Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH DASAR-DASAR SAINS

Keterkaitan Metode Ilmiah Dengan Perkembangan Sains dan Teknologi

Disusun Oleh :

Nama : Rahul

Nim : 23033123

Dosen Pengampu : Drs. Amali Putra, M. Pd

DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan
nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Keterkaitan Metode Ilmiah
Dengan Perkembangan Sains dan Teknologi”.

Shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita


Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalaam yang telah memberikan pedoman
hidup yakni alqur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia. Makalah ini
merupakan salah satu tugas mata kuliah Dasar-dasar Sains di Universitas Negeri
Padang. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak
Drs. Amali Putra, M. Pd selaku dosen pengampu dan kepada segenap pihak yang
telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Penyelesaian makalah ini tak lepas dari bantuan orang-orang hebat yang
saling berkontribusi dalam memberikan informasi-informasi penting. Penulis
menyadari masih terdapat banyak kesalahan dalam pembuatan dan penyampaian
isi. Harapan penulis dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan dan
menambah pola pemikiran kita menjadi lebih baik. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan laporan ini.

Padang, 18 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4

1. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 4

2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5

3. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 6

1. Relasi Sains dan Teknologi .......................................................................... 6

2. Dampak Perkembangan Sains dan Teknologi bagi Manusia dan


Lingkungan .......................................................................................................... 8

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 11

1. Kesimpulan ................................................................................................ 11

2. Saran ........................................................................................................... 11

REFERENSI ......................................................................................................... 12
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Metode ilmiah adalah pengetahuan yang di dalam dirinya memiliki
karakteristik kritis, rasional, logis, obyektif, dan terbuka. Hal ini merupakan
suatu keharusan bagi seorang ilmuwan untuk melakukannya. Namun selain itu
juga masalah mendasar yang dihadapi ilmuwan setelah ia membangun suatu
bangunan yang kokoh kuat adalah masalah kegunaan ilmu bagi kehidupan
manusia. Memang tak dapat disangkal bahwa ilmu telah membawa manusia
kearah perubahan yang cukup besar. Akan tetapi dapatkah ilmu yang kokoh,
kuat, dan mendasar itu menjadi penyelamat manusia bukan sebaliknya.
Disinilah letak tanggung jawab seorang ilmuwan, moral dan akhlak amat
diperlukan. Oleh karenanya penting bagi para ilmuwan memiliki sikap ilmiah.

Pada masa lampau kedudukan ilmu pengetahuan dalam kehidupan


sehari-hari belum dapat dirasakan. Ilmu sama sekali tidak memberikan
pengaruhnya terhadap masyarakat. Dewasa ini ilmu menjadi sangat berguna
dalam kehidupan sehari-hari, seolah-olah manusia sekarang tidak dapat hidup
tanpa ilmu pengetahuan. Kebutuhan manusia yang paling sederhana pun
sekarang memerlukan ilmu, seperti misalnya kebutuhan ‘pangan, sandang dan
papan’, sangat tergantung dengan ilmu, meski yang paling sederhana pun.

Sains merupakan suatu cara bertanya dan menjawab pertanyaan


tentang aspek fisis jagat raya. Sains tidak sekedar suatu kumpulan fakta atau
kumpulan jawaban tentang pertanyaan, namun lebih merupakan suatu proses
melakukan dialog berkelanjutan dengan lingkungan fisik sekitarnya. Saintis
dengan keahlian khusus, secara umum memiliki bahasa, metode-metode dan
kebiasaan berpikir (habits of mind) untuk mengkonstruk penjelasan tentang
alam. Pengetahuan ini kadanga-kadang terpisah bahkan bertentangan dengan
cara mencari tahu yang biasa. Sains memiliki peran untuk melakukan pilihan.
Pengetahuan ilmiah sebagai suatu pengetahuan disiplin, dikonstruk secara
identik dan secara simbolik di alam. Penalaran ilmiah ditandai dengan
formulasi teoritis yang eksplisit yang dapat dikomunikasikan dan diuji dengan
bukti-bukti yang mendukung.

Sains dan teknologi adalah pendorong utama inovasi. Memahami


konsep-konsep sains dan teknologi memungkinkan individu dan masyarakat
untuk menciptakan solusi baru, produk, dan layanan yang dapat meningkatkan
kualitas hidup dan memecahkan masalah yang ada. Pengetahuan tentang sains
membantu individu membuat keputusan yang lebih baik dalam kehidupan
sehari-hari, termasuk keputusan tentang kesehatan, lingkungan, dan sumber
daya alam. Memahami sains dan teknologi membantu masyarakat menjadi
lebih sadar tentang perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan isu-isu
terkait, yang pada gilirannya dapat memengaruhi dukungan dan partisipasi
dalam kebijakan publik.

