Anda di halaman 1dari 13

SAINS DAN TEKNOLOGI DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

Dosen Pengampu : Dedi Masri,Lc,Ma

Disusun Oleh : Kelompok 3

1. Dinda Valiza 0301212181

2. Rizky Nurfadillah 0301213074

3. Dwi Afri Yani 0301213159

4. Luthfiah Khairani 0301213116

5. Reza Pratama 0301213070

6. Fatih Alwi Haya Lubis 0301213152

7. Hafis Luthfi 0301213116

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ sains dan teknologi dalam perspektif al-qur’an” ini
tepat pada waktunya. Tanpa pertolongan-nya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita
baginda nabi muhammad saw yang sangat kita nantikan syafa’at nya di akhirat nanti.

Adapun makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah al-qur’an. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah ilmu dan wawasan bagi para pembaca dan
terkhusus kepada pemaklah tersendiri.

Penulis tentunya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, masih banyak
terdapat kesalahan dam kekurangan di dalamnya. Untuk itu penulis sangat membutuhkan kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca, agar nantinya makalah yang kami buat bisa
menjadi lebih baik lagi. Untuk segala kesalahan penulisan pada makalah ini penulis memohon
maaf yang sebesar-besarnya.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... 2


BAB I : PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG ............................................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH...................................................., ...................................... 1

C. TUJUAN KEPENULISAN........................................................................................ 2

D. KAJIAN TEORI ........................................................................................................ 2

BAB II : PEMBAHASAN ........................................................................................................... 4

A. KONDISI SAIN DAN TEKNOLOGI PADA MASA KEJAYAAN ISLAM ........... 4

B. PERKEMBANGAN SAINS DAN TEKNOLOGI .................................................... 5

C. SAINS DAN TEKNOLOGI DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN ........................ 6

BAB III : PENUTUP ................................................................................................................... 9

A. KESIMPULAN .......................................................................................................... 9

B. SARAN ...................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 10

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di dunia modern seperti sekarang ini kita tidak dapat dipisahkan dari ilmu sains dan teknologi.
Kita sebagai manusia diwajibkan untuk selalu menuntut ilmu dan semua ilmu yang kita
dapatkan haruslah mampu menjadi jembatan untuk kita mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Allah SWT telah menurunkan Al-Qu’ran kepada seluruh manusia untuk dijadikan pedoman
dan petunjuk kepada kita untuk menuntut ilmu. Di dalam Al-Qur’an kita akan menemukan
banyak petunjuk mengenai ilmu sains seperti bertemunya dua lautan, garis edar tata surya,
matahari berotasi, sungai di dasar laut, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Teknologi memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan. Dengan adanya teknologi
maka dapat mempermudah segala aktivitas manusia. Seperti adanya handphone, dengan
adanya teknologi ini maka dapat mempermudah kita dalam berkomunikasi bahkan dari jarak
yang sangat jauh, dengan adanya handphone ini kita juga lebih mudah dalam menerima
informasi bahkan kita bisa sekolah dari rumah hanya dengan menggunakan handphone dan
banyak hal lain lagi yang dapat dilakukan dari teknologi ini.

Tetapi seiring dengan kemajuan teknologi banyak orang yang mulai menyalah gunakannya
bahkan banyak dari kita yang lalai akan kewajiban kita kepada Allah swt. Seperti lebih
seringnya kita menggenggam handphone daripada Al-Qur’an, lebih seringnya kita bermain
game daripada berkumpul bersama keluarga, dan banyak terjadinya kasus bullying melalui
sosial media.

Untuk itu disini kami akan membahas bagaimana perspektif al-qur’an terhadap ilmu sains dan
teknologi. Agar ilmu teknologi yang telah kita dapatkan dapat dipergunakan dengan sebaik-
baiknya karena Al-Qur’an dan teknologi sangatlah penting dalam kehidupan akan tetapi
dalam penerapannya harus selalu mempertimbangkan dampak positif dan negatif nya agar
tidak dapat merugikan diri kita sendiri dan orang lain.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana kondisi sains dan teknologi pada masa kejayaan islam?


2. Bagaimana perkembangan sains dan teknologi?
1
3. Bagaimana sains dan teknologi dalam perspektif Al-Qur’an?

C. TUJUAN KEPENULISAN

1. Untuk mengetahui kondisi sains dan teknologi pada masa kejayaan islam.
2. Untuk mengetahui perkembangan sains dan teknologi.
3. Untuk mengetahui sains dan teknologi dalam perspektif Al-Qur’an.

D. KAJIAN TEORI

a. Pengertian Sains Dan Teknologi

ilmu pengetahuan dan teknologi , kata ini sering digunakan dalam ceramah maupun dalam
percakapan sehari-hari. Baik dia seorang ilmuwan, politisi dan pengusaha, bahkan orang awam
pun sering kali menyebut dua kata tsb. Penggabungan dua kata itu memunculkan akronim
atau singkatan sains dan teknologi. Orang-orang yang mempelajari bahasa Arab mengalami
sedikit kebingungan tatkala menghadapi kata "ilmu". Dalam bahasa Arab, kata al-'ilm yang
berarti pengetahuan (knowledge), sedangkan kata ilmu dalam bahasa Indonesia, merupakan
terjemahan dari kata "science".

Sains adalah serapan dari kata bahasa inggris science , diambil dari kata sciensia yang berarti
pengetahuan. Selain itu "sains" juga diartikan sebagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dapat diuji dan dibuktikan kebenarannya. Sementara itu, teknologi diartikan sebagai ilmu atau
studi tentang praktis atau industri, ilmu terapan dan sebagainya.

Menurut Andi Hakim Nasution sains adalah hasil nalaran akal manusia berupa
pengalamanpengalaman manusia yang berpola secara sistematis. Sains jika dikembangkan,
membuahkan produk yang dapat dimanfaatkan manusia. Produk tersebut dinamakan teknologi.
Asal mulanya pengertian seciences ialah segala jenis ilmu, meliputi "social sciences" dan
"natural science". Kemudian pengertian istilah science hanya untuk "natural sciences",dan
diterjemahkan sebagai ilmu pengetahuan alam (IPA). Social Sainces kelompok yang khusus
yang mengenai masalah kehidupan manusia, terdiri dari sosiologi, hukum, ekonomi, bahasa,
psikologi agama juga seni. Sedangkan Natural Sciences adalah kelompok yang khusus
mengenai masalah alam fisik manusia dan lingkungannya, terdiri dari matematika, fisika,
kimia, biologi, astronomi, meteorologi, dan geologi.

Pengertian teknologi secara umum ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
keterampilan dalam menciptakan alat hingga metode pengolahan guna membantu

2
menyelesaikan berbagai pekerjaan manusia. Makna Teknologi, menurut Capra seperti makna
sains, telah mengalami perubahan sepanjang sejarah. Teknologi, berasal dari literatur Yunani,
yaitu
“technologia”, yang diperoleh dari asal kata “techne”, bermakna wacana seni. Ahli sosiologi
Manuel Castells seperti dikutip Capra mendefinisikan teknologi sebagai kumpulan alat, aturan
dan prosedur yang merupakan penerapan pengetahuan ilmiah terhadap suatu pekerjaan tertentu
dalam cara yang memungkinkan pengulangan lainnya. Dalam hal itu Idris HM Noor
mengemukan kesimpulan bahwa ilmu pengetahuan ialah eksplorasi sistematis untuk
mendapatkan pengetahuan tentang segala fenomena di jagat raya serta akumulasi sistematis
dari pengetahuan tersebut sedangkan teknologi ialah aplikasi ilmu pengetahuan untuk
memenuhi kebutuhan manusia dan memecahkan berbagai persoalan demi kesejahteraan umat
manusia. Dari beberapa pengertian di atas untuk sementara ini kata sains lebih baik
diterjemahkan dengan "ilmu", sehingga lebih mudah untuk mempelajari dan memahami.
Sedangkan teknologi adalah buah atau hasil dari penerapan ilmu pengetahuan.1

b. Pengertian Al-Qur’an

Al-Qur`an sebagaimana didefinisikan oleh para ulama ushul fiqih, dan ulama bahasa adalah
kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi-Nya Muhammad Saw. Yang lafazh-lafazhnya
mengandung mukjizat, membacanya mempunyai nilai ibadah, diturunkan secara mutawatir
(Berangsur-angsur), dan dituliskan dalam mushaf, dimulai dari surah al-Fâtihah sampai akhir
Surah an-Nas.2

