Anda di halaman 1dari 19

ISLAM DAN TEKNOLOGI

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Islam dan Ilmu Pengetahuan

Dosen Pengampu:

Syahrullah, M.A.

Disusun Oleh:

8/Ilmu Hadis-2A

Muhamad Syihabuddin 11220360000019

Siti Nurjannah 11220360000017

Aldy Rachman Nurizky 11220360000009

Muhammad Ahdanega W 11220360000016

PROGRAM STUDI ILMU HADIS


FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan Taufik dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Islam dan Teknologi ini
dengan baik meskipun masih banyak terdapat kekurangan di dalamnya. Terima kasih banyak
kami ucapkan kepada dosen yang telah memberikan tugas ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi kami dan juga teman-teman
dalam rangka berusaha untuk memperdalam pengetahuan tentang Islam dan Teknologi. Kami
juga menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
harapkan kritik dan saran dari dosen dan teman-teman, sehingga kami dapat membuat
makalah yang lebih baik lagi kedepannya.
Semoga makalah yang sederhana ini dapat dipahami dan bermanfaat bagi siapapun
yang membacanya. Kiranya ada kesamaan kata-kata yang kurang berkenan kami mohon maaf
dan kami sangat berharap kritik dan saran yang membangun dari saudara-saudari pembaca
sekalian agar bisa lebih baik lagi di masa depan.

Jakarta, 3 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3

A. Pengertian Teknologi dan Kaitannya dengan Islam ....................................................... 3

B. Pemanfaatan Teknologi untuk Maslahat Manusia .......................................................... 5

C. Bioteknologi, Rekayasa Genetika, Kimia, dan Fisika .................................................... 7

1. Bioteknologi ................................................................................................................ 7

2. Rekayasa Genetika ...................................................................................................... 9

3. Kimia ......................................................................................................................... 11

4. Fisika ......................................................................................................................... 12

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 15

A. Kesimpulan ................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam adalah agama yang sempurna, ia tak hanya berkutat tentang masalah
keimanan, ibadah, dan muamalah. Lebih jauh dari itu Islam sebagai landasan pijak
bermualah telah berkembang jauh sesuai dengan perkembangan zaman dan tentu saja
akal dan kebutuhan manusia. Dari sinilah Islam kemudian menyumbangkan
peradaban tinggi di bidang keilmuan, yang jarang ditulis orang, padahal hasil fikir
Islam lah yang mengantar dunia Barat memasuki era pencerahannya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan masyarakat
mempermudah manusia untuk melakukan berbagai hal. Seseorang mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi karena manusia memiliki akal dan pikiran yang
digunakan untuk menyelesaikan setiap masalah.
Untuk membantu perkembangan suatu negara, ilmu pengetahuan sangat
dibutuhkan untuk menciptakan produk teknologi. Peradaban Islam yang pada
zamannya pernah mengalami masa kejayaan mengantarkan dunia membuka jendela
ilmu pengetahuan untuk mempelajari alam. Berpedoman Al-Qur’an dan Hadis, Islam
memberikan kontribusi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sehingga, saat ini aspek-aspek kehidupan mampu berkembang dengan pesat
beriringan dengan pergerakan dari masyarakat tradisional menjadi masyarakat
modern. Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah penyebab utama yang melakukan
perubahan tersebut.
Perubahan yang disebabkan oleh teknologi berpengaruh kepada adanya
dampak positif dan negatif bagi negara itu sendiri maupun bagi masyarakat yang ada
di dalamnya. Perubahan mendasar yang tertanam adalah perlahan-lahan teknologi
mulai mengubah pola hidup dan pemikiran masyarakat dengan segala image yang
menjadi ciri khas masyarakat tersebut.
Makalah ini akan membahas tentang Islam dan Teknologi. Apa sebenarnya
pengertian teknologi itu? Bagaimana pemanfaatan teknologi untuk maslahat manusia?

1
Teknologi apa saja yang berkaitan dengan bioteknologi, rekayasa genetika, kimia, dan
fisika? Dengan memahami tiga pokok pembahasan tersebut, diharapkan teman-teman
khususnya dan pembaca umumnya bertambah keilmuan yang sudah diperoleh
sebelumnya. Maka dalam makalah ini penulis akan membahas lebih dalam mengenai
teknologi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknologi dan Kaitannya dengan Islam

