Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS USAHA JUAL BELI PINANG (Areca catechu) DI

KELURAHAN TUNGKAL II KECAMATAN TUNGKAL ILIR


KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
(Studi Kasus Pada Usaha Jual Beli Pinang Abang Kaher)
Dimas Anugerah Egayana1)
Program Studi Ekonomi Syariah STAI An-Nadwah
1)

Dosen Program Studi Ekonomi Syariah STAI An-Nadwah


2)

Email: anugerahdimas15@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses usaha jual beli pinang bang Kaher di
Kelurahan Tungkal II Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat, menghitung
besarnya penerimaan, biaya dan keuntungan dan menganalisis besarnya tingkat efsiensi usaha
jual beli pinang. Metode yang digunakan metode pengumpulan data primer yaitu dengan cara
observasi dan wawancara langsung dengan pemilik usaha jual beli pinang sebagai objek pada
penelitian ini . Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis usaha
yang meliputi analisis biaya, penerimaan dan keuntungan, dan analisis efisiensi. Hasil
penelitian sebagai berikut, biaya total rata-rata yang dikeluarkan dalam usaha jual beli pinang
di Kelurahan Tungkal II Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebesar
Rp 59.815.000,-per bulan, penerimaan rata-rata yang diperoleh Rp. 67.500.000,- per bulan
sehingga keuntungan rata-rata yang diperoleh oleh produsen sebesar Rp. 7.685.000,-per
bulannya. Usaha jual beli pinang memiliki efisiensi lebih dari 1 yaitu sebesar 1,13, Hal ini
berarti bahwa setiap Rp 1,00 yang dikeluarkan produsen pada awal kegiatan usaha akan
mendapatkan penerimaan Rp 1,13 kali dari biaya yang dikeluarkan pada akhir kegiatan usaha
tersebut.

Kata Kunci : Analisis, Jual Beli Pinang, Tungkal II

PENDAHULUAN
Pinang atau nangpi (Areca catechu) (bahasa Inggris: Betel palm) adalah salah satu jenis
tumbuhan monokotil yang tergolong palem-paleman. Pohon pinang masuk ke dalam famili
Arecaceae pada ordo Arecales. Pohon ini merupakan salah satu tanaman dengan nilai
ekonomi dan potensi yang cukup tinggi. Tanaman yang memiliki batang lurus dan ramping
ini memiliki banyak sekali manfaat dan umum dikenal sebagai tanaman obat. Pemanfaatan
tanaman pinang selain untuk ekspor ke Tiongkok dan beberapa negara Asia Selatan, di
beberapa daerah Sumatera dan Kalimantan dimanfaatkan untuk acara seremonial seperti
ramuan sirih pinang untuk upacara adat. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini
telah mengubah pola pemanfaatan tanaman pinang seperti untuk keperluan farmasi dan
industri, sementara India dan Tiongkok saat ini telah mengolah pinang menjadi permen.

Pinang adalah sejenis palma yang tumbuh di daerah Pasifik, Asia dan Afrika bagian
timur. Pinang juga merupakan nama buahnya yang diperdagangkan orang. Pelbagai nama
daerah di antaranya adalah pineung (Aceh), urai (Komering), pining (Batak Toba), penang
(Md.), jambe (Sd., Jw.), bua, ua, wua, pua, fua, hua (aneka bahasa di Nusa Tenggara dan
Maluku), pinang (Bali), rapo (Makassar), hena (Ternate), dan berbagai sebutan lainnya.

Batang lurus langsing, dapat mencapai ketinggian 25 m dengan diameter lk 15 cm,


meski ada pula yang lebih besar. Tajuk tidak rimbun.

Pelepah daun berbentuk tabung dengan panjang 80 cm, tangkai daun pendek; helaian
daun panjangnya sampai 80 cm, anak daun 85 x 5 cm, dengan ujung sobek dan bergerigi.

Tongkol bunga dengan seludang (spatha) yang panjang dan mudah rontok, muncul di
bawah daun, panjang lebih kurang 75 cm, dengan tangkai pendek bercabang rangkap, sumbu
ujung sampai panjang 35 cm, dengan 1 bunga betina pada pangkal, di atasnya dengan banyak
bunga jantan tersusun dalam 2 baris yang tertancap dalam alur. Bunga jantan panjang 4 mm,
putih kuning; benang sari 6. Bunga betina panjang lebih kurang 1,5 cm, hijau; bakal buah
beruang 1.

Buah buni bulat telur terbalik memanjang, merah oranye, panjang 3,5 – 7 cm, dengan
dinding buah yang berserabut. Biji 1 berbentuk telur, dan memiliki gambaran seperti jala.

Pinang Betara berasal dari Betara, Tanjung Jabung Barat, Jambi. Saat muda, buahnya
berwarna hijau tua dan berwarna oranye ketika matang. Bentuknya oval seperti telur dengan
sabut berwarna putih agak kecoklatan pada bagian dalamnya, sedangkan bagian luarnya
berwarna oranye. Tempurungnya berwarna putih kekuningan, sedangkan bijinya berwarna
agak kecoklatan. Tanaman ini berkembang di lahan gambut dimana umur 4-5 tahun
merupakan umur mulai berbunga dan 6-7 tahun merupakan umur mulai panen. Adapun
jumlah panen di Tanjung Jabung Barat pada tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Jumlah Produksi Tanaman Perkebunan Tahun 2017


Produksi Tanaman Perkebunan (Ton)
Kecamatan Kelapa Dalam Kelapa Sawit Karet Pinang Kopi Coklat Lada
2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017
Tungkal Ulu 7 10675 341 28 - - -
Merlung - 34019 1383 - - - -
Batang Asam 10 26544 619 12 2 26 -
Tebing Tinggi 16 28369 4 95 30 - -
Renah Mendaluh 3 13438 838 - - 5 -
Muara Papalik - 33669 600 - - - -
Pangabuan 1365 384 515 4034 100 - -
Senyerang 9775 755 32 1025 42 - -
Tungkal Ilir 7968 - - 586 - - -
Bram Itam 5563 4077 11 1317 307 - -
Seberang Kota 4824 20 - 656 - - -
Betara 163 1257 254 911 460 1 -
Kuala Betara 10264 846 - 1291 139 - -
Sumber : Dinas Perkebunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat (2017)
Pinang terutama ditanam untuk dimanfaatkan bijinya. Biji ini dimanfaatkan orang
sebagai salah satu campuran ketika mengunyah sirih, selain gambir dan kapur.

Bagian utama tanaman pinang yang biasa dimanfaatkan yakni biji dan batangnya. Biji
pinang mengandung alkaloid seperti misalnya arekaina (arecaine) dan arekolin, yang sedikit
banyak bersifat racun dan adiktif, dapat merangsang otak. Sediaan simplisia biji pinang di
apotek biasa digunakan untuk mengobati cacingan, terutama untuk mengatasi cacing pita.
Sementara itu, beberapa macam pinang bijinya menimbulkan rasa pening apabila dikunyah.
Zat lain yang dikandung buah ini antara lain arecaidine, arecolidine, guracine (guacine),
guvacoline dan beberapa unsur lainnya. Secara tradisional, biji pinang digunakan dalam
ramuan untuk mengobati sakit disentri, diare berdarah, dan kudisan. Biji ini juga
dimanfaatkan sebagai penghasil zat pewarna merah dan bahan penyamak. Selain digunakan
sebagai ramuan dalam mengobati sakit disentri, biji pinang juga dapat mengobati luka kulit,
mengecilkan rahim setelah melahirkan, mengobati mata rabun dan cacingan, menghasilkan
zat pewarna merah, penyamak dan masih banyak manfaat lainnya. Masyarakat Biak dan
Serui (Papua) memanfaatkan biji pinang muda sebagai obat untuk mengecilkan rahim setelah
melahirkan oleh kaum wanita dengan cara memasak buah pinang muda tersebut dan airnya
diminum selama satu minggu. Biji dan kulit biji bagian dalam juga dapat digunakan untuk
menguatkan gigi rapuh bersama-sama dengan sirih (penyamak). Air rendaman biji pinang
muda digunakan untuk obat sakit mata oleh suku Dayak Kendayan di Kalimantan Barat. Biji
pinang mengandung alkaloida seperti arekaina (arecaine), arekolina (arecoline), guvakolin,
guvasine dan isoguvasine yang dapat bersifat racun, adiktif dan merangsang otak bila dalam
kandungan berlebih. Senyawa arekolin yang terdapat dalam buah pinang berkhasiat sebagai
obat cacing dan penenang. Arecoline yang merupakan sebuah ester metiltetrahidrometil-
nikotinat berwujud minyak basa keras. Senyawa lain yang terkandung dalam biji pinang
adalah arecaidine atau arecaine, choline atau bilineurine, guvacine, guvacoline dan tannin
dari kelompok ester glukosa yang menggandeng beberapa gugusan pirogalol. Sifat astringent
dan hemostatik dari zat tannin inilah yang berkhasiat untuk menguatkan gusi dan
menghentikan perdarahan. Selain itu, buah pinang juga mengandung tannn, lemak, kanji dan
resin. Tannin dan alkaloida merupakan dua senyawa yang dominan pada biji pinang dimana
kandungan tanin berkisar 15% yang tergolong senyawa polifenol yang dapat larut dalam
gliserol dan alkohol, alkaloid berkisar 0,3-0,6%, sedangkan komposisi kecilnya adalah
arecaidine, guvacine, guvacoline dan arecoline. Unsur pokok yang lain pada pinang terdiri
dari lemak, karbohidrat, protein dan lain-lain. Biji pinang juga dapat diolah menjadi minyak
atsiri untuk menjadi bahan dasar pengganti solar.