Banyak aspek dalam sains dan teknologi melibatkan ketidakpastian.


Ini dapat menjadi tantangan dalam pengembangan model, peramalan, dan
pengambilan keputusan. Penelitian dalam sains dan teknologi sering kali
menghadapi isu-isu etika, terutama dalam pengembangan teknologi seperti
kecerdasan buatan, rekayasa genetika, dan penggunaan data pribadi. Tidak
semua orang atau masyarakat memiliki akses yang sama ke manfaat sains dan
teknologi, dan ini menciptakan ketidaksetaraan sosial dan ekonomi.

2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana relasi yang terjadi antara perkembangan sains dan teknologi?
2. Apa saja dampak Perkembangan Sains dan Teknologi bagi Manusia dan
Lingkungan

3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui relasi yang terjadi antara perkembangan sains dan
teknologi
2. Untuk mengetahui dampak perkembangan sains dan teknologi bagi
manusia dan lingkungan.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Relasi Sains dan Teknologi


Teknologi berbeda dengan sains. Pengetahuan dalam sains bersifat
“know why”, sedangkan pengetahuan dalam teknologi bersifat “know how”.
Artinya sains berupaya mengerti mengapa terjadi sifat-sifat alam yang diamati
manusia, sedangkan teknologi berupaya mencipta cara memproduksi barang-
barang keperluan umat manusia dengan mengaplikasikan pengetahuan sains.
Dengan demikian terdapat kaitan yang erat antara sains dan teknologi. Relasi
antara sains dan teknologi sangat kompleks dan beragam sesuai dengan
masing-masing bidang teknologi. Namun demikian relasi tersebut mengalami
tiga fase utama perkembangan yang diuraikan berikut:

a. Fase Pertama

Dalam fase ini teknologi sederhana dijalankan dengan menggunakan


kaidah-kaidah yang dikumpulkan dari pengalaman (tanpa sains), seperti
halnya ekstraksi logam-logam, khususnya besi dari batuan, produksi perunggu
(hasil pencampuran logam besi dan tembaga), dan peralatan pertanian
tradisional yang berkembang sejak zaman pra-sejarah ribuan tahun SM
(Marks, 1985). Fase ini diakhiri oleh Revolusi Industri di akhir Abad ke-18
merupakan periode waktu kemunculan invensi-invensi teknologi dalam
bidang pertanian, pertambangan, metalurgi, industri dan transportasi, yang
didorong oleh penemuan mesin uap.

b. Fase Kedua

Dalam fase ini sains diterapkan dalam teknologi. Kemajuan teknologi


menghasilkan persoalan-persoalan yang memerlukan pendekatan keilmuan
sains. Pengetahuan sains diterapkan untuk meningkatkan mutu produk
teknologi. Sebagai contoh, mesin uap telah berhasil dikembangkan oleh ahli
mesin sebelumnya. Kemudian termodinamika (sains tentang energi dan
transformasinya), digagas oleh fisikawan untuk mengkaji efisiensi mesin uap
agar menghasilkan tenaga sebanyak mungkin dari setiap pound batubara
sebagai bahan bakar (Atkins, 2014). Eksperimen pikiran (thought experiment)
terhadap mesin kalor yang efisien yang dilakukan Sadi Carnot (1796-1832)
membuahkan gagasan “mesin Carnot” dan konsep siklus Carnot yang masih
menjadi salah satu materi dalam pelajaran termodinamika (Marks, 1985).
Sejak fase ini sains terspesifikasi menjadi sains murni (pure science) yang
berupaya memahami fenomena alam, serta sains terapan (applied science)
yang berusaha mengaplikasikan pengetahuan sains untuk tujuan praktis.

c. Fase Ketiga

Fase ini terjadi mulai awal Abad ke-20, kaitan antara sains dan
teknologi terjadi secara simbiotik, masing-masing berkontribusi dan
bergantung pada yang lain, sehingga dapat dikatakan sains dan teknologi
saling membantu. Desain teknologi dikembangkan dengan menggunakan
hukum-hukum sains, sedangkan penggunaan produk teknologi dalam riset
sains memberikan data yang lebih cepat dan cermat. Sains mewujud secara
kongkrit dalam teknologi melalui instrumen-instrumen teknologi. Brooks
(1994) menjelaskan kontribusi saian terhadap teknologi serta kontribusi
teknologi terhadap sains. Sains berkontribusi terhadap teknologi melalui
perbagai cara, antara lain:

