KAJIAN TEORI
2.1 Kebijakan
adalah akar dari kata "bijaksana". Oleh karena itu, "kebijaksanaan" juga dapat
mana itu dimulai dalam bahasa Inggris. Kebijaksanaan berasal dari mengevaluasi
menyelesaikan suatu masalah atau mencapai tujuan tertentu dengan angka tertentu
(Dachi, 2017).
kebijaksanaan tersebut dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Pendapat ini juga
menunjukan bahwa ide kebijakan melibatkan perilaku yang memiliki maksud dan
tujuan merupakan bagian yang penting dari definisi kebijakan, karena bagaimana
pun kebijakan harus menunjukan apa yang sesungguhnya dikerjakan daripada apa
2014).
8
9
Penafsiran kebijakan publik yang kini juga menjadi salah satu penganut
ilmu pengetahuan sangat erat kaitannya dengan interpretasi kearifan. Segala hal
yang digarap atau tidak dikerjakan oleh penguasa disebut sebagai kearifan publik.
diperlukan untuk menentukan apakah suatu kebijakan bermanfaat atau tidak untuk
hidup bersama dan mengapa itu harus dicoba. Ini memastikan bahwa kebijakan
publik tidak merugikan siapa pun, bahkan jika beberapa orang mendapat untung
darinya dan yang lain tidak terbebani. Penguasa harus bertindak hati-hati pada
saat ini ketika membuat keputusan kebijakan publik yang berkaitan dengan
kesehatan.
Suatu tindakan yang bermakna yang dapat dilakukan oleh seorang aktor
atau aktor untuk mengatasi suatu masalah atau isu juga dikenal sebagai kebijakan
publik. Alih-alih berfokus pada apa yang diusulkan atau dimaksudkan, interpretasi
ini lebih berfokus pada apa yang sebenarnya diupayakan. Kebijakan pemerintah
yang ditujukan untuk menangani isu-isu publik dan mempengaruhi publik dikenal
sebagai kebijakan publik. Kebijaksanaan dilihat sebagai pola atau arah tindakan
bukan hanya pilihan untuk melakukan sesuatu. Selain itu, desain ini adalah
lanjut, kebijakan publik adalah seperangkat instruksi dari mereka yang membuat
masa awal, memasuki masyarakat pada masa transisi, untuk menuju pada
Lingkup dari studi kebijakan publik sangat luas karena mencakup berbagai
bidang dan sektor seperti ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum, dan
sebagainya. Di samping itu dilihat dari hirarkinya, kebijakan publik dapat bersifat
itu ternyata banyak sekali, tergantung dari sudut mana kita mengartikannya.
allocation of values for the whole society atau sebagai pengalokasian nilai-nilai
secara paksa kepada seluruh anggota masyarakat. Laswell dan Kaplan juga
prasyarat dan hasil yang dapat diprediksi. Kebijakan swasta, misalnya, harus
11
hal ini.
bahwa ikatan antara partai yang berkuasa dan lingkungannya merupakan definisi
publik” dapat mencakup berbagai macam topik, desain yang Usulan Eyestone
memiliki interpretasi yang sangat luas dan ambigu. Thomas R. Dye memberikan
"kebijaksanaan publik adalah apa pun yang dipilih oleh otoritas untuk dicoba dan
tidak dicoba". sesuai, itu tidak secara akurat membandingkan apa yang sebenarnya
diupayakan oleh pihak berwenang. Di sisi lain, rencana ini mungkin mencakup
hal-hal seperti promosi terbaru untuk karyawan atau sertifikat yang diberikan.
Tindakan aktual terjadi di luar kebijakan publik (Satispi & Kurniasih, 2019). Ada
nasional;
ditempuh
diikuti dan dilaksanakan oleh seorang pelaku atau sekelompok pelaku guna
Dari definisi para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa kebijakan
atau spiritual yang ditunjukkan dengan tidak adanya keluhan atau tidak ada tanda-
seperangkat rencana, prinsip, keputusan utama, dan keputusan yang dibuat oleh
seseorang atau sekelompok aktor politik yang menjadi prinsip dan di bawah
kondisi fisik, psikis, sosial atau spiritual menunjukkan tidak ada keluhan atau
tidak ada tanda-tanda penyakit atau keanehan sehingga penghuni dapat hidup
energik antara dimensi fisik, psikologis, sosial, dan spiritual sebagai ukuran
kesehatan. Menurut filosofi Blum (1981), ada empat (4) faktor yang berdampak
masyarakat.
dan pilihan yang dibuat atau tidak dibuat oleh pemerintah di bidang kesehatan.
yang diharapkan dari kebijakan tersebut dapat dicapai secara optimal. Perlu
disusul oleh faktor perilaku; sedangkan faktor pelayanan kesehatan dan genetika
14
Oleh sebab itu kebijakan kesehatan yang baik harus berpihak pada kelompok-
sistem, dan aktor yang bekerja sama untuk mencapai tujuan kebijakan atau
program. Implementasi, di sisi lain, adalah kejadian alami yang dapat dilihat
dalam salah satu dari dua cara — sebagai hasil atau keluaran. Implementasi,
tingkat pengeluaran belanja bagi suatu program. Akhirnya, pada tingkat abstrasi
15
yang paling tinggi, dampak implementasi mempunyai makna bahwa telah ada
perubahan yang bisa diukur dalam masalah yang luas yang dikaitkan dengan
kemiskinan telah bisa dikurangi atau warga negara merasakan lebih aman dalam
sebagai suatu proses, suatu keluaran, dan suatu dampak. Implemantasi juga
kebijakan, keuntungan (benefit), atau bentuk lain dari keluaran yang jelas
aplikasi. Beberapa kegiatan yang menyelidiki makna pernyataan yang dibuat oleh
administrator yang berkuasa mengenai tujuan program dan hasil yang diinginkan
atau apapun lainnya yang bisa dipandang sebagai wujud dari keluaran yang nyata
aksi-aksi kebijakan dalam kurun waktu tertentu. Lester dan Stewart dalam
undang atau kebijakan yang melibatkan seluruh actor, organisasi, prosedur, serta
17
(Ayuningtyas, 2014).
termasuk hambatan atau peluang yang ada, dan kemampuan organisasi yang
pada penerapan apa yang diputuskan oleh pembuat kebijakan atau pembuat
kebijakan, sehingga tidak terlalu berpengaruh. Dan pada kenyataannya dapat kita
lihat dengan mata kepala sendiri bahwa betapapun hebatnya suatu rencana atau
kegiatan, jika tidak dilaksanakan dengan benar, maka rencana atau kegiatan
tujuan, dan perhatian yang tulus terhadap tanda-tanda peraturan pemerintah yang
daya, disposisi dan struktur birokrasi. Variabel-variabel tersebut tidak saja selalu
berdiri sendiri-sendiri, namun dapat saja saling berkaitan satu sama lainnya
1. Komunikasi
diinformasikan mengenai apa yang menjadi tujuan dan sasaran kebijakan. Ini
2. Sumber Daya
informasi, juga ditentukan oleh sumber daya yang dimiliki oleh implementor.
Tanpa sumber daya yang memadai, tentu implementasi kebijakan tidak akan
3. Disposisi
dan kemauan seperti memberikan dukungan positif. Disposisi yang dimiliki oleh
4. Struktur Birokrasi
Procedures atau SOP). SOP diperlukan sebagai pedoman oprasional bagi setiap
implementor kebijakan.
Kawasan Tanpa Rokok (KTR) ini merupakan salah satu solusi untuk dapat
menghirup udara bersih dan sehat tanpa paparan asap rokok. Menurut buku
kesakitan dan angka kematian dengan focus untuk mengubah perilaku masyarakat
yang bersih dan sehat yang terbebas dari asap rokok, menurunkan angka perokok
dan mencegah yang ingin merokok, serta mewujudkan generasi yang sehat (Pusat
Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) ini adalah sebagai upaya untuk
proses belajar mengajar, tempat bermain anak, tempat ibadah, angkutan umum,
tempat kerja, tempat umum dan tempat ainnya yang telah ditetapkan untuk
melindungi masyarakat dari paparan asap rokok. Ada empat alasan kuat dalam
lebih normal
konsumsi rokok
(KTR) maka dibuatlah alat ukur atau indikator dalam proses pengembangannya.
Pada dasarnya petugas kesehatan dan pengelola kawasan tanpa rokok sangat
membutuhkan indikator sebagai alat ukur dalam menata kawasan tanpa rokok.
Secara keseluruhan, indikator yang dilihat adalah indikator input, proses, dan
a. Indikator Input :
1) Adanya studi tentang kebijakan kawasan tanpa rokok dan sikap dan
asap rokok.
b. Indikator Proses :
c. Indikator Output :
a. Internasional
kembali hak orang atas standar kesehatan tertinggi yang dapat dicapai. Perjanjian
zat adiktif, dengan penekanan yang lebih besar pada strategi pengurangan
permintaan.
didukung oleh sejumlah elemen komersial yang kompleks dengan dampak lintas
negara, didukung oleh perdagangan bebas dan investasi investasi asing, didukung
oleh banyak kekuatan besar dari pemasaran global, iklan dan promosi di sponsori
lintas bangsa dengan dukungan modal besar. Strategi FCTC sebagai konvensi
22
fasilitas umum.
penggunaannya.
sebagai berikut :
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Pada saat itu semua negara yang meratifikasi
FCTC akan terikat secara hukum dengan segala ketentuan dalam konvensi
tersebut. FCTC akan terikat secara hukum dengan segala ketentuan dalam
sampai dengan 22 Juni 2003 di Geneva, dan setelah traktat disimpan di kantor
PBB New York dari tanggal 30 Juni 2003 hingga 29 Juni 2004. Semua negara
23
perjanjian setelah 29 Juni 2004 masih memiliki peluang untuk maju menuju
b. Nasional
upaya pengamanan.
yang sehat maka semua orang memiliki kewajiban untuk menghormati hak
orang lain dalam memperoleh lingkungan yang sehat, baik secara fisik,
biologi, maupun sosial. Selain itu, setiap orang juga memiliki kewajiban
Rokok (KTR) adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk
c. Provinsi
d. Kota
Kota Tebing Tinggi sebagai salah satu kota yang ada di Provinsi Sumatera
Utara juga telah menerbitkan peraturan terkait Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
25
yaitu PERWALI Kota Tebing Tinggi No.3 Tahun 2013. Peraturan Walikota
tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Kota Tebing Tinggi telah ditetapkan pada
tanggal 21 Januari 2013 oleh DPRD Kota Tebing Tinggi dan Walikota Tebing
Tinggi. Penetapan peraturan ini adalah sebagai bentuk upaya pemerintah daerah
Kota Tebing Tinggi untuk melindungi masyarakat dari bahaya zat psikoaktif
rokok yang dapat menimbulkan adiksi buruk bagi tubuh dan membahayakan
kesehatan masyarakat.
3) Tempat anak bermain adalah area, baik tertutup maupun terbuka, yang
4) Tempat ibadah adalah bangunan atau ruang tertutup yang memiliki ciri -
ibadah keluarga.
6) Tempat kerja adalah ruang atau lapangan tertutup atau terbuka, bergerak
atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau yang dimasuki tenaga kerja
untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-
sumber bahaya.
7) Tempat umum adalah semua tempat tertutup yang dapat diakses oleh
dan masyarakat.
Rokok dan aktivitas merokok menjadi bahasan hukum yang menarik yang
selalu diperbincangkan sepanjang jaman semenjak dikenal oleh umat Islam pada
akhir abad ke-10 Hijriyah. Mengkonsumsi rokok yang berbahan dasar tembakau
ini bukan tradisi asli bangsa Arab, tetapi dibawa dan diperkenalkan oleh para
kepada para ulama dan pemuka agama. Pembahasan rokok dari sudut pandang
hukum fiqh menjadi sangat menarik karena terdapat polemik dan perdebatan
27
antara para ulama. Para ulama ahli fiqh (fuqoha’) maupun para ulama pemberi
hukum rokok terdapat dalam berbagai kitab fiqh baik yang klasik hingga
yang dikeluarkan oleh individu mufti maupun lembaga agama. Mengapa? Karena
umat Islam memerlukan jawaban hukum atas suatu perkara. Pembahasan fiqh
Hukum fiqh akan menjadi acuan dan pedoman umat Islam dalam berperilaku
berkepentingan kepada hukum fiqh dan fatwa ulama dalam menentukan halal atau
Para ulama memiliki pandangan berbeda dalam masalah hukum rokok, ada
atau alasan yang menjadi acuan hukum rokok dan tindakan merokok. Dalam
dengan tadkhin (( نيخدتالyang berasal dari fi’il tsulasi mazid ruba’i; dakhkhana
khususnya bahaya rokok, diwujudkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang
menjadi salah satu lembaga umat Islam dengan menggelar forum Ijtima‟ Ulama
Komisi fatwa se-Indonesia yang berlangsung sejak 23-26 Januari 2009 di Aula
Amin (Ketua Fatwa MUI), bahwa merokok hukumnya dilarang, yakni antara
makruh dan haram. Majelis Ulama Indonesia (MUI) akhirnya memutuskan fatwa
haram merokok hanya berlaku bagi wanita hamil, anak-anak, dan merokok di
engerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan
)٢٦ (ِيرا َّ ت ذَا ْٱلقُ ْربَ ٰى َحقَّ ۥهُ َو ْٱل ِم ْسكِينَ َوٱبْنَ ٱل
ً سبِي ِل َو َال تُبَذ ِْر ت َ ْبذ ِ َو َءا
kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu
pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar
kepada Tuhannya”.
Artinya : “Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan
ّٰللا َكانَ بِكُ ْم َرحِ ْي ًما َ َُو َال ت َ ْقتُلُ ْٓوا ا َ ْنف
َ سكُ ْم ۗ ا َِّن ه
Penyayang kepadamu”.
ﻝاضرر والضرار
Artinya : “Tidak boleh membuat kerusakan pada diri sendiri serta membuat
adalah pertama, ayat 26-27 dari surat al-Isra diatas, menunjukkan keharusan umat
Islam untuk selalu menbelanjakan hartanya dengan benar. Menurut Ibnu Mas’ud
istilah tabzir berarti membelanjakan segala bentuk harta di jalan yang salah. Dan
menurut Qatadah tabzir ialah membelanjakan harta di jalan maksiat, di jalan yang
tidak benar, serta untuk kerusakan di atas muka bumi. Menurut Imam al-Syaikani,
positif, dan jika ada hanya ketenangan dan konsentrasi pada saat merokok, tetapi
30
hal ini hanya sugesti. Dan sebaliknya dampak negatif berupa penyakit yang
mengancam kesehatan jiwa raga manusia, terbuangnya harta secara sia-sia tanpa
ada manfaat, dan Allah SWT menyebut mereka sebagai saudara-suadara syaitan.
Kedua tindakan merusak diri si pelakunya, bahkan tindakan bunuh diri itu
adalah perbuatan terlarang. Para pakar kesehatan telah menetapkan adanya 3000
racun berbahaya, dan 200 di antaranya amat berbahaya, bahkan lebih bahaya dari
Ganja (Canabis Sativa). Mereka menetapkan bahwa sekali hisapan rokok dapat
Pastinya, umur manusia urusan Allah SWT, namun penelitian para pakar
ini adalah pandangan ilmiah empirik yang tidak bisa dianggap remeh. Ustadz
penyakit itu sendiri, bukan kebiasaan. Perilaku ini merupakan bencana yang
dialami kebanyakan anggota keluarga, juga bisa merendahkan harkat dan martabat
mobil.Perhatikan dua ayat di atas, ia menggunakan sighat lin nahyi wa lin nafyi
merusak diri atau mengarah pada bunuh diri. Dalam kaidah Ushul Fiqh disebutkan
al Ashlu fi an Nahyi lil Haram (hukum asli dari sebuah larangan adalah haram).
Seperti kalimat wa laa taqrabuz zinaa.. (jangan kalian dekati zina) artinya
mendekati saja haram apa lagi melakukannya. Maksudnya, ada dua yang
diharamkan dalam ayat ini yakni 1. Berzina, dan 2. perilaku atau sarana menuju
31
perzinahan. Ini Sesuai kaidah Ushul Fiqh ”Ma ada ilal haram fa huwa haram‟
(Sesuatu yang membawa kepada yang haram, maka hal itu juga haram). Begitu
pula ayat, “janganlah kalian membunuh diri kalian sendiri‟, artinya, yang haram
yaitu 1. bunuh diri, dan 2. perilaku atau sarana apapun yang bisa mematikan diri
sendiri.Imam Asy Syaukani berkata dalam kitab tafsirnya, Fat-hul Qadir, tentang
membunuh diri kalian sendiri‟ adalah Wahai muslimun, janganlah kalian saling
membunuh satu sama lain, kecuali karena ada sebab yang ditetapkan oleh syariat.
Atau, janganlah bunuh diri kalian dengan perbuatan keji dan maksiat, atau yang
dimaksud ayat ini adalah larangan membunuh diri sendiri secara hakiki
yang lebih umum. Dalilnya adalah Amr bin al Ash berhujjah (berdalil) dengan
ayat tersebut, ketika ia tidak mandi wajib (mandi junub) dengan air dingin pada
saat perang Dzatul Salasil. Namun, Nabi SAW mendiamkan (tanda setuju) hujjah
tersebut, sesuai dengan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, begitu
pula Qais Ibnyr Rabi’ dari Abu Ishaq, dari al-Barra yang menuturkan:
“Kebinasaan yang sesungguhnya ialah jika seorang lelaki melakukan suatu dosa,
sedang dia tidak bertaubat, maka dialah orang yang menjatuhkan dirinya ke dalam
Variable – variable tersebut tidak saja selalu berdiri sendiri – sendiri, namun dapat
yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut :
Peraturan Walikota
Tebing Tinggi Nomor 3
Tahun 2013 Tentang
Kawasan Tanpa Rokok
Komunikasi
Sumber Daya
Implementasi
Kebijakan KTR
Disposisi (sikap)
Struktur Birokrasi