Sedangkan batangnya kerap diperjual belikan, terutama di kota-kota besar di Jawa


menjelang perayaan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus, sebagai sarana untuk lomba
panjat pinang. Meski kurang begitu awet, kayu pinang yang tua juga dimanfaatkan untuk
bahan perkakas atau pagar. Batang pinang tua yang dibelah dan dibuang tengahnya
digunakan untuk membuat talang atau saluran air. Batang pohon pinang biasa digunakan
dalam salah satu lomba yang identik dengan kemerdekaan. Selain itu juga dapat
dimanfaatkan dalam pembuatan talang atau saluran air.
Selain bagian biji dan batangnya, bagian lain seperti umbut pinang muda dapat
digunakan untuk mengobati patah tulang dan sakit pinggang (salah urat) serta dapat dimakan
sebagai lalapan atau acar.

Daun pinang berguna untuk mengatasi masalah tidak nafsu makan dan sakit pinggang.
Selain sebagai obat, pelepah daun digunakan untuk pembungkus makanan dan bahan
campuran untuk topi. Sabut pinang yang rasanya hangat dan pahit digunakan untuk
mengobati masalah pencernaan, sembelit dan edema.

Selain itu, bagian lain yang banyak dimanfaatkan dari pohon yang dapat mencapai
ketinggian total 1400 mdpl ini adalah akarnya yang biasa digunakan sebagai bahan peracun
untuk menyingkirkan musuh pada zaman dahulu, pembungkus kue dan makanan.

Akar pinang jenis pinang itam, pada masa lalu digunakan sebagai bahan peracun untuk
menyingkirkan musuh atau orang yang tidak disukai. Pelepah daun yang seperti tabung
(dikenal sebagai upih) digunakan sebagai pembungkus kue-kue dan makanan. Umbutnya
dimakan sebagai lalapan atau dibikin acar.

Pinang juga kerap ditanam, di luar maupun di dalam ruangan, sebagai pohon hias atau
ornamental.

Adapun kendala dalam usaha ini berkaitan dengan proses produksinya, karena tempat
penjemurannya yang terbatas selain itu modal yang digunakan dalam pelaksanaan usaha ini
secara umum masih berasal dari modal sendiri sehingga jumlahnya masih terbatas. Adapun
permasalahan lainnya yaitu proses penjemuran pinang ini masih sepenuhnya bergatung pada
faktor alam berupa sinar matahari, hal ini berdampak negatif bagi usaha ikan asin itu sendiri,
dengan adanya kesenjangan tersebut dan berdasarkan kenyataan.

Penelitian ini dilaksanakan pada Usaha Jual Beli Pinang bang Kaher di Kelurahan
Tungkal II Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Lokasi penelitian ini
dipilih dengan metode purposive sampling, adapun selang waktu penelitian dilaksanakan
pada bulan April 2022 s/d bulan Mei 2022. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis kuantitatif.

Biaya

Dalam memperoleh nilai biaya maka rumus yang digunakan sebagai berikut:

TC =TVC + TFC
Keterangan:
TC = Biaya Total (Rp)
TVC = Biaya Variabel). (Rp)
TFC = Biaya Tetap (Rp)
Penerimaan
Menyatakan bahwa penerimaan adalah perkalian antara jumlah produksi yang
dihasilkan dengan harga jual produk. Secara matematis jumlah penerimaan dapat dituliskan
sebagai berikut:

TR = (Y1+P1)+ (Y2+P2) + + (Yn+Pn)


Keterangan:
TR = Penerimaan total (Rp)
Y = Jumlah produksi

Keuntungan Bersih

π = TR – TC
Keterangan:
π = keuntungan Pinang (Rp)
TR = total penerimaan (Rp)
TC = total biaya (Rp)

Return Cost Ratio

TR
R/C rasio =
TC

R/C = Rasio revenue dengan cost


TR = Total revenue
TC = Total Cost
Kriteria Keputusan:

RC Ratio = 1 : Produksi Usaha Ikan Asin Patin mengalami impas.


RC Ratio > 1 :Produksi Usaha menguntungkan secara ekonomi dan penggunaan biaya
produksi efisien.
RC Ratio < 1 : Produksi Usaha Ikan Asin Patin tidak menguntungkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah usaha jual beli pinang di Kelurahan Tungkal II
Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang pada saat penelitian masih
aktif, identitas pemilik sangat mempengaruhi pengambilan keputusan dalam kegiatan jual
beli pinang ini.

Tabel 2. Karakteristik Responden


Usia Pendidikan Lama Berusaha
No Nama Jenis Kelamin (Tahun) Terakhir Jual Beli Pinang
(Tahun)

1 Abdul Kaher Laki-Laki 27 Sarjana Hukum 3


Sumber : Data Primer (2022)
Usia produktif penduduk antara 15- 64 tahun, manusia non produktif antara 0- 14 tahun
serta lebih atau sama dengan 64 tahun, Usia sangat mempengaruhi dalam kegiatan usaha
ikan asin patin ini. (Badan Pusat Statistik, 2022).

Bang Kaher saat ini berumur 27 tahun dan masih tergolong dalam usia produktif. Hal
ini disebabkan produsen yang berada pada usia produktif pada umumnya lebih mudah
menerima informasi baru serta lebih cepat mengambil keputusan dalam menentukan
teknologi yang diterapkan dalam mengelola usahanya.

Jumlah anggota keluarga dapat mempengaruhi dalam menjalankan usaha jual beli
pinang ini. Karena semakin banyak jumlah anggota keluarga, akan menuntut untuk
mendapatkan uang yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhannya. Jumlah anggota
keluarga terdiri dari bapak dan kakak. Diketahui bahwa bang Kaher ini memiliki tanggungan
sebanyak 2 orang yaitu: 1 orang bapak dan 1 orang kakak. Bang Kaher ini tamatan sarjana
hukum di Universitas Batanghari. Meskipun tamatan sarjana hukum, beliau paham dengan
usahaha yang sedang dijalankan sekarang walaupun seperti itu beliau tetap menghitung
pengeluaran dan keuntungan usahanya. Keberhasilan suatu usaha ini tidak hanya ditentukan
oleh tingkat pendidikan, tetapi juga ditentukan oleh bakat dan lama dalam mengusahakannya,
responden sudah menjalankan usaha jual beli ikan ini selama 3 tahun yaitu dari tahun 2019
hingga saat ini. Kedepannya beliau mampu lebih baik lagi dalam menjalankan usaha tersebut,
sehingga dapat mempertahankan serta meningkatkan skala usaha dan mampu meningkatkan
keuntungannya.

Analisis Usaha Jual Beli Pinang


Analisis Biaya

Dalam penelitian ini, biaya adalah biaya total dikeluarkan dalam usaha jual beli pinang.
Biaya total meliputi biaya tetap dan biaya variabel yang keduannya dinyatakan dalam rupiah.

Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya produksi yang karena penggunaan faktor produksi yang tetap,
sehingga biaya yang dikeluarkan untuk membiayai faktor produksi juga tetap tidak berubah
walaupun jumlah barang yang dihasilkan berubah-ubah.

