a. Zaman Purba (3200 SM-5 SM)

Perkembangan sains rupanya telah ada pada jauh sebelum adanya zaman modern dan
telah dimulai jauh sebelum manusia itu sendiri mengenal angka dan huruf-huruf.
Faktanya, sains sudah dipahami sejak zaman manusia purba. Namun, tentu saja
pengetahuan manusia purba mengenai sains masih terbatas dan terlihat sangat sederhana
jika dibandingkan dengan sains modern. umans and Nature dalam lamannya mencatat
bahwa manusia purba sudah mengembangkan teknik berburu dengan cukup baik.
Mungkin pengetahuan mereka masih terbatas dalam membuat alat-alat berburu yang
efisien. Alat-alat semacam batu asah dan tombak biasanya dijadikan peralatan wajib
dalam berburu.

Kemampuan mereka untuk bertahan hidup merupakan suatu keterampilan yang


muncul didalam diri mereka karena menggunakan pemikiran yang membuktikan bahwa
perkembangan sains sudah dimulai dari zaman ini. Menurut fosil-fosil dan peninggalan
purba yang ditemukan oleh ilmuwan, dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan
mengenai hewan dan cara berburu sudah ada sejak zaman manusia purba.

Ilmu pengetahuan mengenai cara-cara bertahan hidup di alam sudah mereka


kembangkan sejak 30 ribu hingga ratusan ribu tahun yang lalu, yakni kala manusia jenis
homo mulai bermunculan dan menguasai daratan. Sains sederhana sudah mereka pelajari
dan kembangkan ke arah yang semestinya dan itu membuka jalan bagi perkembangan
sains selanjutnya.

b. Zaman yunani (7200 SM- 625 SM)

Periode filsafat Yunani merupakan periode yang sangat penting dalam sejarah
peradaban manusia. Karena pada saat itu terjadi perubahan pola pikir manusia dari
mitosentris menjadi logosentris. Pola pikir mitosentris adalah pola pikir masyarakat yang
sangat mengenal mitos untuk menjelaskan fenomena alam, seperti gempa bumi dan
Pelangi. Namun ketika filsafat diperkenalkan, fenomena alam tersebut tidak lagi
dianggap sebagai aktivitas dewa, tetapi aktivitas alam yang terjadi secara kausalitas.
Penelusuran filsafat Yunani dijelaskan dari asal kata filsafat. Sekitar abad IX SM atau
7
paling tidak tahun 700 SM, di Yunani Softhia diberi arti kebijaksanaan, Sophia berarti
juga kecakapan. kata piloshopos mula-mula dikemukakan oleh Heraklitos (480-540 SM).
Sementara pada abad 500-580 SM kata-kata tersebut digunakan oleh Pithagoras.

Menurut Philoshopos (ahli filsafat), harus mempunyai pengetahuan luas sebagai


pengejawatan daripada kecintaannya akan kebenaran dan mulai benar-benar jelas
digunakan pada masa kaum sophis dan socrates yang memberi arti philosophein sebagai
penguasaan secara sistematis terhadap pengetahuan teoritis. Philosopia adalah hasil dari
pembuatan yang disebut philosiphein. Sedangkan philosophos adalah orang yang
melakukan philosophien. Dari kata philosophia itulah timbul kata-kata philosophie
(Belanda, Jerman, Perancis), philosophy (Inggris) dan dalam bahasa Indonesia disebut
falsafat.

Ahli pikir pertama kali yang muncul adalah Thales (625-545 SM) yang berhasil
mengembangkan geometri dan matematika. Likipos dan Democritus mengembangkan
teori materi, Hipocrates mengembangkan ilmu kedokteran, mengembangkan geometri
edukatif, Socrates mengembangkan teori tentang moral, Plato mengembangkan teori
tentang ide, Aristoteles mengembangkan teori tentang dunia dan benda serta berhasil
mengumpulkan data 500 jenis bintang (ilmu biologi). Suatu keberhasilan yang luar biasa
dari Aristoteles adalah menemukan sistem pengaturan pemikiran (logika formal) yang
sampai sekarang masih terkenal. Para ahli pikir Yunani kuno ini mencoba membuat
konsep tentang asal mula alam. Walaupun sebelumnya sudah ada tentang konsep tersebut
tetapi konsepnya bersifat mitos, yaitu mite kosmogonis (tentang asal-usul alam semesta)
dan mite kosmologis (tentang asal-usul serta sifat kejadian-kejadian dalam alam semesta)
sehingga konsep mereka sebagai mencari asche (asal mula) alam semesta dan mereka
disebutnya sebagai filsuf alam. Karena arah pemikiran filsafat pada alam semesta, corak
pemikirannya kosmosentris. Sementara para ahli pikir seperti socrates, Plato dan
Aristoteles yang hidup pada masa Yunani klasik karena arah pemikirannya pada manusia
maka corak pemikiran filsafatnya antroposentris. Hal ini disebabkan arah pemikiran para
ahli pikir Yunani klasik tersebut memasukkan manusia sebagai subjek yang harus
bertanggung jawab terhadap segala tindakannya (Suaedi, 2016).

c. Zaman Pertengahan (5-15 M)

Masa ini diawali dengan lahirnya filsafat Eropa. Sebagaimana halnya dengan filsafat
Yunani yang dipengaruhi oleh kepercayaan maka filsafat atau pemikiran pada abad
8
pertengahan pun dipengaruhi oleh kepercayaan Kristen. Artinya, pemikiran filsafat abad
pertengahan didominasi oleh agama. Pemecahan semua persoalan selalu didasarkan atas
agama Sehingga corak pemikiran filsafatnya bersifat teosentris.

Baru pada abad ke-6 Masehi, setelah mendapatkan dukungan dari Karel Agung,
didirikanlah sekolah-sekolah yang memberi pelajaran gramatika, dialektika, geometri,
aritmatika, astronomi dan musik. Keadaan tersebut akan mendorong perkembangan
pemikiran filsafat pada abad ke-13 yang ditandai berdirinya universitas-universitas dan
orde-ordo. Dalam ordo inilah mereka mengabadikan dirinya untuk kemajuan ilmu dan
agama, seperti Anselmus (1033-1109), Abaelardus (1079-1143), dan Thomas Aquinas
(1225-1274). Di kalangan para ahli pikir Islam (periode filsafat skolastik Islam ), muncul
Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Ghazali, Ibnu Majah, Ibnu tufail, dan Ibnu rusyd.
Periode skolastik Islam ini berlangsung tahun 850-1200.

Pada masa itulah kejayaan Islam berlangsung dan ilmu pengetahuan berkembang
dengan pesat. Akan tetapi setelah jatuhnya kerajaan Islam di Granada, Spanyol tahun
1492 mulailah kekuasaan politik barat menjarah ke timur. Suatu prestasi yang paling
besar dalam kegiatan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang filsafat. Di sini Mereka
merupakan mata rantai yang mentransfer filsafat Yunani, sebagaimana yang dilakukan
oleh sarjana-sarjana Islam di timur terhadap Eropa dengan menambah pikiran-pikiran
Islam sendiri. Para filsuf Islam sendiri sebagai menganggap bahwa filsafat Aristoteles
adalah benar, Plato dan Alquran adalah benar, mereka mengadakan perpaduan serta
sinkretisme antara agama dan filsafat.

Perkembangan sains pada masa Dinasti Abbasiyah selain menanjak pada masa
pemerintahan khalifah Harun al-Rasyid, juga mencapai kegemilangannya pada masa
pemerintahan khalifah al-Makmun (813-833 M). Di antara faktor keperibadian khalifah
al Makmun yang menonjol adalah tingkat kecintaan dan intelektualnya serta jasa-jasanya
di bidang sains, sehingga mengorbitkan dirinya di puncak daftar para khalifah
Abbasiyah. Di Baitul Hikamah, Al-Makmun mengumpulkan berbagai pengetahuan
asing, kemudian memerintahkan untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Pada
zaman itu muncul filosof Arab yang agung, Al-kindi yang telah menyusun berbagai
macam kitab ilmu pengetahuan. Al-Hajjaj yang telah menterjemahkan untuk al-Makmun
beberapa buah karya Euclids dab buku Ptolemy.

9
Dalam buku yang berjudul “ Its Concepts and History” terjemahan Adang Afandi,
membagi pemerintahan masa pemerintahan alMakmun selama dua puluh tahun kedalam
dua bagian yaitu : 1. Kesibukan Al-Makmun dalam hal ilmu pengetahuan sehingga
beliau terpaksa menyerahkan tugas pemeritahannya kepada Fazal bin Sahal. 2. Dalam
masa empat belas tahun berikutnya, Al-Makmun kembali mengambil alih
pemerintahannya. Dari uraian deskriftif tentang perjalanan sejarah Dinasti Abbasiyah
tersebut di atas, bila dilacak pada aspek perkembangan ilmu pengetahuan dan filsafat,
maka tentunya hal tersebut mencapai tingkat kejayaannnya pada masa dua orang khalifah
yakni Harun al-Rasyid dan al-Makmun. masa keemasan Dinasti Abbasiyah berada pada
masa pemerintahan tujuh orang khalifah, tetapi yang lebih menonjol puncak keemasan
ilmu pengatahuan dan filsafatnya adalah pada masa pemerintahan dua orang khalifah
yang telah penulis sebutkan di atas. Menurut penulis, hal ini di karenakan oleh majunya
tingkat kesadaran dan keyakinan dari dua orang khalifah tersebut bahwa maju
mundurnya peradaban suatu bangsa terletak pada seberapa jauh jenis dan tingkat ilmu
pengetahuan yang dimiliki bangsa itu.

d. zaman Renaisans (15-16 M)

Peralihan dari zaman pertengahan ke zaman modern ditandai oleh suatu era yang
disebut dengan zaman Renaissans. Periode ini terjadi sekitar tahun 1400-1600 masehi.
Renaissans adalah suatu zaman yang sangat menaruh perhatian dalam bidang seni lukis,
patung, arsitektur, musik, sastra, filsafat, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Pada zaman
ini berbagai gerakan bersatu untuk menentang pola pemikiran abad pertengahan yang
dogmatis, sehingga melahirkan suatu perubahan revolusioner dalam pemikiran manusia
dan membentuk suatu pola pemikiran baru dalam filsafat. Pada zaman ini, manusia
disebut sebagai animal rationale, karena pada masa ini pemikiran manusia mulai bebas
dan berkembang. Manusia ingin mencapai kemajuan atas hasil usaha sendiri.
Penemuan-penemuan ilmu pengetahuan modern sudah mulai dirintis sejak zaman
Renaissans. Ilmu pengetahuan yang berkembang maju pada masa ini adalah bidang
astronomi.

Tokoh-tokohnya yang terkenal seperti Copernicus, Johannes Keppler, dan Galileo


Galilei. Copernicus adalah seorang tokoh gerejani yang ortodoks. Dia mengemukakan
bahwa matahari berada di pusat jagad raya, dan bumi memiliki dua macam gerak yaitu
perputaran sehari-hari pada porosnya dan gerak tahunan mengelilingi matahari. Teori

10
ini disebut “heliosentrisme” dimana matahari adalah pusat jagad raya. Teori Copernicus
ini melahirkan 10 revolusi pemikiran tentang alam semesta terutama astronomi.
Pendapat ini berlawanan dengan pendapat umum yang berasal dari Hipparahus dan
Ptolomeus yang menganggap bahwa bumi sebagai pusat alam semesta (goesentrisme).
Galileo Galilei membuat sebuah teropong bintang yang terbesar pada masa itu dan
mengamati beberapa peristiwa angkasa secara langsung. Ia menemukan beberapa
peristiwa penting dalam astronomi. Ia melihat bahwa planet Venus dan Merkurius
menunjukkan perubahan-perubahan seperti halnya bulan, sehingga ia menyimpulkan
bahwa planet-planet tidaklah memancarkan cahaya sendiri, melainkan hanya
memantulkan cahaya dari matahari (Muksin, 2016).

Langkah-langkah yang dilakukan oleh Galileo dalam bidang ini menanamkan


pengaruh yang kuat bagi perkembangan ilmu pengetahuan modern, karena
menunjukkan beberapa hal seperti : pengamatan (observation), penyingkiran
(elimination) segala hal yang tidak termasuk dalam peristiwa yang diamati, idealisasi,
penyusunan teori secara spekulatif atas peristiwa tersebut, peramalan (prediction),
pengukuran (measurement), dan percobaan (experiment) untuk menguji teori yang
didasarkan pada ramalan matematik. sedangkan Johannes Keppler menemukan tiga
buah hukum, yaitu : (1) Bahwa gerak benda angkasa itu ternyata bukan bergerak
mengikuti lintasan cirde, namun gerak itu mengikuti lintasan elips. Orbit semua planet
berbentuk elips. (2) Dalam waktu yang sama, garis penghubung antara planet dan
matahari selalu melintasi bidang yang luasnya sama. (3) Dalam perhitungan matematika
terbukti bahwa bila jarak rata-rata dua planet A dan B dengan matahari adalah X dan Y,
sedangkan waktu untuk melintasi orbit masing-masing adalah P dan Q, maka P2 : Q2 ,
X3 : Y3. Beberapa tokoh di zaman renaisans:

1. Leonardo da Vinci : pelukis Monalisa; 2. Copernicus: matahari menjadi pusat tata


surya; 3. Paracelsus: mausia terdapat tiga unsur utama (tria prima) yaitu garam, belerang
dan raksa; 4. Agricola: buku mineralogi yaitu Denatura Fossilium; 5. Brahe: observasi
terhadap peredaran planet-planet; 6. Kepler: melahirkan 3 hukum yaitu (1) sebuah
planet beredar mengelilingi matahari pada suatu lintasan berbentuk ellips, dimana
matahari merupakan salah satu fokus atau titik apinya (2) vector jari-jari yang terbentuk
antara matahari dengan sebuah planet akan membentuk sebuah bidang yang sama
luasnya dalam waktu yang sama (3) kuadrat waktu peredaran planet sebanding dengan
pangkat tiga dari jarak rata-rata planet itu dari matahari;7. Galileo: membuat teleskop.
11
e. Zaman Modern

Pada masa abad modern ini pemikiran filsafat berhasil menempatkan manusia pada
tempat yang sentral dalam pandangan kehidupan sehingga corak pemikirannnya
antroposentris, yaitu pemikiran filsafat mendasarkan pada akal pikir dan pengalaman.
Sebelumnya telah dikemukakan bahwa munculnya Renaisance dan Humanisme sebagai
awal masa abad modern, di mana para ahli (filsuf) menjadi pelopor perkembangan
filsafat (kalau pada abad pertengahan yang menjadi pelopor perkembangan filsafat
adalah para pemuka agama). Pemikiran filsafat masa abad modern ini berusaha
meletakkan dasar-dasar bagi metode logis ilmiah. Pemikiran filsafat diupayakan lebih
bersifat praktis, artinya pemikiran filsafat diarahkan pada upaya manusia agar dapat
menguasai lingkungan alam menggunakan berbagai penemuan ilmiah Karena semakin
pesatnya orang menggunakan metode induksi/ eksperimental dalam berbagai penelitian
ilmiah, akibatnya perkembangan pemikiran filsafat mulai tertinggal oleh perkembangan
ilmu-ilmu alam kodrat (natural sciences). Rene Descartes (1596–1650) sebagai bapak
filsafat modern yang berhasil melahirkan suatu konsep dari perpaduan antara metode
ilmu alam dan ilmu pasti ke dalam pemikiran filsafat. Upaya ini dimaksudkan agar
kebenaran dan kenyataan filsafat juga sebagai kebenaran serta kenyataan yang jelas dan
terang.

Pada abad ke-18, perkembangan pemikiran filsafat mengarah pada filsafat ilmu
pengetahuan, di mana pemikiran filsafat diisi dengan upaya manusia, bagaimana
cara/sarana apa yang dipakai untuk mencari kebenaran dan kenyataan. Sebagai tokohnya
adalah George Berkeley (1685–1753), David Hume (1711–1776), dan Rousseau (1722–
1778). Di Jerman, muncul Christian Wolft (1679–1754) dan Immanuel Kant (1724–
1804) yang mengupayakan agar filsafat menjadi ilmu pengetahuan yang pasti dan
berguna, yaitu dengan cara membentuk pengertian-pengertian yang jelas dan bukti kuat
(Amin 1987).

Abad ke-19, perkembangan pemikiran filsafat terpecah belah. Pemikiran filsafat pada
saat itu telah mampu membentuk suatu kepribadian tiap-tiap bangsa dengan pengertian
dan caranya sendiri. Ada filsafat Amerika, filsafat Perancis, filsafat Inggris, dan filasafat
Jerman. Tokoh-tokohnya adalah Hegel (1770−1831), Karl Marx (1818−1883), August
Comte (1798−1857), JS. Mill (1806–1873),

John Dewey (1858–1952). Akhirnya, dengan munculnya pemikiran filsafat yang


12
bermacam-macam ini berakibat tidak terdapat lagi pemikiran filsafat yang mendominasi.
Giliran selanjutnya lahirlah filsafat kontemporer atau filsafat dewasa ini (Suaedi, 2016).

f. Masa Abad Dewasa Ini

Filsafat dewasa ini atau filsafat abad ke-20 juga disebut filsafat kontemporer yang
merupakan ciri khas pemikiran filsafat adalah desentralisasi manusia karena pemikiran
filsafat abad ke-20 ini memberikan perhatian yang khusus pada bidang bahasa dan etika
sosial. Dalam bidang bahasa terdapat pokok-pokok masalah; arti kata-kata dan arti
pernyataan-pernyataan. Masalah ini muncul karena realitas saat ini banyak bermunculan
berbagai istilah, di mana cara pemakainnnya sering tidak dipikirkan secara mendalam
sehingga menimbulkan tafsir yang berbeda-beda (bermakna ganda). Oleh karena itu,
timbulah filsafat analitika yang di dalamnya membahas tentang cara berpikir untuk
mengatur pemakaian kata-kata/istilah- istilah yang menimbulkan kerancauan, sekaligus
dapat menunjukkan bahaya- bahaya yang terdapat di dalamnya. Karena bahasa sebagai
objek terpenting dalam pemikiran filsafat, para ahli pikir menyebut sebagai logosentris.
Dalam bidang etika sosial memuat pokok-pokok masalah apakah yang hendak kita
perbuat di dalam masyarakat dewasa ini.

Kemudian, pada paruh pertama abad ke-20 ini timbul aliran-aliran kefilsafatan seperti
Neo-Thomisme, Neo-Kantianisme, Neo-Hegelianisme, Kritika Ilmu, Historisme,
Irasionalisme, Neo-Vitalisme, Spiritualisme, dan Neo-Positivisme. Aliran-aliran
tersebut sampai sekarang hanya sedikit yang masih bertahan. Sementara pada awal
belahan akhir abad ke-20 muncul aliran kefilsafatan yang lebih dapat memberikan corak
pemikiran, seperti Filsafat Analitik, Filsafat Eksistensi, Strukturalisme, dan Kritikan
Sosial. (Suaedi, 2016).

3.2 Perkembangan Teknologi dan Pemikiran Teknokrat


Secara etimologi, kata teknologi berasal dari perpaduan dua buah akar kata yaitu
techne atau techton dan logos keduanya berasal dari Yunani. Techton atau techne berarti
keterampilan dan kata ini memiliki padanan dalam bahasa sansekerta berarti taksan
dalam bahasa arab berarti taskhir serta dalam bahasa latin tegere dan logos berati ilmu.
Sehingga secara sederhanateknologi dapat diartikan sebagi ilmu tentang keterampilan.

Teknologi adalah sebuah produk yang dihasilkan oleh manusia dengan manfaat dan
kegunaan untuk menjadi kehidupan manusia lebih mudah, lebih maju dan modern.

13
Dengan adanya pembaharuan dari waktu ke waktu teknologi terus memperlihatkan
kecanggihan dan kehebatannya yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk
mendukung aktifitas sehari-hari mereka serta membantu manusia untuk meningkatkan
produktivitas kerjanya.a

1. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan sangat pesat


seiring dengan penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang informasi
dan komunikasi sehingga mampu menciptakan alat-alat yang mendukung perkembangan
teknologi informasi, mulai dari sistem komunikasi sampai dengan alat komunikasi yang
searah maupun dua arah (interaktif). Berdasarkan rentang waktu penggunaannya, perlatan
atau media komunikasi dibedakan menjadi perlatan komunikasi Kuno dan peralatan
komunikasi Modern.

a. .Tahun 1455, untuk pertama kalinya Johann Gutenberg mengembangkan mesin cetak
dengan menggunakan plat huruf yangterbuat dari besi dan dapat diganti-ganti dalam
bingkai yang terbuatdari kayu.

b. .Tahun 1830 Augusta Lady Byron menulis program computer yang pertama didunia.
Ia bekerja sama dengan Charles Babbage menggunakan mesin analytical yang
didesain sehingga mampu memasukan data, mengolah data, dan mengahasilkan
bentuk keluaran dalam kartu. Mesin ini dikenal sebagai bentuk komputer digital yang
pertama walaupun cara kerjanya lebih bersifat mekanis daripada bersifat digital.

c. .Tahun 1837 Samuel Morse mengembangkan telegraf dan bahasa kodemorse


bersama Sir Willian Cook dan Sir Charles Wheatstone. Morsemenggunakan kode-
kode sederkana untuk mewakili pesan-pesan yangingin dikirimkan dengan
menggunakan pulsa listrik melalui kabel tunggal. Namun sinyal-sinyal yang dapat
dikirim dengan baik hanya berada dalam jarak 32 km, untuk jarak yang lebih jauh,
sinyal-sinyalyang diterima menjadi terlalu lemah untuk direkam. Kemudian,
Morsemembangun peralatan relai yang ditempatkan disetiap 32 km daristasiun
sinyal. Relai tersebut berfungsi untuk mengulangi sinyal yangditerima dan
mengirimnya kembali ke 32 km berikutnya. Relai terdiridari sakelar yang
dioperasikan secara elektromagnetik. Sistem telegraf kemudian segera digunakan
untuk bisnis yang membutuhkan pengiriman pesan secara cepat untuk jarak yang
jauh, seperti suratkabar dan pesan untuk perjalanan kereta api.

14
d. Tahun 1877 Alexander Graham Bell menciptakan dan mengembangkan telepon yang
dipergunakan pertama kali secara umum. Pada tahun 1879, sistem pemanggilan
telepon mulai menggunakan nomor yang mengantikan sistem pemanggilan nama.
Hal ini untuk mencegah operator yang tidak mengenal semua pelanggan. Sistem
penomoran telepon menggunakan huruf dan angka, dimana nomor telepon
menggunakan sistem dua huruf dan lima digit angka. Telepon merupakan alat yang
dapat mengirim pembicaraan melalui sinyal listrik. Dengan menggunakan telepon,
kita dapat berkomunikasi secara lisan dengan seseorang yang berjarak jauh. Telepon
merupakan alat komunikasi yang sangat bermanfaat dan sangat praktis. Oleh karena
itu, perkembangannya sangatlah pesat. Pada awalnya telepon tetap (fixed line
telephone). Namun sekarang teknologi telepon telah berkembang menjadi telepon
seluler (handphone). Telepon seluler sangat praktis digunakan dimana saja. Hingga
saat ini, teknologi handphone telah berkembang sangat pesat. Handphone sekarang
bukan hanya sebagai alat untuk menelpon, namun dapat digunakan juga sebagai
menutar musik, vidio dan kamera.

e. Tahun 1883 ditemukan televisi oleh Paul Nipknow. Penemuan ini berawal dari
ditemukannya cakram logam (metal) yang berputas dan memiliki lubang. Televisi
merupakan alat perangkap siaran bergambar. Saat ini, televisi memberikan begitu
banyak manfaat dan informasi. Dari siaran-siaran yang ditayangkan televisi,
sehingga dapat memperoleh informasi mengenai berita, olahraga dan hiburan.
Televisi menjadi alat komunikasi yang penting bagi manusia. Sekarang hampis
setiap rumah mempunya televisi. Perkembangan teknologi televisi begitu pesat.
Dulu, hanya bisa menikmati televisi hitam putih, manu sekarang kita bisa menikmati
televisi berwarna. Dari segi layarnya pun dulu berbentuk cembung, sekarang terdapat
televisi plama dan berlayar datar.