Al-Qur’an sebagai kalam Allah swt diturunkan bukan untuk tujuan-tujuan yang bersifat praktis.
Pandangan Al-Qur’an tentang sains dan teknologi dapat dilihat dari pandangan Al-
Qur’an tentang ilmu. Al-Qur’an telah meletakkan posisi ilmu pada tingkatan yang hampir sana
dengan iman seperti yang tercermin dalam surah Al-Mujadalah:11. Ayat-ayat Al-
Qur’an yang memerintahkan manusia mencari ilmu atau menjadi ilmuwan begitu banyak.

1
Sains Dan Teknologi Dalam Al-Quran (Kajian Filsafat Pendidikan Islam) A. Syafi’i AS. Sumbula Vol.5 No.1
June 2020 Hlm.51-53
2
Materi Pembahasan Al-Qur’an Dr. Dedi Masri,Lc,Ma Hlm.4
3
Al-Qur’an menggunakan berbagai istilah yang berkaitan dengan hal ini. Misalnya,
mengajak melihat, memperhatikan, dan mengamati kejadian-kejadian (Fathir:27;al-Hajj:5;
Luqman: 20; alghasyiyah: 17-20; Yunus: 101; al-Anbiya’: 30), membaca (al- ‘Alaq: 1-5)
supaya mengetahui suatu kejadian (al-An’am: 97; Yunus: 5), supaya mendapat jalan

(al- Nahl: 15), Menjadikan orang berfikir atas fenomena yang terjadi di muka bumi (al-Nahl:
11;
Yunus:101;al-Ra’d:4;al-Baqarah:164;al-Rum:24)menjadi ulual-albab (Ali‘Imran:7;190191;al-
Zumar:18), dan mengambil pelajaran (Yunus:3). Sedangkan pandangan al-Qur’an tentang
sains dan teknologi, dapat diketahui dari wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad saw.
dalam surah Al-Alaq: 1-5.3

BAB II PEMBAHASAN

A. KONDISI SAINS DAN TEKNOLOGI PADA MASA KEJAYAAN ISLAM

Abu Hasyim Khalid bin Yazibbin Mu'awiyah bin Abu Sufianal Umawi, adalah seorang hakim
Quraisy. Ia merupakan tokoh ilmuan sains terawal khusus dalam bidang ilmu kimia dan
perobatan.

Pada masa Khalifah Umayah dan Abbasiyah memberi kegiatan penterjemah buku Yunani ke
bahasa Arab bagi pengembangan belajar sains dan teknologi. Khalifah yang memiliki peranan
penting ialah Abu Ja'faral Mansur. Disamping itu juga Khalifah Al Ma'mun membangun Baytal
Hikmah untuk pengkajian sains dan teknologi. Dalam kegiatan ini banyak lahir ilmuan muslim
yang menonjol pada masa itu. Perkembangan pembelajaran sains dan teknologi di tempat-
tempat utama yaitu Baghdad dan Cordova. Pernyataan al-Quran dan hadis mengenai aspek
sains dan teknologi mendorong kajian dalam bentuk pernyataan wahyu dan penyelidikan
dikalangan umat Islam. Lahirnya tokoh penterjemah dan pengkajian sains diantaranya Hunain
bin Ishak, Al kandi Al fazari ibn Musa Ibn alHaitham, Alkhawarim dan lain sebagainya.
Lahirnya institusi bagi pembelajaran dan penyelidikan sains dan teknologi seperti Balai Cerap,
Maristan (rumah sakit besar), Daral Hikmah, Baytal Hikmah dan lain sebagainya. Dan lahirnya
teori Sains, matematik dan sebagainya diperingkat awal oleh umat Islam.