Rata-rata biaya tetap jual beli pinang di Kelurahan Tungkal II Kecamatan Tungkal Ilir
Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada bulan April 2022 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Rata-rata biaya tetap pada usaha jual beli pinang di Kelurahan Tungkal II
Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada bulan April 2022
Umur Nilai Sisa
No Bahan Harga Kuantitas Jumlah Penyusutan
Ekonomis (Unit)

1 Terpal Penjemuran Rp 120,000 4 12 Rp 480,000 Rp 5,000 Rp 9,583


2 Timbangan 50-120 Kg Rp 800,000 1 36 Rp 800,000 Rp 6,000 Rp 22,056
3 Karung Muatan 50 Kg Rp 2,500 50 1 Rp 125,000 Rp 250 Rp 2,250
4 Kayu Penggaruk Pinang Rp 50,000 4 12 Rp 200,000 Rp 2,000 Rp 4,000
5 Kacip Pinang Rp 70,000 3 24 Rp 210,000 Rp 4,000 Rp 2,750
6 Serokan Pinang Rp 25,000 4 6 Rp 100,000 Rp 1,000 Rp 4,000
Total Keseluruhan Rp 1,915,000 Rp 18,250 Rp 44,639
Sumber : Data Primer (2022)

Tabel .3 menunjukkan bahwa rata- rata biaya tetap yang dikeluarkan oleh pengusaha
jual beli pinang di Kelurahan Tungkal II Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung
Barat sebesar Rp. 1.915.000,- yaitu biaya penyusutan peralatan sebesar Rp. 44.639.- atau
sebesar Rp. 45.000,-. Penyusutan peralatan diperoleh dengan menggunakan metode garis
lurus dengan membagi antara biaya pengadaan peralatan dengan umur ekonomis dari
peralatan tersebut.

Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya yang besarnya berubah secara proporsional terhadap
kuantitas output yang dihasilkan. Biaya variabel yang digunakan dalam usaha jual beli
pinang: biaya bahan baku, biaya dan bahan penolong, rata-rata biaya variabel usaha ikan asin
patin ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. Biaya variabel pada usaha jual beli pinang di Kelurahan Tungkal II Kecamatan
Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada bulan April 2022
Kuantitas
No Bahan Harga Jumlah
(KG)

1 Pinang Basah Rp 10.000 5000 Rp 50.000.000


2 Jasa Cungkil Rp 1.500 5000 Rp 7.500.000
Total Keseluruhan Rp 57.500.000
Sumber : Data Primer (2022)

Tabel 4 menunjukan bahwa biaya variabel terbesar yang dikeluarkan setiap bulan oleh
produsen ikan asin patin di Kelurahan Tungkal II Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten
Tanjung Jabung Barat pada biaya bahan baku yaitu pembelian pinang basah sebesar Rp.
50.000.000,- dan dikuti dengan jasa cungkil sebesar Rp. 7.500.000,- untuk setiap bulannya.
UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menyatakan bahwa tenaga kerja ialah
setiap orang yang dapat melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik
untuk memenuhi suatu kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

Tabel 5. Gaji pekerja (karung, jahit, pikul) usaha jual beli pinang di Kelurahan Tungkal II
Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada bulan April 2022
Tanggal
No
5 16 30

1 Rp 120.000 Rp 120.000 Rp 160.000

Jumlah Rp 400.000
Sumber : Data Primer (2022)

Total Biaya Usaha Jual Beli Pinang

Biaya total merupakan penjumlahan dari biaya tetap dan biaya variabel yang
dikeluarkan selama proses produksi, biaya variabel meliputi: biaya bahan baku dan tenaga
kerja, biaya bahan baku dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 6. Tabel Produksi usaha jual beli pinang di Kelurahan Tungkal II Kecamatan Tungkal
Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada bulan April 2022
Rata-rata/Bulan Persentase
No Uraian
(KG) (%)
1 Biaya Tetap Rp 1.915.000 3%
2 Biaya Variabel Rp 57.900.000 97%
Total Keseluruhan Rp 59.815.000 100%
Sumber : Data Primer (2022)

Pada tabel 6 dapat diketahui bahwa biaya variabel merupakan komponen biaya yang
memiliki jumlah yang terbesar dibanding biaya tetap. Maka peningkatan jumlah produksi
menyebabkan biaya produksi yang dikeluarkan semakin besar. Biaya total merupakan salah
satu komponen yang sangat berpengaruh terhadap pendapatan suatu usaha.