a. Pengetahuan sains baru menjadi sumber bagi gagasan teknologi baru,


contohnya, penemuan sinar-X dan keradioaktifan buatan melahirkan
teknologi yang diaplikasikan dalam dunia medis dan industri, begitu
pula dengan penemuan semikonduktor yang menjadi pemicu kelahiran
teknologi elektronika modern, termasuk transmisi signal telepon jarak
jauh.
b. Instrumentasi, teknik laboratorium dan metode analisis. Teknik
laboratorium atau metode analisis yang dikembangkan kedalam sains
diaplikasikan dalam diagnostik medis. Contohnya, teknik difraksi
elektron, magnet superkondusi, dan pengetahuan sains lainnya
diaplikasikan dalam pengembangan teknologi MRI (magnetic
resonance imaging) untuk dunia medis.

2. Dampak Perkembangan Sains dan Teknologi bagi Manusia dan


Lingkungan
Pertumbuhan sains dan teknologi dewasa ini sangat pesat dan
dampaknya amat besar terhadap kehidupan setiap orang. Sehingga boleh
dikatakan kini setiap segi dan tahap kehidupan seseorang tersentuh oleh
kemajuan sains dan perkembangan teknologi. Sains dan teknologi bukanlah
entitas yang sederhana karena bersangkut paut dengan dorongan hakiki dan
naluri kreatif dalam diri manusia. Bagaimana hubungan senyatanya antara
sains dengan teknologi yang saling-kait, saling gayut maupun saling-
pengaruh.

Manusia dan lingkungan mempunyai hubungan yang saling berkaitan,


karena manusia dipengaruhi oleh lingkungan, maka lingkungan teknologi juga
berdampak pada manusia. Teknologi awal yang sederhana, seperti teknologi
kayu, batu, dan tulang, jumlahnya sedikit dan berkembang secara perlahan,
sehingga dampaknya terhadap manusia tidak langsung terlihat. Teknologi
canggih berkembang secara besar-besaran dan dengan kecepatan yang sangat
tinggi, dampaknya terhadap manusia juga sama luas dan mendalamnya.
Pengaruh ini dapat bersifat langsung atau primer, namun dapat pula bersifat
tidak langsung, sekunder, atau tersier.

Jacob berpendapat bahwa ada tujuh dampak negatif teknologi terhadap


manusia dapat disebutkan sebagai berikut:

a. Penggeseran atau penggantian manusia (displacement, substitution)


Misalnya, fungsi otot-otot besar manusia yang di dalam pekerjaannya
diganti oleh hasil teknologi, sehingga manusia mengalami atrofi. Misalnya
seluruh fungsi manusia dapat diganti oleh robot, sehingga manusia
tergeser dari pekerjaannya.
b. Kebebasan terkekang Pilihan yang dapat diambil manusia relatif makin
sedikit, meskipun dapat makin bertambah dengan perkembangan
teknologi. Makin banyak hal yang dapat dibuat, tetapi keinginan manusia
yang dapat dicapai hanyalah sedikit.
c. Kepribadian terhimpit Manusia cenderung terdesak menjadi manusia
massa yang uniform dengan privacy yang makin kurang. Ia menjadi
bagian kecil dari perencanaan sentral dan ia harus berpartisipasi
didalamnya.
d. Objektivisasi manusia (dehumanisasi) Manusia dianggap sebagai hal yang
objektif, diurai-urai, hanya hal-hal yang dapat diukur atau dihitung saja
yang dapat diperhatikan, sedangkan yang lain-lain dianggap periferal dan
tidak menjadi perkembangan dalam usaha-usaha pengembangan,
pendidikan dan penigkatannya.
e. Mentalitas teknologis Hal ini tercermin pada kepercayaan yang berlebihan
pada alat (teknosentris), seolah-olah segala sesuatu dapat dipecahkan oleh
teknologi, dan sesuatu akan lebih meyakinkan kalau dilakukan dengan
peralatan dan disertai angka-angka.
f. Penyeimbangan kembali yang tidak adaptif. Dalam rangka
mengembalikan keseimbangan yang terganggu oleh teknologi, orang
kadang-kadang lari ke penggunaan obat-obatan untuk adaptasi seperti
narkotika, psikedelik dan lain-lain dan mencari kekuatan dengan
mengumpulkan barang-barang penunjuk status (positional goods) untuk
mengkompensasi adaptasi yang gagal.
g. Krisis teknologis Berbagai krisis yang melanda dunia di abad ini terutama
disebabkan oleh perkembangan teknologi yang terlalu cepat, sehingga
proses adaptasi dan integrasi tidak sempat dilakukan.