3
Ta’dib , Vol. Xv No.01. Edisi, Juni 2010
4
Yang mewakili umat Islam dalam sains seperti ahli kedokteran, ahli kimia, ilmuan matematik
dan sebagainya. Walaupun persekolahan Islam lebih menitik beratkan pengajian agama, bukan
berarti sains kurang perhatian karena ia dipelajari khas seperti Maristan dan Balai Cerap karena
sains lebih berbentuk praktikal. Penguasaan Islam terhadap dunia sains dan teknologi pada
masa itu sangat lama, bahkan tidak sebanding dengan penguasaan sains dan teknologi yang
sudah dicapai oleh barat.4

B. Perkembangan Sains Dan Teknologi

Sejarah perkembangan sains diawali dengan kegiatan pengamatan manusia atas peristiwa-
peristiwa alam, seperti matahari yang terbit di sebelah timur dan terbenam di sebelah barat.
Demikian pula pengamatan terhadap peredaran benda-benda langit seperti bintang-bintang di
malam hari merupakan awal perkembangan ilmu astronomi yang sangat berguna sebagai
pedoman arah bagi pelayaran di laut. Perkembangan ilmu pengetahuan dimulai tahun 638 M
dari Iskandariah (Alexanderia) menurut Dr. Draper dalam bukunya yang menulis: "Kegiatan
kaum muslimin mengembangkan ilmu pengetahuan dimulai sejak ditaklukannya Iskandariah
tahun 638 M". Belum sampai 2 abad sejak waktu itu, mereka sudah dapat menguasai semua
naskah ilmu Yunani dan menjelaskannya dengan cara yang benar. Sejarah pendidikan Islam.

Perkembangan pengetahuan pada masa itu meliputi ilmu kimia, fisika, astronomi, matematika,
kedokteran, dan farmasi. Ilmuwan muslim yang mempunyai sumbangan dalam perkembangan
ilmu kimia antara lain: Jabir Ibnu Hayyan, al-Kindi, danal-Razi. Sedangkan ahli matematika
yan terkenal antara lain adalah al-Khawarizmi dan Umar Khayyam.

Sekitar abad ke 13 masehi, yaitu pada zaman kemunduran Islam, ia pernah membuktikan sains
dan teknologi memang selalu ditepikan. Di lembaga pendidikan Islam dari peringkat bawahan
hingga atasan hanya menelaah pelajaran mengenai ilmu Fiqah, Tafsir, dan hadis. Ketika itu,
ilmu hanya mengutamakan untuk mengabdikan diri kepada Allah SWT dan hanya beribadah.
Contohnya ialah umat Islam mempelajari ilmu geometri untuk mengetahui waktu puasa, arah
kiblat dan sebagainya.

Sebelum perkembangan ilmu pengetahuan yang dikembangkan bangsa Arab, Eropa masih
dalam kegelapan penuh tahayul, khurafat dan beribu macam dogma. Berdasarkan hal-hal

4
At-Turots: Jurnal Pendidikan Islam ISSN 26567555 Vol.2 No.1 Juni 2020 Hlm.15
5
tersebut sungguh benarlah seorang sarjana barat yang bernama "Dozi" yang mengatakan dalam
bukunya "Sejarah Muslimin di Spanyol"; Kalau bukan karena bangsa Arab, kebangunan eropa
akan terlambatberabad-abad".

Sedangkan teknologi, sekarang ini perkembangan dan kemajuannya berlangsung amat pesat,
sehingga tidak memungkinkan seseorang untuk mengikuti seluruh proses perkembangannya.
Perkembangan teknologi tidak terlepas dari adanya perkembangan dalam bidang sains yang
juga telah berlangsung dengan pesat sekali terutama sejak abad ke-19 hingga sekarang. Sejarah
menunjukkan bahwa mula-mula teknologi berkembang tanpa adanya hubungan dengan
perkembangan sains. Namun kemudian, kenyataan bahwa perkembangan sains itu
mengakibatkan perkembangan teknologi dan sebaliknya, merupakan hal yang tidak dapat
dipungkiri. Pada prinsipnya "modernisasiteknologi"dan akselerasi kemajuannya menjadi topik
perlombaan, bahkan setiap individu maupun setiap bangsa beradu cepat dalam mengangkat
modernisasi teknologi menjadi sebuah kultur global. Idealisme ini memang representatif dan
sehat, sebab kemajuan teknologi pasti mampu membantu umat manusia mempersulit
kepentingan-kepentingannya baik berupa sarana komunikasi, alat-alat kerja, bahkan hampir
untuk segala aspek kehidupan manusia dapat ditangani secara mekanik.