Penerimaan dan Keuntungan Usaha Jual Beli Pinang

Penerimaan pengusaha jual beli pinang merupakan perkalian antara total produk yang
terjual dengan harga. Produk yang terjual merupakan pinang kering tersebut, adapun rata-rata
penerimaan setiap bulan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 7. Penerimaan usaha jual beli pinang di Kelurahan Tungkal II Kecamatan Tungkal Ilir
Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada bulan April 2022
Harga Bobot Pinang Kering
No Uraian
(KG) /Bulan(KG)

1 Pinang Kering Rp 15.000 4500

Total Keseluruhan Rp 67.500.000


Sumber : Data Primer (2022)

Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui rata-rata besarnya penerimaan yang diperoleh dari
usaha jual beli pinang selama satu bulan adalah sebesar Rp 67.500.000,-. Keuntungan yang
diperoleh produsen ikan asin patin merupakan selisih antara penerimaan dengan biaya total.
Keuntungan usaha jual beli pinang dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini:

Tabel 8. Keuntungan usaha jual beli pinang bang Kaher di Kelurahan Tungkal II Kecamatan
Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada bulan April 2022
No Uraian Jumlah

1 Penerimaan Rp 67.500.000
2 Total Biaya Rp 59.815.000
Total Keseluruhan Rp 7.685.000
Sumber : Data Primer (2022)

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa penerimaan rata-rata jual beli pinang
sebesar Rp. 67.500.000,- dengan biaya total yang dikeluarkan rata-rata sebesar Rp.
59.815.000,- maka keuntungan rata-rata yang diperoleh adalah sebesar Rp. 7.685.000,-.

Efisiensi Usaha Jual Beli Pinang

Besarnya efisiensi usaha jual beli pinang di Kelurahan Tungkal II Kecamatan Tungkal
Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah dengan membandingkan antara penerimaan dan
total biaya yang dikeluarkan. Besar efisiensi usaha tersebut dapat dilihat pada tabel 9 berikut:

Tabel 9. Efisiensi usaha jual beli pinang di Kelurahan Tungkal II Kecamatan Tungkal Ilir
Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada bulan April 2022

No Uraian Jumlah

1 Penerimaan (Rp) Rp 67.500.000


2 Total Biaya (Rp) Rp 59.815.000
Efisiensi 1,13 %
Sumber : Data Primer (2022)

Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui bahwa efisiensi usaha jual beli pinang di Kelurahan
Tungkal II Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada bulan April 2022
sebesar 1,13% yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 biaya yang dikeluarkan akan mendapatkan
penerimaan sebesar 1,13 kali dari biaya yang telah dikeluarkan.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa usaha jual beli pinang di Kelurahan
Tungkal II Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat berkembang cukup
pesat. Hal itu terbukti dengan permintaan yang terus meningkat juga menjadi pendorong
meningkatnya usaha ini. Penerimaan rata- rata sebesar Rp. 67.500.000,- dengan biaya total
yang dikeluarkan rata-rata sebesar Rp. 59.815.000,- maka keuntungan rata-rata yang
diperoleh adalah sebesar Rp. 7.685.000,-. usaha jual beli pinang di Kelurahan Tungkal II
Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat mempunyai nilai efisiensi lebih
dari 1 yaitu Rp. 1,13 hal ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 biaya yang dikeluarkan akan
mendapatkan penerimaan sebesar 1,13 kali dari biaya yang telah dikeluarkan pada akhir
kegiatan usaha tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

https://tanjabbarkab.bps.go.id/indicator/54/85/1/produksi-tanaman-perkebunan.html

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pinang#:~:text=Pemanfaatan%20tanaman%20pinang
%20selain%20untuk,sirih%20pinang%20untuk%20upacara%20adat.

https://www.bps.go.id/istilah/index.html?Istilah_page=4#:~:text=Angka%20beban
%20tanggungan%20adalah%20angka,sampai%2064%20tahun)%dikalikan%20100.

Anda mungkin juga menyukai