Anda di halaman 1dari 13

TUGAS FILSAFAT ILMU

HAKIKAT ILMU PENGETAHUAN DAN FILSAFAT

ANGGOTA KELOMPOK 2 :
AKBAR CAESAR PRASETIO (20237370045)
ASEP NURDIN TOHA (20237370079)
LUDI MUHAMAD NUR MAULUDIN (20237370001)
MUHAMAD IKHSAN (20237370031)
MUSLIM HANIEF (20237370034)

PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS PASCA SARJANA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2023
Pendahuluan

Ilmu pengetahuan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Dengan

memahami ilmu pengetahuan, manusia dapat mengembangkan pemahaman dan pengetahuan

mereka tentang dunia yang ada di sekitar mereka. Namun, seringkali orang tidak sepenuhnya

memahami apa sebenarnya maksud dari ilmu pengetahuan dan apa manfaat yang bisa diperoleh

darinya. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai maksud dari ilmu pengetahuan

serta batasan dan manfaatnya.

Maksud dari Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan merupakan upaya manusia untuk memahami fenomena alam dan kehidupan di

sekitar mereka. Maksud dari ilmu pengetahuan adalah untuk mengungkap kebenaran-kebenaran

objektif tentang dunia yang ada di sekitar kita. Ilmu pengetahuan melibatkan pengamatan,

pengukuran, dan eksperimen yang dilakukan secara sistematis untuk memperoleh pengetahuan

yang dapat diandalkan dan dapat diuji ulang. Dalam ilmu pengetahuan, kebenaran diperoleh

melalui metode ilmiah yang melibatkan pengujian hipotesis dan interpretasi data yang diperoleh

Batasan Ilmu Pengetahuan

Meskipun ilmu pengetahuan memiliki banyak manfaat, perlu juga diingat bahwa ilmu pengetahuan

memiliki batasan-batasan tertentu. Pertama, ilmu pengetahuan hanya dapat mengungkapkan fakta-

fakta yang dapat diamati dan diukur. Hal-hal yang bersifat metafisik atau spiritual tidak dapat diuji

secara ilmiah dan oleh karena itu tidak dapat dijelaskan oleh ilmu pengetahuan. Kedua, ilmu

pengetahuan memiliki batasan dalam hal penjelasan sebab-akibat. Meskipun ilmu pengetahuan

dapat menjelaskan bagaimana suatu fenomena terjadi, tetapi tidak dapat menjelaskan mengapa
fenomena tersebut terjadi. Terakhir, ilmu pengetahuan juga memiliki batasan dalam hal nilai dan

etika. Ilmu pengetahuan dapat memberikan pengetahuan tentang dunia, tetapi tidak dapat

memberikan panduan tentang apa yang seharusnya dilakukan dengan pengetahuan tersebut.

Manfaat Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan memiliki manfaat yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Pertama, ilmu

pengetahuan memungkinkan manusia untuk memahami dunia yang ada di sekitar mereka. Dengan

memahami fenomena alam dan kehidupan, manusia dapat mengambil langkah-langkah yang tepat

untuk menghadapinya. Kedua, ilmu pengetahuan juga memberikan kemajuan dalam berbagai

bidang kehidupan manusia. Ilmu pengetahuan telah membawa kemajuan dalam bidang kesehatan,

teknologi, dan transportasi, yang semuanya memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Ketiga,

ilmu pengetahuan juga memberikan dasar bagi pengembangan teknologi. Tanpa ilmu

pengetahuan, teknologi tidak akan ada. Keempat, ilmu pengetahuan juga memberikan dasar bagi

perkembangan budaya dan seni. Dengan memahami dunia, manusia dapat menciptakan karya seni

dan budaya yang menggambarkan kehidupan mereka.

Pengertian Ilmu

Ilmu dari kata Arab 'ilm artinya pengetahuan. Dalam perspektif Islam, ilmu itu milik Allah. Pada

hakikatnya manusia tidak memiliki ilmu kecuali yang diberikan oleh Allah. Dalam Al-Quran surat

Al-Baqarah ayat 255 tersebut:

...wala yuhithuna bi syai'in min 'ilmihi illa bima sya'... (dan mereka tidak mengetahui sesuatupun

tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki). Dalam ayat Al-Quran lainnya disebutkan:
Wallahu akhrajakum min buthuni ummahatikum la ta'lamuna syai'a wa ja'ala lakum as-sam'a wa

al-abshara wa al-af'idah qalilan ma tasykurun (Dan Allah yang melahirkan kamu dari perut

ibumu, kamu tidak mengetahui sesuatu pun, lalu Allah menjadikan (mengaktifkan) bagimu

pendengaran, penglihatan dan hati. Namun sedikit sekali kalian bersyukur).

Berdasarkan kutipan wahyu di atas dapat dinyatakan bahwa pada hakikatnya ilmu itu milik Allah

dan bersumber darinya.

Imam Syafi'i berkata, "Al-'ilmu nurun wa nurullahi la yuhda li 'ashi". (Ilmu itu cahaya, dan cahaya

Allah tidak dipancarkan kepada pendosa).

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu itu milik Allah dan

bersumber dari-Nya. Untuk mendapatkan ilmu Allah dimaksud, Allah menurunkan

ayat qauliyah (wahyu), menciptakan ayat insaniyah/nafsiyah (diri manusia) dan menciptakan

ayat kauniyah (alam semesta). Semua ilmu, apakah ilmu-ilmu keagamaan, ilmu-ilmu kemanusiaan

(sosial-humaniora) dan ilmu-ilmu kealaman (sains).

Lalu, apa yang dimaksud dengan sains (ilmu pengetahuan alam)? Sains adalah ilmu pengetahuan

yang diperoleh melalui prosedur penalaran dan penelitian ilmiah. Dengan demikian sains itu

adalah ilmu yang tersistem, rasional, objektif dan empirik.

Objek sains adalah hal-hal empirik, atau hal-hal indrawi. Sains mempelajari penomena indrawi

saja. Di luar itu bukan wilayah sains. Kadang-kadang, untuk mempelajari sesuatu, manusia

menggunakan alat bantu indra seperti mikroskop, teleskop, termometer, dan lain-lain. Sehebat apa

pun hasil sains, ia hanya membahas penomena indrawi. Jadi sains tidak akan pernah menembus

hakikat suatu objek.


Selain sains ada juga ilmu-ilmu rasional yang termasuk dalam lingkup pengetahuan ilmiah.

Misalnya ilmu Fiqh. Ilmu Fiqh adalah hasil penggunaan metode ilmu Fiqh terhadap dalil-dalil Al-

Quran dan Sunnah yang berkaitan dengan hukum lahiriyah. Dengan demikian ilmu Fiqh juga tidak

masuk ke dalam wilayah hakikat Fiqh itu sendiri. Ilmu Fiqh lebih tepat digolongkan ke dalam

sains-keagamaan. Hal mana karena ilmu fiqh sendiri menggunakan prinsip-prinsip logika rasional

dalam menyimpulkan.

Pengertian Filsafat

Filsafat adalah suatu pemikiran dan kajian kritis terhadap kepercayaan dan sikap yang sudah

dijunjung tinggi kebenarannya melalui pencarian dan analisis konsep dasar mengenai bidang

kegiatan pemikiran seperti: prinsip, keyakinan, konsep dan sikap umum dari suatu individu atau

kelompok untuk menciptakan kebijaksanaan dan pertimbangan yang lebih baik.

Seorang ahli filsafat, Karl Popper pernah berkata bahwa “Kita semua mempunyai filosofi yang

masih menjadi misteri dan tugas pokok utama dari filsafat adalah untuk menyelidiki berbagai

filosofi itu secara kritis”

Pernyataan Popper membawa pada opsi lain dari pengertian filsafat, yaitu pengertiannya sebagai

objek, bukan kata kerja. Secara informal, filsafat dapat berarti sekumpulan sikap dan kepercayaan

terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima begitu saja tanpa pertanyaan lagi; dogmatik.

Misalnya ketika seorang public figure berkata: “Filosofi saya dalam berkarya adalah … (isi dengan

berbagai alasan baik yang sudah umum diucapkan di sini)” atau sesederhana dan sedingin: “Saya

memukul anak saya dengan niatan baik untuk mendidik”. Seorang filosof akan mempertanyakan

kembali pemikiran spontan tersebut dengan metode yang sistematis, terarah, dan mendalam.
Pengertian secara Etimologi

Kata Filsafat berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata philein/philos yang berarti “cinta”

dan sophia yang berarti “kebijaksanaan”. Secara etimologis, filsafat berarti cinta kebijaksanaan

(love of wisdom). Sehingga seorang filosof adalah pencinta, pendamba, atau pencari

kebijaksanaan.

Pengertian berdasarkan Makna Kata

Di dalam KBBI, filsafat berarti pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat

segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya. Opsi definisi kedua yang diberikan dalam KBBI

adalah “teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan, hingga ke ilmu yang berintikan

logika, estetika, metafisika, dan epistemology (cabang-cabang ilmu ini)”

Selanjutnya, dalam Webster’s Dictionary, Filosofi adalah semua pembelajaran eksklusif mengenai

pedoman teknis; disiplin yang terdiri dari logika inti, estetika, etika, metafisik dan epistemology,

yaitu pencarian mengenai pengertian umum tentang nilai dan realitas yang lebih spekulatif

daripada observasi; analisis konsep dasar mengenai teori bidang kegiatan pemikiran; keyakinan,

konsep, dan sikap paling umum dari individu atau kelompok; ketenangan emosi dan penilaian.

Secara makna kata, tampaknya tidak ada perbedaan yang terlalu signifikan dari pengertian filsafat

dalam bahasa Indonesia dan bahasa inggris. Namun apakah pengertian tersebut sesuai dengan para

ahli filosofi yang telah menggeluti bidang ini dengan seksama?

Berikut ini beberapa ciri-ciri berpikir filsafat1:

1
https://www.kompas.com/skola/read/2022/03/18/113000369/filsafat-pengertian-ciri-berpikir-dan-alirannya
1. Metodis: Berpikir metodis berarti menggunakan metode atau cara berpikir yang sudah

lazim atau terbukti efektif. Ini melibatkan penggunaan pendekatan yang terstruktur dan

sistematis dalam menyelesaikan masalah atau merumuskan argumen.

2. Sistematis: Berpikir sistematis melibatkan pengorganisasian unsur-unsur berpikir

sehingga membentuk suatu pola pikir atau kerangka kerja yang terstruktur. Ini membantu

individu dalam memahami hubungan antara berbagai elemen dan konsep yang terlibat.

3. Koheren: Koheren berarti bahwa dalam berpikir, tidak ada unsur yang bertentangan atau

saling tumpang tindih. Gagasan-gagasan dan argumen-argumen yang dikembangkan harus

konsisten dan sesuai satu sama lain.

4. Rasional: Berpikir rasional berdasarkan kaidah berpikir yang benar dan logis. Ini

mencakup penggunaan bukti, alasan yang kuat, dan penalaran yang sesuai untuk

mendukung gagasan atau keputusan.

5. Komprehensif: Berpikir komprehensif melibatkan pemikiran tentang suatu masalah atau

topik dari berbagai sudut pandang. Ini membantu individu memahami kompleksitas

masalah dan mempertimbangkan berbagai faktor yang relevan.

6. Radikal: Berpikir secara mendalam berarti menjelajahi topik atau masalah secara

menyeluruh dan mendalam. Ini melibatkan penggalian lebih dalam ke dalam aspek-aspek

yang mungkin terabaikan pada pemikiran yang dangkal.

7. Universal: Berpikir universal mengarah pada pemahaman yang lebih luas dan relevan

terhadap kehidupan manusia secara keseluruhan. Ini berarti pemikiran yang dikembangkan

dapat diterapkan dalam berbagai konteks dan tidak terbatas pada situasi tertentu.
Ada beberapa aliran filsafat yang ada hingga saat ini. Aliran-aliran filsafat tersebut ada

dikarenakan pemikiran atau pemahaman filsuf yang berbeda-beda dalam mengartikan semua hal

yang ada di dunia ini. Berikut aliran-aliran filsafat tersebut2:

1. Idealisme: Idealisme adalah aliran filsafat yang menganggap bahwa realitas di dunia dapat

dipahami melalui jiwa atau ruh. Ini berarti bahwa realitas sejati tidak hanya terbatas pada

dunia fisik yang dapat diamati, tetapi juga mencakup dunia ide, nilai, dan konsep abstrak.

Para idealis percaya bahwa pemahaman sejati tentang dunia hanya dapat dicapai melalui

pemahaman konsep dan nilai-nilai yang ada dalam pikiran manusia.

2. Rasionalisme: Rasionalisme adalah aliran filsafat yang berpendapat bahwa dunia ini hanya

dapat dipahami melalui akal sehat atau pemikiran rasional. Para rasionalis meyakini bahwa

pengetahuan yang benar didasarkan pada pemikiran dan penalaran yang logis, bukan hanya

pada pengalaman sensorik. Contoh tokoh rasionalis terkenal adalah René Descartes yang

menyatakan, "Cogito, ergo sum" (Saya berpikir, maka saya ada).

3. Empirisme: Empirisme adalah aliran filsafat yang menjadikan pengalaman sebagai

sumber utama pengetahuan. Para empiris meyakini bahwa pengetahuan yang benar hanya

dapat diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman konkret. Mereka menekankan

pentingnya data sensorik dan pengujian hipotesis dalam membangun pengetahuan.

4. Pragmatisme: Pragmatisme adalah aliran filsafat yang menekankan bahwa kebenaran

suatu hal dinilai berdasarkan manfaat yang diberikannya. Para pragmatis meyakini bahwa

nilai dari suatu ide atau teori dapat diukur melalui hasil praktis yang diberikannya dalam

kehidupan sehari-hari. Pragmatis mengutamakan tindakan yang efektif dan fungsional.

2
ibid
5. Dualisme: Dualisme adalah aliran filsafat yang menganggap bahwa terdapat dua substansi

dalam kehidupan, seperti jiwa dan raga. Dalam konteks dualisme, jiwa sering dianggap

sebagai entitas yang immaterial dan terpisah dari tubuh fisik. Salah satu contoh dualisme

terkenal adalah pandangan René Descartes mengenai dualisme antara res cogitans (jiwa

yang berpikir) dan res extensa (dunia fisik yang dapat diukur).

6. Positivisme: Positivisme adalah aliran filsafat yang beranggapan bahwa pengetahuan yang

benar hanya berasal dari ilmu alam dan tidak berkaitan dengan metafisika atau spekulasi

filosofis. Para positivis menekankan pentingnya metode ilmiah dan observasi dalam

membangun pengetahuan yang valid.

7. Strukturalisme: Strukturalisme adalah aliran filsafat yang menyatakan bahwa masyarakat

dan kebudayaan memiliki suatu struktur yang sama dan tetap. Ini berarti bahwa elemen-

elemen dalam masyarakat dan budaya saling berhubungan dan membentuk suatu sistem

yang konsisten. Strukturalisme sering diterapkan dalam studi linguistik, antropologi, dan

sastra untuk menganalisis pola-pola struktural dalam bahasa, budaya, dan masyarakat.

Filsafat merupakan disiplin yang mengajak kita untuk merenung tentang pertanyaan-pertanyaan

hakiki tentang eksistensi, pengetahuan, moralitas, dan makna hidup. Dengan melibatkan diri dalam

eksplorasi filsafat, kita memperoleh wawasan yang mendalam tentang esensi keberadaan manusia

dan hubungannya dengan dunia yang kompleks di sekitarnya. Berikut ini beberapa pemahaman

lebih dalam tentang filsafat:

1. Sifat dan Tujuan Filsafat: Filsafat memiliki sifat reflektif yang mengundang manusia

untuk merenung dan mempertanyakan eksistensi serta fenomena di sekitarnya. Sifat

analitis filsafat memungkinkan kita untuk memecah masalah kompleks menjadi


komponen-komponen yang lebih sederhana dan memahami hubungan antara mereka.

Tujuan utama filsafat adalah memahami dunia dan kehidupan manusia dengan alat berpikir

rasional. Melalui pertanyaan-pertanyaan mendasar, filsafat mencoba menjawab

pertanyaan-pertanyaan seperti "Apa arti hidup?" dan "Apa itu kebenaran?" yang membantu

kita memahami hakikat manusia dan alam semesta3.

2. Pemahaman Mengenai Diri dan Dunia: Filsafat membantu manusia memahami diri

mereka sendiri dengan lebih mendalam. Dengan melakukan refleksi dan introspeksi,

filsafat memungkinkan kita untuk menjelajahi nilai-nilai, keyakinan, dan tujuan hidup yang

mungkin tersembunyi dalam diri kita. Selain itu, filsafat juga membantu kita memahami

hubungan dengan orang lain dan tempat kita dalam dunia ini4.

3. Etika dan Moralitas: Filsafat memainkan peran penting dalam pengembangan etika dan

moralitas. Ia membantu kita mempertanyakan dan memahami konsep apa yang benar dan

salah. Filsafat mencari prinsip-prinsip yang mengarah pada kehidupan yang baik dan

bermakna, membimbing kita dalam menghadapi dilema moral, dan membantu kita

mengambil keputusan yang lebih baik5.

4. Pemahaman tentang Pengetahuan: Filsafat juga berkontribusi dalam pemahaman

tentang sifat pengetahuan dan metodologi ilmiah. Melalui filsafat, kita mempertanyakan

bagaimana kita tahu apa yang kita tahu dan bagaimana pengetahuan kita dibentuk oleh

3
https://www.kompasiana.com/majelislogika/648d72924d498a7b831ad823/filsafat-pemahaman-dan-
pengaruhnya-dalam-kehidupan
4
ibid
5
ibid
pengalaman, persepsi, dan pemikiran. Ini membantu kita mengembangkan pemahaman

yang lebih kritis tentang pengetahuan6.

5. Pengembangan Pemikiran Kritis: Filsafat melibatkan pengembangan keterampilan

berpikir kritis. Ini termasuk kemampuan untuk menganalisis ide, menguji argumen,

mengidentifikasi bias, dan melihat lebih jauh dari pemahaman permukaan. Keterampilan

ini berguna dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam pemecahan masalah pribadi

maupun dalam berpartisipasi dalam diskusi intelektual.

6. Pengaruh Filsafat dalam Kehidupan Manusia: Melalui filsafat, kita dapat memahami

lebih dalam tentang alam dan bagaimana alam dapat berinteraksi dengan manusia. Ini

mencakup penerapan konsep filosofis dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ilmu

pengetahuan, politik, agama, seni, dan etika7.

7. Filsafat sebagai Pedoman Hidup: Filsafat, sebagai hasil dari refleksi manusia mengenai

makna dan tujuan hidup, dapat digunakan sebagai pedoman dalam memberi makna pada

kehidupan. Dalam pengambilan keputusan dan tindakan sehari-hari, filsafat dapat menjadi

panduan moral dan intelektual yang membantu individu dan masyarakat dalam menjalani

kehidupan dengan lebih bijak dan bermakna8.

Filsafat Ilmu

Filsafat ilmu adalah kajian kefilsafatan tentang ilmu. Atau ilmu dilihat dari kaca mata filsafat. Oleh

karena cabang utama filsafat itu adalah ontologi, epistemologi dan aksiologi, maka ilmu akan

dilihat dari tiga perspektif cabang filsafat ini. Dengan demikian, pertanyaan-pertanyaan pokok

6
ibid
7
https://geotimes.id/opini/filosofi-lingkungan-menjaga-alam-melalui-pemahaman-mendalam/
8
https://serupa.id/filsafat-umum/
filsafat ilmu adalah: 1) Pertanyaan ontologis: Apa sesungguhnya ilmu itu; Bagaimana hakikatnya.

2) Pertanyaan epistemologis: Bagaimana ilmu diperoleh; Apa sumbernya; Bagaimana prosesnya;

Apa syarat-syaratnya; Bagaimana validitasnya. 3) Pertanyaan Aksiologis: Apa tujuan ilmu; Apa

nilai atau kegunaan ilmu; Bagaimana ilmu yang sempurna/utuh; Bagaimana etika dan estetika

dalam ilmu pengetahuan; Apakah ilmu bebas nilai, dan sebagainya.

Pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang filsafat ilmu akan mengantarkan seorang

terpelajar atau mahasiswa kepada kemampuan dalam memahami bangunan ilmu atau struktur

ilmu, bagaimana ilmu terbentuk (mulai dari filosofi, paradigma teori dan metodologinya);

bagaimana ilmu yang utuh (integratif); dan bagaiamana hubungan etika dan ilmu.

Pengetahuan filsafat keilmuan ini akan sangat membantu mahasiswa dalam memahami struktur

keilmuan yang dipelajarinya. Sebagai contoh, mahasiswa yang mempelajari ilmu akhlak akan

mengetahui filosofi, paradigma, teori dan metodologi ilmu akhlak yang dipelajarinya. Dengan

demikian ia akan memiliki pengetahuan yang utuh dan lengkap tentang ilmu yang dipelajari. Ia

akan mengerti sisi-sisi dan seluk beluk keilmuan yang didalaminya.


Daftar Pustaka

ArtikelPendidikan.id. 2023. Maksud dari Ilmu Pengetahuan: Memahami Batasan dan


Manfaatnya. Dikutip dari https://artikelpendidikan.id/apa-yang-dimaksud-dengan-ilmu-
pengetahuan/

Kompas.com. 2022. Filsafat: Pengertian, Ciri Berpikir, dan Alirannya. Dikutip dari
https://www.kompas.com/skola/read/2022/03/18/113000369/filsafat-pengertian-ciri-berpikir-
dan-alirannya?page=all

Kompasiana.com. 2023. Filsafat: Pemahaman dan Pengaruhnya dalam Kehidupan. Dikutip dari
https://www.kompasiana.com/majelislogika/648d72924d498a7b831ad823/filsafat-pemahaman-
dan-pengaruhnya-dalam-kehidupan

Geotimes.id. 2023. Filosofi Lingkungan, Menjaga Alam Melalui Pemahaman Mendalam. Dikutip
dari https://geotimes.id/opini/filosofi-lingkungan-menjaga-alam-melalui-pemahaman-mendalam/

Serupa.id. 2019. Filsafat: Pengertian, Ciri, Contoh & Fungsi Menurut Para Ahli. Dikutip dari
https://serupa.id/filsafat-umum/

Anda mungkin juga menyukai