Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERBEDAAN FILSAFAT,AGAMA DAN SAINS


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Penghantar filsafat

Dosen pengampu Masdani M.HUM

DI SUSUN OLEH KELOMPOK :1

NAMA : M.ZUHRON F,J (202306031006)


: MIAHUL MUAMIROH (202306031001)

PRODI : AHWAL AL ASYAKSHIYAH


FAKUTAS : AGAMA ISLAM
SEMESTER : 1 (SATU)

UNIVERSITAS NAHDATUL WATHAN MATARAM


TAHUN AKADEMIK (2023/2024)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Ilmu Pengetahuan
dalam

Filsafat, Sains, dan Agama ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas. pada
mata

kuliah Filsafat Ilmu Etika dan Akademik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk

menambah wawasan tentang pendekatan kontekstual bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak MASDANI M.HUM. selaku dosen

mata kuliah penghantar filsafat Etika dan Akademik yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat

menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan

makalah ini.

Mataram,8 november2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ 2

DAFTAR ISI ............................................................................................... 3

BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 1

1.3 Tujuan ................................................................................................ 1

BAB II. PEMBAHASAN .............................................................................. 2

2.1 Pengertian Filsafat, Sains, dan Agama ............................................ 2

2.2 Letak Ilmu Pengetahuan dalam Filsafat, Sains, dan Agama .............. 6

BAB III. PENUTUP ...................................................................................... 14

3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 14

3.2 Saran ................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 14


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Manusia pada hakikatnya, akan selalu berusaha meningkatkan ilmu pengetahuan yang

dimilikinya. Hal ini dilakukan karena dengan pengetahuan akan menimbulkan kepuasan

tersendiri sesuai tuntutan zaman, tidak hanya sebatas pengetahuan semata, tetapi lebih

kepada pengetahuan dan kebenarannya. Mempelajari segala sesuatu dengan ilmu, pada

dasarnya merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mendapatkan suatu


kebenaran.

Kebenaran merupakan keadaan sesuatu sesuai dengan objek yang sesungguhnya, dengan

demikian mempelajari sesuatu hal melalui pengetahuan (filsafat) merupakan sebuah

langkah untuk mendapatkan pengetahuan yang benar dan objektif. Penelitian ini memiliki

tujuan untuk mengetahui hakikat filsafat sebagai landasanilmu dalam pengembangan


sains.

Kebenaran merupakan inti dari filsafat menjadi pijakan atau landasan bagi setiap ilmu

pengetahuan, seperti ilmu fisika pada awalnya adalah filsafat alam, ilmu ekonomi yang

mulanya adalah filsafat moral. IPA atau sains yang di dalamnya meliputi fisika, kimia,

biologi menggunakan langkah ilmiah, berfikir ilmiah, dan menggunakan

kerangkakerangka ilmiah. Berawal dari sinilah filsafat sains digunakan untuk mempelajari,

mengungkap, dan menyelesaikan permasalahan sains bagi kehidupan manusia. Penelitian

ini membahas perihal keharusan seorang ilmuan dalam mengembangkan sains agar; 1)

menguasai pengetahuan dasar tentang sains sebagai ilmu penegetahuan bidang


garapannya,

2) memahami keterkaitan ilmu sains dengan ilmu-ilmu yang lain, 3).

memahami dengan sepenuhnya bahwa sikap ilmiah merupakan komponen dalam sains

yang harus dipatuhi


1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian Filsafat, Sains, dan Agama

2. Dimanakah posisi ilmu pengetahuan dalam filsafat?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui peengertian filsafat, sains, dan agama

2. Mengetahui dan memahami posisi ilmu pengetahuan dalam filsafat


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Filsafat, Sains, dan Agama

A. Filsafat

berasal dari kata Yunani philosophia yang berarti cinta kebijaksanaan. Filsafat
merupakan studi tentang hakikat realitas dan keberadaan, mengenai apa yang
mungkin diketahui serta perilaku yang benar atau salah. Adapula pengertian filsafat
menurut para ahli :

1. W.J.S Poerwadarminta

Filsafat merupakan pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-
sebab, asas-asas hukum dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam
semesta ataupun mengetahui kebenaran dan arti "adanya" sesuatu.

2. Bertrand Russel

Filsafat adalah tidak lebih dari suatu usaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
terakhir, tidak secara dangkal atau dogmatis seperti yang kita lakukan dalam
kehidupan sehari-hari dan bahkan dalam ilmu pengetahuan.

B. Sains

Kata sains berasal dari bahasa latin ” scientia ” yang berarti pengetahuan.

berdasarkanBerdasarkan webster new collegiate dictionary definisi dari sains adalah


“pengetahuan yang diperolehmelalui pembelajaran dan pembuktian” atau
“pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum – hukum alam
yang terjadi misalnya
didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah. Sains dalam hal ini merujuk
kepada sebuah sistem untuk mendapatkan pengetahuan yang dengan menggunakan
pengamatan dan

eksperimen untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena – fenomena yang


terjadi di alam . Pengertian sains juga merujuk kepada susunan pengetahuan yang
orang dapatkan melalui metode tersebut. atau bahasa yanglebih sederhana, sains
adalah cara ilmu pengetahuan yang

didapatkan dengan menggunakan metode tertentu. Sains dengan definisi diatas


seringkali

disebut dengan sains murni, untuk membedakannya dengan sains terapan, yang
merupakan

aplikasi sains yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia. ilmu sains
biasanya

diklasifikasikan menjadi dua yaitu :

– Natural sains atau Ilmu pengetahuan Alam

– Sosial sains atau ilmu pengetahuan sosial

Pengertian Sains Menurut Para Ahli

1. Menurut Albert Einstein (1940)

Pengertian sains menurut Einstein adalah sebuah bentuk upaya atau kegiatan yang

memungkinkan dari berbagai variasi atau pengalaman inderawi mampu membentuk


sebuah

sistem pemikiran atau pola pikir yang secara rasional seragam.

2. Menurut Hardy dan Fleer (1996)

Menurut Hardy dan Fleer, pengertian sains dapat dibedakan menjadi empat fungsi
sains utama, yaitu sains sebagai kumpulan pengetahuan, sains sebagai suatu proses,
sains sebagai kumpulan nilai serta sains sebagai suatu cara untuk mengenal dunia.
A. Tujuan Sains

Beberapa fungsi dan tujuan sains sebagai ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut :

1. Sebagai sarana untuk mengungkapkan fakta yang belum diketahui.

2. Sebagai alat bagi manusia untuk bisa bertahan hidup.

3. Untuk mengembangkan teknologi dan informasi.

4. Untuk memudahkan kebutuhan hidup manusia sehari-hari.

5. Dalam melakukan penelitian, maka metode penyelidikan ilmiah yang harus


ditempuh

antara lain adalah melakukan observasi, merumuskan hipotesis, membuat prediksi,

melaksanakan penelitian, dan menarik kesimpulan

C. Agama

Secara umum, agama dapat didefisinikan sebagai sistem yang mengatur kepercayaan

dan peribadatan Kepada Tuhan serta tata kaidah yang berhubungan dengan budaya,
serta

pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatan kehidupan.

Definisi Agama Menurut Beberapa Ahli :

1. Edward Burnett Tylor, dikutip dari Seven Theories of Religion (1996) karya Daniel

Pals, definisi agama adalah kepercayaan seseorang terhadap makhluk spiritual,

misalnya roh, jiwa, dan hal-hal lain yang punya peran dalam kehidupan manusia

2. James George Frazer dalam bukunya berjudul The Golden Bough cenderung sepakat

dengan Tylor, namun ia membedakan sihir dengan agama. Menurutnya, agama adalah

keyakinan bahwa dunia alam dikuasai oleh satu atau lebih dewa dengan karakteristik

pribadi dengan siapa bisa mengaku, bukan oleh hukum. Agama adalah sistem yang

mengatur kepercayaan serta peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata
kaidah yang berhubungan dengan budaya, dan pandangan dunia yang
menghubungkan manusia dengan tatanan kehidupan

3. Koentjaraningrat dalam Kebudayaan, Mentalitet dan Pembangunan (1974)

memaparkan, di Indonesia, istilah agama digunakan untuk menyebut enam agama


yang

diakui resmi negara: Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budhisme, dan Khonghuchu.

Selain itu, Koentjaraningrat juga menyimpulkan bahwa agama merupakan rasa


percaya seorang manusia agar bisa nyaman ketika menjalani kehidupan, meliputi
kenyamanan jasmani (fisik) dan rohani (jiwa).

Sejarah Munculnya Agama

Asal mula munculnya agama dijelaskan oleh Herbert Spencer. Ia berpendapat bahwa
dahulu manusia sudah sadar akan kematian yang pasti dialami seluruh orang.

Cara percayanya pun beragam. Orang-orang di zaman purba atau primitif, misalnya,
merasa bahwa terdapat kekuatan magis yang meliputi sebuah benda atau bahkan
manusia. Di masa pra sejarah, lahir beberapa keyakinan seperti animisme,
dinamisme, toteisme, dan lain-lain.

Bukan hanya itu, kepercayaan terus berkembang hingga terdapat sebuah istilah
mengenai Tuhan yang dikenal sebagai satu-satunya pencipta alam semesta dan
memiliki kendali atas segalanya. Ini merupakan hasil yang ditimbulkan dari rasa
takut manusia semula. Peradaban akhirnya melakukan penyembahan terhadap
sesuatu yang tak terlihat namun berpengaruh penting, meliputi dewa, roh-roh, pohon,
hingga Zat tertinggi yang disebut Tuhan.

2.2 Letak Ilmu Pengetahuan dalam Filsafat, Sains, dan Agama

A. Filsafat

Filsafat sangat diperlukan kehadirannya pada saat perkembangan sains yang


semakinmenunjukkan spesialisasi keilmuannya. Para ilmuwan yang mengembangkan
ilmu pengetahuan ,dengan mendalami tentang filsafat diharapkan mampu memahami
keterbatasan diri dan lingkungan, sehingga pemikiran dan tindakannya tidak
terperangkap oleh arogansi intelektual yang dimiliki. Sikap keterbukaan sesama
ilmuwan sangat diperlukan agar dapat saling menyapa, berkomunikasi,
mengingatkan dan mengarahkan seluruh potensi ilmu yang dimilikinya untuk
kepentingan umat manusia. Menurut Sulhatul Habibah, metode ilmiah dan sikap
ilmiah yang harus dikembangkan oleh para ilmuwan mengandung tujuan sebagai
berikut:

(1) Filsafat merupakan sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga orang menjadi kritis

terhadap kegiatan ilmiah.Seorang ilmuwan harus memiliki sifat kritis terhadap


bidang ilmunya sendiri, sehingga dapat menghindarkan diri dari sikap solipsistik,
menganggap bahwa pendapatnya paling benar.

B. Sains

Sains merupakan ilmu pengetahuan yang dipelajari manusia. Batasan ruang lingkup

sains adalah segala sesuatu yang dapat diterima oleh indera manusia, seperti indera

penglihatan atau indera pendengaran. Sains merupakan pengetahuan yang didapat

dari proses pembelajaran dan juga pembuktian Teori sains pun terus berkembang,

sehingga bukan tidak mungkin ada teori-teori baru lagi yang mematahkan teori lama,

sehingga bisa dibilang sains bersifat dinamis dan mengikuti perkembangan zaman.

B. Agama

Ilmu pengetahuan dalam Islam memiliki karakteristik khas yang berbeda secara

fundamental dengan ilmu-ilmu yang dikembangkan di Barat, baik landasan, sumber,

sarana, dan metodologinya. sains adalah bersifat universal.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Filsafat merupakan studi tentang hakikat realitas dan keberadaan, mengenai apa
yang mungkin diketahui serta perilaku yang benar atau salah. Sains adalah
“pengetahuan yang diperolehmelalui pembelajaran dan pembuktian” atau
“pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum – hukum alam
yang terjadiAgama dapat didefisinikan

sebagai sistem yang mengatur kepercayaan dan peribadatan Kepada Tuhan serta tata
kaidah

yang berhubungan dengan budaya, serta pandangan dunia yang menghubungkan


manusia

dengan tatan kehidupan. Terdapat ilmu pengetahuan dalam filsafat, sains, dan agama

3.2 Saran

Hendaknya pembaca mempelajari mengenai filsafat, sains, dan agama serta

ilmu pengetahuan yang ada di dalamnya

.
DAFTAR PUSTAKA
2015. Definisi Sains. http://klubbelajar.com/definisi-sains-detail-46860.html.

diakses 5 Oktober 2021

Yuda, Prinada. 2011. Ap aitu agama menurut para ahli : sejarah, macam, &
perkembangan.

https://tirto.id/apa-itu-agama-menurut-para-ahli-sejarah-macam-perkembangan-
gaHK.

Kosim, mohammad. 2008. Ilmu Pengetahuan Dalam Islam .

http://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/tadris/article/download/232/223/.
Diakses pada 5

Oktober 2021

Link Video Pembelajaran https://youtu.be/lqH5mJn1a0g

Anda mungkin juga menyukai