Anda di halaman 1dari 2

Nama : Kalvin

NPM : 202114500465
Kelas : S2D EKONOMI

1. Mempelajari filsafat ilmu di hubungkan dengan metode ilmiah tentunya membawa


implikasi bagi kehidupan manusia secara umum dan para akademisi khususnya, yaitu
pertama, filsafat ilmu memberikan pedoman bagi seseorang untuk membedakan antara
segala persoalan yang ilmiah maupun tidak, sehingga di temukan jalan keluarnya terhada
permasalahan tersebut. Kedua, fungsi filsafat ilmu dalam pengembangan metode ilmiah
dapat memberikan kajian yang logis dari setiap ilmu yang di tekuni serta dapat
memberikan orientasi dan nilai yang jelas bagi setiap disiplin ilmu. Ketiga, melalui filsafat
ilmu di dapati petunjuk dengan metode yang reflektif serta penelitian dan penalaran agar
seseorang dapat menyeimbangkan antara logika, pengalaman, rasio dan agama dalam
mencapai kehidupan yang sejahtera. Keempat, filsafat ilmu memberikan asas terhadap
metode keilmuawan, karena metode ilmiah yang di kembangkan harus dapat di
pertanggungjawabkan secara logis dan rasional, supaya dapat di pergunakan secara umum.

2. Filsafat ilmu pengetahuan pada dasarnya merupakan salah satu cara untuk mebuktikan
kebenaran, sedangkan penelitian juga merupakan wahana untuk menguji kebenaran.
Dilihat dari segi katanya filsafat ilmu pengetahuan dapat dimaknai sebagai filsafat yang
berkaitan dengan atau tentang ilmu. Filsafat ilmu merupakan bagian dari filsafat
pengetahuan secara umum, ini dikarenakan ilmu itu sendiri merupakan suatu bentuk
pengetahuan dengan karakteristik khusus, namun demikian untuk memahami secara lebih
khusus apa yang dimaksud dengan filsafat ilmu pengetahuan, maka diperlukan
pembatasan yang dapat menggambarkan dan memberi makna khusus tentang istilah
tersebut. Sdangkan penelitian adalah suatu penyelidikan yang sistematis dan metodis atas
suatu masalah untuk menemukan solusi atas masalah tersebut dan menambah hazanah
pengetahuan.
Filsafat ilmu pengetahuan dan penelitian jelas ada hubungannya kalau kita melihat dari
tujuan keduanya. Hubungannya ialah, dimana penelitian memerluka pengetahuan dari
filsafat ilmu pengetahuan dalam mencari kebenaran yang pasti dengan melakukan
berbagai sureve. Dan juga filsafat ilmu pengetahuan memerlukan penelitian untuk
mendapatkan atau membuktikan kebanaran. Contohnya :
Pertama, Ketika kita meninjau ulang dan mensistesiskan pengetahuan yang ada kita
memerlukan penelitian dan filsafat ilmu pengetahuan.
Kedua, Menyelidiki beberapa masalah atau situasi yang ada.

3. Filsafat adalah ilmu yang mendasari suatu konsep berfikir manusia yang mencari
kesungguhan tentang kebenaran kemudian dijadikan sebagai pandangan hidup nya.
Namun diartikan secara khusus filsafat adalah suatu sikap atau tindakan kedewasaan yang
lahir dari kesadaran atau kedewasaan manusia untuk memikirkan suatu hal secara
mendalam dan melihat dari berbagai sudut pandang artinya menilai semuanya dari
berbagai sudut pandang dan tidak hanya terpaku pada satu pandangan.
Agama adalah kepercayaan atau system yang menata keimanan seseorang akan
kepercayaannya terhadap tuhan yang maha esa dengan melaksanakan semua perintahnya
dan menjauhi larangannya.
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang berasal dari pengamatan pembelajaran atau
pengalaman hingga menjadi suatu ilmu untuk menentukan hakikat atau kebenaran yang
sedang di pelajari dengan demikiran ilmu pengetahuan dapat disimpulkan pengetahuan
yang ilmiah.
Baik ilmu, filsafat, agama, kurangnya hanya satu sama sama mencari kebenaran ilmu
pengetahuan dengan metodenya sendiri untuk mencari suatu kebenaran tentang alam dan
manusia sedangkan filsafat sendiri memang sudah wataknya sendiri mencari tentang
kebenaran tentang alam manusia dan tuhan dan agama dengan karakteristiknya
memberikan jawaban tentang kebenaran alam manusia dan tuhan.
Walaupun demikian ilmu, filsafat, dan agama juga mempunyai hubungan lain yaitu dapat
digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang ada pada manusia karena setiap
manusia memiliki ciri khas pemikiran yang berbeda dan persoalannya pun bermacam
macam. Contoh tidak mungkin di selesaikan dengan agama atas rusaknya hp hanya dapat
dipecahkan dengan ilmu pengetahuan.

4. Islam mendorong umatnya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi


(iptek). Berbeda dengan pandangan dunia Barat yang melandasi pengembangan ipteknya
untuk kepentingan materiel, Islam mementingkan pengembangan dan penguasaan iptek
untuk menjadi sarana ibadah. Selain itu iptek juga sebagai pengabdian muslim kepada
Allah
(spiritual) dan mengembangkan amanat khalifatullah (wakil Allah) di muka bumi untuk
berkhidmat kepada kemanusiaan dan menyebarkan rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil
alamin). Suprodjo Pusposutardjo dalam tulisannya, Posisi Alquran terhadap Ilmu dan
Teknologi,
mengatakan bahwa bagi umat Islam yang beriman kepada Alquran, belajar
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan atribut dari keimanannya.
Secara jelas juga telah ditunjukkan bahwa orang-orang berilmu akan memperoleh pahala
yang tidak ternilai di hari akhir. Belajar dan mengembangkan iptek merupakan bentuk
keimanan seseorang dan menjadi daya penggerak untuk menggali ilmu. Memandang
betapa pentingnya mempelajari ilmu-ilmu lain (selain ilmu syariat, yakni iptek) dalam
perspektif Alquran, Mehdi Golshani dalam bukunya, The Holy Qur'an and The Science Of
Nature (2003), mengajukan beberapa alasan. Pertama, jika pengetahuan dari suatu ilmu
merupakan persyaratan pencapaian tujuan Islam sebagaimana dipandang oleh syariat,
mencarinya merupakan sebuah kewajiban karena ia merupakan kondisi awal untuk
memenuhi kewajiban syariat. Contohnya, kesehatan badan bagi seseorang dalam satu
masyarakat adalah penting. Oleh sebab itu, sebagian kaum
muslim harus ada yang mempelajari ilmu mengenai pengobatan.
Kedua, masyarakat yang dikehendaki Alquran adalah masyarakat yang agung dan mulia,
bukan masyarakat yang takluk dan bergantung pada nonmuslim (QS An-Nisa’: 141). Agar
dapat merealisasikan tujuan yang dibahas Alquran itu, masyarakat Islam benar-benar harus
menemukan kemerdekaan kultural, politik, dan ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai