Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas Kelompok pada mata kuliah
Disusun Oleh :
KELOMPOK I
SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
PENDAHULUAN
2
pengesahan lalu ke tahap pelaksanaan atau implementasi, dan berakhir dengan
penilaian (Simatupang, 2017).
PEMBAHASAN
3
pemerintah atau negara sesungguhnya. Gambar berikut memperjelas ilustrasi di
atas1.
1
Muhammad Sawir, Ilmu Administrasi dan Analisis Kebijakan Publik, (Yogyakarta:
Deepublish, 2021), Hlm. 123-135.
4
melakukan kegiatan tertentu, atau untuk mencapai tujuan tertentu, yang
dilakukan oleh lembaga pemerintah yang berwenang dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintahan negara dan pembangunan bangsa.
Batasan tentang kebijakan publik diberikan oleh Thomas R. Dye dalam
Ayuningtyas (2014: 8) yang mengatakan bahwa "kebijakan publik adalah apa
pun yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan
(whatever governments choose to do or not to do)". Seorang ahli Jerman
lainnya, Crinson dalam Ayuningtyas (2014: 8) menyatakan kebijakan
merupakan sebuah konsep, bukan fenomena spesifik maupun konkret, sehingga
pendefinisiannya akan menghadapi banyak kendala atau dengan kata lain tidak
mudah. Selanjutnya Crimson (2005), juga membenarkan bahwa kebijakan akan
jauh lebih bermanfaat apabila dilihat sebagai petunjuk untuk bertindak atau
serangkaian keputusan atau keputusan yang saling berhubungan satu sama
lain2.
2
William N Dunn, Pengantar Analisis Kebijakan Publik (Jogjakarta: Gajah Mada
University Press, 2003), hlm.6.
5
5) Mengevaluasi kebijakan yang dilaksanakan.
Lingkup dari studi kebijakan publik sangat luas karena mencakup berbagai
bidang dan sektor seperti ekonomi, politik, sosial, budaya. hukum, dan
sebagainya. Di samping itu dilihat dari hierarkinya kebijakan publik dapat bersifat
nasional, regional maupun lokal seperti undang-undang, peraturan pemerintah,
peraturan presiden, peraturan menteri. peraturan pemerintah daerah/provinsi,
keputusan gubernur, peraturan daerah kabupaten/kota, dan keputusan
6
bupati/walikota. Kebijakan dalam arti peraturan perundangan mempunyai
sejumlah bentuk, untuk Indonesia kita melihat tiga jenis kebijakan publik, yaitu
yang dibuat oleh legislatif, eksekutif dan legislatif bersama eksekutif (dan
sebaliknya).
3
Syafaruddin, Efektivitas Kebijakan Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), 75.
7
5) Kebijakan pemerintah setidak-tidaknya dalam arti yang positif didasarkan
pada peraturan perundangan yang bersifat mengikat dan memaksa.
Kebijakan publik merupakan suatu rangkaian pilihan-pilihan yang
saling berhubungan (termasuk keputusan-keputusan untuk tidak bertindak)
yang dibuat oleh lembaga atau pejabat pemerintah pada bidang-bidangyang
menyangkut tugas pemerintahan. Kebijakan publik selalu mengandung
setidaknya tiga komponen dasar, yaitu tujuan yang luas, sasaran yang spesifik,
dan cara mencapai sasaran tersebut.Menurut Solichin Abdul Wahab (1997)
bahwa ciri-ciri kebijakan publik adalah sebagai berikut.
4
Ibid. hlm.77.
8
praktik yang terarah. Agustino (2017: 166) kebijakan adalah serangkaian
tindakan atau kegiatan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok, atau
pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu di mana terdapat hambatan-
hambatan (kesulitan kesulitan) dan kemungkinan-kemungkinan (kesempatan-
kesempatan) di mana kebijakan tersebut diusulkan agar berguna dalam
mengatasinya untuk mencapai tujuan yang dimaksud.
5
Dunn, William N, An Introduction to Public Policy Analysis, ( Prentice Hall, Englewood Cliff,
NJ,1981).
9
Tiga elemen sistem kebijakan
Pelaku
Lingkungan Kebijakan
10
pedagang kaki lima, komunitas wartawan, partai politik, lembaga
pemerintahan, dan semacamnya.
6
Arwildayanto,dkk.Analisis Kebijakan Pendidikan,Kajian Teoretis, Eksploratif, dan
Aplikatif. (Bandung : Cv. Cendikia Press, 2018). hlm. 16.
11
mengidentifikasikan dan meneliti permasalahan utama yang akan dihadapi
dalam studi keluaran kebijakan.
12
sistem politik sehari-hari dan mempunyai tanggungjawab dalam suatu masalah
tertentu di mana pada suatu titik mereka diminta untuk mengambil keputusan
di kemudian hari kelak diterima serta mengikat sebagian besar anggota
masyarakat selama waktu tertentu.
7
Muhammad Sawir, Ilmu Administrasi dan Analisis Kebijakan Publik, (Yogyakarta:
Deepublish, 2021), hlm.135.
8
Said Zainal Abidin, Kebijakan Publik (Jakarta: Suara Bebas, 2006), hlm.17.
13
Seolah menjadi paksaan untuk masyarakat untuk mentaati segala
ketentuan yang sudah ditaati dan disiarkan oleh pemerintah setempat.
Walaupun bersifat memaksa, namun hal ini bersifat sah dan legitimate yang
didasari regulasi yang jelas. Kebijakan publik secara langsung memberi
dampak pada kehidupan masyarakat setiap harinya di suatu negara, begitulah
pentingnya mengetahui kebijakan ini.
14
di terjadi di dalam masyarakat.Pada dasarnya kebijakan pemerintah digunakan
untuk menata kehidupan bermasyarakat dalam segala aspek. Merupakan
kebijakan uang orientasinya kepada kepentingan masyarakat tersebut, di setiap
munculnya kebijakan publik secara umum akan diawali dengan perumusan
masalah. Lingkup dari studi kebijakan publik sangat luas karena mencakup
berbagai sektor dan bidang.
a. Kebijakan Umum
b. Kebijakan Manajerial
Batasan mengenai bidang utama yang juga disebut sebagai major area
pemerintahan, kebijakan ini dijadikan sebagai penjabaran terkait kebijakan
15
umum yang fungsinya sebagai langkah penentuan strategi serta administrasi
dalam masyarakat atau publik.
1.Keinginan yang dicapai telah terpenuhi sesuai dengan target atau keinginan
awal.
2.Munculnya kebijakan publik bersifat rasional atau realistis sesuai dengan
kenyataan.
3.Sifat dari kebijakan publik yang dikeluarkan harus jelas dan diketahui
masyarakat.
4.Adanya kebijakan publik sebenarnya dibuat untuk orientasi ke depan.
16
C. RUANG LINGKUP, LATARBELAKANG, DAN PROSES
KEBIJAKAN PENDIDIKAN
9
Rahmasari, E. 2014. Implementasi Kebijakan SMP Satu Atap Di Desa Canggal
Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung. ( Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta, 2014 )
Vol. 3, No. 5.hlm.6.
17
dan dengan berkembangnya kajian-kajian keilmuan administrasi dan kebijakan.
Kebijakan menjadi suatu keputusan-keputusan sebagai ketetapan yang
mengikat warganegara dan ditunjukan untuk memecahkan masalah-masalah
pelik, sering terjadi dan bersifat umum10.
10
Suryadi, Ace. Analisis Kebijakan Pendidikan: Suatu Pengantar. ( Bandung: Remaja
Rosdakarya,1993 ).
18
Oleh karena itu, kebijakan pendidikan sangat penting keberadaannya
sebagai power untuk menancapkan pengaruhnya agar pendidikan dapat
dikelola dengan memenuhi harapan masyarakat sesuai agama, kepercayaan,
tingkat ekonomi dan status sosial, politik, keamanan, budaya, tuntutan
pekerjaan dan kemajuan, dan kepentingan pemerintah. Artinya pertimbangan
dilahirkannya kebijkan pendidikan haruslah memperhatikan berbagai dimensi
dan persoalan-persoalan yang krusial darimasyarakat, pemerintah dan tuntutan
jaman.
11
Rusdiana. Buku Daras, Kebijakan Pendidikan. ( Bandung : UIN Sunan Gunung Djati,
2014 ). hlm. 7.
19
analisis kebijakan dilaksanakan melalui koordinasi di antara berbaga unit di
lingkungan Depdikbud. Hasilnya adalah usulan-usulan kebijakan yang sangat
berguna dalam mempersiapkan Rumusan kebijakan Tahunan Mendikbud dan
Naskah Repelita.
a. Inisiasi
b. Estimasi
12
Linda sari oktavia,dkk. Kebijakan pendidikan: kerangka, proses dan strategi.( JRTI
(Jurnal Riset Tindakan Indonesia), Universitas Negeri Padang, 2021 ). Vol.6.No.1. hlm. 4.
20
c. Seleksi
d. Implementasi
e. Evaluasi
f. Terminasi
21
D. PERSPEKTIF ISLAM TENTANG KEBIJAKAN( DALIL – DALIL
KEBIJAKAN )
13
Sawirdi. 2016. Impementasi Kebijakan SMP Negeri 4 Satu Atap di Desa Pongkar
Kecamatan Tebing Kabupaten Karimun. Jurnal Pendidikan. Vol. 7. No. 2.
22
pertumbuhan dan kebangunan intelektual dan kultural. Semuanya bersumber
pada ajarannya yang berasal dari Alqur’an dan Hadist.
23
َ ْسنَ ِة َو َجا ِد ْل ُه ْم ِبالَّتِ ْي ِه َي اَح
سنُ ۗ اِنَّ َربَّكَ ُه َو َ ع ا ِٰلى
َ س ِب ْي ِل َر ِبكَ ِبا ْل ِح ْك َم ِة َوا ْل َم ْو ِع َظ ِة ا ْل َح ُ ا ُ ْد
(125) َعلَ ُم بِا ْل ُمهْ ت َ ِد ْين ْ َس ِب ْي ِلهۗ َو ُه َو ا َ ض َّل ع َْن َ ا َ ْعلَ ُم ِب َم ْن
Konsep Kebijakan dalam Islam juga dapat dilihat dalam QS. Huud/11:6
yang berbunyi:
( 6 )ع َها كُل فِى ِك ٰت َب ُّم ِبين ْ ٱّلل ِر ْزقُ َها َو َي ْعلَ ُم ُم
ْ ستَقَ َّرهَا َو ُم
َ ست َْو َد ِ َّ علَى ِ َو َما مِن َدا ٓ َّبة فِى ْٱْل َ ْر
َ ض ِإ َّّل
24
dan proporsional. Keadilan (Al- ‘Adalah) : kebijakan apapun yang dibuat harus
berorientasi pada keadilan (tepat sasaran) berdasarkan nilai-nilai ketuhanan dan
kemanusiaan serta keseimbangan.Pelayanan (Al-Khadimah) : sesuai dengan
keberadaan perumus kebijakan (pemimpin) sebagai abdi, khadam, atau pelayan
masyarakat, berdasarkan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, keseimbangan
dan keadilan, maka kebijakan yang dibuat harus berorientasi pada pemberian
pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
PENUTUP
KESIMPULAN
25
DAFTAR PUSTAKA
Sawirdi. 2016. Impementasi Kebijakan SMP Negeri 4 Satu Atap di Desa Pongkar
Kecamatan Tebing Kabupaten Karimun. Jurnal Pendidikan. Vol. 7. No. 2.
26
Suryadi, Ace. 1993. Analisis Kebijakan Pendidikan: Suatu Pengantar. Bandung:
Remaja Rosdakarya .
27