DISUSUN OLEH :
MAKASSAR
2022
i
KATA PENGANTAR
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, demi kesempurnaan makalah ini
penyusun menerima kritik dan saran dari pembaca agar penyusunan makalah jauh
lebih baik kedepannya.
Terima Kasih
Makassar, 12 Desember 2022
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................... ii
Daftar Isi ......................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar belakang............................................................................................ 1
1.2 Rumusan masalah....................................................................................... 2
1.3 Tujuan......................................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................................. 3
2.1 Konsep IPTEKS dalam Islam..................................................................... 3
2.2 Integrasi iman, ilmu dan amal.................................................................... 4
2.3 Tanggung jawab para ilmuwan terhadap alam dan lingkungan................. 5
BAB 3 PENUTUP........................................................................................... 6
3.1 Kesimpulan................................................................................................ 6
3.2 Saran.......................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam). Umat Islam boleh
memanfaatkan iptek jika telah dihalalkan oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika
suatu aspek iptek dan telah diharamkan oleh Syariah, maka tidak boleh umat
Islam memanfaatkannya, walau pun ia menghasilkan manfaat sesaat untuk
memenuhi kebutuhan manusia.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep IPTEKS dalam Islam
2. Untuk mengetahui integrasi iman, ilmu dan amal
3. Untuk mengetahui tanggung jawab para ilmuwan terhadap alam
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Integrasi iman, IPTEKS dan amal
Dalam pandangan islam, antara agama, ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terintegrasi ke dalam
suatu sistem yang disebut dinul islam. Didalamnya terkandung tiga unsur
pokok,yaitu akidah, syari’ah, dan akhlak, dengan kata lain iman, ilmu, dan amal
salih. Ketiga inti ajaran yaitu Iman, Ilmu dan Ikhsan terintegrasi dalam Dinul
Islam.
Aktivitas manusia tidak akan bernilai sebagai amal shalih kalau tidak
dibangun di atas iman dan ilmu yang benar. Pencarian dan pengembangan
IPTEKS yang lepas atau tidak menggunakan keimanan dan ketaqwaan tidak akan
bernilai ibadah, serta tidak akan menghasilkan kemaslahatan atau kebaikan bagi
umat manusia dan lingkungannya, bahkan bisa menjadi malapetaka bagi
lingkungannya
Dalam (QS 14 Ibrahim: 24-25) yang memiliki arti : “Tidakkah kamu
perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik
(Dinul Islam) seperti sebatang pohon yang baik, akarnya kokoh (menghujam ke
bumi) dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu mengeluarkan buahnya
setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-
perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat.”
Jadi kesimpulan dari arti ayat Q.S Ibrahim 24-25 adalah menggambarkan
keutuhan antara Iman, Ilmu, dan Amal. Ketiga tersebut tidak dapat dipisahkan
antar satu sama lain. Iman diartikan dengan akar dari sebuah pohon yang menopak
tegaknya ajara islam. Imu diartikan sebagai batang pohon yang mengeluarkan
dahan-dahan dan cabang-cabang ilmu pengetahuan sedangkan amal ibarat buah
dari pohon itu identic dengan teknologi dan seni. IPTEKS yang dikembangkan di
atas nilai-nilai iman dan ilmu akan menghasilkan amal saleh bukan kerusakan
alam.
4
2.3 Tanggung jawab para ilmuwan terhadap alam
Trdapat 2 fungsi utama manusia di dunia yaitu “Abdun” (hamba Allah) dan
sebagai khalifah Allah di muka bumi. Esensi dari ”Abdun” adalah ketaatan,
ketundukan, dan kepatuhan kepada kebenaran dan keadilan Allah, sedangkan
pendapat tentang khalifah adalah tanggung jawab terhadap diri sendiri dan alam
lingkungannya, baik lingkungan sosial maupun lingkungan alam.
Menjadi sebagai khalifah/wakil Allah dimuka bumi, ia memiliki tanggung
jawab untuk menjaga keseimbangan alam dan lingkungan tempat mereka tinggal.
Manusia diberi kebebasan untuk mengeksplorasi, menggali sumber-sumber daya,
serta memanfaatkannya dengan sebesar-besarnya. Orang-orang yang memiliki
ilmu pengetahuan yang cukup atau para ilmuwan dan intelektual yang sanggup
mengeksplorasi sumber daya alam ini. Akan tetapi para ilmuwan harus sadar
bahwa potensi sumber daya alam akan terkuras untuk pemenuhan kebutuhan
hidup manusia apabila tidak dijaga keseimbangannya. Oleh sebab itu tanggung
jawab ke khalifahan banyak bertumpuh kepada para ilmuwan dan cendikiawan
bagi mereka yang tidak memiliki ilmu pengetahuan tidak mungkin
mengeksploitasi alam ini secara berlebihan, hanya sekedar kebutuhan primer
bukan untuk kepuasan nafsu. Karena mereka tidak memiliki kemampuan dan
kesanggupan untuk mengeksploitasi secara besar-besaran alam ini, demikian juga
mereka tidak akan sanggup menjaga keseimbangan dan kelestariannya secara
sistematis.
Untuk melaksanakan tanggung jawabnya, manusia diberi keistimewaan
berupa kebebasan untuk memilih dan berkreasi sekaligus menghadapkannya
dengan tuntutan kodratnya sebagai makhluk psikofisik. Namun ia harus sadar
akan keterbatasannya yang menuntut ketaatan dan ketundukan terhadap aturan
Allah, baik dalamm konteks ketaatan terhadap perintah beribadah maupun
ketaatan terhadap sunnahtullah “hukum alam” di alam ini.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia adalah satu-satunya makhluk yang Allah karuniakan akal sebagai
alat untuk berfikir. Dengan akal manusia mampu menyerap ilmu pengetahuan dan
menciptakan teknologi, serta manghasilkan karya seni, sehingga dapat
menciptakan peradaban di muka bumi. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang
diketahui manusia melalui tangkapan pancaindra intuisi dan firasat. Jadi Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi serta Seni dalam islam sangat mempengaruhi bagi
kemajuan agama islam. Serta dengan keiman dan ketakwaan terhadap Allah SWT,
manusia diberikan derajat yang lebih tinggi dan manusia juga memiliki tanggung
jawab terhadap Allah yaitu beribadah kepada Allah dan menjaga keindahan dan
keaslian alam.
3.2 Saran
a. Pengembangan IPTEKS dalam Islam sebaiknya sesuai dengan syariat Islam
yang ada dan berlaku. Agar tidak menimbulkan seseuatu yang tidak
diinginkan apabila tidak sesuai dengan syariat yang berlaku di agama Islam.
b. IPTEKS dalam Islam diharapkan mampu menopang kemajuan kehidupan
umat islam, sehingga tidak dijadikan sesuatu yang dapat memberikan
dampak negatif. Orang cerdas akan memanfaatkan IPTEKS dengan
semaksimal mungkin sehingga informasi yang mereka peroleh tidak
sembarangan asalnya, karena ia selektif dan cermat.
c. Ada bagusnya jika seseorang yang memiliki intelektual yang tinggi
memanfaatkan itu dengan sebaik-baiknya sesuai dengan syariat Islam.
d. Sebagai makhluk ciptaan Allah maka wajib bagi kita untuk taat terhadap apa
yang diberlakukan Allah kepada kita yaitu mengerjakan yang ma’ruf
(baik/mendatangkan manfaat) dan menjauhkan dari yang munkar (buruk).
6
DAFTAR PUSTAKA