Nim : 105191114120
Kelas : 4E PAI
TUGAS MID
RESUME KULIAH
Kebijakan adalah sebagai rangkaian konsep dan azas yang menjadi garis besar
dari dasar pada masalah yang menjadi rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan,
kepemimpinan dan cara bertindak, pernyataan citacita, prinsip, atau maksud dalam
memecahkan masalah sebagai garis pedoman untuk manajeman dalam usaha mencapai
sasaran atau tujuan. Carl J Federick sebagaimana dikutip Leo Agustino (2008: 7)
mendefinisikan kebijakan sebagai serangkaian tindakan/kegiatan yang diusulkan
seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dimana terdapat
hambatan (kesulitan-kesulitan) dan kesempatan-kesempatan terhadap pelaksanaan
usulan kebijaksanaan tersebut dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Pendapat ini juga
menunjukan bahwa ide kebijakan melibatkan perilaku yang memiliki maksud dan
tujuan merupakan bagian yang penting dari definisi kebijakan, karena bagaimanapun
kebijakan harus menunjukan apa yang sesungguhnya dikerjakan daripada apa yang
diusulkan dalam beberapa kegiatan pada suatu masalah. Lingkup dari studi kebijakan
publik sangat luas karena mencakup berbagai bidang dan sektor seperti ekonomi,
politik, sosial, budaya, hukum, dan sebagainya. Disamping itu dilihat dari hirarkirnya
kebijakan publik dapat bersifat nasional, regional maupun lokal seperti undang-undang,
peraturan pemerintah, peraturan presiden, peraturan menteri, peraturan pemerintah
daerah/provinsi, keputusan gubernur, peraturan daerah kabupaten/kota, dan keputusan
bupati/walikota.
Ruang lingkup kebijakan publik sangat luas. Hal ini karena mencakup berbagai
sektor atau bidang pembangunan (Kurniasih). Contohnya seperti, kebijakan publik
dalam bidang kesehatan, bidang pendidikan, bidang transportasi, bidang pertanian,
bidang pertambangan dan bidang-bidang yang lainnya.
Konsep adalah sebuah ide atau gambaran umum tentang suatu hal. Kebijakan
Pendidikan artinya aturan-aturan tertulis yang diputuskan oleh pemerintah yang
berfungsi untuk mengatur dalam bidang Pendidikan atau berkaitan dengan Pendidikan.
Jadi, Konsep bebijakan pendidikan adalah gambaran umum mengenai aturan-aturan
tertulis yang diputuskan oleh pemerintah untuk mengatur jalannya pendidikan agar
tercapai tujuan pendidikan. Contoh kebijakan adalah: Undang-Undang, Peraturan
Pemerintah, Keppres, Kepmen, Perda, Keputusan Bupati, dan Keputusan Direktur.
Tujuan kebijakan ini dapat dilihat dan ditelusuri dari kesadaran pentingnya
pendidikan sebagai onventasi jangka panjang yang didasarkan pada beberapa alasan,
yaitu pendidikan adalah untuk perkembangan ekonomi dan bukan sekedar pertumbuhan
ekonomi, inventasi pendidikan memberikan nilai baik yang lebih tinggi daripada
inventasi fisik di bidang lain. Perkembangan ekonomi akan tercapai apabila sumber
daya manusianya memiliki etika, moral, rasa tanggung jawab, rasa keadilan, jujur, serta
menyadari hak dan kewajiban yang kesemuanya itu merupakan indikator hasil
pendidikan yang baik. Fungsi kebijakan dalam pendidikan adalah menyediakan
akuntabilitas norma budaya yang menurut pemerintahan perlu ada dalam pendidikan,
melembagakan mekanisme akuntabilitas untuk mengukur kinerja siswa dan guru.
Analisi kebijakan pendidikan adalah cara memecahkan masalah yang ada dalam
kebijakan-kebijakan tentang pendidikan menggunakan pemahaman yang dimiliki oleh
manusia itu sendiri. Aktor yang melakukan analisis kebijakan Pendidikan adalah
lembaga penelitian dan pengembangan yang berada di bawah departemen Pendidikan
dan kebudayaan serta Lembaga penelitian independent seperti SMERU.
a. Perumusan masalah .
b. Agenda Kebijakan.
c. Pemilihan alternatif kebijakan untuk memecahkan masalah.
d. Penetapan kebijakan.
