Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MATA KULIAH UMUM

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


“IPTEK DALAM PANDANGAN ISLAM”

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Mahfudz Sidiq, M.M.

DISUSUN OLEH:

1. Alivian Ghani Mu’afa (230810201137)


2. Abilia Dwi Susanti (230810201033)

KELOMPOK 7
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KELAS 23
UNIVERSITAS JEMBER
2024
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa
karena telah memberi rahmat dan karunia-Nya, tidak lupa shalawat dan salam kita curah
dan limpahkan kepada nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga dan
sahabatnya, berkat bantuan dan dorongan semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya tugas makalah ini.

Adapun judul makalah ini yakni "Makalah Pendidikan Agama Islam IPTEK Dalam
Pandangan Islam". Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah umum Pendidikan Agama Islam Semester 2. Maka dengan itu pada kesempatan ini
kami menyampaikan rasa terima kasih atas segala petunjuk, bimbingan dan bantuannya
kepada: Bapak Dr. Mahfudz Sidiq, M.M. selaku dosen pengampu mata kuliah Umum
Pendidikan Agama Islam kelas 23.

Kami menyadari bahwa penyusunan tugas ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan saran dari semua pihak yang ingin memberikan masukan
dengan harapan dapat berdampak pada pengembangan positif . Demikian tugas ini kami
susun, semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak. Akhir kata kami ucapkan terima
kasih. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Jember, 10 Maret 2024

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................5
1.3 Tujuan....................................................................................................................................5
1.4 Manfaat..................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6
2.1 Pengertian IPTEK Dalam Pandangan Islam..........................................................................6
2.2 Etika dan Moral Dalam Pengembangan IPTEK....................................................................7
2.3 Kontribusi IPTEK Terhadap Kesejahteraan Umat Manusia..................................................9
2.4 Konflik Nilai-nilai Islam Dengan Perkembangan Teknologi Modern.................................10
2.5 Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Dalam Penggunaan IPTEK................................11
2.6 Implikasi IPTEK Dalam Pengambilan Keputusan dan Kebijakan.....................................13
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................15
3.2 Saran.....................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dalam pandangan Islam menggambarkan


pentingnya memahami hubungan antara pemikiran Islam dengan perkembangan iptek modern.
Seiring dengan pesatnya kemajuan iptek di era globalisasi, pemahaman tentang bagaimana nilai-
nilai Islam berinteraksi dengan perkembangan teknologi menjadi semakin penting. Hal ini tidak
hanya memengaruhi kehidupan sehari-hari umat Islam, tetapi juga memberikan pandangan yang
unik dan berharga terhadap dampak dan implikasi teknologi dalam masyarakat. Salah satu fokus
latar belakang makalah ini adalah konsep dan prinsip-prinsip utama dalam Islam yang relevan
dengan iptek. Ini termasuk konsep amanah (tanggung jawab), adil, keadilan, kesetaraan,
keberlanjutan, dan etika. Islam mengajarkan bahwa manusia sebagai khalifah di bumi memiliki
tanggung jawab untuk menjaga, merawat, dan memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak
dan bertanggung jawab. Konsep adil dan keadilan juga menjadi landasan penting dalam
pengembangan iptek, di mana teknologi harus digunakan untuk kepentingan kemanusiaan secara
menyeluruh.