C. Sains Dan Teknologi Dalam Perspektif Al-Qur’an

Al-Qur'an adalah kitab suci yang diturunkan bagi seluruh umat manusia yang mau
menggunakan akal pikirannya dalam memahami penciptaan alam semesta. Apabila
diperhatikan dengan cermat ayat-ayat Al-Qur'an banyak sekali yang menyinggung masalah
ilmu pengetahuan, sehingga Al- Qur'an sering kali disebut sebagai sumber segala ilmu
pengetahuan. Selain itu, Al-Qur'an merupakan landasan pertama bagi hal-hal yang bersifat
konstan dalam Islam. Oleh karena itu, telah banyak dilakukan studi yang menyoroti sisi
kemukjizatan al-Qur'an, antara lain dari segi sains yang pada era ilmu dan teknologi ini banyak
mendapat perhatian dari kalangan ilmuwan. Penggalian ajaran-ajaran yang ada di dalam al-
Qur'an sangat menarik sekali kalau dilihat dengan kacamata ilmiah. Makin digali makin terlihat
kebenarannya dan makin terasa begitu kecil dan sedikitnya ilmu manusia yang menggalinya.
Hal ini karena begitu maha luasnya pengetahuan dan pelajaran- pelajaran yang ada di
dalamnya. Al-Quran al-Karim, yang terdiri atas 6.236 ayat itu, menguraikan berbagai persoalan

6
hidup dan kehidupan, antara lain menyangkut alam raya dan fenomenanya. Uraian-uraian
sekitar persoalan tersebut sering disebut ayat-ayat kauniyyah.

Tidak kurang dari 750 ayat yang secara tegas menguraikan hal-hal di atas, Jumlah ini tidak
termasuk ayat-ayat yang menyinggungnya secara tersirat.

Bukan sesuatu yang aneh dan mengherankan jika al-Qur’an sebagai mukjizat terbesar
membawa segala persesuaian dan keserasian terhadap konklusi yang dicapai oleh para ilmuan
modern dan studi pembahasan dan meditasi yang dicapai oleh para ilmuan setelah beratusratus
tahun, karena al-Qur’an adalah firman Allah Yang Maha Tahu terhadap rahasia alam, dan tidak
mengherankan jika al-Qur’an mengandung mukjizat yang lebih banyak.Tetapi, kendati
demikian, bukan berarti bahwa Al-Qur’an sama dengan kitab ilmu pengetahuan, atau
bertujuan untuk menguraikan hakikat-hakikat ilmiah. Ketika al-Quran memperkenalkan
dirinya sebagai tibyanan likulli syay’i,bukan maksudnya menegaskan bahwa ia mengandung
segala sesuatu, tetapi bahwa dalam al-Qur’an terdapat segala pokok petunjuk menyangkut
kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi.

Kandungan yang dapat diambil dari ayat al-Quran di atas adalah adanya petunjuk, landasan dan
motivasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan bagi manusia. Kita perlu ingat kembali
juga kepada surat Al-Qur’an yang pertama kali diturunkan kepada Rasulullah adalah menunjuk
pada perintah mencari ilmu pengetahuan, yaitu dengan memerintahkan untuk membaca,
sebagai kunci ilmu pengetahuan, dan menyebut Kalam sebagai alat transformasi ilmu
pengetahuan. Allah SWT berfirman: (QS al-Alaq:96 ayat 1-5)

Kata iqra’, menurut Quraish Shihab, diambil dari akar kata yang berarti menghimpun. Dari
menghimpun lahir aneka makna seperti menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti,
mengetahui ciri sesuatu, dan membaca baik yang tertulis maupun tidak. Sedangkan dari segi
obyeknya, perintah iqra’ itu mencakup segala sesuatu yang dapat dijangkau oleh manusia.

