PENYUSUN:
KHATIBUL UMAM (21.23.1076)
Semoga makalah ini dapat dapat membantu menambah pengetahuan bagi
siapapun yang membacanya. Apabila makalah yang telah dibuat ini masih banyak
kekurangannya, kami minta mohon maaf dan mohon kritik dan sarannya untuk
perbaikan kedepannya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN..............................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................6
PENGERTIAN FILSAFAT SKOLASTIK......................................................6
BAB III....................................................................................................................8
MASA AWAL SKOLASTIK BARAT.............................................................8
BAB IV..................................................................................................................12
PUNCAK FILSAFAT SKOLASTIK BARAT..............................................12
BAB V...................................................................................................................16
FILSAFAT SKOLASTIK BARAT AKHIR..................................................16
BAB VI..................................................................................................................17
PENUTUP.........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Filsafat selalu berkembang dari waktu ke waktu. Maka dari itu filsafat pra-
modern pun juga mempunyai periodisasi tersendiri, salah satunya filsafat abad
pertengahan. Filsafat abad pertengahan memiliki ciri khas yakni dipengaruhinya
filsafat oleh ajaran gereja. Filsafat abad pertengahan ini dibagi menjadi 2 masa
yakni masa patristik dan skolastik.
Filsafat abad pertengahan ini juga memiliki sejarah yang panjang sehingga
dibutuhkan penjelasan tersendiri akan pembagian 2 masa tersebut. Makalah ini
akan membahas tentang filsafat masa skolastik yang merupakan kebangkitan
filsafat barat setelah cukup lama mengalami kemandegan pada saat masa patristik.
4
1.2. Tujuan
5
BAB II
PENGERTIAN FILSAFAT SKOLASTIK
Filsafat harus diuji apakah bertentangan atau tidak dengan ajaran gereja.
Filsafat berfungsi melayani teologi. Tapi bukan berarti bahwa pengembangan
penalaran dilarang. Itu masih tetap bisa dilakukan, malahan mencapai
perkembangan yang lebih maju asal harus diabdikan kepada keyakinan gereja.
Filsafat barat abad pertengahan dibagi menjadi dua masa, yakni masa
patristik dan masa skolastik. Perbedaan dua masa ini adalah di masa patristik
ajaran gereja dianggap sebagai filsafat yang sejati sekaligus sebagai wahyu,
sedangkan pada masa skolastik berbagai pertanyaan diuji secara tajam dan
rasional, tak hanya bergantung pada ajaran gereja saja.
6
2.2. Filsafat Skolastik
Istilah skolastik adalah kata sifat yang berasal dari kata school, yang
berarti sekolah. Atau dari kata schuler yang mempunyai arti kurang lebih sama
yaitu ajaran atau sekolahan. Jadi, skolastik berarti aliran atau yang berkaitan
dengan sekolah. Nama skolastik menunjuk besarnya peranan sekolah-sekolah dan
biara-biara dalam pengembangan pemikiran-pemikiran filsafat. Masa skolastik
dimulai setelah filsafat mulai mengalami masa kemandegan karena kerusuhan dan
kesulitan politik pada abad VI dan VII yang dialami oleh bangsa romawi. Karena
itulah kekaisaran romawi menjadi runtuh begitu pula dengan peradabannya.
7
BAB III
MASA AWAL SKOLASTIK BARAT
Sejak abad ke-5 hingga ke-8 Masehi, pemikiran filsafat patristik mulai
merosot, terlebih lagi pada abad ke-6 dan ke-7 dikatakan abad kacau. Hal ini
disebabkan pada saat itu terjadi serangan terhadap Romawi sehingga kerajaan
Romawi beserta peradabannya ikut runtuh yang telah dibangun selama berabad-
abad.
Baru pada abad ke-8 Masehi, kekuasaan berada di bawah Karel Agung
(742–814 M) dapat memberikan suasana ketenangan dalam bidang politik,
kebudayaan, dan ilmu pengetahuan, termsuk kehidupan manusia serta pemikiran
filsafat menampakkan mulai adanya kebangkitan. Kebangkitan inilah yang
merupakan kecemerlangan abad pertengahan. Pada mulanya skolastik ini timbul
pertama kalinya di biara italia selatan dan pada akhirnya sampai berpengaruh ke
Jerman dan Belanda. Kurikulum pengajaranya meliputi studi duniawi, tata bahasa,
retorika, dialektika, ilmu hitung, ilmu ukur, ilmu ukur, ilmu perbintangan dan
musik.
Tak banyak yang bisa dijelaskan di masa ini karena banyaknya kericuhan.
Tapi ada beberapa tokoh yang harus diperhatikan yang mempengaruhi filsafat
skolastik di masa ini.
1. Augustinus (354-430 M)
8
430, Augustinus meninggal dunia dalam kesucian dan kemiskinan yang
memang sudah lama di jalaninya.
2. Boethius (480-524 M)
9
3. Kaisar Karel Agung (742-814 M)
Kaisar abad tengah Charlemagne (Karel yang Agung) Lahir tahun 742,
dekat kota Aachen yang akhirnya jadi ibukotanya. Ayahnya bernama Pepin si
Cebol dan kakeknya Charles Martel, seorang pemuka bangsa Frank. Tahun 751
Pepin dinyatakan sebagai Raja bangsa Franks sehingga mengakhiri kelemahan
dinasti Merovingian, mendirikan dinasti baru yang kini disebut Carolingian,
sesudah Charlemagne. Tahun 768 Pepin meninggal dunia dan kerajaan bangsa
Franks dibagi antara Charles dan saudaranya Carloman. Namun Carloman
meninggal pada tahun 771. Kejadian ini mengakibatkan Charles, di umur dua
puluh sembilan tahun, menjadi Raja tunggal di Kerajaan Franks yang sudah
menjadi kerajaan terkuat di Eropa.
10
Pemikiran filosofis Anselmus dipengaruhi berbagai hal, diantaranya Kitab
Suci, Bapa Gereja, dan Augustinus. Plato juga berpengaruh besar, Anselmus
memiliki pandangan yang lebih platonik daripada Aristotelian walaupun Ia telah
membaca karya Aristoteles dan menggunakan logikanya. Neoplatonisme juga
merupakan gambaran mental dari Anselmus: Ia menggunakan Plotinus untuk
sampai pada pengetahuan akan trinitas Kristen (kepercayaan bahwa Allah adalah
3 pribadi, Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah Roh Kudus, namun tetap satu
Allah). Neoplatonisme mempunyai ‘trinitas’-nya sendiri mengenai Yang Satu,
Akal Budi, dan Jiwa
Peter Abelardus adalah seorang filsuf skolastik, ahli logika, dan teolog
yang terkenal pada abad pertengahan. Selain itu ia juga dikenal sebagai seorang
komponis. Skandal dan kisah cintanya dengan Héloïse d'Argenteuil telah menjadi
legenda. Ada anggapan bahwa ia, bersama dengan Santo Anselmus dari
Canterbury, adalah pendiri skolastisisme di awal abad ke-12.
11
BAB IV
PUNCAK FILSAFAT SKOLASTIK BARAT
2. Timbulnya Universitas-universitas
12
3. Timbulnya Ordo-ordo Baru
Ordo-ordo yang muncul di zaman ini antara lain Ordo Fransiskan dan
Ordo Dominikan. Ordo-ordo ini muncul karena banyaknya perhatian orang
terhadap ilmu pengetahuan, sehingga menimbulkan dorongan yang kuat
untukmemberikan suasana yang semarak pada abad ke-13. Hal ini akan
berpengaruh terhadap kehidupan kerohanian dimana kebanyakan tokoh-tokohnya
memegang peranan di bidang filsafat dan teologi, seperti; Albertus de Grote,
Thomas Aquines, Binaventura, J.D. Scotus, William Ocham.
Albertus Magnus juga dikenal sebagai Santo Albertus Agung dan Albert
dari Koln adalah seorang biarawan Ordo Dominikan yang menjadi terkenal karena
pengetahuan universalnya dan advokasi keberadaan damai antara ilmiah dan
agama. Dia dianggap sebagai salah satu filsuf Jerman terbesar dan teolog dari
Zaman Pertengahan. Dia merupakan pelajar pertama dari Zaman Pertengahan
yang menggunakan filosofi Aristoteles ke dalam pemikiran Kristen pada masa itu.
13
2. Thomas Aquinas
adalah seorang filsuf dan teolog dari Italia yang sangat berpengaruh pada
abad pertengahan. Karya Thomas Aquinas yang terkenal adalah Summa
Theologiae (1273), yaitu sebuah buku yang merupakan sintesis dari filsafat
Aristoteles dan ajaran Gereja Kristen. Pada tahun 1879, ajaran-ajarannya
dijadikan sebagai ajaran yang sah dalam Gereja Katolik Roma oleh Paus Leo XIII.
Thomas Aquinas juga disebut Thomas dari Aquino (bahasa Italia: Tommaso
d’Aquino).
Thomas mengajarkan Allah sebagai “ada yang tak terbatas” (ipsum esse
subsistens). Allah adalah “dzat yang tertinggi”, yang mempunyai keadaan yang
paling tinggi. Allah adalah penggerak yang tidak bergerak. Tampak sekali
pengaruh filsafat Aristoteles dalam pandangannya. Dunia ini dan hidup manusia
terbagi atas dua tingkat, yaitu tingkat adikodrati dan kodrati, tingkat atas dan
bawah. Tingkat bawah (kodrati) hanya dapat dipahami dengan mempergunakan
akal. Hidup kodrati ini kurang sempurna dan ia bisa menjadi sempurna kalau
disempurnakan oleh hidup rahmat (adikodrati). “Tabiat kodrati bukan ditiadakan,
melainkan disempurnakan oleh rahmat,” demikian kata Thomas Aquinas.
14
Aliran filsafat yang didasari oleh pemikiran Thomas Aquinas dinamakan
sebagai aliran Thomisme.
15
BAB V
FILSAFAT SKOLASTIK BARAT AKHIR
Pada tahap akhir masa skolastik terdapat filosof yang berbeda pandangan dengan
Thomas Aquinas, yaitu William Ockham (1285-1349 M). Tulisan-tulisannya
menyerang kekuasaan gereja dan teologi Kristen. Karenanya, ia tidak begitu
disukai dan kemudian dipenjarakan oleh Paus. Namun, ia berhasil meloloskan diri
dan meminta suaka politik kepada Kaisar Louis IV, sehingga ia terlibat konflik
berkepanjangan dengan gereja dan negara. William Ockham merasa membela
agama dengan menceraikan ilmu dari teologi.Tuhan harus diterima atas dasar
keimanan, bukan dengan pembuktian, karena kepercayaan teologis tidak dapat
didemonstrasikan.
16
BAB VI
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Filsafat skolastik barat dibagi menjadi 3 masa, awal, kejayaan dan akhir.
Di masa awal merupakan masa bangkitnya kembali filsafat setelah mengalami
kemandegan di zaman patristik. Di bawah kepemimpinan Karel Agung
didirikanlah sekolah-sekolah yang menjadi pemicu kebangkitan filsafat. Pada
masa kejayaan ada 2 aliran besar yang paling berpengaruh yakni aliran Thomisme
yang didasarkan pada ajaran Thomas Aquinas dan aliran Scotisme yang
didasarkan pada ajaran John Duns Scotus. Pada akhirnya William Ockham yang
mengembangkan ajaran Duns Scotus berhasil membuat aliran yang disebut via
moderna.
Meski masa skolastik barat telah berakhir, dampaknya masih terasa saat
ini. Karena ajaran-ajaran di masa itulah yang membuat sains saat ini dapat
berkembang dengan pesat.
17
DAFTAR PUSTAKA
Welem, F.D.. 2003. Riwayat Hidup Singkat Tokoh-tokoh dalam Sejarah Gereja.
PT. BPK. Gunung Mulia: Jakarta
http://www.google.com/
http://id.wikipedia.org/
18