Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang. Segala puji
dan syukur bagi Allah swt yang dengan rido-Nya kita dapat menyelesaikan
makalah ini dengna baik dan lancar. Sholawat dan salam tetap kami haturkan
kepada junjungan kita nabi besar Muhammad saw yang dengan do'a dan
bimbingannya makalah ini dapat terselesaikan dengan lancar.
Dalam makalah ini, penulis akan menguraikan tentang sejarah perkembangan
filsafat dalam mata kuliah filsafat ilmu. Makalah ini diharapkan bisa menambah
wawasan dan pengetahuan yang selama ini kita cari. Berbagai teknik dan intrik
kami kemas dalam makalah ini, dan juga kami berharap bisa dimafaatkan
semaksimal mugkin.
Sebagai mahasiswa saya mengharapkan bimbingan, bantuan, saran dan
dukungan dari Bapak Ibu dosen serta pihak lain agar makalah ini bisa berhasil dan
berguna bagi kita semua. Amin.
Tidak gading yang tak retak, demikian pula makalah ini, oleh karena itu saran
dan kritik yang membangun tetap kami nantikan dan kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Jember,04 November 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………1
DAFTAR ISI…………………..………………………………………………….2
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...……………………….……………..……………….3
1.2 Rumusan Masalah……………………………………...……….….....3
1.3 Tujuan Masalah…………………………….… …….………………..3
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Filsafat……………….………………...………………….4
2.2 Sejarah Perkembangan Filsafat …………...…...……...……………...4
2.3 Manfaat Filsafat…………………………………………………..…..7
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………..…...…………...…...8
3.2 Komentar……………………………………..…...…………...……...8

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara umum, filsafat biasanya di pahami dari dua sisi, yaitu sebagai disiplin
ilmu dan sebagai landasan filosofis bagi proses keilmuan. Sebagai sebuah disiplin
ilmu, filsafat ilmu merupakan cabang dari ilmu filsafat yang membicarakan obyek
khusus yaitu ilmu pengetahuan dan sudah memiliki sifat dan karakter hamper
sama dengan filsafat pada umumnya. Sementara sebagai landasan filosofis
bagiproses keilmuan dan merupakan krangka dasar dari proses keilmuan itu
sendiri.[1] Artinya filsafat itu mecakup makna yang mengarahkan kepada
penelaahan secara ilmiah sebagai smber pengetahuan dan ilmu.
B. Rumusan Masalah
Dari Uraian di atas maka penulis memberikan rumusan masalah pada
makalah ini sebagai berikut:
1. Pengertian Filsafat.
2. Bagaimana Sejarah Perkembangan Filsafat Pada Masa Yunani Kuno
3. Bagaimanakah Sejarah Perkembangan Filsafatat Pada Abad Pertengahan
4. Bagaimana Sejarah Perkembangan Filsafat Pada Masa Modern
5. Bagaimana Sejarah Perkembangan Filsafat Pada Masa Kontemporen
6. Manfaat Filsafat.
C. Tujuan Pembahasan
Adapun Tujuan Dari Pembuatan Makalah Ini Adalah Antara Lain:
1. Menjelaskan Sejarah Perkembangan Filsafat Pada Masa Yunani Kuno
2. Menjelaskan Sejarah Perkembangan Filsafatat Pada Abad Pertengahan
3. Menjelaskan Sejarah Perkembangan Filsafat Pada Masa Modern
4. Menjelaskan Sejarah Perkembangan Filsafat Pada Masa Kontemporen

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat.
Menurut Kamu Besar Bahasa Indonesia (KBBI), filsafat adalah
pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala
yang ada, sebab, asal, dan hukumnya. Teori yang mendasari alam pikiran
atau suatu kegiatan. Kata filsafat berasal dari bahasa Inggris yaitu
‘phylosophy’. Kata 'phylosophy' tersebut berasal dari bahasa Yunani yaitu
philos dan sophos. Philos berarti cinta, dan sophos yang artinya kebijakan
atau kearifan(2).

B. Sejarah Perkembangan Filsafat Pada Yunani Kuno


Untuk mempelajari filsafat kita tidak bisa terlepas dari belajar atau mengkaji
sejarah filsafat. Hal ini sangat penting mengingat dalam mempelajari sejarah kita
juga akan mempelari ruang lingkup dimensi yang ada dalam ruang dan waktu
yang melandasi suatu fenomena.
Dengan fenomena yang ada kita bisa mengetahui sebab dan akibat yang
saling terkait. Oleh karena itu dalam kajian filsafat belajar sejarah filsafat
merupakan metode bahkan merupakan subject matter sebagaimana ,yang
dijelaskan Wiramhardja: “sejarah filsafat merupakan metode yang terkenal dan
banyak digunakan orang dalam mempelajari filsafat bahkan merupakan metode
yang sangat penting dalam belajar berfilsafat. Sejarah filsafat pun
merupakan subject matter itu sendiri”. [3]
Disamping itu seringkali persoalan-persoalan hanya dapat dipahami jika
dilihat dari perkembangan sejarahnya. Pemikiran para filosof besar seperti
Aristoteles, Thomas Aquino, Imanuel Kant hanya dapat dimengerti dari aliran
aliran yang mendahului mereka. Aliran yang satu biasanya tesis dan yang lainnya
merupakan sintesis, atau bisa jadi merupakan reaksi dari pemikiran yang lain pada
masa yang berbeda. Dan dari seluruh perjalanan pemikiran filsafat itu menjadi
sangat terlihat juga persoalan-persoalan manakah yang selalu tampil kembali bagi
setiap kurun waktu[4].

4
Maka untuk mengetahui watak dan karakter masing – masing periode
waktu atau dalam sejarah filsafat maka penulis membagi sejarah filsafat menjadi,
pertama zaman Yunani Kuno atau Filsafat Alam (600 SM – 200 SM). Kedua
Zaman Keemasan (470 SM – 300 SM). Kemudian yang ketiga dilanjutkan pada
masa Abad Pertengahan pada masa Filsafat Islam (Arab) (awal abad VIII M –
abad XII M. Kemudian masuk pada zaman modern (1600 – 1800 M), diteruskan
Zaman Baru (1800 – 1950 M). Dan terakhir adalah Postmodernism atau
Kontemporer (1950 -…M) .[5]
1. Pra Socrates
Pada masa awal ini sering di sebut dengan filsafat alam. Penyebutan
tersebut didasarkan pada munculnya banyak pemikir/filosof yang memfokuskan
pemikirannya pada apa yang diamati di sekitarnya, yakni alam semesta. Mereka
memikirkan alam- mencari unsur induk yang dianggap asal dari segala sesuatu.
Pandangan para filosof ini melahirkan monisme, yaitu aliran yang menyatakan
bahwa hanya ada satu kenyataan fundamental. Kenyataan tersebut dapat berupa
jiwa, materi, Tuhan atau sebutansi lainnya yang tidak dapat di ketahui.[6]
Pada zaman masa ini para filosof mulai berfikir ulang dan tidak
mempercayai sepenuhnya pengetahuan yang didasarkan pada mitos-mitos,
legenda, kepercayaan yang sedang menjadi meanstream di masyarakat waktu itu.
Mereka mempercayai bahwa pengetahuan bisa didapatkan melalui
proses pemikiran dan mengamati.
2. Zaman Keemasan
Jika pada masa Pra Socrates para pemikir masih berkutat pada wilayah
kemenjadian, maka pada masa keemasan sudah masuk pada pemikiran dan
keutamaan moral. Pada masa keemasan kajian sudah mengarah kepada manusia
sebagai objek pemikiran. Pada masa ini juga sudah mulai berkembang dialektis-
kritis untuk menunjukkan kebenaran[7].

5
C. Sejarah Perkembangan Filsafat Pada Abad Pertengahan

Filsafat abad pertengahan sering disebut filsafat scholastic, karena sekolah-


sekolah yang ada sudah mengajarkan hasil dari pemikiran filsafat . Pada abad ini
perkembangan filsafat sangat di pengaruhi oleh agama, sehingga pokus kajiannya
lebih banyak membahas dan membicarakan Theocentris (Tuhan).