Dalam Q.S. al-Alaq ini Allah menyebutkan nikmat-Nya dengan mengajarkan manusia apa
yang tidak ia ketahui. Hal itu menunjukkan akan kemuliaan belajar dan ilmu pengetahuan.
Allah SWT mengawali surat dengan menganjurkan membaca yang timbul sifat tahu, lalu

7
menyebutkan penciptaan manusia secara khusus dan umum. Sebenarnya penjelasan diatas
dapat kita jadikan sebagai landasan mengapa kita harus menguasai sains dan teknologi.

Di dalam al-Qur'an banyak sekali ayat-ayat yang menjelaskan tentang dasar-dasar


ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat digali dan dikembangkan oleh manusia yang suka
berfikir untuk keperluan dalam hidupnya. Seperti tersebut dalam (QS. Al-Isyra:17 ayat 70)

Dari ayat-ayat di atas dapat difahami, bahwa manusia perlu melengkapi dirinya dengan sains
dan teknologi karena mereka adalah pengelola sumber daya alam yang ada di bumi akan tetapi
mereka juga harus memiliki landasan keimanan dan ketakwaan. Diantara ayat-ayat alQur’an
yang juga membahas dasar-dasar Sains dan Teknologi adalah QS.Al-Mu'minun ayat 12-13.

8
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulan yang kami dapat dari judul makalah tentang sains dan teknologi dalam perspektif
Al- qur’an ini adalah sains dan teknologi tidak bisa lepas dari kehidupan zaman sekarang ini.
Adanya teknologi dapat membantu manusia dan mempermudah dalam menjalankan aktifitas
baik dalam hal komunikasi, pekerjaan rumah, pekerjaan kantor, berbisnis, bahkan hampir untuk
segala aspek kehidupan manusia dapat ditangani dengan teknologi. Banyak ilmuwanilmuwan
muslim di bidang ilmu kimia diantaranya jabir ibnu hayyan, al-kindi, dan al-razi. Ada juga ahli
matematika islam yang terkenal yaitu al-khawarizmi dan umar khayyam. Sejarah
perkembangan sains diawali dengan kegiatan pengamatan manusia atas peristiwaperistiwa
alam, seperti matahari yang erbit di sebelah timur dan terbenam di sebelah barat.

Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan bagi seluruh umat manusia yang mau
menggunakan akal pikirannya dalam memahami penciptaan alam semesta. Jadi tidak
mengherankan jika al-qur’an mengandung mukjizat yang banyak. Kandungan yang ada di
dalam al-qur’an adalah petunjuk, landasan dan motivasi dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan. Dengan adanya petunjuk itu para ilmuwan bisa memahami tentang fenomena
alam dan semua hal yang terjadi berdasarkan sains. Di dalam Al-Qur’an banyak sekali ayat-
ayat yang menjelaskan tentang dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi yang terdapat
dalam Q.S. Al-Isyra:17 ayat 70. Dan ada juga ayat-ayat al-qur’an yang membahas dasar-dasar
sains dan teknologi terdapat dalam Q.S. Al-Mu’minun ayat 12-13.

B. SARAN

Penulis tentunya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan di dalamnya. Untuk kesalahan penulisan pada makalah ini
pemakalah memohon maaf yang sebesar-besarnya. Untuk itu penulis sangat membutuhkan
kritik dan saran dari para pembaca makalah ini, agar nantinya makalah yang kami buat bisa
menjadi lebih baik lagi.

9
DAFTAR PUSTAKA

At-Turots: Jurnal Pendidikan Islam ISSN 26567555 Vol. 2 No. 1 Juni 2020 Hlm. 15

Materi Tentang Pembahasan Al-Quran: Dr. Dedi Masri Lc. Ma. Hlm 4

Sains dan Teknologi dalam Al-Qur’an (Kajian Filsafat Pendidikan Islam) A. Syafi’i AS.

Sumbula Vol. 5 No.1 June 2020 Hlm.51-53 TA’DIB, Vol. XV No. 01. Edisi, Juni 2010

10

Anda mungkin juga menyukai