Evaluasi kebijakan pendidikan Era Otonomi masih belum terformat secara jelas
maka di lapangan masih timbul bermacam-macam metode dan cara dalam
melaksanakan program peningkatan mutu pendidikan. Oleh karena itu aturan-aturan
dan pedoman-pedoman yang sudah dirumuskan perlu ditinjau kembali sehingga
menyebabkan peninjauan ulang terhadap pembuatan kebijakan pada segi
implementasinya.
Hal yang paling prinsip dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi adalah
acuan kegiatan monitoring adalah ketentuan-ketentuan yang disepakati dan
diberlakukan, selanjutnya sustainability kegiatannya harus terjaga, dalam
pelaksanaannya objektivitas sangat diperhatikan dan orientasi utamanya adalah pada
tujuan program itu sendiri.
Adapun prinsip-prinsip monitoring sebagai berikut:
a. Monitoring harus dilakukan secara terus-menerus
b. Monitoring harus menjadi umpan terhadap perbaikan kegiatan program
organisasi
c. Monitoring harus memberi manfaat baik terhadap organisasi maupun
terhadap pengguna produk atau layanan.
d. Monitoring harus dapat memotifasi staf dan sumber daya lainnya untuk
berprestasi
e. Monitoring harus berorientasi pada peraturan yang berlaku
f. Monitoring harus obyektif
g. Monitoring harus berorientasi pada tujuan program.
Aktor yang terlibat dalam monitoring dan evaluasi pendidikan terdiri dari aktor
formal yaitu administrator pembuat dan pelaksana kebijakan, serta aktor non formal
yang terdiri dari media masa, partai politik, organisasi massa, interest group, kelompok
perantara, mitra pelaksana kebijakan, dan tokoh perorangan. Problema-problema yang
dihadapi dalam mengevaluasi kebijakan pendidikan, diantaranya :
1. Tujuan kebijakan kurang jelas, Ketidakjelasan tujuan demikian diakibatkan oleh
adanya kompromi dan konsensus yang dipaksakan pada saat formulasi kebijakan.
Kompromi dan konsensus demikian dipaksakan karena memang dimaksudkan
untuk mengakomodasi banyaknya kepentingan yang ada di dalamnya. Tanpa
adanya kompromi-kompromi, bisa mejadi penyebab formulasi kebijakan tersebut
tidak disetujui oleh kebanyakan peserta kebijakan.
2. Perkembangan masyarakat begitu cepatnya yang menjadi sasaran kebijakan
tersebut. Ini menyulitkan evaluasi kebijakan, oleh karena itu masalah-masalah yang
bermaksud dipecahkan oleh kebijakan mungkin juga sudah berubah dan berganti
dengan masalah yang lainnya.
3. Tidak jelas masalah, sumber masalah dan gejala masalahnya. Ketidakjelasan
demikian bisa terjadi karena antara masalah, sumber masalah, dan gejala masalah
sudah tumpang tindih. Hal ini terjadi karena masalah-masalah tersebut golongan
masalah sosial, antara yang satu dengan yang lain kadang-kadang
saling interchange.
4. Terkaitnya antara masalah satu dengan masalah lain. Sebagai contoh: sukar
memisahkan antara masalah kebodohan, keterbelakangan dan kemiskinan. Sebab
masyarakat yang bodoh dan terbelakang cenderung miskin, dan sebaliknya pada
masyarakat yang miskin juga cenderung bodoh dan terbelakang.
Para analisis kebijakan dalam bidang pendidikan tidak hanya dituntut untuk
menguasai teknik-teknik penelitian dan pengembangan tetapi juga dituntut untuk
menguasai isu-isu pendidikan yang relevan baik isu pendidikan secara internal maupun
isu-isu pendidikan dalam kaitannya secara lintas sektoral.