Kata teknologi berasal dari bahasa latin texere yang berarti menyusun atau
membangun. Sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah
teknologi belum digunakan. Teknologi berasal dari kata techne atau cara dan logos
atau pengetahuan. Sedangkan secara istilah teknologi adalah pengetahuan
keterampilan yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-
hari tentang bagaimana cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia
dengan bantuan akal dan alat.1
Teknologi merupakan hasil dari ilmu pengetahuan. Orang Barat menganggap
bahwa teknologi merupakan objek yang terlahir atas kebudayaan perilaku manusia.
Menurut Al-Qur’an, teknologi tercipta karena adanya kesadaran untuk
menciptakannya, bukan sebagai ambisi tiap individu.2
Dalam Al-Qur’an terdapat ratusan ayat yang berbicara tentang alam raya ini,
termasuk sains dan teknologi. Ayat-ayat tersebut memerintahkan pada manusia untuk
mengetahui alam dan fenomenanya. Firman Allah Swt. dalam surat Al-Jatsiyah ayat
13:3
ٍ َ‫ض َج ًِيعًا ِ ّي ُْهُ ۚ إٌَِّ فًِ َٰذَ ِنكَ َل َءا َٰي‬
ٌَ‫ج ِنّقَ ْى ٍو يَخَفَك َُّرو‬ ِ ‫ث َو َيا فًِ ٱ ْْل َ ْر‬
ِ ‫س َٰ ًَ َٰ َى‬
َّ ‫س َّخ َر نَكُى َّيا فًِ ٱن‬
َ ‫َو‬
Artinya: “Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa
yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
berfikir.” (Q.S. Al-Jatsiyah: 13)
Semua penundukan ini hanya bisa dicapai bagi orang-orang yang mengetahui
hukum-hukum Allah yang telah ditentukan. Segala sesuatu di sisinya memiliki
ukuran. Maksudnya, segala ciptaan Allah melalui sunnahnya. Setiap manusia
1
Ana Rodiah, Makalah Pandangan Islam terhadap Perkembangan Teknologi Informatika,
https://www.academia.edu/10781945/makalah_Pandangan_Islam_Terhadap_Perkembangan_Teknologi_Inform
atika, diakses pada 10/05/23
2
Dini Dini, Islam dan IPTEK, https://www.academia.edu/20133222/Makalah_Islam_dan_Iptek, dikses
pada 10/05/2023
3
Rahmat Sunnara, Islam dan Teknologi, (Banten: Talenta Pustaka Indonesia, 2009), hlm. 1

3
memiliki potensi untuk mengetahui hukum dan aturan tentang jagat raya ini. Firman
Allah Swt:4

ِ ّ ‫اٌ ِيٍ قَ ْب ِم أٌَ يُ ْقض َٰ ًَٰٓ إِنَ ْيكَ َوحْ يُهۥُ ۖ َوقُم َّر‬
‫ ِّ ِِ ًَِْْ ِِ ْه ًًا‬ ِ ‫فَخ َ َٰعَهًَ ٱ َّّللُ ٱ ْن ًَ ِهكُ ٱ ْن َحق ۗ َو ََ ح َ ْع ََ ْم ِِٱ ْنقُ ْر َء‬

Artinya: Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan


janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan
mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku
ilmu pengetahuan". (Q.S. Thaha: 114)
Dunia barat memisahkan antara ilmu dan nilai. Teori ini disebut konsep
netralitas ilmu yang berarti terjadi pemisahan antara etika dan ilmu. Dalam Islam,
harus terpadu antara ilmu, etika dan agama. Sebagaimana firman Allah dalam surat
Luqman ayat 20:5

‫اس‬ ِ َِ‫ِهَ ْي ُك ْى َِعَ ًَهۥُ َٰ َظ ِه َرةً َو‬


ِ َُّ‫اطَُتً ۗ َو ِيٍَ ٱن‬ ِ ‫ث َو َيا فًِ ٱ ْْل َ ْر‬
ْ َ ‫ض َوأ‬
َ ‫سبَ َغ‬ ِ ‫س َٰ ًَ َٰ َى‬ َ َ‫أَنَ ْى ح َ َر ْو ۟ا أٌََّ ٱ َّّلل‬
َّ ‫س َّخ َر نَكُى َّيا فًِ ٱن‬
‫ير‬
ٍ ُِ‫ب ي‬ٍ َ ‫َيٍ يُ َٰ ََ ِد ُل فًِ ٱ َّّللِ ِِغَي ِْر ِِ ْه ٍى َو ََ ُهدًي َو ََ ِك َٰخ‬

Artinya: “Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan


untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan
menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada
yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan
tanpa Kitab yang memberi penerangan.” (Q.S. Luqman: 20)
Peran Islam dalam perkembangan IPTEK, adalah bahwa Syariah Islam harus
dijadikan standar pemanfaatan IPTEK. ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah
Islam) wajib dijadikan tolak ukur dalam pemanfaatan IPTEK, bagaimanapun juga
bentuknya. IPTEK yang boleh dimanfaatkan adalah yang dihalalkan oleh syariah
Islam. Sedangkan IPTEK yang tidak boleh dimanfaatkan adalah yang telah
diharamkan syariah Islam.6
Sekarang ini kita berada dalam zaman yang sering terjadi perjumpaan antara
agama dan budaya yang berbeda, sementara itu penghayatan agama pun semakin
personal dan eksistensial. Setiap orang merasa bertanggungjawab atas agama yang

4
Rahmat Sunnara, Islam dan Teknologi, hlm. 1
5
Rahmat Sunnara, Islam dan Teknologi, hlm. 2
6
Ian Hidayat, Teknologi Menurut Pandangan Islam,
https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/1119, diakses pada 10/05/23

4
dianutnya sendiri. Lebih lanjut masyarakat dewasa ini dikondisikan oleh apa yang kita
kenal sebagai “budaya global”. 7
Situasi ini menjadikan masyarakat menjadi semakin terbuka pada keyakinan-
keyakinan lain. Sehingga mereka menjadi terbagi dua, yaitu mereka yang terpengaruh
oleh perkembangan dan keyakinan teknologi dan mereka yang tetap berpegang pada
keyakinan agama mereka masing-masing. Bila kita lihat pada kenyataannya,
perkembangan teknologi akan membawa kesejahteraan bagi umat manusia, hal itu
tidak dapat dipungkiri lagi. Namun, ada masyarakat yang menentang mempelajari,
memahami, dan menggunakan teknologi itu sendiri. Di sisi lain, bagi masyarakat yang
mendukung, agama dipandang sebagai penghambat kemajuan teknologi karena
dianggap mempercayai sesuatu yang tidak masuk akal. Sehingga terjadilah
perselisihan dan ketegangan antara teknologi dan iman.8
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia kini telah dikuasai
peradaban Barat, kesejahteraan dan kemakmuran material yang dihasilkan oleh
perkembangan IPTEK modern tersebut membuat banyak orang mengagumi kemudian
meniru-niru dalam gaya hidup tanpa di seleksi terlebih dulu terhadap segala dampak
negatif di masa mendatang atau krisis multidimensional yang diakibatkannya. Islam
tidak menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga tidak anti terhadap
barang-barang produk teknologi, baik di masa lampau ataupun yang akan datang.9
Islam tidak menghambat kemajuan IPTEK, tidak antri produk teknologi, tidak
akan bertentangan dengan teori-teori pemikiran yang modern yang teratur dan lurus,
asalkan dengan analisis-analisis yang teliti, objektif, dan tidak bertentangan dengan
dasar Al-Qur’an dan Hadis.10

B. Pemanfaatan Teknologi untuk Maslahat Manusia

Manusia diciptakan oleh Allah dengan potensi mengetahui rahasia alam raya.
Selain itu Allah memberikan lahan yang diciptakannya sehingga mengantarkan
manusia untuk memanfaatkan alam yang telah ditundukan Tuhan. Usaha untuk
memanfaatkan alam tersebut dinamakan teknologi. Dalam bahasa Arab, alam adalah
satu akar kata dengan ilmu dan alamah (alamat, pertanda). Hal ini berarti jagat raya
adalah pertanda adanya Allah SWT Yang Maha Pencipta. Sebagai pertanda adanya
7
Ian Hidayat, Teknologi Menurut Pandangan Islam
8
Ian Hidayat, Teknologi Menurut Pandangan Islam
9
Ian Hidayat, Teknologi Menurut Pandangan Islam
10
Ian Hidayat, Teknologi Menurut Pandangan Islam

5
Tuhan, jagat raya ini disebut ayat-ayat yang menjadi sumber ajaran dan pelajaran bagi
manusia. Pelajaran yang dapat diambil dari pengamatan terhadap alam semesta ialah
keserasian, keharmonisan, dan ketertiban. Jika berbicara mengenai ilmu pengetahuan,
Al-Quran merupakan sumber ilmu yang luar biasa. Ketika Al Quran pertama kali
diturunkan, telah menegur kekeliruan yang dilakukan manusia. Pada era Jahiliyah,
berhala-berhala banyak diciptakan dan disembah sebagai tuhan. Ketika informasi
yang bertentangan dengan keyakinan mereka muncul, masyarakat terkejut. Informasi
tersebut mengatakan manusia diciptakan secara berproses dari segumpal darah
kemudian diciptakan menjadi manusia yang kemudian lahir ke dunia.11
Parkembangan dunia IPTEK yang demikian pesatnya telah membawa manfaat
luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang
sebelumnya menuntut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa
digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah
mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang
menakjubkan. Begitupun dengan ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka
kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia
dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Ringkas kata, kemajuan IPTEK
yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan
banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.
Bagi masyarakat sekarang, IPTEK sudah merupakan suatu religion.
Pengembangan IPTEK dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada.
Sementara orang bahkan memuja IPTEK sebagai liberator yang akan membebaskan
mereka dari lingkungan kefanaan dunia. IPTEK diyakini akan memberi umat manusia
kesehatan, kebahagiaan, dan imortalitas. Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan
kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri.
Teknologi informasi menjadi salah satu pilar utama pembangunan peradaban
manusia saat ini. Teknologi ini merupakan sarana penting untuk transformasi sebuah
masyarakat menjadi masyarakat yang lebih maju. Teknologi informasi mampu
mempengaruhi pola hidup dan perilaku sebuah masyarakat. Dengan pemanfaatan
teknologi informasi kita dapat memperoleh manfaat dalam mengembangkan dakwah
Islam, yaitu (1) Dakwah tidak lagi bergantung terhadap waktu dan tempat, (2)
Dakwah bisa memiliki cakupan yang sangat luas, (3) Pendistribusian informasi

11
Yedi Purwanto, Islam Mengutamakan Ilmu pengetahuan dan Teknologi,
https://multisite.itb.ac.id/kkik-fsrd/wp-content/uploads/sites/154/2007/04/3.P.-Yedi-.pdf, diakses pada 10/05/23

6
tentang dakwah yang sangat cepat, dan (4) Berbagai ragam cara dalam menyampaikan
materi dakwah melalui teknologi informasi.12

C. Bioteknologi, Rekayasa Genetika, Kimia, dan Fisika

1. Bioteknologi

Bioteknologi berasal dari kata Bios yang artinya hidup, Teuchos yang
artinya alat dan Logos yang artinya ilmu, sehingga bioteknologi dapat
diartikan sebagai cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup
(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup
(protein bioaktif, enzim, vitamin, asam basa organik, alkohol, dan lain lain)
dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dalam
meningkatkan kesejahteraan umat manusia.13
EFB (European Federation of Biotechnology) mengartikan
bioteknologi sebagai integrasi (perpaduan) dari ilmu pengetahuan alam dan
ilmu rekayasa yang bertujuan untuk meningkatkan aplikasi organisme hidup,
sel, bagian dari organisme hidup, atau analog molekuler untuk menghasilkan
barang dan jasa.14

Bioteknologi dibagi menjadi 2, ysitu bioteknologi konvensional dan


modern. Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi sederhana
yang menerapkan ilmu biologi dan biokimia. Rekayasa yang terjadi masih
dalam tingkat yang terbatas. Bioteknologi konvensional menggunakan jasad
hidup secara utuh. Biotektologi konvensioanal tidak dipakai untuk
pembuatan produk secara mahal dan menggunakan biaya yang relatif
rendah, selain itu ilmu yang digunakan pun biasanya diwariskan secara
turun-temurun.
Bioteknologi modern telah menggunakan teknik rekayasa tingkat
tinggi dan terarah sehingga hasilnya dapat dikendalikan dengan baik.
Teknik yang sering digunakan adalah dengan melakukan manipulasi genetik
pada suatu jasad hidup secara terarah sehingga diperoleh hasil sesuai dengan

12
Ian Hidayat, Teknologi Menurut Pandangan Islam
13
Endik Deni Nugroho dan Dwi Anggorowati Rahayu, Pengantar Bioteknologi (Teori dan Aplikasi)
(Yogyakarta: DEEPUBLISH, 2018), hlm. 4.
14
Endik Deni Nugroho dan Dwi Anggorowati Rahayu, Pengantar Bioteknologi (Teori dan Aplikasi),
hlm. 5.

7
yang diinginkan. Teknik yang digunakan dalam bioteknologi modern adalah
teknik manipulasi bahan genetik (DNA) secara in vitro, yaitu proses
biologi yang berlangsung di luar sel atau organisme, misalnya dalam tabung
percobaan. Oleh karena itu, bioteknologi modern juga dikenal dengan
rekayasa genetika, yaitu proses yang ditujukan untuk menghasilkan
organisme transgenik. Organisme transgenik adalah organisme yang urutan
informasi genetik dalam kromosomnya telah diubah sehingga mempunyai
sifat menguntungkan yang dikehendaki.
Adapun contoh tentang penerapan bioteknologi dalam bidang medis
dan kesehatan. Penerapan ini disebut sebagai bioteknologi merah, diawali
dengan tahap analisa atau diagnosa suatu penyakit dan pengobatan sebuah
penyakit. Beberapa contoh bioteknologi di bidang medis dan kesahatan
misalnya penggunaan mikroorganisme pada antibiotik atau vaksin,
penggunaan mikroorganisme pada hormon pada penyakit diabetes mellitus,
bayi tabung, Antibodi Monoklonal, penggunaan sel induk untuk pengibatan
penyakit sroke, dan terapi gen untuk penyembuhan penyakit genetis.15
Suharto (1995), menyebutkan beberapa periode berkembanganya
bioteknologi dapat dibagi atas 5 zaman yaitu:
a. Zaman Pra Pasteur (sebelum 1865) perbaikan teknik fermentasi
oleh mikroorganisme misalnya minuman beralkohol.16
b. Zaman Pasteur (1865-1940), pengembangan industri fermentasi
pembuatan etanol,butanol, dan asam organik (asam sitrat dan
asam asetat), serta pengolahan limbah secara aerob.
c. Zaman Antibiotika (1940-1960), pembuatan penisilin yang
mulai digunakan pada saat pendaratan tentara Amerika di
Normandy selama perang dunia kedua, vaksin virus (vaksin
anti NCD, vaksin anti polio), teknologi kultur sel hewan,
teknologi fermentasi media cair, dan transformasi steroid.
d. Zaman Pasca Antibiotika (1960-1975), asam-asam amino
(asam atamate, lisin), eluidasi struktur DNA, protein sel

15
Fuada Haerana Rifai, Konsep Bioteknologi dan Pandangan Islam,
https://www.academia.edu/7374529/Bioteknologi_dalam_perspektif_islam diakses pada 21/05/23
16
Endik Deni Nugroho dan Dwi Anggorowati Rahayu, Pengantar Bioteknologi (Teori dan Aplikasi),
hlm. 9.

8
tunggal, enzim untuk deterjen, protein sel tunggal, biogas, dan
teknologi rekombinan DNA.
e. Era Bioteknologi Modern (1975 sampai saat ini), rekayasa
genetika, zat antibodi monoklonal, hormon insulin, dan hormon
pertumbuhan ikan tuna, dan lain-lain.

Kemajuan dan perkembangan bioteknologi tidak dapat terlepas dari


kemajuan dan dukungan ilmu-ilmu dasar seperti: mikrobiologi, biokimia,
biologi molekuler, dan genetika.17 Pandangan islam mengenai bioteknologi
adalah Penemuan-penemuan ilmiah meskipun merupakan hasil eksperimen
ilmiah yang bersifat universal tidak didasarkan pada pandangan
hidup (aqidah) tertentu, tetapi penggunaan dan pengambilannya tetap akan
didasarkan pada pandangan hidup tertentu. Para ilmuwan sekuler
yang berazaskan manfaat semata tidak akan memperhitungkan aspek apapun
kecuali bahwa penemuan itu akan mendatangkan nilai materi yaitu
kemanfaatan. Mereka tidak akan mempertimbangkan lagi apakah penemuan
itu sesuai atau tidak dengan nilai-nilai rohani, akhlaq, dan kemanusiaan, sebab
nilai-nilai tersebut memang bukan standar perbuatan mereka. Sebaliknya
ilmuwan muslim yang menjadikan standar hidupnya halal dan haram, hanya
akan melakukan penelitian pada apa-apa yang dihalalkan oleh Allah SWT,
dan tidak akan melakukan penelitian pada apa-apa yang telah Alloh haramkan
meskipun ada unsur manfaat.18

2. Rekayasa Genetika

Genetika berasal dari bahasa Yunani genno yang berarti “melahirkan”.


merupakan cabang biologi yang penting saat ini. Ilmu ini mempelajari
berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat dan variasi sifat pada
organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion). Ada pula yang
dengan singkat mengatakan, genetika adalah ilmu tentang gen. Nama
"genetika" diperkenalkan oleh William Bateson pada suatu surat pribadi

17
Endik Deni Nugroho dan Dwi Anggorowati Rahayu, Pengantar Bioteknologi (Teori dan Aplikasi),
hlm. 10.
18
Fuada Haerana Rifai, Konsep Bioteknologi dan Pandangan Islam,
https://www.academia.edu/7374529/Bioteknologi_dalam_perspektif_islam diakses pada 21/05/23

9
kepada Adam Chadwick dan ia menggunakannya pada Konferensi
Internasional tentang genetika ke-3 pada tahun 1906. Bidang kajian genetika
dimulai dari wilayah molekular hingga populasi. Secara lebih rinci, genetika
berusaha menjelaskan: material pembawa informasi untuk diwariskan (bahan
genetik), bagaimana informasi itu diekspresikan (ekspresi genetik), bagaimana
informasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu yang lain (pewarisan
genetik) dan mengapa terjadinya variasi antar individu dalam suatu
populasi/ragam genetik (Brury Melky Laimeheriwa, 2017, p. 2-3).
Rekayasa genetika adalah transplantasi satu gen ke gen lainnya baik
antara gen dan lintas gen untuk menghasilkan produk yang berguna bagi
mahluk hidup. Pada awalnya, rekayasa genetika hanya dilakukan pada
tanaman untuk memecahkan kekurangan pangan penduduk dunia, dan dalam
pengembangannya rekayasa genetika tidak hanya berlaku untuk tanaman dan
hewan yang serupa, tetapi telah berevolusi pada manusia dan lintas jenis.
Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah memanipulasi perubahan
komposisi asam nukleat DNA atau menyelipkan gen baru ke dalam struktur
DNA makhluk hidup penerima, hal ini berarti bahwa gen yang disisipkan pada
mahluk hidup penerima dapat berasal dari mahluk hidup lain (Mahrus, 2014,
p.108).
Rekayasa genetika ini memiliki manfaat dalam kehidupan manusia
yaitu: dapat menghasilkan produk yang jumlahnya lebih banyak dari produk
yang jumlahnya sedikit; memiliki kualitas yang lebih unggul karena DNA nya
sudah dimodifikasi sehingga kandungan nutrisi lebih tinggi, tahan lama, tahan
cuaca, tahan terhadap hama serta dapat meningkatkan hasil panen. Selain
manfaat rekayasa genetika juga memiliki kekurangan atau dampak negatif
diantaranya yaitu: produk hasil rekayasa genetika ternyata berpotensi
menimbulkan penyakit/gangguan kesehatan hal ini karena adanya berbagai
jenis bahan kimia baru yang terdapat dalam produk yang dimodifikasi ataupun
pada produk transgeniknya, hal ini berpotensi menimbulkan adanya penyakit
baru atau memicu penyakit lainnya.19

19
Anisatul Firdaus dan Lailatus Shofiyah, Epistemologi Rekayasa Genetika serta Kontroverisi
terhadap Hasil Rekayasa Genetika, hlm. 3-4. https://mail.online-
journal.unja.ac.id/jisic/article/download/5092/6690, diakses pada 20/05/23.

10
Menurut Lotter (2008) dan Marinhoet et al (2012), makhluk hidup
yang materi genetiknya telah dimanipulasi secara artifisial di laboratorium
melalui rekayasa genetika disebut dengan makhluk hidup transgenic atau
rekayasa genetika makhluk hidup (genetically modified organism / GMO)
yang memiliki sifat unggul dibandingkan dengan makhluk hidup asalnya.
Akan tetapi, teknik rekayasa genetika atau produk GMO banyak menuai
kontroversi di kalangan masyarakat. Masyarakat beranggapan hal tersebut
dapat beresiko terhadap terganggunya aspek kehidupan manusia. Walaupun
tidak bisa dipungkiri banyak pula dampak positif yang timbul dari hadirnya
teknologi baru ini, mulai dari kebutuhan pangan yang melimpah, kecilnya
kemungkinan kerugian, menimbulkan sedikit polusi dan lain-lain. Akibat
adanya dampak positif dan juga rumor dampak negatif dari Teknik rekayasa
genetika dan juga produk GMO tersebut maka timbulah kontroversi di
masyarakat. Kontroversi tersebut mulai dari aspek pertanian dan lingkungan,
kesehatan, agama dan juga budaya.20

3. Kimia

Kimia adalah sebuah ilmu pengetahuan alam atau sains yang fokus
mempelajari penyusunan atau bangun suatu materi, perubahan-perubahan
yang dialami materi menjadi zat lain, serta energi yang berpengaruh pada
proses perubahan tersebut, baik melalui proses-proses alamiah maupun
eksperimen yang direncanakan.21
Pada abad ke-8, para ilmuwan muslim yang berkebangsaan Arab dan
Persia menggelorakan revolusi sains sehingga dunia mengenal berbagai
industri serta zat dan senyawa kimia penting dalam kehidupan manusia
modern. Revolusi ilmu kimia yang dilakukan para kimiawan muslim juga
telah melahirkan teknik-teknik sublimasi, kristalisasi, dan distilasi. Dengan
menguasai teknik-teknik tersebut, peradaban Islam mampi membidani
kelahiran sederet industri penting bagi umat manusia, seperti industri farmasi,

20
Anisatul Firdaus dan Lailatus Shofiyah, Epistemologi Rekayasa Genetika serta Kontroverisi
terhadap Hasil Rekayasa Genetika, hlm. 5-6. https://mail.online-
journal.unja.ac.id/jisic/article/download/5092/6690, diakses pada 20/05/23.
21
Abdul Syukur al-Azizi, Untold Islamic History (Yogyakarta: Laksana, 2018), hlm. 235

11
tekstil, perminyakan, kesehatan, makanan dan minuman, perhiasan, hingga
militer.22
Kontribusi besar para kimiawan muslim pada era kejayaannya itupun
diakui oleh para ilmuwan dan sejarawan Barat bahwa dasar-dasar ilmu kimia
modern memang diletakkan oleh para kimiawan muslim. Dalam bidang kimia,
peradaban Yunani hanya sebatas melahirkan hipotesis samar-samar.
Sedangkan peradaban Islam telah memperkenalkan observasi yang tepat,
eksperimen yang terkontrol, serta catatan atau dokumen yang begitu teliti.23
Dalam sejarah peradaban Islam, ilmu kimia tidak melahirkan teori
belaka. Melalui berbagai kajian dan penelitian yang dilakukan secara terus
menerus, umat Islam di era keemasannya telah melahirkan sejumlah industri
penting yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, seperti teknologi
pembuatan gelas, sabun, parfum, mesiu, dan teknologi yang berbasis seperti
lem keju, minyak tanah, industri minuman, dan kosmetik.24

4. Fisika

Fisika adalah ilmu tentang alam dan makna yang terluas. Fisika
mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang
dan waktu. Fisikawan mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang
yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk
segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai
satu kesatuan kosmos.25
Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada
dalam semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat
semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika disebut sebagai “ilmu
paling mendasar”, karena setiap ilmu alam lainnya (biologi, kimia, geologi,
dll) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika.26
Sejak zaman dahulu, orang telah mencoba untuk memahami sifat
materi, seperti mengapa objek yang tidak didukung jatuh ke tanah, mengapa
material yang berbeda memiliki sifat yang berbeda, dan lain sebagainya. Hal

22
Abdul Syukur al-Azizi, Untold Islamic History, hlm. 238
23
Abdul Syukur al-Azizi, Untold Islamic History, hlm. 238-239
24
Abdul Syukur al-Azizi, Untold Islamic History, hlm. 245-259
25
Abdul Syukur al-Azizi, Untold Islamic History, hlm. 187
26
Abdul Syukur al-Azizi, Untold Islamic History, hlm. 187

12
lainnya yang menarik untuk diketahui adalah sifat alam semesta, misalnya
bentuk bumi dan sifat benda-benda langit (matahari, bintang, bulan, dan lain-
lain).27
Bagi umat Islam, Al-Qur’an adalah sumber semua ilmu pengetahuan
yang berasal dari Allah Swt. Isyarat-isyarat tentang ilmu fisika juga telah
disampaikan dalam Al-Qur’an. Sebagaimana firman Allah Swt, dalam Q.S.
Al-Baqarah ayat 164:28

ٰٓ ‫اس َو َيا‬ َ َُّ‫ف ٱنَّ ْي ِم َوٱنَُّ َه ِار َوٱ ْنفُ ْه ِك ٱنَّ ِخً حََْ ِري فًِ ٱ ْنبَحْ ِر ِِ ًَا َيُفَ ُع ٱن‬ ِ َ‫ض َوٱ ْخ ِخ َٰه‬
ِ ‫ث َوٱ ْْل َ ْر‬ِ ‫س َٰ ًَ َٰ َى‬
َّ ‫ق ٱن‬ ِ ‫ِإٌَّ ِفً َخ ْه‬
ِ‫نر َٰيَح‬ ِ ‫ث فِي َها ِيٍ ُك ِ ّم َْآَِّٰ ٍت َوحَص ِْر‬
ّ ِ ‫يف ٱ‬ َّ َِ‫ض َِ ْع َد َي ْىحِ َها َو‬ َ ‫س ًَا ِٰٓء ِيٍ َّيا ٰٓءٍ فَأَحْ يَا ِِ ِه ٱ ْْل َ ْر‬ َّ ‫َز َل ٱ َّّللُ ِيٍَ ٱن‬ َ َ‫أ‬
ٍ َ‫ض َل َءا َٰي‬
ٌَ‫ج ِنّقَ ْى ٍو يَ ْع ِقهُى‬ ِ ‫س ًَا ِٰٓء َوٱ ْْل َ ْر‬
َّ ‫س َّخ ِر َِ ْيٍَ ٱن‬ َ ًُ ‫ ِّ ٱ ْن‬
ِ ‫س َحا‬
َّ ‫َوٱن‬
Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih
bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa
yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa
air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia
sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan
yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda
(keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (Q.S. Al-
Baqarah: 164)
Ayat tersebut mendorong manusia agar mempelajari fenomena fisik
alam ini. Hal itu menunjukkan kepada manusia bahwa materi tidak harus
dipandang rendah atau disepelekan, karena materi memiliki tanda yang dapat
membawa manusia lebih dekat kepada Allah Swt. Dengan cara ini, Al-Qur’an
menolong manusia untuk lebih dekat kepada-Nya melalui observasi dan
refleksi tentang dunia material, teori, dan fenomenanya.29
Ayat Al-Qur’an juga menjelaskan tentang gaya fisika yang
menyebabkan sifat lautan yang saling bertemu, tetapi keduanya tidak
bercampur satu sama lain. Hal ini sebagaimana firman Allah Swt. dalam Q.S.
Ar-Rahman ayat 19-20:

ِ َ‫خ ََّ يَ ْب ِغي‬


(ٕٓ )ٌ‫ا‬ ِ َ‫َي َر َج ٱ ْنبَحْ َري ٍِْ يَ ْهخ َ ِقي‬
ٌ َِ ‫ٔ( َِ ْيَُ ُه ًَا َِ ْر‬١ )ٌ‫ا‬

27
Abdul Syukur al-Azizi, Untold Islamic History, hlm. 188
28
Abdul Syukur al-Azizi, Untold Islamic History, hlm. 191
29
Abdul Syukur al-Azizi, Untold Islamic History, hlm. 192

13
Artinya: Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya
kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-
masing.(Q.S. Ar-Rahman: 19-20)
Fenomena bertemunya dua lautan yang tidak saling bercampur tersebut
ternyata bisa dijelaskan secara ilmiah karena para ahli kelautan telah
mendapatkan bukti bahwa sifat lautan yang saling bertemi, namun tidak
bercampur satu sama lain dikarenakan oleh gaya fisika yang disebut “tegangan
permukaan”, air dari laut-laut yang saling bersebelahan tidak menyatu. Akibat
adanya perbedaan masa jenis, tegangan permukaan mencegah lautan
bercampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan
keduanya.30
Fenomena fisika lainnya yang diungkapkan oleh Al Qur’an adalah
tentang besi. Bahkan, besi dijadikan salah satu nama surat dalam Al-Qur’an,
yaitu Al-Hadis yanga artinya besi. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam Q.S.
Al-Hadid ayat 25:
ِ َُّ‫شدِي ٌد َو َي ََُٰ ِف ُع ِنه‬
‫اس‬ ٌ ْ ‫َز ْنَُا ٱ ْن َحدِي َد ِفي ِه َِأ‬
َ ‫س‬ َ َ ‫َوأ‬
Artinya: ...Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan
yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka
mempergunakan besi itu)… (Q.S. Al-Hadid: 25)
Dengan melakukan kajian terhadap beberapa ayat Al-Qur’an, para
ilmuwan Islam klasik telah berhasil mengungkapkan beberapa fenomena fisika
agar memberikan manfaat bagi manusia.31

30
Abdul Syukur al-Azizi, Untold Islamic History, hlm. 192-193
31
Abdul Syukur al-Azizi, Untold Islamic History, hlm. 196

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan teknologi tidak hanya mempengaruhi aktifitas-aktifitas
komersial dan dunia wisata, melainkan juga secara luas mempengaruhi aktifitas
dakwah. Islam sangat mendukung untuk menemukan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Al-Qur’an dapat dijadikan sebagai inspirasi ilmu dan
pengembangan wawasan berpikir, sehingga mampu menciptakan sesuatu yang baru
dalam kehidupan. Kemajuan ilmu dan teknologi telah banyak mengubah cara pandang
dan gaya hidup masyarakat dalam menjalankan aktifitas dan kegiatannya. Islam
mendukung dengan tetap memperhatikan etika yang mengawal moral dan akhlak pada
jalur yang benar. Peran Islam dalam perkembangan IPTEK setidaknya ada dua yaitu,
(1) menjadikan aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan, (2) menjadikan
syariah Islam (yang lahir dari aqidah Islam) sebagai standar bagi pemanfaatan IPTEK
dalam kehidupan sehari-hari.

15
DAFTAR PUSTAKA

al-Azizi, A. S. (2018). Untold Islamic History. Yogyakarta: Laksana.

Dini. (2015). Islam dan IPTEK. Academia Edu.

Firdaus, A., & Shofiyah, L. (n.d.). Epistemologi Rekayasa Genetika serta Kontroverisi
terhadap Hasil Rekayasa Genetika. Journal UNJA, 3-4.

Hidayat, I. (2022). Teknologi Menurut Pandangan Islam. Jurnal UIN Datokarama.

Purwanto, Y. (2014). Islam Mengutamakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Multisite ITB.

Rahayu, A., & Nugroho, E. D. (2018). Pengantar Bioteknologi (Teori dan Aplikasi).
Yogyakarta: DEEPUBLISH.

Rifai, F. H. (n.d.). Konsep Bioteknologi dan Pandangan Islam. Academia Edu.

Rodiah, A. (n.d.). Makalah Pandangan Islam terhadap Perkembangan Teknologi Informatika.


Academia Edu.

Sunnara, R. (2009). Islam dan Teknologi. Banten: Talenta Pustaka Indonesia.

16

Anda mungkin juga menyukai