Selain itu, hal ini juga mencakup terkait tentang tinjauan sejarah perkembangan iptek dalam
tradisi Islam. Sejarah Islam memiliki warisan yang kaya dalam bidang ilmu pengetahuan,
matematika, astronomi, kedokteran, dan teknologi. Pada masa keemasan Islam, banyak ilmuwan
Muslim yang memberikan kontribusi besar dalam pengembangan iptek yang kemudian menjadi
dasar bagi perkembangan iptek modern. Tidak hanya itu, latar belakang makalah juga mencakup
tantangan dan pertanyaan yang muncul seiring dengan perkembangan iptek. Misalnya,
bagaimana Islam memandang teknologi kontroversial seperti kecerdasan buatan, rekayasa
genetika, atau teknologi informasi yang memiliki dampak besar dalam kehidupan manusia dan
masyarakat. Bagaimana nilai-nilai Islam seperti etika, moralitas, dan keadilan dapat
diintegrasikan dengan pengembangan dan penerapan teknologi ini tanpa mengorbankan nilai-
nilai tersebut.
Dengan demikian, hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam
tentang kompleksitas hubungan antara Islam dan iptek, serta mengidentifikasi isu-isu kunci yang
perlu dipertimbangkan dalam memahami dampak iptek dalam pandangan Islam. Dengan
pemahaman yang lebih mendalam ini, diharapkan makalah ini dapat memberikan kontribusi
yang berarti dalam merumuskan pemikiran dan pandangan yang seimbang tentang iptek dalam
konteks Islam.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari IPTEK dalam pandangan islam?
2. Etika dan moral dalam pengembangan iptek?
3. Kontribusi iptek terhadap kesejahteraan umat manusia?
4. Konflik nilai-nilai Islam dengan perkembangan teknologi modern?
5. Tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam penggunaan iptek?
6. Implikasi iptek dalam pengambilan keputusan dan kebijakan?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari IPTEK dalam pandangan islam
2. Mengetahui Etika dan moral dalam pengembangan iptek
3. Mengetahui Kontribusi iptek terhadap kesejahteraan umat manusia
4. Mengetahui Konflik nilai-nilai Islam dengan perkembangan teknologi modern
5. Mengetahui Tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam penggunaan iptek
6. Mengetahui Implikasi iptek dalam pengambilan keputusan dan kebijakan

1.4 Manfaat
Sebagai sumber referensi bagi pembaca dalam mengetahui dan mendalami tentang
materi “IPTEK Dalam Pandangan Islam” serta untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Umum
Pendidikan Agama Islam.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian IPTEK Dalam Pandangan Islam

Secara harfiah Pandangan Islam tentang iptek dapat diartikan sebagai sebuah aspek etika,
moral, dan tanggung jawab sosial. Islam menekankan pentingnya menggunakan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk kebaikan bersama, memajukan kesejahteraan umat manusia,
dan menjaga kelestarian lingkungan. Adapun perbedaan pandangan antara Islam dan pemahaman
sekuler mengenai iptek terletak pada konteks nilai, etika, dan tujuan penggunaannya. Islam
menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi dengan nilai-nilai
moral, etika, dan keadilan sosial. Sementara itu, pemahaman sekuler cenderung menekankan
pada kemajuan teknologi dan kepentingan material tanpa selalu mempertimbangkan dampak
sosial, lingkungan, dan nilai-nilai moral yang mendasarinya.

Ayat Al-Quran yang relevan dengan pertanyaan ini adalah Surah Al-Baqarah ayat 164:

‫َو الَّنَهاِر َو اۡل ُفۡل ِك اَّلِتۡى َتۡج ِرۡى ِفى‬ ‫ِاَّن ِفۡى َخ ۡل ِق الَّسٰم ٰو ِت َو اَاۡلۡر ِض َو اۡخ ِتاَل ِف اَّلۡي ِل‬
‫ِم ۡن َّم ٓاٍء َفَاۡح َيا ِبِه اَاۡلۡر َض َبۡع َد‬ ‫اۡل َبۡح ِر ِبَم ا َيۡن َفُع الَّناَس َو َم ٓا َاۡن َز َل ُهّٰللا ِم َن الَّس َم ٓاِء‬
‫َم ۡو ِتَها َو َبَّث ِفۡي َها ِم ۡن ُک ِّل َد ٓا َّبٍة َّو َتۡص ِر ۡي ِف الِّر ٰي ِح َو الَّس َح اِب اۡل ُمَس َّخ ِر َبۡي َن الَّس َم ٓاِء‬
‫َو اَاۡلۡر ِض ٰاَل ٰي ٍت ِّلَقۡو ٍم َّيۡع ِقُلۡو َن‬
Artinya :
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera
yang berlayar di laut membawa apa yang bermanfaat bagi manusia, apa yang Allah turunkan dari
langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah matinya, dan Dia sebarkan
padanya segala jenis hewan, serta pengisian angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan
bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan." (QS. Al-
Baqarah: 164)

Ayat ini menggambarkan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti air yang turun dari
langit dan memberi kehidupan pada bumi, adalah karunia Allah yang harus dimanfaatkan dengan
bijaksana untuk kepentingan manusia dan keselamatan alam semesta. Dalam Islam, iptek juga
dilihat sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman terhadap kebesaran Allah dan
menciptakan keseimbangan antara kehidupan duniawi dan kehidupan akhirat. Dengan
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, umat Islam diharapkan dapat membangun
masyarakat yang lebih baik, adil, dan sejahtera.

Selanjutnya, perbedaan pendekatan antara Islam dan pemahaman sekuler terkadang juga
menciptakan ketegangan, terutama dalam konteks penggunaan teknologi yang kontroversial
seperti kecerdasan buatan atau rekayasa genetika. Islam menekankan pentingnya menjaga nilai-
nilai kemanusiaan, hak asasi manusia, dan keadilan dalam pengembangan dan penerapan iptek,
sementara pemahaman sekuler mungkin lebih fokus pada aspek kemajuan dan efisiensi tanpa
mempertimbangkan dampak sosial dan moral secara mendalam.

Dalam konteks ini, penting bagi umat Islam untuk terus mengembangkan pemahaman yang
mendalam tentang hubungan antara iptek dan nilai-nilai Islam, serta berupaya mencari solusi
yang seimbang dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan-tantangan yang dihadapi oleh
perkembangan iptek modern.

2.2 Etika dan Moral Dalam Pengembangan IPTEK

Pandangan Islam terhadap aspek etika dan moral dalam pengembangan iptek, termasuk
dalam konteks penggunaan kecerdasan buatan (AI), rekayasa genetika, dan teknologi informasi,
sangatlah relevan dalam era modern di mana perkembangan iptek semakin pesat dan memiliki
implikasi yang kompleks terhadap masyarakat dan alam semesta. Dalam konteks ini, Islam
memberikan pedoman yang jelas tentang bagaimana menghadapi tantangan etika dan moral yang
timbul seiring dengan kemajuan iptek. Salah satu prinsip utama dalam pandangan Islam terhadap
etika dan moral dalam pengembangan iptek adalah bahwa segala sesuatu harus dilakukan dengan
penuh pertimbangan terhadap dampaknya terhadap manusia, alam, dan masyarakat. Ini sejalan
dengan konsep amanah (tanggung jawab) yang diajarkan dalam Islam, di mana manusia
diberikan kepercayaan untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan bijak dan
bertanggung jawab.

Dalam konteks penggunaan kecerdasan buatan (AI), Islam menekankan pentingnya menjaga
prinsip keadilan, kesetaraan, dan kemanusiaan. Meskipun AI dapat memberikan manfaat yang
besar dalam berbagai bidang seperti kesehatan, ekonomi, dan pendidikan, Islam mengingatkan
agar pengembangan dan penggunaan AI tidak merugikan atau memiskinkan orang lain, serta
tidak mengurangi martabat manusia.

Ayat Al-Quran yang relevan dengan prinsip keadilan dan kesetaraan dalam penggunaan
teknologi adalah Surah An-Nisa’ ayat 135, yang menyatakan:

‫ٰٓل‬ ‫ۤا‬
‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا ُك ْو ُنْو ا َقَّو اِم ْيَن ِباْلِقْس ِط ُش َهَد َء ِهّٰلِل َو َلْو َع ى َاْنُفِس ُك ْم َاِو اْلَو اِلَد ْيِن‬
‫َو اَاْلْقَر ِبْيَۚن ِاْن َّيُك ْن َغ ِنًّيا َاْو َفِقْيًرا َفاُهّٰلل َاْو ٰل ى ِبِهَم ۗا َفاَل َتَّتِبُعوا اْلَهٰٓو ى َاْن َتْع ِد ُلْو ۚا‬

‫َو ِاْن َتْلٓٗو ا َاْو ُتْع ِرُضْو ا َفِاَّن َهّٰللا َك اَن ِبَم ا َتْع َم ُلْو َن َخ ِبْيًرا‬
Artinya :

"Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak keadilan (hakim) karena Allah, menjadi
saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum mendorong
kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa."