Pada zaman ini dikenal sebagai Abad Pertengahan (400-1500 ). Filsafat


pada abad ini dikuasai dengan pemikiran keagamaan (Kristiani). Puncak filsafat
Kristiani ini adalah Patristik (Bapa-bapa Gereja) dan Skolastik Patristik sendiri
dibagi atas Patristik Yunani (atau Patristik Timur) dan Patristik Latin (atau
Patristik Barat).
Zaman Skolastik (sekitar tahun 1000), pengaruh Plotinus diambil alih oleh
Aristoteles. Pemikiran-pemikiran Ariestoteles kembali dikenal dalam karya
beberapa filsuf Yahudi maupun Islam, terutama melalui Avicena (Ibn. Sina, 980-
1037), Averroes (Ibn. Rushd, 1126-1198) dan Maimonides (1135-1204).
Pengaruh Aristoteles demikian besar sehingga ia (Aristoteles) disebut sebagai
Sang Filsuf sedangkan Averroes yang banyak membahas karya Aristoteles
dijuluki sebagai Sang Komentator. Pertemuan pemikiran Aristoteles dengan iman.
[8]

D. Sejarah Perkembangan Filsafat pada Zaman Modern (Eropa)


Adapun filsafat modern memiliki ciri khas dan karakter dalam
mendapatkan kebenaran, cirinya adalah kesangsian terhadap kebenaran itu sendiri.
Maka dalam mendapatkan kebenaran yang sejati adalah dengan kesangsian dan
keraguan. Sama halnya dengan kaum pasca-modernisme yang memberontak
terhadap pemikiran modern yang terlalu menghargai rasio..
Untuk melihat lebih mudah, maka filsafat modern dibagi menjadi
beberapa kelompok, yaitu: (1) rasionalisme, empirisme, dan kritisisme. (2)
dialektika idealisme dan dialektika materialisme, (3)fenomenologi dan
eksistensialime, serta (4) filsafat kontemporer dan pasca-modernisme.[9]

6
E. Sejarah Perkembangan Filsafat pada Masa Kontemporer
Pada masa ini pembicaraan filsafat lebih banyak mebahas dan
membicrakan maslah logocentris (kata/kalimat), inipun terjadi pada filosof-filosuf
eropa, lain halnya dengan di Amerika lebih bersifat Pragmatis, artinya mereka
akan mengambilnya jika filsafat itu menguntungkan bagi mereka.

F. Manfaat Belajar Filsafat

Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali manfaat belajar filsafat yang bisa
dipetik, beberapa diantaranya adalah:

1. Filsafat akan mengajarkan untuk melihat segala sesuatu secara multi


dimensi – Ilmu ini akan membantu kita untuk menilai dan memahami
segala sesuatu tidak hanya dari permukaannya saja, dan tidak hanya dari
sesuatu yang terlihat oleh mata saja, tapi jauh lebih dalam dan lebih luas.
Dengan kata lain.
2. Filsafat mengajarkan kepada kita untuk mengerti tentang diri sendiri dan
dunia – Manfaat belajar filsafat akan membantu memahami diri dan
sekeliling dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar.
3. Filsafat mengasah hati dan pikiran untuk lebih kritis terhadap fenomena
yang berkembang – Hal ini akan membuat kita tidak begitu saja
menerima segala sesuatu tanpa terlebih dahulu mengetahui maksud dari
pemberian yang kita terima.
4. Filsafat dapat mengasah kemampuan kita dalam melakukan penalaran –
Penalaran ini akan membedakan argumen, menyampaikan pendapat baik
lisan maupun tertulis, melihat segala sesuatu dengan sudut pandang yang
lebih luas dan berbeda.
5. Belajar dari para filsuf lewat karya-karya besar mereka – Kita akan
semakin tahu betapa besarnya filsafat dalam mempengaruhi
perkembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, karya seni,
pemerintahan, serta bidang-bidang yang lain[10]