Menurut Anderson dalam bukunya abdul wahab, ada 4 aspek yang perlu dikaji
dalam implementasi kebijakan yaitu:
Artinya: Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Allah berjanji kepada manusia bahwa jika mereka beriman dan berilmu maka, Allah
akan mengangkat derajat mereka lebih tinggi diantara manusia lainnya. Sehingga memiliki
ilmu merupakan bagian terpenting dalam diri seorang muslim agar terhindar dari kejahilan.
Mereka yang tidak memiliki iman dan ilmu derajatnya akan rendah, hal ini dapat dilihat dalam
kehidupan kita kesehari-hari. Dengan iman dan ilmu seseorang dengan mudah akan mengelola
bisnisnya sehingga bisnisnya bisa berkembangan dengan baik, dengan menjaga nilai-nilai
kejujuran, dengan iman dan ilmu seseorang bisa menjadi pejabat yang jujur, pejabat yang
terhindar dari korupsi, dan sebagainya.
Dalam ayat ini Allah menggabungkan antara iman dan ilmu, Allah tidak memisahkan
keduanya, dengan maksud bahwa antara iman dan ilmu tidak bisa terpisahkan. Seseorang tidak
mungkin beriman kalau dia tidak berilmu, dan seseorang yang berilmu harus memiliki iman
agar ilmunya dapat dimanfaatkan sesuai dengan ketentuan Allah yang termaktub di dalam al-
Quran dan hadis Rasulullah saw.
Kedudukan ilmu dalam pandangan Islam menurut ulama berdasarkan Al Quran dan
hadits adalah wajib.
1. Dimuliakan dan diangkat derajatnya oleh Allah sesuai surat Al Mujadalah ayat 11.
2. Ilmu dapat sebagai sarana untuk mendekatkan diri dan takut kepada Allah. Hal ini
sesuai dengan Surat Al Fatir ayat 28:
"Dan demikian (pula) di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa dan
hewan-hewan ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Di antara
hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama. Sungguh, Allah
Mahaperkasa, Maha Pengampun."
Kata iqro (bacalah) pada ayat di atas merupakan ‘fiil amar’ yaitu kata kerja
perintah, artinya bahwa kata ini mengisyaratkan kepada kita sebagai umat Islam untuk
melaksanakan suatu kegiatan pembelajaran. Membaca dalam ayat ini bermakna umum,
sehingga dalam belajar kita diperbolehkan belajar semua ilmu pengetahuan yang dapat
bermanfaat bagi kehidupan.
Surat Al-A’laq ayat 1-5 merupakan wahyu pertama yang diterima nabi
Muhammad saw. Di gua hira. Dari sini dapat kita pahami bahwa, belajar merupakan
hal yang utama dan paling pertama yang harus dilaksanakan oleh manusia, setelah itu
barulah ketauhidan (keyakinan akan keesaan Allah) dan ibadah baik itu ibadah mahdah
maupun gairu mahdah.
Ayat ini menyeru kepada kita agar belajar dengan melihat segala ciptaan Allah
sebagai tanda-tanda kekuasaanNya dalam menciptakan segala sesuatu di alam semesta
ini. Bagaimana manusia diciptakan dari tanah, dibentuk kemudian diberikan roh
kemudian hidup. Kemudian manusia setelah nabi Adam as. Dan Siti Hawa as,
diciptakan dengan tanah pula namun dalam bentuk saripatih yang diolah dari makanan
yang manusia makan, kemudian melalui proses hubungan suami istri maka jadilah
manusia sempurna yang lahir dari bayi hingga tua dan kembali lagi ke asalnya yaitu
tanah.
Ayat ini memberikan perintah juga agar belajar seharusnya sudah sejak kecil
yaitu dari ketidak tahuan. Saat ayat ini turun, Rasulullah merupakan salah satu orang
yang berada di mekkah yang tidak dapat membaca maupun menulis. Melalui ayat ini
yaitu perintah membaca sebanyak tiga kali dari malaikat Jibril kepada Nabi saw, maka
dengan kuasa Allah swt. Rasulullah menjadi orang yang bisa membaca dan menulis.
Rasulullah kemudian dididik secara langsung oleh Allah swt. Melalui perantara
malaikat Jibril dengan wahyu-wahyu yang disampaikan kepadanya, sehingga beliau
menjadi manusia luar biasa dengan memiliki ilmu dan pengetahuan yang sangat luas.