Adapun berikut ini dampak dari sains dan teknologi terhadap lingkungan yaitu :

a. Terkurasnya sumber daya Karena teknologi cenderung berkembang kearah


penciptaan kebutuhan baru, hiperkonsumsi, maka eksploitasi sumber daya
semakin meningkat, terutama untuk memuaskan kebutuhan kultural.
b. Gangguan iklim Tumbuhnya megalopolis dan kawasan industri dapat
menimbulkan perubahan cuaca.
c. Pencemaran lingkungan
d. Destabilisasi dan dekompensasi lingkungan. Pada tahap-tahap terahir akan
terjadi dekompensasi, ketika alam tidak lagi dapat memelihara
keseimbangan yang diperlukan karena hantaman teknologi yang terus
menerus.
e. Beban-lebih informasi Ketidakseimbangan informasi antara berbagai
lapisan masyarakat dan diantara masyarakat akan melahirkan ketegangan-
ketegangan.
f. Konsumsi tinggi dan missal Jika dinamika sosial ekonomi tidak bergerak
seiring dengan peningkatan konsumsi, maka masyarakat Dunia Ketiga
hanya menjadi konsumen barang-barang dari negeri mewah yang
sebetulnya tidak sesuai dengan tahapan kemajuannya.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Dewasa ini ilmu menjadi sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari,
seolah-olah manusia sekarang tidak dapat hidup tanpa ilmu pengetahuan.
Kebutuhan manusia yang paling sederhana pun sekarang memerlukan ilmu,
seperti misalnya kebutuhan ‘pangan, sandang dan papan’, sangat tergantung
dengan ilmu, meski yang paling sederhana pun. Perlu diketahui juga Metode
ilmiah merupakan pengetahuan yang di dalam dirinya memiliki karakteristik
kritis, rasional, logis, obyektif, dan terbuka.

Terdapat relasi yang kuat antara sains dan teknologi, sains berupaya
mengerti mengapa terjadi sifat-sifat alam yang diamati manusia, sedangkan
teknologi berupaya mencipta cara memproduksi barang-barang keperluan
umat manusia dengan mengaplikasikan pengetahuan sains. Dengan demikian
terdapat kaitan yang erat antara sains dan teknologi. Relasi antara sains dan
teknologi sangat kompleks dan beragam sesuai dengan masing-masing bidang
teknologi.

Pertumbuhan sains dan teknologi dewasa ini sangat pesat dan


dampaknya amat besar terhadap kehidupan setiap orang. Sehingga boleh
dikatakan kini setiap segi dan tahap kehidupan seseorang tersentuh oleh
kemajuan sains dan perkembangan teknologi.

2. Saran
Kemajuan sains dan teknologi telah membawa perubahan yang
signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, baik dari segi komunikasi,
transportasi hingga pemenuhan kebutuhan dasar. Diharapkan dengan adanya
makalah tentang Keterkaitan Metode Ilmiah Dengan Perkembangan Sains dan
Teknologi ini para pembaca dan tentunya penulis sendiri dapat memahami
makna dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
REFERENSI

Fani., Jaja, Jamaluddin. 2020. Penerapan Pendekatan Sains Teknologi


Masyarakat (STM) untuk Meningkatkan Pemahaman Pencemaran
Lingkungan Pada Siswa Kelas III SD Kemala Bhayangkari
Makassar. Vol. 5 No. 2

Imro’atun Istikomah., Abdul Wachid Bambang Suharto. 2021. Filsafat


Sebagai Ilmu Yang Menjadi Landasan Bagi Ilmuwan Dalam
Mengembangkan Sains. Vol. 4. No. 1

Nuryani Y Rustaman. 2011. Pendidikan dan Penelitian Sains dalam


Mengembangkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Untuk
Pembangunan Karakter. Vol. 8. No. 1.

Radenrara Impro’atun Istikhomah., Abdul Wachid Bs. 2021. Filsafat Sebagai


Landasan Ilmu dalam Pengembangan Sains. Jurnal Filasafat
Indonesia. Vol 4 No. 1 Tahun 2021. E-ISSN 2620-7982.

Rossi Iskandar., Intan Kusmayani. 2018. Pendekatan Sciene Technology


Society : Ipa di Sekolah Dasar. Vol. 2. No. 02. E-ISSN 2615-1960.

Zubair, A, Charris. 2002. Dimensi Etik dan Asketik Ilmu Pengetahuan


Manusia : Kajian Filsafat Ilmu, Lembaga Studi Filsafat Islam
(LESFI). Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai