ABSTRAK
Kelapa adalah salah satu komoditas di Wilayah Nusantara yang paling luas penyebarannya. Kelapa
merupakan bagian yang melekat di kehidupan masyarakat dengan peran yang berbeda-beda, peran
kelapa yaitu untuk memenuhi kebutuhan sosial dan budaya hingga untuk kepentingan ekonomi,
sehingga kelapa dijuluki tree oflife, pohon kehidupan. Penelitian ini bertujuan yaitu : (1). Untuk
mengetahui potensi sumber daya agribisnis kelapa di Kabupaten Sumenep. (2). Untuk mengetahui
potensi pasar agribisnis kelapa di Kabupaten Sumenep. Penentuan lokasi penelitian dilaksanakan
secara sengaja (purposive sampling) dengan mempertimbangkan bahwa Kabupaten Sumenep adalah
salah satu Daerah sentra produksi kelapa dengan produktivitas yang terus meningkat dari tahun ke
tahun. Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan data
sekunder, yaitu data yang didapat secara tidak langsung melalui pelantara seperti data yang
diambil dari literatur dan lembaga-lembaga terkait yang mempunyai hubungan dengan penelitian
ini. Metode analisa data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif yang meliputi
analisis LQ, trend permintaan dan trend penawaran. Hasil analisis menunjukkan Sumber daya
agribisnis tanaman kelapa di Kabupaten Sumenep memiliki potensi sebagai basis pertumbuhan dan
memiliki keunggulan komparatif sehingga hasilnya selain bisa untuk memenuhi kebutuhan seluruh
Kabupaten Sumenep juga bisa dikirim keluar Wilayah Kabupaten Sumenep. Potensi pasar
agribisnis dapat terlihat dari penawaran dan permintaan kelapa di Kabupaten Sumenep pada tahun
2016 diperkirakan mencapai sebesar 43.069 ton dan 5.550 ton. Produksi kelapa mampu memiliki
surplus (kelebihan) penawaran yang memenuhi di Kabupaten Sumenep.
15
CEMARA VOLUME 15 NOMOR 1 MEI 2018 ISSN Cetak : 2087-3484
Kelapa merupakan bagian yang mencapai Rp 4,5 triliun jika per butir
melekat di kehidupan masyarakat seharga Rp 3.000 . Kabupaten
dengan peran yang berbeda-beda, Sumenep dikenal sebagai sentra
peran kelapa yaitu untuk memenuhi produksi kelapa dan juga telah
kebutuhan sosial dan budaya hingga ditetapkan sebagai musium kelapa
untuk kepentingan ekonomi, Jawa Timur, karena banyaknya
sehingga kelapa dijuluki tree oflife, keanekaragaman varietas kelapa
pohon kehidupan. yang ada di Kabupaten Sumenep.
Salah satu daerah penghasil Berdasarkan laporan tahunan data
komoditi kelapa yang cukup besar di statistik perkebunan produksi kelapa
Jawa Timur adalah Kabupaten di Kabupaten Sumenep sebesar
Sumenep. Per tahun menghasilkan 40.601,70 kg dan luas panen
1,5 miliar butir kelapa dari luas areal mencapai 31.936,89 hektar (BPS,
300 ribu hektare. Nilai ekonomis 2015).
produksi kelapa Jawa Timur total
16
CEMARA VOLUME 15 NOMOR 1 MEI 2018 ISSN Cetak : 2087-3484
17
CEMARA VOLUME 15 NOMOR 1 MEI 2018 ISSN Cetak : 2087-3484
18
CEMARA VOLUME 15 NOMOR 1 MEI 2018 ISSN Cetak : 2087-3484
= Jumlah luas areal panen komoditas garis linier. Persamaan metode trend
kelapa pada tingkat Kabupaten. N = linier adalah sebagai berikut
Jumlah luas areal panen subsektor (Harmono, 2011):
komoditas perkebunan tingkat
Y = a + bX
Kabupaten.
Apabila LQ > 1 berarti Y = Variabel yang akan dibuat
komuditas kelapa bisa digunakan garis trendnya.
sebagai basis pertumbuhan dan X = Indeks veriabel waktu.
memiliki keunggulan komparatif dan a = Intersep (nilai variable
bisa dikirim ke luar Kecamatan. periode awal).
Apabila LQ = 1 berarti non basis bisa b = Slope/koefisien trend.
memiliki keunggulan komparatif tapi Keterangan:
tidak bisa dikirim keluar Kecamatan. Jika ∑ 𝑋 = 0
Apabila LQ < 1 non basis tidak a = ∑𝑌 : n
memiliki keunggulan komparatif dan b = ∑ 𝑋𝑌 : ∑ 𝑋 2
tidak bisa dikirim ke luar Y = Jumlah permintaan.
Kecamatan. n = Jumlah data/tahun
Metode analisa yang X = Variabel tahun (waktu).
digunakan untuk menjawab tujuan Jika datanya tidak linier, data
kedua dengan menggunakan analisis cenderung membentuk parabola
deskriptif. Untuk mengetahui potensi maka metode prediksi peramalan
komoditas kelapa dilihat dari analisis dapat ditentukan dengan
pasar perlu diketahui perkembangan menggunakan metode trend
permintaan (demand side) dan kuadratik, dan apabila datanya
penawaran (suply side) kelapa untuk berfluktuasi dan secara rata-rata
beberapa tahun yang akan datang meningkat dapat menggunakan
dengan menggunakan trend. Metode metode eksponansial. Kedua rumus
ini untuk melihat trend yaitu dari metode kuadratik dan eksponensial
data deret waktu. Data yang dapat dirumuskan sebagai berikut
digunakan minimal 5 tahun. Apabila (Damaijati, 2009):
jumlah data adalah genap, maka skor Persamaan metode trend
waktunya adalah ..., -5, -3, -1, 1, 3, kuadratik :
5,... Dan jika jumlah data adalah
ganjil, maka skor waktunya adalah Y = a + bX + 𝑐𝑋 2
..., -2, -1, 0, 1, 2... .
Metode kuadratik terkecil c𝑋 2
Keterangan:
(least square method) digunakan Jika ∑ 𝑋 = 0
untuk meramalkan trend garis lurus a = (∑ 𝑌 - c∑ 𝑋 2 ) : n
maupun trend tidak garis lurus (non b = ∑ 𝑋𝑌 ∶ ∑ 𝑋 2
linier). Mana yang akan digunakan c = [𝑛 ∑ 𝑋 2 𝑌 −
apakah garis linier ataukah garis non {∑ 𝑋 }{∑ 𝑌}] : [𝑛 ∑ 𝑋 −{∑ 𝑋 2 }2 ].
2 4
linier tergantung dari skater diagram
datanya.
Jika skater diagram datanya
menunjukkan garis lurus (linier),
maka sebaiknya digunakan trend
19
CEMARA VOLUME 15 NOMOR 1 MEI 2018 ISSN Cetak : 2087-3484
20
CEMARA VOLUME 15 NOMOR 1 MEI 2018 ISSN Cetak : 2087-3484
38.000
36.000
34.000
32.000
30.000
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Penawaran 35.06 35.06 35.13 35.13 36.33 36.34 36.55 36.18 40.61 41.44
Gambar Grafik Penawaran Kelapa
tahun 2007-2009 tidak ada
Dengan melihat skater diatas, peningkatan luas areal panen
trend penawaran (produksi) (stagnasi), tetapi pada tahun 2010
menunjukkan kurva kuadratik terjadi peningkatan sebesar 3,383%
sehingga lebih tepat menggunakan peningkatan tertinggi terjadi pada
analisis trend kuadratik (non linier). tahun 2014 yaitu sebesar 12,06
Berikut ini disajikan pada tabel (lampiran 3) sehingga dapat
Tentang trend perkembangan meningkatkan produksi.
produksi (penawaran) kelapa di Dari hasil analisis trend
Kabupaten Sumenep selama 10 produksi penawaran kelapa
tahun terakhir (2006– 2015). menggunakan metode regresi non
Dari tabel 3. trend penawaran linier / kuadratik berikut diperoleh
dari tahun 2005 sampai dengan tahun persamaan regresinya =Y=
2014 semakin meningkat itu 35.748.856 +319.747X + 31.430𝑋 2
disebabkan karena meningkatnya dapat dilihat bahwa nilai R Square =
luas areal panen pada tahun 2006 0,871 berarti variabel dependen
sebesar 5,981%, sedangkan pada (penawaran) dipengaruhi oleh indeks
21
CEMARA VOLUME 15 NOMOR 1 MEI 2018 ISSN Cetak : 2087-3484
22
CEMARA VOLUME 15 NOMOR 1 MEI 2018 ISSN Cetak : 2087-3484
PERMINTAAN
14,000
12,000
10,000
.000 (ton)
8,000
6,000
4,000
2,000
-
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Permintaan 12,53 11,15 12,12 10,34 9,346 8,640 7,819 7,312 6,473 7,267
Gambar Grafik Permintaan Kelapa
Hasil analisis trend
Perkembangan permintaan permintaan kelapa menggunakan
kelapa di Kabupaten Sumenep bisa metode regresi linear / Lurus
dianalisis yaitu dengan menggunakan (lampiran 8) dapat dilihat bahwa
metode trend linier (lurus) nilai R Square = 0,921 berarti
berdasarkan data time series pada variabel dependen (permintaan)
tabel di atas.
23
CEMARA VOLUME 15 NOMOR 1 MEI 2018 ISSN Cetak : 2087-3484
40.000
20.000
-
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Penawaran 35.06 35.06 35.13 35.13 36.33 36.34 36.55 36.18 40.61 41.44
Permintaan 12.53 11.15 12.12 10.34 9.346 8.640 7.819 7.312 6.473 7.267
Gambar Grafik Perbandingan Antara Penawaran dan Permintaan
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari gambar diatas dapat Kesimpulan
dilihat bahwa selama 10 tahun mulai Berdasarkan hasil penelitian
dari tahun 2006 sampai 2015 terjadi dan analisis potensi agribisnis
surplus (kelebihan) penawaran hal usahatani kelapa di Kabupaten
ini disebabkan selain meningkatnya Sumenep yang telah dilakukan, maka
jumlah produksi kelapa juga semakin dapat diperoleh kesimpulan sebagai
menurunnya jumlah permintaan. berikut : (1) Sumber daya agribisnis
Surplus penawaran terendah tanaman kelapa di Kabupaten
terjadi pada tahun 2005 sebesar Sumenep memiliki potensi sebagai
(35.068,66 – 12.534,815) = 22,533 basis pertumbuhan dan memiliki
ton dan surplus penawaran tertinggi keunggulan komparatif sehingga
terjadi pada tahun 2013 sebesar hasilnya selain bisa untuk memenuhi
(41.422,92 – 6.473.387) = 34.155 ton kebutuhan seluruh Kabupaten
dengan demikian maka kebutuhan Sumenep juga bisa dikirim keluar
Sumenep bisa terpenuhi dan Wilayah Kabupaten Sumenep. (2)
kemudian dapat disimpulkan bahwa Potensi pasar agribisnis dapat terlihat
Kabupaten Sumenep memiliki dari penawaran dan permintaan
produksi kelapa yang tidak hanya kelapa di Kabupaten Sumenep pada
mampu untuk memenuhi di tahun 2016 diperkirakan mencapai
Kabupaten Sumenep akan tetapi bisa sebesar 43.069 ton dan 5.550 ton.
dikirim keluar Daerah. Produksi kelapa mampu memiliki
surplus (kelebihan) penawaran yang
memenuhi di Kabupaten Sumenep.
24
CEMARA VOLUME 15 NOMOR 1 MEI 2018 ISSN Cetak : 2087-3484
25
CEMARA VOLUME 15 NOMOR 1 MEI 2018 ISSN Cetak : 2087-3484
26