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Perkembangan filsafat pada masa yunani kuno lebih focus pembahasannya
mengenai kosmosentris artinya yang difikirkan oleh orang-orang terdahulu ialah
alam semesta, entah bumi maupun matahari menjadi pusat edar.
2. Perkembangan filsafat pada masa pertengahan lebih banyak membicarah
tentang theocentris yaitu dimana yang menjadi topic pembicaraannya pada masa
itu ialah tentang keTuhanan.
3. Sedangkan perkembangan filsafat pada masa modern atau bias juga disebut
masa eropa, lebih banyak kajiannya tentang antroposentris yakni membicara pada
diri manusia itu sendiri.
4. Dan terakhir masa perkemkembangan filsafat pada masa kontemporer atau
sekarang, dimana yang menjadi pokok pembahasannya saat ini
ialah logosentris artinya membicarakan kata/kalimat tapi itu di Eropa, sedangkan
di Amerika lebih pragmatis yakni mereka akan mengambilnya jika
menguntungkan diri mereka dan membuangnya jika tidak berguna bagi mereka
walaupun berguna bagi orang lain.
B. Komentar
Telah kita ketahui bahwa filsafat merupakan induk dari semua disiplin
ilmu, namun perlahan lahan disiplin ilmu mulai memisahkan diri dari filsafat.
Mula mula matematika dan dan fisika dan terakhir psikologi mulai memisahkan
diri walaupun masih ada yang menyatu, namun dalam jumlah kecil. Artinya,
cakupan filsafat menyentuh semua aspek disiplin ilmu maka marilah kita dalami,
pelajari dengan ikhtiar dan sungguh-sungguh agar apabila kita menguasai filsafat
maka pemikiran kita semakin luas dan dapat menguasai ilmu pengetahuan
secarailmiah. Oleh karena itu berusahalah kita agar menjadi filosof yang terkenal
seperti mereka para ahli-ahli filsafat tersebut, InsyaAllah amin.

8
DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar, Amsal. Filsafat Ilmu. Jakarta: Rajawali Pers, 2014.

Djumransjah, H. M. Filsafat Pendidikan. Malang: Bayumedia, 2006.

Hakim, Atang Abdullah dan Saebanu, Bani Ahmad. Filsafat Umum. Bandung:
Pustaka Setia, 2008.

Muslim, Mohammad. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Belukar, 2006.

Jostein Gaarder, Dunia Sophie, (Terj.) Rahmani Astuti Bandung: Mizan, Cet X, 2013.

Suterdjo A. Wiramihardja Pengantar Filsafat, Bandung: Refika Aditama, 2007.

Burhanudin, Salam. pengantar Filsafat, Jogyakarta: Bumi Aksara 2009.

Ali Maksum, Pengantar Filsafat Dari Masa Klasik Hingga post modernism, Ar-Ruzz
Media: 2008

[1] Muslim, Mohammad. Filsafat Ilmu, (Yogyakarta: Belukar, 2006), hlm. 13

[2] https://www.kompas.com/skola/read/2022/03/18/113000369.
[3] Suterdjo A. Wiramihardjo. Pengantar Filsafat. (Bandung: Refika Aditama
2007) hlm. 45
[6] Burhanudin Salam. pengantar Filsafat (Jogyakarta: Bumi Aksara 2009) hlm.
187.
[7] Ali Maksum Pengantar Filsafat Dari Masa Klasik Hingga
Postmodernisme (Ar-Ruzz Media:2008), hlm. 57
[8] Ali Maksum Pengantar Filsafat Dari Masa Klasik Hingga
Postmodernisme (Ar-Ruzz Media:2008), hlm. 60
[9] Suterdjo A. Wiramihardja, Pengantar Filsafa,t (Bandung: Refika Aditama
2007), hlm 61.
[10] https://manfaat.co.id. https://manfaat.co.id/20-manfaat-belajar-filsafat-
bagi-kehidupan

Anda mungkin juga menyukai