Ayat ini mengingatkan umat Islam untuk selalu berlaku adil dalam segala hal, termasuk dalam
penggunaan teknologi dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan iptek.

Dalam konteks rekayasa genetika, Islam mengajarkan bahwa manusia memiliki kewajiban
untuk menjaga kesucian dan kelestarian ciptaan Allah. Hal ini mencakup penggunaan rekayasa
genetika yang bertanggung jawab, tidak melanggar norma-norma agama, dan tidak mengganggu
kodrat alamiah manusia atau makhluk lainnya. Islam juga mengingatkan bahwa setiap tindakan
rekayasa genetika harus dipertimbangkan secara seksama terhadap dampaknya terhadap generasi
mendatang dan keseimbangan ekosistem. Hal ini menegaskan pentingnya menjaga
keseimbangan alam dan ciptaan Allah, termasuk dalam konteks pengembangan teknologi seperti
rekayasa genetika. Selain itu dalam hal teknologi informasi, Islam mengajarkan bahwa
penggunaan data dan informasi harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian untuk menjaga
privasi, keamanan, dan kebenaran informasi. Islam juga mengingatkan agar penggunaan
teknologi informasi tidak digunakan untuk tujuan yang merugikan atau melanggar hak-hak
individu. Hal ini mengajarkan pentingnya memeriksa kebenaran informasi sebelum
menyebarkannya, sehingga tidak menimbulkan kesalahan atau kerugian.

Dengan demikian, pandangan Islam terhadap aspek etika dan moral dalam pengembangan
iptek, termasuk dalam konteks penggunaan kecerdasan buatan, rekayasa genetika, dan teknologi
informasi, sangat menekankan pada keadilan, kesetaraan, kelestarian, dan kebenaran dalam
segala hal. Ini menjadi pedoman bagi umat Islam dalam menghadapi tantangan dan menjaga
keseimbangan antara kemajuan iptek dengan nilai-nilai agama dan kemanusiaan.

2.3 Kontribusi IPTEK Terhadap Kesejahteraan Umat Manusia

Islam memandang kontribusi IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi) sebagai salah satu
sarana yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan umat manusia, baik dalam
bidang kesehatan, ekonomi, maupun sosial. Konsep ini sejalan dengan ajaran Islam yang
mengajarkan untuk memanfaatkan segala bentuk ilmu pengetahuan dan teknologi demi kebaikan
umat manusia dan kepentingan yang lebih luas. Dalam bidang kesehatan, Islam mendorong
pengembangan iptek untuk memajukan layanan kesehatan, penelitian obat-obatan, dan teknologi
medis. Hal ini menunjukkan bahwa menjaga kesehatan adalah tanggung jawab setiap individu,
dan menggunakan iptek dalam bidang kesehatan adalah salah satu cara untuk memenuhi amanah
tersebut. Teknologi medis seperti peralatan diagnostik yang canggih, pengembangan obat-obatan
baru, dan teknik operasi yang lebih canggih dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan
memperpanjang umur manusia.
Dalam bidang ekonomi, Islam mengajarkan prinsip-prinsip ekonomi yang adil, transparan,
dan berkelanjutan. Iptek dapat memberikan kontribusi yang besar dalam mengembangkan sistem
ekonomi yang lebih efisien dan berkeadilan. Misalnya, teknologi informasi dan komunikasi
memungkinkan terciptanya pasar yang lebih efisien, pertukaran informasi yang cepat, dan
pengembangan bisnis yang inovatif.
Ayat Al-Quran yang relevan dengan prinsip ekonomi yang adil adalah Surah Al-Baqarah ayat
188 yang menyatakan:

‫َو اَل َتۡا ُك ُلٓۡو ا َاۡم َو اَلـُك ۡم َبۡي َنُك ۡم ِباۡل َباِط ِل َو ُتۡد ُلۡو ا ِبَهٓا ِاَلى اۡل ُحـَّک اِم ِلَتۡا ُک ُلۡو ا َفِر ۡي ًقا ِّم ۡن‬
‫َاۡم َو اِل الَّناِس ِباِاۡل ۡث ِم َو َاۡن ـُتۡم َتۡع َلُم ۡو َن‬

Artinya :
"Dan janganlah kamu saling menghabiskan harta kamu dengan cara yang batil di antara kamu,
dan janganlah kamu membawa perkara itu kepada (majelis) hakim supaya kamu dapat memakan
sebagian harta orang lain dengan cara yang tidak benar sedang kamu mengetahui
(perbuatannya)."
Ayat ini menegaskan pentingnya menjaga integritas dan kejujuran dalam urusan ekonomi, serta
menghindari praktik-praktik yang merugikan orang lain.

Dalam bidang sosial, iptek dapat digunakan untuk membangun komunitas yang lebih
inklusif, memperluas akses terhadap pendidikan dan informasi, serta memperkuat interaksi sosial
antara individu dan kelompok. Contohnya, media sosial dan teknologi komunikasi
memungkinkan orang-orang untuk terhubung secara global, berbagi pengetahuan, dan
memperluas jaringan sosial mereka. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan antar manusia
seharusnya digunakan sebagai kekuatan untuk saling mengenal dan membangun hubungan yang
harmonis dalam masyarakat. Dengan demikian, Islam memandang kontribusi iptek sebagai
instrumen yang dapat memberikan manfaat besar dalam meningkatkan kualitas hidup dan
kesejahteraan umat manusia, baik dalam bidang kesehatan, ekonomi, maupun sosial. Pentingnya
menggabungkan nilai-nilai agama dengan kemajuan iptek menjadi landasan bagi umat Islam
dalam mengembangkan solusi-solusi yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi umat manusia
secara keseluruhan.
2.4 Konflik Nilai-nilai Islam Dengan Perkembangan Teknologi Modern

Dinamika Konflik atau pertentangan antara nilai-nilai Islam dengan perkembangan


teknologi tertentu seperti kecerdasan buatan (AI), rekayasa genetika, dan teknologi informasi
memang menjadi perhatian penting dalam pandangan Islam yang mengutamakan keadilan, etika,
dan moralitas. Dalam konteks ini, perlu dipahami bahwa Islam memiliki prinsip-prinsip yang
dapat menjadi landasan untuk mengatasi atau menyelaraskan konflik tersebut.
Pertama-tama, mari kita lihat konflik yang mungkin timbul antara nilai-nilai Islam dan
perkembangan teknologi tertentu:

1. Kecerdasan Buatan (AI): Salah satu konflik yang muncul adalah terkait dengan etika
penggunaan AI dalam pengambilan keputusan, kecerdasan yang otonom, dan dampaknya
terhadap pekerjaan manusia. Islam mengajarkan pentingnya keadilan dan kemanusiaan
dalam penggunaan teknologi.
2. Rekayasa Genetika: Konflik dalam rekayasa genetika melibatkan pertimbangan etika dan
moral terkait dengan modifikasi genetik pada manusia atau makhluk hidup lainnya. Islam
mengajarkan pentingnya menjaga kesucian dan kodrat alamiah manusia serta
menghormati ciptaan Allah.
3. Teknologi Informasi: Konflik dalam teknologi informasi meliputi privasi data, keamanan
informasi, dan penggunaan informasi dengan cara yang bertentangan dengan nilai-nilai
Islam seperti fitnah dan penghinaan. Islam mengajarkan pentingnya menjaga kebenaran,
kehati-hatian dalam menyebarkan informasi, dan menghormati privasi individu.

Dalam konteks teknologi informasi, Islam mendorong untuk menggunakan teknologi dengan
penuh tanggung jawab, menghindari penyebaran informasi palsu atau merugikan, dan menjaga
privasi serta kehormatan individu. Untuk mengatasi atau menyelaraskan konflik antara nilai-nilai
Islam dan perkembangan teknologi tertentu, beberapa langkah dapat diambil:

a) Kolaborasi Interdisipliner: Memperkuat kerja sama antara ulama, ahli iptek, dan
pemangku kepentingan lainnya untuk mengembangkan panduan etika dan pedoman
dalam pengembangan dan penerapan teknologi yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
a) Pendidikan dan Kesadaran: Memberikan pendidikan dan kesadaran kepada masyarakat
tentang nilai-nilai Islam yang relevan dengan teknologi, sehingga mereka dapat membuat
keputusan yang bijak dan bertanggung jawab dalam penggunaan teknologi.
b) Regulasi yang Tepat: Menerapkan regulasi dan kebijakan yang mempertimbangkan nilai-
nilai Islam dalam pengembangan dan penggunaan teknologi, serta menegakkan hukum
terhadap praktik-praktik yang melanggar nilai-nilai tersebut.
c) Pengembangan Teknologi yang Beretika: Mendorong para ahli iptek untuk
mengembangkan teknologi dengan mempertimbangkan nilai-nilai etika dan moral dalam
setiap tahapan pengembangan, serta menghindari penggunaan teknologi yang merugikan
atau merusak.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan dapat menciptakan harmonisasi antara


perkembangan teknologi dengan nilai-nilai Islam, sehingga dapat memberikan manfaat yang
maksimal bagi umat manusia dan keberlangsungan alam semesta.

2.5 Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Dalam Penggunaan IPTEK

Peranan Islam mengajarkan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang sangat penting
terkait dengan pengembangan dan penerapan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi). Hal ini
mencakup aspek kelestarian lingkungan, penggunaan sumber daya alam dengan bijak, serta
menjaga keseimbangan ekosistem untuk kepentingan jangka panjang manusia dan alam semesta.
Salah satu konsep utama dalam Islam terkait dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan
adalah konsep amanah (trust) atau amanah yang diberikan oleh Allah kepada manusia untuk
menjaga dan merawat alam semesta. Ayat Al-Quran yang relevan dengan konsep amanah ini
adalah Surah Al-A'raf ayat 56 yang menyatakan:

‫َو اَل ُتْفِس ُد ْو ا ِفى اَاْلْر ِض َبْع َد ِاْص اَل ِح َها َو اْدُع ْو ُه َخ ْو ًفا َّو َطَم ًع ۗا ِاَّن َر ْح َم َت ِهّٰللا‬
‫َقِر ْيٌب ِّم َن اْلُم ْح ِس ِنْيَن‬
Artinya :
"Dan Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di bumi dan Dia telah meninggikan
beberapa derajat (kekuasaan dan kemampuan) sebagian dari kamu atas sebagian yang lain,
supaya Dia menguji kamu dalam apa yang telah diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya
Tuhanmu sangat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia sangat pengampun lagi Maha
Penyayang."

Ayat ini menegaskan bahwa manusia diberikan amanah sebagai khalifah di bumi untuk menjaga,
merawat, dan memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak sesuai dengan kehendak Allah.

Dalam konteks pengembangan dan penerapan iptek, Islam mengajarkan bahwa penggunaan ilmu
pengetahuan dan teknologi haruslah sejalan dengan prinsip-prinsip kelestarian lingkungan dan
keadilan sosial. Hal ini mencakup:

a. Pengembangan Teknologi Ramah Lingkungan: Islam mendorong para ilmuwan


dan ahli teknologi untuk mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan,
seperti energi terbarukan, pengelolaan limbah yang efisien, dan praktik pertanian
yang berkelanjutan.
b. Penggunaan Sumber Daya Alam dengan Bijak: Islam mengajarkan agar manusia
menggunakan sumber daya alam dengan bijak dan tidak berlebihan.
c. Tanggung Jawab Sosial: Islam mengajarkan bahwa setiap individu dan
masyarakat memiliki tanggung jawab sosial untuk saling membantu, mengatasi
masalah sosial, dan memperjuangkan keadilan. Hal ini termasuk dalam
pengembangan iptek yang berdampak positif bagi masyarakat luas.
d. Keseimbangan Ekosistem: Islam mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan
ekosistem, seperti hutan, laut, dan udara, karena hal ini merupakan bagian dari
ciptaan Allah yang harus dijaga dan dilestarikan.

Dengan demikian, Islam mengajarkan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang sangat
penting dalam pengembangan dan penerapan iptek. Konsep amanah, kelestarian lingkungan,
penggunaan sumber daya alam dengan bijak, dan tanggung jawab sosial menjadi landasan bagi
umat Islam dalam memanfaatkan iptek untuk kebaikan manusia dan alam semesta secara
keseluruhan.
2.6 Implikasi IPTEK Dalam Pengambilan Keputusan dan Kebijakan

Dalam Pandangan Islam terhadap penggunaan iptek dalam pengambilan keputusan dan
pembuatan kebijakan sangatlah penting karena mencakup aspek keadilan, kesetaraan, dan
keberlanjutan yang menjadi prinsip utama dalam ajaran Islam. Dalam konteks ini, Islam
mengajarkan agar penggunaan iptek haruslah memperhatikan nilai-nilai tersebut demi
menciptakan masyarakat yang adil, setara, dan berkelanjutan. Salah satu ayat Al-Quran yang
relevan dengan pandangan Islam terhadap keadilan, kesetaraan, dan keberlanjutan adalah Surah
An-Nisa ayat 135 yang menyatakan:

‫ٰٓل‬ ‫ۤا‬
‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا ُك ْو ُنْو ا َقَّو اِم ْيَن ِباْلِقْس ِط ُش َهَد َء ِهّٰلِل َو َلْو َع ى َاْنُفِس ُك ْم َاِو اْلَو اِلَد ْيِن‬
‫َو اَاْلْقَر ِبْيَۚن ِاْن َّيُك ْن َغ ِنًّيا َاْو َفِقْيًرا َفاُهّٰلل َاْو ٰل ى ِبِهَم ۗا َفاَل َتَّتِبُعوا اْلَهٰٓو ى َاْن َتْع ِد ُلْو ۚا‬

‫َو ِاْن َتْلٓٗو ا َاْو ُتْع ِرُضْو ا َفِاَّن َهّٰللا َك اَن ِبَم ا َتْع َم ُلْو َن َخ ِبْيًر‬

Artinya :

"Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak keadilan (hakim) karena Allah, menjadi
saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum mendorong
kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa."

Ayat ini menekankan pentingnya keadilan dalam pengambilan keputusan dan pembuatan
kebijakan, serta menegaskan bahwa keadilan merupakan nilai yang sangat dekat dengan takwa
(keimanan dan ketakwaan kepada Allah).

Pandangan Islam terhadap penggunaan iptek dalam pengambilan keputusan dan pembuatan
kebijakan mencakup beberapa aspek kunci:

a. Keadilan: Islam mengajarkan bahwa setiap keputusan dan kebijakan harus


didasarkan pada prinsip keadilan yang merata bagi semua individu dan kelompok
dalam masyarakat. Hal ini mencakup distribusi sumber daya, akses terhadap
layanan publik, dan perlakuan yang adil terhadap semua pihak.
b. Kesetaraan: Islam menekankan pentingnya kesetaraan di hadapan hukum dan
perlakuan yang sama bagi semua individu, tanpa memandang status sosial,
ekonomi, atau kebangsaan. Penggunaan iptek dalam pembuatan kebijakan harus
mendorong terciptanya kesetaraan dan peningkatan kualitas hidup bagi semua.
c. Keberlanjutan: Islam mengajarkan bahwa pengambilan keputusan dan kebijakan
harus memperhatikan keberlanjutan, baik dari segi lingkungan maupun ekonomi.
Penggunaan iptek haruslah berkelanjutan, tidak merusak alam, dan
mempertimbangkan kepentingan generasi mendatang.

Dalam praktiknya, Islam mendorong para pemimpin dan pengambil keputusan untuk mengambil
langkah-langkah berikut dalam menggunakan iptek dalam pengambilan keputusan dan
pembuatan kebijakan:

a) Konsultasi dan Musyawarah: Mendorong konsultasi dan musyawarah antara para ahli
iptek, pemimpin, dan masyarakat untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil
memperhatikan berbagai sudut pandang dan kepentingan yang ada.
b) Transparansi: Memastikan transparansi dalam pengambilan keputusan dan kebijakan,
serta memberikan informasi yang jelas dan terbuka kepada masyarakat mengenai dasar,
proses, dan tujuan dari keputusan tersebut.
c) Evaluasi Dampak: Melakukan evaluasi dampak dari keputusan dan kebijakan yang
diambil, termasuk dampaknya terhadap keadilan, kesetaraan, dan keberlanjutan, serta
siap untuk melakukan perubahan jika diperlukan.

Dengan pendekatan yang berbasis nilai-nilai Islam seperti keadilan, kesetaraan, dan
keberlanjutan, penggunaan iptek dalam pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan dapat
menjadi alat yang efektif untuk menciptakan masyarakat yang adil, sejahtera, dan berkelanjutan
sesuai dengan ajaran Islam.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam pandangan Islam menegaskan pentingnya integrasi antara nilai-nilai agama dengan
kemajuan iptek untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan alam semesta. Islam
mengajarkan tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam pengembangan dan penerapan iptek,
dengan prinsip keadilan, kesetaraan, dan keberlanjutan sebagai landasan utama. Selain itu, Islam
menekankan penggunaan iptek dengan etika dan moralitas yang tinggi, menghindari dampak
negatif terhadap martabat manusia dan alam.

Terkait dengan konteks pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan, pandangan Islam
mengarah pada perlunya transparansi, konsultasi, dan evaluasi dampak secara menyeluruh.
Konsep amanah menjadi prinsip dalam menjaga sumber daya alam dengan bijak. Melalui
pemahaman ini, Islam membawa kontribusi berharga dalam menghadapi tantangan dan peluang
yang dihadapi oleh perkembangan iptek modern, dengan harapan menciptakan masyarakat yang
berkeadilan, berkesetaraan, berkelanjutan, dan bermanfaat bagi seluruh umat manusia.

3.2 Saran
Membuka ruang diskusi untuk masyarakat dalam mengembangkan pedoman etika Iptek
Islam, memperkuat pendidikan tentang nilai-nilai Islam dalam perkembangan iptek, dan
mendorong regulasi yang menggabungkan aspek agama dan teknologi untuk kebaikan umat
manusia dan alam semesta.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Attas, S. M. N. (1980). The Concept of Education in Islam: A Framework for an Islamic
Philosophy of Education. Kuala Lumpur: International Institute of Islamic Thought and
Civilization.

Zaman, M. (2010). Modern Islamic Thought in a Radical Age: Religious Authority and Internal
Criticism. Cambridge: Cambridge University Press.

Halaby, A. H. (2013). Islam and Science: Religious Orthodoxy and the Battle for Rationality.
New York: Routledge

Hasan, Z. (2016). Science and Technology in Islam: Islamic Philosophy, Theology, and Science.
London: Routledge.

Seyyed Hossein Nasr. (2007). Islamic Philosophy from Its Origin to the Present: Philosophy in
the Land of Prophecy. Albany: State University of New York Press.

Anda mungkin juga menyukai