f. Tahun 1889 Herman Hollerith menerapkan prinsi kartu perforasi untuk melakukan
perhitungan. Tugas pertamanya adalah menemukan cara yang lebih cepat untuk
melakukan perhitungan bagi Biro Sensus Amerika Serikat. Sensus yang dilakukan
pada 1880 membutuhkan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikan perhitungan.
Dengan berkembangnya populasi, Biro Sensus tersebut memperkirakan bahwa
dibutuhkan waktu sepuluh tahun untuk menyelesaikan perhitungan sensus. Hollerith
menggunakan kartu perforasi untuk memasukan data sensus yang kemudian diolah
oleh alat tersebut secara mekanik. Sebuah kartu dapat menyimpan hingga 80
15
variabel. Dengan menggunakan alat tersebut, hasil sensus dapat diselesaikan dalam
waktu enam minggu. Selain memiliki keuntungan dalam bidang kecepatan, kartu
tersebut berfungsi sebagai media penyimpan data. Tingkat kesahalan perhitungan
juga dapat ditekan secara drastis.

g. Tahun 1931, Vannevar Bush membuat sebuah kalkulator untuk menyelesaikan


persamaan differensial. Mesin tersebut dapat menyelesaikan persamaan differensial
kompleks yang selama ini dianggap rumit oleh kalangan pelajar dan mahasiswa.
Mesin tersebut sangat besar dan berat karena ratusan gerigi dan poros yang
dibutuhkan untuk melakukan perhitungan.

 Komputer generasi pertama ini menggunakan tabung vakum untuk memproses dan
menyimpan data. Komputer generasi pertama dapat membantu para ahli dalam
menyelesaikan masalah perhitungan dengan cepat dan tepat. Beberapa komputer
generasi pertama, antara lain ENIAC (Electronic Numerical Itegrator And
Calculator), EDVAC Computer, EDSAC COMPUTER dan UNIVAC 1 Computer.
 Komputer generasi kedua pada tahun 1948, penemuan transistor sangat
mempengaruhi perkembangan komputer. Transistor mulai digunakan di dalam
komputer mulai pada tahun 1956. Penemuan lain yang berupa pengembangan
memori inti-magnetik membantu pengembangan komputer generasi kedua yang
lebih kecil, cepat, lebih dapat diandalkan dan lebih hemat enerhi dibanding para
pendahulunya. Komputer-komputer generasi kedua ini merupakan komputer
sepenuhnya menggunakan transistor. Mereka juga memiliki komponen-komponen
yang dapat diasosiasikan dengan komputer pada saat ini seperti printer, penyimpanan
dalam disket, memory, sistem operasi dan program. Salah satu contoh penting
komputer pada masa ini adalah IBM 1401 yang diterima secara luas di kalangan
industri. Pada tahun 1965, hampir seluruh bisnis-bisnis besar menggunakan
komputer generasi kedua untuk memproses informasi keuangan.

 Komputer generasi ketiga, perkembangan komputer generasi ketiga komputer


menjadi menjadi semakin kecil karena komponen-komponen dapat di padatkan
dalam chip. Transistor yang digunakan di komputer generasi kedua digantikan IC
(Integrated Circuit). Kemajuan komputer generasi ketiga lainnya adalah sistem
penggunaan operasi (operating system) yang memungkinkan mesin untuk
menjalankan berbagai program yang berbeda secara serentak dengan sebuah program
utama yang memonitor dan mengkoordinasi memori komputer.
16
 Komputer generasi keempat, perkembangan komputer kitagenerasi keempat
bertujuan mengecilkan ukuran sirkuit dan komponen-komponen elektrik. Pada
komputer generasi keempat, dikembangkan teknologi Large Scale Integration (LSI)
yang dapat memuat ratusan komponen dalam sebuah chip. Pada tahun 1980-an, Very
Large Scale Integration (VLSI) memuat komponen dalam sebuah chip tunggal. Pada
tahun 1981, IBM memperkenalkan penggunaan Personal Computer (PC) untuk
penggunaan di rumah, kantor dan sekolah. IBM PC/486, Pentium, Pentium II,
Pentium III, Pentium IV, AMD k6 dan Athlon, merupakan sebagian komputer yang
masuk ke dalam golongan komputer generasi keempat.

 Tahun 1973-1990, pada masa ini istilah internet diperkenalkan dalam sebuah paper
tentang TCP/IP. Secara harfiah, internet (interconnected networking) diartikan
sebagai rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian.
Rangkaian pusat yang membentuk internet diawali pada 1969 sebagai ARPANET
yang dibangun oleh ARPA (United States Departemen of Defense Advanced
Research Projects Agency). Beberapa penyelidikan awal yang disumbang oleh
ARPANET diantaranya adalah kaedah rangkaian tanpa pusat (decentralised
network), teori queueing dan kaida pertukaran paket (packet switching). Pada 1981,
National Science Foundation mengembangkan backbone yang disebut CSNET
dengan kapasitas 56 Kbps untuk setiap institusi dalam pemerintahan. Pada 1 Januari
1983, ARPANET menukar protokol rangkaian pusatnya, dari NCP ke TCP/IP. Ini
merupakan awal dari internet yang kita kenal sekarang. Kemudian pada tahun1986,
IETF mengembangkan sebuah server yang berfungsi sebagai alat koordinasi diantara
DARPA, ARPANET, DDN, dan Internet Gateway. Pada 1990-an, internet telah
berkembang dan menyambungkan banyak pengguna jaringan-jaringan komputer
yang ada.

 Tahun 1991-sekarang, sistem bisnis dalam bidang IT pertama kali terjadi ketika
CERN memungut bayaran dari para anggotanya untuk menanggulangi biaya
operasionalnya. Pada tahun 1992, mulai terbentuk komunitas internet dan
diperkenalkannya istilah World Wide Web (www) oleh CERN. Pada tahun 1993,
NSF membentuk InterNIC untuk menyediakan jasa pelayanan internet menyangkut
direktori dan penyimpanan data serta database (oleh AT&T), jasa registrasi (oleh
Network Solution Inc) dan jasa informasi (oleh General Atomics/CERFnet). Pada
1994, pertumbuhan internet melaju dengan sangat cepat dan mulai merambah ke
17
dalam berbagai segi kehidupan manusia dan menjadi bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari manusia. Pada 1995, perusahaan umum mulai diperkenankan
menjadi provider dengan membeli jaringan di backbone. Langkah ini memulai
pengembangan teknologi informasi, khususnya internet dan penelitian-penelitian
untuk mengembangkan sistem dan alat yang lebih canggih (Thok, 2012).

2. Perkembangan Teknologi Tranportasi


Transportasi atau angkutan pada masa lalu awalnya menggunakan tenaga manusia,
yaitu dengan cara dipikul, digendong atau di dorong. Lalu berkembang menggunakan
tenaga hewan, seperti kuda, keledai dan gajah. Alat transportasinya sederhana, baik
berupa transportasi darat maupun taransportasi laut. Alat transportasi darat semula
menggunakan tenaga manusia, sperti sepeda, becak dan gerobak dorong. Kemudia
berkembang menggunakan tenaga hewan, seperti pedati ditarik sapi, delman ditarik kuda
dan sebagainya. Transportasi laut yang menggunakan tenaga alam atau angin yaitu
perahu layar, sedangkan yang menggunakan tenaga manusia misalnya rakit dan perahu
dayung.
Transportasi masa kini telah menunjukkan kemajuan yang pesat baik trasportasi darat,
air dan udara. Sarana dan prasarana transportasi semakin lengkap dan baik. Saran
transportasi berupa alat angkutan, seperti mobil, kereta api, kapal dan pesawat terbang.
Prasarana transportasi adalah penunjang kelancaran pengakutan antara lain jalan,
jembatan, teminal, stasiun, lapangan terbang dan pelabuhan (Thok, 2012).

3. Perkembangan Teknologi Produksi

Masyarakat pada masa lalu memanfaatkan sumber daya alam untuk memenuhi
kebutuhan mereka. Teknologi yang digunakannya masih sangat sederhana dengan
menggunakan alat sederhana, memerlukan tenaga besar dan hasilnya pun terbatas.
a Teknologi Produksi Makanan dan Obat-obatan.
Untuk dapat menikmati sepiring nasi teryata prosesnya cukup panjang. Nasi berasal
dari beras, beras berasal dari tanaman padi. Sebelum ditanami biasanya lahan
digemburkan dulu. Pada masa lalu penggemburan tanah dilakukan dengan dicangkul
atau dibajak. Mencangkul benar-benar menggunakan tenaga manusia sedangkan
membajak sudah dibantu dengan tenaga sapi atau kerbu.
Para petani di masa kini, untuk menggemburkan tanah menggunakan alat bermesin.
Alat ini disebut traktor. Dengan traktor kegiatan menggemburkan tanah dapat lebih

18
ringan, mudah dan cepat. Meskipun demikian saat ini masih ada petani yang
menggemburkan sawah dengan cangkul dan bajak. Ketika padi sudah dipanen, butir padi
harus dipisahkan dari batangnya. Kulit padi juga harus dipisahkan dengan isinya (beras).
Untuk melakukan kedua proses tersebut orang sekarang juga sudah menggunakan mesin.
Berbeda dengan zaman dahulu yang masih menggunakan tenaga manual. Untuk
memproduksi obat-obatan pun teknologinya juga mengalami perkembangan yang pesat.
Dahulu manusia hanya meramu dengan menumbuk obta-obatan dari bahan alami. Saat
ini meskipun bahanya ada yang dari bahan alami tetapi pengolahannya sudah dengan
menggunakan mesin. Dengan mesin proses pembuatan obat lebih cepat dan higienis.
b Teknologi Produksi Pakaian
Pada masa lalu untuk membuat kain masyarakat menggunakan alat tenun yang terbuat
dari kayi dengan rakitan yang sederhana. Bahan pewarnanya menggunakan bahan-bahan
dari kulit pohon atau daun tanaman. Tentu saja pekerjaan ini memerlukan tenaga yang
cukup besar dan waktu yang maka produk yang dihasilkannya pun tidak banyak.
Masyakata masa kini memnuhi kebutuhan sandangnya dengan mudah. Alat-alat yang
berteknologi modern sudah banya ditemukan. Pabrik tekstil dengan mesin-mesin modern
dapat menghasilkan kain dalam jumlah besar dan kualitas yang tinggi. Bahan baku
pembuatan kain pun juga lebih bervariasi misalnya kapas, bulu biri-biri serta bahan
sintetis (buatan). Meskipun demikian, saat ini masih banyak orang yang menggunakan
cara dan bahan tradisional. Biasanya harganya justru lebih mahal. Teknologi Produksi
Bahan Bangunan
Manusia memerlukan rumah sebagai tempat tinggal. Segala perlengkapan rumah tangga
seperti kursi, tempat tidur, lemari dibuat dari kayu. Masyarakat masa lalu memotong
kayu dengan kapak dan peralatan sederhana. Waktu yang diperlukan cukup lama untuk
mengerjakannya, sedangkan sekarang orang memotong kayu dapat menggunakan gergaji
mesin. Selain lebih cepat hasil yang didapat pun sangat banyak. Selain itu potongan juga
lebih rapi. Menyerut pun juga sekarang sudah menggunakan serutan mesin. Tidak seperti
dulu yang menggunakan serutan biasa dan menggunakan tenaga manusia lebih besar.
Perkembangan teknologi modern sangat berdampak bagi kehidupan umat manusia,
yaitu:
 Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya modernisasi dalam zaman sekarang ini bisa dilihat dari cara berpikir
masyarakat yang irasional menjadi rasional.

19
 Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih
mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju, perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi pula yang membentuk masa modernisasi yang terus
kian berkembang dan maju di waktu sekarang ini.
 Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri atau industrialisasi berdasarkan teknologi yang sudah maju
menjadikan nilai dalam memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang
canggih, dan juga merupakan salah satu usaha mengurangi pengangguran dan
meningkatkan taraf hidup masyarakat, hal ini juga dipengaruhi tingkat ilmu pengetahuan
dan teknologi yang membantu perkembangan modernisasi. Selain menimbulkan dampak
yang baik perkembangan teknologi modern juga mempunyai dampak yang kurang baik,
yaitu:
a) Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan teknologi industri yang sudah modern dan semakin pesat membuat
penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah
tertarik untuk mengkonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada, sesuai dengan
kebutuhan masing-masing.
b) Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa
tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitas. Padahal manusia diciptakan
sebagai makhluk sosial.
c) Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif
yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua,
kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
d) Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat
mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah
antara individu dengan individu lainnya. Dengan kata lain individu yang dapat terus
mengikuti perkembangan jaman memiliki kesenjangan tersendiri terhadap individu yang
tidak dapat mengikuti suatu proses modernisasi tersebut. Hal ini dapat menimbulkan

20
kesenjangan sosial antara individu satu dengan lainnya, yang bisa disangkutkan sebagai
sikap individualistik.
e) Kriminalitas
Kriminalitas sering terjadi di kota-kota besar karena menipisnya rasa kekeluargaan,
sikap yang individualisme, adanya tingkat persaingan yang tinggi dan pola hidup yang
konsumtif (Thok, 2012).

3.3 Ragam Sains dan Teknologi


Perkembangan ilmu pada abad ke-18 telah melahirkan ilmu seperti taksonomi,
ekonomi, kalkulus, dan statistika, sementara pada abad ke-19 lahirlah pharmakologi,
geofisika, geomophologi, palaentologi, arkeologi, dan sosiologi. Pada tahap selanjutnya,
ilmu-ilmu zaman modern memengaruhi perkembangan ilmu zaman kontemporer.
Perkembangan sains dan teknologi di zaman modern dapat dilihat di segala bidang.
Diantara bidang- bidang itu antara lain :
a. Bidang Ilmu pengetahuan dan teknologi
Hadirnya para tokoh-tokoh tersebut di zaman modern tentunya mempengaruhi
perkembangan iptek. Iptek tersebut dapat digolongkan ke berbagai sector seperti
pertanian, transportasi, kesehatan dan informasi. Hal ini lebih terlihat secara nyata dalam
bidang informasi ( penyiaran ). Dewasa ini ada berbagai media informasi antara lain
sebagai berikut :
1. Media elektronik
2. Media cetak
3. Internet
b. Bidang ekonomi
Dalam bidang ekonomi pun tidak lepas dari penggunaan teknologi, karena di dalam
pengembangan produk- produk yang di hasilkan memerlukan pengetahuan dan teknologi
yang tepat guna. Hal itu bertujuan agar tidak kalah dalam mengikuti persaingan global.
c. Bidang sosial
Perkembangan sains dan teknologi dibidang sosial mempengaruhi kehidupan
masyarakat, misalnya meningkatnya pengetahuan masyarakat baik di pedesaan maupun
diperkoataan. Kemajuan diperkotaan menarik masyarakat pedesaan untuk melakukan
urbanisasi, sehingga muncul industri, sedangkan masyarakat seperti jenis-jenis
pekerjaan, pola konsumsi, mode pakaian, tempat tinggal, ikatan sosial, bentuk alat
transformasi dibidang politik
21
Perkembangan sains dan teknologi dibidang politik khususnya di Indonesia adalah
perubahan-perubahan pada sistem admisnistrasi pemerintahan yang baru dan
pembentukan lembaga-lemaga politik yang dinamis (Thok, 2012).

2.5 Pemanfaatan Sains dan Teknologi


Sains sudah demikian pesatnya berkembang, tidak dapat di pungkiri Sains dan ilmu
pengetahuan telah memberikan banyak kontribusi kehidupan masyarakat. Pemanfaatan
sains dan teknologi di Indonesia bahkan di dunia telah kita rasakan membawa dampak
yang besar dalam kehidupan manusia saat ini. Perkembangan sains dan teknologi telah
memiliki banyak manfaat yang sudah dirasakan oleh seluruh manusia di dunia.
Sebagai manusia yang hidup di era modern seperti ini, teknologi tak hanya menjadi
sebuah benda-benda yang bernilai manfaat positif saja. Tetapi masih banyak hal juga dari
sisi negatif yang perlu ditinjau kembali dan diwaspadai dari berkembangnya Teknologi
saat ini. Sebab benda-benda teknologi tak hanya memudahkan kita manusia, tetapi
sekarang seolah-olah manusia diperbudak oleh sebuah Teknologi. Jika ada teknologi
baru, kita manusia cenderung akan ingin mengetahui, menggunakan, dan membeli
produk teknologi baru tersebut. Sehingga keingintahuan kita sebagai manusia, yang
paradigmanya “manusia perlu teknologi” sekarang telah berubah menjadi “manusia
sangat butuh Teknologi”. Dari hal ini, dapat disimpulkan di era sekarang.
Manusia telah dijajah oleh Perkembangan teknologi, bahkan contoh yang lainnya ada
beberapa manusia yang merasa bahwa dirinya tidak bisa hidup tanpa teknologi. Terutama
teknologi alat komunikasi, misalnya Gadget atau BlackBerry yang memudahkan mereka
untuk bersosialisasi dengan Manusia yang lainnya. Dimana setiap berpergian
kemanapun, sebelum melakukan aktivitas apapun, manusia cenderung tidak akan pernah
lupa menggenggam Gadget atau BlackBerry-nya. Menuliskan semua aktivitasnya dan
memandang keasyikan dari alat teknologi yang dimilikinya. Sehingga suatu saat, bahaya
dari teknologi ini sendiri. Mungkin saja terjadi, sebuah budaya kecenderungan manusia
lebih suka berkomunikasi melalui alat teknologi daripada melalui kehidupan nyata.
Fenomena perkembangan teknologi dan Manusia saat ini yaitu Teknologi sebagai
gaya hidup, merupakan sebuah kiasan bagi manusia itu sendiri sebagai pengguna
teknologi. Banyak dari manusia yang mengikuti perkembangan teknologi. Pada dasarnya
mereka hanya ingin menyesuaikan kebutuhan hidupnya dari manfaat perkembangan
teknologi itu sendiri. Dapat dikatakan penggunaan teknologi itu tergantung dengan
kebutuhan penggunanya itu sendiri, sehingga karakter benda teknologi yang digunakan
22
oleh seseorang, adalah cerminan dari gaya hidup orang itu sendiri. Tetapi masih banyak
juga manusia yang hanya menggunakan teknologi tidak hanya karena kebutuhannya,
tetapi karena
Gengsi agar tidak di cap sebagai Manusia yang ketinggalan zaman. Atau bahkan
hanya ingin memiliki benda-benda teknologi yang kini sedang menjadi tren, sehingga ia
hanya ikut-ikutan untuk menggunakan dan memanfaatkan alat teknologi tersebut.
Teknologi dan manusia tak akan pernah bisa dipisahkan. Manusia selamanya akan tetap
membutuhkan teknologi dalam memudahkan aktivitasnya. Manfaat dari teknologi akan
bisa dirasakan apabila manusia itu sendiri bijak dalam menggunakannya. Sehingga
Teknologi yang terus berkembang kelak mungkin akan terus membawa ke kehidupan
peradaban manusia yang lebih maju dari era sekarang yang kita alami. Dan bahkan
mungkin dengan teknologi-teknologi kelak yang belum diketemukan, hal yang saat ini
belum tentu bisa kita lakukan sebagai manusia. Mungkin saja suatu saat bisa kita lakukan
atas manfaat dari sebuah penemuan teknologi.

1. Penggunaan teknik nuklir, orang dapat membuat reaktor nuklir yang dapat
menghasilkan zat-zat radio aktif, di mana zat ini dapat dimanfaatkan untuk maksud
damai. Misalnya, untuk keperluan bidang kesehatan (sinar rontgen), di bidang
pertanian untuk memperbaiki bibit, untuk mendapatkan energi tinggi.
2. Penggunaan teknologi hutan, seperti kita ketahui, hutan mempunyai banyak fungsi
kertas, industry kayu lapis/bahan bangunan, berfungsi untuk tempat penyimpanan air,
objek pariwisata dan lain-lain.
3. Penerapan ilmu fisika tentang lensa menghasilkan produk teknologi seperti mikroskop
dan teleskop. Mikroskop digunakan untuk melihal obyek yang sangat kecil seperti
bakteri, sehingga klasifikasi bakteri bisa dilakukan. Hasil klasifikasinya dapat
membantu dalam bidang kedokteran dan industri makanan.
4. Penerapan ilmu elektro dapat menghasilkan robot yang bermanfaat dalam bidang
industri, manufaktur, kesehatan, dan sebagainya. Robot juga bisa berperan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dalam kegiatan penelitian yang tidak mungkin
dilakukan oleh manusia, seperti penyelaman ke dasar laut dalam dan penelitian
gunung berapi. Ditemukannya besi dari sains, maka tidak akan ditemukannya
teknologi yang menggunakan besi seperti komputer, ponsel, dan yang lainnya. Dari
hal tersebut, hal yang kita dapat bahwa penerapan sains dapat menghasilkan sebuah
teknologi.
23
Sains dan Teknologi memang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain.
Karena keduanya memiliki keterkaitan yang sangat kuat. Seiring dengan perkembangan
zaman, sains dan teknologi akan semakin berkembang dan akan selalu menciptakan
benda baru untuk mempermudah kehidupan umat manusia. Semua obyek yang terbentuk
dari sains dan teknologi tentunya mempunyai dampak positif dan negatif. Namun itu
juga tergantung dari penggunanya. Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat yang baik
diharapkan menggunakannya dengan bijak. Agar kita mendapatkan manfaat yang
maksimal (Poedjiadi, 2005).

24
BAB IV
PENUTUPAN

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan yakni sebagai
berikut:
1. Sejarah perkembangan sains dan teknologi dimulai dari zaman purba (3200 SM-5
SM), zaman yunani (7200 SM-625 SM), zaman pertengahan (5-15 M), zaman
renaisans (15- 16M), zaman modern (17 M) dan zaman dewasa ini.
2. Perkembangan teknologi dan pemikiran teknokrat di tandai dengan kemajuan
teknologi sekarang ini yang banyak di manfaatkan hasilnya oleh peradaban
masyarakat. Teknologi berkembang seperti layaknya jamur di musim hujan.
Teknologi satu muncul, teknologi lain muncul terus dengan kualitas dan fungsi yang
lebih update dan canggih. Kemajuan teknologi pun sangat berpengaruh pada dunia
pendidikan, dengan menawarkan segudang teknologi yang bisa mereka gunakan
untuk mengembangkan pengetahuan.
3. Ragam sains dan teknologi dapat dilihat berdasarkan hal-hal berikut:
a. Bidang Ilmu pengetahuan dan teknologi
b. Bidang ekonomi
c. Bidang social
d. Bidang politik
4. Masyarakat dapat memanfaatkan sains dan teknologi di antaranya untuk keperluan
bidang kesehatan, penerapan ilmu fisika tentang lensa menghasilkan produk
teknologi seperti mikroskop dan teleskop, penerapan ilmu elektro dapat
menghasilkan robot yang bermanfaat dalam bidang industri, manufaktur, kesehatan,
dan sebagainya

4.2 Saran
Kemajuan sains dan teknologi mempengaruhi peradaban manusia, oleh karenanya
semua itu harus dimanfaatkan dengan bijak dan sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan
tanpa harus disalah gunakan. Para ilmuwan dari zaman dahulu hingga sekarang telah
membawa banyak perubahan positif di masa sekarang dengan hasil-hasil pemikirannya
yang mendalam. Oleh karena itu, akan lebih baik apabila generasi sekarang mampu

25
meniru kebiasaantersebut agar perkembangan ilmu pengetahuan tidak berhenti dan dapat
terus berkembang

26
DAFTAR PUSTAKA

Efendi, N., & Sartika, S. B. (2021). Buku Ajar Filsafat Sains. Sidoarjo: UMSIDA Press.

Kurniawan, M. M. (2022). Dilema Sains Dan Agama. Jurnal Teologi, 3.

Muksin, M. (2016). Islam Dan Perkembangan Sains Dan Teknologi. Jurnal Teknologi Dan
Manajemen Informatika, 16-17.

Negara, E. S. (2016). Filsafat Teknologi Informasi. Palembang: CV. Noer Fikri.

Poedjiadi. (2005). Sains Teknologi Masyarakat. Bandung : Institut Teknologi Bandung .

Suaedi. (2016). Pengantar Filsafat Ilmu. Bogor: IPB Press Printing.

Thok, T. (2012). Teknologi Produksi Komunikasi Dan Transportasi.

27

Anda mungkin juga menyukai